• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

PT LION METAL WORKS Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2020 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

TERSEBUT

(2)

PT LION METAL WORKS Tbk

DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2020 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

TERSEBUT

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Daftar Isi

Halaman Surat Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ………... 1 - 2 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain Konsolidasian ………. 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian………...…….……... 4 Laporan Arus Kas Konsolidasian……….………... 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.………...……….……… 6 - 76

(3)
(4)
(5)
(6)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2020 2019 ASET ASET LANCAR

Kas dan setara kas 2e,2f,4 129.156.773.909 135.571.040.816

Deposito berjangka 2f,5 59.475.657.622 57.156.522.205

Piutang usaha bersih

Pihak ketiga - setelah dikurangi

Penyisihan ECLs masing-masing sebesar Rp 18.083.172.297 dan Rp 15.823.731.074 pada 31 Desember 2020 dan 2019 2d,6 109.012.840.612 98.390.747.167 Pihak berelasi - setelah dikurangi

Penyisihan ECLs

sebesar Rp 1.843.258.164 pada 2020 2d,2m,6,27 15.510.178.667 24.460.163.973

Piutang karyawan 2d 2.005.275.000 2.845.725.000

Persediaan - setelah dikurangi cadangan

penurunan nilai sebesar

Rp 532.443.070 pada tanggal

31 Desember 2020 dan 2019 2i,8 148.996.220.302 179.591.791.919

Uang muka pemasok 2 1.446.571.186 4.762.179.828

Biaya dibayar di muka 2j,7 - 355.833.000

Total Aset Lancar 465.603.517.298 503.134.003.908

ASET TIDAK LANCAR

Piutang lain-lain

Pihak berelasi 2f,2h,27 1.414.924.815 1.414.924.815

Aset pajak tangguhan 2q,13 29.005.920.311 34.151.673.127

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 129.827.702.500 dan Rp 120.471.825.252 pada 31 Desember 2020 dan 2019 2k,9 91.100.397.128 78.832.191.819

Aset hak guna 2,10 1.187.846.051 -

Properti investasi - neto 2l,11 59.517.253.319 70.485.098.643

Total Aset Tidak Lancar 182.226.341.624 184.883.888.404

TOTAL ASET 647.829.858.922 688.017.892.312

(7)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

2

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2020

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2020 2019 LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang usaha - pihak ketiga 2f,12 10.970.214.441 15.990.109.860

Utang pajak 2q,13 3.355.537.806 2.905.991.050

Biaya masih harus dibayar 2f,14 495.000.000 1.469.926.000

Uang muka pelanggan 2f,15 42.217.535.344 65.032.562.650

Utang dividen 2f,20 2.054.266.175 2.054.266.175

Hak guna 2,10 846.423.382 -

Utang lain-lain 2 154.458.134 -

Imbalan kerja - bagian jangka pendek 2o,25 15.360.963.135 9.342.354.208

Total Liabilitas Jangka Pendek 75.454.398.417 96.795.209.943

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Imbalan kerja - bagian jangka panjang 2o,25 94.234.008.759 87.523.052.639

Utang bank 2f,16 35.000.000.000 35.000.000.000

Total Liabilitas Jangka Panjang 129.234.008.759 122.523.052.639

TOTAL LIABILITAS 204.688.407.176 219.318.262.582 EKUITAS

Modal saham - nilai nominal

Rp 100 per saham

Modal dasar - 2.000.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor

penuh - 520.160.000 saham 17 52.016.000.000 52.016.000.000 Tambahan modal disetor – neto 19 1.954.630.221 1.954.630.221 Saldo laba

Telah ditentukan penggunaannya 20 9.918.000.000 9.868.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 379.252.821.525 404.860.999.509

Total Ekuitas 443.141.451.746 468.699.629.730

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 647.829.858.922 688.017.892.312

(8)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

3

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2020 2019

PENJUALAN NETO 2p,21,27 298.552.920.579 372.489.022.928

BEBAN POKOK PENJUALAN 2p,22,27 198.932.235.453 237.230.442.123

LABA BRUTO 99.620.685.126 135.258.580.805 Beban usaha 2p,23 (111.620.279.971 ) (129.485.349.102 )

LABA (RUGI) USAHA (11.999.594.845 ) 5.773.231.703

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan keuangan 4.019.845.265 5.587.594.050

Beban bunga 2p,16 (2.259.394.908 ) (2.169.756.944 )

Penghasilan (beban) lain-lain - neto 24 3.128.945.155 (3.427.680.522 )

Penghasilan (beban ) Lain-lain - neto 4.889.395.512 (9.843.416 )

LABA (RUGI) SEBELUM

PAJAK PENGHASILAN (7.110.199.333 ) 5.763.388.287

MANFAAT (BEBAN) PAJAK

PENGHASILAN 2q,13 Tahun berjalan (4.029.017.960 ) (7.670.342.000 ) Tangguhan 1.567.888.724 2.833.416.912

Beban Pajak Penghasilan - neto (2.461.129.236 ) (4.836.925.088 )

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (9.571.328.569 ) 926.463.199

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan

direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya:

Pengukuran kembali liabilitas

imbalan kerja 2o,25 (5.166.283.556 ) (2.927.727.392 )

Pajak penghasilan terkait 2q,13 (6.713.641.539 ) 731.931.848

Rugi Komprehensif Lain - Neto (11.879.925.095 ) (2.195.795.544 )

TOTAL RUGI KOMPREHENSIF (21.451.253.664 ) (1.269.332.345 )

