• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI (Coffea sp)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI (Coffea sp)"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM

TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI

(Coffea sp)

Oleh

MARIAMA NIM. 080500161

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM

TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI

(Coffea sp)

Oleh

MARIAMA NIM. 080500161

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya

Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI DUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI (Coffea sp)

Nama : Mariama

NIM : 080500161

Program Studi : Budidaya Tanaman Perkebunan Jurusan : Manajemen Pertanian

Menyetujui ,

Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Syarifuddin, MP NIP. 19650706 200112 1 001

Mengesahkan,

Ketua Jurusan Manajemen Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Hasanudin, MP NIP. 19630805 198903 1 005

Lulus ujian pada tanggal 25 Agustus 2011

Penguji, Jamaluddin, SP, M.Si NIP. 19720612 200112 2 003 Pembimbing, Nur Hidayat, SP, MSc NIP. 19721025 200112 1 001

(4)

ABSTRAK

MARIAMA. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Kopi (Coffea sp) (di bawah bimbingan Nur Hidayat).

Penelitian ini di latar belakangi oleh tingkat kebutuhan dan komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa Negara, disamping itu kopi juga berperan penting dalam mendorong pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustri. Tujuan dari penyusunan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian pupuk kandang ayam efektif terhadap pertumbuhan tanaman kopi (Coffea sp). Penelitian ini dilaksanakan di persemaian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda selama 2 bulan terhitung sejak tanggal 20 Desember 2010 sampai dengan 20 Maret 2011. Penelitian ini terdiri dari 4 taraf dan 6 kali ulangan yaitu:

p0 : bibit kopi tanpa perlakuan (kontrol)

p1 : pemberian pupuk kandang ayam dan tanah 1:1 p2 : pemberian pup uk kandang ayam dan tanah 1:2 p3 : pemberian pupuk kandang ayam dan tanah 1:3

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil pemberian pupuk kandang ayam pada perlakuan p0, p1, p2, dan p3 memberikan pengaruh tidak nyata bagi pertumbuhan bibit tanaman kopi. Baik dari Tinggi Tanaman, Diameter Batang dan Jumlah Daun.

(5)

RIWAYAT HIDUP

MARIAMA, lahir pada tanggal 28 April 1988 di Kecamatan Sebatik Barat Kabupaten Nunukan Merupakan anak ke 1 dari pasangan Bapak Sattu dan Ibu Tija.

Memulai pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 008 Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, lulus pada tanggal 29 Juni 2001. Kemudian melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SLTP) Negeri 002 Sebatik, lulus pada tanggal 28 Juni 2004. Selanjutnya melanjutkan ke Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri 01 Nunukan lulus pada tanggal 16 Juni 2007. Pendidikan tinggi dimulai pada tahun 2008 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan.

Pada tanggal 04 Maret sampai dengan 04 Mei 2011 mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Karangjuang Hijau Lestari ( KHL) Kec. Sebuku Kabupaten Nunukan.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini sebagai syarat untuk memperoleh sebutan Ahli Madya pada program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Keberhasilan dan kelancaran penyusunan karya ilmiah ini juga tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Keluarga yang telah banyak memberikan dukungan kepada penulis selama ini 2. Bapak Ir.Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian

3. Bapak Ir. Syarifuddin, MP selaku Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan

4. Bapak Nur Hidayat SP, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan berupa arahan dan bimbingannya.

5. Bapak Jamaluddin , SP, M.Si selaku dosen penguji karya ilmiah

6. Rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan karya ilmiah ini.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ini, namun semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... . i

DAFTAR ISI ... . ii

DAFTAR TABEL... . iii

DAFTAR GAMBAR……….. iv

DAFTAR LAMPIRAN ... . v

I. PENDAHULUAN ... .. . 1

II. TINJAUAN PUSTAKA ... .. . 3

A. Tinjauan Umum Tanaman Kopi... . 3

B. Tinjauan Umum Pupuk Kandang Ayam……… 8

III. METODE PENELITIAN ... .. . 11

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... . 11

B. Alat dan Bahan ... . 11

C. Rancangan Penelitian ... . 11

D. Prosedur penelitian ... . 12

E. Pengamatan dan pengolahan data……….. 13

F. Pengolahan Data... . 13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... … 14

A. Hasil ... 14

B. Pembahasan ... . 16

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... .. . 20

A. Kesimpulan... . 20

B. Saran ... 20

DAFTAR PUSTAKA ... .. 21

(8)

