• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh : Alby Meldian Nugraha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Oleh : Alby Meldian Nugraha"

Copied!
202
0
0

Teks penuh

(1)

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI MEKARSARI PADA PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI PELAKU

USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM) DI KECAMATAN CICURUG, KABUPATEN SUKABUMI

SKRIPSI

Oleh :

Alby Meldian Nugraha 11140541000023

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Alby Meldian Nugraha. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Aqua Golden Mississppi Mekarsari Pada Program Pemberdayaan Ekonomi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. 2020

Kemiskinan dan pengangguran menjadi permasalahan yang sampai saat ini memerlukan perhatian dan juga penanganan oleh berbagai pihak tidak hanya pemerintah. Perusahaan dapat ikut berkontribusi yakni dengan melakukan tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) sesuai dengan UUPT yang mewajibkan setiap perusahaan menjalankan tanggungjawab sosial dan lingkungan. Pemberdayaan menjadi salah satu program yang sering dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak perusahaan. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana proses dalam program pemberdayaan ekonomi dan hasil sesuai dengan indikator pemberdayaan yang dilaksanakan oleh pihak Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Aqua Golden Mississippi (AGM) Mekarsari.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan pada saat penelitian adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Peneliti memilih informan sejumlah 7 orang, yaitu manajer CSR AGM Mekarsari, kepala program pemberdayaan UMKM, pendamping program, 4 informan pelaku UMKM. Keabsahan data yang digunakan itu ialah tringulasi sumber. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu adanya proses penyadaran mengenai kehadiran program pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan oleh pihak CSR AGM Mekarsari, kemudian pengkapasitasan melalui berbagai kegiatan peningkatan kapasitas usaha (capacity building) dan juga jaringan usaha (networking). Proses yang terakhir adalah pendayaan yakni pelaku usaha diberikan kebebasan dalam memilih usaha yang akan dijalankan. Setelah menjalankan proses pemberdayaan, para pelaku UMKM merasakan memiliki kebebasan mobilitas, kemampuan membeli komuditi kecil dan besar, keterlibatan dalam keputusan keluarga, kesadaran hukum dan politik, keterlibatan dalam kampanye, dan mempunyai jaminan ekonomi.

Kata kunci : Corporate Social Responsibility (CSR), Pemberdayaan, Pemberdayaan Ekonomi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

(6)

ii KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda alam nabi besar Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga dan para sahabatnya serta pengikutnya yang senantiasa berjalan di jalan Allah hingga hari kiamat.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat meraih gelar Sarjana Sosial Jurusan Kesejahteraan Sosial. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Dalam hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah Shallallahu‘alaihi Wasallam bersabda ‘orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah’. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, yaitu kepada:

1. Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Ibu Siti Napsiyah MSW sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik. Bapak Dr. Sihabudin Noor, MA sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Bapak Ahmad Zaky, M.Si., sebagai Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial dan Ibu Hj. Nunung Khoiriyah, MA sebagai Sekertaris Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Jakarta.

3. Ibu Rosita Tandos., S.Ag., M.Ag., Ph.D sebagai dosen pembimbing skripsi penulis. Terima kasih bersedia meluangkan waktunya dalam memberikan dukungan, bimbingan dan motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

(7)

iii 4. Seluruh jajaran dosen Program Studi Kesejehteraan Sosial dan seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas segala pelajaran yang telah diberikan, semoga dapat bermanfaat bagi penulis.

5. Ibu Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd sebagai dosen penasehat akademik.

6. Seluruh pihak perpustakaan fakultas dan perpustakaan umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Cacas Suwarna selaku CSR Manager PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari, Bapak Denni selaku Kepala Proyek Program Pemberdayaan CSR, Bapak Ricky selaku staff CSR yang selalu mendampingi dan membantu penulis dalam pengambilan data penelitian. Seluruh karyawan PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari.

8. Bapak Abdul Azis sebagai pendamping Program Pemberdayaan, dan seluruh pelaku usaha sebagai penerima manfaat program CSR PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari.

9. Kedua orangtua penulis yakni ayahanda tercinta Bapak Junaedi dan ibunda tersayang Ibu Memi Suhaemi yang senantiasa memberikan dukungan baik moril atau materil, mendoakan, memberikan dorongan dan motivasi serta kasih sayang yang luar biasa kepada penulis.

10. Adik-adik penulis yakni Ilham Muharexza, Adhar Nurachman, Gilang Ramadhan, dan Rizkiani Nur Sabrina. Serta saudara penulis yakni Rizky Aprizal, Ariel Alfarisqi, Syfa Gusditia, Larasati.

11. Teman-teman seperjuangan penulis Kesejahteraan Sosial 2014, khususnya Azka Nurhakim, Hardiansyah, Khori Bhaktiar, Miranty Runingtyas, Dony Febriansyah, Rezha Dwi Pangestu, Ridwan Elfarisqi, Yusman, Naufal Suwaninda, Ilham Filli, Fabioza, Akmal Maulziandra, Yulianti, Masliyah Anggi, Thania, Inge, Diah Farhana Noviani, Novita Sari, Siti Nurrahimatun, Siti Sarah, Shinta Sarah, Devi Marita dan Marsya Tarinawardani, Nia Cita, Novita Tri Lestari, Endah Ambarsari, Ika Dwi, Sonia, Nisa, Danar, Jauharidho, dan Farhan Musiarga.

(8)

iv 12. Kepada saudari Mayanty Regita Pangestika yang selalu menemani dan memberikan support baik materil maupun non-materil kepada penulis.

13. Kepada rekan-rekan kosan pa Irwan yakni ka Firdaus Ramadhan, Dinda Rama Haribowo, Alfan Farhan R, Reza Bayu Z, Dwi Cahya K, Herwandi, Maulana Malik, Tubagus M Ishak, Rachma Fauziyah, Rizal, Hilal, Pahlevi, Feby Irfanullah, Iqbal Faraidlika, Zulfikar, Thariq, Azmi, Zanki,

14. Kepada sahabat tanah kelahiran yakni Reno, Yudo, Opik, Lutfa, Riko, Anisa, Asyraf, Galih, Yusuf, Guntur, Dhika, 15. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan

baik materil maupun non-materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis merasa bahwasannya skripsi ini masih banyak sekali kekukurangan, dari segi teknik penulisan maupun isi, tetapi penulis telah berusaha melakukan yang terbaik. Maka dari itu penulis mengharapkan dengan tulus adanya kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun.

Demikianlah skripsi ini penulis persembahkan, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan semua pembaca pada umumnya.