LABA (RUGI) NETO PER SAHAM

DASAR 2s,30 -18 2

(9)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2020

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Saldo laba Modal Saham

Ditempatkan Tambahan Telah Belum

dan Disetor Modal Disetor Ditentukan Ditentukan Total

Catatan Penuh - neto Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas

Saldo 1 Januari 2019 52.016.000.000 1.954.630.221 9.768.000.000 411.431.931.854 475.170.562.075 Dividen kas 20 - - - (5.201.600.000 ) (5.201.600.000 ) Pembentukan cadangan umum 20 - - 100.000.000 (100.000.000 ) -

Total laba neto

tahun 2019 - - - 926.463.199 926.463.199 Penghasilan komprehensif lain: Pengukuran kembali

liabilitas imbalan kerja 2o,25 - - - (2.927.727.392 ) (2.927.727.392 )

Pajak penghasilan terkait 2q,13 - - - 731.931.848 731.931.848

Saldo 31 Desember 2019 52.016.000.000 1.954.630.221 9.868.000.000 404.860.999.509 468.699.629.730 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 71 - - - (4.106.924.320 ) (4.106.924.320 ) Saldo 1 Januari 2020 setelah penyajian 52.016.000.000 1.954.630.221 9.868.000.000 400.754.075.189 464.592.705.410 Dividen kas 20 - - - - - Pembentukan cadangan umum 20 - - 50.000.000 (50.000.000 ) -

Total rugi neto

tahun 2020 - - - (9.571.328.569 ) (9.571.328.569 ) Penghasilan komprehensif lain: Pengukuran kembali

liabilitas imbalan kerja 2o,25 - - - (5.166.283.556 ) (5.166.283.556 )

Pajak penghasilan terkait 2q,13 - - - (6.713.641.539 ) (6.713.641.539 )

Saldo 31 Desember 2020 52.016.000.000 1.954.630.221 9.918.000.000 379.252.821.525 443.141.451.746

(10)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

5

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2020

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2020 2019

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 269.958.860.815 380.182.116.698 Pembayaran kepada pemasok

dan beban operasional (163.973.529.784 ) (258.415.022.708 ) Pembayaran kepada karyawan (98.634.402.364 ) (123.582.490.434 )

Kas yang dihasilkan dari

(digunakan untuk) operasi 7.350.928.667 (1.815.396.444 ) Penerimaan atas: Penghasilan bunga 4.019.845.265 5.587.594.050 Penghasilan sewa 385.200.000 367.200.000 Penghasilan lain-lain 448.578.960 1.228.941 Pembayaran untuk: Beban bunga (2.259.394.908 ) (2.169.756.944 ) Pajak penghasilan (4.528.356.534 ) (7.132.482.607 )

Kas Neto Diperoleh dari

(digunakan untuk) Aktivitas Operasi 5.416.801.450 (5.161.613.004 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS

INVESTASI

Penjualan aset tetap 9 63.000.000 13.000.000

Perolehan aset tetap 9 (10.034.605.750 ) (206.177.827 )

Perolehan hak guna usaha 10 (1.133.320.036 ) -

Perolehan properti investasi 11 (793.631.483 ) (11.057.705.018 ) Penempatan deposito dijaminkan (2.319.135.417 ) 9.691.897.821

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas

Investasi (14.217.692.686 ) (1.558.985.024 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS

PENDANAAN

Pembayaran dividen kas - (5.169.762.000 )

PENURUNAN NETO KAS DAN

SETARA KAS (8.800.891.236 ) (11.890.360.028 )

KAS DAN SETARA KAS PADA

AWAL TAHUN 135.571.040.816 151.270.510.307

DAMPAK PERUBAHAN ATAS

SELISIH KURS SETELAH KENAIKAN

(PENURUNAN) NETO KAS 2.386.624.329 (3.809.109.463 )

KAS DAN SETARA KAS PADA

AKHIR TAHUN 4 129.156.773.909 135.571.040.816

(11)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian Perseroan

PT Lion Metal Works (Perseroan) didirikan di Indonesia dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 juncto No. 11 tahun 1970 (terakhir diubah dengan Undang-undang No. 25 tahun 2007) berdasarkan Akta Notaris Drs. Gede Ngurah Rai, S.H., No. 21 tanggal 16 Agustus 1972 dan diubah dengan Akta No. 1 tanggal 2 Juni 1973 dan Akta No. 9 tanggal 11 Nopember 1974 dari Notaris yang sama. Akta Pendirian dan perubahannya diumumkan dalam Berita Negara No. 34 tanggal 29 April 1975 Tambahan No. 215. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 41 tanggal 27 Agustus 1999, terutama dalam rangka memenuhi Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-44/PM/1998 tentang peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan Anggaran Dasar ini mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat No. C-19408 HT.01.04.-TH.99 tertanggal 30 Nopember 1999. Perubahan terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH., No. 05 tanggal 4 Juni 2015 terutama mengenai perubahan nilai nominal saham dari semula Rp 1.000 per saham menjadi Rp 100 per saham. Perubahan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-3527532.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 1 Juli 2015.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, lingkup kegiatan Perseroan meliputi industri peralatan kantor dan pabrikasi lainnya dari logam. Saat ini, kegiatan utama Perseroan adalah memproduksi peralatan kantor, peralatan gudang, bahan bangunan dan konstruksi dan pabrikasi lainnya dari logam seperti lemari arsip (filing cabinet), lemari penyimpan; pintu besi; perlengkapan gudang, seperti rak tingkat dan pallet; penyangga kabel (cable ladder) dan lainnya. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Perseroan berkedudukan di Jalan Raya Bekasi, Km. 24,5, Cakung, Jakarta Timur.

b. Penawaran Umum Perseroan

Pada tahun 1993, Perseroan melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 3.000.000 saham. Setelah pembagian 3.251.000 saham sebagai dividen saham, 3.251.000 saham bonus, dan Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I sebanyak 32.510.000 saham pada tahun 1996, jumlah saham Perseroan yang dicatatkan di bursa efek di Indonesia meningkat menjadi 520.016.000 saham (termasuk 10.004.000 saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebelum adanya penawaran umum).

