• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Identification of the Nature of Quantitative Gayo Horse Race in the Middle District of Aceh)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(Identification of the Nature of Quantitative Gayo Horse Race in the Middle District of Aceh)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Identifikasi Sifat Kuantitatif Kuda Gayo Pacu di Kabupaten Aceh Tengah

(Identification of the Nature of Quantitative Gayo Horse Race in the Middle District of Aceh)

Dhauan Kasange1, Eka Meutia Sari1, Mohd. Agus Nashri Abdullah1*

1

Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Ringkasan. Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu spesies modern mamalia dari Genus equus. Hewan ini merupakan salah satu hewan peliharaan masyarakat sebagai hewan kesayangan.

Meskipun di beberapa daerah kuda juga digunakan sebagai sumber makanan, dan untuk menarik sesuatu seperti kendaraan beroda atau digunakan sebagai pembajak. Peternak kuda juga di perkirakan telah dimulai sejak tahun 4500 S M, bukti-bukti penggunaan kuda untuk keperluan manusia baru ditemukan sejak 2000 S M (Anonim, 2008). Penelitian ini telah dilaksanakan di Aceh Tengah selama 27 hari dari tanggal 20 Juli sampai 15 Agustus 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakter sifat kuantitatif kuda Gayo pacu di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Penelitian ini menggunakan metode survei, teknik pengambilan sampel yaitu dengan cara menentukan wilayah penelitian, sedangkan untuk menentukan ternak yang digunakan sebagai sampel dilakukan dengan sampel random sampling (penarikan sampel acak sederhana), data yang peroleh diolah dengan menggunakan Analisis Statistik Deskriptif. Parameter dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berasal dari pengukuran ukuran-ukuran tubuh kuda Gayo pacu. Data sifat kuantitatif yang diambil adalah : panjang badan, tinggi badan, lingkar dada, lebar dada, tinggi pinggul, panjang kaki depan kanan dan kiri, panjang kaki belakang kanan dan kiri, dan jarak antara kaki depan dengan kaki belakang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, rataan kuda Gayo pacu muda yang baik untuk di pacu dan cukup banyak yang mengikuti perlombaan pacuan kuda ialah dari Kecamatan Lut Tawar, dan rataan untuk kuda Gayo pacu tua yang baik untuk dipelombakan dan yang cukup banyak untuk mengikuti pelombaan pacuan kuda yaitu dari Kecamatan Bebesen. Rataan kuda Gayo pacu muda yang kurang baik untuk di pacu dan kuda yang sedikit mengikuti perlombaan pacuan kuda yaitu dari Kecamatan Atu Lintang, sedangkan untuk rataan kuda Gayo pacu tua yang kurang baik untuk di pacu dan yang sedikit mengikuti perlombaan pacuan kuda yaitu dari Kecamatan Kebayakan.

PENDAHULUAN

Kuda pacu di daerah Gayo sebagian merupakan ternak hasil persilangan dari kuda Thoroughbreed yang telah beradaptasi cukup baik di dataran tinggi Gayo. Kuda tersebut memiliki potensi bagi pecinta kuda pacu untuk dikembang biakan karena memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi, dari hasil persilangan kuda Thoroughbred dengan kuda Gayo ini juga memiliki kerugian bagi daerah Gayo karena populasi kuda Gayo semakin berkurang dan terancam kepunahan. Keadaan ini perlu disikapi oleh semua pihak agar plasma nutfah kuda Gayo dapat dipertahankan di dataran tinggi Gayo.

Populasi kuda Gayo di tiga kabupaten (Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues) sebelum tahun 80-an diperkirakan melebihi 6.000 ekor (Disnakkan Kab. Bener Meriah, 2014).Sekarang ini, kuda Gayo tidak bisa dipastikan lagi keasliannya karena banyak peternak kuda dataran tinggi Gayo yang menjual kuda asli daerah ke daerah-daerah lain, untuk dipotong dan mengawin silangkan kuda Gayo dengan kuda Thoroughbred. Menurut Disnakkan Kabupaten Bener Meriah (2014), populasi kuda Gayo di Kabupaten Gayo Lues berjumlah 422 ekor, kabupaten Bener Meriah 282 ekor dan Aceh Tengah ± 954 ekor.

