• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi. Kode : INA Judul : Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi. Kode : INA Judul : Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

CM-03 = Sistem Manajemen Keuangan Proyek

(Financing Management Project)

Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi

Kode : INA.56303.13.09.11.07– Judul : Sistem Manajemen

Keuangan Proyek (Financing Management Project)

PELATIHAN

AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA)

(CONSTRUCTION MANAGEMENT)

2007

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

(2)

KATA PENGANTAR

Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan 111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :

- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi

- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat 2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja

- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.

(3)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ii

Jakarta, November 2007

Kepala Pusat

Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE

NIP. 110 016 435

Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.

(4)

PRAKATA

Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi.

Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain.

Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen

Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan

salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung gambar arsitektur bidang cipta karya.

Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan

Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul

kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings).

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

Jakarta, November 2007

(5)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iv

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... i PRAKATA ... iii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR LAMPIRAN ... vi

SPESIFIKASI PELATIHAN ... vii

PANDUAN PEMBELAJARAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN ... I-1

1.1. Umum ... I-1 1.2. Ringkasan Modul ... I-2 1.3. Batasan Dan Rentang Variabel ... I-4 1.4. Panduan Penilaian ... I-5 1.4.1. Kualifikasi penilaian ... I-5 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk

mendemonstrasikan kompetensi ... I-6 1.4.3. Konteks penilaian... I-6 1.4.4. Aspek penting penilaian ... I-6 1.5. Sumber Daya Pembelajaran ... I-7

BAB II : PERENCANAAN KEUANGAN PROYEK ... II-1

2.1. Umum ... II-1 2.2. Identifikasi Kebutuhan Keuangan Proyek ... II-3 2.3. Cash flow (Arus Kas) Secara Umum ... II-4 2.3.1. Arus Kas Proyek ... II-4 2.3.2. Tahapan Penyusunan Arus Kas ... II-5 2.3.2.1. Tahapan Operasional ... II-5 2.3.2.2. Tahapan Finansial ... II-7 2.3.3. Pedoman Dasar Penyusunan Arus Kas ... II-8 2.3.4. Menyusun Arus Kas (Latihan) ... II-9 RANGKUMAN

(6)

BAB III: PROSES PENGENDALIAN KEUANGAN PROYEK ... III-1

3.1. Umum ... III-1 3.2. Hasil Identifikasi Kondisi Ekonomi, Estimasi Biaya Konstruksi,

Durasi Proyek, Faktor Risiko Proyek, Tax benefits ... III-1 3.3. Monitor Pengaruh Yang Teridentifikasi Kurang Baik Dan Koreksi

Trend Negative ... III-2 3.3.1. Tindakan Koreksi... III-2 RANGKUMAN

LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI

BAB IV: PENCATATAN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN PROYEK .... IV-1

4.1. Umum ... IV-1 4.2. Laporan Rugi Laba ... IV-1 4.3. Pembukuan Keuangan Proyek Untuk Kepentingan Audit... IV-1 4.4. Laporan Arus Kas ... IV-2 4.5. Laporan Realisasi Keuangan Secara Berkala ... IV-2 RANGKUMAN

LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI

KUNCI JAWABAN DAFTAR PUSTAKA

(7)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 2.1 Cash Flow Umum ... II-10 Lampiran 2.2 Contoh Cash Flow Proyek Konstruksi Investasi ... II-11 Lampiran 4.1 Contoh Rugi-Laba Konsulidasi ... IV-3 Lampiran 4.2 Contoh Neraca Konsulidasi... IV-4

(8)

SPESIFIKASI PELATIHAN

A. TUJUAN UMUM

Tujuan Umum Pelatihan

Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan

proyek konstruksi bangunan gedung.

Tujuan Khusus Pelatihan

Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:

1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja / SMK3

(Safety & Health Management).

2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management) 3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management) 4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup (Scope Management) 5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu (Time Management)

6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya (Cost Management) 7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu (Quality Management)

8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (Human

Resources Management)

9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi (Communication Management)

10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan (Procurement Management) 11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko (Risk Management)

12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim (Claim Management)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management) mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management)”.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management).

Kriteria Penilaian

Pada akhir pelatihan peserta mampu :

1. Memberikan kontribusi dalam perencanaan Keuangan proyek

2. Memberikan kontribusi dalam proses pengendalian Keuangan proyek. 3. Memberikan kontribusi dalam mencatat dan administrasi keuangan proyek

(9)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii

PANDUAN PEMBELAJARAN

A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR

 Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.

 Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.  Konsisten mengacu SKKNI dan SLK

 Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang relevan dengan metodologi yang tepat.

B. PENJELASAN SINGKAT MODUL

B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini : Nomor

Modul Kode Judul Modul

1 CMB – 01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja / SMK3 (Safety & Health Management)

2 CMB – 02 Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management).

3

CMB – 03

Sistem Manajemen Keuangan (Financing

Management) .

4 CMB – 04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup (Scope

Management).

5 CMB – 05 Sistem Manajemen Waktu (Time Management). 6 CMB – 06 Sistem Manajemen Biaya (Cost Management). 7 CMB – 07 Sistem Manajemen Mutu (Quality Management) 8 CMB – 08 Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (HR

Management)

9 CMB – 09 Sistem Manajemen Komunikasi (Communication

Management)

10 CMB– 10 Sistem Manajemen Pengadaan (Procurement

Management)

11 CMB – 11 Sistem Manajemen Risiko (Risk Management) 12 CMB – 12 Sistem Manajemen Klaim (Claim Management)

(10)

B.2 Uraian Modul

 Seri / Judul : CMB-03 / Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management).

 Deskripsi Modul : Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management) merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) dengan harapan dapat : Memberikan kontribusi dalam perencanaan Keuangan proyek, memberikan kontribusi dalam proses pengendalian Keuangan proyek, memberikan kontribusi dalam mencatat dan administrasi keuangan proyek.

C. PROSES PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG 1. Ceramah : Pembukaan/

Bab I, Pendahuluan

 Menjelaskan tujuan

instruksional umum(TIU) dan Tujuan instruksional khusus (TIK)

 Menjelaskan maksud dan tujuan menerapkan sistem manajemen keuangan  Menjelaskan pengertian

menerapkan sistem manajemen keuangan. Waktu : 5 menit

 Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif

 Mengikuti penjelasan maksud dan tujuan menerapkan sistem manajemen keuangan.  Mengikuti penjelasan pengertian menerapkan sistem manajemen keuangan.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT LCD

2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II, Perencanaan keuangan proyek

Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :

 Identifikasi kebutuhan Keuangan proyek

 Cash flow (Arus Kas) proyek Waktu : 70 menit

 Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

 Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT LCD

(11)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) x

3. Ceramah / Demonstrasi : Bab III, Proses pengendalian keuangan proyek

Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :

 Hasil Identifikasi Kondisi ekonomi, estimasi biaya konstruksi, durasi proyek, faktor risiko proyek, tax

benefits

 Monitor pengaruh yang terindikasi kurang baik dan koreksi trend negative Waktu : 75 menit

 Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

 Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT LCD

4. Ceramah / Demonstrasi : Bab IV, Mencatat dan administrasi keuangan proyek

Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :

 Pembukuan keuangan proyek untuk kepentingan audit  Laporan realisasi keuangan

secara berkala Waktu : 80 menit

 Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

 Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT LCD

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. UMUM

Modul CMB-03: Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing

Management) mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of

Buildings)

Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur-unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Hasil identifikasi kebutuhan keuangan proyek dikontribusikan sesuai dengan persyaratan kontrak, Cash flow (arus kas) proyek dibuat sebagai alat untuk mengukur kemampuan/kinerja manajemen, Hasil identifikasi kondisi ekonomi, mengetahui estimasi biaya konstruksi, mengetahui durasi proyek, faktor risiko proyek, Tax benefits dikontribusikan, Hasil memonitor pengaruh yang terindikasi kurang baik dan melakukan koreksi jika trend negatif diketahui dikontribusikan, Pembukuan keuangan proyek dilaksanakan untuk kepentingan audit, Laporan realisasi keuangan secara berkala sesuai yang dicatat pada pembukuan proyek.

Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam perencanaan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung(Construction

Management Of Buildings).

KELOMPOK KOMPETENSI UMUM :

NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

1. INA.56303.13.09.01.07

Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /SMK3 (Project Safety & Health Management)

2. INA.56303.13.09.02.07

Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management)

3. INA.56303.13.09.03.07

Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing

(13)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB I Pendahuluan

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 2

KELOMPOK KOMPETENSI INTI :

NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi

4. INA.56303.13.09.04.07

Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management)

5. INA.56303.13.09.05.07 Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management) 6. INA.56303.13.09.06.07 Menerapkan Sistem Manajemen Biaya

Proyek (Project Cost Management) 7. INA.56303.13.09.07.07 Menerapkan Sistem Manajemen Mutu

Proyek (Project Quality Management)

8. INA.56303.13.09.08.07

Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project

Human Resources Management)

9. INA.56303.13.09.09.07

Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management)

10. INA.56303.13.09.10.07

Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)

KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS :

NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi

11. INA.56303.13.09.11.07 Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12. INA.56303.13.09.12.07 Menerapkan Sistem Manajemen Klim

Proyek (project Claim Management)

1.2. RINGKASAN MODUL

Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian sebagai berikut:

(14)

a. Judul unit :

Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit

dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya

menggunakan kata kerja operasional)

b. Deskripsi unit :

Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang diungkapkan dalam judul unit.

c. Elemen kompetensi :

Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi.

d. Kriteria unjuk kerja :

Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk

kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian)

Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut:

1. KODE UNIT : INA.56303.13.09.03.07

2. JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) 3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,

keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk mampu menerapkan Keahlian dalam Manajemen Keuangan Proyek

(15)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB I Pendahuluan

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 4

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Memberikan kontribusi dalam perencanaan Keuangan proyek

1.1 Hasil identifikasi kebutuhan keuangan proyek dikontribusikan sesuai dengan persyaratan kontrak.

1.2 Cash flow (arus kas) proyek dibuat sebagai alat untuk mengukur kemampuan/kinerja manajemen 2. Memberikan kontribusi

dalam proses pengendalian Keuangan proyek

2.1 Hasil identifikasi kondisi ekonomi, mengetahui estimasi biaya konstruksi, mengetahui durasi proyek, faktor risiko proyek, Tax benefits

dikontribusikan

2.2 Hasil memonitor pengaruh yang terindikasi kurang baik dan melakukan koreksi jika trend negatif diketahui dikontribusikan

3. Memberikan kontribusi dalam mencatat dan administrasi keuangan proyek

3.1 Pembukuan keuangan proyek dilaksanakan untuk kepentingan audit 3.2 Laporan realisasi keuangan secara

berkala sesuai yang dicatat pada pembukuan proyek

Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)

Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.

1.3. BATASAN / RENTANG VARIABEL

Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah :

1. Kompetensi ini diterapkan dalam kaitannya dengan pelaksanaan konstruksi 2. Peraturan perundang undangan terkait Keuangan tersedia secara lengkap 3. Ketentuan dan peraturan daerah setempat yang berkaitan dengan

(16)

4. Dokumen tertulis tentang metode kerja pelaksanaan konstruksi tersedia secara lengkap

1.4. PANDUAN PENILAIAN

Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk kerja yang meliputi :

- Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu.

- Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan.

- Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.

1.4.1. Kualifikasi Penilaian

a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi sebagai assesor (penilai) antara lain :

 Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji Kompetensi)

 Melaksankan penilaian dan  Mereview Penilaian.

b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :

 Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang dinilai.

 Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang diperukan dalam proses penilaian.

c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut termasuk :

(17)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB I Pendahuluan

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 6

 Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang.

 Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan.  Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman

subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang kompeten menurut standar penilai.

Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart padapross tersebut Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.

Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI adalah sebagai berikut :

1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi

terdiri dari :

1. Perjanjian kerja yang tertuang dalam dokumen kontrak beserta lampirannya.

2. Metode kerja pelaksanaan konstruksi. 3. Prosedur kerja pengelolaan keuangan.

1.4.3. Konteks Penilaian

1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya.

2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori.

3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK).

(18)

1.4.4. Aspek Penting Penilaian

1. Ketelitian dan kecermatan dalam memahami apa yang tersurat dan tersirat didalam dokumen kontrak khususnya yang menyangkut Keuangan.

2. Kecermatan dan ketelitian dalam memahami metode kerja pelaksanaan konstruksi dalam manajemen keuangan.

1.5. SUMBER DAYA PEMBELAJARAN

Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : a. Sumber daya pembelajaran teori :

- OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top. - Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.

- Materi pembelajaran.

- Fasilitator

b. Sumber daya pembelajaran praktek :

- PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang tidak familiar dengan computer.

- Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi bangunan gedung.

c. Sumber daya manusia/kualifikasi Pengajar/Instruktur : seperti yang dijelaskan pada Panduan Pembelajaran halaman vii.

- Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya.

(19)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB II Perencanaan Keuangan Proyek

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 1

BAB II

PERENCANAAN KEUANGAN PROYEK

2.1. UMUM

Keuangan adalah bidang fungsional tertentu yang dijumpai dalam penjurusan administrasi bisnis (business administration). Istilah keuangan dapat didefinisikan sebagai manajemen aliran uang dalam suatu organisasi, baik organisasi tersebut merupakan perusahaan, sekolah, bank, rumah sakit, ataupun lembaga pemerintahan. Keuangan berkaitan dengan aliran uang dan juga kewajiban pembayaran.

Keuangan atau manajemen keuangan adalah suatu bidang aplikasi dari administrasi bisnis. Prinsip-prinsip yang dikembangkan berkenaan dengn keuangan atau akuntansi, ekonomi, atau bidang ilmu lainnya yang diaplikasikan pada masalah pengelolaan uang. Keuangan mempunyai teori dan prinsip tersendiri, namun pada dasarnya berkaitan dengan aplikasi.

Sebagai salah satu disiplin ilmu bisnis, keuangan harus secara seksama dibedakan dengan akuntansi dan ekonomi.