(12)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

c. Entitas Anak yang Dikonsolidasi

Perseroan memiliki pemilikan langsung, lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut:

Total aset sebelum eliminasi

Kegiatan Usaha Tahun Operasi

Entitas Anak Lokasi Utama Persentase Komersial 2020 2019

2020 2019

PT Singa Purwakarta Jaya Purwakarta Kawasan Industri 99,98% 99,98% Dalam Tahap 121.116.622.220 123.180.899.479

Pengembangan

d. Karyawan, Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit

Per 31 Desember 2020 dan 2019, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 13 Agustus 2020 dan 24 Juni 2019, adalah sebagai berikut:

2020 2019

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Cheng Yong Kwang Cheng Yong Kwang

Komisaris : Lee Whay Keong Lee Whay Keong

Komisaris independen : Kalistus Decimus Deke Kalistus Decimus Deke

Making Making

Direksi

Presiden Direktur : Cheng Yong Kim Cheng Yong Kim

Direktur : Lim Tai Pong Lim Tai Pong

Direktur : Ir. Krisant Sophiaan Ir. Krisant Sophiaan

Direktur : Tjoe Tjoe Peng Tjoe Tjoe Peng

(Lawer Supendi) (Lawer Supendi)

Direktur : Cheng Zhi Wei Cheng Zhi Wei

Komite Audit

Ketua : Kalistus Decimus Deke Kalistus Decimus Deke

Making Making

Anggota : Shelly, SE Shelly, SE

Anggota : Kenny Jesusanto, SE Kenny Jesusanto, SE

Total karyawan tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebanyak 958 orang dan 1.133 orang (tidak diaudit).

e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan kosolidasian ini diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh manajemen Perseroan pada tanggal 29 April 2021.

(13)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian PT Lion Metal Works Tbk dan Entitas Anaknya disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan keuangan, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2020.

Laporan keuangan konsolidasian kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perseroan dan Entitas Anaknya.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan dan disajikan dalam Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain.

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anaknya, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa item pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal ini juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perseroan dan Entitas Anaknya. Area yang komplek atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi dari penilaian atau kompleksitas, atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3.

(14)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

b. Standar, Amendemen/Penyesuaian dan Interpretasi Standar Telah Diterbitkan Tapi Belum Diterapkan

Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan belum diterapkan secara dini oleh Perseroan dan Entitas Anaknya. Perseroan dan Entitas Anaknya telah mengkaji dampak dari standar dan interpretasi tersebut sebagaimana dijabarkan di bawah ini:

- Amendemen PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan”

Amendemen PSAK 1 mengklarifikasi bahwa kewajiban diklasifikasikan sebagai lancar atau tidak lancar, berdasarkan pada hak yang ada pada akhir periode pelaporan. Klasifikasi tidak terpengaruh oleh ekspektasi entitas atau peristiwa setelah tanggal pelaporan (misalnya penerimaan waiver atau pelanggaran perjanjian). Amendemen tersebut juga mengklarifikasi apa yang dimaksud PSAK 1 perihal 'penyelesaian' liabilitas.

Amendemen tersebut dapat memengaruhi klasifikasi liabilitas, terutama untuk entitas yang sebelumnya mempertimbangkan intensi manajemen untuk menentukan klasifikasi dan untuk beberapa liabilitas yang dapat dikonversi menjadi ekuitas.

Standar ini harus diterapkan secara retrospektif sesuai dengan persyaratan normal dalam PSAK 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. Amendemen tersebut akan berlaku efektif pada 1 Januari 2023 dan penerapan lebih awal diizinkan.

- Amendemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis”

Amendemen ini mengklarifikasi definisi bisnis dengan tujuan untuk membantu entitas dalam menentukan apakah suatu transaksi seharusnya dicatat sebagai kombinasi bisnis atau akuisisi aset. Secara umum, amendemen PSAK 22 tersebut:

a. mengamendemen definisi bisnis;

b. menambahkan pengujian konsentrasi opsional yang mengizinkan penilaian yang disederhanakan apakah rangkaian aktivitas dan aset yang diakuisisi bukan merupakan suatu bisnis;

c. mengklarifikasi unsur bisnis bahwa untuk dipertimbangkan sebagai suatu bisnis, suatu rangkaian terintegrasi dari aktivitas dan aset yang diakuisi mencakup, minimum, input dan proses substantif yang bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap kemampuan untuk menghasilkan output; dan

d. menambahkan pedoman dan contoh ilustratif untuk membantu entitas nilai pakah proses substantif telah diakuisisi.

Amendemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis: Definisi Bisnis” akan berlaku efektif pada 1 Januari 2021 dan penerapan dini diperkenankan.

(15)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

b. Standar, Amendemen/Penyesuaian dan Interpretasi Standar Telah Diterbitkan Tapi Belum Diterapkan (lanjutan)

Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan belum diterapkan secara dini oleh Perseroan dan Entitas Anaknya. Perseroan dan Entitas Anaknya telah mengkaji dampak dari standar dan interpretasi tersebut sebagaimana dijabarkan di bawah ini: (lanjutan)

- Amendemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis: Referensi ke Kerangka Konseptual”

Amendemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis: Referensi ke Kerangka Konseptual” ini mengklarifikasi interaksi antara PSAK 22, PSAK 57, ISAK 30 dan Kerangka Konseptual pelaporan keuangan.