Kuda adalah hewan yang berukuran paling besar di kelasnya. Kuda dari bangsa Equus caballus merupakan jenis dari kuda liar, kini kuda sudah menjadi hewan yang sangat penting bagi kehidupan manusia seperti menunggangi kuda, untuk mengolah lahan

(2)

pertanian, dan untuk menarik kendaraan beroda dan kuda juga digunakan sebagai sumber pangan manusia (Mc Bane, 1993).

MATERI DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh pada

delapan kecamatan yaitu: Lut Tawar, Bebesen, Celala, Kutepanang, Kebayakan, Bintang, Pegasing, Ketol, dan Atu lintang. Pelaksanaan penelitian berlangsung mulai tanggal 20 Juli sampai dengan 15 Agustus 2016.

Materi Penelitian

Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda Gayo jantan dan betina yang dipelihara di peternakan rakyat yang berada di Kecamatan Lut Tawar, Bebesen, Celala, Kutepanang, Kebayakan, Bintang, Pegasing, Ketol, dan Atu lintang di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 ekor yang terdiri atas 50 ekor jantan dan 50 ekor betina.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel tahap pertama yaitu menentukan wilayah penelitian yaitu pada delapan kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah. Wilayah tersebut diketahui memiliki sejumlah kuda Gayo yang asli dan belum disilangkan. Kemudian penentuan kuda Gayo yang digunakan sebagai sampel dilakukan dengan sampel random sampling (penarikan sampel acak sederhana). Data yang peroleh diolah dengan menggunakan Analisis Statistik Deskriptif.

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rata-rata, tabel frekuensi dan

persentase untuk mengetahui sifat kuantitatif kuda Gayo pacu yang diteliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi badan kuda Gayo pacu

Berdasarkan tabel 1 bisa di lihat rataan kuda yang tertinggi dan yang paling banyak untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda di kelas kuda Gayo muda yaitu dari Kecamatan Lut Tawar dengan rataan kuda jantan 199 cm dan kuda betina 117 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 8 ekor dan rataan yang rendah dan yang sedikit untuk mengikuti perlombaan ialah kuda dari Kecamatan Atu Lintang dengan rataan tinggi badan kuda jantan 116 cm dan kuda betina 118 cm dengan jumlah kuda pacu hanya 3 ekor, Sedangkan untuk kuda Gayo pacu tua rataan tinggi badan yang tertinggi dan paling banyak untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda ialah dari Kecamatan Lut Tawar dengan rataan kuda jantan 117,3 cm dan kuda betina 117,3 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 9 ekor dan yang rataan tinggi badan yang rendah dan paling sedikit untuk mengikuti perlombaan

(3)

ada lagi yang untuk di pacu dan rataan dari tinggi badan kuda pacu betina yaitu 116,7cm dengan jumlah kuda pacu 3 ekor

Tabel 1. Rataan ukuran tinggi badan kuda Gayo pacu pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah

No Kecamatan Ukuran Tubuh

Umur Kuda Muda dan Kuda Tua 2-5 Tahun dan 5 Tahun Lebih

n Jantan n Betina n Jantan n Betina 1 Kebayakan Tinggi Badan(cm) 3 116 4 117.5 - - 3 116.7 2 Lut Tawar Tinggi Badan(cm) 3 199 5 117 3 117,3 6 117,3 3 Bebesen Tinggi Badan(cm) 5 118,4 3 117,7 4 119 4 119,3 4 Bintang Tinggi Badan(cm) 4 117.3 3 119.3 5 118.2 3 117.7 5 Ketol Tinggi Badan(cm) 2 118.3 1 121 2 118 1 120 6 Pegasing Tinggi Badan(cm) 2 118 4 118 2 121 2 117.5 7 Atu Lintang Tinggi Badan(cm) 1 116 2 118 4 118.3 1 116 8 Celala Tinggi Badan(cm) 3 121.3 2 118 4 118.8 2 119 9 Kutepanang Tinggi Badan(cm) 2 121 1 116 1 120 3 118.3 Keterangan (n) : Jumlah Sampel Kuda Gayo Pacu

