• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Efektivitas Absensi Finger Print Terhadap Disiplin Pegawai Pada Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Bima

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Efektivitas Absensi Finger Print Terhadap Disiplin Pegawai Pada Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Bima"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Efektivitas Absensi Finger Print Terhadap Disiplin Pegawai

Pada Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan (KSOP)

Kelas IV Bima

Dadang Zulfikar, Ety Kurniawati*

Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bima, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Email : 1dadangzulfikar16.stiebima@gmail.com, 2,*etykurniawati04@gmail.com

Abstrak−Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas absensi finger print terhadap disiplin pegawai pada kantor

kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) kelas IV bima. Populasi berjumlah 52 orang pegawai dan sample berjumlah 30 pegawai ASN dan penelitian bersifat asosiatif. Tekhnik pengumpulan data yaitu studi pustaka, observasi, dan pengisian kuesioner. Variabel bebas dan terikat adalah variabel yang di gunakan pada penelitian ini. Variabel bebas adalah absensi finger print (X) dan variabel terikat adalah disiplin pegawai (Y). teknik analisis menggunakan analisa kuantitatif yaitu analisis regresi sederhan a, koofisien korelasi, dan koofisien determinasi. uji hipotesis menggunakan uji t. hasil uji pengujian hipotesis dengan mengunakan uji t diperoleh thitung (2,064) lebih besar dari ttabel (2,048) kemudian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara efektivitas absensi finger print terhadap disiplin pegawai pada kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) kelas IV Bima.

Kata Kunci: Efektivitas, Absensi Finger Print , Disiplin Pegawai

Abstract−This research aims to know the effect of the effectiveness of finger print attendance to the discipline of employees in the

office of the Kesyahbandaran and Port Authority (KSOP) grade IV Bima. A population of 52 employees and samples amounted to 30 ASN employees and an associative research. Data collection technology is Library study, observation, and filling quest ionnaire. The research variables consist of free and bound variables. Variable free is the attendance of finger print (X) and the variable bound is the discipline of the employee (Y). Analysis techniques using quantitative analysis is a simple regression analysis, coherent correlation, and coherent determinations. Hypothesis test Using Test T. Hypothesis testing test results by using the test T obtained acount (2.064) greater than ttable (2.048) Thus it can be concluded that there is an influence between the effectiveness of finger print attendance to the discipline of employees in the office of the Seriation and Authority OF THE Port (KSOP) IV Grade Bima.

Keyword: Effectiveness, Attendance Finger Print, Discipline Employees

1. PENDAHULUAN

Birokrasi merupakan kerja sama antar tim ataupun jabatan yang berdasarkan atas tata hubungan kerja yang mengenai persoalan formil menurut prosedur yang berlaku tanpa ada rasa sentiment, emosi, pilih kasih, tanpa pamrih ataupun prasangka. Birokrasi adalah suatu pekerjaan yang di maksud untuk mengatur ataupun mengorganisir secara teratur pekerjaan yang dapat dilakukan oleh orang lain. Selain itu, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya para birokrat harus berlandaskan dengan persepsi dan landasan hukum yang tinggi. Birokrasi ataupun birokrat mem[unyai ciri-ciri seperti, melaksanakan prinsip organisasi dengan sepenuhnya, menaati peraturan-peraturan yang ada setiap pejabat harus bekerja dengan penuh perhatian dan disarkan atas kemampuannya masing-masing, para pejabat harus disiplin dan setiap pejabat diangkat berdasarkan syarat-syarat dan peraturan yang teknis dan terdapat pemsahan yang tegas antara urusan dinas dan urusan pribadi.

Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS adalah abdi negara dan masyarakat yang memiliki peranan dalam hal menciptakan masyarakat yang taat hukum, berpelakuan modern, jaya, adil dan bermoral tinggi. Untuk mendapatkan nilai tersebut, diperlukan pembinaan ASN yang bertujuan untuk membina ASN sehingga berkemampuan untuk melaksanakan tugas dan kewajiban secara profesional dan bertanggung jawab yang telah diatur melalui penilaian kedisiplinan yang termuat dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Penggunaan alat absensi finger print (sidik jari) merupakan salah satu rencana untuk mendisiplinkan ASN karena tingkat kehadiran ASN baik masuk dan tidak masuk kantor, baik terlambat maupun tidak terlambat adalah merupakan salah satu dalam proses evaluasi kinerja pegawai yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

