• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

7 2.1Pengertian Internet

Menurut Strauss dan Frost (2012, p27), Internet adalah jaringan global yang saling berhubungan yang meliputi jutaan perusahaan, pemerintah, organisasi, dan jaringan pribadi. Salah satu cara untuk memahami proses ini adalah dengan melihat internet seperti memiliki tiga peranan teknis.

1. Penyedia konten yang menciptakan informasi, entertainmet, dan sebagainya yang berada pada komputer dengan mengakses jaringan. 2. Pengguna (juga dikenal sebagai komputer client) yang mengakses konten

dan mengirim e-mail dan data lainnya melalui jaringan.

3. Sebuah infrastruktur teknologi yang bergerak, membuat dan melihat atau mendengarkan konten (software dan hardware).

Menurut Strauss dan Frost (2012, p27) Ada tiga tipe dalam mengakses dengan Internet, yaitu :

1. Publik Internet

Jaringan global yang dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja dan kapan saja.

2. Intranet

Jaringan yang berjalan secara internal dalam sebuah perusahaan tetapi menggunakan standar internet seperti HTML dan browser. Dengan demikian, intranet seperti internet mini tetapi dengan proteksi password untuk dikonsumsi internal perusahaan.

3. Extranet

Dua atau lebih jaringan eksklusif yang bergabung untuk tujuan pertukaran informasi. Jika dua perusahaan, atau perusahaan dan pemasok atau pelanggan, menghubungkan intranet mereka, mereka akan memiliki extranet. Akses biasanya hanya secara parsial.

(2)

2.2Pengertian World Wide Web

Menurut Chaffey (2009, p4), world wide web adalah teknik yang paling umum untuk penerbitan informasi di internet. Hal ini diakses melalui web browser yang menampilkan web pages of embedded graphics dan HTML/XML-encoded text.

Menurut Williams dan Sawyer (2011, p18), world wide web adalah system interkoneksi dari server internet yang mendukung dokumen dalam format multimedia. Kata multimedia atau beberapa media mengacu pada teknologi yang menyajikan informasi dalam lebih dari satu media, seperti: teks, gambar, gambar bergerak, dan suara. Dengan kata lain, web menyediakan informasi dengan banyak cara.

Menurut Strauss dan Frost (2012, p423) world wide web merupakan mekanisme yang awalnya dikembangkan oleh Tim Berners-Lee untuk fisikawan CERN untuk berbagi dokumen melalui internet. Web memungkinkan pengguna komputer untuk mengakses informasi di seluruh sistem di seluruh dunia menggunakan URL (uniform resource locators) untuk mengidentifikasi file dan sistem dan link hypertext untuk bergerak antara file pada sistem yang sama atau berbeda.

2.3Pengertian HTML (hypertext makrup language)

Menurut Chaffey (2000, p73), HTML adalah format standar yang digunakan untuk menentukan teks dan tata letak halaman web.

Menurut Williams dan Sawyer (2011, p68), HTML adalah sekumpulan instruksi khusus (disebut “tag” atau “makrup”) yang digunakan untuk menentukan struktur dokumen, format, dan link ke dokumen multimedia lainnya di web.

Menurut Strauss dan Frost (2012, p415), HTML merupakan sistem pengkodean sederhana yang digunakan untuk format dokumen yang dilihat oleh client web. Halaman web yang ditulis dalam spesifikasi standar.

(3)

2.4Pengertian PHP

Menurut Castagnetto (2001, p8), PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor, adalah sebuah bahasa script yang diletakan pada sisi -server. Ini berarti bahwa PHP berjalan dalam sebuah dokumen HTML yang memberikan dokumen tersebut sebuah kapasitas untuk menciptakankonten yang diperlukan.

