1
PROPOSAL
TEMU BUDAYAWAN SINODE
GEREJA GEREJA KRISTEN
JAWA (GKJ)
BersamaLEMBAGA KAJIAN BUDAYA JAWA (LEMKABUJA) SINODE GKJ
WISMA KASIH, SALATIGA; 14, 15, 16 Mei 2015
Tema:
“dipilih dari dunia, di utus ke dalam dunia”
(Yoh. 15: 19, 17:14-15,18)1. Latarbelakang
Gereja-gereja Kristen Jawa adalah gereja yang tumbuh dan berkembang di kalangan orang Jawa, yang semula berada di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, lalu meluas hingga sebagian wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, serta Banten. Meskipun GKJ masa kini tak lagi dapat disebut sebagai gereja suku, namun karena keberadaannya di lingkungan orang Jawa, maka GKJ merupakan persekutuan yang secara langsung terlibat dan harus ikut bertanggungjawab terhadap pemeliharaan,
2
pelestarian, dan pengembangan budaya Jawa. Semenjak pertengahan dasawarsa 1960-an GKJ telah menyadari bahwa budaya Jawa merupakan lahan sekaligus sarana bagi Pemberitaan Penyelamatan Allah. Telah banyak karya budaya Jawa yang dilahirkan sebagai upaya untuk menjadikannya sarana Pemberitaan Penyelamatan Allah.
Namun, harus diakui bahwa secara sinodal GKJ
belum pernah memiliki desain & strategi kebudayaan.
Maka Tak heran para pelaku budaya Jawa yang menjadi warga GKJ di manapun juga masih belum tersentuh oleh kebersamaan dalam bergereja di GKJ. Masing-masing budayawan dan seniman berkreasi untuk memuji dan meluhurkan nama Tuhan melalui gereja di mana mereka menjadi anggota, terlepas satu dari yang lainnya. Kreasi seni dan budaya Jawa berkembang di berbagai GKJ tanpa ada ikatan dengan yang lain, sehingga bertumbuh secara sporadis. Padahal dalam kehidupan GKJ yang terikat dalam kebersamaan di Sinode akan lebih dapat mengembangkan budaya Jawa sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam peribadahannya.
Tata Gereja dan Tata Laksana berdasarkan Artikel
11 Akta Sidang Sinode Non Reguler , di Bandungan, 2005. Sejatinya, Sikap GKJ terhadap budaya Jawa semakin
jelas. Secara lebih jelas dikatakan pada Ps.40 Tata Laksana GKJ sebagai berikut:
SIKAP TERHADAP BUDAYA ATAU ADAT ISTIADAT,
3
Dalam pelaksanaan Pemberitaan Penyelamatan Allah, Gereja dapat menerima budaya atau adat istiadat dengan prinsip transmutasi makna yaitu:
(1). Mengeluarkan makna religius yang bertentangan dengan Injil, dan
(2). Memberi makna religius yang baru sesuai dengan Injil. Hal ini sejalan dengan PPA GKJ TJ.... 159 – 163.
Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan Pasal 40 Tata Laksana GKJ tersebut, ternyata kita tidak cukup hanya memahami iman Kristen, tetapi juga dituntut untuk memahami budaya dan adat istiadat Jawa supaya mampu melakukan “transmutasi” secara tepat guna berdasarkan Ps. 40 dalam rangka Pemberitaan Penyelamatan Allah. Tampak jelas bahwa budaya hanya dipandang sebagai sarana / alat yang perlu digunakan.
Namun hingga saat ini, satu dekade berlalu, ternyata belum banyak hal yang telah kita kerjakan (kalau tidak boleh dikatakan tidak ada sama sekali).