Ciputat, 20 September 2020

(9)

v DAFTAR ISI ABSTRAK ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... v BAB I ... 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6

1. Pembatasan Masalah ... 6 2. Perumusan Masalah ... 7 C. Tujuan Penelitian ... 8 D. Manfaat Penelitian ... 8 E. Tinjauan Pustaka ... 9 F. Metode Penelitian ... 15

1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15

2. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 15

3. Teknik Pemilihan Informan ... 17

4. Jenis dan Sumber Data ... 21

5. Teknik Pengumpulan Data ... 22

6. Teknik Analisis Data ... 23

7. Kerangka Berfikir ... 24

G. Sistematika Penulisan ... 25

BAB II ... 27

KAJIAN TEORI ... 27

A. Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggungjawab Sosial Perusahaan ... 27

(10)

vi

B. Pemberdayaan Ekonomi... 32

1. Pengertian Ekonomi ... 32

2. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi ... 33

3. Proses Pemberdayaan Ekonomi ... 35

4. Tujuan Pemberdayaan Ekonomi ... 38

5. Indikator keberhasilan suatu proses pemberdayaan ekonomi masyarakat ... 39

6. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) ... 41

BAB III ... 47

PROFIL LEMBAGA ... 47

A. Profil Aqua Group ... 47

1. Visi dan Misi AQUA Group ... 49

2. Nilai-nilai Danone (Danone Values) ... 50

3. Danone Way Fundamentals ... 50

4. Pilar-pilar Prioritas Strategis ... 51

B. Sejarah Umum Perusahaan Aqua Golden Mississippi Mekarsari ... 52

1. Visi dan Misi Perusahaan ... 54

2. Lokasi dan Tata Letak Perusahaan ... 55

3. Susunan dan Struktur Organisasi... 56

4. Ketenagakerjaan ... 59

5. Sejarah Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari ... 60

BAB IV ... 64

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ... 64

A. Profil informan ... 65

B. Corporate Social Responsibility atau Tanggungjawab Sosial Perusahaan ... 66

C. Pemberdayaan ... 73

(11)

vii

2. Hasil Pemberdayaan ... 90

BAB V ... 103

PEMBAHASAN ... 103

A. Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggungjawab Sosial Perusahaan ... 105

B. Pemberdayaan Ekonomi Pelaku UMKM Di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi ... 108

1. Pemberdayaan ... 108

2. Proses pemberdayaan ... 110

3. Hasil pemberdayaan berdasarkan indikator keberhasilan pemberdayaan ... 116 BAB VI ... 121 PENUTUP ... 121 A. Kesimpulan ... 121 B. Saran ... 125 DAFTAR PUSTAKA ... 127 Lampiran ... 131

(12)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jumlah Dan Presentase Penduduk Miskin ... 1 Tabel 1. 2 Teknik Pemilihan Informan ... 20

(13)

ix DAFTAR GAMBAR

(14)

x DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PENELITIAN ... 131 LAMPIRAN 2 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI ... 132 LAMPIRAN 3 COVER PENGESAHAN SEMINAR PROPOSAL ... 133 LAMPIRAN 4 PEDOMAN WAWANCARA ... 134 LAMPIRAN 5 TRANSKRIP WAWANCARA... 144 LAMPIRAN 6 FOTO ATAU DOKUMENTASI PENELITIAN . 182

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan dan pengangguran masih menjadi masalah yang menyita perhatian di Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Maret 2018 jumlah penduduk miskin atau warga yang pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah garis kemiskinan mencapai 25,95 juta orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan September 2017 yang mencapai angka 26,58 juta orang (Data Badan Pusat Statistik, 2018). Hal ini merupakan gambaran akan keberhasilan semua pihak yang ikut serta dalam mengatasi permasalahan mengenai kemiskinan dan pengangguran. Tabel 1. 1 Jumlah Dan Presentase Penduduk Miskin

Daerah/tahun Jumlah penduduk miskin (juta orang) Presentase penduduk miskin Perkotaan Maret 2018 10,14 7,02 Pedesaan Maret 2018 15,81 13,20 Total Maret 2018 25,95 9,82 Sumber: (bps.go.id)

Dunia usaha merupakan bagian dari komunitas yang juga memiliki tanggungjawab sosial yang sama

(16)

2 dengan masyarakat pada umumnya. Selama ini, dunia usaha berperan sebatas memberikan dukungan dana secara sukarela dan dengan berlandaskan kedermawanan sehingga membuat kegiatan yang dilaksanakan kurang memberikan suatu manfaat yang nyata dan juga dirasakan langsung oleh masyarakat.

Perusahaan harus menyadari bahwa mereka tidak bisa hanya mengejar keuntungan semata. Keberadaan perusahaan yang berada di tengah masyarakat menjadi sebuah tuntutan moral bagi perusahaan untuk harus memperhatikan publik atau masyarakat dan juga lingkungan sekitar perusahaan karena segala aktivitas yang dijalankan perusahaan ikut serta membawa konsekuensi sosial bagi publik. Hal ini membuat pentingnya pihak manajemen perusahaan untuk melakukan tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) (Bernadha,2017:2).

Perihal penerapan CSR di Indonesia telah diatur beberapa peraturan perundang-undangan. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Didalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroang Terbatas Pasal 1 Ayat 3 yang menjelaskan tentang Tanggung Jawab Sosial dan lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat sebagai wujud pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,

(17)

3 baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Lalu Pasal 74 Ayat 1-4 yang berisi tanggungjawab sosial perusahaan yang harus dijalankan oleh tiap-tiap perusahaan sebagaimana mestinya. Seperti yang tertuang dalam Ayat (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Ayat (2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseoran yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Ayat (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud Ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ayat (4) Ketentuan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Pemerintah mengenai Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (UUPT No. 40 Tahun 2007).

Aqua merupakan suatu merk air mineral dalam kemasan (AMDK) yang pabrik atau perusahaannya tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Sementara itu CSR Aqua yang berada di Jawa Barat khususnya CSR Aqua Golden Mississippi Mekarsari yang terletak di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi juga melaksanakan dan memberikan berbagai program

(18)

4 tanggungjawab sosial perusahaan kepada masyarakat. CSR Aqua Golden Mississippi Mekarsari telah banyak mendapatkan penghargaan seperti contohnya penghargaan di tahun 2017 yang diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Kehutanan di Istana Wakil Presiden atas keberlangsungan program CSR yang dijalankannya (Sukabumiupdate.com,2017). Kabar terbaru mengenai CSR Aqua Golden Mississippi Mekarsari yang mendapatkan penghargaan pada bulan April 2018 dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penghargaan tersebut diberikan oleh pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada PT. AQUA Golden Mississippi Mekarsari atas konsistensi perusahaan dalam menjalankan program-program tanggungjawab sosial dan lingkungan (Radarsukabumi.com,2018).

Berbagai bentuk program CSR Aqua Golden Mississippi Mekarsari di segala bidang yang mengantarkan kepada pencapaian pihak CSR menuju salah satu CSR yang secara konsisten menjalankan tanggungjawab sosial secara berkelanjutan di Jawa Barat. Salah satu program dari CSR Aqua Golden Mississippi Mekarsari adalah program pemberdayaan ekonomi usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) Koperasi Lestari Mandiri di Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi yang merupakan wadah bagi para pelaku UMKM di Kecamatan Cicurug untuk mengembangkan usahanya dan sekaligus menjadikan salah

(19)

5 satu program yang mengantarkan pihak CSR Aqua Golden Mississippi meraih beberapa penghargaan.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, sehingga dapat berperan untuk mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu, sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat UMKM merupakan salah satu pilar utama ekonomi nasional yang harus memperoleh dukungan, kesempatan utama, perlindungan, dan pengembangan seluas-luasnya tanpa mengabaikan peranan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga Usaha Besar (Suparnyo, Wicaksono dan Ariyani,2014).

Peningkatan taraf hidup masyarakat dalam bidang ekonomi menjadi perhatian serius setiap pemangku kebijakan CSR. Maka program peningkatan pendapatan masyarakat seringkali menjadi program andalan setiap perusahaan dalam mengimplementasikan CSR-nya. Peningkatan pendapatan ekonomi ini bisa diterapkan dengan mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro, bantuan modal kepada pengusaha-pengusaha kecil, pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah hingga program pemberdayaan petani (Suharto,2010:166).

