Volume 11 No 2 Oktober 2014
ISSN : 0216 - 7484
Pembina
Prof. Dr. H. Djaali
Rektor Universitas Negeri Jakarta
Penanggung Jawab
Dr. Etin Solihatin, M.Pd
Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat
Pemimpin Redaksi
Dra. Desfrina
Sekretaris Redaksi
Drs. Sri Kuswantono, M.Si
Dewan Redaksi
Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd, Dr. Corry Yohana, MM
Dr. Agus Dudung, M.Pd, Sujarwo, M.Pd, Dr. Eko Siswono, M.Si
Sekretariat
Sugimin, S.Pd, Marni Lestari, S.Pd, Marhasan, S.Pd, Rita Aryani, S.Pd,
Wiwik Endang S, S.Pd, Adi Wijanarko, S.Kom, Nurlaila, Ayi Sutisna
Terbit
(Mei dan Oktober)
Alamat Redaksi
Gedung LPM UNJ
Komplek Kampus A UNJ Rawamangun Jakarta Timur
Telp. 489 7658, Fax. 471 2063
Pengantar Redaksi
Puji syukur dihaturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, menyambut penerbitan Jurnal
Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat “Sarwahita” Volume 11 No.2 Oktober 2014.
Kehadiran Jurnal ini merupakan publikasi dari hasil kegiatan pengabdian pada
masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen di lingkungan Universitas Negeri Jakarta.
Pengabdian pada masyarakat ini sebagai perwujudan kepedulian civitas akademik Universitas
Negeri Jakarta terhadap pembangunan atau pemberdayaan masyarakat di wilayah
Jabodetabek.
Bentuk dari kegiatannya berupa penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam
wujud alih ilmu pengetahuan tekhnologi dan seni.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada seluruh penulis artikel yang telah
menyumbangkan artikelnya sehingga Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
“Sarwahita” volume 11 No.2 Oktober 2014 ini dapat diterbitkan.
Semoga apa yang telah dikerjakan dan dituangkan dalam jurnal ini dapat menjadi
sumbangsih untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia.
PELATIHAN PEMBUATAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
SESUAI KURIKULUM 2013 DIDAERAH LONGSOR
KELURAHAN CIBADAK BOGOR
Etin Solihatin1), Desfrina2), Adi Wijanarko3)
Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
etinsolihatin@yahoo.comABSTRAK
Kegiatan Pengabdian Masyarakat tentang “Pelatihan pembuatan Perangkat Pembelajaran sesuai
Kurikulum 2013”, seiring dengan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa
kurikulum 2013 harus terealisasi mulai bulan Juni 2014 disemua sekolah, termasuk sekolah didaerah
longsor Cibadak-Bogor.
Pelatihan pembuatan perangkat pembelajaran diikuti oleh 18 peserta, hal ini dikarenakan kesibukan
guru lain dalam kegiatan rutinitas. Produk akhirnya adalah adanya perangkat pembelajaran, dan
pencerahan tentang pelaksanaan kurikulum 2013.Meskipun kondisi ruangan ada keterbatasan (tidak
ada kursi dan listrik), namun antusias peserta tetap tinggi.
Kata Kunci : Perangkat Pembelajaransesuai kurikulum 2013, pelatihan
I.
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Kurikulum 2013 harus diikuti semua
sekolah yang ada di Indonesia mulai bulan Juni
2014.Namun tidak semua sekolah yang ada
siap melaksanakannya, termasuk sekolah yang
terkena longsor di daerah Cibadak – Bogor.
Perangkat pembelajaran sesuai
kurikulum 2013 harus sudah tersedia. Namun
demikian masih ada yang menggunakan RPP,
alat evaluasi, LKS, bahan ajar yang mengikuti
kurikulum lama.Untuk itu agar tidak
ketinggalam, maka diadakan pelatihan
pembuatan perangkat pembelajaran sesuai
kurikulum 2013 di daerah Cibadak.
Sekolah yang terkena longsor
dipindahkan ke Huntara (Hunian sementara),
disamping itu ada juga kelas yang dititipkan
kesekolah lain yang tidak terkena bencana.
Alasan tim PKM mengambil lokasi di
Cibadak agar ada sebagian dana pengabdian ini
disumbangkan untuk sekolah. Hal ini
dikarenakan siswa tidak memiliki meja dan
kursi belajar, serta media pembelajaran
disekolahnya.
Namun karena dana pengabdian ini sedikit,
maka tim hanya mampu memberi karpet alas
duduk dan media pembelajaran lainnya.
Disamping tetap memberi semangat untuk
tetap melengkapi, dengan membuat perangkat
pembelajaran sesuai kurikulum 2013.
B. Tujuan Kegiatan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat
ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman bagi guru dan calon guru
mengenai pembuatan perangkat
pembelajaran sesuai kurikulum 2013.
2. Meningkatkan keterampilan bagi guru
dan calon guru melalui pelatihan
pembuatan perangkat pembelajaran
sesuai kurikulum 2013.
C. Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat pengabdian pada
masyarakat yaitu :
1.
Diharapkan agar guru dan calon guru
memiliki pengetahuan tentang
perangkat pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum 2013
2.
Adanya peningkatan kualitas
pembelajaran, dan keterampilan
dalam pembuatan perangkat
pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum 2013
II.
KAJIAN PUSTAKA
A. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan
sejak tahun lalu, walaupun belum
diimplementasikan diseluruh sekolah. Para
guru khawatir apakah Presiden terpilih nanti
akan tetap mempertahankan kurikulum 2013
atau menggantinya. Jika diganti, maka
benarlah pameo “ganti menteri, ganti
kurikulum” yang beredar dimasyarakat.Kini
pengumuman menteri “Kabinet Kerja” sudah
dilaksanakan hari minggu tanggal 26 Oktober
2014.
Menurut Sulistyo “Penerapan
Kurikulum bermasalah” (Media Indonesia,
Kamis 17 Juli 2014) laporan itu menyebutkan
belum semua
guru dilatih.Padahal
Kemendikbud selalu berjanji untuk melatih
semua guru sebelum implementasi dimulai.
Menurut Mendikbud Musliar Kasim
dalam “Wamendikbud : Kurikulum 2013
menuntut siswa lebih aktif (Harian Pelita :
Rabu 13 Agustus 2014) : ”Musliar mengakui
masih ada sejumlah guru yang mengeluhkan
kurikulum 2013, tetapi banyak dari mereka
yang senang dan antusias terhadap kurikulum
baru ini. Saya sudah berkunjung lebih dari
seratus sekolah dan bertanya bagaimana
kesannya, mereka bilang senang tidak perlu
buat silabus, beban guru dalam mengajar
berkurang”.
Berdasarkan Koran Republika dengan
judul “Kurikulum Baru belum dipahami”
(Republika, Rabu 28 Mei 2014), diungkapkan
“di Kabupaten Sleman DI Yogyakarta masih
banyak sekolah yang belum memahami
kurikulum 2013”.Hal inipun ditemukan di
NTB, menurut Kepala LPMP NTB “Diklat
guru untuk percepatan implementasi
Kurikulum 2013 masih terus dilaksanakan”
(Republika, Rabu 28 Mei 2014). Masalah yang
sama ditemukan didaerah longsor desa
Cibadak – Bogor, bahwa Implementasi
Kurikulum 2013 belum berjalan dengan baik.
Berdasarkan surat kabar Media
Indonesia dengan Judul “baru 20% Guru
dilatih Kurikulum 2013’ (Media Indonesia,
Sabtu 21 Juni 2014) diungkapkan “dari 1,39
juta guru sasaran penerapan kurikulum 2013,
baru 283 ribu guru atau 20% yang sudah
dilatih”.
B. Penyusunan RPP
RPP (Tayangan kurikulum 2013)
dijabarkan dari silabus untuk mengerahkan
kegiatan belajar peserta didik dalam upaya
mencapai KD (Kompetensi Dasar).Setiap guru
pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis.RPP disusun untuk setiap KD
(kompetensi Dasar) yang dapat dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru
merancang penggalan RPP untuk setiap
pertemuan yang disesuaikan dengan
penjadwalan disatuan pendidikan.