DAFTAR TABEL

No

1. Re

rata Tinggi Tanaman pada umur 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam 14 2. Rerata Diameter Batang pada umur 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam 15 3. Rerata Jumlah Daun pada umur 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam 15

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Kondisi di persemaian……… 18

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

No

1. D

enah Penelitian……… 24 2. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap tinggi batang

Umur 2 minggu setelah tanam……… 25 3. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap tinggi batang

Umur 4 minggu setelah tanam……… 25

4. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap tinggi batang Umur 6 minggu setelah tanam……… 26 5. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap tinggi batang

Umur 8 minggu setelah tanam………... 26 6. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap diameter batang

Umur 2 minggu setelah tanam……… 27 7. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap diameter batang

Umur 4 minggu setelah tanam………... 27 8. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap diameter batang

Umur 6 minggu setelah tanam……….. 28 9. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap diameter batang Umur 8 minggu setelah tanam………. 28 10. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap jumlah daun

Umur 2 minggu setelah tanam………. 29 11. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Aya m Terhadap jumlah daun

Umur 4 minggu setelah tanam……… 29 12. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap jumlah daun

Umur 6 minggu setelah tanam……… 30 13. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap jumlah daun Umur 8 minggu setelah tanam……… 30

(10)

14. Pencampuran pupuk………. 31

15. Pengisian polybag………. 31

16. Pengukuran tinggi batang………. 32

(11)

I. PENDAHULUAN

Bagi Indonesia tanaman kopi memiliki arti yang penting bagi pengembangan perkebunan nasional yang juga sebagai sumber devisa Negara, tanaman kopi selama ini memiliki peluang ekspor yang cukup menjanjikan karena selain dapat memenuhi pasar dalam negeri, tanaman kopi juga mampu menambah devisa negara melalui ekspor ke negara – negara Eropa dan Amerika.

Pemupukan merupakan faktor penting bagi pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian menunjukan pemupukan mutlak dilakukan karena secara nyata bisa meningkatkan produksi dan tetap menjaga stabilitas tanaman. Manfaat pupuk yang paling banyak dirasakan pada pengunaanya adalah menyediakan unsur hara N, P dan K yang diutamakan dalam penambahan pupuk, tetapi kemudian disadari bahwa unsur mikro juga mulai berkurang dan mulailah penambahan unsur hara mikro dalam bentuk pupuk (Marsono dan Sigit 2005).

Untuk mengatasi hal tersebut perlu diperhatikan teknis budidaya termasuk pemupukan, karena pemupukan merupakan hal yang penting yang dapat memberikan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Salah satu pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang ayam. Pemupukan dinilai sangat bermanfaat bagi tanaman kopi selain untuk memberikan nutrisi bagi tanaman sangat baik pula dalam memperbaiki kesuburan tanah (Anonim, 2007).

Penggunaan pupuk kandang ayam dapat meningkatkan produksi tanaman serta kelestarian lingkungan tanah. Pupuk organik seperti pupuk kandang belum

(12)

dapat tergantikan kebutuhannya oleh pupuk anorganik yang terdapat di pasaran karena pupuk organik memiliki kelebihan dibandingkan pupuk anorganik.

Alasan penulis memilih pupuk kandang ayam adalah karena harganya terjangkau, mudah di dapat, unsur haranya lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kandang yang lainnya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan bibit tanaman kopi.

Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan informasi tentang manfaat tentang pemberian pupuk kandang ayam pada bibit tanaman kopi.

(13)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Mula- mula penyebaran kopi berbagai wilayah cukup lambat. Hal ini karena pada waktu minuman kopi hanya dikenal sebagai minuman berkhasiat menyegarkan badan, terbuat dari cairan daun dan buah segar yang diseduh air panas.

Untuk mengatasi hal tersebut dan dalam rangka meningkatkan konsumsi kopi dunia, telah ditemukan cara pengolahan biji kopi yang dapat menghilangkan kandungan kafein tanpa mengurangi aroma dan rasa khas kopi (Najiyati, 2007).