(20)

6 Seperti yang dikatakan Menteri Sosial Republik Indonesia Idrus Marham yang meyakini bahwa konsep pemberdayaan ekonomi keumatan dan masyarakat akan menekan angka kemiskinan (Tribunnews.com,2018). Suatu ketertarikan bagi penulis untuk meneliti mengenai pelaksanaan yang telah dilakukan dari program pemberdayaan ekonomi pelaku UMKM di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi oleh PT Aqua Golden Mississippi Mekarsari karena sampai saat ini belum mendapatkan jawabannya. Dari latar belakang diatas maka penulis mencoba untuk mengkaji lebih dalam mengenai

Corporate Social Responsibility (CSR) Aqua Golden

Mississippi pada Program Pemberdayaan Ekonomi Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada uraian di atas dan luasnya pembahasan yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis teliti, untuk itu perlu adanya pembatasan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini. Penulis menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki maka penulis akan melakukan penelitian pada Corporate

Social Responsibility (CSR) Aqua Golden Mississippi pada

(21)

7 Kecil, Menengah (UMKM) di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi

. Penulis membatasi ini pada :

a. Gambaran mengenai proses pemberdayaan ekonomi yang telah dilakukan oleh pihak CSR PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari pada Program Pemberdayaan Ekonomi Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi b. Hasil pemberdayaan ekonomi yang telah di

lakukan CSR PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari pada Program Pemberdayaan Ekonomi Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

2. Perumusan Masalah

Dari batasan masalah tersebut dapat dilihat sejumlah masalah yang memungkinkan dapat dijelaskan dalam penulisan dalam penulisan skripsi ini. Penulis akan merumuskan dalam permasalahan diantaranya :

a. Bagaimana proses pemberdayaan ekonomi yang telah dilakukan oleh pihak CSR PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari pada Program Pemberdayaan Ekonomi Pelaku Usaha Mikro,

(22)

8 Kecil, Menengah (UMKM) di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi?

b. Bagaimana hasil pemberdayaan ekonomi yang telah dilakukan oleh pihak CSR PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari pada Program Pemberdayaan Ekonomi Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi?

C. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui proses pemberdayan ekonomi yang telah dilakukan CSR PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari pada program Pemberdayaan Ekonomi Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

b. Untuk mengetahui dan juga menjabarkan mengenai bagaimana hasil dari pemberdayaan ekonomi yang telah dilakukan oleh pihak CSR PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari pada program Pemberdayaan Ekonomi Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

D. Manfaat Penelitian a. Segi Akademis

1) Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis, berkaitan dengan konsep dan metodologinya.

(23)

9 2) Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembangan penelitian serupa dimasa yang akan datang.

3) Hasil penelitian ini diharapkan kiranya dapat menjadi dokumen perguruan tinggi yang berguna untuk menjadi rujukan bagi masyarakat yang konsentrasi pada studi sosial dalam dimensi

Corporate Social Responsibility (CSR),

Pemberdayaan, Pemberdayaan Ekonomi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). b. Segi Praktis

1) Bahan masukan bagi instansi atau perusahaan yang menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR), Pemberdayaan, Pemberdayaan Ekonomi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) 2) Menjadi bahan pertimbangan kepada berbagai

pihak terkait dengan isu CSR, baik pemerintah maupun swasta tentang Corporate Social Responsibility yang dijalankan di PT. Aqua Golden

Mississippi Mekarsari E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, penulis melakukan tinjauan pustaka sebagai langkah awal dari penyusunan skripsi yang diteliti agar menghindari kesamaan judul dan lain-lain. Dari skripsi yang sudah ada sebelumnya, serta sebagai referensi penelitian yang berhubungan dengan pelayanan lembaga sosial. Setelah mengadakan tinjauan pustaka,

(24)

10 maka peneliti menemukan skripsi yang berhubungan dengan CSR dan Pemberdayaan Masyarakat, tetapi penulis akan menemukan dari sudut yang berbeda, referensi dari skripsi yang disusun oleh saudari Deshinta Ria Liany dengan judul “Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Poso Energy Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Sulawena, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah” jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi pada tahun 2017 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi tersebut membahas tentang beberapa program yang dilaksanakan oleh pihak PT. Poso Energy dan bentuk pemberdayaan masyarakat. Yang menjadi pembeda yakni penulis mengambil lokasi penelitian di PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari. Selain itu rumusan masalah pun berbeda, skripsi tersebut juga membahas implemetasi dari beberapa program pemberdayaan yang dilaksanakan oleh PT. Poso Energy. Berbeda dengan skripsi ini yang terfokus hanya membahas satu program pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan oleh pihak PT. Aqua Golden Mississippi. Kesimpulan ataupun hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni PT. Poso Energy sudah melaksanakan aktivitas tanggungjawab sosial perusahaan sejak tahun 2012 dan ada 5 bidang program yaitu program pendidikan, kesehatan, kemasyarakat, perlindungan lingkungan, dan pengembangan masyarakat (Liany, 2017).

(25)

11 Selain itu penulis juga menggunakan tinjauan pustaka lain yang disusun oleh saudara Fiqih Fauzi jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi pada tahun 2015 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Implementasi Corporate Social

Responsibility Pada Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI)”. Kesimpulan dan hasil dari skripsi ini yakni menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2014 Program Kemitraan lebih focus pada peningkatan kolektibilitas serta pembinaan dan monitoring kepada mitra binaan agar dapat mendorong untuk semakin berkembang. Perbedaan skripsi ini dengan penelitian yang dilaksanakan oleh penulis yakni perbedaan lokasi penelitian dan juga pembahasan yang dilakukan di skripsi ini perihal kemitraan, berbeda dengan penelitian yang dilakukan penulis yakni membahas mengenai pemberdayaan ekonomi (Fauzi, 2015).

Tinjauan pustaka atau referensi lain yang digunakan penulis yakni skripsi yang disusun oleh saudari Firda Aulia yang berjudul “Implementasi Corporate Social

Responsibility (CSR) Terhadap Pemberdayaan Masyarakat

(Studi Kasus pada PT. Tugu Pratama Indonesia General Insurance) Konsentrasi Asuransi Syariah Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum pada tahun 2015 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kesimpulan ataupun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yakni menunjukkan bahwa PT Tugu Pratama Indonesia selama

(26)

12 tahun 2014 lebih banyak mengalokasikan anggarannya untuk bidang non pendidikan seperti kesehatan dan keagamaan dibandingkan dengan bidang pendidikan, adapun pola alokasi yang diterapkan menggunakan dua pola, yaitu secara langsung dan bermitra dengan pihak lain dalam menjalankan program CSR-nya (Aulia, 2015).

Penelitian yang dilakukan oleh Alma Deleni yang digunakan oleh penulis sebagai tinjauan pustaka yang berjudul “Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) UMKM Batik Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat” jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi pada tahun 2017 Universitas Sanata Dharma. Hasil ataupun kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini yakni menunjukkan Implementasi CSR yang dilakukan pelaku UMKM Batik dan Implementasi CSR yang dilakukan pelaku UMKM Batik mampu meningkatkan kesejahteraan karyawan UMKM Batik (Deleni, 2017).