Adapun prinsip penyusunan RPP
(kurikulum 2013) yaitu :
1. Memperhatikan perbedaan indi-vidu
peserta didik
2. Mendorong partisipasi aktif peserta
didik
3. Mengembangkan budaya mem-baca
dan menulis
4. Memberikan umpan balik dan tindak
lanjut
5. Mengakomodasi pada keterkaitan dan
keterpaduan KD (Kompetensi Dasar),
keterkaitan dan keterpaduan materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam
satu keutuhan pengalaman belajar.
6. Mengakomodasi pembelajaran
tematik-terpadu, keterpaduan lintas
mata pelajaran, lintas aspek belajar,
dan keragaman budaya.
7. Menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi
Komponen RPP (Standar Proses No. 65
tahun 2013) :
1.
Identitas sekolah
2.
Identitas mata pelajaran
3.
Kelas/semester
4.
Materi pokok
5.
Alokasi waktu
6.
Tujuan pembelajaran
7.
Kompetensi dasar dan Indikator
8.
Materi Pelajaran
9.
Metode Pembelajaran
10. Media Pembelajaran
11. Sumber Belajar
12. Langkah-langkah Pembelajaran
13. Penilaian hasil pembelajaran
C. Evaluasi
Sampai saat ini, masih banyak guru
yang merasa kesulitan untuk menerapkan
kurikulum 2013.Pasalnya, format penilaian
kurikulum 2013 berbeda jauh dengan format
sebelumnya.Sebelumnya guru membuat
laporan akademik dengan skala dalam bentuk
angka.Pada kurikulum 2013 guru diharuskan
membuat laporan deskriptif.
Sejumlah guru merasa berat dengan
sistem evaluasi, distribusi mata pelajaran untuk
muatan lokal.Sebenarnya kekhawatiran guru
itu tidak berlebihan, karena kurikulum 2013
dibuat untuk menjawab perubahan, supaya
pendidikan lebih baik.
Evaluasi merupakan proses yang
menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah
dapat dicapai. Dalam evaluasi selalu
mengandung proses, dan proses tersebut harus
tepat terhadap tujuan yang biasanya dinyatakan
dalam bahasa prilaku.
Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 57 ayat (1) evaluasi dilakukan dalam
rangka pengendalian mutu Pendidikan secara
penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan, diantaranya terhadap
peserta didik, Lembaga dan Program
Pendidikan.
Dalam kamus
Oxford Advanced
Learner’s Dictionary of Current English (2004
:186) evaluasi adalah “to find out, decide the
amount or value” yang artinya suatu upaya
untuk menentukan nilai atau jumlah. Kegiatan
evaluasi harus dilakukan secara hati-hati,
bertanggung jawab, menggunakan strategi dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Suharsimi Arikunto dan
Abdul Jabar (2008), evaluasi adalah kegiatan
untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untuk menentukan
alternative yang tepat dalam mengambil
keputusan. Fungsi utamanya evaluasi dalam
hal ini adalah menyediakan informasi yang
berguna bagi pihak decision maker untuk
menentukan kebijakan yang akan diambil
berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
Evaluasi dalam pembelajaran
dilakukan secara continue, utuh, menyeluruh.
Baik evaluasi proses maupun hasil. Alat
evaluasi berupa tes dan non tes (Solihatin,
2014 : 209)
Pelatihan guru yang sudah berlangsung
juga tidak optimal, karena pelatihan hanya
dilakukan 52 jam.Banyak guru belum memiliki
kompetensi dalam menyusun instrument
penilaian dengan baik.Sistem penilaian dalam
kurikulum 2013 lebih rumit dari pada
kurikulum sebelumnya.
Penilaian autentik (berdasarkan
tayangan kurikulum 2013)adalah suatu
penilaian belajar yang merujuk pada situasi
atau konteks “dunia nyata”, yang memerlukan
berbagai macam pendekatan untuk
memecahkan masalah yang memberikan
kemungkinan bahwa satu masalah bisa
mempunyai lebih dari satu macam pemecahan.
Dalam suatu proses pembelajaran, penilaian
otentik mengukur, memonitor dan menilai
semua aspek hasil belajar (yang tercakup
dalam domain kognitif, afektif dan
akhir dari suatu proses pembelajaran, maupun
berupa perubahan dan perkembangan aktivitas,
dan perolehan belajar selama proses
pembelajaran di dalam kelas maupun di luar
kelas.
Pelaksanaan penilaian autentik
(tayangan kurikulum 2013), menggunakan
format yang memungkinkan siswa untuk
menyelesaikan suatu tugas atau
mendemonstrasikan suatu performasi dalam
memecahkan suatu masalah.
Format penilaian dapat berupa :
a.
Tes yang menghadirkan benda atau
kejadian asli kehadapan siswa
(hands-on penilaian);
b. Tugas (tugas keterampilan, tugas
investigasi sederhana dan tugas
investigasi terintegrasi);
Format rekaman kegiatan belajar siswa
(misalnya : portofolio, interview, daftar cek,
presentasi dan debat).
III.
METODE PELAKSANAAN
A. Metode Pemecahan Masalah
Agar pelatihan pembuatan perangkat
pembelajran sesuai kurikulum 2013 berjalan
dengan baik, harus melalui tahapan :
1. Memberikan informasi penting
berkaitan dengan “Perangkat
pembelajaran sesuai kurikulum 2013”
2. Praktek pembuatan RPP, alat evaluasi,
LKS, media pembelajaran
3. Tanya jawab untuk lebih
memantapkan hal-hal yang berkaitan
dengan perangkat pembelajaran sesuai
kurikulum 2013
B. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran yang dianggap
strategis (yang mau dan mampu), untuk
dilibatkan dalam pelatihan pembuatan
perangkat pembelajaran sesuai kurikulum
2013, yaitu guru dan calon guru di Desa
Cibadak, Kabupaten Bogor.
C. Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan
disekolah yang ada di Huntara (Hunian
sementara) desa Cibadak, yang belum
memiliki kursi, maupun media lainnya.
IV.
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.
Realisasi pemecahan Masalah
Berdasarkan kerangka masalah
sebagaimana diuraikan diatas, maka langkah
pemecahan masalah dilaksanakan sebagai
berikut :
1. Mengadakan koordinasi dengan
pihak-pihak terkait :
a.
Mengurus perizinan tempat
b.
Narasumber materi pembuatan
perangkat pembelajaran sesuai
kurikulum 2013 pada guru dan
calon guru, dari Tim Pengabdian
Masyarakat
2. Menyusun agenda atau susunan acara
B.
Sasaran
Peserta yang mengikuti pelatihan
pembuatan perangkat pembelajaran sesuai
kurikulum 2013 sebanyak 18 orang didesa
Cibadak Kabupaten Bogor – Jawa Barat.
C. Metode
Untuk mensukseskan program
pelatihan ini, metode yang digunakan adalah
partisipasi aktif dengan melalui tahapan :
1. Ceramah, metode ini penting untuk
menyampaikan informasi penting
berkaitan dengan “Pelatihan
pembuatan perangkat pembelajaran
sesuai kurikulum 2013 di daerah
longsor Kelurahan Cibadak Bogor”,
disertai print out bahan tayangan
(power point)
2. Tanya jawab yang dilaksanakan secara
aktif oleh seluruh peserta
3. Praktek pembuatan perangkat
pembelajaran
V.
HASIL KEGIATAN
A. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan “Pelatihan Pembuatan
Perangkat Pembelajaran Sesuai Kurikulum
2013”, di desa Cibadak Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat diantaranya :
1. Meningkatnya pengetahuan peserta
tentang “Pelatihan Pembuatan Perangkat
Pembelajaran”, sehinggakelengkapan
pembelajran dapat terpenuhi.
2. Terjadinya sikap positif dan semangat
mengajar lagi, meskipun pernah terkena
bencana longsor, dan beberapa guru
tinggal di Huntara (Hunian Sementara).
3. Meningkatkan keterampilan dan rasa
senang terhadap “hal yang dianggap
baru, karena dipraktekan”.
B. Hasil Evaluasi
Evaluasi dilakukan terhadap
contoh/praktek pembuatan perangkat
pembelajaran.Disamping itu minat dan
antusias peserta pelatihan, dan mereka
meminta pelatihan dilanjutkan dan
dilaksanakan didaerahnya untuk tahun
selanjutnya.
