• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume 11 No 2 Oktober 2014 ISSN : Pembina Prof. Dr. H. Djaali Rektor Universitas Negeri Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Volume 11 No 2 Oktober 2014 ISSN : Pembina Prof. Dr. H. Djaali Rektor Universitas Negeri Jakarta"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Volume 11 No 2 Oktober 2014

ISSN : 0216 - 7484

Pembina

Prof. Dr. H. Djaali

Rektor Universitas Negeri Jakarta

Penanggung Jawab

Dr. Etin Solihatin, M.Pd

Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat

Pemimpin Redaksi

Dra. Desfrina

Sekretaris Redaksi

Drs. Sri Kuswantono, M.Si

Dewan Redaksi

Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd, Dr. Corry Yohana, MM

Dr. Agus Dudung, M.Pd, Sujarwo, M.Pd, Dr. Eko Siswono, M.Si

Sekretariat

Sugimin, S.Pd, Marni Lestari, S.Pd, Marhasan, S.Pd, Rita Aryani, S.Pd,

Wiwik Endang S, S.Pd, Adi Wijanarko, S.Kom, Nurlaila, Ayi Sutisna

Terbit

(Mei dan Oktober)

Alamat Redaksi

Gedung LPM UNJ

Komplek Kampus A UNJ Rawamangun Jakarta Timur

Telp. 489 7658, Fax. 471 2063

(4)
(5)

Pengantar Redaksi

Puji syukur dihaturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, menyambut penerbitan Jurnal

Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat “Sarwahita” Volume 11 No.2 Oktober 2014.

Kehadiran Jurnal ini merupakan publikasi dari hasil kegiatan pengabdian pada

masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen di lingkungan Universitas Negeri Jakarta.

Pengabdian pada masyarakat ini sebagai perwujudan kepedulian civitas akademik Universitas

Negeri Jakarta terhadap pembangunan atau pemberdayaan masyarakat di wilayah

Jabodetabek.

Bentuk dari kegiatannya berupa penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam

wujud alih ilmu pengetahuan tekhnologi dan seni.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada seluruh penulis artikel yang telah

menyumbangkan artikelnya sehingga Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat

“Sarwahita” volume 11 No.2 Oktober 2014 ini dapat diterbitkan.

Semoga apa yang telah dikerjakan dan dituangkan dalam jurnal ini dapat menjadi

sumbangsih untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia.

(6)
(7)

PELATIHAN PEMBUATAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

SESUAI KURIKULUM 2013 DIDAERAH LONGSOR

KELURAHAN CIBADAK BOGOR

Etin Solihatin1), Desfrina2), Adi Wijanarko3)

Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

etinsolihatin@yahoo.com

ABSTRAK

Kegiatan Pengabdian Masyarakat tentang “Pelatihan pembuatan Perangkat Pembelajaran sesuai

Kurikulum 2013”, seiring dengan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa

kurikulum 2013 harus terealisasi mulai bulan Juni 2014 disemua sekolah, termasuk sekolah didaerah

longsor Cibadak-Bogor.

Pelatihan pembuatan perangkat pembelajaran diikuti oleh 18 peserta, hal ini dikarenakan kesibukan

guru lain dalam kegiatan rutinitas. Produk akhirnya adalah adanya perangkat pembelajaran, dan

pencerahan tentang pelaksanaan kurikulum 2013.Meskipun kondisi ruangan ada keterbatasan (tidak

ada kursi dan listrik), namun antusias peserta tetap tinggi.

Kata Kunci : Perangkat Pembelajaransesuai kurikulum 2013, pelatihan

I.

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Kurikulum 2013 harus diikuti semua

sekolah yang ada di Indonesia mulai bulan Juni

2014.Namun tidak semua sekolah yang ada

siap melaksanakannya, termasuk sekolah yang

terkena longsor di daerah Cibadak – Bogor.

Perangkat pembelajaran sesuai

kurikulum 2013 harus sudah tersedia. Namun

demikian masih ada yang menggunakan RPP,

alat evaluasi, LKS, bahan ajar yang mengikuti

kurikulum lama.Untuk itu agar tidak

ketinggalam, maka diadakan pelatihan

pembuatan perangkat pembelajaran sesuai

kurikulum 2013 di daerah Cibadak.

Sekolah yang terkena longsor

dipindahkan ke Huntara (Hunian sementara),

disamping itu ada juga kelas yang dititipkan

kesekolah lain yang tidak terkena bencana.

Alasan tim PKM mengambil lokasi di

Cibadak agar ada sebagian dana pengabdian ini

disumbangkan untuk sekolah. Hal ini

dikarenakan siswa tidak memiliki meja dan

kursi belajar, serta media pembelajaran

disekolahnya.

Namun karena dana pengabdian ini sedikit,

maka tim hanya mampu memberi karpet alas

duduk dan media pembelajaran lainnya.

Disamping tetap memberi semangat untuk

tetap melengkapi, dengan membuat perangkat

pembelajaran sesuai kurikulum 2013.

B. Tujuan Kegiatan

Kegiatan pengabdian pada masyarakat

ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman bagi guru dan calon guru

mengenai pembuatan perangkat

pembelajaran sesuai kurikulum 2013.

2. Meningkatkan keterampilan bagi guru

dan calon guru melalui pelatihan

pembuatan perangkat pembelajaran

sesuai kurikulum 2013.

(8)

C. Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat pengabdian pada

masyarakat yaitu :

1.

Diharapkan agar guru dan calon guru

memiliki pengetahuan tentang

perangkat pembelajaran yang sesuai

dengan kurikulum 2013

2.

Adanya peningkatan kualitas

pembelajaran, dan keterampilan

dalam pembuatan perangkat

pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum 2013

II.

KAJIAN PUSTAKA

A. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan

sejak tahun lalu, walaupun belum

diimplementasikan diseluruh sekolah. Para

guru khawatir apakah Presiden terpilih nanti

akan tetap mempertahankan kurikulum 2013

atau menggantinya. Jika diganti, maka

benarlah pameo “ganti menteri, ganti

kurikulum” yang beredar dimasyarakat.Kini

pengumuman menteri “Kabinet Kerja” sudah

dilaksanakan hari minggu tanggal 26 Oktober

2014.

Menurut Sulistyo “Penerapan

Kurikulum bermasalah” (Media Indonesia,

Kamis 17 Juli 2014) laporan itu menyebutkan

belum semua

guru dilatih.Padahal

Kemendikbud selalu berjanji untuk melatih

semua guru sebelum implementasi dimulai.

Menurut Mendikbud Musliar Kasim

dalam “Wamendikbud : Kurikulum 2013

menuntut siswa lebih aktif (Harian Pelita :

Rabu 13 Agustus 2014) : ”Musliar mengakui

masih ada sejumlah guru yang mengeluhkan

kurikulum 2013, tetapi banyak dari mereka

yang senang dan antusias terhadap kurikulum

baru ini. Saya sudah berkunjung lebih dari

seratus sekolah dan bertanya bagaimana

kesannya, mereka bilang senang tidak perlu

buat silabus, beban guru dalam mengajar

berkurang”.

Berdasarkan Koran Republika dengan

judul “Kurikulum Baru belum dipahami”

(Republika, Rabu 28 Mei 2014), diungkapkan

“di Kabupaten Sleman DI Yogyakarta masih

banyak sekolah yang belum memahami

kurikulum 2013”.Hal inipun ditemukan di

NTB, menurut Kepala LPMP NTB “Diklat

guru untuk percepatan implementasi

Kurikulum 2013 masih terus dilaksanakan”

(Republika, Rabu 28 Mei 2014). Masalah yang

sama ditemukan didaerah longsor desa

Cibadak – Bogor, bahwa Implementasi

Kurikulum 2013 belum berjalan dengan baik.

Berdasarkan surat kabar Media

Indonesia dengan Judul “baru 20% Guru

dilatih Kurikulum 2013’ (Media Indonesia,

Sabtu 21 Juni 2014) diungkapkan “dari 1,39

juta guru sasaran penerapan kurikulum 2013,

baru 283 ribu guru atau 20% yang sudah

dilatih”.

B. Penyusunan RPP

RPP (Tayangan kurikulum 2013)

dijabarkan dari silabus untuk mengerahkan

kegiatan belajar peserta didik dalam upaya

mencapai KD (Kompetensi Dasar).Setiap guru

pada satuan pendidikan berkewajiban

menyusun RPP secara lengkap dan

sistematis.RPP disusun untuk setiap KD

(kompetensi Dasar) yang dapat dilaksanakan

dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru

merancang penggalan RPP untuk setiap

pertemuan yang disesuaikan dengan

penjadwalan disatuan pendidikan.

Adapun prinsip penyusunan RPP

(kurikulum 2013) yaitu :

1. Memperhatikan perbedaan indi-vidu

peserta didik

2. Mendorong partisipasi aktif peserta

didik

3. Mengembangkan budaya mem-baca

dan menulis

4. Memberikan umpan balik dan tindak

lanjut

5. Mengakomodasi pada keterkaitan dan

keterpaduan KD (Kompetensi Dasar),

keterkaitan dan keterpaduan materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi,

penilaian, dan sumber belajar dalam

satu keutuhan pengalaman belajar.