Penelitian lain yang digunakan penulis sebagai tinjauan pustaka yakni skripsi yang disusun oleh saudari Khilda Kholisoh yang berjudul “Pendayagunaan Dana CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Bank Negara Indonesia (Persero) TBK Melalui Program Mitra Binaan” jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi pada tahun 2010 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini menunjukkan hasil bahwa pendayagunaan dana CSR PT. BNI (Persero) melalui program mitra binaan pada pedagang kaki lima taman

(27)

13 tenda 46 Jakarta Pusat diberikan dalam bentuk tendanisasi untuk menunjang fasilitas berdagang yang lebih layak bagi para pedagang yang mempengaruhi pedagang sehingga pedagang kaki lima taman tenda 46 dapat meningkatkan kualitas ekonomi keluarganya (Kholishoh, 2010).

Selanjutnya penelitian lain pada skripsi yang disusun oleh saudara Muhammad Faris Said yang berjudul “Strategi Pemberdayaan UMKM Pada Dinas Koperindag Kabupaten Maros (Studi Kasus pada Sektor Perdagangan)” jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin pada tahun 2015. Hasil atau kesimpulan yang didapatkan dalam skripsi ini menunjukkan bahwa strategi pemberdayaan Dinas Koperindag dalam memberdayakan UMKM tidak berjalan optimal, pemberdayaan yang dilakukan pemerintah pada fase inisial cukup berperan dengan memberikan pelatihan dan penyuluhan. Selanjutnya pada fase partisipatoris masyarakat dan pemerintah sudah berkolaborasi dalam mengembangkan UMKM. Sementara pada fase emansipatoris pemerintah masih terkendala pada penyediaan sarana dan prasarana dalam pengembangan UMKM (Said, 2015).

Adapun tinjauan pustaka lain yang digunakan oleh penulis yakni dalam bentuk jurnal yang diantara lain jurnal yang disusun oleh saudari Silvania Mira Vegawati, dkk yang berjudul “Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) Citra Perusahaan (Survey pada

(28)

14 warga di Desa Sidodadi Kelurahan Kalirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang” Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang tahun 2015. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pada analisis faktor terdapat 21 indikator yang membentuk 6 faktor yang memberikan hasil analisis memiliki pengaruh secara signifikan terhadap terhadap Citra Perusahaan baik secara bersama-sama maupun secara parsial (Vegawati, Kumadji, Fanani, 2015: 5).

Jurnal lain yang digunakan oleh penulis sebagai tinjauan pustaka adalah jurnal yang disusun oleh Ni Nyoman Sunariani, dkk dalam Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Vol.2 No.1 Tahun 2017 yang berjudul “Pemberdayaan UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Melalui Program Binaan di Provinsi Bali”. Hasil dan juga kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah diperoleh premis program binaan UMKM dan

Analithical Hirarchy process yang memberikan hasil

maksimal untuk pemberdayaan secara ekonomi UMKM di Provinsi Bali. Dengan pemberdayaan tersebut akan memberikan peningkatan secara signifikan pertumbuhan ekonomi pasar domestic dan Internasional Provinsi Bali. Kendala yang dihadapi UMKM ditingkat hulu yaitu modal usaha, proses produksi, SDM, kekurangan pasokan bahan baku, dan pemasaran. (Sunariani, Suryadinatha, Mahaputra, 2017).

(29)

15 Jurnal lain yang digunakan oleh penulis sebagai tinjauan pustaka yakni jurnal yang disusun oleh saudara Satori, dkk yang berjudul “Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Melalui Program CSR PT Indocement (Studi Kasus di Blok Kebon Gedang Desa Ciwaringin Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon)” jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Ushuluddin Adab Dakwah Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon tahun 2016. Kesimpulan ataupun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yakni menunjukkan bahwa pengrajin batik tulis ciwaringin mendapat manfaat pemberdayaan UMKM melalui permodalan, sarana prasarana, dukungan non materil, serta selalu mengingatkan pengrajin tentang tujuan utama pada setiap kegiatan yang dilaksanakan (Satori, Suryatna, Syatori, 2016).

F. Metode Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari, yang di beralamat di Jalan Raya Siliwangi No. 70, Kelurahan Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Agustus sampai November 2018.

2. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses dan juga tahapan yang digunakan dan telah

(30)

16 dilaksanakan oleh CSR PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari pada program Pemberdayaan Ekonomi Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Koperasi Lestari Mandiri Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini memakai pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini peneliti gunakan dengan beberapa pertimbangan, yaitu pendekatan kualitatif bersifat luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim dalam mendefinisikan suatu konsep, serta memberi kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik dan unik bermakna dilapangan (Bungin, 2003: 36). Data yang ditemukan berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih dari sekedar angka atau frekuensi (Sutopo,1996:36). Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya melainkan lebih berdasarkan pada sifat fenomenologis yang mengutamakan penghayatan (Gunawan, 2013:80). Pendekatan penelitian kualitatif memiliki dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan mengungkapkan (to describe and

explore); kedua, menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Penelitian kualitatif bersifat

deskriptif dan penjelasan (Ghony dan Almansyur,2012:29). Menurut Bogdan dan Taylor

(31)

17 (1975) penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Salam dan Aripin, 2006:30).

3. Teknik Pemilihan Informan

Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang memberikan keleluasaan kepada peneliti dalam menyeleksi informan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Menentukan kelompok peserta yang menjadi informan penelitian sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan penelitian dan juga masalah penelitian tertentu. (Bungin, 2011:107) Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu misalnya orang atau informan tersebut dianggap oleh peneliti paling tahu dan mengerti tentang apa ingin dikaji dan dicari oleh peneliti sehingga memudahkan peneliti untuk lebih detail dalam menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti (Sugiono,2009:54).

Dalam penelitian ini, kriteria pemilihan informan yang penulis pilih berdasarkan pertimbangan kepentingan penulis mengenai pengetahuan informan mengenai kajian yang akan diteliti oleh penulis.

Adapun informan yang pertama yakni Manager CSR PT. AGM Mekarsari. Penulis memilih

(32)

18 menjadikan Manager CSR PT. AGM Mekarsari karena kepentingan penulis dalam mengkaji lebih mendalam mengenai latar belakang CSR PT. AGM Mekarsari.

Informan kedua yakni Head Project Program pemberdayaan ekonomi pelaku UMKM, penulis memilih kepala proyek program pemberdayaan ekonomi karena pengetahuan tentang latar belakang program dan juga implementasi program yang telah dilakukan sebagai data yang penulis butuhkan dalam penelitian ini.

Informan ketiga yakni pendamping program yang dipilih oleh pihak CSR PT AGM Mekarsari dan juga dari hasil rekomendasi pihak Kecamatan Cicurug, penulis memilih informan ketiga ini dikarenakan pengetahuan dan juga partisipasi informan dalam program ini dapat menjadikan data dalam penelitian ini.

Informan keempat yakni pelaku usaha yang berinisial “E”. Penulis memilih informan berinisial “E” dengan pertimbangan informan ini baru bergabung ke dalam program pemberdayaan ekonomi dan penulis mempertimbangkan informan ini dikarenakan penulis ingin lebih mengetahui perbedaan atau persamaan proses dan juga hasil yang diperoleh oleh informan yang berbeda.

(33)

19 Informan kelima yakni pelaku usaha yang berinisial “ER”. Penulis memilih informan berinisial “ER” dengan pertimbangan informan ini sudah ikut dan menjadi penerima manfaat program ini selama kurang lebih satu tahun, dengan itu penulis mengharapkan data mengenai proses dan juga hasil yang lebih tergambar yang menjadi pembeda dan persamaan yang diperoleh dalam program ini.