1. Perbedaan Keuangan dan Akuntansi. Akuntansi berkaitan dengan pencatatan, pelaporan, dan dan pengukuran transaksi bisnis. Dengan menggunakan sistem pembukuan yang diterima umum melalui pencatatan dan pembukuan secara berpasangan (double-entry), akuntansi menyediakan data aktivitas organisasi. Data bisa jadi merupakan kejadiaan historis seperti Neraca tahun lalu, atau bisa jadi peramalan operasi masa depan, seperti anggaran operasi tahun yang akan datang. Keuangan memanfaatkan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi untuk membuat kebijakan membantu organisasi mencapai tujuannya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa akuntansi adalah proses pengumpulan data yang berkenaan dengan pencatatan dan pelaporan yang akurat, sedangkan keuangan adalah proses manajerial atau pengambilan keputusan.

2. Perbedaan Keuangan dan Ekonomi. Ekonomi berkaitan dengan penganalisisan distribusi sumber daya dalam suatu masyarakat, mempelajari transaksi diantara manusia yang melibatkan barang dan jasa dengan atau tanpa melalui pertukaran uang. Perhatian Ekonomi banyak diarahkan pada penawaran dan permintaan, biaya dan laba, dan produksi maupun konsumsi. Perkembangan lebih lanjut dari bidang ekonomi banyak berhubungan dengan ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, ilmu politik, dan psikologi.

(20)

Bidang keuangan banyak memanfaatkan hasil kerja para ekonomi dan menggunakan berbagai alat perhitungan ekonomi. Diawali dengan teori dan asumsi yang dikembangan dalam ekonomi mikro (micro economics) dan mencoba menerapkannya untuk menjelaskan kerja dari perusahaan atau bisnis modern. Bidang keuangan meminjam model peramalan dan model lainnya dari ekonomi makro (macro economics) dan mengujikan dengan dibandingkan situasi yang ada untuk meramalkan berbagai tindakan yang memungkinkan diambil perusahaan. Peramalan keuangan lebih untuk lingkup perusahaan sendiri, sedang peramalan ekonomi lebih luas pada industri dan berbagai aktivitas ekonomi.

Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan (financial management). Perusahaan menghadapi permasalahan mendapatkan dana untuk membiayai aktivitasnya dengan memanfaatkan dan yang dimiliki sacara optimum. Dalam pasar yang bersaing, perusahaan harus secara aktif mengelola dana yang dimilikinya untuk mencapai sasaran perusahaan, Banyak alat dan teknik yang telah dikembangakan untuk membantu manajer keuangan memberikan rekomendasi tindakan yang sebaiknya ditempuh. Alat tersebut dapat membantu manajer menentukan sumber mana yang menawarkan biaya modal (cost of fund) yang terendah, adn aktivitas mana yang akan memberikan imbalan atau perolehan (return) terbesar dari modal yang diinvestasikan. Manajemen keuangan adalah bidang yang banyak berkaitan dengan pengelolaan perusahaan, dan aka menjadi pedoman utama dari pendekatan yang harus kita gunakan dalam mempelajari keuangan.

Sasaran Manajemen Keuangan

Dalam upaya mengejar kekayaan maksimum, manajemen keuangan menginterpretasikan sasaran pokok perusahaan kedalam sasaran yang harus segara dicapai. Hal demikian ini juga berlaku di unit operasi lainnya disamping keuangan. Bidang pemasaran mungkin mengidentifikasikan sasaran seperti meningkatkan penjualan atau berhasil memasuki segmen pasar baru. Bidang produksi mungkin menciptakan sasaran seperti menekan biaya produksi atau mempercepat proses produksi. Dengan mencapai sasaran fungsionalnya masing-masing, bagian-bagian membantu perusahaan mencapai sasaran memaksimumkan kekayaan.

Dari sisi manajemen keuangan ada dua sasaran yang harus dicapai, yaitu profitabilitas (profitability) dan kelangsungan hidup (viability). Perusahaan selalu ingin menghasilkan laba atau keuntungan (profitable), dan juga dapat

(21)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB II Perencanaan Keuangan Proyek

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 3

melanjutkan atau berkesinambungan bisnisnya. Bisa jadi perusahaan mampu menghasilkan laba akan tetapi gagal untuk mempertahankan kesinambungan atau kelangsungan hidup bisnisnya.

2.2. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEUANGAN PROYEK

1. Sumber Pendanaan

• Dari sistem pendanaan proyek, mungkin memiliki sistem kombinasi yaitu meminjam dari lembaga keuangan, melakukan laba ditahan, cadangan keuangan (iquity), Uang hangus, pembayaran dimuka dari pelanggan. • Biaya dari pendanaan proyek adalah secara normal dibebankan sebagai

bunga bank untuk proyek konstruksi.

2. Persyaratan Kontrak

• Gagasan untuk mengidentifikasi status keuangan pelanggan dalam menentukan kemampuan pelanggan untuk membayar proyek. Jika ada beberapa keraguan mungkin saja diusahakan memperoleh suatu LC (Letter

of Credit) yang tidak dapat dibatalkan, arti penting yang utama yaitu untuk

memastikan bahwa pelanggan dapat memberikan semua schedule pembayaran.

• Kontrak dan manajemen proyek akan membantu menggambarkan persyaratan untuk membiayai kebutuhan dalam proyek konstruksi. Syarat-Syarat pembayaran susuai kontrak dari pelanggan digunakan sebagai masukan dalam memastikan kebutuhan keuangan dari suatu proyek ini didalam membantu penilaian arus kas, yang akan mempengaruhi keuangan proyek.

3. Kondisi Ekonomi

Gagasan terhadap faktor eksternal adalah tidak termasuk kendali manager proyek, tetapi harus sadar akan semua risiko di daerah ini dan pada waktu tertentu dipastikan bahwa rencana keuangan harus diperbaharui untuk memenuhi risiko ini. Meliputi faktor politis, peraturan per undang undangan, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi biaya keuangan baik meningkat atau berkurangnya biaya proyek.

4. Perkiraan Biaya Konstruksi

Institusi pemberi pinjaman akan menguji perkirakan biaya proyek secara hati-hati sebelum meminjamkan atau mengambil bagian di proyek.

(22)

5. Durasi Proyek

Semua peminat akan dipengaruhi oleh durasi proyek dalam menentukan lamanya investasi mereka ketika mereka akan memulihkan itu; bersama-sama menetapkan laba yang diharapkan.

6. Manfaat Pajak

Banyak proyek jangka panjang memberikan manfaat pajak yang harus diperhitungkan ketika masuk pada rencana keuangan.

7. Faktor Risiko

Suatu rencana keuangan yang ideal akan mengalokasikan risiko para pihak, investor, pelanggan, dan pihak ketiga yang berminat. Sebagian dari risiko itu adalah :

Risiko Penyelesaian proyek, Biaya melebihi rencana, risiko politik dan perundang undangan , risiko teknologi.

8. Penasehat Keuangan

Konractor yang dilibatkan dalam suatu proyek secara penuh disarankan untuk menggunakan Penasehat keuangan yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan pasar modal swasta.