(9)

6. Mengakomodasi pembelajaran

tematik-terpadu, keterpaduan lintas

mata pelajaran, lintas aspek belajar,

dan keragaman budaya.

7. Menerapkan teknologi informasi dan

komunikasi

Komponen RPP (Standar Proses No. 65

tahun 2013) :

1.

Identitas sekolah

2.

Identitas mata pelajaran

3.

Kelas/semester

4.

Materi pokok

5.

Alokasi waktu

6.

Tujuan pembelajaran

7.

Kompetensi dasar dan Indikator

8.

Materi Pelajaran

9.

Metode Pembelajaran

10. Media Pembelajaran

11. Sumber Belajar

12. Langkah-langkah Pembelajaran

13. Penilaian hasil pembelajaran

C. Evaluasi

Sampai saat ini, masih banyak guru

yang merasa kesulitan untuk menerapkan

kurikulum 2013.Pasalnya, format penilaian

kurikulum 2013 berbeda jauh dengan format

sebelumnya.Sebelumnya guru membuat

laporan akademik dengan skala dalam bentuk

angka.Pada kurikulum 2013 guru diharuskan

membuat laporan deskriptif.

Sejumlah guru merasa berat dengan

sistem evaluasi, distribusi mata pelajaran untuk

muatan lokal.Sebenarnya kekhawatiran guru

itu tidak berlebihan, karena kurikulum 2013

dibuat untuk menjawab perubahan, supaya

pendidikan lebih baik.

Evaluasi merupakan proses yang

menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah

dapat dicapai. Dalam evaluasi selalu

mengandung proses, dan proses tersebut harus

tepat terhadap tujuan yang biasanya dinyatakan

dalam bahasa prilaku.

Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 57 ayat (1) evaluasi dilakukan dalam

rangka pengendalian mutu Pendidikan secara

penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan, diantaranya terhadap

peserta didik, Lembaga dan Program

Pendidikan.

Dalam kamus

Oxford Advanced

Learner’s Dictionary of Current English (2004

:186) evaluasi adalah “to find out, decide the

amount or value” yang artinya suatu upaya

untuk menentukan nilai atau jumlah. Kegiatan

evaluasi harus dilakukan secara hati-hati,

bertanggung jawab, menggunakan strategi dan

dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut Suharsimi Arikunto dan

Abdul Jabar (2008), evaluasi adalah kegiatan

untuk mengumpulkan informasi tentang

bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi

tersebut digunakan untuk menentukan

alternative yang tepat dalam mengambil

keputusan. Fungsi utamanya evaluasi dalam

hal ini adalah menyediakan informasi yang

berguna bagi pihak decision maker untuk

menentukan kebijakan yang akan diambil

berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.

Evaluasi dalam pembelajaran

dilakukan secara continue, utuh, menyeluruh.

Baik evaluasi proses maupun hasil. Alat

evaluasi berupa tes dan non tes (Solihatin,

2014 : 209)

Pelatihan guru yang sudah berlangsung

juga tidak optimal, karena pelatihan hanya

dilakukan 52 jam.Banyak guru belum memiliki

kompetensi dalam menyusun instrument

penilaian dengan baik.Sistem penilaian dalam

kurikulum 2013 lebih rumit dari pada

kurikulum sebelumnya.

Penilaian autentik (berdasarkan

tayangan kurikulum 2013)adalah suatu

penilaian belajar yang merujuk pada situasi

atau konteks “dunia nyata”, yang memerlukan

berbagai macam pendekatan untuk

memecahkan masalah yang memberikan

kemungkinan bahwa satu masalah bisa

mempunyai lebih dari satu macam pemecahan.

Dalam suatu proses pembelajaran, penilaian

otentik mengukur, memonitor dan menilai

semua aspek hasil belajar (yang tercakup

dalam domain kognitif, afektif dan

(10)

akhir dari suatu proses pembelajaran, maupun

berupa perubahan dan perkembangan aktivitas,

dan perolehan belajar selama proses

pembelajaran di dalam kelas maupun di luar

kelas.

Pelaksanaan penilaian autentik

(tayangan kurikulum 2013), menggunakan

format yang memungkinkan siswa untuk

menyelesaikan suatu tugas atau

mendemonstrasikan suatu performasi dalam

memecahkan suatu masalah.

Format penilaian dapat berupa :

a.

Tes yang menghadirkan benda atau

kejadian asli kehadapan siswa

(hands-on penilaian);

b. Tugas (tugas keterampilan, tugas

investigasi sederhana dan tugas

investigasi terintegrasi);

Format rekaman kegiatan belajar siswa

(misalnya : portofolio, interview, daftar cek,

presentasi dan debat).

III.

METODE PELAKSANAAN

A. Metode Pemecahan Masalah

Agar pelatihan pembuatan perangkat

pembelajran sesuai kurikulum 2013 berjalan

dengan baik, harus melalui tahapan :

1. Memberikan informasi penting

berkaitan dengan “Perangkat

pembelajaran sesuai kurikulum 2013”

2. Praktek pembuatan RPP, alat evaluasi,

LKS, media pembelajaran

3. Tanya jawab untuk lebih

memantapkan hal-hal yang berkaitan

dengan perangkat pembelajaran sesuai

kurikulum 2013

B. Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran yang dianggap

strategis (yang mau dan mampu), untuk

dilibatkan dalam pelatihan pembuatan

perangkat pembelajaran sesuai kurikulum

2013, yaitu guru dan calon guru di Desa

Cibadak, Kabupaten Bogor.

C. Tempat dan Waktu Kegiatan

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan

disekolah yang ada di Huntara (Hunian

sementara) desa Cibadak, yang belum

memiliki kursi, maupun media lainnya.

IV.

PELAKSANAAN KEGIATAN

A.

Realisasi pemecahan Masalah

Berdasarkan kerangka masalah

sebagaimana diuraikan diatas, maka langkah

pemecahan masalah dilaksanakan sebagai

berikut :

1. Mengadakan koordinasi dengan

pihak-pihak terkait :

a.

Mengurus perizinan tempat

b.

Narasumber materi pembuatan

perangkat pembelajaran sesuai

kurikulum 2013 pada guru dan

calon guru, dari Tim Pengabdian

Masyarakat

2. Menyusun agenda atau susunan acara

B.

Sasaran

Peserta yang mengikuti pelatihan

pembuatan perangkat pembelajaran sesuai

kurikulum 2013 sebanyak 18 orang didesa

Cibadak Kabupaten Bogor – Jawa Barat.

C. Metode

Untuk mensukseskan program

pelatihan ini, metode yang digunakan adalah

partisipasi aktif dengan melalui tahapan :

1. Ceramah, metode ini penting untuk

menyampaikan informasi penting

berkaitan dengan “Pelatihan

pembuatan perangkat pembelajaran

sesuai kurikulum 2013 di daerah

longsor Kelurahan Cibadak Bogor”,

disertai print out bahan tayangan

(power point)

2. Tanya jawab yang dilaksanakan secara

aktif oleh seluruh peserta

3. Praktek pembuatan perangkat

pembelajaran

(11)

V.

HASIL KEGIATAN

A. Hasil Kegiatan

Hasil kegiatan “Pelatihan Pembuatan

Perangkat Pembelajaran Sesuai Kurikulum

2013”, di desa Cibadak Kabupaten Bogor

Provinsi Jawa Barat diantaranya :

1. Meningkatnya pengetahuan peserta

tentang “Pelatihan Pembuatan Perangkat

Pembelajaran”, sehinggakelengkapan

pembelajran dapat terpenuhi.

2. Terjadinya sikap positif dan semangat

mengajar lagi, meskipun pernah terkena

bencana longsor, dan beberapa guru

tinggal di Huntara (Hunian Sementara).

3. Meningkatkan keterampilan dan rasa

senang terhadap “hal yang dianggap

baru, karena dipraktekan”.

B. Hasil Evaluasi

Evaluasi dilakukan terhadap

contoh/praktek pembuatan perangkat

pembelajaran.Disamping itu minat dan

antusias peserta pelatihan, dan mereka

meminta pelatihan dilanjutkan dan

dilaksanakan didaerahnya untuk tahun

selanjutnya.

VI. KESIMPULAN

Setelah dilakukan kegiatan pelatihan

pada pengabdian masyarakat ini, dapat

disimpulkan bahwa : Pelatihan Pembuatan

Perangkat Pembelajaran sesuai kurikulum

2013 didaerah longsor Kelurahan Cibadak

Bogor, merupakan sarana yang efektif untuk

memberikan pencerahan, sekaligus melatih

membuat perangkat pembelajaran.

Disamping itu tugas Perguruan Tinggi untuk

melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi

yaitu Pengabdian Masyarakat dapat terealisasi

dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin

Abdul Jabar. 2008. Evaluasi Program

Pendidikan PedomanTeoritis Praktis bagi

Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan,

Jakarta : PT Bumi Aksara

[2] Kurikulum 2013, Jakarta : Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan RI

[3]

Solihatin, Etin. 2014. Strategi

pembelajaran PPKN, Jakarta : PT Bumi

Aksara.