Menurut Welling dan Thomson (2001, p2), PHP adalah bahasa scripting untuk sisi server yang dirancang secara khusus untuk web. Dalam halaman HTML dapat dimasukkan kode-kode PHP yang akan dijalankan setiap kali halaman tersebut dieksekusi. Kode-kode PHP akan diinterprestasikan pada server web dan menghasilkan HTML atau output yanakan dilihat oleh pengunjung web.

Robert W. Sebesta (2011:45) PHP adalah bahasa server-side scripting yang didesain khusus untuk aplikasi web.

2.5 Pengertian URL (Unifrom Resource Locator)

Menurut Williams dan Sawyer (2011, p65) URL adalah serangkaian karakter yang menunjukan bagian tertentu dari informasi pada suatu web. Dengan kata lain, url merupakan alamat unik dari suatu web.

Menurut Strauss dan Frost (2012, p422), URL adalah informasi tentang protocol, system, dan nama file yang memungkinkan system pengguna untuk menemukan dokumen tertentu di internet.

2.6Pengertian CSS(cascading style sheet)

Menurut Mcfarland (2008, p10), CSS format bahasa yang digunakan untuk membuat teks terlihat baik, menambahkan tata letak yang canggih ke halaman, dan pada dasarnya menambahkan style pada situs.

2.7Pengertian Dreamweaver

Menurut McFarland (2008, p2), dreamweaver adalah pembuatan situs web dan pengelolahan tool yang lengkap. Bekerja dengan teknologi web seperti HTML, XHTML, CSS, dan JavaScript.

(4)

2.8Pengertian Social Media

Menurut Lipscomb (2010, p74), media social yang terutama adalah komunikasi. Sebagian besar orang berkumpul karena kepentingan bersama. Media social adalah unik, kesamaan antara semua orang bahwa manusia suka berkumpul dan berbagi. Social media adlalah lingkungan alam dimana orang dapat dengan mudah terlibat dalam percakapan tentang topik apapun. Media social adalah undangan terbuka untuk berkumpul atau berinteraksi dengan jutaan orang.

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010, p58), mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content", Andreas Kaplan dan Michael Haenlin membagi social media menjadi 6 klasifikasi, yaitu :

1. Proyek Kolaborasi

Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun me-remove konten – konten yang ada di website ini. contohnya wikipedia

2. Blog dan microblog

User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. contohnya twitter

3. Konten

para user dari pengguna website ini saling meng-share konten – konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain. contohnya youtube

4. Situs jejaring sosial

Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto. contoh facebook

5. Virtual game world

Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. contohnya game online.

(5)

6. Virtual social world

Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan, contohnya second life.

2.9Pengertian Marketing

Menurut Kotler dan Keller (2006, p4), pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi.

2.10 Pengertian E-Marketing atau Internet Marketing

Menurut Chaffey (2011,p388) e-marketing adalah suatu proses pemasaran yang menggunakan media elektronik seperti internet yang digunakan untuk mencapai tujuan, perlu adanya perencanaan e-marketing yang merupakan sebuah rencana untuk mencapai tujuan pemasaran dari strategi e-business

Menurut Boone dan Kurtz (2005) e-marketing adalah salah satu komponen dalam e-commerce dengan kepentingan khusus oleh marketer, yakni strategi proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa kepada pangsa pasar internet atau melalui peralatan digital lain.

2.11 Pengertian E-Marketing Strategy

Menurut Straus, Frost (2012, p51), e-marketing strategy adalah desain strategi pemasaran yang mengkapitalisasi organization electronic atau kemampuan teknologi informasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Pada dasarnya, e-marketing strategy adalah dimana strategi teknologi dan strategi pemasaran bersatu.

2.12 Perencanaan E-Marketing Menggunakan Metode Perencanaan SOSTAC®

Perencanaan pembuatan e-marketing mutlak diperlukan agar dapat berasil. Menurut Chaffey (2009, p418), perencanaan e-marketing adalah sebuah perencanaan

(6)

untuk mencapai tujuan dari pemasaran sebuah strategi business.Sebuah perencanaan e-marketing diperlukan sebagai tambahan dari strategi e-business yang lebih luas dimana menjelaskan bagaimana tujuan penjualan dari strategi e-business dicapai melalui aktivitas pemasaran seperti marketing research dan marketing communication. Gambar 2.1 menunjukan bagaimana aktivitas e-marketingakan membentuk strategi e-business yang pada giliranya akan membentuk rencana e-marketing.