Salah satu Kantor yang menggunakan finger print adalah Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Bima. kantor ini merupakan kantor yang beralamat di Jl. Martadinata No. 1 berdekatan dengan Pebuhan Bima. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Bima adalah UPT di Lingkungan Dirjen Perhubungan Laut yang bertugas melakukan pemberian. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Bima ini dibentuk sesuai Peraturan Menteri Nomor 135 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bima Kelas IV ini telah menerapkan absensi finger print sejak dibentuknya kantor ini. Dengan menggunakan sistem tersebut pegawai di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Bima tidak dapat berbohong atas kehadiran nya dan akan terlihat secara lengkap jam hadir dan jam pulang para pegawai. Penggunaan sistem identifikasi finger print di instansi didasari dengan efisiensi sehingga mendorong instansi untuk meringkas waktu, tenaga sekaligus menjamin keamanan. Kehadiran mesin

(2)

absensi dapat memperoleh bukti kehadiran pegawai dan dapat sangat membantu organisasi dalam mengevaluasi kinerja para pegawai.

Dari hasil obsevasi yang lakukan oleh peneliti, terdapat berbagai perilaku pegawai yang dapat menurunkan kualitas kerja seperti kedisiplinan yang sangat kurang, pegawai yang datang tidak tepat waktu dan merasa santai saja dengan pekerjaannya.

Penerapan mesin finger print ini tidak berjalan dengan efektif dikarenakan masih ada beberapa pegawai yang tidak paham tentang cara penggunaan absensi finger print. Sampai pada saat ini masih ada pegawai yang tidak disiplin dalam jam kerjanya Padahal seharusnya para pegawai termotivasi untuk hadir tepat waktu karena tidak dapat memanipulasi atas jam hadirnya.

Manfaat yang dapat di ambil dalam penelitian ini adalah untuk dapat mengukur kedisiplinan para pegawai dengan mesin absensi ini, karena dengan pengoptimalan sistem kerja yang disiplin maka tingkat keberlangsungan suatu perencanaan dapat berjalan sesuai visi dan misi suatu organisasi.

2. KERANGKA TEORI

2.1 Efektivitas

Efektivitas memperlihatkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti semakin tinggi efektivitanya (Siagian,2008). Menurut Miler dalam Tangkilisan (2005:138), Efektifitas adalah tingkat kejauhan suatu sistim sosial mencapai tujuannya, pengertian efektivitas ini pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan.

Menurut (Tangkilisan, 2005:141) kriteria efektifitas di simpulkan dalam 5 (lima) indikator sebagai berikut : a. Pencapaian Target, artinya sejauh mana pelaksanaan tujuan organisasi dalam mencapai target sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan,

b. Kemampuan Adaptasi, (Fleksibilitas), artinya keberhasilan organisasi menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi baik dari dalam organisasi dan luar organisasi,

c. Kepuasan Kerja, suatu kondisi yang dirasakan oleh seluruh anggota organisasi yang mampu memberikan rasa nyaman dan termotivasi untuk peningkatan sistim kerja organisasi,

d. Tanggung jawab, organisasi dapat melaksanakan tanggung jawab yang telah diembannya sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat sebelumnya.

2.2 Mesin Absensi Finger Print (Sidik Jari)

Mesin Absensi Finger Print (Sidik Jari) merupakan alat absensi yang menggunakan mesin denan sidik jari dimana sidik jari tiap-tiap orang tidak ada yang sama oleh karena itu dengan alat tersebut secara otomatis tidak dapat di manipulasi kebenarannya. Mesin Absensi Finger Print (Sidik Jari) adalah informasi manajemen yang dijalankan dengan sistim yang mengandung elemen-elemen fisik seperti yang diungkapkan oleh Davis (2012:33).

Menurut Davis (2012:3) Indikator untuk mengukur absensi finger print adalah sebagai berikut :

a. Perangkat Keras, terdiri atas computer pusat pengelola, unit masukan, penyimpanan, berkas dan peralatan penyimpanan computer,

b. Data base, ataupun dapat disebut dengan data yang disimpan dalam penyimpanan computer.

c. Prosedur, yang disediakan dalam bentuk buku panduan ataupun intruksi di sebut prosedur komponen fisik.

d. Personalia Pengoperasian, seperti operator computer, analisis system pembuatan program, personalia penyimpanan dan pimpinan system operasi

2.3 Disiplin Pegawai

Disiplin adalah kondisi untuk mengoreksi atau menghukum pegawai yang telah melanggar peraturan yang telah ditetapkan perusahaan. Disiplin adalah bentuk pengendalian agar pekerjaan terlaksana dan pegawai selalu berada dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku (Sedarmayanti, 2010:381).