[4] Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun

20013. Sistem Pendidikan Nasional.

KAMUS

[5] Oxford Advanced Learner’s Dictionary of

Current English. 2004

KORAN

[6] Kasim, Muslinar.2014. Wamendikbud :

Kurikulum 2013 Menuntut Siswa Lebih

Aktif, Jakarta : Harian Pelita, Rabu 13

Agustus 2014

[7] Sulistiyo. 2014. Penerapan Kurikulum

Bermasalah, Jakarta : Media Indonesia,

Kamis 17 Juli 2014

[8] 2014. Diklat Guru untuk Percepatan:

Republika, Rabu 28 Mei 2014

Implementasi Kurikulum 2013 Masih

Terus Dilaksanakan, Jakarta

[9] 2014. Kurikulum baru Belum Dipahami,

Jakarta : Republika, Rabu 28 Mei 2014

[20]14. Baru 20% Guru Dilatih Kurikulum

2013, Jakarta : Media Indonesia, Sabtu 21

Juni

2014.

(12)

PELATIHAN MENGELOLA KEUANGAN SEDERHANA

BAGI PENGUSAHA KECIL DI DESA CIBADAK

Corry yohana

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

corry_yohana@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan dari

pengabdian masyarakat ini adalah untuk Memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada

individu/pengusaha kecil dilingkungan desa Cibadak tentang pengetahuan praktis dan sederhana

mengenai mengelola keuangan sederhana sesui dengan prinsip dalam manajemen keuanganMetode

penelitian yang digunakan adalah metode klasikal dengan pendekatan diskusi/tanya jawab dan bisnis

game (simulasi) dengan maksud agar materi dapat diterima oleh peserta dengan baik.

Bimbingan/konsultasi dilakukan baik melalui satu sesi pertemuan terakhir dengan peserta, telepon

maupun melalui surat

Hasil pelatihan menunjukan dengan adanya pelatihan ini para peserta memiliki pengetahuan dan

wawasan sebagai pengusaha kecil yang terampil mengelola keungan dan juga mampu mencari peluang

untuk menambah keuangan keluarga sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya agar menjadi

lebih baik.Berdasarkan hasil pelatihan ini dapat disimpulkan peserta menginginkan

pengetahuan

yang berkelanjutan. Sangat diharapkan memberikan pengetahuan dalam bentuk pelatihan

yang rutin dan berkesinabungan.

Kata Kunci: Pelatihan, mengelola keuangan sederhana

1.

PENDAHULUAN

A. AnalisisSituasi

Indonesia sebagai salah satu negara

yang sedang berkembang, padasaat ini sedang

giat-giatnya melakukan pembangunan disegala

bidang. Pembangunan yang dilaksanakan

pemerintah Indonesia bertujuaan untuk

mensejajarkan dirinya dengan negara-negara

lainnya di dunia.

Berbagai pembangunan telah dan sedang terus

dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia baik

pembangunan fisik dan nonfisik.Demikian

pula dengan system pemerintahan yang

asalnya dekosentrasi telah berubah menjadi

desentralisasi dengan otonomi daerahnya.

Sejalan dengan dilaksanakannya otonomi

daerah, bermunculanlah daerah-daerah baru

yang merupakan pemekaran dari daerah

asalnya. Sukamakmur yang merupakan

pecahan dari Kecamatan Jonggol.

Kemajuan

teknologi

danp

esatnya

pembangunan mengakibatkan munculnya

berbagai masalah, salah satunya adalah

masalah konsumtip masyarakat Indonesia.

Perlu upaya untuk merubah perlakuan

masyarakat Indonesia yang konsumtip melalui

mengelolah keuangan rumah tangga.Dengan

menyadarkan

pengelolah-an keuangan

sederhana sesuai dengan prinsip dalam

manajemen keungan yang efisien dan efektip

diharapkan akan memberikan sumbangan

terhadap perubahan pola hidup yang

konsumtip kearah pengelolaan keungan yang

lebih baik akan menyadarkan masyarakat

untuk tidak mengkonsumsi seluruh pendapatan

yang diterima artinya akan ada sisa pendapatan

yang bias ditabung, dan akhirnya peningkatan

tabungan masyarakat akan berpengaruh

terhadap peningkatan investasi.

Merencanakan keuntugan sejak dini wajib

dilakukan setiap keluarga, ini berlaku baik buat

(13)

pasangan muda maupun pasangan yang sudah

lama menikah. Membuat rencana yang baik

akan membantu untuk menggunakan dan

secara bijak sesuai tingkat keperluannya.

Sasaran kegiatan ini adalah pengusaha kecil di

kelurahan cibadak, Bogor- Jawa Barat.

Kehidupan perekonomian pada masyarakat

didesa cibadak berpenghasilan rendah tetapi

ada juga berpenghasilan menengah. Di

kecamatan sukamakmur ada wirausaha akan

tetapi tidak berjalan. Salah satu penyebabnya

adalah ketidakmampuan dalam pengelolaan

keuangan rumah tangga, tidak terdapat

pencatatan atas semua penerimaan,

pengeluaran dan juga pengetahuan yang tidak

memadai atas produk-produk keungan. Untuk

itu kami memandang perlu untuk mengadakan

pelatihan mengelola keuangan secara

sederhana.

B. Identifikasidan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, dapat

diidentifikasi berbagai masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah masyarakat agar tidak

konsumtip?

2. Bagaimanakah

masyarakat

dapa

tmemahami pentingnya peran ibu sebagai

manajer keuangan keluarga?

3. Bagaimanakah pengusaha kecil dapat

mengelola keuangan sederhana?

4. Bagaimanakah

masyarakat

dapat

memanfaatkan peluang investasi untuk

mendapatkan tambahan dana da lam

pengelolaan keungan?

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka

perumusan masalah dalam program

pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan

mengelola keuangan sederhana bagi pengusaha

kecil.

C. Tujuan

Tujuan dari dilakukannya kegiatan pengabdian

ini adalah :

1. Memberikan pelatihan dan penyuluhan

kepada

individu/pengusaha

kecil

dilingkungan desa Cibadak tentang

pengetahuan praktis dan sederhana

mengenai mengelola keuangan sederhana

sesui dengan prinsip dalam manajemen

keuangan.

2. Memberikan bimbingan dan konsultasi

terhadap pengetahuan sarana menabung

yang produktif.

3. Memberikan pengetahuan dan semangat

kewirausahaan, setelah sarana untuk

berinvestasi melalui memiliki kesadaran

menabung

Adapun manfaat program iniadalah:

1. Pengusaha kecil dilingkungan desa

Cibadak memiliki pengetahuan praktis

dan sederhana mengenai pengelolaan

keuangan sesuai dengan prinsip dengan

manajemen keuangan sederhana.

2. Menumbuhkan semangat menabung pada

masyarakat umumnya dan keluarga di

desa Cibadak.

3.

Menumbuhkan minat untuk berinves-tasi

melalui semangat kewirausahaan, setelah

memiliki kesadaran menabung.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Memahami manajemen cashflow/

aruskas

Pengetahuaan manajemen keuangan

dibutuhkan setiap lapisan masyarakat baik itu

pengusaha kecil. Dengan pengetahuaan

manajemen keuangan yang baik

memungkinkan seseorang bisa

mengalo-kasikan uangnya secara benar sehingga

memungkinkan seseorang bisa menabung dan

akhirnya punya keinginan berwira-usaha.

Konsep utama tentang manajemen

keuangan yang wajib diketahui oleh pengusaha

kecil yaitu:Manajemen cashflow/aruskas dan

Neraca Rugi/laba

1. Manajemen cashflow/aruskas

Cashflow atau arus kas adalah aliran

uang yang mengalir mulai dari kita

mendapatkan uang tersebut, menyimpannya,

(14)

dengan secara teratur, bijak dan disiplin.

Pengetahuan akan cashflow wajib diketahui

agar keuangan pengusaha kecil tidak akan

kacau balau dan terpantau.

2. Manajemen Keuangan

Pendapatan (income) adalah kegiatan

yang bertujuan memasukkan uang/harta.

Biasanya pendapatan dapat diperoleh dari dua

aktifitas yaitu penghasilan dan investasi. Gaji

diperoleh dari status kita sebagai pegawai/

karyawan/profesional/konsultan.

Dalam

sebuah keluarga gaji ini diperoleh oleh suami

dan istri yang bekerja.

Hasil investasi diperoleh dari aktifitas

kita dalam mengembangkan uang/harta dalam

berbagai cara, misalnya Deposito, Properti,

Saham, hasil usaha, Reksadana, Obligasi dll.

Seluruh pendapatan tersebut biasanya disimpan

dalam bentuk tunai atau dibank/ATM.

3. Pengeluaran

Pengeluaran berarti seluruh kegiatan

yang mengakibatkan uang kita berkurang. Dari

diagram bisa kita melihat banyak sekali

kebutuhan akan pengeluaran keluarga.

Sehingga bila tidak diatur dengan baik maka

akan membuat keuangan keluarga menjadi

berantakan dan bila sudah kronis dapat menuju

ke jurang kehancuran.

