• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR LAKON MENENTUKAN TEMA MENENTUKAN PENOKOHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRUKTUR LAKON MENENTUKAN TEMA MENENTUKAN PENOKOHAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

STRUKTUR LAKON 

MENENTUKAN TEMA

Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Dalam tema tersirat amanat atau tujuan pengarang menulis cerita. Tema secara intrinsic berarti inti, esensi atau pokok ide suatu cerita/penceritaan. Contoh dalam naskah Upeti karya Heru Kesawa Murti membahas tentang pengorbanan - pengorbonan yang dilakukan oleh beberapa tokoh, mulai dari Mustajab, Palaran dan Hasrat. Pengorbanan yang dilakukan dalam pengusutan kasus uang hasil karcis retribusi dinas pendapatan wilayah ada yang membuahkan hasil dan malah menjadi sia-sia.

MENENTUKAN PENOKOHAN

Penokohan adalah pengkajian terhadap para tokoh yang ada di dalam naskah. Hal yang perlu diperhatikan ada 3 aspek yaitu,

- Dimensi fisiologis tokoh

Tokoh tersebut dilihat dari sudut pandang fisik atau apa saja yang terlihat oleh mata, contohnya adalah tinggi badan, berat badan, warna rambut, warna mata, bagaimana model rambutnya, apa pakaian yang ia kenakan dalam cerita, bentuk tubuhnya seperti apa, warna kulitnya apa.

- Dimensi psikologis tokoh

Analisis tokoh melalui sudut pandang kejiwaan, watak, sifat kebiasaan yang berhubungan dengan tokoh seperti, bagaimana cara merokoknya, cara makanya, apa yang disukai oleh tokoh tersebut dan apa yang ia benci. Bagaiamana keseharianya, pemarahkah, perenungkah, atau tokoh tersebut adalah seorang yang pendiam.

- Dimensi sosiologis tokoh.

Sudut pandang orang ketiga atau bagaimana tokoh tersebut dimata orang-orang sekitarnya, apa agamanya, apa pekerjaanya, bagaimana neraca keuangan keluarga tokoh tersebut, seberapa penting tokoh tersebut di mata masyarakat, seorang yang di tuakan atau seorang yang taat agama, berasal dari suku mana dan ras apa

Selain ciri – ciri diatas terdapat juga peran tokoh dalam sebuah cerita, peran adalah hal paten yang akan selalu ada di setiap cerita pun demikian dengan naskah. Karakter dibagi menjadi:

- Protagonis, tokoh utama yang membawa alur cerita, tanpanya cerita akan menjadi selasai atau tak pernah terjadi di dalam cerita. Protagonis bisa memiliki sifat baik dan buruk.

- Antagonis, tokoh yang membawa permasalahan dalam cerita dan peran yang menghambat apa yang dicita – citakan oleh tokoh protagonis. Bisa juga disebut musuh peran protagonis.

- Tritagonis, tokoh penengah atau pelerai dalam pertikan peran protagonis dan antogonis. Termasuk dalam peran penting karena peran ini bisa menyelesaikan masalah saat hendak menutup sebuah pementasan.

- Deutragonis, peran pembantu untuk peran protagonis. Dia adalah kawan dari protagonis dan membantu tokoh sagitarus

- Foil, bila deutragonis adalah peran pembantu untuk tokoh protagonis. Sedangakan foil adalah peran pembantu untuk peran antagonis.

Dalam menentukan casting pemain atau mencari pemeran yang pas dapat dilakukan beberapa hal, yaitu:

- Casting by Fisiologis

Pemilihan pemeran berdasarkan kecocokan antara fisik pemeran dan tokoh.

- Casting by Psikologis

Pemilihan pemeran berdasarakan kecocokan antara watak dan tokoh sehari heri,

- Casting by sosiologis

- Pemilihan pemeran berdasarkan kecocokan pemeran dan tokoh daari dimensi psikologis.

- Casting by ability

Pemilihan pemeran berdasarkan kemampuan aktor tersebut memerankan tokoh yang ada di dalam naskah.

Contoh analisis tokoh yang terdapat di dalam naskah upeti adalah sebagai berikut.