VI. KESIMPULAN
Setelah dilakukan kegiatan pelatihan
pada pengabdian masyarakat ini, dapat
disimpulkan bahwa : Pelatihan Pembuatan
Perangkat Pembelajaran sesuai kurikulum
2013 didaerah longsor Kelurahan Cibadak
Bogor, merupakan sarana yang efektif untuk
memberikan pencerahan, sekaligus melatih
membuat perangkat pembelajaran.
Disamping itu tugas Perguruan Tinggi untuk
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu Pengabdian Masyarakat dapat terealisasi
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin
Abdul Jabar. 2008. Evaluasi Program
Pendidikan PedomanTeoritis Praktis bagi
Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan,
Jakarta : PT Bumi Aksara
[2] Kurikulum 2013, Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI
[3]
Solihatin, Etin. 2014. Strategi
pembelajaran PPKN, Jakarta : PT Bumi
Aksara.
[4] Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun
20013. Sistem Pendidikan Nasional.
KAMUS
[5] Oxford Advanced Learner’s Dictionary of
Current English. 2004
KORAN
[6] Kasim, Muslinar.2014. Wamendikbud :
Kurikulum 2013 Menuntut Siswa Lebih
Aktif, Jakarta : Harian Pelita, Rabu 13
Agustus 2014
[7] Sulistiyo. 2014. Penerapan Kurikulum
Bermasalah, Jakarta : Media Indonesia,
Kamis 17 Juli 2014
[8] 2014. Diklat Guru untuk Percepatan:
Republika, Rabu 28 Mei 2014
Implementasi Kurikulum 2013 Masih
Terus Dilaksanakan, Jakarta
[9] 2014. Kurikulum baru Belum Dipahami,
Jakarta : Republika, Rabu 28 Mei 2014
[20]14. Baru 20% Guru Dilatih Kurikulum
2013, Jakarta : Media Indonesia, Sabtu 21
Juni
2014.
PELATIHAN MENGELOLA KEUANGAN SEDERHANA
BAGI PENGUSAHA KECIL DI DESA CIBADAK
Corry yohana
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
corry_yohana@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan dari
pengabdian masyarakat ini adalah untuk Memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada
individu/pengusaha kecil dilingkungan desa Cibadak tentang pengetahuan praktis dan sederhana
mengenai mengelola keuangan sederhana sesui dengan prinsip dalam manajemen keuanganMetode
penelitian yang digunakan adalah metode klasikal dengan pendekatan diskusi/tanya jawab dan bisnis
game (simulasi) dengan maksud agar materi dapat diterima oleh peserta dengan baik.
Bimbingan/konsultasi dilakukan baik melalui satu sesi pertemuan terakhir dengan peserta, telepon
maupun melalui surat
Hasil pelatihan menunjukan dengan adanya pelatihan ini para peserta memiliki pengetahuan dan
wawasan sebagai pengusaha kecil yang terampil mengelola keungan dan juga mampu mencari peluang
untuk menambah keuangan keluarga sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya agar menjadi
lebih baik.Berdasarkan hasil pelatihan ini dapat disimpulkan peserta menginginkan
pengetahuan
yang berkelanjutan. Sangat diharapkan memberikan pengetahuan dalam bentuk pelatihan
yang rutin dan berkesinabungan.
Kata Kunci: Pelatihan, mengelola keuangan sederhana
1.
PENDAHULUAN
A. AnalisisSituasi
Indonesia sebagai salah satu negara
yang sedang berkembang, padasaat ini sedang
giat-giatnya melakukan pembangunan disegala
bidang. Pembangunan yang dilaksanakan
pemerintah Indonesia bertujuaan untuk
mensejajarkan dirinya dengan negara-negara
lainnya di dunia.
Berbagai pembangunan telah dan sedang terus
dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia baik
pembangunan fisik dan nonfisik.Demikian
pula dengan system pemerintahan yang
asalnya dekosentrasi telah berubah menjadi
desentralisasi dengan otonomi daerahnya.
Sejalan dengan dilaksanakannya otonomi
daerah, bermunculanlah daerah-daerah baru
yang merupakan pemekaran dari daerah
asalnya. Sukamakmur yang merupakan
pecahan dari Kecamatan Jonggol.
Kemajuan
teknologi
danp
esatnya
pembangunan mengakibatkan munculnya
berbagai masalah, salah satunya adalah
masalah konsumtip masyarakat Indonesia.
Perlu upaya untuk merubah perlakuan
masyarakat Indonesia yang konsumtip melalui
mengelolah keuangan rumah tangga.Dengan
menyadarkan
pengelolah-an keuangan
sederhana sesuai dengan prinsip dalam
manajemen keungan yang efisien dan efektip
diharapkan akan memberikan sumbangan
terhadap perubahan pola hidup yang
konsumtip kearah pengelolaan keungan yang
lebih baik akan menyadarkan masyarakat
untuk tidak mengkonsumsi seluruh pendapatan
yang diterima artinya akan ada sisa pendapatan
yang bias ditabung, dan akhirnya peningkatan
tabungan masyarakat akan berpengaruh
terhadap peningkatan investasi.
Merencanakan keuntugan sejak dini wajib
dilakukan setiap keluarga, ini berlaku baik buat
pasangan muda maupun pasangan yang sudah
lama menikah. Membuat rencana yang baik
akan membantu untuk menggunakan dan
secara bijak sesuai tingkat keperluannya.
Sasaran kegiatan ini adalah pengusaha kecil di
kelurahan cibadak, Bogor- Jawa Barat.
Kehidupan perekonomian pada masyarakat
didesa cibadak berpenghasilan rendah tetapi
ada juga berpenghasilan menengah. Di
kecamatan sukamakmur ada wirausaha akan
tetapi tidak berjalan. Salah satu penyebabnya
adalah ketidakmampuan dalam pengelolaan
keuangan rumah tangga, tidak terdapat
pencatatan atas semua penerimaan,
pengeluaran dan juga pengetahuan yang tidak
memadai atas produk-produk keungan. Untuk
itu kami memandang perlu untuk mengadakan
pelatihan mengelola keuangan secara
sederhana.
B. Identifikasidan Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat
diidentifikasi berbagai masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah masyarakat agar tidak
konsumtip?
2. Bagaimanakah
masyarakat
dapa
tmemahami pentingnya peran ibu sebagai
manajer keuangan keluarga?
3. Bagaimanakah pengusaha kecil dapat
mengelola keuangan sederhana?
4. Bagaimanakah
masyarakat
dapat
memanfaatkan peluang investasi untuk
mendapatkan tambahan dana da lam
pengelolaan keungan?
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka
perumusan masalah dalam program
pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan
mengelola keuangan sederhana bagi pengusaha
kecil.
C. Tujuan
Tujuan dari dilakukannya kegiatan pengabdian
ini adalah :
1. Memberikan pelatihan dan penyuluhan
kepada
individu/pengusaha
kecil
dilingkungan desa Cibadak tentang
pengetahuan praktis dan sederhana
mengenai mengelola keuangan sederhana
sesui dengan prinsip dalam manajemen
keuangan.
2. Memberikan bimbingan dan konsultasi
terhadap pengetahuan sarana menabung
yang produktif.
3. Memberikan pengetahuan dan semangat
kewirausahaan, setelah sarana untuk
berinvestasi melalui memiliki kesadaran
menabung
Adapun manfaat program iniadalah:
1. Pengusaha kecil dilingkungan desa
Cibadak memiliki pengetahuan praktis
dan sederhana mengenai pengelolaan
keuangan sesuai dengan prinsip dengan
manajemen keuangan sederhana.
2. Menumbuhkan semangat menabung pada
masyarakat umumnya dan keluarga di
desa Cibadak.
3.
Menumbuhkan minat untuk berinves-tasi
melalui semangat kewirausahaan, setelah
memiliki kesadaran menabung.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Memahami manajemen cashflow/
aruskas
Pengetahuaan manajemen keuangan
dibutuhkan setiap lapisan masyarakat baik itu
pengusaha kecil. Dengan pengetahuaan
manajemen keuangan yang baik
memungkinkan seseorang bisa
mengalo-kasikan uangnya secara benar sehingga
memungkinkan seseorang bisa menabung dan
akhirnya punya keinginan berwira-usaha.