Kerangka perencanaan SOSTAC® merupakan kerangka perencanaan yang dikembangkan oleh Paul Smith dan merangkum berbagai macam tahapan yang harus dilibatkan dalam rencana pemasaran dari strategi pengembangan hingga implementasi tahap yang terlibat dapat dirangkum sebagai berikut :

1. Situation – where are you now? 2. Objective – where do we want to be? 3. Strategy – how do we get there? 4. Tactics – how exactly do we gat there? 5. Action – what is out plan?

(7)

Gambar 2.1 Kerangka perencanaan E-Marketing SOSTAC Sumber : Chaffey (2009, p419)

2.12.1 Tahap Pertama – Situation Analysis(Where are we now?)

Situation analysis merupakan tahap pertama dalam menyusun perencanaan e-marketing dimana pada tahap ini dilakaukan analisis mengenai kondisi atau keefektifan dari aktivitas pemasaran yang sekarang berjalan di perusahaan.

Situation analysis adalah analisis lingkungan dan peninjauan dari proses dan sumber daya internal perusahaan untuk membentuk startegi. Tujuan dari situation analysis adalah memahami lingkungan saat ini dan kedepan perusahaan yang beoperasi agar tujuan strategis menjadi realistis dalam apa yang terjadi di pasar (Chaffey, 2009, p420).

(8)

2.12.1.1 SWOT Analysis

SWOT analysis dapat digunakan untuk merangkum jangkauan analisis yang dibahas. Menurut Chaffey (2009, p274), SWOT analysis adalah alat sederhana namun kuat yang dapat membantu perusahaan dalam menganalisis sumber daya internal mereka dalam hal kekuatan dan kelemahan dan mencocokanya dengan lingkungan eksternal dalam hal peluang dan ancaman.

2.12.2 Tahap kedua- Objective(Where do we want to be?)

Setalah perusahan melakukan situation analysis tahap kedua menentukan tujuan penetapan tujuan berguna untuk membantu mengarahkan perusahaan untuk tetap fokus pada hal yang ingin dicapai. Menurut Chaffey (2009, p428), perencanaan e-marketing yang efektif didasarkan pada tujuan yang didefinisikan secara jelas sebab akan membentuk strategi dan taktik untuk membantu dalam mengkomunikasikan strategi yang hendak dicapai dalam lingkungan pekerjaan dan investor. Dalam menyusun tujuan dapat digunakan pendekatan menggunakan SMART yang dapat membantu untuk membuat tujuan yang spesifik.SMART merupakan singkatan dari Specific, Measurable, Actionable, Relevant, dan Time –Related. Menurut Chaffey (2009, p288), SMART digunakan untuk menilai kesesuaian tujuan yang ditetapkan untuk mendorong strategi yang berbeda atau perbaikan dari berbagai macam proses pemasaran. SMART terdiri dari:

a. Specific : apakah tujuan cukup rinci untuk mengukur masalah dunia nyata dan peluang yang ada?

b. Measurable : dapatkah atribut kualitatif atau kuantitatif diterapkan untuk membuat suatu mertric?

c. Actionable : dapatkah informasi digunakan untuk meningkatkan kinerja?

Jika tujuan tidak mengubah prilaku karyawan untuk membantu mereka meningkatkan kinerja.

d. Relevant : dapatkah informasi diterapkan untuk masalah yang spesifik yang dihadapi oleh manager?

(9)

e. Time- Related : apakah ukuran atau tujuan berhubungan dengan jangka waktu yang ditetapkan?