Secara umum sebuah keluarga

memiliki beberapa pengeluaran seperti makan,

transportasi, utilitas, hiburan, zakat, cicilan

hutang, premi asuransi, kesehatan,

maintenance rumah, mobil dan pajak PBB/

STNK. Kesalahan yang sering dilakukan oleh

kebanyakan keluarga adalah hanya memakai

uang yang berasal dari gaji yang terus menerus

dihabiskan untuk menutupi pengeluarannya.

Sangat sedikit dari keluarga yang mulai

melakukan aktivitas-aktivitas investasi sebagai

sumber pendapatan keluarga. Padahal bila

melakukan investasi maka hasil investasi

tersebut sudah dapat menutupi segala macam

pengeluaran.

Uraian diatas adalah sebuah kondisi

ideal yang selayaknya dicapai oleh setiap

keluarga. Bila keluarga hanya bergantung

dengan gaji saja maka sudah selayaknya

sekarang mulai untuk sedikit demi sedikit

menyisihkan uang untuk investasi

.

B. Memahami catatan/laporan

kekayaan dan Laba/Rugi

1. Catatan/laporan kekayaan

Catatan/laporan kekayaan adalah

sebuah laporan yang menyajikan posisi/kondisi

daftar harta dan hutang keluarga pada periode

tertentu. Tujuan akhir dari laporan ini adalah

untuk mengetahui seberapa besar kekayaan

keluarga. Coba anda hitung seluruh jumlah

harta anda, setelah ditotal jumlahnya

dinamakan kekayaan kotor. Bila kekayaan

kotor tersebut dikurangi seluruh jumlah hutang

maka akan diketahui berapa jumlah kekayaan

bersih keluarga anda.

2. Laporan Laba/Rugi

Mungkin kita tidak asing lagi dengan

istilah laba/rugi, karena ini berhubungan erat

dengan besarnya pemasukan dikurangi

pengeluaran. Setelah memahami tentang

catatan/laporan kekayaan keluarga, laporan

berikutnya yang wajib diketahui adalah

laporan laba/rugi. Ada dua komponen utama

dalam menyusun laba/rugi, yaitu jumlah

pemasukan dan jumlah pengeluaran dalam satu

periode/bulan. Selanjutnya jumlah pendapatan

dikurangi jumlah pengeluaran, bila jumlah

pendapatan melebih jumlah pengeluaran

berarti pada periode/bulan tersebut mendapat

laba, namun bila jumlah pengeluaran lebih

besar dari jumlah pemasukan berarti

mengalami kerugian.

3. Anggaran pendapatan dan belanja

keluarga.

Dalam mempraktekan manajemen

keuangan secara profesional Langkah awalnya

adalah membuat anggaran pendapatan dan

belanja keluarga. Misalnya tanggal 10

membayar SPP, tanggal 20 membayar

rekening listrik, tanggal 30 menservice

kendaraan. Semua ini menunjukan bahwa

setiap keluarga sudah memiliki anggaran

pendapatan dan belanja keluarga. Tetapi

(15)

mungkin tidak ditulis setiap awal bulan, dan

tidak dicatat realisasinya. Oleh karena itu

anggaran pendapatan dan belanja keluarga

sangat penting diterapkan dalam manajemen

keluarga karena beberapa manfaat yang dapat

diperoleh, misalnya menentukan target

pendapatan dan pengeluaran, mengetahui

sejauh mana realisasi dari anggaran pendapan

dan belanja keluarga, mengendalikan hasrat

membelanjakan uang diluar yang dianggarkan

sehingga mampu menekan kebocoran

anggaran, meningkatkan semangat untuk

memenuhi realisasi pendapatan, dan lain-lain.

III.

HASIL

Kegiatan pelatihan mengelola keungan

sederhana bagi pengusha kecil didesa Cibadak

ini dilaksanakan di sekolahan SD Cibadak

dengan narasumber dan dibantu oleh tim

panitia.

Peserta pelatihan seluruhnya 40 orang,

terdiri dari pengusaha kecil. Pelaksanaan

pelatihan tersebut berjalan lancar, hal ini

dikarenakan partisipasi dan keterkaitan semua

pihak terutama masyarakat setempat yang

sekaligus sebagai peserta.

Pelatihan ini ditekankan pada

keberhasilan peserta dalam menyerap materi

khususnya melalui sesi tanyajawab secara

interaktif diantara para peserta juga

narasumber. Selain itu diadakan sesi praktek

oleh peserta secara berkelompok, diakhiri

masukan dan arahan dari narasumber. Selain

sesi praktek peserta juga diberikan angket

evaluasi pelaksanaan pelatihan. Berdasarkan

angket dapat diketahui sebagai berikut:

a.

Peserta dapat mengetahui secara praktis

dan sederhana mengenai mengelola

keuangan sederhana sesuai dengan prinsip

dalam manajemen keuangan.

b. Peserta dapat memahami dan mengerti

terhadap pengetahuan sarana menabung

yang produktif.

c.

Peserta termotivasi untuk

berwira-usahaan, setelah sarana untuk berinvestasi

melalui memiliki kesadar-an menabung

IV.

KESIMPULAN

Pelatihan memberikan pengetahuan

dasar terhadap pengelolahan bagi pengusaha

kecil. Dengan kegiatan ini diharapkan

pengusaha kecil dapat mendapatkan

pemahaman dari materi yang diberikan juga

dapat diaplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari terutama tentang pengelolahan keuangan

yang baik. Dengan adanya pelatihan ini

diharapkan para peserta memiliki pengetahuan

dan wawasan sebagai pengusaha kecil yang

terampil mengelola keungan dan juga mampu

mencari peluang untuk menambah keuangan

keluarga sebagai bekal untuk meningkatkan

taraf hidupnya agar menjadi lebih baik.

Evaluasi yang diberikan menunjukan

peserta menginginkan pengetahuan yang

berkelanjutan. Sangat diharapkan memberikan

pengetahuan dalam bentuk pelatihan yang rutin

dan berkesinabungan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Myfamily Accounting. Dasar-dasar

Manajemen Keuangan

[2]

Myfamily Accounting. Membuat

anggaran pendapatan dan belanja

keluar

(16)

10

Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 2

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN MELALUI SENAM TERAPI

DI KOMPLEK MARINIR KELURAHAN RANGKAPAN JAYA BARU

KOTA DEPOK

Sujarwo

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta

Jarwo.sujarwo@ymail.com

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagai upaya untuk meningkatkan kebugaran dan

memberikan pemahaman kepada masyarakat Kelurahan Rangkapan Jaya Baru pada umumnya dalam

memanfaatkan latihan senam terapi sebagai salah satu latihan untuk kebugaran. Masyarakat bisa

menentukan jumlah dan berapa lama latihan yang dapat meningkatkan kebugaran dan kesehatan

tubuhnya. Masyarakat dapat memilih model latihan dengan baik sehingga tingkat kesehatan dan

kebugara akan meningkat dengan baik.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertempat di Komplek Marinir Kelurahan Rangkapan

Jaya Baru Kota Depok. Sedangkan peserta dalam-masyarakat di Komplek Marinir Kelurahan

Rangkapan Jaya Baru Kota Depok.Berdasarkan hasil latihan kebugaran melalui senam terapi yang

diikuti oleh masyarakat kelurahan rangkapan jaya baru Kota Depok, maka dapat disimpulkan bahwa

materi pelatihan yang diberikan sangat menarik minat peserta sehingga membuat para peserta sangat

antusias mengikuti kegiatan dan hasilnya juga baik.

Berdasarkan hasil tes kebugaran yang di lakukan dan dikuti oleh 50 orang peserta, didapatkan

beberapa point, diantaranya :

Hasil test awal menunjukkan bahwa sebanyak 0 peserta atau 0% tidak ada yang memiliki

tingkat kebugaran baik sekali, sebanyak 4 peserta atau 8% memiliki tingkat kebugaran baik, sebanyak

13 peserta atau 28% memiliki tingkat kebugaran cukup, sebanyak 31 peserta atau 62% memiliki

tingkat kebugaran kurang, sebanyak 1 peserta atau 2%memiliki tingkat kebugaran kurang sekali.

Rata-rata nilai hasil test awal sebesar 25,33 atau dengan hasil tingkat kebugaran kurang.

Hasil test akhir menunjukkan bahwa sebanyak 2 peserta atau 4% tidak ada yang memiliki

tingkat kebugaran baik sekali, sebanyak 20 peserta atau 40% memiliki tingkat kebugaran baik,

sebanyak 19 peserta atau 38% memiliki tingkat kebugaran cukup, sebanyak 9 peserta atau 18%

memiliki tingkat kebugaran kurang, sebanyak 0 peserta atau 0% tidak ada yang memiliki tingkat

kebugaran kurang sekali. Rata-rata nilai hasil test akhir sebesar 32,33 atau dengan hasil tingkat

kebugaran cukup.

Berdasarkan hasil perhitungan selisih antara hasil test awal dan test akhir yang diberikan

terdapat peningkatan kebugaran sebesar 7.00 point.

Kata kunci: latihan Fisik, Kebugaran Jasmani Dan Senam Terapi

I.