2.3. CASH FLOW (ARUS KAS) SECARA UMUM

Laporan Akuntansi yang disajikan sebagai bukti pertanggung jawaban Keuangan yang akuntabel dan memadai, perlu didukung oleh usaha internal lainnya untuk mendukung perencanaan keuangan secara kas.

Kita ketahui bersama bahwa Laporan Akuntansi bersifat Akrual Basis, dimana pencatatan berdasarkan timbulnya hak dan kewajiban, timbul tagihan dan Utang-piutang. Disisi lain jenis bisnis jasa konstruksi butuh pencatatan sederhana berbasis Kas terutama untuk proyek, tersedianya dana likuid dan pembayaran likuid menjadi lebih penting. Maka peranan perencanaan Arus Kas harus dikuasai dengan baik agar tidak menghambat progres fisik di lapangan.

2.3.1 Arus Kas Proyek

Merupakan daftar yang mencakup prakiraan penerimaan dan pengeluaran dana yang terjadi pada suatu unit usaha (bisa proyek, cabang, divisi bahkan badan usaha) selama jangka waktu yang ditentukan. Untuk proyek biasanya selama umur proyek, sedangkan unit yang jangka panjang ditetapkan sesuai

(23)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB II Perencanaan Keuangan Proyek

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 5

dengan masa kalender. Akurasinya tergantung kepada pengalaman dan biasanya semakin dekat semakin akurat dan detil tetapi semakin jauh cukup secara global asalkan secara total sama dengan anggaran pendapatan dari biaya unit yang bersangkutan.

Oleh karena proyek merupakan tulang punggung transaksi dalam usaha jasa konstruksi maka uraian berikut mengkhususkan pada penyusunan prakiraan arus kas untuk proyek. Dengan anggapan bahwa unit diatas proyek adalah merupakan gabungan perencanaan proyek-proyek ditambah perencanaan unit itu sendiri, maka tidak dibahas dalam tulisan ini.

2.3.2 Tahapan Penyusunan Arus Kas

Tahapan penyusunan arus kas terdiri dari Tahapan Operasional yang hampir sepenuhnya disumbangkan oleh tim teknis proyek dan Tahapan financial yang disusun oleh tim administrasi dan keuangan proyek.

2.3.2.1. Tahapan Operasional

Penyediaan data dan perhitungan dari:

1. Data Kontrak antara pemberi Kerja dan kontraktor berikut pasal-pasal yang berkaitan dengan:

a. NiIai kontrak (jenis mata uang dan kandungan pajak didalamnya).

b. Tata cara progres tagihan (uang muka, flisik, retensi) dan pemotongan.

c. Persyaratan penagihan dan waktu yang dibutuhkan hingga pencairan dana.

2. Data pekerjaan yang dikerjakan oleh mandor/pekerja harian a. Anggaran dan tarif pengupahan setempat

b. Jadwal progres dan kemajuan pekerjaan

c. Jadwal penggunaan tenaga proyek borongan dan pekerja harian

d. Jadwal pembayaran rutin mingguan/2 mingguan atau bulanan

3. Data pekerjaan yang dikerjakan oleh sub kontraktor a. Anggaran dan biaya sub kontraktor

b. Jadwal prugres dan kemajuan pekerjaan sub.

c. Persyaratan penagihan (Uang muka, fisiki dan retensi)

(24)

4. Data pengadaan bahan utama dan bahan tambahan a. Anggaran dan biaya bahan.

b. Jadwal kebutuhan dan pembelian bahan.

c. Prakiraan waktu proses pengadaan dan verifikasi dokumen pembayaran.

d. Kebijaksanaan pembayaran di masing-masing perusahaan untuk suplier.

5. Data pekerjaan yang menggunakan alat sendiri ataupun sewa (abaikan penyusutan)

a. Anggaran dan biaya peralatan. b. Jadwal penggunaan alat.

c. Prakiraan biaya operasional dan operator serta mekanik. d. Pembelian alat di luar sewa atau investasi.

e. Mobilisasi dan demobilisasi. f. Prakiraan biaya pemeliharaan.

6. Data sumberdaya manusia dan sarana penunjang (overhead) a. Anggaran dan biaya umum.

b. Anggaran jaminan, asuransi dan mutasi. c. Anggaran kantor, mess dan sarana lain.

7. Rangkuman data diatas akan menghasilkan nilai rupiah dan skedul waktu realisasi atas:

a. Penerimaan yang terdiri dari: - Penerimaan uang muka

- Penerimaan tahapan (dipotong macam-macam, dan pajak) - Penerimaan retensi

b. Pengeluaran yang terdiri dari:

- Pengeluaran sub kontraktor (uang muka tahapan dan retensi) - Pengeluaran untuk mandor dan pekerja

- Pengeluaran untuk bahan

- Pengeluaran untuk peralatan dan - Pengeluaran untuk overhead

c. Selisih antara penerimaan dan pengeluaran yang menggambarkan

(25)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB II Perencanaan Keuangan Proyek

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 7

- Lebih (surplus) berarti masih ada dana yang dapat digunakan periode berikutnya.

- Kurang (defisit) berarti tidak ada dana yang dapat digunakan periode berikutnya.

8. Menentukan Kas Awal:

Kas awal menunjukan dana yang tersedia atau diberikan oleh kantor pusat/cabang/devisi kepada proyek yang diberikan pada awal sebelum proyek membuat perencanaan cash flow secara akurat. Besarnya ditentukan oleh pengalaman dan asumsi masing-masing kebutuhan.

2.3.2.2. Tahapan Finansial

Tahapan finansial adalah usaha untuk menutup defisit operasional baik lewat pinjaman bank (jika proyek mandiri) ataupun lewat droping oleh kantor di atasnya secara terencana dengan baik. Demikian pula jika Surplus, ada usaha untuk mengembalikan/menutup pinjaman/droping ataupun menempatkan ealebihan dana pada bank yang menguntungkan ataupun meminjamkannya kepusat atau proyek lain.

1. Estimasi kebutuhan dana pada awal periode

Nilai rupiah atas usaha diatas juga dipengaruhi oleh asumsi kebutuhan dana pada awal periode berikut (kas awal periode berikut) dimana dana tersebut siap digunakan untuk membiayai pengeluaran pada bulan berikut sebelum ada dana penerimaan. Besarannya juga dapat ditetapkan berdasarkan kapan estimasi tanggal jatuh tempo penerimaan dana, maka persentase pengeluaran dapat ditetapkan. Contoh: penerimaan diperkirakan cair pada pertengahan bulan, sedangkan estimasi pengeluaran bulan tersebut Rp. 1 juta, maka kebutuhan dana pade awal periode tersebut adalah 50% nya, yaitu Rp. 500 ribu.

2. Estimasi Beban Bunga dan Hasil Penempatan

Baik meminjam ke bank ataupun ke kantor pusat estimasi kebutuhan dana pada awal periode/cabang/divisi selalu diikuti oleh resiko beban atau kewajiban yang dinyatakan dalam persentase (%) dari suatu nilai kumulatif. Persentase tersebut

(26)

umumnya diasumsikan lebih besar untuk kondisi peminjaman dan lebih kecil untuk kondisi penempatan, selisih antara 1 s/d 3% walaupun nanti realisasinya berbeda.