A. Tinjauan Umum Tanaman kopi 1. Taksonomi Tanaman Kopi

Menurut Najiyati dkk (2008), Tanaman kopi (Coffea sp) termasuk ke dalam:

Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Sub kelas : Dicotyledonea Ordo : Rubiales Famili : Rubiaceae

Genus : Coffea

(14)

2. Morfologi Tanaman Kopi

Pertumbuhan tanaman ditunjukan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik. Pertambahan dan ukuran dan berat kering dari suatu organisme mencerminkan bertambahnya protoplasma, yang mungkin terjadi karena baik ukuran sel maupun jumlahnya bertambah.

a. Akar

Secara alami tanaman Kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Namun, akar tunggang tersebut hanya dimiliki tanaman kopi yang berasal dari bibit semai atau bibit sambung (okulasi) yang batang bawahnya berasal dari bibit semai. Sementara tanaman kopi yang berasal dari bibit stek tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif mudah rebah.

b. Batang

Tanaman ini tumbuh tegak bercabang dan tingginya mencapai 12 m. Tanaman ini memiliki beberapa cabang yaitu :

1) Cabang primer (plagiotrop)

Cabang primer adalah cabang yang tumbuh pada batang utama atau cabang reproduksi dan berasal dari tunas primer.

2) Cabang reproduksi (Orthotrop)

Cabang reproduksi adalah cabang yang tumbuhnya tegak dan lurus, ketika muda cabang ini sering disebut wiwilan cabang ini berasal dari tunas produkksi yang terdapat disetiap ketiak daun pada batang utama atau cabang primer. Setiap ketiak daun mempunyai 4-5

(15)

tunas produksi, apabila ada cabang yang reproduksi yang mati maka bisa diperbaharui sebanyak 4-5 kali.

c. Daun

Daun tanaman kopi mempunyai bentuk bulat telur, ujungnya agak meruncing sampai bulat. Daun tersebut tumbuh pada batang, cabang dan ranting-ranting tersusun berdampingan.

d. Bunga

Bunga tanaman kopi tumbuh pada cabang primer atau cabang sekunder, kuntum bunga, bunga yang sudah mekar berwarna putih.

e. Buah

Sebagaimana halnya dengan bunga sebagian besar buah terdapat pada cabang primer atau skunder. Buah kopi yang muda berwarna hijau, setelah tua berwarna kuning dan kalau masak buahnya warnanya menjadi merah.

f. Biji

Biji tanaman kopi terdapat di dalam buah yang terdiri dari dua bagian yaitu :

1) Kulit biji merupakan selaput tipis membalut biji yang disebut selaput perak atau kulit ari.

2) Putih lembaga (endosperma). Pada permukaan biji yang datar arahnya memanjang ke dalam, merupakan lubang yang panjang sama dengan bijinya.

(16)

3. Syarat tumbuh tanaman kopi a. Ketinggian tempat

Ketinggian tempat sebenarnya tidak berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan tanaman kopi. Faktor suhu berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan tanaman kopi, terutama pembentukan bunga dan buah serta kepekaan terhadap serangan penyakit.

Setiap jenis kopi menghendaki suhu atau ketinggian tempat yang berbeda. Misalnya kopi robusta dapat tumbuh optimum pada ketinggian 400-700 m dpl, tetapi beberapa diantaranya juga masih tumbuh baik dan ekonomis pada ketinggian 0-1.000 dpl. Kopi arabika menghendaki ketinggian tempat antara 500-1.700 m dari permukaan laut (dpl). Bila kopi robusta ditanam diketinggian kurang dari 500 m dpl maka biasanya produksi dan mutunya rendah serta sering terserang hama dan penyakit.

b. Curah hujan

Tanaman kopi umumnya tumbuh optimum di daerah dengan curah hujan 2000-3000 mm/tahun. Namun kopi masih tumbuh baik di daerah bercurah hujan 1.300-2.000 mm/tahun. Bahkan di daerah curah hujan 1.000-1.300 mm/tahun.

c. Tanah

Selain tanah gembur dan kaya bahan organik, kopi juga menghendaki tanah yang agak masam, yaitu antara pH 4,5 - 6,5 untuk kopi arabika. Bila pH tanah kurang dari angka tersebut tanaman kopi juga masih dapat tumbuh, tetapi kurang bisa menyerap beberapa unsur

(17)

hara sehingga terkadang perlu diberi kapur. Sebaiknya, tanaman kopi tidak menghendaki tanah yang agak basah (pH lebih dari 6,5) sehingga pemberian kapur tidak boleh berlebihan.