Panjang badan kuda Gayo pacu

Berdasarkan tabel 2 bisa di lihat rataan yang tertinggi dan yang paling banyak untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda di kelas kuda Gayo pacu muda yaitu dari Kecamatan Lut Tawar dengan rataan kuda jantan 103,7 cm dan kuda betina 103,4 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 8 ekor dan rataan panjang badan yang rendah dan yang sedikit untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda ialah kuda dari Kecamatan Atu Lintang dengan rataan panjang badan kuda jantan 99 cm dan kuda betina 106 cm dengan jumlah kuda pacu hanya 3 ekor, Sedangkan untuk kuda Gayo pacu tua rataan panjang badan yang tertinggi dan paling banyak untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda ialah dari Kecamatan Bebesen dengan rataan kuda jantan 115,2 cm dan kuda betina 105,8 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 8 ekor dan yang rataan panjang badan yang rendah dan paling sedikit untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda yaitu dari Kecamatan Kebayakan di karenakan kuda jantan tua sudah tidak ada lagi yang untuk di pacu dan rataan dari panjang badan kuda pacu betina yaitu 105,3 cm dengan jumlah kuda pacu 3 ekor.

(4)

Tabel 2. Rataan ukuran panjang badan kuda Gayo pacu pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah

No Kecamatan Ukuran Tubuh

Umur Kuda Muda dan Kuda Tua 2-5 Tahun dan 5 Tahun Lebih

n Jantan n Betina n Jantan n Betina 1 Kebayakan Panjang Badan(cm) 3 99 4 99.3 - - 3 105.3 2 Lut Tawar Panjang Badan(cm) 3 104.7 5 103.4 3 107 6 103.3 3 Bebesen Panjang Badan(cm) 5 103.6 3 94 4 115.2 4 105.8 4 Bintang Panjang Badan(cm) 4 103.5 3 112 5 112.8 3 110 5 Ketol Panjang Badan(cm) 2 98.5 1 115 2 106 1 112 6 Pegasing Panjang Badan(cm) 2 104 4 96 2 115 2 110 7 Atu Lintang Panjang Badan(cm) 1 99 2 106 4 111.8 1 100 8 Celala Panjang Badan(cm) 3 114 2 102 4 111.5 2 113.5 9 Kutepanang Panjang Badan(cm) 2 141 1 95 1 118 3 108.7 Keterangan (n) : Jumlah Sampel Kuda Gayo Pacu

Tinggi pundak kuda Gayo pacu

Berdasarkan tabel 3 bisa di lihat rataan yang tertinggi dan yang paling banyak untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda di kelas kuda Gayo pacu muda yaitu di Kecamatan Lut Tawar dengan rataan kuda jantan 106,7 cm dan kuda betina 103,6 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 8 ekor dan rataan tinggi pundak yang rendah dan kuda yang sedikit untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda ialah kuda dari Kecamatan Atu Lintang dengan rataan tinggi pundak kuda jantan 102 cm dan kuda betina 105 cm dengan jumlah kuda pacu hanya 3 ekor, Sedangkan untuk kuda Gayo pacu tua rataan tinggi pundak yang tertinggi dan paling banyak untuk di pacu ialah di Kecamatan Bebesen dengan rataan kuda jantan 107 cm dan kuda betina 107,3 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 8 ekor dan yang rataan tinggi pundak yang rendah dan paling sedikit untuk di pacu yaitu dari Kecamatan Kebayakan di karenakan kuda jantan tua sudah tidak ada lagi yang untuk di pacu dan rataan dari tinggi pundak kuda pacu betina yaitu 106 cm dengan jumlah kuda pacu 3 ekor.