Secara umum, Amendemen PSAK 22 ini:

a. Menambahkan deskripsi terkait “liabilitas dan liabilitas kontinjensi dalam ruang lingkup PSAK 57 atau ISAK 30” yang dinyatakan dalam paragraf 21A-21C.

b. Mengubah paragraf 23 dengan mengklarifikasi liabilitas kontinjesi yang diakui pada tanggal akuisisi.

c. Menambahkan paragraf 23A terkait definisi aset kontinjensi dan perlakuan akuntansinya.

Amendemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis: Referensi ke Kerangka Konseptual” akan berlaku efektif pada 1 Januari 2022 dengan penerapan dini diperkenankan.

- Amendemen PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi: Kontrak Memberatkan - Biaya Memenuhi Kontrak”.

Amendemen ini mengklarifikasi biaya untuk memenuhi suatu kontrak dalam kaitannya dalam menentukan apakah suatu kontrak merupakan kontrak memberatkan.

Amendemen PSAK 57 mengatur bahwa biaya untuk memenuhi kontrak terdiri dari biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak. Biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak terdiri dari:

a. Biaya inkremental untuk memenuhi kontrak tersebut; dan

b. Alokasi biaya lain yang berhubungan langsung untuk memenuhi kontrak.

Amendemen PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi: Kontrak Memberatkan - Biaya Memenuhi Kontrak” akan berlaku efektif pada 1 Januari 2022 dengan penerapan dini diperkenankan.

(16)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

b. Standar, Amendemen/Penyesuaian dan Interpretasi Standar Telah Diterbitkan Tapi Belum Diterapkan (lanjutan)

Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan belum diterapkan secara dini oleh Perseroan dan Entitas Anaknya. Perseroan dan Entitas Anaknya telah mengkaji dampak dari standar dan interpretasi tersebut sebagaimana dijabarkan di bawah ini: (lanjutan)

- Amendemen PSAK 71, “Instrumen Keuangan”, Amendemen PSAK 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, Amendemen PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, Amendemen PSAK 62, “Kontrak Asuransi” dan Amendemen PSAK 73, “Sewa” tentang Reformasi Acuan Suku Bunga - Tahap 2”.

Reformasi Acuan Suku Bunga - Tahap 2 membahas isu yang mungkin mempengaruhi pelaporan keuangan selama reformasi acuan suku bunga, termasuk dampak perubahan arus kas kontraktual atau hubungan lindung nilai yang timbul dari penggantian acuan suku bunga dengan acuan alternatif yang baru. Amendemen ini mengubah persyaratan dalam PSAK 71, “Instrumen Keuangan”, PSAK 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, PSAK 62, “Kontrak Asuransi” dan PSAK 73, “Sewa” yang terkait dengan:

a. perubahan dasar untuk menentukan arus kas kontraktual dari aset keuangan, liabilitas keuangan dan liabilitas sewa;

b. akuntansi lindung nilai; dan c. pengungkapan.

Reformasi Acuan Suku Bunga - Tahap 2 hanya berlaku untuk perubahan yang disyaratkan oleh reformasi acuan suku bunga untuk instrumen keuangan dan hubungan lindung nilai. Amendemen tersebut akan berlaku efektif pada 1 Januari 2021 dengan penerapan dini diperkenankan.

- Amendemen PSAK 73, “Sewa: Konsesi Sewa terkait COVID-19”

Sebagai akibat dari pandemi COVID-19, konsesi sewa telah diberikan kepada penyewa. Konsesi tersebut dapat diberikan dalam berbagai bentuk, termasuk pengampunan pembayaran dan penangguhan pembayaran sewa. Dewan standar membuat Amendemen terhadap PSAK 73 yang memberi penyewa pilihan untuk memperlakukan konsesi sewa yang memenuhi syarat dengan cara yang sama seperti jika mereka bukan modifikasi sewa. Dalam banyak kasus, hal ini akan menghasilkan perlakuan akuntansi untuk konsesi sebagai pembayaran sewa variabel selama periode pemberiannya.

Entitas yang menerapkan kebijakan praktis harus mengungkapkan fakta ini, apakah kebijakan telah diterapkan pada semua konsesi sewa yang memenuhi syarat atau, jika tidak, informasi tentang sifat kontrak yang telah diterapkan, serta jumlah yang diakui dalam laba rugi, yang timbul dari konsesi sewa.

Amendemen PSAK 73, "Sewa: Konsesi Sewa terkait COVID-19" akan berlaku efektif untuk periode pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Juni 2020 dengan penerapan dini diperkenankan.

(17)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

b. Standar, Amendemen/Penyesuaian dan Interpretasi Standar Telah Diterbitkan Tapi Belum Diterapkan (lanjutan)

- Amendemen PSAK 16, “Aset Tetap Tentang Hasil Sebelum Penggunaan yang Diintensikan”

Amendemen ini mengklarifikasi pengurangan hasil neto penjualan setiap item yang dihasilkan saat membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan supaya aset siap digunakan sesuai dengan itensi manajemen dari biaya pengujian, serta mengklarifikasi arti dari “pengujian”.

Amendemen PSAK 16 menambahkan paragraf 20-A yang mengatur bahwa entitas mengakui hasil penjualan dan biaya perolehan atas item yang dihasilkan dalam rugi laba serta mengukur biaya perolehan dengan menerapkan persyaratan pengukuran dalam PSAK 14: Persediaan.

Amendemen PSAK 16 juga menambahkan paragraf 74-A yang mengatur pengungkapan jumlah biaya dan hasil perolehan aset tetap terkait paragraf 20A jika tidak disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan pemindahan pengungkapan pada paragraf 74(d) ke dalam paragraf 74A(a).

Amendemen PSAK 16, “Aset Tetap Tentang Hasil Sebelum Penggunaan yang Diintensikan” akan berlaku efektif pada 1 Januari 2023 dengan penerapan dini diperkenankan.