Disiplin adalah perasaan untuk taat dan patuh teradap nilai-nilai yang dipercaya termaksud melakukan pekerjaan tertentu yang dirasakan menjadi tanggung jawab. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesetiaan seseorang mentaati semua peraturan instansi dan norma-norma sosial yang berlaku (Hasibuan, 2012:193).

Menurut (Hasibuan, 2012 : 197) Adapun indikator untuk mengatur disiplin pegawai yaitu :

a. Tujuan dan kemampuan, tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi pegawai,

b. Teladan pimpinan, sangat berperan penting dalam menentukan kedisiplinan pegawai karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh bawahannya,

c. Balas jasa, sangat berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan pegawai,

d. Keadilan, ini merupakan dasar kebijakan dalam pembelian balas jasa (pengakuan) atau hukum akan merangsang terciptanya kedisiplinan pegawai yang baik,

e. Pengawasan melekat (waskat), adalah tindakan nyata yang paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan pegawai, f. Sanksi hukum, berperan penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai,

(3)

h. Hubungan kemanusiaan, pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan serasi serta mengikat, vertical maupun horizontal diantara semua pegawai.

2.4 Pengaruh Efektifitas Absensi Finger Print Tehadap Disiplin Pegawai

Berdasarkan landasan teori dan penelitian yang dilakukan sebelumnya bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara efektivitas finger print terhadap disiplin pegawai. Penerapan disiplin pegawai menggunakan absensi finger print sangat berpengaruh terhadap peningkatan kedisiplinan kerja setiap pengawai untuk hadirtepat waktu di kantor. Penelitian ini dilakukan oleh perkumpulan HRD (Human resource development) yang terdiri dari brbagai perusahan besar yang ada di negara ini. (Maliah, Agung Saputra, 2016)

Kerangka berpikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Berpikir 2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara dari sebuah penelitian sebelum dilakukan penelitian lanjutan untuk membuktikannya. Berdasarkan teori dan permasalahan diatas, dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:“Terdapat pengaruh efektivitas absensi finger print terhadap disiplin pegawai pada kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas IV Bima” Hipotesis statistik

Ho ; ᵦ = 0, tidak Terdapat pengaruh efektivitas absensi finger print terhadap disiplin pegawai pada kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas IV Bima

Ha ; β ≠ Terdapat pengaruh efektivitas absensi finger print terhadap disiplin pegawai pada kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas IV Bima.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bertugas di kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan kelas IV (KSOP) Bima yang berjumlah 52 pegawai diantaranya 30 pegawai ASN dan 22 orang honorer.

Sampel pada penelitian Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berjumlah 30 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling dimana pengambilan sampel khusus untuk ASN yang menggunakan absensi finger print.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2013:57). Data yang digunakan adalah data primer, kuesioner atau angket dengan skala likert.

Tenknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala likert yang berisi sejumlah beberapa pernyataan untuk dijawab oleh responden.

Tabel 1. Skala Pengukuran

No Jawaban Nilai Skor

1 Sangat Baik (SB) 5

2 Baik (B) 4

3 Cukup Baik (CB) 3

4 Tidak Baik (TB) 2

5 Sangat Tidak Baik (STB) 1

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, wawancara, observasi, angket/kuesioner, dan studi pustaka. Lokasi penelitian dilakukan di kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) kelas IV Bima dengan waktu penelitian 2 bulan yaitu pada bulan April sampai dengan bulan juni tahun 2020.