Informan keenam yakni pelaku usaha yang berinisial “S”. penulis memilih informan ini dengan pertimbangan informan ini juga sudah masuk dan menjadi penerima manfaat program pemberdayaan ekonomi pelaku UMKM kurang lebih 14 bulan. Dengan rentan waktu tersebut penulis ingin mencoba mengkaji data mengenai proses dan juga hasil yang diperoleh oleh informan dari program.

Informan ketujuh yakni pelaku usaha dengan inisial “D”. penulis memilih informan ini dengan mempertimbangkan bahwa informan ini sebagai penerima manfaat program yang dari awal program ini berjalan sudah menjadi penerima manfaat. Penulis ingin menggali dan juga untuk bahan triangulasi sumber dari awal program ini berjalan mengenai bagaimana proses dan juga hasil yang sudah di dapatkan informan ini dan apakah proses dan juga hasil tersebut sesuai dengan apa yang informan lain dapatkan

(34)

20 ataupun apa yang telah direncanakan pihak CSR PT. AGM Mekarsari pada program pemberdayaan ekonomi pelaku UMKM di Kecamatan Cicurug.

Tabel 1. 2 Teknik Pemilihan Informan

NO NAMA Pertanyaan Jumlah

1. CSR Manager Latar belakang CSR

PT Aqua Golden Mississippi Mekarsari 1 orang 2. Head Project Program Latar belakang Program Pemberdayaan Ekonomi Pelaku UMKM di Kec. Cicurug, Sukabumi 1 orang 3. Pendamping Program Proses pemberdayaan yang dilakukan dan di dapatkan pada Program Pemberdayaan Ekonomi Pelaku UMKM di Kec. Cicurug, Sukabumi 1 orang 4. Pelaku UMKM

Proses dan hasil pemberdayaan yang di dapatkan pada Program Pemberdayaan Ekonomi Pelaku UMKM di Kec. Cicurug, Sukabumi 4 orang

(35)

21 4. Jenis dan Sumber Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka peneliti menggunakan penelitian lapangan (field research). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua macam, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer, adalah data dalam bentuk kata-kata (verbal) secara lisan, perilaku yang dilakukan subjek penelitian atau informan penelitian (Rustanto, 2015: 17). peneliti mendapatkan data dari subjek penelitian yaitu dua orang structural yang berada di CSR PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari, satu orang pengurus program dari pihak Kecamatan Cicurug yang juga mengurusi Koperasi sebagai wadah pelaku UMKM, dan 4 orang pelaku usaha sebagai penerima manfaat dari program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh CSR PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari.

b. Data Sekunder, yaitu data yang peneliti peroleh baik berupa dokumen grafis (tabel, catatan), foto-foto, film, rekaman video, benda-benda, dan lain-lain yang dapat memperkuat data primer yang diperoleh peneliti (Rustanto, 2015: 17). Data sekunder ini penulis peroleh dari laporan tahunan PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari 2016-2017, media masa, jurnal buku-buku dan lain-lain.

(36)

22 5. Teknik Pengumpulan Data

a. Pengumpulan Data dengan Wawancara

Teknik wawancara (interview) adalah merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam suatu penelitian. Wawancara (interview) merupakan cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi (data) dari responden dengan cara bertanya langsung secara bertatap muka (face to face) namun dalam perkembangannya bisa saja dilakukan dengan memanfaatkan sarana komunikasi lain seperti telepon dan internet (Mashud, Suyatno dan Sutinah, 2005:69). Selain itu wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai (Bungin, 2011: 111).

b. Pengumpulan Data dengan Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengamati suatu peristiwa dengan penyaksian langsung dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau

observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu

objek peristiwa yang sedang ditelitinya (Ruslan,2006:32). Observasi dapat diartikan dalam arti sempit dan juga luas. Dalam arti sempit observasi diartikan sebagai pengamatan langsung

(37)

23 yang dilakukan dalam situasi wajar maupun situasi buatan. Dalam arti luas observasi meliputi pengamatan tidak langsung dimana pengamatan tersebut menggunakan alat-alat bantuan atau penolong yang sudah dipersiapkan atau yang diadakan khusus untuk keperluan tersebut.

c. Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah metode pengumpulan data untuk dapat mengetahui dan menelusuri data historis yang digunakan dalam metode penelitian sosial. Pengumpulan data-data tersebut bersumber dari buku-buku, dokumen arsip perusahaan, data-data perusahaan atau laporan yang dalam hal ini di dapat dari pihak Aqua Golden Mississippi Mekarsari yang berkaitan dengan penelitian. (Bungin, 2007: 121)

6. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan subjek penelitian Prinsip Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, maka hal tersebut akan dikemukakan disini bahwa, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

(38)

24 7. Kerangka Berfikir

Gambar 1. 1 Kerangka Berfikir

CSR AQUA GOLDEN MISSISSIPPI MEKARSARI PROGRAM PEMBEDAYAAN EKONOMI PERMASALAHAN KEBUTUHAN - TERBATASNYA MODAL USAHA - MANAJEMEN KEUANGAN - LEMBAGA KHUSUS - PENGETAHUAN - KURANGNYA KETERAMPILAN - MINIM KREASI DAN INOVASI - PEMASARAN - MODAL USAHA - PELATIHAN MANAJEMEN KEUANGAN - PEMBENTUKAN LEMBAGA KHUSUS - PEMBERIAN PENGETAHUAN SEPUTAR DUNIA USAHA - PEMBERIAN PELATIHAN KETERAMPILAN USAHA - BANTUAN PEMASARAN PRODUK

(39)

25 G. Sistematika Penulisan

Sistematika ini terdiri dari lima bab, yang terdiri sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN :

Dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, lokasi dan waktu penelitian, teknik pemilihan informan, sumber data, teknik analisa data, teknik kebsahan data dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI :

Dalam bab ini terdapat landasan teori yaitu pengertian Corporate Social Responsibility (CSR), Pemberdayaan, Pemberdayaan Ekonomi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA:

Dalam bab ini membahas mengenai gambaran umum PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari, yang terdiri dari profil lembaga, visi dan misi, struktur lembaga, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kerjasama dan jaringan lembaga. BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN :

Dalam bab ini membahas mengenai data dan temuan penelitian yang telah dilakukan. Data dan temuan penelitian berupa hasil wawancara dengan

(40)

26 staff CSR PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari, pendamping program, dan juga pelaku UMKM sebagai penerima manfaat program..

BAB V PEMBAHASAN :

Dalam bab ini membahas mengenai uraian yang mengaitkan latar belakang, teori dan rumusan teori baru dari penelitian.

BAB VI PENUTUP:

Dalam bab ini terdiri dari kesimpulan, implikasi, dan saran dari penelitian yang telah dilakukan

(41)

27 BAB II

KAJIAN TEORI

A. Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggungjawab Sosial Perusahaan

1. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) atau

tanggungjawab sosial perusahaan menurut Archie B. Carrol menjelaskan bahwa ada tiga prinsip dasar yang mendasari tanggungjawab sosial perusahaan yang dikenal dengan istilah triple bottom lines yakni: Provit; perusahaan harus tetap menjalankan usahanya untuk mencari keuntungan sehingga memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang, People; bentuk kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan manusia atau masyarakat yang ditunjukkan seperti ikut serta dalam memberikan bantuan pendidikan untuk masyarakat, selain itu juga ikut berpartisipasi dalam penguatan ekonomi masyarakat sekitar, yang ketiga adalah Planet; bentuk kepedulian perusahaan terhadap alam atau lingkungan hidup seperti penghijauan, penyediaan sarana air bersih, penyediaan sarana public seperti wc umum, dan berupa pengembangan potensi pariwisata yang ada di masyarakat.