4. Pembibitan Tanaman Kopi

Menurut Anonim (2006), Pembibitan tanaman kopi ada 2 tingkat yaitu :

a. Perkecambahan

Sebelum ditanam dipersemaian semua biji dikecambahkan terlebih dahulu. Pada tempat perkecambahan dibentuk bedengan-bedengan dengan lebar 1,2 m dan panjang 2,4 m. Selanjutnya pada bedengan dilapisi pasir setebal 5 – 10 cm dan di atas bedengan diberi atap atau naungan.

b. Cara mengencambahkan

Biji kopi ditanamkan di bedengan secara berderet di dalam 1 baris, jarak antara 1 dengan lainnya adalah 5 cm. Sedangkan jarak antara biji dengan biji 2,5 cm. Setiap 1 meter bisa memuat 2000-3000 biji, hal ini sangat tergantung pada besar kecilnya biji atau jenisnya. Biji yang ditaburkan bisa dengan kulit biji tanduk atau tanpa kulit biji tanduk.

Setelah selesai penanaman, biji-biji tersebut diberi pasir lagi jangan terlalu tebal. Tempat perkecambahan ini harus dijaga supaya tetap lembab Untuk menjaga kelembapan biji-biji tersebut di atas bedengan yang tertutup pasir diusahakan ditutup dengan lalang atau

(18)

jerami yang dipotong-potong antara 0,5-1 cm, kemudian diadakan penyiraman dua atau tiga kali sehari, tetapi tidak boleh terlalu basah.

B. Tinjauan Umum Pupuk kandang ayam

Pupuk adalah semua bahan yang diberikan pada tanaman dengan maksud untuk memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah. Bahan-bahan yang diberikan ini dapat bermacam- macam (Setyamidjaja 1986).

Menurut Suriatna (1992), pupuk terdiri dari dua golongan yaitu golongan pertama pupuk alam (pupuk organik) seperti pupuk kandang, kompos, bokashi dan lain- lain, golongan kedua yaitu pupuk buatan (pupuk anorganik) seperti Urea, NPK, TSP dan lain- lain.

Pupuk organik adalah baha n yang dihasilkan dari sisa pelapukan tanaman, hewan dan manusia. Ada beberapa kelebihan dari pupuk organik yaitu sebagai berikut :

1. Memperbaiki struktur tanah

2. Menaikkan daya serap tanah terhadap air 3. Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah 4. Sebagai sumber zat makanan bagi tanaman

Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium.

Sebagian besar kotoran hewan dapat digunakan sebagai pemupukan salah satunya yaitu pupuk kandang ayam.

(19)

1. Aman digunakan dalam skala besar, bahkan dalam pertanian organik sumber utama unsur hara berasal dari pupuk kandang ayam

2. Membantu menetralkan pH tanah

3. Memperbaiki struktur tanah menjadi gembur.

4. Membantu penyerapan unsur hara dari pupuk kimia yang di tambahkan Beberapa hasil penelitian aplikasi pupuk kandang ayam selalu memberikan respon yang baik pada musim saat pemberian pertama, hal ini terjadi karena pupuk kandang ayam relatif lebih cepat terdekomposisi serta memiliki kadar hara yang cukup pula jika dibandingkan dengan pupuk kandang yang lain (Widowati dkk, 2005).

Menurut Marsono dan Lingga (2007), bahwa pupuk kandang ayam adalah campuran antara kotoran hewan dengan sisa makanan dan alas tidur hewan. Campuran ini mengalami pembusukan hingga tidak berbentuk seperti asalnya lagi dan memiliki kandungan hara yang cukup untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Kandungan unsur hara pupuk kandang ayam adalah Nitrogen 0,40 %, Phospat 0,10 %, Kalium 0,45 %.

(20)

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan di persema ian politeknik Pertanian Negeri Samarinda, waktu yang digunakan untuk penelitian selama dua bulan terhitung dari Tanggal 01 Januari 2011 – 01 Maret 2011.