Teknik analisis data yang digunakan antara lain : uji validitas, uji reliabilitas, regresi linier sederhana, koofisien korelasi, koefisien determinasi, dan uji t, yang semunya menggunakan bantuan SPSS 23 for Windows demi ketelitian hasil penelitian.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

(4)

Tabel 2. Hasil Perhitungan Uji Validitas

Pertanyaan Rhitung Rtabel Keputusan

X1 0,616 0,300 VALID X2 0,638 0,300 VALID X3 0,735 0,300 VALID X4 0,479 0,300 VALID X5 0,554 0,300 VALID X6 0,474 0,300 VALID X7 0,557 0,300 VALID X8 0,575 0,300 VALID Y1 0,476 0,300 VALID Y2 0,508 0,300 VALID Y3 0,650 0,300 VALID Y4 0,777 0,300 VALID Y5 0,698 0,300 VALID

Sumber: data Primer Diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil dari uji validitas seluruh item pertanyaan kuesioner pada variabel X (Absensi finger print) dan variabel Y (disiplin pegawai) dapat dikatakan valid pada Corrected item-total correlation >0,300. Sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.

4.2 Uji Reliabilitas

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel penelitian Cronbach’s alpha Batas normal Keterangan Reliabel

Efektivitas Absensi Finger Print 0,710 0,6 Reliabel

Disiplin Pegawai 0,609 0,6 Reliabel

Sumber: data Primer Diolah, 2020

Dari perhitungan dengan menggunakan teknik Alpha Croncbach yang terdapat pada tabel 2 diatas, dapat disimpulkan bahwa kuisioner dalam penelitian ini ditanyatakan reliebel atau konsisten, karena nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,600. Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan uji reliabilitias, jika nilai Cronbach Alpha > 0,600 maka kuisioner atau angket dinyatakan reliebel atau konsisten.

4.3 Analisis Regresi Sederhana

Tabel 4. Hasil analisis regresi sederhana Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 10.684 3.545

Total_X .236 .115 .363

a. Dependent Variable: Total_Y

Sumber: data Primer Diolah, 2020 Berdasarkan tabel 3, persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = 𝑎 + bx

Y = 10,684 + 0,236x

Nilai konstanta (a) = 10,684 menunjukan jika nilai efektivitas absensi finger print (X) memiliki nilai (0) maka disiplin pegawai (Y) akan naik sebesar 10,684. Nilai (b) = angka koofisien regresi = 0,236 artinya bahwa setiap penambahan 1 % efektivitas absensi finger print (X) maka disiplin pegawai (Y) adalah sebesar 0,236.

4.4 Koofisien Korelasi Sederhana dan Determinasi

Tabel 5. Koofisien korelasi sederhana & determinasi Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .363a .132 .101 2.65765

a. Predictors: (Constant), Total_X

(5)

Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Linear Sederhana yaitu sebesar 0,363, artinya bahwa tingkat keeratan hubungan antara Efektivitas Absensi Finger Print terhadap Disiplin Pegawai pada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV (KSOP) Bima rendah yaitu sebesar 0,363. Untuk dapat melihat interprestasi antara kuat atau rendahnya pengaruh dilihat dari table pedoman berikut :

Tabel 6. Pedoman Tingkat Pengaruh

Interval Koofisien Tingkat Pengaruh 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber: Sugiyono 2016

Jadi pengaruh Efektivitas Absensi Finger Print terhadap Disiplin Pegawai sebesar 0,363 berada pada interval 0,20 – 0,399 dengan tingkat pegaruh rendah.

Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil olah data SPSS nilai koofisien determinasi yaitu sebesar 0,132. Artinya kontribusi pengaruh antara efektivitas absensi finger print terhadap disiplin pegawai pada kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV (KSOP) Bima yaitu sebesar 13,2 % sedangkan sisanya 86,8 % dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini

4.5 Uji t

Tabel 7. Hasil uji t Coefficientsa

Model t Sig.

1 (Constant) 3.014 .005

Total_X 2.064 .048

a. Dependent Variable: Total_Y

Sumber: data Primer Diolah, 2020

Berdasarkan hasil olah data statistic dengan spss yang ditunjukan pada tabel 5 maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Hasil perhitungan uji t menggunakan SPSS Versi 23 tahun 2020, maka didapatkan hasil t hitung sebesar 2,064 dan t tabel sebesar 2,048. Sehingga nilai t tabel lebih besar dari nilai t hitung (2,064 > 2,048). Berdasarkan hal tersebut diperoleh hasil H0 ditolak Ha diterima dimana terdapat pengaruh antara efektivitas absensi finger print terhadap disiplin pegawai pada kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas IV Bima.