Menurut Chaffey (2009, p24), organisasi perlu untuk secara jelas menetapkan tujuan dari e-marketing, sehingga sumber daya yang tepat dapat diarahkan dalam mencapi tujuan tersebut. Kerangka yang berguna dalam mengembangan tujuan dari 5Ss dari sell, serve, speak, save, dan sizzle. 5Ss yang terdiri dari :

a) Sell adalah manfaat dengan adanya penerapa e-marketing meningkatkan penjualan. Dicapai melalui distribusi yang luas ke pelanggan sehingga dapat dengan segera melayani pelanggan secara offline atau mungkin melalui berbagai produk yang lebih luas dari pada di toko atau harga yang lebih rendah dari saluran lain.

b) Serve adalah manfaat lainnya berupa penambahan nilai. Dicapai dengan memberika pelanggan keuntungan tambahan secara online atau membentuk pengembangan produk melalui dialog online dan umpan balik.

c) Speak adalah manfaat yang berupa bertambah dekat dengan

pelnggan. Hal ini menyangkut dalam pembuatan dua macam cara dialog melalui bentuk web, email,polling, dan melakukan market research melalui survey formal dan mengawasi secara tidak langsung chat rooms untuk mempelajari mengenai pelnggan. Selain itu mencapai pelanggan secara online melalui PR.

d) Save adalah manfaat menghemat biaya. Dicapai melalui

komunikasi email secara online, transaksi penjualan dan layanan untuk mengurangi karyawan, biaya cetak dan ongkos kirim.

e) Sizzle adalah manfaat memperluas brand secara online. Dicapai dengan menyedikan rencana dan penglaman baru secara online pada saat yang bersamaan muncul secara familiar.

(10)

2.12.3 Tahap Ketiga – Strategy (How get do get there?)

Dalam tahap ini elemen strategi dalam perencanaan e-marketing adalah mendefinisikan bagaimana tujuan e-marketing akan dicapai. Strategi merangkum bagaimana mencapai tujuan. Menurut Chaffey (2009, p433), elemen dari strategi dari sebuah elemen e-marketing plan mendefinisikan bagaimana sebuah tujuan e-marketing akan dicapai. Definisi strategi harus terintergrasi dalam proses perencanaan e-marketing karena perencanaan e-marketing adalah sebuah proses yang berulang – ulang dari analisis situasi untuk pengaturan strategi ke definisi strategi.

Menurut Chaffey, Smith (2008, p460), komponen utama dari e-marketing strategy meliputi :

a) Segmen, trends dalam market place – bagaimana strategi merangkul hal itu.

b) Target markets, positioning dan propositions.

c) Positioning dan terutama, online value propositions.

d) Tujuan yang jelas (apakah strategi memenuhi apa yang ingin dicapai secara online)

e) Evolutionary stage (apa tahap yang ingin kita dapatkan)

f) Online marketing mix (terutama tempat (kerjasama) dan tingkat

pelayanan)

g) Optimum mix dari taktik saluran media digital (pencarian yang

terintergrasi, tampilan iklan, media sosial).

h) Dialog yang dinamis dan strategi kontak untuk mempertahan kan pelanggan

i) User – generated content, komunitas dan social networking tactics (on own site dan third party sites).

j) Online brand reputation management (positif dan negatif), dengan focus

jaringan social melaluionline PR tactics, terutama melibatkan dalam user generated content (baik itu reviews, ads, product ideals, atau hanya diskusi). k) Database yang terintergrasi (mengenali dan mengingat pelanggan baik

(11)

