• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DAN SINTESI. yang telah ditetapkan yaitu mengenai efektivitas abdominal stretching

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DAN SINTESI. yang telah ditetapkan yaitu mengenai efektivitas abdominal stretching"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

10 BAB III

ANALISIS DAN SINTESI

A. Interpretasi hasil talaah pustaka

Hasil telaah pustaka ini telah diperoleh akan dibahas dan diinterpretasikan berdasarkan teori yang terkait dan dari beberapa artikel. Hasil telaah pustaka ini akan menjelaskan tentang tujuan telaah pustaka yang telah ditetapkan yaitu mengenai efektivitas abdominal stretching exercise untuk mengurangi intensitas nyeri dismenore pada remaja putri.

Remaja merupakan golongan usia individu yang dapat dikatakan sebagai golongan usia transisi yaitu di antara golongan bukan golongan dewasa namun juga bukan golongan usia anak-anak. Secara umum dipahami bahwa batasan usia remaja adalah 12 – 17 tahun. Dalam rentang usia ini, remaja sedang mengalami proses perubahan menuju kematangan fisik dan mental emosional dengan kata lain remaja diasumsikan dalam masa proses tumbuh menuju dewasa (Sinaga et al., 2017).

Menstruasi mengacu kepada pengeluaran darah dan sel-sel tubuh secara periodik melalui vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Gangguan yang sering timbul saat menstruasi salah satunya adalah nyeri haid/dismenorea (Fatmawati et al., 2016).

Dismenorea disebut juga kram menstruasi atau nyeri menstruasi. Dalam bahasa Inggeris, dismenorea sering disebut sebagai

(2)

“painful period” atau menstruasi yang menyakitkan (Sinaga et al., 2017).

Dismenore adalah rasa sakit atau nyeri hebat pada bagian bawah perut yang terjadi saat wanita mengalami siklus menstruasi. Nyeri biasanya berlangsung sesaat sebelum haid, selama haid, hingga berakhirnya menstruasi. Nyeri yang terus menerus membuat membuat penderitanya tidak bisa beraktivitas (Ratnawati, 2018).

Nyeri haid/dismenorea merupakan keluhan ginekologis akibat ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan timbul rasa nyeri yang paling sering terjadi pada wanita, mulai dialami sejak masih remaja. Namun sebagian dari perempuan mengalami keluhan sehingga menjadi ketidaknyamanan, keluhan pada saat menstruasi salah satunya dismenore (Fatmawati et al., 2016).

Proses ini sebenarnya merupakan bagian normal proses menstruasi, dan biasanya mulai dirasakan ketika mulai perdarahan dan terus berlangsung hingga 32-48 jam. Sebagian besar perempuan yang menstruasi pernah mengalami dismenorea dalam derajat keparahan yang berbeda-beda. Dismenorea yang dialami remaja umumnya bukan karena penyakit, dan disebut dismenorea primer. Dismenorea primer pada perempuan yang lebih dewasa akan makin berkurang rasa sakit dan nyerinya. Dismenorea primer juga makin berkurang pada perempuan yang sudah melahirkan (Sinaga et al., 2017).

(3)

Latihan/exercise merupakan salah satu manajemen non farmakologis yang lebih aman digunakan karena menggunakan proses fisiologis. Streching/peregangan aktivitas fisik yang paling sederhana.

Streching merupakan suatu latihan untuk memelihara dan

mengembangkan fleksibitas atau kelenturan. Adapun salah satu cara latihan/exercise untuk mengurangi intensitas nyeri haid adalah dengan melakukan abdominal streching exercise (Fauziah,2015).

Abdominal streching adalah latihan peregangan dalam memelihara dan mengembangkan fleksibilitas atau kelenturan daerah perut untuk mengurangi intensitas nyeri haid (Yumnunnisak, 2018).

Latihan abdominal streching adalah latihan peregangan dalam pemeliharaan dan mengembangkan fleksibilitas atau kelenturan daerah perut untuk mengurangi intensitas nyeri haid yang dilakukan pada saat dismenore untuk meningkatkan kekuatan otot, daya tahan dan fleksibiltas otot yang dilakukan selama 10 menit. Prostaglandin menyebabkan meningkatnya kontraksi uterus dan pada kadar yang berlebih akan mengaktivasi usus besar, pemberian latihan abdominal streching exercise terbukti berpengaruh terhadap penurunan kadar hormon prostaglandine dan intensitas nyeri pada dismenore primer (Puspita & Anjarwati, 2019).