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Hidup sehat menjadi dambaan setiap

orang, apalagi jika selalu sehat sampai lanjut

usia. Walaupun harta seseorang banyak, bila

sakit-sakitan, kita tidak bisa menikmati

kekayaan, apalagi jika tidak kecukupan harta

dan selalu sakit-sakitan.Sekarang telah banyak

diiklankan dan dijual makanan suplemen.Bagi

orang yang berduit, kebanyakan tidak pelit

(17)

mengeluarkan uang untuk membeli ma kanan/

mi nu man s up l emen yan g di i kl ankan,

wal aupun kegunaannya belum tentu ada atau

bahkan membahayakan bagi kesehatan. Salah

satu makanan/ minuman yang gencar saat ini

dii kla nka n adal a h maka na n ka ya a ka n

s erat . Mak ana n/ minumannya mungkin

bermanfaat bagi tubuh kita, namun karena

cara mengkonsumsinya

dengan

menggunakan air dingin/es, manfaat yang

akan diperoleh bisa terhapus oleh kerugian

yang timbul akibat mengkonsumsi air dingin.

Memang benar masalah umur adalah

rahasia Tuhan, tetapi alangkah bahagianya

jika kita sehat dan punya umur relati f

panjang.Umur panjang tetapi sakit-sakitan,

tentunya merepotkan kita maupun keluarga,

disamping itu biaya yang dikeluarkan tidak

sedikit.Banyak contoh disekitar kita, orang

yang sudah lemah, sakit-sakitan, tetapi

belum dijemput oleh maut.

Sebagai anggota masyarakat

kebugaran seseorang bisa di lihat dari selesai

atau tidaknya beban aktivitas yang dijalaninya.

Aktifitas seorang sangat tergantung dengan

kondisi kebugaran tubuhnya. Untuk

meningkatkan kebugaran dan kesehatan, perlu

ditingkatkan kegiatan aktifitas fisik yang

memadai. Seiring dengan itu perlu dilakukan

upaya untuk mengubah perilaku seseorang

agar melakukan olahraga yang rutin dan

dengan program yang tepat.

Banyak orang yang belum melakukan

olahraga yang tepat dan terprogram dengan

baik. Sehingga kondisi tubuh mudah

mengalami penurunan baik secara fisik

maupun psikis bahkan timbulnya penyakit baik

yang ringan maupun yang berat (menyerang

organ bagian dalam).

Sehubungan dengan hal tersebut di

atas kami terpanggil untuk melakukan kegiatan

latihan Senam Terapi pada anggota masyarakat

Komplek Marinir Keluraham Rangkapan Jaya

Baru Kota Depok. Dengan kegiatan ini

diharapkan masyarakat dapat meningkatkan

kebugaran tubuhnya melalui latihan kebugaran

dengan senam terapi.

Dengan kebugaran tubuh yang prima

sehingga dapat meningkatkan kinerja

seseorang. Karena dengan melakukan aktifitas

fisik melaui latihan senam terapi yang benar

akan meningkatkan kebugaran dan kesehatan

sehingga sumberdaya manusia di Kelurahan

Rangkapan Jaya Baru pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya dapat di

tingkatkan.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam kegiatan ini

adalah: Upaya Meningkatkan Kebugaran

Melalui Senam Terapi di Komplek Marinir

Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Kota Depok.

C. Tujuan Kegiatan

1. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan

Tinggi yaitu Sebagai Perwujudan

Dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

2. Memberikan pengetahuan kepada

masyarakat umum tentang latihan

olahraga yang baik dan benar.

3. Memberikan pengetahuan kepada

masyarakat dalam memilih program

latihan untuk kebugaran, kesehatan

dan pengobatan yang baik dan benar.

D. Manfaat Kegiatan

Dalam kegiatan latihan senam terapi,

manfaat yang di dapat adalah :

1. Memberikan pemahaman kepada

masyarakat Kelurahan Rangkapan

Jaya Baru pada umumnya dalam

memanfaatkan latihan senam terapi

sebagai salah satu latihan untuk

kebugaran.

2. Masyarakat Kelurahan Rangkapan

Jaya Baru bisa menentukan jumlah dan

berapa lama latihan yang dapat

meningkatkan kebugaran dan

kesehatan tubuhnya.

3. Masyarakat Kelurahan Rangkapan

Jaya Baru dapat memilih model latihan

dengan baik sehingga tingkat

kesehatan dan kebugara akan

meningkat dengan baik.

(18)

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Kebugaran

Kegiatan olahraga yang bersifat

aerobik akan melatih sistem dalam tubuh yang

mendukung metabolisme aerobik tersebut,

yaitu sistem jantung-paru. Namun demikian

sesungguhnya hal yang penting diperhatikan

dalam merencanakan kegiatan berolahraga

adalah memenuhi setidaknya 4 kriteria sbb:

F-frequency; frekuensi berolahraga, I - intensity;

intensitas/beratnya latihan, T - type; jenis

kegiatan olahraga, T - time/duration; lama

waktu berolahraga.

Kebugaran tubuh dapat dicapai jika

olahraga yang dilakukan dapat mencapai

sasaran berbagai komponen kebugaran.

Misalnya, kebugaran jantung-paru dapat

dicapai dengan latihan aerobik; suatu latihan

yang melibatkan otot-otot besar (utamanya

lengan dan tungkai) melakukan gerakan ritmis

secara terus menerus. Selengkapnya regimen

yang dianjurkan adalah F - 3 – 5 kali per

minggu, I - memacu jantung mencapai target

heart rate/denyut jantung latihan, T - berjalan,

jogging, berlari, berenang, bersepeda, lompat

tali, aerobic dance dsb, T - 20 – 60 menit

(minimal 10 menit per sesi latihan).

Satu temuan yang menguntung-kan

bagi mereka yang sibuk adalah latihan aerobik

untuk memelihara kebugaran jantung-paru

tidak harus dilakukan sekaligus terus menerus

selama 20 menit, karena latihan 2 x 10 menit

per hari juga memperlihatkan manfaat yang

serupa. Upaya pemeliharaan kebugaran otot

dapat dicapai melalui kegiatan olahraga yang

memberi beban pada kerja otot baik dengan

cara latihan beban (resistance exercise)

maupun berbagai jenis olahraga permainan

seperti bola basket, bola voli, tenis,

bulutangkis, bowling, sepakbola, dsb.

Kebugaran otot dapat dicapai jika

latihan dilakukan setidaknya 2 kali per

minggu, dengan program latihan yang

memberi pembebanan yang cukup pada

sebagian besar otot tubuh sehingga otot

menjadi kuat dan mampu mempertahankan

kinerjanya untuk jangka waktu tertentu.

B. Hakikat latihan

Tobing (2005) mengenalkan latihan

fisik yang baik, benar, terukur dan teratur

(BBTT). Latihan yang baik artinya latihan

terbagi menjadi 3 sesi yaitu pemanasan &

peregangan selama 10-15 menit, latihan inti

selama 20-60 menit,dan peregangan &

pendinginan selama 5-10 menit.

Latihan yang benar artinya

memberi-kan latihan yang sesuai dengan tingkat

kesehatan, tingkat aktivitas fisik dan tingkat

kebugaran masing-masing individu yang dapat

diketahui pada saat pemeriksaan pra latihan.

Hal ini bertujuan agar masing-masing individu

terjawab kebutuhannya yang berbeda dengan

yang lain.

Latihan yang terukur artinya

mengukur jumlah detak jantung per menit

untuk mengetahui intensitas latihan. Detak

jantung per menit maksimum adalah 220

dikurangi usia. Satu hal yang tidak kalah

penting adalah latihan yang teratur, bila : a).

Olah raga dilakukan minimal 3-5 kali dalam

seminggu selang sehari untuk mencapai hasil

optimal. b) Kurang dari 3 kali dalam

seminggu, hasil yang dicapai tidak optimal dan

efek latihan tidak tercapai. c) 7 hari daam

seminggu (setiap hari) tubuh tidak mempunyai

cukup waktu untuk pemulihan fungsinya. dan

berkesimabungan dari anak-anak sampai tua.

Pada latihan peregangan, hal yang

penting untuk diingat adalah setiap posisi

harus dipertahankan selama 7–10 detik.

Komponen kebugaran yang terakhir, yaitu

komposisi tubuh dapat dicapai melalui

keseimbangan keluar masuknya energi.

Makanan merupakan komponen utama

masukan energi. Sementara itu jumlah energi

yang dikeluarkan tubuh sangat bergantung

pada kegiatan jasmani, diantaranya adalah

olahraga.

Jika berbagai kegiatan olahraga

tersebut memberi kontribusi yang tepat

terhadap pengeluaran energi tubuh secara

keseluruhan maka dapat dicapai komposisi

tubuh yang optimal. Dalam kesempatan ini

materi yang akan di bahas adalah latihan

Senam Terapi Untuk Meningkatkan

(19)

Kebugaran Bagi Masyarakat Kelurahan

Rangkapan Jaya Baru Kota Depok.

C. Hakikat Senam Terapi

Prinsip kebugaran atau penyehatan

bisa di lakukan dengan fisioterapi. Ditera

dimaksudkan untuk mengembalikan kebugaran

fungsi organ tubuh yang utama yaitu lambung,

liver, jantung, ginjal dan paru-paru.