Dalam membuat e-marketing strategy diperlukan analisis mengenai target market secara detail untuk memahami kebutuhan dan potensi serta kemudian mengembangkan strategi untuk memuaskan pasar tersebut sehingga memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebut target marketing strategy. Menurut Chaffey (2009, p437) target marketing strategy adalah evaluasi dan seleksi dari segmen dan pengembangaan dari penawaran yang sesuai. Dimana tahap – tahap dalam pengembangan target marketing strategy adalah:

a) Segmentation

Identifikasi dari kelompok yang berbeda dalam target market dalam rangka mengembangkan penewaran produk yang berbeda dan mengkomunikasikannya untuk kelompok tersebut. Dengan kata lain segmentasi melibatkan pemahaman tentang kelompok dari pelanggan dalam suatu target market untuk memahami kebutuhan dan potensi sebagai sumber pendapatan dalam rangka mengembangkan strategi untuk memuaskan segmen tersebut bsementara memaksimalkan pendapatan. Dalam konteks perencanaan e-marketing segmen pasar akan dianalisis untuk menilai :

1. Ukuran atau nilai dari pasar yang ada sekarang, proyeksi ke depan dari ukuran dan pangasa pasar perusahaan saat ini dan kedepanya dalam segmen tersebut.

2. Pangsa pasar kompetitor dalam segmen tersebut.

3. Kebutuhan dari setiap segmen, terutama kebutuhan yang tidak terpenuhi. 4. Penawaran dan propositions dari perusahaan dan competitor untuk setiap

segmen lewat segala aspek dalam proses pembelian.

b) Targeting

Pendekatan targeting digunakan untuk kampanya akusisi dan retensi yang akan bergantung pada segmentasi yang dilakukan. Targeting meliputi beberapa variable, yaitu :

(12)

Kampanya akan sering ditunjukan untuk sasaran baru atau yang sudah ada. Perlu, diingat, beberapa komunikasi seperti e-newsletters dan email campaignsakan mencapai keduanya. Pasar perlu menimbangkan untuk apakah efektif untuk memiliki komunikasi yang berbeda antaran kontak yang lama, baru atau bekas atau untuk setiap sasaran dari setiap kelompok dalam komunikasi yang sama tetapi menggunakan konten yang ditujukan masing – masing.

2. Segmentasi demografik

Hal ini biasanya didasarkan pada umur, jenis kelamin, kelompok social.Demografik secara online sering digunakan sebagai dasar untuk sebuah situs untuk membeli menampilkan iklan atau meminjamkan daftar e-mail. Demografik dapat digunakan untuk membatasi atau memokuskan siapa yang membayar per klik iklan pencarian ditampilkan.

3. Psychographic atau attitudinal segmentation

Hal ini meliputi sikap terhadap resiko dan menilai ketika membeli, contohnya early adopter, brand royal, atau price conscious. Hal ini kurang jalas dalam sasaran atribut dari pelanggan sebab lebih mudah untuk membeli media berdasarkan demographic breakdown.

4. Nilai

Semakin tinggi nilai suatu pelnggan (diindikasikan dengan tingginya rata – rata order value dan higher modelled customer lifetime values) akan sering menggaransi komunikasi yang terpisah dengan penawaran yang berbeda.

5. Tahap daur hidup

Hal ini sangat berguna dimana pelanggan mengikuti khususnya dalam membeli atau menggunakan layanan, seperti buying online grocery shopping atau online banking.

6. Prilaku

Behavourial targeting merupakan salah satu peluang besar yang disediakan oleh pemasaran digital. Ini melibatkan penilaian tindakan masa lalu pelanggan di link berikut, membaca konten, menggunakan

(13)

layanan online atau membeli produk, dan kemudian menindak lanjuti ini engan pesan yang lebih relevan berdasarkan kecendrungan untuk bertindak berdasarkan pada aksi sebelumnya.