Sebuah perusahaan perlu menerapkan CSR bagi masyarakat di sekitarnya dan hal ini secara lebih teoritis dan sistematis dikembangkan dengan konsep Piramida

(42)

28 Tanggungjawab Sosial Perusahaan oleh Archie B. Carrol yang menjelaskan ada empat point yang termasuk ke dalam konsep piramida tanggungjawab sosial perusahaan yakni:

Tanggungjawab Ekonomi; perusahaan harus menghasilkan

keuntungan sebagai syarat agar dapat terus beroperasi dan berkembang, Tanggungjawab Legal; dalam proses mencari keuntungan perusahaan harus taat pada hukum dan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah,

Tanggungjawab Etis; kewajiban untuk menjalankan bisnis

yang baik, sesuai dengan norma yang berlaku, dan segala kegiatan tanggungjawab sosial perusahaan harus sesuai dengan norma dan etika yang berlaku dalam masyarakat,

Tanggungjawab Filantropis; perusahaan harus dapat

memberikan kontribusi yang dirasakan langsung oleh masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sekitar perusahaan (Edi Suharto 2007:102).

Dalam konteks ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan CSR sudah di atur dalam Undang-Undang pasal 74 UU Nomor 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas (UUPT), yang menyatakan bahwa:

1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

(43)

29 2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dari sekian banyak teori CSR atau tanggungjawab sosial perusahaan diatas, penulis menyimpulkan CSR atau tanggungjawab sosial perusahaan merupakan suatu bentuk komitmen sebuah perusahaan untuk ikut serta dalam pembangunan masyarakat. Perusahaan harus menyeimbangkan tujuan dan kewajiban untuk berkontribusi lebih dalam membantu masyarakat mendapatkan keberfungsian sosialnya. Kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan nilai, aturan, dan kode etik baik dalam ruang lingkup pemerintah maupun yang ada di dalam masyarakat.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis yang mengambil topik pada CSR PT Aqua Golden Mississippi (AGM) Mekarsari maka dari itu penulis menggunakan teori CSR karena dalam sebuah korporasi atau perusahaan CSR atau tanggungjawab sosial perusahaan sudah menjadi

(44)

30 kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pihak korporasi atau perusahaan. Pihak AGM Mekarsari telah melaksanakan CSR atau tanggungjawab sosialnya dengan beberapa program pada bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan juga lingkungan. Focus penelitian ini yakni penulis lebih terfokus pada CSR dan juga salah satu program pemberdayaan yang telah dilaksanakan oleh pihak CSR Aqua Golden Mississippi yakni program pemberdayaan ekonomi pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Koperasi Lestari Mandiri yang ada di Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi.

Penulis mengambil penelitian yang berkaitan dengan CSR karena dalam beberapa jurnal seperti dalam jurnal Model Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM) Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Industri Rokok Di Kudus yang

dilakukan oleh Suparno, Anggit Wicaksono, dan Wiwit Aryani. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai CSR belum banyak dimanfaatkan atau diimplementasikan oleh perusahan besar. Implementasi pada perusahaan besar tersebut sangat digantungkan pada pertimbangan adanya manfaaat atau tidak bagi perusahaan. Selain dari itu pemahaman CSR bidang ekonomi masih terbatas pada pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar dan belum mengarah pada pemberdayaan kepada sesama pengusaha (Khususnya

(45)

31 UMKM). Masih sangat jarang perusahaan besar terlibat dalam upaya pemberdayaan UMKM. Hal ini yang membuat penulis semakin tergerak untuk meneliti mengenai CSR, pemberdayaan, dan UMKM. PT. Aqua Golden Mississippi Mekarsari merupakan salah satu perusahaan besar yang telah mengimplementasikan CSR. Banyak program yang telah diimplementasikan oleh pihak CSR Aqua, focus dalam penelitian ini adalah penulis membatasi pada satu program pemberdayaan ekonomi UMKM yang telah diimplementasikan oleh pihak CSR Aqua Golden Mississippi Mekarsari.

Selain itu, menurut Edi Suharto yang menyebutkan bahwa program peningkatan pendapatan masyarakat menjadi program andalan setiap perusahaan dalam mengimplementasikan CSR-nya. Hal ini dilakukan karena peningkatan taraf hidup masyarakat dalam bidang ekonomi menjadi perhatian serius yang harus dipertimbangkan oleh para pemangku kebijakan CSR. Peningkatan pendapatan ekonomi ini bisa diterapkan dengan mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro, bantuan modal kepada pengusaha-pengusaha kecil, pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah dan hingga program pemberdayaan petani (Suharto, 2010:166). Hal ini semakin memperkuat penulis untuk lebih ingin mengetahui secara detail bagaimana CSR Aqua Golden Mississippi Mekarsari menjalankan programnya khususnya di program pemberdayaan

(46)

32 ekonomi pelaku UMKM yang ada di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

B. Pemberdayaan Ekonomi 1. Pengertian Ekonomi

Ekonomi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikonomia yang berasal dari dua suku kata yakni oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti aturan. Dengan demikian secara sederhana ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan mengurus tangga yang dalam bahasa inggris disebut dengan istilah economics (Suharto, 2004:3). Ekonomi secara umum diartikan sebagai hal yang mempelajari perilaku manusia dalam menggunakan sumberdaya yang langka untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia. Dimana ruanglingkup ekonomi meliputi satu bidang perilaku manusia yang terkait dengan konsumsi, produksi, dan distribusi. (P3EI, 2008:14)

Ekonomi merupakan suatu tata cara aturan yang ada dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap alat pemuas kebutuhannya, hal tersebut berkaitan dengan aktivitas orang dan masyarakat yang berhubungan dengan produksi, distribusi pertukaran dan konsumsi jasa-jasa serta barang-barang langka. (Ismail, 2008:222)

(47)

33 Sedangkan menurut Sulaiman pengertian ekonomi merupakan ilmu yang menerangkan cara-cara menghasilkan, mengedarkan, membagi dan memakai barang dan jasa dalam masyarakat sehingga kebutuhan materi masyarakat dapat terpenuhi sebaik-baiknya (Sholahuddin, 2007:3)

Dapat disimpulkan bahwa ekonomi merupakan ilmu yang membahas mengenai kebutuhan manusia dan bagaimana manusia tersebut menggunakan apa yang ada dalam lingkungan sekitarnya sesuai dengan kebutuhannya. Hal tersebut berhubungan dengan produksi, konsumsi, distribusi, kemiskinan, dan juga pendapatan yang diperoleh manusia.

2. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi

Pemberdayaan ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu program kegiatan yang dilakukan oleh lembaga atau pemerintah dalam meningkatkan keterampilan hidup, permodalan sekelompok orang agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, dan membuat kondisi hidupnya lebih baik atau mengembangkan usaha yang dimilikinya. (Ismail, 2008:225-226)

Sesuai dengan teori di atas, pihak CSR Aqua Golden Mississippi Mekarsari selaku pemberdaya membuat program pemberdayaan ekonomi pelaku UMKM di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi

(48)

34 guna meningkatkan keterampilan para pelaku usaha yang berada di wilayah Cicurug. Modal usaha yang diberikan pihak CSR Aqua Golden Mississippi Mekarsari dilakukan sebagai wujud kepedulian perusahaan agar para pelaku usaha dapat mengembangkan usaha yang dimilikinya guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

Penguatan pemilikan faktor-faktor produksi, penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan masyarakat untuk mendapatkan gaji/upah yang memadai, serta penguatan masyarakat untuk memperoleh informasi, pengetahuan keterampilan, yang harus dilakukan dengan beberapa aspek, baik dari aspek masyarakatnya sendiri, maupun aspek kebijakannya. (Hutomo,2000:3).