(5)

Tabel 3. Rataan ukuran tinggi pundak kuda Gayo pacu pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah

No Kecamatan Ukuran Tubuh

Umur Kuda Muda dan Kuda Tua 2-5 Tahun dan 5 Tahun Lebih

n Jantan n Betina n Jantan n Betina 1 Kebayakan Tinggi Pundak(cm) 3 101 4 104 - - 3 106 2 Lut Tawar Tinggi Pundak(cm) 3 106.7 5 103.6 3 106 6 105.7 3 Bebesen Tinggi Pundak(cm) 5 105.2 3 104.3 4 107 4 107.3 4 Bintang Tinggi Pundak(cm) 4 103.8 3 106.3 5 106.2 3 106 5 Ketol Tinggi Pundak(cm) 2 105.5 1 108 2 106 1 107 6 Pegasing Tinggi Pundak(cm) 2 104.5 4 104.5 2 108 2 106 7 Atu Lintang Tinggi Pundak(cm) 1 102 2 105 4 106.8 1 106 8 Celala Tinggi Pundak(cm) 3 106 2 106.5 4 106 2 107.5 9 Kutepanang Tinggi Pundak(cm) 2 110 1 102 1 108 3 107 Keterangan (n) : Jumlah Sampel Kuda Gayo Pacu

Lingkar dada kuda Gayo pacu

Berdasarkan tabel 4 bisa di lihat rataan yang tertinggi dan yang paling banyak untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda di kelas kuda Gayo pacu muda yaitu dari Kecamatan Bebesen dengan rataan kuda jantan 34,2 cm dan kuda betina 35 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 8 ekor dan rataan lingkar dada yang rendah dan kuda yang sedikit untuk di pacu ialah kuda dari Kecamatan Ketol dengan rataan lingkar dada kuda jantan 30 cm dan kuda betina 32 cm dengan jumlah kuda pacu hanya 3 ekor, Sedangkan untuk kuda Gayo pacu tua rataan lingkar dada yang tertinggi dan paling banyak untuk di pacu ialah di Kecamatan Bebesen dengan rataan kuda jantan 46,5 cm dan kuda betina 47,5 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 8 ekor dan yang rataan lingkar dada yang rendah dan paling sedikit untuk di pacu yaitu dari Kecamatan Kebayakan di karenakan kuda jantan tua sudah tidak ada lagi yang untuk di pacu dan rataan dari lingkar dada kuda pacu betina yaitu 43,3 cm dengan jumlah kuda pacu 3 ekor.

Tabel 4. Rataan lingkar dada badan kuda Gayo pacu pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah

No Kecamatan Ukuran Tubuh

Umur Kuda Muda dan Kuda Tua 2-5 Tahun dan 5 Tahun Lebih

n Jantan n Betina n Jantan n Betina 1 Kebayakan Lingkar Dada(cm) 3 32.7 4 33.8 - - 3 43.3 2 Lut Tawar Lingkar Dada(cm) 3 32 5 34.2 3 46.7 6 45 3 Bebesen Lingkar Dada(cm) 5 34.2 3 35 4 46.5 4 47.5 4 Bintang Lingkar Dada(cm) 4 34.5 3 33.3 5 47 3 45

5 Ketol Lingkar Dada(cm) 2 30 1 32 2 46.5 1 48 6 Pegasing Lingkar Dada(cm) 2 36.5 4 36.5 2 48.5 2 46 7 Atu Lintang Lingkar Dada(cm) 1 33 2 34 4 45 1 41 8 Celala Lingkar Dada(cm) 3 34 2 33 4 46.8 2 46 9 Kutepanang Lingkar Dada(cm) 2 36 1 33 1 48 3 46.7

(6)