2.3.3 Pedoman Dasar Penyusunan Arus Kas

Berdasarkan pengalaman menyusun perencanaan arus kas, ada hal-hal yang harus dilaksanakan dan jangan dilakukan (dihindarkan) sebagai berikut: 1. Pilih yang signifikan dan gabungkan yang kecil-kecil,

Tetapkan beberapa item besar yang menentukan baik nama dan nilainya sedangkan sisanya cukup digabungkan dan dibagi prorata. Misalkan: a. Total biaya sub kontraktor Rp. 100 juta selama bulan 6 s/d bulan

ke-15.

b. Pekerjaan sub kontraktor yang besar diwakili oleh sub kontraktor A Rp. 20 juta; kontraktor B Rp. 25 juta dan sub kontraktor C Rp. 30 juta. Masing-masing harus detil per periode pengeluaran dana sedangkan lainnya digabung saja menjadi Rp. 25 juta dengan pembagian perperiode prorata Rp. 2,5 juta mulai bulan ke-6 sampai dengan bulan ke-15.

(Catatan: Secara total biaya sub kontraktor tetap harus sama dengan rencana anggaran dan biaya).

2. Penggunaan angka digit

Tidak perlu menggunakan angka satuan bahkan koma terutama untuk rupiah, cukup dalam ribuan dan bahkan dalam jutaan (tergantung dengan total nilai proyek), karena kesalahan yang mugkin terjadi hanya perbedaan maksimal mendekati seribu sampai sejuta.

3. Mata uang

Jika dijumpai penggunaan mata uang yang berbeda sebaiknya perencanaan cash flow juga sesuai dengan masing-masing mata uamg terkecuali ada saatnya pada satu periode terjadi devisit mata uang rupiah yang dikonversikan dalam mata uang USD contohnya.

4. Periode

Kolom periode sebaiknya semakin dekat semakin detil, bila perlu mingguan dan semakin jauh bila perlu disajikan dalam triwulan atau

(27)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB II Perencanaan Keuangan Proyek

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 9

semester. Sebagai contoh: jika masa proyek selama 3 tahun atau 36 bulan maka kolom periode disajikan sebagai berikut:

a. Bulan pertama sampai bulan ke 3 secara mingguan berarti ada 12 kolom

b. Bulan ke-4 sampai akhir tahun ke-1 secara bulanan berarti ada 9 kolom

c. Tahun ke-2 sampai tahun ke-3 secara triwulan berarti ada 8 kolom Berarti secara total ada periode sebanyak 29 kolom untuk proyek 3 tahun.

Demikian selanjutnya menginjak waktu terdekat dirubah lebih akurat menjadi periode mingguan.

5. Fokus kedepan

Realisasi tidak akan berubah terlalu banyak karena dana yang telah dikeluarkan tidak akan kembali lagi secara kas dan cukup disajikan secara kumulatif. Disinilah letak perbedaan dengan metode aktual akuntansi. Perhatian lebih dicurahkan ke depan.

2.3.4 Menyusun Arus Kas (Latihan)

Secara sederhana ditampilkan dalam contoh berikut dalam jutaan: dimana diasumsikan kas awal sebesar 2 juta, kas awal setiap periode berikutnya minimal 50% dari rencana pengeluaran karena penerimaan diterima di pertengahan periode. Baik meminjam dana ataupun mengembalikan atau menempatkan dana belum memperhitungkan bunga. (Lihat lampiran 2.1

(28)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Tahap Operasional Penerimaan 10.0 20.0 20.0 20.0 30.0 30.0 10.0 10.0 150 Pengeluaran 15.0 15.0 30.0 30.0 15.0 20.0 10.0 5.0 140 Surplus (Defisit) -5.0 5.0 -10.0 -10.0 15.0 10.0 0.0 -5.0 10.0 10 Kas Awal 2.0 7.5 15.0 15.0 7.5 10.0 5.0 2.5 2.0 Surplus (Defisit) -3.0 12.5 5.0 5.0 22.5 20.0 5.0 -2.5 12.0 Tahap Finansial Pinjaman 10.5 2.5 10.0 2.5 -12.5 -13.0 0.0 0.0 0 Simpanan 2.0 2.5 -4.5 10.0 10 Kas Akhir 7.5 15.0 15.0 7.5 10.0 5.0 2.5 2.0 2.0 Cash Flow B u l a n Lampiran 2.1 CONTOH CASH FLOW

UMUM

Dalam jutaan Rupiah.

(29)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB II Perencanaan Keuangan Proyek

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 11

LAMPIRAN 2.2 CONTOH CASH FLOW PROYEK KONSTRUKSI INVESTASI

PROJECTED CASH FLOW

PENGEMBANGAN ………..

YEAR YEAR YEAR YEAR YEAR YEAR

No. DESCRIPTION A REVENUE 2,074,737.3 2,074,737.3 2,074,737.3 A.1 PV REVENUE (...%) B EXPENSE B.1 INVESTATION 1. Contruction (7,663,915.7) (7,663,915.7) (8,551,046.1) 2. Market Fee (766,391.6) (766,391.6) (855,104.6)

3. Design & Engineering (22,700.0) (22,700.0) (23,400.0)

4. Legal & Permit (180,000.0)

B.2 OPERATION

Listrik (120,000.0) (120,000.0) (120,000.0)

Telepon (109,440.0) (109,440.0) (109,440.0)

Air bersih (36,444.0) (36,444.0) (36,444.0)

Gaji Professional Staff (306,000.0) (306,000.0) (306,000.0)

Gaji Karyawan (228,000.0) (228,000.0) (228,000.0)

PBB (83,400.0) (83,400.0) (83,400.0)

Pemeliharaan (69,600.0) (69,600.0) (69,600.0)

TOTAL OPERATION (952,884.0) (952,884.0) (952,884.0)

C TOTAL EXPENSE ( Exclude COM ) (8,633,007.3) (8,453,007.3) (9,429,550.7) (952,884.0) (952,884.0) (952,884.0)

D NON DISC.NET CASH FLOW ( Exclude COM ) (8,633,007.3) (8,453,007.3) (9,429,550.7) 1,121,853.3 1,121,853.3 1,121,853.3 E ACCUMULATIVE 'D' (8,633,007.3) (17,086,014.5) (26,515,565.3) (25,393,712.0) (24,271,858.7) (23,150,005.4)

F COST OF MONEY (98.5)

G TOTAL EXPENSE ( Include COM ) (8,633,105.8) (8,453,007.3) (9,429,550.7) (952,884.0) (952,884.0) (952,884.0)

G.1 PV TOTAL EXPENSE ( I = ...% )

H NON DISC.NET CASH FLOW ( Include COM ) (8,633,105.8) (8,453,007.3) (9,429,550.7) 1,121,853.3 1,121,853.3 1,121,853.3

ACCUMULATIVE 'H' (8,633,105.8) (17,086,113.0) (26,515,663.8) (25,393,810.5) (24,271,957.2) (23,150,103.9)

5 6

3 4

1 2

(30)

RANGKUMAN

1. Rencana Keuangan Proyek

Suatu rencana keuangan yang menyeluruh dapat dikembangkan yang mana akan dengan jelas mengidentifikasi semua persyaratan keuangan dari suatu proyek konstruksi dan untuk membiayainya. Semua pihak harus memahami oleh siapa, dan kapan, semua equity yang diperlukan, hutang, dan asuransi, dengan jumlah dan jenis yang sesuai untuk disediakan sepanjang periode konstruksi

2. Badan Hukum

Para pihak dan penasehat keuangan harus memutuskan atas terbentuknya landasan hukum dari patungan yang akan memaksimalkan manfaat yang diantisipasi: perseroan, korporasi, kepercayaan usaha patungan atau suatu kombinasi dari padanya.