c) Positioning

Positioning terkait dengan bagaimana konsumen mempersepsikan produk dari unsur – unsur nilai yang dijelas di atas.Sebuah pernyataan positioning sering dikembangkan untuk merangkum hal ini. Perusahaan harus memutuskan bagaimana untuk menyoroti manfaat sebagai keuntungan diferensial akan produk pesaing. Memiliki posisi yang jelas kuat secara online penting, karena sangat mudah bagi pelanggan untuk membandingkan penyediaan pelayanan ketika awalnya memilih produk. Hal ini juga penting untuk retensi pelanggan, sejak pengalaman pertama sebuah merek akan menentukan apakah pelanggan alami kembali kepemasok sebagai pilihan pertama atau melalui pencarian lain untuk mencari alternatif. Dalam konteks e-marketing keuntungan diferensial dan positioning dapat diklarifikasi dan dikomunikasikan dengan mengembangkan online value proposition. Online value proposition adalah sebuah pernyataan dari manfaat layanan e-commerce yang idealnya tidak harus tersedia dipenawaran oleh kompetitor atau penawaran secara offline. Online value proposition yang jelas memiliki beberapa keuntungan, yaitu :

1. Membantu memberikan fokus perhatian untuk upaya pemasaran dan kemungkinana staf perusahaan mengerti tentang tujuan dari situs.

2. Jika propositions jelas dapat digunakan untuk pr dan rekomendasi mulut ke mulut yang dibuat tentang perusahan.

3. Dapat dihubungkan dengan normal product propositions dari sebuah perusahaan atau produk.

d) Planning

Setelah melakukan tahap diatas langkah selanjutnya adalah perencanaan.Banyak keputusan strategic marketing planning didasarkan

(14)

pada online value proposition dan kualitas yang jelas dari online customer experience yang disampaikan oleh perusahaan.

Gambar 2.2 Tahapan Pengembangan Target marketing strategy Sumber : Chaffey (2009, p437)

2.12.4 Tahap Keempat – Tactic(How Exactly Do We Get There)

Menurut Chaffey (2009, p449), taktik pemasaran untuk menerapkan strategi dan tujuan secara tradisional berbasis disekitar elemen dari bauran pemasaran. Untuk mencapai perencanaan e-marketing yang efektif maka dapat digunakan bauran pemasaran 7Ps, yang berupa:

(15)

Gambar 2.3 Unsur Marketing Mix Sumber : Chaffey (2009, p449)

1. Product

Unsur marketing mix yang melibatkan melakukan riset kebutuhan pelanggan dan mengembangkan produk yang sesuai. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan customer service, menyediakan informasi produk yang lengkap, testimonial dari user dan lain – lain. 2. Promotion

Unsur marketing mix yang melibatkan komunikasi dengan pelanggan dan stakeholder lainnya untuk menginformasikan kepada customer tentang produk dan organisasi.

(16)

Gambar 2.4 Unsur Marketing Mix Sumber : Chaffey (2009, p449)

3. Price

Unsur Harga dalam marketing mix mengacu pada kebijakan harga organisasi yang digunakan untuk mendefinisikan model penentuan harga dan untuk menetapkan harga untuk produk dan jasa. Contohnya adalah dengan memberikan harga diskon kepada customer yang membeli produk dengan quantity yang banyak.

4. Place

Unsur marketing mix yang melibatkan distribusi produk kepada pelanggan sesuai dengan permintaan dan meminimalkan biaya persediaan, transportasi dan penyimpanan.

5. People

Unsur marketing mix yang melibatkan pengiriman layanan kepada pelanggan selama interaksi dengan pelanggan.

(17)

6. Process

Unsur marketing mix yangmelibatkan metode danprosedur perusahaan gunakan untuk mencapai semua fungsi pemasaran.

7. Physical Evidence

Unsur marketing mix yang melibatkan ekspresi nyata dari produk dan bagaimana itu dibeli dan digunakan.

2.12.5 Tahap Kelima – Action(What Is Our Plan?)

Menurut Chavey (2009, p469) action merupakan komponen perencanaan tindakan e-marketing mengacu pada kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk melaksanakan suatu rencana. Hal – hal yang perlu diselesaikan saat menentukan tindakan atau action yaitu tingkat investasi apa di saluran internet yang cukup uintuk memberikan layanan, apa yang akan menjadi payback, pelatihan staff, tanggung jawab yang diperlukan untuk keefektifan internet marketing, perubahan struktur organisasi yang diperlukan dalam internet memberikan layanan berbasis internet, dan kegiatan seperti apakah yang dapat dilakukan untuk mengelola website. Berikut hal – hal yang perlu ditentukan dalam menentukan action yakni tasks, resources, rekan kerja dan outsourcing, anggaran termasuk biaya untuk pengembangan, promosi dan pemeliharaan, skala waktu, dan staff.