Pemberdayaan dibidang ekonomi merupakan upaya untuk membangun daya masyarakat dengan cara mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi ekonomi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya. Dalam konteks permasalahan sederhana, ekonomi rakyat merupakan strategi “bertahan hidup” yang dikembangkan penduduk masyarakat miskin, baik di kota maupun di desa (Mubyarto, 1996:4).

Pada umunya permasalahan ekonomi seperti belum terpenuhinya kebutuhan makan dan minum

(49)

35 menjadi sebuah permasalahan yang sampai saat ini belum terpecahkan secara menyeluruh. Cara ampuh mengatasi permasalahan ekonomi yakni berupa pemberdayaan yang dilakukan oleh kelompok yang berdaya kepada kelompok lemah yang diberdayakan. Pemberdayaan berbasis ekonomi dalam beberapa temuan penelitian dan diakui oleh lembaga pemerintahan mampu menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Hal tersebut berdampak dalam pengentasan permasalahan ekonomi yang mulai menemukan titik terang. Pemberdayaan ekonomi yang dilakukan CSR Aqua Golden Mississippi Mekarsari telah membantu pemerintah dalam skala kecil yakni Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Cara menguranginya adalah dengan membuat dan melakukan program pemberdayaan ekonomi kepada pelaku UMKM guna menjadi masyarakat yang berdaya dan terpenuhi kebutuhan hidupnya.

3. Proses Pemberdayaan Ekonomi

Suharto mengartikan pemberdayaan dari segi tujuan dan proses, sedang Adi mengartikan pemberdayaan dari suatu program dan suatu proses. Pemberdayaan diartikan sebagai suatu program dimana pemberdayaan dilihat dari tahapan-tahapan kegiatan guna mencapai suatu tujuan yang biasanya sudah

(50)

36 ditentukan jangka waktunya. (Adi, 2002:171). Sebenarnya kedua istilah tersebut sama artinya jika dipandang dari hasil yang ingin dicapai yang berarti dari keduanya ada batas waktu yang telah ditentukan. Pemberdayaan sebagai suatu proses menurut (Adi, 2002:172) adalah suatu proses yang berkesinambungan (on-going) sepanjang komunitas itu masih ingin melakukan perubahan dan perbaikan dan tidak hanya terpaku pada satu program saja. Dicontohkan dalam proses yang relative terus berjalan sepanjang usia manusia. Pada hakekatnya, pemberdayaan merupakan suatu kegiatan yang lebih menekankan proses, tanpa bermaksud mengesampingkan hasil dari pemberdayaan itu sendiri. Partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan pemberdayaan mutlak diperlukan dalam kaitannya dengan proses pemberdayaan. Dengan menekankan pada proses, maka pemberdayaan Menurut Adi (2007) memiliki tahap-tahap sebagai berikut:

a. Penyadaran; pada tahap ini dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat agar mereka mengerti bahwa kegiatan pemberdayaan ini penting bagi peningkatan kualitas hidup mereka, dan dilakukan secara mandiri. (self help)

(51)

37 b. Pengkapasitasan; sebelum diberdayakan, masyarakat perlu diberdayakan kecakapan dalam mengelolalnya. Tahap ini sering disebut capacity

building, yang terdiri dari pengkapasitasan

manusia, organisasi, dan sistem nilai.

c. Pendayaan; pada tahap ini, target diberikan daya, kekuasaan, dan peluang sesuai dengan kecakapan yang sudah diperolehnya tahapan program pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah siklus perubahan yang berusaha mencapai taraf kehidupan yang lebih baik.

d. Tahap capacity building dan networking; tahap ini mencakup:

1) Melakukan pelatihan, workshop, dan sejenisnya untuk membangun kapasitas setiap individu masyarakat agar siap menjalankan kekuasaan yang diberikan kepada mereka.

2) Masyarakat sasaran bersama-sama membuat aturan main dalam menjalankan program, berupa anggaran dasar organisasi, sistem, dan prosedurnya.

3) Membangun jaringan dengan pihak luar seperti pemerintah daerah setempat yang mendukung kelembagaan lokal.

4) Tahap pelaksanaan dan pendampingan

5) Melaksanakan kegiatan yang telah disusun dan direncanakan bersama masyarakat

(52)

38 6) Tahap evaluasi mencakup:

a. Memantau setiap pemberdayaan yang dilakukan b. Mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dari

tahapan pemberdayaan yang dilakukan

c. Mencari solusi atas konflik yang mungkin muncul dalam setiap tahapan pemberdayaan. Tahap evaluasi akhir menjadi jembatan menuju tahap terminasi

7) Tahap terminasi; tahap terminasi dijalankan sebagaimana program berjalan sebagaimana yang diharapkan (Adi, 2007:251-258).

4. Tujuan Pemberdayaan Ekonomi

Pemberdayaan memiliki tujuan untuk memotivasi dan memfasilitasi masyarakat untuk mencapai tujuannya (Suharto, 2010:67). Adapun tujuan pemberdayaan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah pasal 5 sebagai berikut:

a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang berkembang dan berkeadilan

b. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.

c. Meningkatkan peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan,

(53)

39 pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.

Dari pemaparan di atas, bahwa tujuan pemberdayaan yang tertera di Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Pasal 5 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dapat menjadi acuan bagi penulis dalam penelitian ini. Tiga hal yang disebutkan menjadi tujuan pemberdayaan agar kelompok lemah dan tidak berdaya menjadi berdaya khususnya para pelaku UMKM dapat menjadi pilar perekonomian nasional yang mampu menekan angka kemiskinan dan pengangguran. 5. Indikator keberhasilan suatu proses pemberdayaan

ekonomi masyarakat

Untuk melihat keberhasilan suatu pemberdayaan yang berbasis ekonomi, dapat dilihat dari beberapa indikator yang dikemukakan oleh Edi Suharto. Menurut Edi Suharto terdapat delapan indikator pemberdayaan ekonomi, diantaranya: a. Kebebasan mobilitas: kemampuan individu untuk

pergi keluar rumah atau wilayah tempat tinggalnya, seperti ke pasar, bioskop, fasilitas medis, rumah ibadah, kerumah tetangga. Tingkat mobilitas ini dianggap tinggi jika individu mampu pergi sendirian.

b. Kemampuan membeli komoditas kecil: kemampuan individu membeli barang-barang kebutuhan keluarga sehari-hari (beras, minyak

(54)

40 tanah, minyak goreng, bumbu dan lain-lain); kebutuhan dirinya (minyak rambut, sabun mandi, rokok, bedak, shampo, dan lain-lain). Individu dianggap mampu melakukan kegiatan ini terutama jika ia dapat membuat keputusan sendiri tanpa meminta izin pasangannya; terlebih jika ia dapat membeli barang-barang tersebut dengan uangnya sendiri.

c. Kemampuan membeli komoditas besar: kemampuan individu membeli barang-barang sekunder dan tersier, seperti lemari pakaian, TV, radio, koran, majalah, pakaian keluarga. Seperti halnya poin diatas, poin tinggi diberikan terhadap individu yang dapat membuat keputusan sendiri tanpa meminta izin pasangannya; terlebih jika ia dapat membeli barang-barang tersebut dengan menggunakan uangnnya sendiri.