3. Otoritas Pembelanjaan

Otoritas untuk pembelanjaan oleh manager proyek adalah pada umumnya ditentukan oleh kebijakan komitmen perusahaan/patungan dan ditunjukkan terutama/lebih disukai di struktur organisasi normal yang memiliki tingkatan kepastian di dalam suatu proyek dan hanya dapat membelanjakan dengan sejumlah tertentu yang sebelumnya membubuhkan tandatangan yang diperlukan. Adalah bijaksana untuk semua aspek keuangan diperlukan para pihak yang turut menandatangani rangkap; hanyalah pendelegasian, juga tergantung pada ukuran dan kompleksitas proyek.

4. Mengidentifikasi kebutuhan Keuangan Proyek

Dengan memperhatikan hal hal sebagai berikut : a. Sumber pendanaan,

b. Persyaratan kontrak, c. Kondisi ekonomi.

d. Perkiraan biaya konstruksi, e. Durasi proyek,

f. Manfaat pajak, g. Faktor risiko.

(31)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB II Perencanaan Keuangan Proyek

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 13

5. Arus Kas (Cash Flow)

Membuat daftar arus kas mencakup prakiraan penerimaan dan pengeluaran dana

yang terjadi pada suatu unit usaha/proyek (selama umur proyek) dan disusun dari tahapan operasional kemudian tahapan finansial

(32)

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA

UNJUK KERJA (KUK) LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI 1. Memberikan kontribusi dalam

perencanaan Keuangan proyek

1 Hasil identifikasi kebutuhan keuangan proyek dikontribusikan sesuai dengan persyaratan kontrak.

1. Apa definisi keuangan?

2. Apa perbedaan Keuangan dengan Akuntansi?

3. Apa yang diidentifikasi didalam perencanaan keuangan proyek?

4. Data apa yang diperlukan untuk merencanakan Arus Kas?

2 Cash flow (arus kas)

proyek dibuat sebagai alat untuk mengukur kemampuan/kinerja

manajemen

1. Apakah cash flow (arus kas) itu? 2. Sebutkan penerimaan proyek? 3. Sebutkan pengeluaran proyek?

4. Apa yang terjadi bila ada selisih antara penerimaan dengan pengeluaran?

(33)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB III Proses Pengendalian Keuangan Proyek

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 1

BAB III

PROSES PENGENDALIAN KEUANGAN PROYEK

3.1. UMUM

Pengendalian keuangan memastikan bahwa jaminan direduksi bila perlu, keperluan dana dari mitra proyek dibuat jika dibutuhkan, dan semua asuransi dan penarikan/penyimpanan bank dibuat sesuai waktu yang tepat. Pengendalian keuangan dan biaya dilaksanakan secara efektif untuk menjamin semua item sesuai dengan anggaran belanja dan perkiraan arus kas keuangan.

3.2. HASIL IDENTIFIKASI KONDISI EKONOMI, ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI, DURASI PROYEK, FAKTOR RISIKO PROYEK, DAN TAX BENEFITS

1. Sistem Akuntansi Proyek

Sistem akuntansi proyek harus mengikuti struktur uraian pekerjaan (WBS); yang memperlihatkan uraian seluruh total proyek kedalam model yang dapat dikendalikan. Pada proyek ukuran kecil dan sedang dapat diuraikan dengan menggunakan program excel didalam mengembangkan S Curve, akan tetapi untuk proyek berskala besar sistem akuntansi pada umumnya lebih kompleks dan rumit, dan harus dengan bantuan software. Pengendalian keuangan dilakukan dengan monitoring realisasi pengeluaran dan pendapatan terhadap anggaran dan perkiraan arus kas, adanya penyesuaian cara kerja atau masalah yang terjadi dimana cara ini menunjukkan adanya deviasi.

2. Internal Audit dan Eksternal Audit

Audit eksternal/Internal memastikan menggunakan cara akuntansi yang benar

dan praktek keuangan terpelihara.

Audit sangat membantu Manajer Proyek yang tidak dapat menyelesaiakn

masalah atau mungkin tidak terlihat. Eksternal audit sering menjadi persyaratan undang undang dari pemerintah lokal

3. Analisis Arus Kas

Memperbaharui semua realisasi keuangan dan data biaya secara teratur memberi suatu sistem informasi keuangan terbaru dimana Project Manager meneliti kecenderungan pada sistem ini berdasarkan karakteristik yang unik tentang proyek - masa lampau dan kecenderungan yang didasarkan pada data saat ini, perkiraan untuk jangka sisa waktu proyek dapat ditinjau kembali.

(34)

Pemanfaatan informasi jadwal yang telah diperbaharui dapat dibuat analisis perkiraan dan kecenderungan arus kas sehingga dapat dibuat untuk menentukan penyesuaian apa yang mungkin diperlukan pada rencana keuangan.

4. Laporan Keuangan

Untuk proyek, sekalipun mereka mestinya tidak menggunakan mitra, yang memerlukan pembiayaan penuh, laporan berkala keuangan adalah suatu keperluan bagi manajemen dan untuk pemilik dana siapapun yang mungkin dilibatkan. Ketika proyek terdiri atas beberapa bentuk konsursium atau perkongsian, pertemuan berkala (bulanan atau triwulanan) adalah umum selama pemimpin proyek menyampaiakn status proyek dan perkiraan masa depan mencakup status tentang kesehatan yang keuangan nya.

3.3. MONITOR PENGARUH YANG TERIDENTIFIKASI KURANG BAIK DAN KOREKSI TREND NEGATIF

3.3.1 Tindakan Koreksi

Berdasar pada kesehatan keuangan dilihat dari rasio rentabilitas atau profitabilitas, pada status keuangan (status pada waktu periode pelaporan), dan suatu analisis dari status keuangan dengan relevan menetapkan ukuran-ukuran, suatu rencana tindakan dapat disiapkan untuk mengoreksi penyimpangan apapun pada rencana dan perkiraan awal . Anggaran boleh ditinjau kembali dan disesuaikan menurut status arus dari proyek, diperlukan persetujuan dari para pihak.

Mungkin suatu kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan dari sumber keuangan untuk memproyeksikan kondisi keuangan.

Betapapun besarnya liquiditas atau solvabilitas suatu perusahaan /proyek, kalau perusahaan /proyek tidak mampu menggunakan modalnya secara effektif dan efisien atau tidak mampu memperoleh laba yang besar, maka perusahaan/proyek pada akhirnya akan mengalami kesulitan keuangan dalam mengembalikan utang utangnya.