B. Alat dan bahan

Alat yang digunakan yaitu :

Cangkul, Ember, Gayun, Alat tulis menulis, Meteran, Mik rokalifer, Gembor dan Kamera

Bahan yang digunakan yaitu :

1. Tanaman kopi yang berumur 2 bulan 2. Pupuk kandang ayam potong

3. Polybag 20 X 30 cm

C. Rancangan penelitian

Penelitian ini menggunakan empat taraf dan 6 kali ulangan yaitu : po : Kontrol (tanpa perlakuan)

p1 : Pemberian pupuk kandang ayam dan tanah 1 : 1

p2 : Pemberian pupuk kandang ayam dan tanah 1 : 2

(21)

D. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Areal

Areal yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang berada di persemaian dan naungan yaitu naungan paranet, dan dekat dengan sumber air. Areal yang kemudian digunakan dibersihkan dan permukaan diratakan agar mempermudah penyusunan polybag.

2. Persiapan media tanam

Tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah sub soil yang diambil dari sekitar areal penelitian. Tanah dibersihkan dari akar-akar pohon, daun dan kerikil, lalu digemburkan dan diayak kemudian dimasukkan kedalam polybag.

3. Persiapan bahan tanam

Bibit yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit tanaman kopi varietas robusta berumur 2 bulan. Bibit tanaman kopi diperoleh dari petani kopi di daerah Berambai Samarinda.

4. Aplikasi pupuk kandang Ayam

Pupuk kandang ayam diaplikasikan dengan cara tanah dan pupuk kandang dicampurkan sesuai dengan dosis yang ditentukan kemudian dimasukkan ke dalam polybag.

5. Penanaman bibit

Masing- masing polybag akan ditanami 1 bibit tanaman kopi dengan pertumbuhan yang seragam pada setiap perlakuan. Untuk menghindari terjadinya bias pada perlakuan, maka dilakukan pengukuran pendahuluan

(22)

untuk mengetahui data awal tanaman sebelum dilakukan pengamatan selanjutnya, yang meliputi diameter batang, tinggi tanaman dan jumlah daun.

6. Pemeliharaan

Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore dengan alat gembor. Penyiangan dilakukan hanya apabila terdapat gulma disekitar tanaman.

E. Pengamatan dan Pengambilan Data

Pengamatan pertumbuhan kopi dilakukan setiap 1 kali dalam sebulan setelah penanaman bibit. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah :

1. Tinggi tanaman (cm)

Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang 2 cm dari permukaan tanah sampai pada titik tumbuh ujung tunas tertinggi dengan menggunakan penggaris.

2. Diameter Batang (cm)

Diameter batang diukur menggunakan mikrokalifer digital. Diameter yang diamati pada batang 2 cm dari permukaan tanah.

3. Jumlah Daun

Jumlah daun dihitung yang sudah terbuka sempurna.

F. Pengolahan Data

Data diolah dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada taraf 5% dan bila terdapat perbedaan yang nyata dan sangat nyata maka dilanjutkan denga n uji beda nyata terkecil (BNT).

(23)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Tinggi tanaman

Berdasarkan dari hasil penelitian perlakuan pupuk kandang ayam memberikan pengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam (mst), dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Rerata Tinggi Tanaman pada umur 2, 4, 6 dan 8 mst (cm).

Umur (mst) P0 P1 P2 P3 2 16,00 17,50 16,83 17,75 4 17,16 18,50 17,75 18,75 6 18,50 19,50 18,75 19,75 8 19,50 20,50 19,75 20,75 2. Diameter batang

Berdasarkan dari hasil penelitian perlakuan pupuk kandang ayam memberikan pengaruh tidak nyata terhadap diameter batang umur 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam (mst), dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3. Rerata Diameter Batang pada umur 2, 4, 6 dan 8 setelah mst

(mm). Umur (mst) P0 P1 P2 P3 2 3,56 3,32 3,18 3,00 4 3,82 3,56 3,47 3,36 6 4,03 3,72 3,65 3,57 8 4,23 3,98 3,89 3,81

(24)

3. Jumlah daun

Berdasarkan dari hasil penelitian perlakuan pupuk kandang ayam memberikan pengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun umur 2, 4, 6dan 8 minggu setelah tanam (mst), dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Rerata Jumlah Daun pada umur 2, 4, 6 dan 8 mst (helai). Umur (mst) P0 P1 P2 P3 2 12,00 11,00 10,83 10,00 4 12,33 12,33 11,50 10,83 6 14,00 13,00 12,83 11,83 8 14,33 14,33 13,50 12,83 B. Pembahasan