1) Brojomusti :

- Fisiologis : Badan berisi perut jemblung, potongan rambut pendek, umur 55th, tinggi 175 cm, berat 75 kg, memakai pakaian resmi berjas dan berkopya.

- Sosiologis : Kepala Kantor Dinas Perolehan Daerah, Islam, Suku Jawa, golongan atas.

- Psikologis : Licik, pembawaan Bicara Santai, tidak memiliki rasa takut.

2) Palaran :

- Fisologis : Badan ideal, potongan rambut pendek,kulit kuling langsat, umur 43 tahun, tinggi 165 cm, berat badan 62 kg. berpakaian dinas pemeriksaan warna cerah. - Sosiologis : Anggota Dinas Pengawasan dan Pemeriksaan

Keuangan, Bapak dari Salam, Suami Rosmiyati, Islam, teman baik pak raib karena pernah menempuh pendidikan yang sama, golongan menengah keatas. - Psikologis : Ambisius, pantang menyerah, sedang dalam tekanan

yang berat. 3) Hasrat :

- Fisiologis : Badan kekar, Potongan Rambut rapi cepak, kulit coklat, umur 43 tahun, tinggi 167 cm, berat badan 60 kg, berpakaian dinas pemeriksaan warna cerah sama dengan palaran, golongan menengah keatas.

- Sosiologis :Anggota Dinas Pengawasan dan Pemeriksaan Keuangan, Partner kerja Palaran, islam.

- Psikologis : tegas, gampang terpengaruh. 4) Salam :

- Fisiologis : Badan berisi, potongan rapi lurus, kulit kuning

langsat, umur 23 tahun, tinggi 166 cm, berat badan 70 kg. berpakaian dinas perolehan daerah.

- Sosiologis : Putra Palaran dan Rosmiyati, sudah berkeluarga, islam, staff bendahara dinas perolehan daerah, islam, suku jawa, golongan menengah keatas.

- Psikologis : Tekun, Rajin, penurut, sayang ibunya. 5) Mustajab :

- Fisologis : Badan agak Gendut, Potongan Rambut rapi lurus, kulit coklat gelap, umur 30 tahun, tinggi 168 cm, berat badan 68 kg, berpakaian dinas perolehan daerah warna ditengah gelap dan cerah, golongan menengah keatas.

- Sosiologis : Kepala urusan antar pos Dinas Perolehan Wilayah, bawahan pak Brojomusti, islam, suku jawa.

- Psikologis : Penakut, sadar akan kesalah jalanan 6) Maktal :

- Fisiologis : Badan paling kurus diantara Brojomusti, Salam, dan Mustajab. Potongan rambut rapi, kulit kuning langsat, umur 35 tahun, tinggi 169 cm, berat badan 63 kg. berpakaian kantor kas wilayah warna gelap, golongan menengah keatas.

- Sosiologis : Kepala Kantor Kas Wilayah, Islam, suku jawa, bawahan pak brojomusti.

- Psikologis : Setia terhadap pak Brojomusti, namun akhirnya jujur 7) Istri Palaran :

- Fisiologis : Badan Kurus , berjilbab, kulit putih, umur 40 tahun, tinggi 160 cm, berat badan 55 kg, memiliki riwayat penyakit jantung.

- Sosiologis : Ibu rumah tangga, istri palaran, ibu salam, islam, menegah keatas, suku jawa.

- Psikologis : Sayang sekali dengan salam, tidak terima jika anaknya ditangkap walau itu tindakan suaminya. 8) Istri Raib :

- Fisiologis : Badan Kurus, Berjilbab, kulit kuning langsat, umur 35 tahun, tinggi 160 cm, berat badan 55 kg.

- Sosiologis : Janda Alm. Raib, golongan menengah, memiliki anak bernama Sri, Islam, Suku Jawa.