Keterangan (n) : Jumlah Sampel Kuda Gayo Pacu

Lebar dada kuda Gayo pacu

Berdasarkan tabel 5 bisa di lihat rataan yang tertinggi dan yang paling banyak untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda di kelas kuda Gayo pacu muda yaitu dari Kecamatan Bebesen dengan rataan kuda jantan 30,38 cm dan kuda betina 31,7 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 8 ekor dan rataan lebar dada yang rendah dan kuda yang sedikit untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda ialah kuda dari Kecamatan Ketol dengan rataan lebar dada kuda jantan 27 cm dan kuda betina 29 cm dengan jumlah kuda pacu hanya 3 ekor, Sedangkan untuk kuda Gayo pacu tua rataan lebar dada yang tertinggi dan paling banyak untuk di pacu ialah di Kecamatan Lut Tawar dengan rataan kuda jantan 42,7 cm dan kuda betina 38,8 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 9 ekor dan yang rataan lebar dada yang rendah dan paling sedikit untuk di pacu yaitu dari Kecamatan Kebayakan di karenakan kuda jantan tua sudah tidak ada lagi yang untuk di pacu dan rataan dari lebar dada kuda pacu betina yaitu 37,7 cm dengan jumlah kuda pacu 3 ekor.

Tabel 5. Rataan ukuran lebar dada kuda Gayo pacu pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah

No Kecamatan Ukuran Tubuh

Umur Kuda Muda dan Kuda Tua 2-5 Tahun dan 5 Tahun Lebih n Jantan n Betina n Jantan n Betina 1 Kebayakan Lebar Dada(cm) 3 28.3 4 30.3 - - 3 37.7 2 Lut Tawar Lebar Dada(cm) 3 28.7 5 30.6 3 42.7 6 38.8 3 Bebesen Lebar Dada(cm) 5 30.8 3 31.7 4 41.2 4 42.8 4 Bintang Lebar Dada(cm) 4 31.3 3 29.7 5 42.4 3 41.3 5 Ketol Lebar Dada(cm) 2 27 1 29 2 39.5 1 43 6 Pegasing Lebar Dada(cm) 2 33 4 32.8 2 44.5 2 41.5 7 Atu Lintang Lebar Dada(cm) 1 30 2 31.5 4 40.5 1 38 8 Celala Lebar Dada(cm) 3 30.3 2 30 4 41.5 2 42.5 9 Kutepanang Lebar Dada(cm) 2 33 1 30 1 44 3 41.3 Keterangan (n) : Jumlah Sampel Kuda Gayo Pacu

Panjang kaki depan kuda Gayo

Berdasarkan tabel 6 bisa di lihat rataan yang tertinggi dan yang paling banyak untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda di kelas kuda Gayo pacu muda yaitu dari Kecamatan Lut Tawar dengan rataan kuda jantan 72 cm dan kuda betina 69,8 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 8 ekor dan rataan panjang kaki depan yang rendah dan yang sedikit untuk dipelombakan ialah kuda dari Kecamatan Atu Lintang dengan rataan panjang kaki depan kuda jantan 63 cm dan kuda betina 69 cm dengan jumlah kuda pacu hanya 3 ekor, Sedangkan untuk kuda Gayo pacu tua rataan panjang kaki depan yang tertinggi dan paling banyak untuk di pacu ialah di Kecamatan Lut Tawar dengan rataan kuda jantan 71,7 cm dan kuda betina 66 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 9 ekor dan yang rataan

(7)

Kebayakan di karenakan kuda jantan tua sudah tidak ada lagi yang untuk di pacu dan rataan dari panjang kaki depan kuda pacu betina yaitu 66,3 cm dengan jumlah kudaPacu 3 ekor.