Dari hasil pengamatan, pemberian pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun bibit tanaman kopi menunjukkan bahwa rerata pertumbuhan bibit tanaman kopi tidak berbeda nyata. Hal ini sesuai pendapat Harjadi (1987), dalam

Syarifuddin (2008), tersedianya unsur hara yang cukup pada saat yang

tepat dalam fase vegetatif dapat menunjang laju pembentukan karbohidrat dan pembentukan sel-sel baru serta sistem perakaran. Adanya peningkatan dosis pupuk kandang ayam diduga menyebabkan tersedianya unsur hara, terutama kalium dan fosfat untuk mengaktifkan pertumbuhan bibit tanaman kopi lebih cepat, dalam hal ini berpengaruh dalam aktifitas pembelahan sel, perpanjangan sel dan diferensiasi.

(25)

Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik tanah (struktur, kemantapan agregat, daya pegang air dan lain- lain) yang menguntungkan, sedangkan sifat kimia tanah perannya adalah menambah nilai tukar kation dan gudang hara makro serta meningkatkan biologi tanah

Muhammad dan Sudiarto (1996) dalam Syarifuddin (2008), demikian

juga menurut Steven (1996), dalam Syarifuddin (2008), pemberian pupuk organik dapat menunjang pembentukan struktur tanah yang baik serta merupakan sumber energi bagi mikroba tanah.

Berdasarkan hasil kandungan unsur hara pupuk organik padat memiliki kandungan N, P, K dan Mg cukup baik, unsur hara tersebut merupakan unsur hara pokok yang diperlukan oleh tanaman untuk proses penyusunan protoplasma. Seperti yang dijelaskan oleh Pinus dan

Marsono (2001), dalam pembetukan hijau daun pada proses fotosintesis,

N (nitrogen), sangat berperan penting dan dapat berfungsi membentuk protein, lemak dan persenyawaan lainnya yang diperlukan oleh tanaman. Selain itu unsur N (nitrogen) merupakan unsur hara makro yang dalam bentuk nitrat merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman, sebab merupakan penyusun protoplasma dan meningkatkan protein dalam tubuh tanaman sehingga secara keseluruhan membantu pertumbuhan vegetatif tanaman.

Adapun unsur P (phospat), yang terdapat dalam bentuk phitin, nuklein dan fostatide merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel yang sangat penting dalam pembelahan sel dan bagi perkembangan jaringan

(26)

meristem tanaman. Bertambahnya unsur P (phospat), pada media tumbuh dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit tanaman kopi melalui aktifitas pembelahan selnya dan perkembangan jaringan meristemnya

(Sutedjo, 2002).

Unsur K (kalium), memiliki peranan seperti memperlancar proses fotosintesa, memacu pertumbuhan tanaman pada tingkat pemula, memperkuat ketegaran batang sehingga mengurangi resiko mudah rebah, menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit dan kekeringan (Suriatna, 1992).

Sedangkan unsur hara Mg (magnesium), memiliki peranan yang berfungsi sebagai penambah unsur hara dan daya guna tanah yang merupakan usaha meningkatkan produksi lahan, disamping untuk menaikkan pH tanah, Mg juga merupakan sumber hara makro yang penting untuk tanaman perkebunan (Kuswandi, 2002).

Menurut Lingga (2002), pembentukan hijau daun dalam proses fotosintesis, nitrogen sangat berperan penting dan dapat berfungsi membentuk protein, lemak dan persenyawaan lainya yang diperlukan oleh tanaman. Selain itu, unsur nitrogen merupakan unsur hara makro yang menyusun protoplasma dan meningkatkan protein dalam tubuh tanaman sehingga secara keseluruhan membantu pertumbuhan vegetatif tanaman.

Hal ini sesuai pendapat Gadner (1991), bahwa pemanfaatan matahari sangat efisien menghasilkan asimilasi (hasil fotosintesis) yang

(27)

diproduksi oleh jaringan hijau daun ke seluruh tubuh tanaman untuk pertumbuhan, perkembangan, cadangan makanan dan pengolahan sel.