Konsep utama tentang manajemen
keuangan yang wajib diketahui oleh pengusaha
kecil yaitu:Manajemen cashflow/aruskas dan
Neraca Rugi/laba
1. Manajemen cashflow/aruskas
Cashflow atau arus kas adalah aliran
uang yang mengalir mulai dari kita
mendapatkan uang tersebut, menyimpannya,
dengan secara teratur, bijak dan disiplin.
Pengetahuan akan cashflow wajib diketahui
agar keuangan pengusaha kecil tidak akan
kacau balau dan terpantau.
2. Manajemen Keuangan
Pendapatan (income) adalah kegiatan
yang bertujuan memasukkan uang/harta.
Biasanya pendapatan dapat diperoleh dari dua
aktifitas yaitu penghasilan dan investasi. Gaji
diperoleh dari status kita sebagai pegawai/
karyawan/profesional/konsultan.
Dalam
sebuah keluarga gaji ini diperoleh oleh suami
dan istri yang bekerja.
Hasil investasi diperoleh dari aktifitas
kita dalam mengembangkan uang/harta dalam
berbagai cara, misalnya Deposito, Properti,
Saham, hasil usaha, Reksadana, Obligasi dll.
Seluruh pendapatan tersebut biasanya disimpan
dalam bentuk tunai atau dibank/ATM.
3. Pengeluaran
Pengeluaran berarti seluruh kegiatan
yang mengakibatkan uang kita berkurang. Dari
diagram bisa kita melihat banyak sekali
kebutuhan akan pengeluaran keluarga.
Sehingga bila tidak diatur dengan baik maka
akan membuat keuangan keluarga menjadi
berantakan dan bila sudah kronis dapat menuju
ke jurang kehancuran.
Secara umum sebuah keluarga
memiliki beberapa pengeluaran seperti makan,
transportasi, utilitas, hiburan, zakat, cicilan
hutang, premi asuransi, kesehatan,
maintenance rumah, mobil dan pajak PBB/
STNK. Kesalahan yang sering dilakukan oleh
kebanyakan keluarga adalah hanya memakai
uang yang berasal dari gaji yang terus menerus
dihabiskan untuk menutupi pengeluarannya.
Sangat sedikit dari keluarga yang mulai
melakukan aktivitas-aktivitas investasi sebagai
sumber pendapatan keluarga. Padahal bila
melakukan investasi maka hasil investasi
tersebut sudah dapat menutupi segala macam
pengeluaran.
Uraian diatas adalah sebuah kondisi
ideal yang selayaknya dicapai oleh setiap
keluarga. Bila keluarga hanya bergantung
dengan gaji saja maka sudah selayaknya
sekarang mulai untuk sedikit demi sedikit
menyisihkan uang untuk investasi
.
B. Memahami catatan/laporan
kekayaan dan Laba/Rugi
1. Catatan/laporan kekayaan
Catatan/laporan kekayaan adalah
sebuah laporan yang menyajikan posisi/kondisi
daftar harta dan hutang keluarga pada periode
tertentu. Tujuan akhir dari laporan ini adalah
untuk mengetahui seberapa besar kekayaan
keluarga. Coba anda hitung seluruh jumlah
harta anda, setelah ditotal jumlahnya
dinamakan kekayaan kotor. Bila kekayaan
kotor tersebut dikurangi seluruh jumlah hutang
maka akan diketahui berapa jumlah kekayaan
bersih keluarga anda.
2. Laporan Laba/Rugi
Mungkin kita tidak asing lagi dengan
istilah laba/rugi, karena ini berhubungan erat
dengan besarnya pemasukan dikurangi
pengeluaran. Setelah memahami tentang
catatan/laporan kekayaan keluarga, laporan
berikutnya yang wajib diketahui adalah
laporan laba/rugi. Ada dua komponen utama
dalam menyusun laba/rugi, yaitu jumlah
pemasukan dan jumlah pengeluaran dalam satu
periode/bulan. Selanjutnya jumlah pendapatan
dikurangi jumlah pengeluaran, bila jumlah
pendapatan melebih jumlah pengeluaran
berarti pada periode/bulan tersebut mendapat
laba, namun bila jumlah pengeluaran lebih
besar dari jumlah pemasukan berarti
mengalami kerugian.
3. Anggaran pendapatan dan belanja
keluarga.
Dalam mempraktekan manajemen
keuangan secara profesional Langkah awalnya
adalah membuat anggaran pendapatan dan
belanja keluarga. Misalnya tanggal 10
membayar SPP, tanggal 20 membayar
rekening listrik, tanggal 30 menservice
kendaraan. Semua ini menunjukan bahwa
setiap keluarga sudah memiliki anggaran
pendapatan dan belanja keluarga. Tetapi
mungkin tidak ditulis setiap awal bulan, dan
tidak dicatat realisasinya. Oleh karena itu
anggaran pendapatan dan belanja keluarga
sangat penting diterapkan dalam manajemen
keluarga karena beberapa manfaat yang dapat
diperoleh, misalnya menentukan target
pendapatan dan pengeluaran, mengetahui
sejauh mana realisasi dari anggaran pendapan
dan belanja keluarga, mengendalikan hasrat
membelanjakan uang diluar yang dianggarkan
sehingga mampu menekan kebocoran
anggaran, meningkatkan semangat untuk
memenuhi realisasi pendapatan, dan lain-lain.
III.
HASIL
Kegiatan pelatihan mengelola keungan
sederhana bagi pengusha kecil didesa Cibadak
ini dilaksanakan di sekolahan SD Cibadak
dengan narasumber dan dibantu oleh tim
panitia.
Peserta pelatihan seluruhnya 40 orang,
terdiri dari pengusaha kecil. Pelaksanaan
pelatihan tersebut berjalan lancar, hal ini
dikarenakan partisipasi dan keterkaitan semua
pihak terutama masyarakat setempat yang
sekaligus sebagai peserta.
Pelatihan ini ditekankan pada
keberhasilan peserta dalam menyerap materi
khususnya melalui sesi tanyajawab secara
interaktif diantara para peserta juga
narasumber. Selain itu diadakan sesi praktek
oleh peserta secara berkelompok, diakhiri
masukan dan arahan dari narasumber. Selain
sesi praktek peserta juga diberikan angket
evaluasi pelaksanaan pelatihan. Berdasarkan
angket dapat diketahui sebagai berikut:
a.
Peserta dapat mengetahui secara praktis
dan sederhana mengenai mengelola
keuangan sederhana sesuai dengan prinsip
dalam manajemen keuangan.
b. Peserta dapat memahami dan mengerti
terhadap pengetahuan sarana menabung
yang produktif.
c.
Peserta termotivasi untuk
berwira-usahaan, setelah sarana untuk berinvestasi
melalui memiliki kesadar-an menabung
IV.
KESIMPULAN
Pelatihan memberikan pengetahuan
dasar terhadap pengelolahan bagi pengusaha
kecil. Dengan kegiatan ini diharapkan
pengusaha kecil dapat mendapatkan
pemahaman dari materi yang diberikan juga
dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari terutama tentang pengelolahan keuangan
yang baik. Dengan adanya pelatihan ini
diharapkan para peserta memiliki pengetahuan
dan wawasan sebagai pengusaha kecil yang
terampil mengelola keungan dan juga mampu
mencari peluang untuk menambah keuangan
keluarga sebagai bekal untuk meningkatkan
taraf hidupnya agar menjadi lebih baik.
Evaluasi yang diberikan menunjukan
peserta menginginkan pengetahuan yang
berkelanjutan. Sangat diharapkan memberikan
pengetahuan dalam bentuk pelatihan yang rutin
dan berkesinabungan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Myfamily Accounting. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan
[2]
Myfamily Accounting. Membuat
anggaran pendapatan dan belanja
keluar
10
Jurnal Sarwahita Volume 11 No. 2
UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN MELALUI SENAM TERAPI
DI KOMPLEK MARINIR KELURAHAN RANGKAPAN JAYA BARU
KOTA DEPOK
Sujarwo
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta
Jarwo.sujarwo@ymail.com
ABSTRAK
Kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagai upaya untuk meningkatkan kebugaran dan
memberikan pemahaman kepada masyarakat Kelurahan Rangkapan Jaya Baru pada umumnya dalam
memanfaatkan latihan senam terapi sebagai salah satu latihan untuk kebugaran. Masyarakat bisa
menentukan jumlah dan berapa lama latihan yang dapat meningkatkan kebugaran dan kesehatan
tubuhnya. Masyarakat dapat memilih model latihan dengan baik sehingga tingkat kesehatan dan
kebugara akan meningkat dengan baik.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertempat di Komplek Marinir Kelurahan Rangkapan
Jaya Baru Kota Depok. Sedangkan peserta dalam-masyarakat di Komplek Marinir Kelurahan
Rangkapan Jaya Baru Kota Depok.Berdasarkan hasil latihan kebugaran melalui senam terapi yang
diikuti oleh masyarakat kelurahan rangkapan jaya baru Kota Depok, maka dapat disimpulkan bahwa
materi pelatihan yang diberikan sangat menarik minat peserta sehingga membuat para peserta sangat
antusias mengikuti kegiatan dan hasilnya juga baik.