Apabila ke lima organ tubuh itu

kembali normal, maka kondisi kesehatan

seorang akan kembali karena semua penyakit

akan hilang dengan sendirinya.

Dalam dunia kedokteran, dokter

melakukan diagnosis atas dasar keluhan dan

kelainan pasien. Yang diderita pasien

sebenarnya adalah akibat atau muara dari

sebab akibat kelemahan salah satu atau secara

bersama organ-organ utama tersebut.

Kalau tidak ditemukan penyebab

penyakit yang lebih awal/ hulu lagi, maka

pasien akan bergantung pada obat tensi atau

gula darah seumur hidup dengan akibat jangka

panjang pada organ lainnya.

Manusia sebagai ciptaan Allah, tentu

Allah juga memberikan petunjuk

perawatan-nya agar badan tetap sehat. Petunjuk tersebut

disampaikan melalui wahyu kepada

utusan-Nya yang yang dikenal sebagai Rasulullah

SAW.

Orang yang sehat tidak sakit,

sedangkan orang tidak sakit belum tentu

sehat.Ilmu kesehatan mencakup ilmu

kedokteran (kedokteran, gigi, kejiwaan), gizi,

farmasi dan ketabiban.Ada tiga metode analisis

terhadap pasien yang dapat dilakukan yaitu

analisis diagnosis, laboratoris dan empiris.

Dengan tatapan langsung, dan dengan

peralatan sederhana seperti stetoskop,

thermometer, alat pukul dan lain-lain, dokter

dapat menentukan penyakit pasien sampai

pada keyakinan ainal yakin.

Dengan peralatan yang lebih canggih

seperti MRI, Rontgen, kateter, echo, USG,

analisis darah dan sebagainya dokter dapat

menentuan penyakit pasien pada keyakinan

yang lebih tinggi yaitu keyakinan ilmul yakin,

karena peran ilmu makin intensif.

Metode fisioterapi, berarti ditera atau

diseimbangkan kembali dari fungsi organ

tubuh (kelima organ tubuh).Pantangan itu

sangat penting karena menjadi sumber masalah

bagi yang memantang apabila dilanggar.

Betapapun hebatnya ramuan atau obat

yang diberikan, selama pantangannya

dilanggar tidak akan menyembuhkan, karena

sumber masalah tidak dihentikan.

Fisioterapi memiliki arah kesembuhan

yang lambat namun ada kepastian terhadap

suatu penyakit, yang mungkin dunia

kedokteran sudah sampai batas tidak ada lagi

jalan keluar untuk pengobatannya.

Senam adalah kegiatan fisik yang di

tujukan untuk meningkatkan kebugaran tubuh.

Sehinngga bila tercapai derajat metabolisme

organ tubuh berlangsung dengan baik dan

sinergi, maka akan berakibat tubuh akan sehat.

Senam terapi disusun sesuai dengan kebutuhan

akan kebugaran tubuh seseorang.

Gerakan yang di buat adalah bentuk

gerakan peregangan statis dan dinamis dan

aktifitas gerak yang bervariatif. Model latihan

yang di berikan di desain langsung

berhubungan dengan organ tubuh yang vital

pada manusia. Adapun model latihan senam

terapi tersebut bertujuan untuk untuk semua

organ tubuh seperti paru-paru, liver, lambung,

jantung, ginjal dan bero/peranakan.

Jadi senam terapi adalah

gerakan-gerakan senam yang di buat adalah bentuk

gerakan peregangan statis dan dinamis dan

aktifitas gerak yang bervariatif. Model latihan

yang di berikan di desain langsung

berhubungan dengan organ tubuh yang vital

pada manusia. Adapun model latihan senam

terapi tersebut bertujuan untuk

menyeimbang-kan kembali dari kelima organ tubuh yaitu

liver, jantung, paru-paru, ginjal dan lambung.

D. Gerakan Senam Terapi

Aturan Yang Berlaku Dalam Senam

Terapi Ini:

(20)

olahraga

2. Senam tidak dilakukan pada saat perut

kosong atau kekenyangan.

3. Pandangan harus selalu ke depan

(jangan menunduk).

4. Pernapasan melalui hidung dan

dikeluarkan melalui mulut. Sebaiknya

melakukan pernapasan perut,

menarik nafas lewat hidung di

keluarkan melalui mulut (tarik

langsunghembuskan). Setiap gerakan

di ulang 3 (tiga) kali, selama 30 detik

(tiga puluh detik) atau 1/2 menit.

5. Penderita penyakit tertentu, dianjurkan

memperbanyak (di ulang lebih dari 3

kali) terapi pada organ yang

bermasalah, misalnya orang yang

livernya lemah, harus memperbanyak

terapi nomor 4.

6. Terapi ini boleh dilakukan tiap hari,

bagi siapapun baik yang mempunyai

tekanan darah tinggi atau tekanan

darah rendah. Senam di lakukan 1

(satu) jam setelah makan.

Terapi 1 Untuk Seluruh Organ Tubuh

Pelaksanaan:

Lakukan gerakan berdiri sambil jinjit, jongkok

jinjit.Selama jongkok maupun berdiri jinjit,

tarik napas dari hidung, keluarkan dari

mulut.Lakukan hitungan sebanyak 10 kali

bernapas setiap gerakan (berdiri jinjit atau

jongkok) jinjit.Jinjit (berdiri atau jongkok)

diusahakan setinggi mungkin.

Manfaat:

Terapi ini sangat bemtanfaat untuk

mengaktifkan kelima organ tubuh kita yaitu

paru-paru, lambung, liver, jantung, ginjal.Jika

dilakukan setiap hari. Insya Allah kita akan

menjadi sehat.

Terapi 2 Untuk Paru-Paru

Pelaksanaan:

Gerakan ini modifikasi dari gerakan takbir,

belikat diusahakan sampai terasa

beradu.Lakukan selama ½ menit atau kira-kira

10 kali hitungan.Turunkan tangan pelan-pelan,

sambil istirahat tarik napas panjang dari

hidung, keluarkan dari mulut.Ulangi gerakan

takbir sebanyak 3 kali.

Manfaat :

Untuk mengembalikan / menormalkan fungsi

paru-paru.Bagi penderita paru-paru, gerakan

ini sebaiknya dilakukan lebih dari 3 kali.

Terapi 3 Untuk Lambung

Pelaksanaan :

Gerakan ini merupakan modifikasi dari

gerakan ruku. Ruku selama ½ menit: (napas 10

hitungan). Diusahakan untuk bisa memegang

lengan kaki, pandangan ke depan (jangan

menunduk, karena akanmenjadi pusing).

Setelah 10 kali hitungan, berdiri tegak dan

tarik napas panjang beberapa kali.Lakukan

minimal 3 kali di ulang.

Manfaat :

Bagi pasien yang bermasalah pada

lambungnya, silahkan gerakan ini diperbanyak.

Terapi 4 Untuk Liver

Pelaksanaan :

Modifikasi gerakan sujud, lebar kaki lurus

pinggang, pantat jangan diangkat, letakkan

tangan di depan, membungkuk dengan 30

kali hitungan sambil tarik napas dan buang,

pandangan ke depan. Setelah selesai, istirahat,

tarik napas panjang dari hidung dan keluarkan

dari mulut.Lakukan gerakan sujud sebanyak 3

kali.Bagi orang yang berlambung tipis,

gerakan ini sebaiknya dilakukan lebih dari 3

kali.

Manfaat :

Selain untuk memperbaiki kerja liver, gerakan

ini baik untuk orang yang bermasalah pada

liver dan paru-paru.

Terapi 5 Untuk Jantung

Pelaksanaan :

Posisi seperti duduk diantara dua sujud, tetapi

satu kaki ke depan (selonjor), tangan

diletakkan di lutut, Tarik dan buang napas

sambil tegak dan membungkuk, 30 kali

hitungan. Pandangan ke depan. Istirahat,

kemudian ganti kaki yang diselonjorkan.

(21)

Ulangi masing-masing kaki 3 kali, bergantian

kaki kanan di depan telapak kaki kiri diduduki,

kaki kiri di depan telapak kaki kanan diduduki.

Manfaat :

Gerakan ini selain untuk orang yang

bermasalah pada jantungnya, baik untuk terapi

hipertensi, kadar kolesterol tinggi, dan gula

darah tinggi/ diabet, diabetes.

Terapi 6 Untuk Ginjal

Pelaksanaan :

Telapak kaki dipertemukan sambil ditarik

merapat ke arah badan selama kurang lebih 30

detik sampai kedua telapak kaki terasa

hangat, kemudian didorong telapak kaki

sedikit ke depan (kurang l ebih 10 cm)

telapak tangan masi ng-masi ng di kiri

dan kanan dari telapak kaki yang di

katupkan, saat membungkuk t arik napas

dan hembuskan saat tegak, gerakan tegak

dan membungkuk, 10 kali hitungan. Istirahat

10 detik dan ulangi lagi sebanyak 3 kali.

Manfaat :

Terapi ini baik untuk orang yang bermasalah

pada ginjalnya, kolesterol, gula darah, tensi

yang tinggi, penderita pengapuran, reumatik

dan asam urat.