Gambar 1. Kondisi di persemaian

Selain itu pupuk kandang padat lambat menyediakan unsur hara N unsur ini berperan untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhannya seperti daun dan berperan dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis. Hal ini sesuai pendapat Yuliarti (2009), bahwa pupuk kandang padat lambat dalam menyediakan unsur hara N bagi tanaman karena harus me lalui berbagai proses perubahan terlebih dahulu. Hal ini sesuai pendapat Sosroedirdjo (1990), bahwa unsur hara dalam bentuk padat hanya sebagian kecil yang mudah diserap oleh tanaman karena harus menjalani berbagai perubahan terlebih dahulu sebelumnya sedangkan unsur hara dalam bentuk cair mudah diserap oleh tanaman.

(28)

Menurut Musnamar (2003), sel kualitatif kandungan unsur hara dalam pupuk organik tidak dapat lebih unggul daripada pupuk anorga nik.

Diduga pupuk tersebut belum memberikan respon pada saat penelitian terbukti setelah penelitian secara visual perbedaan antara yang diberi perlakuan dengan tidak diberi perlakuan (gambar. 1).

(29)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam p0, p1, p2 dan p3 berpengaruh tidak nyata terhadap

semua variabel seperti Tinggi tanaman, Diameter batang dan Jumlah daun pengamatan bibit tanaman kopi (Coffea sp).

B. Saran

1. Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman kopi yang optimal pada pembibitan tanaman kopi tidak hanya menggunakan pupuk kandang ayam sebagai pupuk. Melihat pengaruh yang dilakukan pengamatan selama 2 bulan pemberian perlakuan pupuk kandang ayam padat lambat terdekomposisi terhadap tanaman kopi. Sebaiknya pengamatan data diambil 5 bulan setelah diberi perlakuan karena pupuk kandanga ayam padat sudah terdekomposisi. Untuk melihat pengaruh yang cepat sebaiknya menggunakan pupuk organik cair. 2. Sebaiknya pupuk kandang ayam yang digunakan dalam penelitian ini

dilakukan uji lab, karena pupuk kandang ayam yang terdekomposisi dengan sekam dan serbuk gergaji, sehingga beberapa kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang ayam belum diketahui..

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006. Bercocok tanam kopi. Kanisius. Jakarta.

Gadner, F.P., R. B. Pearce, dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman

Budidaya. (Phisiology of Crop Plants). UI Press. Jakarta

Kuswandi. 2002. Pemupukan Tanah Pertanian. Kanisius. Yogyakarta

Lingga, P dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Lingga. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta

Marsono dan Lingga, 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Marsono dan Sigit, P. 2005. Pupuk akar jenis dan aplikasi. Penebar Swadaya.

Depok.

Nugroho dan Harahap, 1995. Rumus- rumus Statistik Serta Penerapannya. CV.

Rajawali. Jakarta

Najiyati, S dan Danarti. 2008. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen.

Penebar Swadaya Jakarta

Rilfan, M 2008. Pemberian pupuk kandang ayam terhadap bibit karet. Karya

Ilmiah Tidak dipublikasikan.

Syarifuddin, 2008. Pengaruh Kompos Tandan Kosong dan Decanter Solid

Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit, Tesis Program Pasca Serjana Universitas Lambung Mangkurat. Banjar Baru.

Setymidjaja D, 1986. Pupuk Dan Pemupukan.Cv .simplex. jakarta Sosrosoedirdjo R. S, 1990. Ilmu Memupuk 1. Cv. Yasaguna. Jakarta. Suratna, S. 1992. Pupuk dan Pemupukan. PT, Melton Putra. Jakarta Sutejo. M. M. 2002. Pupuk dan Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.

Widowati. L. R, Widati. S, Jainudin dan Hartatik, 2005. Agrabisnis

http://groups.yahoo.com. Tanggal 12/12/2010

(31)
(32)

Lampiran 1. Denah Penelitian

u

Keterangan :

P0 : Kontrol dengan 6 kali ulangan

P1 : Pemberian pupuk kandang ayam dan tanah 1:1

P2 : Pemberian pupuk kandang ayam dan tanah 2:1

P3 : Pemberian pupuk kandang ayam dan tanah 3:1

P13 P25 P15 P05 P26 P11 P11 P01 P02 P31 P22 34 P21 P24 P16 P06 P32 P03 P04 P36 P23 P12 P14 P35

(33)

Tabel 2. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap tinggi batang Umur 2 minggu setelah tanam