- Penyesuaian Tahunan 2020 (efektif pada 1 Januari 2022 dengan penerapan dini diperkenankan)

• PSAK 71, “Instrumen Keuangan” • PSAK 73, “Sewa”

Perseroan dan Entitas Anaknya sedang menganalisa dampak penerapan standar akuntansi dan interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya.

c. Klasifikasi lancar/ jangka pendek dan tidak lancar/ jangka panjang

Kelompok usaha menyajikan aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan klasifikasi lancar/ jangka pendek dan tidak lancar/ jangka panjang. Suatu aset disajikan lancar bila:

i) akan direalisasi, dijual atau dikonsumsi dalam siklus operasi normal, ii) untuk diperdagangkan,

iii) akan direalisasi dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan, atau kas atau setara kas kecuali yang dibatasi penggunaannya atau akan digunakan untuk melunasi suatu liabilitas dalam paling lambat 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

(18)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c. Klasifikasi lancar/ jangka pendek dan tidak lancar/ jangka panjang (lanjutan)

Seluruh aset lain-lain diklasifikasikan sebagai tidak lancar. Suatu liabilitas disajikan sebagai jangka pendek bila: i) akan dilunasi dalam siklus operasi normal, ii) untuk diperdagangkan,

iii) akan dilunasi dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan, atau

iv) tidak ada hak tanpa syarat untuk menangguhkan pelunasannya dalam paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

Seluruh liabilitas lain diklasifikasikan sebagai jangka panjang.

Aset Perseroan diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar dan liabilitas Perseroan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang

d. Prinsip-Prinsip Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perseroan. Laporan keuangan Entitas anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Perseroan. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perseroan dan Entitas Anaknya, kecuali dinyatakan lain.

Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perseroan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perseroan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perseroan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.

Secara spesifik, Perseroan mengendalikan investee jika dan hanya jika Perseroan memiliki seluruh hal berikut ini:

a. kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberikan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee).

b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi

jumlah imbal hasil investor.

Ketika Perseroan memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Perseroan dapat mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investee tersebut:

a. pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain. b. hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain.

(19)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan)

Perseroan menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai ketika Perseroan memiliki pengendalian atas entitas anak dan berhenti ketika Perseroan kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas entitas anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Perseroan memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Perseroan menghentikan pengendalian atas entitas anak.

Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemegang saham entitas induk dan pada kepentingan non pengendali (KNP), walaupun hasil di kepentingan non pengendali mempunyai saldo defisit.

Transaksi antar Perseroan, saldo dan keuntungan serta kerugian yang belum direalisasi dari transaksi antar Perseroan dan Entitas Anaknya dieliminasi. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas berkaitan dengan transaksi antar anggota Perseroan dan Entitas Anaknya juga akan dieliminasi secara penuh dalam proses konsolidasi. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan pada laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan kebijakan akuntansi Perseroan.

Transaksi dengan kepentingan non pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan non pengendali juga dicatat pada ekuitas. Perubahan kepemilikan pada entitas anak, tanpa kehilangan pengendalian, dihitung sebagai transaksi ekuitas. Jika Perseroan dan Entitas Anaknya kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka Perseroan dan Entitas Anaknya:

a. menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak;

b. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; c. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas;

d. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; e. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

f. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

g. mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan dan kerugian yang telah diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain atau saldo laba, begitu pula menjadi persyaratan jika Perseroan dan Entitas Anaknya akan melepas secara langsung aset atau liabilitas yang terkait.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan, secara langsung maupun tidak langsung, pada Perseroan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

(20)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, deposito on call dan investasi jangka pendek lainnya yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang yang tidak dijaminkan dan dibatasi penggunaannya.

f. Instrumen Keuangan

Perseroan dan Entitas Anaknya menerapkan PSAK 71, “Instrumen Keuangan” efektif mulai 1 Januari 2020. PSAK 71 menggantikan ketentuan PSAK 55 yang terkait dengan pengakuan, klasifikasi dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan, penghentian pengakuan instrumen keuangan, penurunan nilai aset keuangan dan akuntansi lindung nilai.

Amendemen tersebut mengharuskan instrumen utang diukur baik pada biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (“FVOCI”) atau nilai wajar melalui laba rugi (“FVPL”). Klasifikasi instrumen utang, tergantung pada model bisnis entitas untuk mengelola aset keuangan dan apakah arus kas kontraktual hanya mewakili pembayaran pokok dan bunga (“SPPI”). Model bisnis entitas adalah bagaimana entitas mengelola aset keuangannya untuk menghasilkan arus kas dan menciptakan nilai bagi entitas baik dari mengumpulkan arus kas kontraktual, menjual aset keuangan, atau keduanya. Jika instrumen utang dimiliki untuk mengumpulkan arus kas kontraktual, diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika juga memenuhi persyaratan SPPI. Instrumen utang yang memenuhi persyaratan SPPI yang dimiliki untuk mengumpulkan arus kas kontraktual aset dan untuk menjual aset diukur di FVOCI. Aset keuangan diukur pada FVPL jika tidak memenuhi kriteria FVOCI atau biaya perolehan diamortisasi.

Penilaian model bisnis dan apakah aset keuangan memenuhi persyaratan SPPI dibuat pada 1 Januari 2020, dan kemudian diterapkan secara retrospektif pada aset keuangan yang tidak dihentikan pengakuannya sebelum 1 Januari 2020.