Indikasi kurang baik atau trend negative artinya memiliki rasio yang rendah karena pengeluaran lebih besar dibanding dengan volume penjualan.

(35)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB III Proses Pengendalian Keuangan Proyek

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 3

RANGKUMAN

Mengendalikan keuangan proyek diperlukan konsistensinya dari perencanaan keuangan proyek yang telah mendapatkan persetujuan dari otoritas yang lebih tinggi. Sama halnya mengendalikan Arus Kas yang tertuang pada sajian Arus Kas (Cash Flow). Terjadinya perbedaan antara arus masuk dan keluar pada rencana arus kas awal baik yang ditandai dari perbedaan besaranya maupun waktu mampu ditelusur dari laporan keuangan yang telah di audit baik Internal maupun eksternal.

Didalam proses pengendalian keuangan proyek memperhatikan beberapa hal antara lain : a. Sistem Akuntansi yang digunakan perusahaan/proyek,

b. Internal audit atau eksternal audit yang ditetapkan, c. Sistem analisis arus kas,

d. Sistem laporan keuangan.

Dilakukan monitoring dan tindakan koreksi terhadap variasi hasil keuangan yang dilihat dari laporan keuangan secara berkala dengan standar manajemen keuangan.

(36)

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA

UNJUK KERJA (KUK) LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI 2. Memberikan kontribusi dalam

proses pengendalian Keuangan proyek

1 Hasil identifikasi kondisi ekonomi, estimasi biaya konstruksi, durasi proyek, faktor risiko proyek, Tax

benefits dikontribusikan

1. Kepada siapa hasil realisasi pengeluaran dan penerimaan keuangan di kontribusikan?

2. Apa yang dikontribusikan terhadap kondisi ekonomi?

3. Apa yang dikontribusikan terhadap estimasi biaya konstruksi?

4. Apa yang dianalisis pada durasi proyek? 5. Risiko apa saja yang di kontribusikan

kepada proyek? 2 Hasil memonitor pengaruh

yang terindikasi kurang baik dan melakukan koreksi jika trend negatif diketahui dikontribusikan

1. Apa yang harus dikontribusikan terhadap realisasi keuangan?

2. Bagaimana menilai secara sederhana arus kas proyek saat ini?

3. Apa tindakan yang akan diambil bila hasil realisasi keuangan negatif?

(37)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB IV Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 1

BAB IV

PENCATATAN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN PROYEK

4.1. UMUM

Perencanaan keuangan dan pemeliharaan informasi keuangan (penyimpanan/perolehan kembali database) yang dapat digunakan untuk mengendalikan proses keuangan agar dapat berjalan dengan lancar.

Proses pencatatan, pelaporan, pengumpulan data terkait dengan system akuntansi untuk dipakai sebagai pengambilan keputusan.

Apa yang diaudit adalah apa yang dicatat kan pada laporan keuangan dan pembukuan.

Rekomendasi dari hasil audit adalah murni hasil analisis laporan keuangan.

Neraca keuangan suatu perusahaan / proyek pada umumnya terkonsolidasi. Ini berarti didalamnya terdapat hal hal utama, seperti dari sisi aktiva : kas, surat surat berharga, piutang dagang, property/peralatan, aktiva lainya dan disisi kewajiban antara lain : kewajiban lancar, hutang jangka panjang, serta modal pemegang saham. (lihat contoh Lampiran 4.1)

4.2. LAPORAN RUGI LABA

Laporan Rugi-laba menunjukkan keuntungan perusahaan/proyek.

Umumnya secara sederhana pembelian dikurangi pengembalian, diskon, dan potongan harga (rabat), ditambah biaya angkut kemudian langkah selanjutnya adalah menguranginya dengan persediaan akhir sisanya adalah harga pokok penjualan. (lihat contoh Lampiran 4.2)

4.3. PEMBUKUAN KEUANGAN PROYEK UNTUK KEPENTINGAN AUDIT

Berdasarkan status kesehatan proyek, status keuangan, dan suatu analisis status keuangan yang relevan menetapkan kriteria, suatu rencana tindakan dapat disiapkan untuk mengoreksi adanya penyimpangan terhadap rencana dan perkiraan awal. Anggaran boleh direvisi kembali dan disesuaikan menurut status proyek, yang mungkin lagi memerlukan persetujuan dari para pihak.

Suatu kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan dari sumber keuangan dalam mencukupi kekurangan yang telah diproyeksikan.

(38)

4.4. LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas menunjukkan pengaruh kegiatan operasional, investasi, dan finansial perusahaan terhadap arus kas selama satu periode akuntansi.

Laporan arus kas lebih banyak berbicara mengenai kas dan surat surat berharga yang mudah diperjual belikan ketimbang total modal kerja.

Laporan ini menyajikan hubungan antara arus kas dari kegiatan operasional, investasi, dan finansial. Hal ini dapat menimbulkan pertanyaan apakah perusahaan/proyek bisa menghasilkan kas untuk memenuhi kebutuhannya pada saat ini dan masa yang akan datang.

Penyusutan merupakan unsur penting dalam laporan ini karena penyusutan diperoleh dari pengurangan sebagaian pendapatan untuk tujuan mengurangi pajak, namun nilai tersebut ditambahkan kembali ke pendapatan bersih sebagai arus bukan kas untuk memperoleh estimasi arus kas dari kegiatan operasi.

4.5. LAPORAN REALISASI KEUANGAN SECARA BERKALA

1. Menelusuri Kemampuan Sistem Keuangan

Menelusur kemampuan/memperoleh kembali sistem keuangan sangat penting untuk audit/manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan/proyek.

Menelusuri kemampuan adalah sangat mudah jika sistem penyimpanan informasi keuangan baik dan standar. Untuk penyimpanan informasi keuangan dengan bantuan komputer, penelusuran kemampuan sangat efektif dan menggunakan waktu singkat dibanding dengan sistem konvensional.

2. Pembelajaran

Catatan dan laporan keuangan mengindikasikan bagian bermasalah yang ditemukan sebelumnya dan diambil tindakan koreksi. Untuk proyek yang waktunya lama, pembelajaran dari pengalaman yang lalu bisa bernilai dalam menghindari masalah yang sama pada proyek yang akan datang.