Berdasarkan hasil tes kebugaran yang di lakukan dan dikuti oleh 50 orang peserta, didapatkan
beberapa point, diantaranya :
Hasil test awal menunjukkan bahwa sebanyak 0 peserta atau 0% tidak ada yang memiliki
tingkat kebugaran baik sekali, sebanyak 4 peserta atau 8% memiliki tingkat kebugaran baik, sebanyak
13 peserta atau 28% memiliki tingkat kebugaran cukup, sebanyak 31 peserta atau 62% memiliki
tingkat kebugaran kurang, sebanyak 1 peserta atau 2%memiliki tingkat kebugaran kurang sekali.
Rata-rata nilai hasil test awal sebesar 25,33 atau dengan hasil tingkat kebugaran kurang.
Hasil test akhir menunjukkan bahwa sebanyak 2 peserta atau 4% tidak ada yang memiliki
tingkat kebugaran baik sekali, sebanyak 20 peserta atau 40% memiliki tingkat kebugaran baik,
sebanyak 19 peserta atau 38% memiliki tingkat kebugaran cukup, sebanyak 9 peserta atau 18%
memiliki tingkat kebugaran kurang, sebanyak 0 peserta atau 0% tidak ada yang memiliki tingkat
kebugaran kurang sekali. Rata-rata nilai hasil test akhir sebesar 32,33 atau dengan hasil tingkat
kebugaran cukup.
Berdasarkan hasil perhitungan selisih antara hasil test awal dan test akhir yang diberikan
terdapat peningkatan kebugaran sebesar 7.00 point.
Kata kunci: latihan Fisik, Kebugaran Jasmani Dan Senam Terapi
I.
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Hidup sehat menjadi dambaan setiap
orang, apalagi jika selalu sehat sampai lanjut
usia. Walaupun harta seseorang banyak, bila
sakit-sakitan, kita tidak bisa menikmati
kekayaan, apalagi jika tidak kecukupan harta
dan selalu sakit-sakitan.Sekarang telah banyak
diiklankan dan dijual makanan suplemen.Bagi
orang yang berduit, kebanyakan tidak pelit
mengeluarkan uang untuk membeli ma kanan/
mi nu man s up l emen yan g di i kl ankan,
wal aupun kegunaannya belum tentu ada atau
bahkan membahayakan bagi kesehatan. Salah
satu makanan/ minuman yang gencar saat ini
dii kla nka n adal a h maka na n ka ya a ka n
s erat . Mak ana n/ minumannya mungkin
bermanfaat bagi tubuh kita, namun karena
cara mengkonsumsinya
dengan
menggunakan air dingin/es, manfaat yang
akan diperoleh bisa terhapus oleh kerugian
yang timbul akibat mengkonsumsi air dingin.
Memang benar masalah umur adalah
rahasia Tuhan, tetapi alangkah bahagianya
jika kita sehat dan punya umur relati f
panjang.Umur panjang tetapi sakit-sakitan,
tentunya merepotkan kita maupun keluarga,
disamping itu biaya yang dikeluarkan tidak
sedikit.Banyak contoh disekitar kita, orang
yang sudah lemah, sakit-sakitan, tetapi
belum dijemput oleh maut.
Sebagai anggota masyarakat
kebugaran seseorang bisa di lihat dari selesai
atau tidaknya beban aktivitas yang dijalaninya.
Aktifitas seorang sangat tergantung dengan
kondisi kebugaran tubuhnya. Untuk
meningkatkan kebugaran dan kesehatan, perlu
ditingkatkan kegiatan aktifitas fisik yang
memadai. Seiring dengan itu perlu dilakukan
upaya untuk mengubah perilaku seseorang
agar melakukan olahraga yang rutin dan
dengan program yang tepat.
Banyak orang yang belum melakukan
olahraga yang tepat dan terprogram dengan
baik. Sehingga kondisi tubuh mudah
mengalami penurunan baik secara fisik
maupun psikis bahkan timbulnya penyakit baik
yang ringan maupun yang berat (menyerang
organ bagian dalam).
Sehubungan dengan hal tersebut di
atas kami terpanggil untuk melakukan kegiatan
latihan Senam Terapi pada anggota masyarakat
Komplek Marinir Keluraham Rangkapan Jaya
Baru Kota Depok. Dengan kegiatan ini
diharapkan masyarakat dapat meningkatkan
kebugaran tubuhnya melalui latihan kebugaran
dengan senam terapi.
Dengan kebugaran tubuh yang prima
sehingga dapat meningkatkan kinerja
seseorang. Karena dengan melakukan aktifitas
fisik melaui latihan senam terapi yang benar
akan meningkatkan kebugaran dan kesehatan
sehingga sumberdaya manusia di Kelurahan
Rangkapan Jaya Baru pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya dapat di
tingkatkan.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam kegiatan ini
adalah: Upaya Meningkatkan Kebugaran
Melalui Senam Terapi di Komplek Marinir
Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Kota Depok.
C. Tujuan Kegiatan
1. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi yaitu Sebagai Perwujudan
Dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. Memberikan pengetahuan kepada
masyarakat umum tentang latihan
olahraga yang baik dan benar.
3. Memberikan pengetahuan kepada
masyarakat dalam memilih program
latihan untuk kebugaran, kesehatan
dan pengobatan yang baik dan benar.
D. Manfaat Kegiatan
Dalam kegiatan latihan senam terapi,
manfaat yang di dapat adalah :
1. Memberikan pemahaman kepada
masyarakat Kelurahan Rangkapan
Jaya Baru pada umumnya dalam
memanfaatkan latihan senam terapi
sebagai salah satu latihan untuk
kebugaran.
2. Masyarakat Kelurahan Rangkapan
Jaya Baru bisa menentukan jumlah dan
berapa lama latihan yang dapat
meningkatkan kebugaran dan
kesehatan tubuhnya.
3. Masyarakat Kelurahan Rangkapan
Jaya Baru dapat memilih model latihan
dengan baik sehingga tingkat
kesehatan dan kebugara akan
meningkat dengan baik.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Kebugaran
Kegiatan olahraga yang bersifat
aerobik akan melatih sistem dalam tubuh yang
mendukung metabolisme aerobik tersebut,
yaitu sistem jantung-paru. Namun demikian
sesungguhnya hal yang penting diperhatikan
dalam merencanakan kegiatan berolahraga
adalah memenuhi setidaknya 4 kriteria sbb:
F-frequency; frekuensi berolahraga, I - intensity;
intensitas/beratnya latihan, T - type; jenis
kegiatan olahraga, T - time/duration; lama
waktu berolahraga.
Kebugaran tubuh dapat dicapai jika
olahraga yang dilakukan dapat mencapai
sasaran berbagai komponen kebugaran.
Misalnya, kebugaran jantung-paru dapat
dicapai dengan latihan aerobik; suatu latihan
yang melibatkan otot-otot besar (utamanya
lengan dan tungkai) melakukan gerakan ritmis
secara terus menerus. Selengkapnya regimen
yang dianjurkan adalah F - 3 – 5 kali per
minggu, I - memacu jantung mencapai target
heart rate/denyut jantung latihan, T - berjalan,
jogging, berlari, berenang, bersepeda, lompat
tali, aerobic dance dsb, T - 20 – 60 menit
(minimal 10 menit per sesi latihan).
Satu temuan yang menguntung-kan
bagi mereka yang sibuk adalah latihan aerobik
untuk memelihara kebugaran jantung-paru
tidak harus dilakukan sekaligus terus menerus
selama 20 menit, karena latihan 2 x 10 menit
per hari juga memperlihatkan manfaat yang
serupa. Upaya pemeliharaan kebugaran otot
dapat dicapai melalui kegiatan olahraga yang
memberi beban pada kerja otot baik dengan
cara latihan beban (resistance exercise)
maupun berbagai jenis olahraga permainan
seperti bola basket, bola voli, tenis,
bulutangkis, bowling, sepakbola, dsb.