Instrumen utang Perseroan dan Entitas Anaknya memiliki arus kas kontraktual yang semata-mata merupakan pembayaran pokok dan bunga. Perseroan dan Entitas Anaknya memiliki aset keuangan saat ini untuk mengumpulkan arus kas kontraktual, dan karenanya diukur pada biaya perolehan diamortisasi ketika menerapkan PSAK 71. PSAK 71 mengharuskan semua instrumen ekuitas dilakukan pada FVPL, kecuali jika entitas memilih pengakuan awal, untuk menyajikan perubahan nilai wajar dalam penghasilan komprehensif lain.

Dampak terhadap pos-pos dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya atas penerapan pertama kali PSAK 71 secara retrospektif adalah sebagai berikut: a. Pinjaman dan piutang, termasuk didalamnya adalah piutang usaha; dan piutang lain-lain,

(21)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Instrumen Keuangan (lanjutan)

b. Aset keuangan tersedia untuk dijual akan diklasifikasikan sebagai FVOCI.

PSAK 71 mengharuskan Perseroan dan Entitas Anaknya untuk mencatat kerugian kredit ekspektasian ("ECL") pada semua aset keuangannya yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI dan jaminan keuangan. Perseroan dan Entitas Anaknya sebelumnya mencatat penurunan nilai berdasarkan model kerugian yang terjadi ketika terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai.

Setelah penerapan PSAK 71, Perseroan dan Entitas Anaknya menerapkan pendekatan yang disederhanakan menggunakan matriks ketentuan untuk menilai ECL pada semua piutang dagang. Perseroan dan Entitas Anaknya telah menilai dan menyimpulkan bahwa ECL adalah nihil untuk piutang usaha yang berasal dari pihak-pihak terkait mengingat risiko gagal bayar itu rendah atau jauh. Sedangkan untuk piutang usaha yang jatuh tempo dari pihak ketiga, adalah tidak material, oleh karena itu, manajemen menyimpulkan tidak ada ECL yang disediakan.

Berdasarkan penilaian model bisnis Perseroan dan Entitas Anaknya pada tanggal penerapan awal, 1 Januari 2020, kas dan setara kas, dan piutang usaha yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang dimiliki untuk mengumpulkan arus kas kontraktual dan memberikan kenaikan untuk arus kas yang semata-mata mewakili pembayaran pokok dan bunga. Aset keuangan ini sekarang diklasifikasikan dan diukur sebagai instrumen keuangan dengan biaya perolehan diamortisasi. Perubahan klasifikasi aset keuangan Perseroan dan Entitas Anaknya tidak mengakibatkan perubahan dalam pengukurannya.

Perseroan dan Entitas Anaknya belum menetapkan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi. Tidak ada perubahan dalam klasifikasi dan pengukuran untuk liabilitas keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya.

Penerapan PSAK 71 juga mengubah akuntansi Perseroan dan Entitas Anaknya untuk kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dengan mengganti pendekatan kerugian yang terjadi pada PSAK 55 dengan pendekatan kehilangan kredit (“ECL”) berwawasan ke depan. PSAK 71 diterapkan secara retrospektif pada tanggal 1 Januari 2020, tetapi tanpa penyajian kembali informasi komparatif tahun sebelumnya. Penerapan PSAK 71 tidak berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode keuangan saat ini atau sebelumnya. Penerapan PSAK 71, “Instrumen Keuangan” sejak 1 Januari 2020 mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.

Klasifikasi

Perseroan dan Entitas Anaknya mengklasifikasikan instrumen keuangan menjadi aset keuangan dan liabilitas keuangan. Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan pada satu entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas pada entitas lain.

(22)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Klasifikasi (lanjutan)

Mulai 1 Januari 2020

i. Aset keuangan

Aset keuangan diklasifikasikan pada saat pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar melalui PKL (“FVTOCI”), dan nilai wajar melalui laba rugi (“FVTPL”).

Aset keuangan Perseroan dan Entitas Anaknya terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya diklasifikasikan sebagai aset yang diukur dengan biaya diamortisasi. Perseroan dan Entitas Anaknya tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

ii. Liabilitas Keuangan

Perseroan dan Entitas Anaknya mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai (i) liabilitas keuangan diukur pada FVTPL atau (ii) liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Liabilitas keuangan Perseroan dan Entitas Anaknya terdiri dari utang, utang usaha dan utang lain-lain, utang dividen dan beban akrual diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Perseroan dan Entitas Anaknya tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Sebelum 1 Januari 2020

i. Aset keuangan

Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 diklasifikasikan sebagai (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, (iv) atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.

Aset keuangan Perseroan dan Entitas Anaknya terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya diklasifikasikan sebagai aset yang diukur dengan biaya diamortisasi. Perseroan dan Entitas Anaknya tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

(23)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan)

ii. Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 dapat dikategorikan sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau (iii) derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Liabilitas keuangan Perseroan dan Entitas Anaknya terdiri dari utang, utang usaha dan utang lain-lain, utang dividen dan beban akrual diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Perseroan dan Entitas Anaknya tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Pengakuan dan Pengukuran

Mulai 1 Januari 2020

i. Aset keuangan

Klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal tergantung pada karakteristik arus kas kontraktual aset keuangan dan model bisnis Perseroan dan Entitas Anaknya dalam mengelola aset keuangan tersebut. Kecuali untuk piutang usaha yang tidak memiliki komponen pendanaan yang signifikan dan atau saat Perseroan dan Entitas Anaknya menerapkan panduan praktis, pada saat pengakuan awal Perseroan dan Entitas Anaknya mengukur aset keuangan pada nilai wajarnya ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada FVTPL, biaya transaksi. Untuk piutang usaha yang tidak memiliki komponen pendanaan yang signifikan atau ketika Perseroan dan Entitas Anaknya menerapkan panduan praktis, diukur sesuai harga transaksi seperti yang didefinisikan dalam PSAK 72. Agar dapat diklasifikasikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVTOCI, aset keuangan harus memiliki arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang. Pengujian ini dikenal sebagai solely payment of principal and interest (SPPI) testing dan dilakukan pada tingkat instrumen.