Pada Seminar Budaya Jawa secara Sinodal (dalam rangka HUT 115 th GKJ Purworejo) terungkap bahwa selama ini secara Sinodal Belum banyak yang kita kerjakan perihal peningkatan kesadaran berbudaya jawa di GKJ. Ada beberapa hal yang menarik, setidaknya ada tiga hal penting, yaitu:
4
a. GKJ tidak memiliki desain pelestarian apalagi
pengembangan kebudayaan Jawa secara Sinodal
(oleh Ketua Umum Sinode GKJ) 1
b. Dari pada sekedar bicara atau mengeluh dan sibuk mencari kambing hitam, sebaiknya GKJ mempelopori
untuk mengajak warga dan masyarakat sekitar untuk mencintai Kebudayaan Jawa.2
c. Kesalahan pokok kita, khususnya teman-teman GKJ adalah ada upaya menjauhkan agama Kristen dari
budaya Jawa. Dan satu hal yang sangat disesalkan
adalah banyak dari antara kita, Apakah itu Pendeta atau Majelis GKJ yang sengaja tidak menyukai budaya
ataupun Kebudayaan Jawa, karena dapat dianggap “mangro tingal”, serta berbagai macam
tuduhan lainnya.3
Tiga point penting tsb., menunjuk pada realitas bahwa selama ini memang GKJ secara secara Sinodal belum memiliki desain kebudayaan , perhatian , pengembangan apalagi pelestarian budaya Jawa. Namun di sisi lain juga memunculkan harapan bahwa GKJ perlu dan semestinya memiliki desain kebudayaan serta perhatian,
1
Pdt. Andreas Untung Wiyono, S.Th. D.Min. – Ketua Umum Sinode GKJ lihat : TUMBUH BERKEMBANG SEBAGAI JEMAAT MISSIONER, Buku Kenangan 115 th GKJ Purworejo, Hlm.31.
2
Pdt. Lukas Eko Sukoco, M.Th. – Ketua Lemkabuja Sinode GKJ, idem Halaman 63
3 Prof. Dr. Dr. Soetomo WE., M.Pd. – Akademisi , dan Anggota Lemkabuja
5
pengembangan dan dengan demikian berperan pada pelestarian kebudayaan Jawa.
Untuk itu Lembaga Kajian Budaya Jawa
(LEMKABUJA) Sinode GKJ bermaksud memfasilitasi TEMU BUDAYAWAN SE SINODE GEREJA GEREJA KRISTEN JAWA 2015.
2. Maksud, Tujuan, dan Target Pertemuan
a. Maksud diadakannya acara tersebut adalah menghimpun potensi budayawan yang adalah warga GKJ guna membicarakan bersama dan merumuskan kebutuhan bersama gereja-gereja di lingkungan GKJ dalam mengembangkan hidup bergereja, khususnya perihal peribadahan dengan menggunakan budaya Jawa.
b. Tujuan pertemuan adalah membuat konsep desain dan
strategi kebudayaan bagi GKJ.
c. Lemkabuja Sinode GKJ mendapatkan data semua budayawan/seniman se-Sinode GKJ lewat peserta dan mendapatkan ide-ide untuk peribadatan yang aktual.
3. Tema Kegiatan
Kegiatan ini mengangkat tema
“dipilih dari dunia, diutus ke dalam dunia”
(Yoh. 15: 19, 17:14-15,18)6
Orang-orang beriman disebut sebagai “anak-anak Allah” yang memang berbeda dengan “anak-anak dunia” (Yoh.17:9). Adalah menarik bahwa “anak-anak Allah” itu tidak diasingkan dari dunia ini. Justru sebaliknya, mereka diutus berperan bagi dunia (Yoh.17:14-15,18) agar dunia menjadi tahu dan percaya kepada Yesus (Yoh.17:21,23).
Dalam rangka DIUTUS ke dalam dunia.... tidak diasingkan dari dunia, namun diutus ke dalam dunia agar dunia “tahu” dan “percaya”, maka kita perlu sungguh-sungguh memahami keJawaan yanga adalah wahana kesaksian pelayanan. Budaya Jawa tak sekedar sarana, namun menjadi bahan pelayanan bagi orang Jawa dengan segala dinamika kehidupannya.