Tujuan latihan peregangan perut adalah dengan latihan yang teratur dapa mengurangi aktivitas simpatis sehingga mengurangi kontraksi otot dan nyeri berkurang.Latihan yang dilakukan secara teratur dan kontinyu sampai beberapa hari atau sampai beberapa bulan membuat

(4)

adaptasi sistem tubuh yang berdampak pada perubahan penampilan atau performa, dengan meningkat kapasitas endurance ‘daya tahan’ dan aspek hormonal, terjadi peningkatan endorphin mengurangi hyperplasia endometriumsehingga dismenore, dan keluhan lain menjadi berkurang serta dapat meningkatkan adaptasi pada semua sistem tubuh (Saifah Andi, 2019).

Exercise (latihan) dan stretching (peregangan) pada prinsipnya bermanfaat pada syste musculoskeletal yaitu meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas otot dan tonus otot; melancarkan sirkulasi darah; mengurangi penumpukan asam laktat (mediator nyeri); efek relaksasi; sensasi meyenangkan. Latihan akan mengurangi kadar prostaglandin, melepaskan endorphin (analgesic alami) dan memintas darah menjauhi uterus, latihan fisik dapat meningkatkan kadar endorphin empat sampai lima kali dalam darah,sehingga semakin sering melakukan exercise akan semakin tinggi pula kadar endorphin. Ketika seseorang melakukan exercise, maka endorphin akan keluar dan ditangkap oleh reseptor didalam hipotalamus dan sistem limbic yang mengatur emosi efektif mengurangi ketegangan dan memberikan dasar neurofisiologis peredaan (Saifah Andi, 2019).

Menururt penelitian (Saifah Andi, 2019) yang berjudul “Pengaruh Latihan Peregangan Perut Terhadap Intensitas Dismenore pada Remaja Awal” yang menyatakan bahwa latihan abdominal streching atau peregangan perut sangat mudah dilakukan, tidak mengeluarkan biaya, dan

(5)

tanpa efek samping negatif. Metode penelitian menggunakan desain quasy experimental pre-test dan post-test. Penelitian ini menggunakan skala numeric rating scale (0-10). Hasil penelitian menunjukan pada satu hari sebelum menstruasi (p=0,001), hari pertama menstruasi (p=0,004) dan hari kedua menstruasi (p=0,001) antara sebelum dan setelah peregangan perut. Sehingga dapat disimpulkan latihan peregangan perut mempengaruhi penurunan intensitas nyeri dismenore.

Menururt penelitian (Faridah, Rizki, Handini, & Dita, 2019) yang berjudul “Pengaruh Abdominal Stretching Exercise Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid Pada Remaja Putri” yang menyatakan bahwa Abdominal stretching exercise merupakan terapi alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan intensitas nyeri haid pada remaja putri. Metode penelitian menggunakan kuantitatif preexperiment design dengan pendekatan one group pretest posttest design. Penelitian ini menggunakan skala numeric rating scale (0-10). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh abdominal stretching exercise terhadap penurunan intensitas nyeri haid dengan p value = 0,000. Sehingga dapat disimpulkan abdominal stretching exercise efektif dalam menurunkan intensitas nyeri haid.

Menururt penelitian (Puspita & Anjarwati, 2019) yang berjudul “Pengaruh latihan Abdominal Streching terhadap Intensitas nyeri Haid pada siswa SMK pelita Gedongtataan kabupaten Pesawaran” yang menyatakan bahwa menggunakan metode penelitian pre eksperimental

(6)

denangan pendekatan one grouf pretest design hasilnya uji statistik wilcoxon dengan sig (2-tailed) p = 0,000 yang berarti < 0,05 yang berarti dismenore pasa remaja putri.

Menururt penelitian (Windastiwi, Pujiastuti, & Mundarti, 2017) yang berjudul “Pengaruh Abdominal Stretching Exercise Terhadap Intensitas Nyeri Dismenorea” yang menyatakan bahwa metode ini menggunakan desain penelitian kuasi-eksperimental adalah satu kelompok pretest posttest, penelitian ini membuktikan bahwa nilai p value 0,000 dan nilai z = 4, 689 artinya ada pengaruh abdominal stretching exerciseterhadap intensitas nyeri dismenorea.

Menururt penelitian (Nadjib Bustan, Seweng, & Ernawati, 2018) yang berjudul “Abdominal Stretching Exercise in Decreasing Pain of Dysmenorrhea among Nursing Students” yang menyatakan bahwa metode ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimental adalah satu kelompok pre-test post-test penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan abdominal streching exercse ada penurunan yang nyata dalam perbedaan nilai rata-rata nyeri antara kelompok intervensi dan kontrol.

Adapun tahapan untuk melakukan abdominal streching exercise diantaranya ( Saifah Andi, 2019) :

a) gerakan cat stretch

Posisi awal :letakkan tangan dan lutut di lantai, tangan sejajar bahu, lutut sejajar pinggul, kaki rileks, mata menatap ke lantai.