Model bisnis Perseroan dan Entitas Anaknya dalam mengelola aset keuangan mengacu kepada bagaimana Perseroan dan Entitas Anaknya mengelola aset keuangan untuk menghasilkan arus kas. Model bisnis menentukan apakah arus kas akan dihasilkan dari memperoleh arus kas kontraktual, menjual aset keuangan atau keduanya.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perseroan dan Entitas Anaknya berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Untuk tujuan pengukuran setelah pengakuan awal, aset keuangan diklasifikasikan kedalam empat kategori:

(24)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)

Mulai 1 Januari 2020 (lanjutan)

i. Aset keuangan (lanjutan)

a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi mencakup aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan, aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal pada nilai wajar melalui laba rugi, atau aset keuangan yang disyaratkan untuk diukur pada nilai wajarnya. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika dibeli dengan tujuan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.

Derivatif, termasuk derivatif melekat yang dipisahkan, juga diklasifikasikan sebagai diperdagangkan kecuali derivatif sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif. Aset keuangan yang tidak memenuhi SPPI testing diukur pada FVTPL, terlepas apapun model bisnisnya. Terlepas dari kriteria untuk instrumen utang yang akan diklasifikasikan pada biaya perolehan diamortisasi atau pada FVTOCI, seperti dijelaskan di atas, instrumen utang dapat ditetapkan pada FVTPL pada pengakuan awal jika penerapan itu dapat menghilangkan, atau secara signifikan mengurangi, inkonsistensi pengukuran atau pengakuan.

Aset keuangan kategori ini pada laporan posisi keuangan diukur pada FVTPL yang timbul sebagai hasil dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi. Aset keuangan Perseroan dan Entitas Anaknya diukur pada FVTPL terdiri dari investasi pada ekuitas, penyertaan jangka panjang lainnya, reksadana, dan obligasi konversi. Tidak ada aset keuangan Perseroan dan Entitas Anaknya dalam kategori ini per tanggal 31 Desember 2020.

b. Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi (instrumen utang)

Kategori ini merupakan yang paling relevan bagi Perseroan dan Entitas Anaknya. Perseroan dan Entitas Anaknya mengukur aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut dipenuhi:

i. Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual; dan

ii. Persyaratan kontraktual dari aset keuangan yang pada tanggal tertentu meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.

Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi setelah pengakuan awal diukur menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”) dan merupakan subjek penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui pada laba rugi saat aset dihentikan pengakuannya, dimodifikasi atau mengalami penurunan nilai. Aset keuangan Perseroan dan Entitas Anaknya pada kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya diklasifikasikan sebagai aset yang diukur dengan biaya diamortisasi.

(25)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)

Mulai 1 Januari 2020 (lanjutan)

i. Aset keuangan (lanjutan)

c. Aset keuangan diukur FVTOCI dengan fitur reklasifikasi keuntungan dan kerugian kumulatif (instrumen utang)

Perseroan dan Entitas Anaknya mengukur instrumen utang pada FVTOCI jika kedua kondisi berikut dipenuhi:

a. Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang tujuannya akan terpenuhi dengan mendapatkan arus kas kontraktual dan menjual aset keuangan; dan

b. Persyaratan kontraktual dari aset keuangan yang pada tanggal tertentu meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.

Untuk instrumen utang yang diukur pada FVTOCI, pendapatan bunga, keuntungan atau kerugian selisih kurs, dan kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan dihitung dengan cara yang sama dengan aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Perubahan nilai wajar lainnya diakui pada PKL. Ketika aset keuangan dihentikan pengakuannya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam PKL direklasifikasi ke laba rugi.

d. Aset keuangan diukur pada FVTOCI tanpa fitur reklasifikasi keuntungan dan kerugian kumulatif saat penghentian pengakuan (instrumen ekuitas)

Saat pengakuan awal, Perseroan dan Entitas Anaknya dapat membuat pilihan yang tidak dapat dibatalkan untuk menyajikan dalam FVTOCI perubahan nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 71 dan yang bukan merupakan instrumen ekuitas dimiliki untuk diperdagangkan. Pilihan ini dilakukan pada level instrumen per instrumen. Keuntungan dan kerugian dari aset keuangan ini tidak direklasifikasikan ke laba rugi. Dividen diakui sebagai penghasilan lainnya pada laba rugi ketika hak untuk menerima pembayaran dividen telah ditetapkan, kecuali dividen secara jelas mewakili bagian terpulihkan dari biaya investasi, di mana keuntungan tersebut dicatat dalam penghasilan komprehensif lainnya. Instrumen ekuitas yang diukur pada FVTOCI tidak terpengaruh pada persyaratan penurunan nilai. Tidak ada investasi ekuitas yang diklasifikasikan dalam kategori ini per tanggal 31 Desember 2020.

(26)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)

Mulai 1 Januari 2020 (lanjutan)

ii. Liabilitas keuangan

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi. Perseroan dan Entitas Anaknya menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perseroan dan Entitas Anaknya untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: a. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini mencakup juga derivatif yang tidak ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Derivatif melekat yang dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai diperdagangkan kecuali derivatif sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi.