Kebugaran otot dapat dicapai jika
latihan dilakukan setidaknya 2 kali per
minggu, dengan program latihan yang
memberi pembebanan yang cukup pada
sebagian besar otot tubuh sehingga otot
menjadi kuat dan mampu mempertahankan
kinerjanya untuk jangka waktu tertentu.
B. Hakikat latihan
Tobing (2005) mengenalkan latihan
fisik yang baik, benar, terukur dan teratur
(BBTT). Latihan yang baik artinya latihan
terbagi menjadi 3 sesi yaitu pemanasan &
peregangan selama 10-15 menit, latihan inti
selama 20-60 menit,dan peregangan &
pendinginan selama 5-10 menit.
Latihan yang benar artinya
memberi-kan latihan yang sesuai dengan tingkat
kesehatan, tingkat aktivitas fisik dan tingkat
kebugaran masing-masing individu yang dapat
diketahui pada saat pemeriksaan pra latihan.
Hal ini bertujuan agar masing-masing individu
terjawab kebutuhannya yang berbeda dengan
yang lain.
Latihan yang terukur artinya
mengukur jumlah detak jantung per menit
untuk mengetahui intensitas latihan. Detak
jantung per menit maksimum adalah 220
dikurangi usia. Satu hal yang tidak kalah
penting adalah latihan yang teratur, bila : a).
Olah raga dilakukan minimal 3-5 kali dalam
seminggu selang sehari untuk mencapai hasil
optimal. b) Kurang dari 3 kali dalam
seminggu, hasil yang dicapai tidak optimal dan
efek latihan tidak tercapai. c) 7 hari daam
seminggu (setiap hari) tubuh tidak mempunyai
cukup waktu untuk pemulihan fungsinya. dan
berkesimabungan dari anak-anak sampai tua.
Pada latihan peregangan, hal yang
penting untuk diingat adalah setiap posisi
harus dipertahankan selama 7–10 detik.
Komponen kebugaran yang terakhir, yaitu
komposisi tubuh dapat dicapai melalui
keseimbangan keluar masuknya energi.
Makanan merupakan komponen utama
masukan energi. Sementara itu jumlah energi
yang dikeluarkan tubuh sangat bergantung
pada kegiatan jasmani, diantaranya adalah
olahraga.
Jika berbagai kegiatan olahraga
tersebut memberi kontribusi yang tepat
terhadap pengeluaran energi tubuh secara
keseluruhan maka dapat dicapai komposisi
tubuh yang optimal. Dalam kesempatan ini
materi yang akan di bahas adalah latihan
Senam Terapi Untuk Meningkatkan
Kebugaran Bagi Masyarakat Kelurahan
Rangkapan Jaya Baru Kota Depok.
C. Hakikat Senam Terapi
Prinsip kebugaran atau penyehatan
bisa di lakukan dengan fisioterapi. Ditera
dimaksudkan untuk mengembalikan kebugaran
fungsi organ tubuh yang utama yaitu lambung,
liver, jantung, ginjal dan paru-paru.
Apabila ke lima organ tubuh itu
kembali normal, maka kondisi kesehatan
seorang akan kembali karena semua penyakit
akan hilang dengan sendirinya.
Dalam dunia kedokteran, dokter
melakukan diagnosis atas dasar keluhan dan
kelainan pasien. Yang diderita pasien
sebenarnya adalah akibat atau muara dari
sebab akibat kelemahan salah satu atau secara
bersama organ-organ utama tersebut.
Kalau tidak ditemukan penyebab
penyakit yang lebih awal/ hulu lagi, maka
pasien akan bergantung pada obat tensi atau
gula darah seumur hidup dengan akibat jangka
panjang pada organ lainnya.
Manusia sebagai ciptaan Allah, tentu
Allah juga memberikan petunjuk
perawatan-nya agar badan tetap sehat. Petunjuk tersebut
disampaikan melalui wahyu kepada
utusan-Nya yang yang dikenal sebagai Rasulullah
SAW.
Orang yang sehat tidak sakit,
sedangkan orang tidak sakit belum tentu
sehat.Ilmu kesehatan mencakup ilmu
kedokteran (kedokteran, gigi, kejiwaan), gizi,
farmasi dan ketabiban.Ada tiga metode analisis
terhadap pasien yang dapat dilakukan yaitu
analisis diagnosis, laboratoris dan empiris.
Dengan tatapan langsung, dan dengan
peralatan sederhana seperti stetoskop,
thermometer, alat pukul dan lain-lain, dokter
dapat menentukan penyakit pasien sampai
pada keyakinan ainal yakin.
Dengan peralatan yang lebih canggih
seperti MRI, Rontgen, kateter, echo, USG,
analisis darah dan sebagainya dokter dapat
menentuan penyakit pasien pada keyakinan
yang lebih tinggi yaitu keyakinan ilmul yakin,
karena peran ilmu makin intensif.
Metode fisioterapi, berarti ditera atau
diseimbangkan kembali dari fungsi organ
tubuh (kelima organ tubuh).Pantangan itu
sangat penting karena menjadi sumber masalah
bagi yang memantang apabila dilanggar.
Betapapun hebatnya ramuan atau obat
yang diberikan, selama pantangannya
dilanggar tidak akan menyembuhkan, karena
sumber masalah tidak dihentikan.
Fisioterapi memiliki arah kesembuhan
yang lambat namun ada kepastian terhadap
suatu penyakit, yang mungkin dunia
kedokteran sudah sampai batas tidak ada lagi
jalan keluar untuk pengobatannya.
Senam adalah kegiatan fisik yang di
tujukan untuk meningkatkan kebugaran tubuh.
Sehinngga bila tercapai derajat metabolisme
organ tubuh berlangsung dengan baik dan
sinergi, maka akan berakibat tubuh akan sehat.
Senam terapi disusun sesuai dengan kebutuhan
akan kebugaran tubuh seseorang.
Gerakan yang di buat adalah bentuk
gerakan peregangan statis dan dinamis dan
aktifitas gerak yang bervariatif. Model latihan
yang di berikan di desain langsung
berhubungan dengan organ tubuh yang vital
pada manusia. Adapun model latihan senam
terapi tersebut bertujuan untuk untuk semua
organ tubuh seperti paru-paru, liver, lambung,
jantung, ginjal dan bero/peranakan.
Jadi senam terapi adalah
gerakan-gerakan senam yang di buat adalah bentuk
gerakan peregangan statis dan dinamis dan
aktifitas gerak yang bervariatif. Model latihan
yang di berikan di desain langsung
berhubungan dengan organ tubuh yang vital
pada manusia. Adapun model latihan senam
terapi tersebut bertujuan untuk
menyeimbang-kan kembali dari kelima organ tubuh yaitu
liver, jantung, paru-paru, ginjal dan lambung.
D. Gerakan Senam Terapi
Aturan Yang Berlaku Dalam Senam
Terapi Ini:
olahraga
2. Senam tidak dilakukan pada saat perut
kosong atau kekenyangan.
3. Pandangan harus selalu ke depan
(jangan menunduk).
4. Pernapasan melalui hidung dan
dikeluarkan melalui mulut. Sebaiknya
melakukan pernapasan perut,
menarik nafas lewat hidung di
keluarkan melalui mulut (tarik
langsunghembuskan). Setiap gerakan
di ulang 3 (tiga) kali, selama 30 detik
(tiga puluh detik) atau 1/2 menit.
5. Penderita penyakit tertentu, dianjurkan
memperbanyak (di ulang lebih dari 3
kali) terapi pada organ yang
bermasalah, misalnya orang yang
livernya lemah, harus memperbanyak
terapi nomor 4.
6. Terapi ini boleh dilakukan tiap hari,
bagi siapapun baik yang mempunyai
tekanan darah tinggi atau tekanan
darah rendah. Senam di lakukan 1
(satu) jam setelah makan.