- Psikologis : Terguncang Atas kematian Suaminya. 9) Assisten Brojomusti :

- Fisiologis : Badan kurus, Rambut rapi, kulit kuning langsat, umur 25 tahun, tinggi 170 cm, berat badan 55 kg

- Sosiologis : Golongan menegah kebawah, islam, assissten. - Psikologis : Penurut

10) Petugas Kejaksaan :

- Fisiologis : Badan Gembul, berjaket, membawa surat tugas. - Sosiologis : Golongan Menengah

- Psikologis : Tegas

MERANCANG ARTISTIK

Artistik adalah segala benda mati yang sengaja ditata diatas panggung. Artistik terdiri dari

- Tata panggung

Meliputi bagian setting, property dan dekorasi panggung. Mengacu pada latar tempat dimakah cerita tersebut. Setting adalah gambaran dari tempat kejadian untuk menunjang permainan actor dan untuk mempersempit ruang permainan actor. Macam – macam setting adalah :

a. Setting Realis

c. Setting Simbolik d. Setting Formal

Di naskah Upeti karya Heru Kesawa Murti terdapat 4 tempat Kejadian, maka setelah berdiskusi dengan Penata Artistik, Sutradara memutuskan memakai set gaya Simbolik. Berikut merupakan desain set panggung Upeti karya Heru Kesawa Murti :

- Tata suara

Dalam sebuah pementasan teater music memiliki peranan penting sebagai bentuk pendukung suasana ataupun latar. Disini music merupakan unsure pendukung agar penonton ataupun pemain bisa mudah masuk dalam suasana yang di inginkan sutradara, beberapa fungsi music dalam pementasan adalah:

b. Memberi latar belakang c. Memberi warna psikologis

d. Memberi tekanan pada nada dasar drama

Berikut ini jenis alat music yang di gunakan untuk mendukung pertunjukan Upeti:

1. Peking, demung dan saron

2. Gong

- Tata cahaya

Tata cahaya digunakan dalam pertunjukan selain untuk menerangi gerak mimic dan permainan actor juga terdapat fungsi lain seperti mendukung suasana, gambaran waktu kejadian, juga untuk efek efek khusus. Berikut merupakan desan Tata Cahaya naskah Upeti :

- Tata rias dan busana

Kesepuluh actor yang memerankan dalam naskah Upeti memiliki konsep make up dan kostum. Make up adalah bahan kimia yang digunakan tokoh untuk pencapaian karakter tokoh dan biasanya dibuat tebal dan mencolok agar nampak jelas di atas panggung dengan adanya lighting.

Kostum adalah segala sandang yang dipakai oleh tokoh diatas panggung sebagai pendukung dari naskah yang sedang di mainkan. Kostum juga mempunyai tujuan untuk memperjelas karakter tokoh dalam

pementasan. berikut adalah konsep make up dan kostum yang digunakan dalam pentas Upeti.

Brojomusti

- Fisiologis : Badan berisi perut jemblung, potongan rambut pendek, umur 55th, tinggi 175 cm, berat 75 kg, memakai pakaian resmi berjas dan berkopya.

- Sosiologis : Kepala Kantor Dinas Perolehan Daerah, Islam, Suku Jawa, golongan atas.

- Psikologis : Licik, pembawaan Bicara Santai, tidak memiliki rasa takut. Make up:

1. Bersihkan wajah dengan pembersih hingga bersih 2. Pakailah foundation pada bagian wajah hingga merata

3. Buatlah alis dengan pensil alis dengan agaak kebawah karena menggambaerkan watak malas

4. Membuat shading dengan memberi eyeshadow pada ujung jari telunjuk dan jempol kemudian urutkakan pada ujung hidung hingga kebawah

5. Buat garis pada bawah mata dengan pensil alis warna coklat

6. Membuat brengos dengan memotong rambut palsu kecil kecil kemudian di tempelkan dengan lem bulu mata

8. Gunakan eye shadow warna coklat untuk membuat eyeshadow. 9. Lapisi dengan bedak padat

Kostum:

1. Memakai baju berjas

2. Celana kain panjang abu-abu

Maktal

- Fisiologis : Badan paling kurus diantara Brojomusti, Salam, dan Mustajab. Potongan rambut rapi, kulit kuning langsat, umur 35 tahun, tinggi 169 cm, berat badan 63 kg. berpakaian kantor kas wilayah warna gelap, golongan menengah keatas.

- Sosiologis : Kepala Kantor Kas Wilayah, Islam, suku jawa, bawahan pak brojomusti.

Mustajab

- Fisologis : Badan agak Gendut, Potongan Rambut rapi lurus, kulit coklat gelap, umur 30 tahun, tinggi 168 cm, berat badan 68 kg, berpakaian dinas perolehan daerah warna ditengah gelap dan cerah, golongan menengah keatas.