Penentuan liabilitas keuangan untuk dapat ditetapkan diukur pada FVTPL ditentukan pada saat pengakuan awal, dan hanya jika kriteria-kriteria yang terdapat dalam PSAK 71 terpenuhi. Perseroan dan Entitas Anaknya tidak menetapkan liabilitas keuangan untuk diukur pada FVTPL.

b. Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Kategori ini merupakan yang paling relevan bagi Perseroan dan Entitas Anaknya. Setelah pengakuan awal, pinjaman diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan PKL konsolidasian hingga liabilitas dihentikan pengakuannya melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE. Biaya perolehan dimortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskon atau premi pada perolehan awal dan biaya yang merupakan bagian integral dari metode SBE. Amortisasi metode SBE diakui sebagai biaya pendanaan pada laporan laba rugi. Kategori ini umumnya berlaku untuk pinjaman berbunga dan pinjaman lainnya.

(27)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)

Sebelum 1 Januari 2020

i. Aset keuangan

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/reguler) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perseroan dan Entitas Anaknya berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dengan perubahan nilai wajar diakui sebagai pendapatan keuangan atau biaya keuangan dalam laba rugi.

Perseroan dan Entitas Anaknya mengevaluasi aset keuangan untuk diperdagangkan, selain derivatif, untuk menentukan apakah niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Ketika Perseroan dan Entitas Anaknya tidak mampu untuk memperdagangkan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk menjualnya di masa mendatang secara signifikan berubah, Perseroan dan Entitas Anaknya dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan, dalam kondisi yang jarang terjadi.

Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo tergantung pada sifat aset tersebut. Evaluasi ini tidak mempengaruhi aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi menggunakan opsi nilai wajar pada saat penentuan.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui melalui laba rugi.

(28)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)

Sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan)

i. Aset keuangan (lanjutan)

b. Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

c. Aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset keuangan tersedia untuk dijual termasuk ekuitas dan efek utang, adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai laba rugi komprehensif lain dalam cadangan nilai wajar sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui dalam pendapatan operasional lainnya, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi ke laba rugi dalam biaya keuangan dan dihapus dari cadangan nilai wajar.

Perseroan dan Entitas Anaknya mengevaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual apakah kemampuan dan niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Ketika Perseroan dan Entitas Anaknya tidak mampu untuk memperdagangan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk melakukannya secara signifikan perubahan di masa mendatang, Perseroan dan Entitas Anaknya dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang diperbolehkan ketika aset keuangan memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perseroan dan Entitas Anaknya memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset-aset di masa mendatang atau sampai jatuh tempo. Reklasifikasi ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya diperbolehkan ketika entitas memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk menahan aset keuangan sedemikian rupa.

(29)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)

Sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan)

i. Aset keuangan (lanjutan)

c. Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)

Untuk aset keuangan direklasifikasi keluar dari aset keuangan tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian sebelumnya atas aset tersebut yang telah diakui dalam ekuitas diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur dari investasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Selisih antara biaya perolehan diamortisasi baru dan arus kas yang diharapkan juga diamortisasi selama sisa umur aset dengan menggunakan suku bunga efektif. Jika selanjutnya terjadi penurunan nilai aset, maka jumlah yang dicatat dalam akun ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, serta derivatif yang terkait dengan dan harus diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas tersebut diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

Dividen atas instrumen ekuitas aset keuangan tersedia untuk dijual, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perseroan dan Entitas Anaknya untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

ii. Liabilitas keuangan

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

a. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

b. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan pengambilan keuntungan dalam jangka pendek.

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan diakui melalui laba rugi konsolidasian.

(30)

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)

Sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan)

ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) c. Instrumen Keuangan Derivatif

Perseroan dan Entitas Anaknya menandatangani kontrak swap suku bunga untuk tujuan mengelola risiko perubahan suku bunga yang berasal dari liabilitas jangka panjang-pinjaman investasi Perseroan dan Entitas Anaknya dengan suku bunga tetap. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak ditetapkan untuk suatu hubungan lindung nilai yang memenuhi syarat (qualifying hedge relationship) dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laba rugi.

Liabilitas derivatif disajikan masing-masing sebagai liabilitas lancar. Derivatif melekat, bila ada, disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada laporan posisi Keuangan konsolidasian yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.

Perubahan bersih nilai wajar instrumen derivatif dan penyelesaian dari instrumen derivatif dibebankan pada “Penghasilan atau Beban lain-lain” dalam laporan laba rugi. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Nilai Wajar Dari Instrumen Keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) pada penutupan perdagangan pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.

Gambar

Tabel berikut memberikan kualitas kredit dan analisis umur aset keuangan Perseroan dan  Entitas Anak sesuai dengan peringkat kredit Perseroan dan Entitas Anak debitur pada  tanggal 31 Desember 2020 dan 2019:
Tabel dibawah merupakan profil liabilitas keuangan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan  kontrak pembayaran tanpa diskonto pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019:
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen  keuangan Perseroan dan Entitas Anaknya yang tercatat dalam laporan keuangan

Referensi

Dokumen terkait

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai laba

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.. Disusun Oleh

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan intake manifold dengan bahan dasar komposit (serat nanas) terhadap torsi dan daya pada sepeda motor Honda

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan dari lima hipotesis yang diuji hanya satu hipotesis yang

Berita Resmi Statistik 2 Oktober 2020 2 IHK/Inflasi Perkembangan Pariwisata.. Perkembangan

Tinjauan pengembangan ekonomi Kecamatan Tiworo Selatan saat ini dititik beratkan pada sektor pengembangan pertanian dengan pertimbangan kondisi sarana dan prasarana masih

Pada tahun 2016, sebanyak 82 perusahaan jasa kontraktor kualifikasi menengah mengikuti proyek berjumlah 186 proyek, dan perusahaan yang berhasil memenangkan proyek

Dalam penelitian ini data akan diolah secara manual dengan menggunakan Metode Simpleks untuk menentukan jumlah optimal masing-masing tipe rumah serta untuk mendapatkan keuntngan