Terapi 1 Untuk Seluruh Organ Tubuh
Pelaksanaan:
Lakukan gerakan berdiri sambil jinjit, jongkok
jinjit.Selama jongkok maupun berdiri jinjit,
tarik napas dari hidung, keluarkan dari
mulut.Lakukan hitungan sebanyak 10 kali
bernapas setiap gerakan (berdiri jinjit atau
jongkok) jinjit.Jinjit (berdiri atau jongkok)
diusahakan setinggi mungkin.
Manfaat:
Terapi ini sangat bemtanfaat untuk
mengaktifkan kelima organ tubuh kita yaitu
paru-paru, lambung, liver, jantung, ginjal.Jika
dilakukan setiap hari. Insya Allah kita akan
menjadi sehat.
Terapi 2 Untuk Paru-Paru
Pelaksanaan:
Gerakan ini modifikasi dari gerakan takbir,
belikat diusahakan sampai terasa
beradu.Lakukan selama ½ menit atau kira-kira
10 kali hitungan.Turunkan tangan pelan-pelan,
sambil istirahat tarik napas panjang dari
hidung, keluarkan dari mulut.Ulangi gerakan
takbir sebanyak 3 kali.
Manfaat :
Untuk mengembalikan / menormalkan fungsi
paru-paru.Bagi penderita paru-paru, gerakan
ini sebaiknya dilakukan lebih dari 3 kali.
Terapi 3 Untuk Lambung
Pelaksanaan :
Gerakan ini merupakan modifikasi dari
gerakan ruku. Ruku selama ½ menit: (napas 10
hitungan). Diusahakan untuk bisa memegang
lengan kaki, pandangan ke depan (jangan
menunduk, karena akanmenjadi pusing).
Setelah 10 kali hitungan, berdiri tegak dan
tarik napas panjang beberapa kali.Lakukan
minimal 3 kali di ulang.
Manfaat :
Bagi pasien yang bermasalah pada
lambungnya, silahkan gerakan ini diperbanyak.
Terapi 4 Untuk Liver
Pelaksanaan :
Modifikasi gerakan sujud, lebar kaki lurus
pinggang, pantat jangan diangkat, letakkan
tangan di depan, membungkuk dengan 30
kali hitungan sambil tarik napas dan buang,
pandangan ke depan. Setelah selesai, istirahat,
tarik napas panjang dari hidung dan keluarkan
dari mulut.Lakukan gerakan sujud sebanyak 3
kali.Bagi orang yang berlambung tipis,
gerakan ini sebaiknya dilakukan lebih dari 3
kali.
Manfaat :
Selain untuk memperbaiki kerja liver, gerakan
ini baik untuk orang yang bermasalah pada
liver dan paru-paru.
Terapi 5 Untuk Jantung
Pelaksanaan :
Posisi seperti duduk diantara dua sujud, tetapi
satu kaki ke depan (selonjor), tangan
diletakkan di lutut, Tarik dan buang napas
sambil tegak dan membungkuk, 30 kali
hitungan. Pandangan ke depan. Istirahat,
kemudian ganti kaki yang diselonjorkan.
Ulangi masing-masing kaki 3 kali, bergantian
kaki kanan di depan telapak kaki kiri diduduki,
kaki kiri di depan telapak kaki kanan diduduki.
Manfaat :
Gerakan ini selain untuk orang yang
bermasalah pada jantungnya, baik untuk terapi
hipertensi, kadar kolesterol tinggi, dan gula
darah tinggi/ diabet, diabetes.
Terapi 6 Untuk Ginjal
Pelaksanaan :
Telapak kaki dipertemukan sambil ditarik
merapat ke arah badan selama kurang lebih 30
detik sampai kedua telapak kaki terasa
hangat, kemudian didorong telapak kaki
sedikit ke depan (kurang l ebih 10 cm)
telapak tangan masi ng-masi ng di kiri
dan kanan dari telapak kaki yang di
katupkan, saat membungkuk t arik napas
dan hembuskan saat tegak, gerakan tegak
dan membungkuk, 10 kali hitungan. Istirahat
10 detik dan ulangi lagi sebanyak 3 kali.
Manfaat :
Terapi ini baik untuk orang yang bermasalah
pada ginjalnya, kolesterol, gula darah, tensi
yang tinggi, penderita pengapuran, reumatik
dan asam urat.
Terapi 7 Untuk Bero/ Peranakan
Pelaksanaan :
Kaki bersila, lutut ditumpangkan ke lutut yang
lain sehingga telapak kaki simetris (dilihat dari
atas). Tangan diletakan di samping lutut,
membungkuk dan tegak setiap napas
(keluar dan menghirup) sebanyak 10 kali
hitungan. Istirahat, ganti kaki lain yang
ditumpangkan. Ulangi masing-masing 3 kali
M anfaat :
Terapi ini sangat bermanfaat unt uk
mer ep osisi dan mengembalikan b ero dan
peranakan kembali kepada posisi
semula. Juga ber manfaat untuk t erapi
paru-paru
Terapi 8 Untuk Liver Dan Ginjal
Pelaksanaan :
Posisi duduk, kaki dibuka, tangan ke depan,
tegak dan membungkuk sambil tarik napas
dan menghembuskan napas 10 kali hitungan,
pandangan selalu ke depan. Istirahat,10 detik
ulangi sampai 3 kali.
Manfaat :
Terapi ini sangat bermanfaat baik untuk
orang yang bermasalah pada liver dan
ginjalnya.
Terapi 9 Untuk Paru-Paru Dan B ero/
Peranak an
Pelaksanaan :
Di awali posisi kaki di luruskan ke depan
(selonjor) kemudian tarik kedua kaki
dirapatkan lutut nempel di bawah dagu, kedua
tangan melipat sehingga lutut beradu erat-erat,
tarik napas panjang dari hidung dan keluarkan
dari mulut, 10 kali hitungan kemudian di
luruskan kembali. Istirahat selama 10 detik
diulangi 3 kali.
Manfaat :
Terapi ini sangat bermanfaat baik untuk
orang yang bermasalah pada paru-paru, bero
dan peranakan.
Terapi 10 Untuk Seluruh Organ Tubuh
Pelaksanaan :
Duduk diantara dua sujud, jari kaki kiri dan
kanan di tekuk.Tarik napas dari hidung,
keluarkan dari mulut, 30 kali.Istirahat 10
detik, ulangi masing-masing kaki, 3 kali.
Manfaat :
Terapi ini sangat b ermanfaat untuk
seluruh organ tubuh dengan mengembalikan
fungsinya kembali seperti sedia kala.
Terapi 11 Ginjal Dan Lambung
Pelaksanaan :
Kedua kaki selonjor agak dibuka lebar, tangan
memegang salah satu lutut.Membungkuk
-tegak sambil menghembus dan menarik napas
sebanyak 30 kali.Ulangi untuk masing-masing
kaki sebanyak 3 kaki.
Manfaat :
Terapi ini sangat b ermanfaat baik untuk
orang yang bermasalah pada ginjal dan
lambungnya.
Terapi 12 Untuk Jantung Dan Paru-Paru
Pelaksanaan :
Duduk bersila, tumpangkan kaki di paha,
membungkuk-tegak sambil menghem-buskan
dan tarik napas sebanyak 30 kali
hitungan.Ulangi untuk masing-masing tiga 3
kali.
Manfaat :
Terapi ini sangat b ermanfaat baik untuk
orang yang bermasalah pada jantung dan
paru-paru.
Terapi 13 Untuk Ginjal Dan Liver
Pelaksanaan :
Berdiri, kaki direnggangkan, tangan
memegang satu kaki, hitung 30 kali
hitungan.Istirahat, kemudian ulangi untuk
masing-masing kaki 3 kali.
Manfaat :
Terapi ini sangat b ermanfaat baik untuk
orang yang bermasalah pada ginjal dan
livernya.
Terapi 14 Untuk Lambung Dan Paru-Paru
Pelaksanaan :
Duduk, kaki selonjor selebar pinggul, sebelah
tangan diletakkan di salah satu sisi (kin atau
kanan) sedangkan satu tangan di julurkan ke
belakang dengan siku di tekuk, pandangan
melihat ke ujung jari tangan yang di julurkan
dengan posisi pinggang tidak boleh berubah
sambil menarik dan menghembuskan napas.
Hitung 30 kali pemapasan.Istirahat, kemudian
diulangi untuk masing-masing sisi 3 kali.