(7)

Lengkungkan punggung, perut di arahkan mendekati lantai senyaman mungkin. Tegakkan dagu dan mata menatap lantai. Tahan selama 10 detik, sambil hitung dengan bersuara kemudian rileks. Punggung digerakkan keatas, kepala menunduk ke lantai. Tahan selama 10 detik, sambil hitung dengan bersuara kemudian rileks. Duduk diatas tumit, rentangkan tangan kedepan sejauh mungkin. Tahan selama 20 detik, hitung bersuara kemudian rileks. Latihan dilakukan tiga kali ;

Gambar 5. cat stretch Step 1

Gambar 6. cat stretch Step 2

(8)

b) lower trunk rotation

Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk, kaki dilantai, kedua lengan dibentangkan keluar. Putar perlahan lutut ke kanan sedekat mungkin dengan lantai, pertahankan bahu tetap dilantai. Tahan 20 detik kemudian hitung bersuara. Putar perlahan lutut ke kiri sedekat mungkin dengan lantai pertahankan bahu tetap dilantai. Tahan 20 detik kemudian hitung bersuara, kemudian kembali ke posisi awal. Latihan dilakukan tiga kali;

Gambar 8. lower trunk rotation Step 1

Gambar 9. lower trunk rotation Step 2 c) gerakan buttock/hip stretch

Posisi awal : berbaring terlentang dengan lutut di tekuk. Letakkan bagian luar pergelangan kaki kanan pada paha kiri diatas lutut. Pegang bagian belakang paha kemudian tarik kearah dada senyaman mungkin. Tahan selama 20 detik, hitung bersuara,

(9)

kemudian kembali ke posisi awal dengan rileks. Latihan dilakukan tiga kali;

Gambar 10. Buttock/Hip Stretch d) gerakan abdominal strengthening curl up

Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk, kaki dilantai, tangan di bawah kepala. Lengkungkan punggung dari lantai dan dorong kearah langit-langit. Tahan selama 20 detik, hitung bersuara. Ratakan punggung sejajar lantai dengan mengencangkan otot-otot perut dan bokong. Lengkungkan sebagian tubuh bagian atas ke arah lutut. Tahan selama 20 detik, hitung bersuara. Latihan dilakukan tiga kali;

(10)

Gambar 12. Abdominal Strengthening Curl Up Step 2 a) gerakan lower abdominal strengthening

Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk, lengan di bentangkan sebagian keluar. Letakkan bola antara lutut dan bokong. Ratakan punggung bawah kelantai dengan mengencangkan otot-otot perut dan bokong. Perlahan tarik kedua lutut kearah dada, sambil menarik tumit dan bola, kencangkan otot bokong, jangan melengkungkan punggung. Latihan dilakukan 15 kali;

Gambar 13. Lower Abdominal Strengthening Step 1

Gambar 14. Lower Abdominal Strengthening Step 2 b) gerakan the bridge position

(11)

Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk, kaki dan siku dilantai, lengan dibentangkan sebagian keluar. Ratakan punggung dilantai dengan mengencangkan otot-otot perut dan bokong. Angkat pinggul dan punggung bawah untuk membentuk garis lurus ke dada. Tahan selama 20 detik, sambil dihitung dengan bersuara, kemudian perlahan ke posisi awal dan rileks. Latihan dilakukan tiga kali.

Gambar

Gambar 10. Buttock/Hip Stretch  d)  gerakan abdominal strengthening curl up
Gambar 12. Abdominal Strengthening Curl Up Step 2  a)  gerakan lower abdominal strengthening
Gambar 15. The Bridge Position

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian tentang pengaruh self tapping terhadap intensitas nyeri dysmenorrhea primer pada mahasiswi PSIK FK UGM dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi

[r]

untuk kemerataan jenis diperoleh nilai indeks e=0,6747 berdasarkan kriteria jika e=0,3-0,6 maka kemerataan jenis tergolong sedang ini berarti bahwa jenis-jenis jamur

Subtansi berikutnya adalah menganalisis aspek ekonomi Perusda Kota Tarakan meliputi jumlah unit usaha yang dikelola oleh Perusda Kota Tarakan, perkembangan

Analisis input manajemen logistik obat di Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang didapat kesimpulan bahwa Jumlah tenaga yang terlibat dalam pengelolaan obat belum mencukupi, Sumber

Salah satu kegiatan tersebut adalah dengan melakukan kegiatan ektrakurikuler olahraga, dan kegiatan ekstrakurikuler olahraga yang dilaksanakan di MTs Negeri Majenang mempunyai

2 penentuan periode optimal penyebaran kerugian pada metode spreading gains and losses ditentukan dengan meminimumkan ragam kontribusi dalam jangka panjang menggunakan

Rancangan penelitian ini untuk membuktikan perbedaan gambaran histopatologi otak tikus Wistar antara kelompok yang diberi paparan arus listrik melalui media air