Terapi 7 Untuk Bero/ Peranakan

Pelaksanaan :

Kaki bersila, lutut ditumpangkan ke lutut yang

lain sehingga telapak kaki simetris (dilihat dari

atas). Tangan diletakan di samping lutut,

membungkuk dan tegak setiap napas

(keluar dan menghirup) sebanyak 10 kali

hitungan. Istirahat, ganti kaki lain yang

ditumpangkan. Ulangi masing-masing 3 kali

M anfaat :

Terapi ini sangat bermanfaat unt uk

mer ep osisi dan mengembalikan b ero dan

peranakan kembali kepada posisi

semula. Juga ber manfaat untuk t erapi

paru-paru

Terapi 8 Untuk Liver Dan Ginjal

Pelaksanaan :

Posisi duduk, kaki dibuka, tangan ke depan,

tegak dan membungkuk sambil tarik napas

dan menghembuskan napas 10 kali hitungan,

pandangan selalu ke depan. Istirahat,10 detik

ulangi sampai 3 kali.

Manfaat :

Terapi ini sangat bermanfaat baik untuk

orang yang bermasalah pada liver dan

ginjalnya.

Terapi 9 Untuk Paru-Paru Dan B ero/

Peranak an

Pelaksanaan :

Di awali posisi kaki di luruskan ke depan

(selonjor) kemudian tarik kedua kaki

dirapatkan lutut nempel di bawah dagu, kedua

tangan melipat sehingga lutut beradu erat-erat,

tarik napas panjang dari hidung dan keluarkan

dari mulut, 10 kali hitungan kemudian di

luruskan kembali. Istirahat selama 10 detik

diulangi 3 kali.

Manfaat :

Terapi ini sangat bermanfaat baik untuk

orang yang bermasalah pada paru-paru, bero

dan peranakan.

Terapi 10 Untuk Seluruh Organ Tubuh

Pelaksanaan :

Duduk diantara dua sujud, jari kaki kiri dan

kanan di tekuk.Tarik napas dari hidung,

keluarkan dari mulut, 30 kali.Istirahat 10

detik, ulangi masing-masing kaki, 3 kali.

Manfaat :

Terapi ini sangat b ermanfaat untuk

seluruh organ tubuh dengan mengembalikan

fungsinya kembali seperti sedia kala.

Terapi 11 Ginjal Dan Lambung

Pelaksanaan :

Kedua kaki selonjor agak dibuka lebar, tangan

memegang salah satu lutut.Membungkuk

-tegak sambil menghembus dan menarik napas

sebanyak 30 kali.Ulangi untuk masing-masing

kaki sebanyak 3 kaki.

(22)

Manfaat :

Terapi ini sangat b ermanfaat baik untuk

orang yang bermasalah pada ginjal dan

lambungnya.

Terapi 12 Untuk Jantung Dan Paru-Paru

Pelaksanaan :

Duduk bersila, tumpangkan kaki di paha,

membungkuk-tegak sambil menghem-buskan

dan tarik napas sebanyak 30 kali

hitungan.Ulangi untuk masing-masing tiga 3

kali.

Manfaat :

Terapi ini sangat b ermanfaat baik untuk

orang yang bermasalah pada jantung dan

paru-paru.

Terapi 13 Untuk Ginjal Dan Liver

Pelaksanaan :

Berdiri, kaki direnggangkan, tangan

memegang satu kaki, hitung 30 kali

hitungan.Istirahat, kemudian ulangi untuk

masing-masing kaki 3 kali.

Manfaat :

Terapi ini sangat b ermanfaat baik untuk

orang yang bermasalah pada ginjal dan

livernya.

Terapi 14 Untuk Lambung Dan Paru-Paru

Pelaksanaan :

Duduk, kaki selonjor selebar pinggul, sebelah

tangan diletakkan di salah satu sisi (kin atau

kanan) sedangkan satu tangan di julurkan ke

belakang dengan siku di tekuk, pandangan

melihat ke ujung jari tangan yang di julurkan

dengan posisi pinggang tidak boleh berubah

sambil menarik dan menghembuskan napas.

Hitung 30 kali pemapasan.Istirahat, kemudian

diulangi untuk masing-masing sisi 3 kali.

Manfaat :

Terapi ini sangat b ermanfaat baik untuk

orang yang bermasalah pada lambung dan

paru-paru.

Untuk Jantung Dan Lambung

Pelaksanaan :

Seperti duduk di antara dua sujud, kaki

yang satu di tekuk jari kaki dan kaki yang

satu di selonjorkan tangan di letakkan pada

lutut dan sebelah lutut.Membungkuk dan

tegak sambil menghembus dan menarik

napas sebanyak 30 kali.Ulangi 3 kali

dengan kaki bergantian.

Manfaat :

Terapi ini sangat bermanfaat baik untuk

orang yang bermasalah pada jantung dan

lambungnya.

Terapi 16 Untuk Ginjal & Paru-Paru

Pelaksanaan :

Berdiri, kaki renggang, tangan satu ke bawah

dan satu ke atas, pandangan ke tangan atas,

sambil tank napas dan hidung, keluar dari

mulut sebanyak 30 kali.Ulangi

masing-masing kaki 3 kali.

Manfaat :

Terapi ini sangat bermanfaat baik untuk

orang yang bermasalah pada ginjal dan

paru-paru.

Terapi 17 Untuk Seluruh Organ Tubuh

Terutama Jantung

Pelaksanaan :

Duduk, kedua kaki dilipat, kedua ujung kaki

menancap ke lantai, pinggul diantara dua

tumit.Membungkuk dan tegak sambil

riienghembuskan dan menarik napas.Lakukan

30 kali pernapasan.Ulangi 3 kali. Perbedaan

dengan terapi 3 (lambung) adalah terietak pada

posisi pinggul diantara dua kaki. Pada terapi 3,

pinggul merapat pada kedua kaki.

Manfaat :

Dengan menerapkan terapi Ar-Ridlo ini,

Insya Allah 5 organ tubuh akanmenjadi aktif

dan kita akan menjadi sehat serta perkasa.

III. MATERI DAN METODE

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Kebugaran Jasmani adalah

kemampuan untuk menyelesaikan tugas

sehari-hari dengan tenaga dan kesiap siagaan, tanpa

kelelahan yang berarti dan dengan energi yang

relatif cukup untuk pencapaian pemenuhan

(23)

waktu luang dan keadaan darurat yang tak

terduga.

Padahal kebugaran jasmani merupakan

bagian dari kualitas hidup yang harus dimiliki

setiap individu.Seberapa penting kebugaran

jasmani tersebut bagi generasi suatu bangsa

dapat kita teiusuri dari kepedulian para

pemimpin suatu negara, yaitu ketika Presiden

Amerika sangat gusar terhadap suatu laporan

penelitian bahwa tingkat kebugaran generasi

muda mereka tergolong dalam kategori rendah.

Upaya untuk membangun kebugaran

jasmani dipelopori oleh Presiden Soeharto

melalui slogan "Mengolahragakan Masyarakat

dan Memasyarakatkan Olahraga". Rendahnya

tingkat kebugaran jasmani dapat disebabkan

oleh beberapa hal diantaranya:

• berkurangnya gerakan fisik, kemajuan

teknologi yang sangat pesat, sehingga

mengambil alih peran manusia, seluruh

aktivitasnya telah digantikan oleh

mesin, robot dan (computer).

• rendahnya partisipasi terhadap kegiatan

olahraga, karena terbatasnya lahan

untuk bermain bagi anak.

Lapangan-lapangan dibangun untuk keperluan

pusat perbelanjaan

(malt)

gedung

perkantoran dan perumahan mewah.

Seorang yang bugar ditandai dengan

tubuhnya tidak mengandung banyak jaringan

lemak, tulangnya kokoh dan padat, otot-otot yang

kuat, dan memiliki persendian yang teguh serta

sistem pernafasan berdaya tahan tinggi. Derajat

kebugaran dapat menggambarkan seberapa baik

penyesuaian fisik terhadap beban dan tugas fisik

yang dilakukan dan seberapa cepat proses pulih asal

dari kelelahannya. Semakin baik tingkat

penyesuaian terhadap tugas fisik dan kecepatan

pulih asainya, maka semakin baik pula tingkat

kebugaran yang dimilikinya.Dengan demikian kita

perlu membahas kegiatan-kegiatan yang dapat

memberikan kontribusi terhadap kebugaran

jasmani, agar kita dapat mengukur, memonitor

seberapa sering, seberapa berat, dan berapa lama,

serta kecukupan dalam melakukan suatu kegiatan

fisik, termasuk berolahraga untuk mencapai

kebugaran.

Selain itu, para masyarakat juga harus

mempunyai pengetahuan dan kemampuan

dalam mengukur kondisi kebugaran. Kaitannya

dengan masalah yang akan dipecahkan dalam

kegiatan ini adalah langkah-langkah secara

eksternal dengan analisis situasinya meliputi :

a.

Memohon ijin pada Pimpinan yang

berwenang di lingkungan kelurahan

rangkapan jaya baru kota Depok yaitu

dengan memberikan surat

pemberi-tahuan dan ijin kegiatan yang akan

dilaksanakan di lingkungan kelurahan

rangkapan jaya baru Kota Depok.

b. Mengundang masyarakat di lingkungan

komplek marinir kelurahan rangkapan

jaya baru Kota Depok untuk hadir dalam

kegiatan P2M

c.