2.12.6 Tahap Keenam – Control

Control dibuat untuk mengkombinasikan teknik tradisional seperti riset pemasaran untuk membuat tolak ukur mengenai rancangan yang telah dilakukan dan merupakan faktor penentu apakah suatu perusahaan menghasilkan kesuksesan atau kegagalan dalam menjalankan strategi dan produktivitas perusahaan.

1. Web Analytic

Untuk mengendalikan komunikasi digital web analytics membantu anda memeriksa apakah tujuan tercapai dan harus digunakan untuk perbaikan yang berlanjut.

(18)

2. Design For Analysis

Langkah-langkah yang diperlukan dari sebuah situs yang dipertimbangkan selama design untuk memahami pengunjung situs dan sudut pandang mereka.

Gambar 2.5 Site Structure Diagram Sumber: Chaffey, (2006, p. 320)

Menurut Chaffey (2011:609) wireframes adalah gambaran yang merupakan ilustrasi dari kerangka halaman web secara individu.

(19)

Sumber : Chaffey, Chadwick, Johnston & Mayer, (2006, p.321) 1. Tahap Development

Tahap ini merupakan tahap pengembangan isi dalam webpage dan content yang terdapat dalam website. Pengembangan isi dalam website tersebut menggunakan software tertentu (Chaffey et al, 2006, p.334). Pengembangan website meliputi HTML, pembuatan desain grafik, dan pemograman fungsi suatu website. Untuk melakukan pengembangan yang teratur dan terorganisir maka haruslah dibuat Gant Chart untuk menjadwalkan pembagian tugas. Selain itu harus juga dibuat catatan alokasi budget penggunaan resource.

Setelah prototype hasil pengembangan website telah selesai dibuat, prototype tersebut akan diuji.Pengujian itu meliputi test content (apakah content akan ditampilkan secara benar di berbagai tipe dan versi browser?), test fungsi dari semua fitur yang ada (test validitas link, test fitur dinamis seperti form filling dan database queries), test spelling dan grammar yang digunakan, test service quality yang disediakan oleh website e-marketing tersebut (dengan menggunakan Google Analytic misalnya), dan lain sebagainya. Lalu apa hubungannya metode prototyping ini dengan kerangka SOSTAC®. Sebenarnya tahapan yang harus dilalui pada gambar 2.4 hampir sama dengan tahapan yang harus dilalui melalui metodologi SOSTAC®. Sebelum dilaksanakannya kegiatan perancangan dan pengembangan website e-marketing, perlu dilakukan suatu inisialisasi berupa analisis. Dalam tahap analisis ini, akan dilakukan situation analysis untuk memperkirakan mengenai apakah perusahaan membutuhkan pembangunan website e-marketing atau tidak, perkiraan mengenai resource apa saja yang akan dikeluarkan untuk investasi pembuatan e-marketing di perusahaan, analisis mengenai kebutuhan user (user requirement) terhadap website, dan lain sebagainya. Setelah itu, masih pada tahap analisis, perusahaan akan menetapkan tujuan atau objectives yang ingin dicapai beserta rumusan strategi yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Semua perkiraan awal pada tahap analisis ini dilakukan dengan menggunakan kerangka perencanaan SOSTAC®, dimana lebih tepatnya pada tahap Situation Analysis, Objectives dan Strategy. Hasil analisis kebutuhan di awal perencanaan ini akan menjadi dasar panduan dalam

(20)

penentuan taktik untuk melaksanakan perancangan dan pengembangan website e-marketing.