Tabel 6. Rataan ukuran panjang kaki depan kuda Gayo pacu pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah

Keterangan (n) : Jumlah Sampel Kuda Gayo Pacu (PKD) : Panjang Kaki Depan

Panjang kaki belakang kuda Gayo pacu

Berdasarkan tabel 7 bisa di lihat rataan yang tertinggi dan yang paling banyak untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda di kelas kuda Gayo pacu muda yaitu dari Kecamatan Lut Tawar dengan rataan kuda jantan 84,3 cm dan kuda betina 77,6 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 9 ekor dan rataan panjang kaki belakang yang rendah dan kuda yang sedikit untuk di perlombakan ialah kuda dari Kecamatan Atu Lintang dengan rataan lebar panjang kaki belakang kuda jantan 72 cm dan kuda betina 79 cm dengan jumlah kuda pacu hanya 3 ekor, Sedangkan untuk kuda Gayo pacu tua rataan panjang kaki belakang yang tertinggi dan paling banyak untuk di pacu ialah di Kecamatan Bebesen dengan rataan kuda jantan 79,5 cm dan kuda betina 79,3 cm (cm) dengan jumlah kuda pacu sebanyak 8 ekor dan yang rataan panjang kaki belakang yang rendah dan paling sedikit untuk di pacu yaitu dari Kecamatan Kebayakan di karenakan kuda jantan tua sudah tidak ada lagi yang untuk di pacu dan rataan dari panjang kaki belakang kuda pacu betina yaitu 73,3 cm dengan jumlah kuda pacu 3 ekor.

No Kecamatan Ukuran Tubuh

Umur Kuda Muda dan Kuda Tua 2-5 Tahun dan 5 Tahun Lebih

n Jantan n Betina N Jantan n Betina 1 Kebayakan PKD (cm) 3 64.7 4 68.3 - - 3 66.3 2 Lut Tawar PKD (cm) 3 72 5 69.8 3 71.7 6 66 3 Bebesen PKD (cm) 5 69.8 3 68.7 4 71.7 4 71 4 Bintang PKD (cm) 4 66.3 3 72.3 5 70.2 3 69.7 5 Ketol PKD (cm) 2 68.5 1 75 2 70.5 1 73 6 Pegasing PKD (cm) 2 69 4 69.5 2 76 2 71.5 7 Atu Lintang PKD (cm) 1 63 2 69 4 72.3 1 64 8 Celala PKD (cm) 3 77.7 2 68 4 71.5 2 71.5 9 Kutepanang PKD (cm) 2 75 1 62 1 75 3 69.7

(8)

Tabel 7. Rataan ukuran tinggi badan kuda Gayo pacu pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah

No Kecamatan Ukuran Tubuh

Umur Kuda Muda dan Kuda Tua 2-5 Tahun dan 5 Tahun Lebih n Jantan n Betina n Jantan n Betina 1 Kebayakan PKB (cm) 3 73.7 4 77.3 - - 3 73.3 2 Lut Tawar PKB (cm) 3 84.3 5 77.6 3 77.7 6 74.7 3 Bebesen PKB (cm) 5 80.2 3 81 4 79.5 4 79.3 4 Bintang PKB (cm) 4 77.5 3 81.7 5 77.8 3 75 5 Ketol PKB (cm) 2 80.5 1 83 2 77.5 1 80 6 Pegasing PKB (cm) 2 79 4 80 2 84 2 78 7 Atu Lintang PKB (cm) 1 72 2 79 4 78.3 1 74 8 Celala PKB (cm) 3 86,3 2 81 4 80 2 80 9 Kutepanang PKB (cm) 2 85,5 1 73 1 82 3 83 Keterangan (n) : Jumlah Sampel Kuda Gayo Pacu

(PKB) : Panjang Kaki Belakang

Jarak antara kaki depan dengan kaki belakang kuda Gayo pacu

Berdasarkan tabel 8 bisa di lihat rataan yang tertinggi dan yang paling banyak untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda di kelas kuda Gayo pacu muda yaitu dari Kecamatan Lut Tawar dengan rataan kuda jantan 117,7 cm dan kuda betina 112,4 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 9 ekor dan rataan jarak antara kaki depan dengan kaki belakang yang rendah dan yang sedikit untuk mengikuti perlombaan pacuan kuda ialah kuda dari Kecamatan Kutepanang dengan rataan jarak kaki depang dengan kaki belakang kuda jantan 124 cm dan kuda betina 101 cm dengan jumlah kuda pacu hanya 3 ekor, Sedangkan untuk kuda Gayo pacu tua rataan jarak antara kaki depan dengan kaki belakang yang tertinggi dan paling banyak untuk di pacu ialah di Kecamatan Bebesen dengan rataan kuda jantan 126,5 cm dan kuda betina 113 cm dengan jumlah kuda pacu sebanyak 8 ekor dan yang rataan jarak antara kaki depan dengan kaki belakang yang rendah dan paling sedikit untuk di pacu yaitu dari Kecamatan Kebayakan di karenakan kuda jantan tua sudah tidak ada lagi yang untuk di pacu dan rataan dari jarak antara kaki depan dengan kaki belakang kuda pacu betina yaitu 113,3 cm dengan jumlah kuda pacu 3 ekor.