4. Bentuk Acara Pertemuan
a. Sarasehan Pemrasaran:
- Ketua Umum Bapelsin - Prof. Dr. Sri Hastanto, S.Kar. - Prof. Dr. JB. Banawiratma b. Diskusi Kelompok
c. Perumusan Hasil Diskusi
5. Pelaksanaan
a. Waktu pelaksanaan adalah Kamis Pon 14 Mei, Jumat Wage 15 Mei, hingga Sabtu Kliwon, 16 Mei 2015 di Wisma Kasih Sinode GKJ.
7
c. Dalam pelaksanaan dibantu oleh staf kantor Sinode d. Peserta yang ikut harus mendaftar ke Lemkabuja Sinode
GKJ (Kantor Sinode GKJ di Salatiga) paling lambat hari Jumat Pahing, tanggal 30 April 2015 (Pkl. 15.00 wib).
Atau bila peserta telah mencapai 150 org.
Bisa lewat SMS Ke
Ibu NITA RUSANA Hp. 0815 754 445 05 e. Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
1) Pdt. Lukas Eko Sukoco (081578525950)
2) Pdt. Rudiarto BP, GKJ Purbalingga (085647814566) 3) Bp. Padmono SK, Pondok Gede (08388011795) 4) Pdt. Uri Christian Sakti Labeti 08121544081
6. Sasaran Peserta
Sasaran peserta pertemuan adalah seniman/budayawan GKJ di lingkungan Sinode dengan perwakilan satu klasis mengirimkan 1 orang, dan masing-masing GKJ mengirimkan wakilnya 1 Orang .
Catatan:
Peserta yang datang harap mengisi Isian yang terlampir.
7. Jadwal Pertemuan (terlampir)
8. Pembiayaan
Pembiayaan temu seniman/budayawan GKJ se Sinode itu diharapkan dapat diperoleh dari:
8
b. Sinode GKJ c. Sponsorship
9. Penutup
Diharapkan temu seniman/budayawan oloeh
Lemkabuja ini menjadi awal kebersamaan gereja-gereja dalam mengembangkan peribadahan dengan menggunakan budaya Jawa sebagai sarana untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan, sekaligus mengungkapkan spiritualitas yang lebih pas. Terpujilah Tuhan!
Salatiga, 17 Maret 2015
Lembaga Kajian Budaya Jawa (LEMKABUJA)
Sinode GKJ
Pdt Toni Jadmiko,MTh. Pdt. Lukas E. Sukoco, MTh. sekretaris ketua
9
LAMPIRAN
KAMIS, 14 Mei 2015
14.00 – 16.00 wib : Daftar Ulang Peserta
16.00 – 18.00 wib : Ibadah Pembukaan
Sambutan-sambutan Perkenalan
18.00 – 19.00 wib : Makan Malam
19.00 – 21.00 wib : SESI I
SINODE GKJ & DESAIN- STRATEGI BUDAYA JAWA
Oleh:
Pdt. Andreas Untung Wiyono, D.Min.
21.00 – 22.00 wib : Ibadah Malam
JUM’AT, 15 Mei 2015
06.00 – 07.00 wib : Makan Pagi
07.00 – 08.00 wib : Ibadah Pagi
08.00 – 10.00 wib : SESI II DESAIN & STRATEGI KEBUDAYAAN Oleh: Prof. Dr. Banawiratma 10.00 – 10. 15 wib : Istirahat
10.15 – 12.15 wib : SESI III
DESAIN &
STRATEGI KEBUDAYAAN
Oleh:
10
12.15 – 13.15 wib. : Makan Siang
13.15 – 16.00 wib. : Diskusi Kelompok
16.00 – 18.00 wib. : Istirahat
18.00 – 19.00 wib. : Makan Malam
19.00 – 21.00 wib. : Presentasi Kelompok
21.00 – 22.00 wib. : Ibadah Malam
SABTU, 16 Mei 2015
06.00 – 07.00 wib. : Makan Pagi
07.00 – 08.00 wib : Ibadah Pagi
08.00 – 11.00 wib : Perumusan Desain dan Strategi
Kebudayaan Sinode GKJ
11.00 – 12.00 wib : Evaluasi dan Ibadah Penutup
12.00 – 13.00 wib : Makan Siang