- Sosiologis : Kepala urusan antar pos Dinas Perolehan Wilayah, bawahan pak Brojomusti, islam, suku jawa.

Pembantu

- Psikologi : Lugu, penakut, setia kepada bapak brojomusti, ulet, sopan - Sosiologi : Assisten bapak brojomusti

- Fisiologi : kulit sawo matang, umur 30, rambut pirang, berat badan 58

Salam

- Fisiologis : Badan kurus, potongan rapi lurus, kulit kuning langsat, umur 23 tahun, tinggi 166 cm, berat badan 70 kg. berpakaian dinas perolehan daerah.

- Sosiologis : Putra Palaran dan Rosmiyati, sudah berkeluarga, islam, staff

bendahara dinas perolehan daerah, islam, suku jawa, golongan menengah keatas.

Petugas

- Fisiologi : badan gemuk, gundek, berat badan 68, tinggi 156, kulit sawo matang, bentuk kepala bulat

- Psikologi : tegas, berani, keras kepala - Sosiologi : seorang petugas polisi 

Hasrat 

tahun, tinggi 167 cm, berat badan 60 kg, berpakaian dinas pemeriksaan warna cerah sama dengan palaran, golongan menengah keatas.

- Sosiologis : Anggota DInas Pengawasan dan Pemeriksaan Keuangan, Partner kerja Palaran, islam, suku Madura.

- Psikologis : tegas, gampang terpengaruh.

Palaran

- Fisologis : Badan ideal, potongan rambut pendek,kulit kuling langsat, umur 43 tahun, tinggi 165 cm, berat badan 62 kg. berpakaian dinas pemeriksaan warna cerah.

- Sosiologis : Anggota Dinas Pengawasan dan Pemeriksaan Keuangan, Bapak dari Salam, Suami Rosmiyati, Islam, teman baik pak raib karena pernah menempuh pendidikan yang sama, golongan menengah keatas.

Istri Raib

- Fisiologis : Badan Kurus, Berjilbab, kulit kuning langsat, umur 35 tahun, tinggi 160 cm, berat badan 55 kg.

- Sosiologis : Janda Alm. Raib, golongan menengah, memiliki anak bernama Sri, Islam, Suku Jawa.

Istri Palaran

- Fisiologis : Badan Kurus , kulit putih, umur 40 tahun, tinggi 160 cm, berat badan 55 kg, memiliki riwayat penyakit jantung.

- Sosiologis : Ibu rumah tangga, istri palaran, ibu salam, islam, menegah keatas, suku jawa.

- Psikologis : Sayang sekali dengan salam, tidak terima jika anaknya ditangkap walau itu tindakan suaminya

 

Referensi

Dokumen terkait

Dalam 20 cerita cerkak pada kumpulan crita cerkak Manjing Daging terdapat tokoh dan penokohan yang berbeda.Ada yang memiliki watak sabar seperti pada tokoh Gon Welikin,

Simpulan yang dapat ditarik dari pembahasan bahwa penokohan dalam novel Grombolan Gagak Seta , maka jenis tokoh-tokoh dalam peristiwa yang dialami dapat diketahui bahwa

Penokohan yang digunakan untuk menerangkan tokoh Dini adalah dengan cara langsung digambarkan oleh pengarang ( direct author analysis ) untuk menerangkan tokoh Dini

Dari hasil analisis penokohan yang telah dilakukan terhadap tokoh-tokoh dalam novel yang berjudul Pukat (Serial Anak-anak Mamak) karya Tere Liye dapat

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa penokohan adalah cara pengarang melukiskan atau menggabarkan tokoh dalam sebuah cerita yang akan ditampilkan.. 2.2

Penelitian ini membahas penokohan karakter gay dalam film Negeri Van Oranje , dengan didasarkan pada semakin berkembangnya penokohan karakter dan tokoh gay. dalam

Berdasarkan pemaparan dan uraian pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa presentase tertinggi dalam menganalisa tokoh dan penokohan terdapat pada tokoh

Dari hasil penelitian penokohan tokoh utama Novel Sabtu Bersama Bapak ke dalam bentuk Film menggunakan teori strukturalisme sastra dapat dilihat hasil penelitian yang diuraikan di