5. KESIMPULAN

Dari hasil analisa data yang telah dilakukan maka kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah:

Hasil pengujian hipotesis uji t, diperoleh nilai thitung untuk variabel efektivitas absensi finger print (X) adalah sebesar 2,064 > nilai ttabel yaitu 2,048. Artinya Ha diterima H0 ditolak, ini menunjukan bahwa variabel Disiplin Pegawai dapat dipengaruhi oleh variabel Absensi Finger dengan kontribusi pengaruh antara efektivitas absensi finger print terhadap disiplin pegawai pada Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV (KSOP) Bima yaitu sebesar 13,2 % sedangkan sisanya 86,8 % dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini dengan tingkat keeratan hubungan antara efektivitas absensi finger print terhadap disiplin pegawai pada kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan kelas IV (KSOP) Bima rendah yaitu sebesar 0,363.

Kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas IV bima sebaiknya lebih memperhatikan penggunaan mesin absensi finger print karena dengan data yang di hasilkan oleh mesin itulah yang dapat mengukur tingkat kedisiplinan para pegawai. Untuk mengoptimalkan penggunaan mesin absesnsi tersebut juga harus dirawat semaksimal mungkin karena mesin elektronik dpat merasakan kerusakan yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk bekerja secara optimal.

Saran yang dapat diberikan oleh peneliti yaitu untuk meningkatkan kualitas disiplin pegawai yang lebih baik, kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) kelas IV bima harus selalu memperhatikan data yang diperoleh dari mesin absensi fingerprint karena absesnsi pegawai keseluruhan terdapat pada mesin absensi finger print tersebut dan perlu di rawat se detail mungkin karena mesin absensi harus dipergunakan sebaik-baiknya.

(6)

Kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) kelas IV bima harus selalu melakukan pengecekkan keadaan mesin absensi fingerprint dengan sebaik-baiknya agar selalu dapat memperhatikan kondisi dari kedisipliplinan para pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

Asmira.2016. Efektivitas Penerapan Absensi Finger Print Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai Di Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara. E- jurnal Ilmu pemerintahan.Vo4, No.3. Hal. 1009-1022.

Davis, B, Gondon, 2012. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manaintece Bagian II. Struktur Dan Pengembangan. PT.Pustaka Binaan Pressindo, Jakarta.

Hasibuan, Melayu. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.

Maliah, Saputra. A. 2016. Pengaruh Efektivitas Absensi Finger Print Terhadap Disiplin Pegawai Pada Dinas Perindutrian Dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol 13, no.1, April 2016 : 54 -72.

Nurmalasari, Hartini. S, Adiwihardja.C, Muniroh.2018. Efektivitas Penerapan Absensi Finger Print Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pt Hillconjaya Sakti Jakarta.Seminar Nsional Inovasi dan Trend(SNIT). Hal 55-60.

Sagian, S. P. (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara Sugiyono 2013. Statistik untuk Penelitian, Alfabeta. Bandung

Sedarmayanti. 2010. Manajemen sumber daya manusia : Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

Bandung : PT. Refika Aditama Tangkilisan, Nogi Hessel. 2005. Manajemen public. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia : Jakarta. Dokumen;

Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA terhadap sustainability report dan pengaruh good corporate governance

Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian dimana terdapat pabrik-pabrik

Warna putih diterapkan pada furniture tempat tidur Warna cokelat diperoleh dari aluminium composit panel yang diterapkan pada dekorasi dinding dan plafond.. Biru untuk

Model matematika yang dihasilkan dapat digunakan oleh seluruh khalayak untuk menentukan nama wuku serta menguji kebenaran nama wuku pada data-data prasasti, dengan

Нова генерація українських композиторів та їх досягнення у різних жанрах музичної творчості (обробки народних пісень Л. Українська

Alasan kenapa fingerprint memiliki pengaruh besar pada disiplin kerja pada penelitian ini, didasari oleh peraturan terkait absensi di perusahaan Bangun Tenera Riau, dimana

Penelitian ini dapat disimpulkan : Total ekivalensi reduksi emisi GRK pada lokasi penelitian dapat menurunkan sebesar 29,90% atau sama dengan 30%. Sehingga untuk

Di Indonesia kebijakan Reklamasi sudah dilakukan dibeberapa daerah, dengan tujuan memenuhi kebutuhan akan tanah dan sampai saat ini kebijakan Reklamasi ini terus