Kegiatan perancangan dan pengembangan (design and development) website e-marketing sendiri, sesungguhnya merupakan bagian dari tahap pelaksanaan Strategi dan Taktik yang telah ditetapkan, dimana semuanya ini akan dilaksanakan pada tahap Action dalam kerangka perencanaan e-marketing SOSTAC®. Action yang telah dirumuskan berguna untuk mengarahkan perusahaan agar dapat fokus dalam upaya pencapaian tujuan, dengan tidak menghabiskan resource yang dimilikinya untuk hal-hal yang tidak diperlukan, tidak tepat atau sia-sia, sehingga kemungkinan besar website e-marketing yang efektif dapat diwujudkan. Contoh kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi kegiatan perumusan perancangan fitur-fitur situs yang sesuai dengan user and business requirement yang telah berhasil dianalisis pada tahap sebelumnya, perencanaan tools apa saja yang akan dipakai dalam pengembangan website, perencanaan alokasi resource, perencanaan jadwal pengembangan website dengan menggunakan Gantt Chart, dan lain sebagainya.

Setelah kegiatan pengembangan website e-marketing selesai dilakukan, maka terciptalah suatu prototype website yang siap untuk diuji dan dievaluasi ulang (testing and review). Pada tahapan dalam kerangka perencanaan SOSTAC®, tahap testing and review ini masuk dalam tahapan Control.

(21)

2.13 Kerangka Pikir SOSTAC

Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara 2. Survey 3. Study Pustaka

Tahap 1 (Situation Analysis)

1. Market Trends 2. Brand Perception 3. E-Marketplace SWOT 4. Internal Capabilities and

Resource.

Tahap 2 (Objective)

5S ( Sell Serve Speak Sizzle Save)

Tahap 3 (Strategy)

1. Segmentation , Targeting, Positioning,Value Propotion 2. SIT (Sequence Integration

Technology)

Tahap 4 (Tactic)

1. Marketing mix (Product Promotion Price Place People Process Physical Evidence)

2. Detail Contact Strategy

Tahap 5 (Action)

1. Internal resource 2. Responsibilities structure 3. Gantt Chart

Tahap 6 (Control)

1. Process and Frequently Report (SEO)

2. Usability Testing 3. Customer Satisfaction

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka perencanaan E-Marketing SOSTAC  Sumber : Chaffey (2009, p419)
Gambar 2.2 Tahapan Pengembangan Target marketing strategy  Sumber : Chaffey (2009, p437)
Gambar 2.3 Unsur Marketing Mix  Sumber : Chaffey (2009, p449)
Gambar 2.4 Unsur Marketing Mix  Sumber : Chaffey (2009, p449)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa pertama, adanya pengaruh yang signifikan antara promosi dan minat baca terhadap kunjungan pemustaka

Hak, wewenang dan kewajiban daerah otonomi untuk memgatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan setempat sesuai dengan peraturan

Abstrak—Berkembangnya dunia teknologi informasi tentu saja membawa dampak semakin besarnya data yang beredar dan terus bertambah besar secara signifikan, dan

overhead conveyor (OHC), berdasarkan kebijakan perawatan yang diterapkan saat ini 32 mode kegagalan diatasi secara time directed (TD) yaitu kegiatan perawatan yang

Dana Bagi Hasil (DBH) memiliki pengaruh yang negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah Sarbagita Provinsi Bali. Hal ini menunjukkan bahwa peorlehan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kacang hijau dengan air serta perbandingan susu skim dan lama fermentasi terhadap karakteristik kefir susu

Karakter pengguna jalan yang masuk dan keluar area simpangan dan jalan yang tidak tertib, kendaraan berhenti pada jalan, pejalan kaki yang menggunakan badan jalan karena

Dengan pemanfaatan controller SDN, administrator jaringan dapat mengubah sifat dan prilaku jaringan secara riil time dan mendeploy aplikasi baru dan layanan