Manfaat :
Terapi ini sangat b ermanfaat baik untuk
orang yang bermasalah pada lambung dan
paru-paru.
Untuk Jantung Dan Lambung
Pelaksanaan :
Seperti duduk di antara dua sujud, kaki
yang satu di tekuk jari kaki dan kaki yang
satu di selonjorkan tangan di letakkan pada
lutut dan sebelah lutut.Membungkuk dan
tegak sambil menghembus dan menarik
napas sebanyak 30 kali.Ulangi 3 kali
dengan kaki bergantian.
Manfaat :
Terapi ini sangat bermanfaat baik untuk
orang yang bermasalah pada jantung dan
lambungnya.
Terapi 16 Untuk Ginjal & Paru-Paru
Pelaksanaan :
Berdiri, kaki renggang, tangan satu ke bawah
dan satu ke atas, pandangan ke tangan atas,
sambil tank napas dan hidung, keluar dari
mulut sebanyak 30 kali.Ulangi
masing-masing kaki 3 kali.
Manfaat :
Terapi ini sangat bermanfaat baik untuk
orang yang bermasalah pada ginjal dan
paru-paru.
Terapi 17 Untuk Seluruh Organ Tubuh
Terutama Jantung
Pelaksanaan :
Duduk, kedua kaki dilipat, kedua ujung kaki
menancap ke lantai, pinggul diantara dua
tumit.Membungkuk dan tegak sambil
riienghembuskan dan menarik napas.Lakukan
30 kali pernapasan.Ulangi 3 kali. Perbedaan
dengan terapi 3 (lambung) adalah terietak pada
posisi pinggul diantara dua kaki. Pada terapi 3,
pinggul merapat pada kedua kaki.
Manfaat :
Dengan menerapkan terapi Ar-Ridlo ini,
Insya Allah 5 organ tubuh akanmenjadi aktif
dan kita akan menjadi sehat serta perkasa.
III. MATERI DAN METODE
A. Kerangka Pemecahan Masalah
Kebugaran Jasmani adalah
kemampuan untuk menyelesaikan tugas
sehari-hari dengan tenaga dan kesiap siagaan, tanpa
kelelahan yang berarti dan dengan energi yang
relatif cukup untuk pencapaian pemenuhan
waktu luang dan keadaan darurat yang tak
terduga.
Padahal kebugaran jasmani merupakan
bagian dari kualitas hidup yang harus dimiliki
setiap individu.Seberapa penting kebugaran
jasmani tersebut bagi generasi suatu bangsa
dapat kita teiusuri dari kepedulian para
pemimpin suatu negara, yaitu ketika Presiden
Amerika sangat gusar terhadap suatu laporan
penelitian bahwa tingkat kebugaran generasi
muda mereka tergolong dalam kategori rendah.
Upaya untuk membangun kebugaran
jasmani dipelopori oleh Presiden Soeharto
melalui slogan "Mengolahragakan Masyarakat
dan Memasyarakatkan Olahraga". Rendahnya
tingkat kebugaran jasmani dapat disebabkan
oleh beberapa hal diantaranya:
• berkurangnya gerakan fisik, kemajuan
teknologi yang sangat pesat, sehingga
mengambil alih peran manusia, seluruh
aktivitasnya telah digantikan oleh
mesin, robot dan (computer).
• rendahnya partisipasi terhadap kegiatan
olahraga, karena terbatasnya lahan
untuk bermain bagi anak.
Lapangan-lapangan dibangun untuk keperluan
pusat perbelanjaan
(malt)
gedung
perkantoran dan perumahan mewah.
Seorang yang bugar ditandai dengan
tubuhnya tidak mengandung banyak jaringan
lemak, tulangnya kokoh dan padat, otot-otot yang
kuat, dan memiliki persendian yang teguh serta
sistem pernafasan berdaya tahan tinggi. Derajat
kebugaran dapat menggambarkan seberapa baik
penyesuaian fisik terhadap beban dan tugas fisik
yang dilakukan dan seberapa cepat proses pulih asal
dari kelelahannya. Semakin baik tingkat
penyesuaian terhadap tugas fisik dan kecepatan
pulih asainya, maka semakin baik pula tingkat
kebugaran yang dimilikinya.Dengan demikian kita
perlu membahas kegiatan-kegiatan yang dapat
memberikan kontribusi terhadap kebugaran
jasmani, agar kita dapat mengukur, memonitor
seberapa sering, seberapa berat, dan berapa lama,
serta kecukupan dalam melakukan suatu kegiatan
fisik, termasuk berolahraga untuk mencapai
kebugaran.
Selain itu, para masyarakat juga harus
mempunyai pengetahuan dan kemampuan
dalam mengukur kondisi kebugaran. Kaitannya
dengan masalah yang akan dipecahkan dalam
kegiatan ini adalah langkah-langkah secara
eksternal dengan analisis situasinya meliputi :
a.
Memohon ijin pada Pimpinan yang
berwenang di lingkungan kelurahan
rangkapan jaya baru kota Depok yaitu
dengan memberikan surat
pemberi-tahuan dan ijin kegiatan yang akan
dilaksanakan di lingkungan kelurahan
rangkapan jaya baru Kota Depok.
b. Mengundang masyarakat di lingkungan
komplek marinir kelurahan rangkapan
jaya baru Kota Depok untuk hadir dalam
kegiatan P2M
c.
Mengadakan pre-test tentang kebugaran
d.
Melakukan latihan senam terapi untuk
peningkatan kebugaran
e.
Evaluasi program melalui test tentang
kebugaran
B. Realisasi Pemecahan Masalah
Kegiatan yang dilakukan dalam melalui
beberapa tahapan, yaitu :
a.
Menyampaikan surat undangan di
lingkungan komplek marinir kelurahan
rangkapan jaya baru Kota Depok
b. Penyuluhan,yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang
kebugaran bagi peserta, yaitu
masyarakat di lingkungan komplek
marinir kelurahan rangkapan jaya baru
Kota Depok.
c.
Latihan senam terapi kepada seluruh
peserta, yaitu dengan cara menunjukkan
beberapa gerakan latihan kebugaran
untuk meningkatkan kesehatan dan
kebugaran peserta.
d.
Evaluasi, setelah diberikan latihan,
diharapkan pengetahuan peserta tentang
kebugaran meningkat yang diukur
menggunakan pengukuran tensi meter.
C. Khalayak Sasaran Antara Yang
Strategis
Khalayak sasaran dalam kegiatan ini
adalah masyarakat kelurahan rangkapan jaya
baru Kota Depok yang tidak di batasi umur,
dengan pertimbangan mereka adalah masih
produktif.Pada pelaksanaannya, kegiatan ini
bisa diikuti oleh lebih dari 50 orang peserta
yang hadir.
D. Metode Penerapan Ipteks
Metode yang akan diterapkan dalam
kegiatan ini adalah dengan melakukan latihan
senam terapi dan tes kebugaran dengan
berjalan sejauh 1,6 km. Hasil yang terbaik
adalah dengan di tunjukkan melalui catatn
waktu terbaik. Semakin baik catatan waktu
yang di raih maka bisa di kategorikan
kebugaran juga baik.
Berikut ini adalah norma untuk tes kebugaran:
1. Norma Tes Kebugaran Untuk Laki-Laki
Laki-laki
Kategori Tingkat Kebugaran Jantung Paru
Vo2 Max
Umur (tahun)
Kurang sekali
Kurang
Cukup
Baik
Baik Sekali
20 – 29
25
25 – 33
25 – 33
43 – 52
53
30 – 39
23
23 – 30
31 - 34
39 – 48
49
40 – 49
20
29 – 20
27 - 35
36 – 44
45
50 – 59
18
18 – 24
25 – 33
34 – 42
43
60 – 69
16
16 - 22
25 - 30
31 - 40
41
2. Norma Tes Kebugaran Untuk Perempuan
PerempuanKategori Tingkat Kebugaran Jantung Paru Vo2 Max
Umur (tahun) Kurang
sekali Kurang Cukup Baik Baik Sekali 20 – 29 24 24 – 30 31 – 37 30 – 48 49 30 – 39 20 20 – 37 28 - 33 34 – 44 45 40 – 49 17 17 – 23 24 - 30 31 – 41 42 50 – 59 15 15 – 20 21 – 27 28 – 37 38 60 – 69 13 12 - 17 18 - 23 24 - 34 35