d. Terlibat dalam membuat keputusan-keputusan rumah tangga: mampu membuat keputusan secara sendiri maupun bersama suami/istri mengenai keputusan-keputusan keluarga, misalnya mengenai renovasi rumah, pembelian kambing ternak, memperoleh kredit usaha.

e. Kebebasan relatif dari dominasi keluarga: responden ditanya mengenai apakah dalam satu tahun terakhir ada seseorang (suami, istri, anak-anak, mertua) yang mengambil uang, tanah,

(55)

41 perhiasan dari dia tanpa izinnya; yang melarang mempunyai anak; atau melarang bekerja diluar rumah.

f. Kesadaran hukum dan politik: mengetahui nama salah seorang pegawai pemerintah/kelurahan; seorang anggota DPRD setempat; nama presiden; mengetahui pentingnya memiliki surat nikah dan hukum-hukum waris.

g. Keterlibatan dalam kampanye dan protes-protes: seseorang dianggap “berdaya” jika ia pernah terlibat dalam kampanye atau bersama orang lain melakukan protes, misalnya terhadap suami yang memukul istri; istri yang mengabaikan suami dan keluarganya; gaji yang tidak adil; penyalahgunaan bantuan sosial; atau penyalahgunaan bantuan sosial dan pegawai pemerintah.

h. Jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap keluarga: memiliki rumah, tanah, asset produktif, tabungan. Seseorang dianggap memiliki poin tinggi jika ia memiliki aspek-aspek tersebut secara sendiri atau terpisah dari pasangannya (Suharto, 2005:63-64) 6. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM)

Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang dijelaskan dalam UU Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) No. 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut: (Hadiyati, 2015:5)

(56)

42 a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur Undang-Undang ini. b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif

yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang ini.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Dari penjabaran di atas bahwa pelaku UMKM di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi termasuk

(57)

43 pada golongan usaha Mikro. Sejarah terbentuknya UMKM tersebut merupakan usaha yang bergerak di bidang ekonomi produktif yang berdiri sendiri, serta dilakukan orang perseorangan atau badan usaha yang memiliki kriteria Usaha Mikro dalam Undang-Undang UMKM. Usaha tersebut dilakukan oleh pelaku UMKM dan di dukung dengan program CSR Aqua Golden Mississippi Mekarsari sebagai

Berdasarkan UU Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) No. 20 Tahun 2008 pada Bab IV pasal 16 menetapkan kriteria UMKM sebagai berikut:

a. Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak

Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau;

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah).

b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) sampai paling banyak Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,-

(58)

44 (Tiga Ratus Juta Rupiah) sampai paling banyak Rp. 2.500.000.000,- (Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah).

c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,- (Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,- (Lima Puluh Milyar Rupiah).

Pengembangan usaha UMKM dalam konteks pasar bebas dan terbuka dibutuhkan pembinaan seperti penyadaran jiwa dan sikap entrepreneuship. Hidayat (2000) membagi UKM dalam empat bagian dengan menggunakan kriteria entrepreneurship, yaitu:

1. Livelihood Activities: bertujuan mencari kesempatan kerja untuk mencari nafkah. Disebut sektor informal dan tidak memiliki jiwa kewirausahaan.

2. Micro Entreprise: bersifat pengrajin dan tidak bersifat kewirausahaan.

(59)

45 3. Small Dynamic Entreprises: memiliki jiwa kewirausahaan dan sudah mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.

4. Fast Moving Entreprises: memiliki jiwa kewirausahaan dan menghasilkan pengusaha skala menengah dan besar. (Parmono, Soejoedona, 2002:15)

Dari ke-empat bagian yang telah dipaparkan di atas, yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini adalah Small Dynamic Enterprise, bagian ini memiliki kriteria sama dengan pelaku UMKM di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Para pelaku UMKM tersebut memiliki jiwa usaha namun pada awal merintis usaha, para pelaku UMKM memiliki keterbatasan dalam modal usaha, manajemen keuangan, inovasi dalam berjualan, pemasaran produk dan lain-lain. Pada awal memulai usaha, pelaku UMKM di Kecamatan Cicurug meminjam modal usaha kepada bank keliling yang memiliki sistem bunga yang sangat besar, hal tersebut membuat para pelaku UMKM malah gulung tikar dan tidak bisa melanjutkan usahanya. Modal berwirausaha inilah yang dilihat oleh pihak CSR Aqua Golden Mississippi Mekarsari sebagai dasar terbentuknya program pemberdayaan ekonomi pelaku UMKM di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

(60)

46 Dalam penelitian yang dilakukan oleh P. Eko Prasetyo, Siti Maisaroh dalam Jurnal yang berjudul Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan yang mengemukakan bahwa model strategi dasar kebijakan pemberdayaan yang efektif dan efisien dapat dilakukan dengan pemberdayaan ekonomi local yang kreatif dan produktif untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Pemberdayaan ekonomi local bisa berfokus pada koperasi dan juga UMKM yang diharapkan bisa menjadi usaha yang besar dan mandiri. Investasi manusia adalah investasi jangka panjang maka dari itu dalam pemberdayaan ekonomi local juga perlu dilakukan pelatihan, kursus, keterampilan, dan pembekalan berupa pendidikan (Prasetyo, dkk, 2015: 1).

(61)

47 BAB III

PROFIL LEMBAGA

A. Profil Aqua Group

Tirto Utomo memulai perusahaan dengan mendirikan PT. Golden Mississippi Mekarsari (GM) tahun 1973. Pada tahun 1989 nama “Golden Mississippi” menjadi “Aqua Golden Mississippi” (AGM). Pabrik pertama berlokasi di pondok ungu, Bekasi, Jawa Barat. Nama awal produk AMDK saat itu adalah “Puritas”. Untuk mempermudah pelafalan dan meningkatkan branding, nama “Puritas” kemudian diganti dengan “AQUA”

Pada tahun 1998 PT. Tirta Investama (TIV) bermitra dengan Danone Group, kelompok usaha multinasional yang berpusat di Paris, Perancis, melalui Danone Asia Holding Pte. Ltd. Selanjutnya PT. TIV bersama PT. AGM dan PT. Tirta Sibayakindo (TSI) bersepakat untuk membentuk sinergi yang kemudian dikenal sebagai AQUA Group.

Pada awalnya sumber mata air untuk bahan baku berasal dari sumur bor, namun mulai tahun 1982 bahan baku diambil dari sumber air alami di pegunungan yang mengalir sendiri atau mountain self-flowing spring. Kebijakan ini berdasarkan pertimbangan bahwa air bahan baku dari mountain self-flowing spring mengandung komposisi mineral alami.

Gambar

Tabel 1. 1 Jumlah Dan Presentase Penduduk Miskin ...................... 1  Tabel 1. 2 Teknik Pemilihan Informan ..........................................
Gambar 1. 1 Kerangka Berfikir....................................................... 24
Tabel 1. 1 Jumlah Dan Presentase Penduduk Miskin  Daerah/tahun  Jumlah  penduduk  miskin (juta  orang)  Presentase penduduk miskin  Perkotaan       Maret 2018  10,14  7,02  Pedesaan       Maret 2018  15,81  13,20  Total        Maret 2018  25,95  9,82  Sumb
Tabel 1. 2 Teknik Pemilihan Informan
+5

Referensi

Dokumen terkait