Mengadakan pre-test tentang kebugaran

d.

Melakukan latihan senam terapi untuk

peningkatan kebugaran

e.

Evaluasi program melalui test tentang

kebugaran

B. Realisasi Pemecahan Masalah

Kegiatan yang dilakukan dalam melalui

beberapa tahapan, yaitu :

a.

Menyampaikan surat undangan di

lingkungan komplek marinir kelurahan

rangkapan jaya baru Kota Depok

b. Penyuluhan,yang bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan tentang

kebugaran bagi peserta, yaitu

masyarakat di lingkungan komplek

marinir kelurahan rangkapan jaya baru

Kota Depok.

c.

Latihan senam terapi kepada seluruh

peserta, yaitu dengan cara menunjukkan

beberapa gerakan latihan kebugaran

untuk meningkatkan kesehatan dan

kebugaran peserta.

d.

Evaluasi, setelah diberikan latihan,

diharapkan pengetahuan peserta tentang

kebugaran meningkat yang diukur

menggunakan pengukuran tensi meter.

(24)

C. Khalayak Sasaran Antara Yang

Strategis

Khalayak sasaran dalam kegiatan ini

adalah masyarakat kelurahan rangkapan jaya

baru Kota Depok yang tidak di batasi umur,

dengan pertimbangan mereka adalah masih

produktif.Pada pelaksanaannya, kegiatan ini

bisa diikuti oleh lebih dari 50 orang peserta

yang hadir.

D. Metode Penerapan Ipteks

Metode yang akan diterapkan dalam

kegiatan ini adalah dengan melakukan latihan

senam terapi dan tes kebugaran dengan

berjalan sejauh 1,6 km. Hasil yang terbaik

adalah dengan di tunjukkan melalui catatn

waktu terbaik. Semakin baik catatan waktu

yang di raih maka bisa di kategorikan

kebugaran juga baik.

Berikut ini adalah norma untuk tes kebugaran:

1. Norma Tes Kebugaran Untuk Laki-Laki

Laki-laki

Kategori Tingkat Kebugaran Jantung Paru

Vo2 Max

Umur (tahun)

Kurang sekali

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

20 – 29

25

25 – 33

25 – 33

43 – 52

53

30 – 39

23

23 – 30

31 - 34

39 – 48

49

40 – 49

20

29 – 20

27 - 35

36 – 44

45

50 – 59

18

18 – 24

25 – 33

34 – 42

43

60 – 69

16

16 - 22

25 - 30

31 - 40

41

2. Norma Tes Kebugaran Untuk Perempuan

Perempuan

Kategori Tingkat Kebugaran Jantung Paru Vo2 Max

Umur (tahun) Kurang

sekali Kurang Cukup Baik Baik Sekali 20 – 29 24 24 – 30 31 – 37 30 – 48 49 30 – 39 20 20 – 37 28 - 33 34 – 44 45 40 – 49 17 17 – 23 24 - 30 31 – 41 42 50 – 59 15 15 – 20 21 – 27 28 – 37 38 60 – 69 13 12 - 17 18 - 23 24 - 34 35

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Lokasi Pelaksanaan Pengabdian

Tempat yang digunakan dalam kegiatan

ini adalah dilapangaan Komplek Marinir Kota

Depok, Jawa Barat.

Deskripsi

Hasil Latihan

Berdasarkan hasil latihan materi tentang

latihan kebugaran dan senam yang diikuti oleh

masyarakat kelurahan rangkapan jaya baru

Kota Depok, maka dapat disimpulkan bahwa

materi pelatihan yang diberikan sangat

(25)

menarik minat peserta sehingga membuat para

peserta sangat antusias mengikuti kegiatan.

Output (Hasil) Pelatihan

Output atau keluaran yang dihasilkan

dari kegiatan ini diantaranya :

Masyarakat kelurahan rangkapan jaya

baru Kota Depok dapat mengetahui

tentang latihan kebugaran

Masyarakat kelurahan rangkapan jaya

baru Kota Depok mempunyai

pengetahuan tentang cara mengukur

tentang kebugaran

Masyarakat kelurahan rangkapan jaya

baru Kota Depok mempunyai

kemampuan untuk melakukan

model-model latihan kebugaran

Evaluasi Latihan

Berdasarkan hasil tes kebugaran yang di

lakukan dan dikuti oleh 50 orang peserta,

didapatkan beberapa point, diantaranya :

Hasil test awal menunjukkan bahwa sebanyak

0 peserta atau 0% tidak ada yang memiliki

tingkat kebugaran baik sekali, sebanyak 4

peserta atau 8% memiliki tingkat kebugaran

baik, sebanyak 13 peserta atau 28% memiliki

tingkat kebugaran cukup, sebanyak 31 peserta

atau 62% memiliki tingkat kebugaran kurang,

sebanyak 1 peserta atau 2%memiliki tingkat

kebugaran kurang sekali. Rata-rata nilai hasil

test awal sebesar 25,33 atau dengan hasil

tingkat kebugaran kurang..

Hasil test akhir menunjukkan bahwa sebanyak

2 peserta atau 4% tidak ada yang memiliki

tingkat kebugaran baik sekali, sebanyak 20

peserta atau 40% memiliki tingkat kebugaran

baik, sebanyak 19 peserta atau 38% memiliki

tingkat kebugaran cukup, sebanyak 9 peserta

atau 18% memiliki tingkat kebugaran kurang,

sebanyak 0 peserta atau 0% tidak ada yang

memiliki tingkat kebugaran kurang sekali.

Rata-rata nilai hasil test akhir sebesar 32,33

atau dengan hasil tingkat kebugaran cukup..

Berdasarkan hasil perhitungan selisih antara

hasil test awal dan test akhir yang diberikan

terdapat peningkatan kebugaran sebesar 7.00

point.

V.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kebugaran tubuh sering di abaikan

karena kesibukan aktivitas sehari-hari. Untuk

meningkatkan kondisi kebugaran, dengan

menjaga keseimbangan antara pola makan dan

pola hidup, dengan cara pola dan gaya hidup

yang sehat dan baik maka kondisi kebugaran

akan tetap terjaga.

Faktor gaya hidup yang baik seperti

mengkonsumsi makanan yang bergizi serta

melakukan olah raga yang rutin dapat

membantu seseorang dalam menjaga

kebugaran.

Hasil test akhir menunjukkan bahwa

sebanyak 2 peserta atau 4% tidak ada yang

memiliki tingkat kebugaran baik sekali,

sebanyak 20 peserta atau 40% memiliki tingkat

kebugaran baik, sebanyak 19 peserta atau 38%

memiliki tingkat kebugaran cukup, sebanyak 9

peserta atau 18% memiliki tingkat kebugaran

kurang, sebanyak 0 peserta atau 0% tidak ada

yang memiliki tingkat kebugaran kurang

sekali. Rata-rata nilai hasil test akhir sebesar

32,33 atau dengan hasil tingkat kebugaran

cukup. Berdasarkan hasil perhitungan selisih

antara hasil test awal dan test akhir yang

diberikan terdapat peningkatan kebugaran

sebesar 7.00 point.

Saran

Hal-hal yang dapat disarankan berdasarkan

hasil kegiatan ini adalah Peserta harus

meningkatkan kebugaran dengan cara

pengaturan pola makan yang baik dan olah

raga yang teratur. Bagi masyarakat terkait agar

melakukan pengukuran secara berkala agar

kinerja Masyarakat kelurahan rangkapan jaya

baru Kota Depok dapat ditingkatkan

DAFTAR PUSTAKA

[1] Agita mundo, Move For Health. World

Health Day 2002, WHO 2002

Gambar

Gambar 1. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan.
Gambar 2. Sebaran Sasaran berdasarkan Pendapat tentang Manfaat Rempah
Gambar  4.  Sebaran  Sasaran  berdasarkan Pendapat tentang Konsumsi Minuman Jahe
Gambar 6. Sebaran Sasaran berdasarkan Respon terhadap Pertanyaan tentang Konsumsi dan Produksi Minuman Jahe Bubuk
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Trinoto, 2012 Melakukan Penelitian yang membahas tentang pembuatan Media promosi dan pemasaran yang berbasis website dan manfaat dari Media promosi dan pemasaran yang

Menggunakan Music and Movement sebagai pendekatan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris dan menyajikannya secara menarik dan menyenangkan dalam sebuah proses kegiatan

Dalam rangka mengukuhkan, menjamin dan melindungi hak-hak desa pakraman, termasuk antara lain dalam kaitan dengan hak otonom desa pakraman untuk mengelola potensi

Dari hasil analisis di atas diperoleh nilai signifikasi karakter individu sebesar 0.000 < 0.05, t hitung > ttabel 17.278 > 1.989, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Menurut Hery (2016:202), istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai

tetapi untuk memastikan bahwa 1x rpm tsb adalah disebabkan mechanical unbalance (mis: blade patah) diperlukan juga arah phase (sudut vibrasi yang tinggi tsb (high spot)

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa dalam dua siklus dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan data observasi