(39)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB IV Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 3

LAMPIRAN 4.1

CONTOH RUGI-LABA KONSULIDASI

Rugi Laba Konsolidasi

Periode Berakhir 31 Desember 2003 & 31 Desember 2002

Jutaan Rupiah 2003 2002

Pendapatan 2,234,985.00 1,473,227.00 Biaya Langsung (2,059,611.00) (1,391,566.00) Laba Kotor 175,374.00 81,661.00 Laba Rugi Kerjasama 13,334.00 8,661.00 Biaya Operasi

Biaya Umum (61,162.00) (35,438.00) Biaya Pemasaran (7,964.00) (5,682.00)

(69,126.00)

(41,120.00) Laba Rugi Operasi 119,582.00 49,202.00 Pendapatan (Biaya) Lain :

Biaya Utang (73,666.00) (52,147.00) Pendapatan Bunga 2,192.00 3,778.00 Untung Penjualan Aktiva Tetap 607.00 996.00 Untung Beda Kurs 407.00 254.00 Penyisihan Utang (237.00) (17.00) Pendapatan Lain 22,516.00 55,291.00

(48,181.00)

8,155.00 Laba Rugi Sebelum Pajak 71,401.00 57,357.00 Pajak Dibayar Dimuka (24,982.00) (16,191.00) PajakDitangguhkan - 494.00 Rugi Hak Minoritas (1,949.00) (1,580.00)

(40)

LAMPIRAN 4.2

CONTOH NERACA KONSULIDASI

Neraca Konsolidasi

31 Desember 2003 & 31 Desember 2002

Jutaan Rupiah 2003 2002 Jutaan Rupiah 2003 2002

Aktiva Lancar Utang Lancar

Kas dan Bank 133,867.00 39,703.00 Utang pada Rekanan 445,996.00 242,082.00 Piutang Usaha 354,101.00 230,602.00 Utang pada Bank 67,518.00 283,251.00 Peniyisihan (7,849.00) (8,130.00) Utang Kerjasama Operasi 2,485.00 1,504.00 Piutang Prestasi 434,987.00 237,346.00 Utang muka Pembeli Jasa 68,915.00 40,451.00 Retensi 14,697.00 3,688.00 Utang Pajak 103,534.00 1,192.00 Piutang Lain 72,162.00 69,972.00 Utang Kerjasama Perusahaan 47,264.00 17,389.00 Persediaan 108,218.00 294,947.00 Pendapatan Diterima Dimuka 33,677.00 14,398.00 Uang Muka 27,164.00 20,334.00 Uang Muka direkanan 33,221.00 26,347.00 Biaya Dimuka 33,116.00 24,207.00 Utang Jgk.Panjang Jatuh Tempo 23,951.00 12,558.00

Pajak Dimuka 103,224.00 - 826,561.00 639,172.00

1,273,687.00

912,669.00

Utang Jangka Panjang

Pajak Ditanguhkan 4,436.00 9,336.00 Utang Bank 128,223.00 172,855.00 Investasi > 1 tahun 4,252.00 12,111.00 Uang Muka Pemberi Jasa 27,037.00 26,338.00

Utang Obligasi 200,000.00

-Aktiva Tetap Utang Lain 7,463.00 5,325.00

Nilai Perolehan 188,600.00 167,387.00 362,723.00 204,518.00 Akumulasi Penyusutan (89,517.00) (82,696.00)

Nilai Buku 99,083.00 84,691.00 Hak Minoritas 10,922.00 9,053.00 Aktiva Lain

Biaya ditangguhkan 15,719.00 9,336.00 Modal

Piutang Usaha 131.00 1,611.00 Saham 136,000.00 74,952.00 Investasi dalam Proses 3,734.00 327.00 Revaluasi Aktiva Tetap 904.00 61,970.00 Deposito 786.00 803.00 Laba sd tahun sebelumnya 45,888.00 24,718.00 Persediaan 25,640.00 25,825.00 Laba Tahun Berjalan 44,470.00 42,326.00

46,010.00

37,902.00 227,262.00 203,966.00

1,427,468.00

(41)

MODUL CMB-03

Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Financing Management Project)

BAB IV Pencatatan dan Administrasi Keuangan Proyek

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 5

RANGKUMAN

Pencatatan/pembukuan keuangan & pemeliharaan informasi keuangan secara berkala dan disusun berdasarkan standar akuntansi dan perpajakan yang berlaku dapat digunakan untuk kepentingan audit.

Dasar yang menjadi pelaporan keuangan adalah : a. Laporan Arus Kas secara berkala.

b. Neraca dan analisisnya secara berkala, c. Rugi-Laba konsolidasi secara berkala,

d. Dan Laporan Auditor independen atas Laporan Keuangan.

Laboran keuangan adalah mengikuti stándar pelaporan keuangan dan perpajakan yang ditetapkan saat ini dan berguna untuk menilai kinerja keuangan.

(42)

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA

UNJUK KERJA (KUK) LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI 3. Memberikan kontribusi dalam

mencatat dan administrasi keuangan proyek

1 Pembukuan keuangan proyek dilaksanakan untuk kepentingan audit

1. Apa Maksud pencatatan keuangan proyek? 2. Untuk apa catatan keuangan?

3. Apa yang dilaporkan pada saat audit? 2 Laporan realisasi

keuangan secara berkala sesuai yang dicatat pada pembukuan proyek

1. Kapan laporan keuangan disampaikan? 2. Berbentuk apa laporan keuangan? 3. Apa maksud laporan Rugi-laba?

4. Apa yang dimaksud dengan kesehatan keuangan?

(43)

MODUL CMB-03

Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management)

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

DAFTAR PUSTAKA

1. Husnan Suad, Dr, MBA Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan edisi 4 BPFE, 2000

2. Sutrisno, Drs, MM, Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Ekonisia, 2001

3. Rahardjo Budi, Keuangan & Akuntansi untuk manajer non keuangan, graha ilmu, 2007

4. Weaver Samuel C, J.Fred Weston Finance and Accounting for Non Financial

Manager, UCLA, BIP, 2007

5. Project Management Body of Knowledge extention Construction Edisi 2000 6. Pelatihan Site Manager - PUSBIN KPK – Dep. PU (2004)

Referensi

Dokumen terkait

Proses pencarian diagnosa yang tepat membutuhkan waktu yang cukup lama karena gejala-gejala yang dialami pada kedua subjek menyerupai penyakit lain sehingga perlu dilakukan

(2005) telah mengembangkan mod el p enu laran penyakit WNV dari tulisan sebe lumnya tetapi d e ngan beberapa perubahan. Perubahan ini dimak s udkan untuk memperoleh

Menjalankan usaha dibidang pembangunan, meliputi pemborong pada umumnya (general contractor); pemasangan komponen bangunan (berat/heavy-lifting); pembangunan konstruksi

Kalusul arbitrase ini dapat dimuat dalam perjanjian pokok ataupun dapat dibuat dalam perjanjian tersendiri. Landasan pembentukan perjanjian ini dapat dibuat

Pengembangan produk atau perluasan kegiatan usaha telah direncanakan pada tahun ini, yakni produk Konvensional, dimana Perseroan akan menyediakan fasilitas pembiayaan

Fasilitas Penunjang Operasi : kapal FSO/FPSO /FPU/FLNG/kapal supporting, pelabuhan laut & udara, kendaraan udara & darat (termasuk alat berat), gedung, camp, fasilitas

Prosedur yang memadai untuk memberikan keyakinan kepada Pemerintah Daerah mengenai jumlah Dana Perimbangan yang akan dialokasikan kepada suatu daerah termasuk menyebutkan

Contoh: AMIBIOS, AWARD BIOS, dll ROM untuk BIOS terdapat beragamjenis diantaranya jenis Flash EEPROM BIOS yang memiliki kemampuan untuk dapat diganti programnya dengan software