(9)

Tabel 8. Rataan ukuran jarak antara kaki depan dengan kaki belakang kuda Gayo pacu pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah

Keterangan (n) : Jumlah Sampel Kuda Gayo Pacu

(JAKD dengan KB) : Jarak Antara Kaki Depan dengan Kaki Belakang

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Rataan kuda Gayo pacu muda yang baik untuk di pacu dan cukup banyak yang mengikuti perlombaan pacuan kuda ialah dari Kecamatan Lut Tawar, dan rataan untuk kuda Gayo pacu tua yang baik untuk dipelombakan dan yang cukup banyak untuk mengikuti pelombaan pacuan kuda yaitu dari Kecamatan Bebesen.

Rataan kuda Gayo pacu muda yang kurang baik untuk di pacu dan kuda yang sedikit mengikuti perlombaan pacuan kuda yaitu dari Kecamatan Atu Lintang, sedangkan untuk rataan kuda Gayo pacu tua yang kurang baik untuk di pacu dan yang sedikit mengikuti perlombaan pacuan kuda yaitu dari Kecamatan Kebayakan.

Saran

Untuk pengukuran kuda Gayo pacu di Kabupaten Aceh Tengah hendaknya

digunakan kandang khusus untuk pengukuran supaya saat pengukuran selalu tepat tanpa harus ada pengulangan pengukuran dan juga mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada saat pengukuran.

No Kecamatan Ukuran Tubuh

Umur Kuda Muda dan Kuda Tua 2-5 Tahun dan 5 Tahun Lebih

n Jantan n Betina n Jantan n Betina 1 Kebayakan JAKD dengan KB (cm) 3 108 4 108.8 - - 3 113.3 2 Lut Tawar JAKD dengan KB (cm) 3 117.7 5 112.4 3 115.7 6 110.8 3 Bebesen JAKD dengan KB (cm) 5 115 3 106.3 4 126.5 4 113 4 Bintang JAKD dengan KB (cm) 4 111 3 121 5 121.2 3 120 5 Ketol JAKD dengan KB (cm) 2 113.5 1 123 2 115 1 123 6 Pegasing JAKD dengan KB (cm) 2 112 4 104 2 126 2 120.5 7 Atu Lintang JAKD dengan KB (cm) 1 115 2 114 4 123 1 105 8 Celala JAKD dengan KB (cm) 3 123.7 2 112 4 122.3 2 123.5 9 Kutepanang JAKD dengan KB (cm) 2 124 1 101 1 128 3 118.7

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Disnakkan Kabupaten Bener Meriah. 2014. Kuda Gayo

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei yaitu ragam mengumpulkan informasi dari sebagian sampel untuk mewakili seluruh populasi. Responden

Metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik.. pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel dilakukan secara random, pengumpulan data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu empirik kualitatif diamana metode ini dilakukan dengan pengambilan sampel tanah secara acak pada wilayah penelitian serta

Selanjutnya untuk menentukan sampel ternak (sapi) di tiap-tiap peternak dilakukan dengan cara memilih ternak yang sesuai kriteria dengan metode purposive sampling

Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode nonprobability sampling dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu menentukan target dari elemen

Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian sosial yang jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan cara menentukan sampel melalui teknik

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dimana sampel air yang digunakan diambil pada titik-titik yang telah ditentukan