SK DB JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Perlakuan Galat 3 20 11.0313 138.7083 3,67 6,93 0,53tn 3.0984 4,938 Total 23 149.7396 Keterangan :

tn = tidak nyata pada taraf 5%

KK = 15.4723 %

Tabel 3. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap tinggi batang Umur 4 minggu sesudah tanam

SK DB JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Perlakuan Galat 3 20 9.3750 133.0833 312 6,65 0,46tn 3.0984 4,938 Total 23 142.4583 Keterangan :

tn = tidak nyata pada taraf 5%

(34)

Tabel 4. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap tinggi batang Umur 6 minggu sesudah tanam

SK DB JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Perlakuan Galat 3 20 6.3750 128.7500 2,12 6,43 0,33tn 3.0984 4,938 Total 23 135.1250 Keterangan :

tn = tidak nyata pada taraf 5%

KK = 13.2665 %

Tabel 5. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap tinggi batang Umur 8 minggu sesudah tanam

SK DB JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Perlakuan Galat 3 20 6.3750 128.7500 2,12 6,43 0,33tn 3.0984 4,938 Total 23 135.1250 Keterangan :

tn = tidak nyata pada taraf 5%

(35)

Tabel 6. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap diameter batang Umur 7 hari sebelum tanam

SK DB JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Perlakuan Galat 3 20 1.7093 3.0616 0,56 0,15 3,72tn 3.0984 4,938 Total 23 4.7709 Keterangan :

tn = tidak nyata pada taraf 5%

KK = 13.1717 %

Tabel 8. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap diameter batang Umur 4 minggu sesudah tanam

SK DB JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Perlaku an Galat 3 20 .6947 3.8629 0,23 0,19 1,19tn 3.0984 4,938 Total 23 4.5576 Keterangan :

tn = tidak nyata pada taraf 5%

(36)

Tabel 9. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap diameter batang Umur 6 minggu sesudah tanam

SK DB JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Perlakuan Galat 3 20 .7315 3.5935 0,24 0,17 1,35tn 3.0984 4,938 Total 23 4.3250 Keterangan :

tn = tidak nyata pada taraf 5%

KK = 11.3148 %

Tabel 10. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap diameter batang Umur 8 minggu sesudah tanam

SK DB JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Perlakuan Galat 3 20 .6018 3.1419 0,20 0,15 1,27tn 3.0984 4,938 Total 23 3.7437 Keterangan :

tn = tidak nyata pada taraf 5%

(37)

Tabel 12. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap jumlah Daun Umur 2 minggu sesudah tanam

SK DB JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Perlakuan Galat 3 20 12.1250 60.8333 4.0417 3.0417 1.3288tn 3.0984 4,938 Total 23 72.9583 Keterangan :

tn = tidak nyata pada taraf 5%

KK = 15.9152 %

Tabel 13. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap jumlah Daun Umur 4 minggu sesudah tanam

SK DB JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Perlakuan Galat 3 20 9.5000 49.0000 3,16 2,45 1,29tn 3.0984 4,938 Total 23 58.5000 Keterangan :

tn = tidak nyata pada taraf 5%

(38)

Tabel 14. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap jumlah Daun Umur 6 minggu sesudah tanam

SK DB JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Perlakuan Galat 3 20 14.1667 57.6667 472 2,88 1,63tn 3.0984 4,938 Total 23 71.8333 Keterangan :

tn = tidak nyata pada taraf 5%

KK = 13.1461 %

Tabel 15. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap jumlah Daun Umur 8 minggu sesudah tanam

SK DB JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Perlakuan Galat 3 20 9.5000 49.0000 3,16 2,45 1,29tn 3.0984 4,938 Total 23 58.5000 Keterangan :

tn = tidak nyata pada taraf 5%

(39)

Gambar 1. Pencampuran pupuk

(40)

Gambar 3. Pengukuran tinggi tanaman

Gambar

Tabel 2. Rerata Tinggi Tanaman pada umur 2,  4, 6 dan 8 mst (cm).
Tabel 4. Rerata Jumlah Daun pada umur 2,  4, 6 dan 8 mst (helai).
Gambar 1. Kondisi di persemaian
Tabel 2. Sidik Ragam Pengaruh Pupuk kandang Ayam Terhadap tinggi batang  Umur  2 minggu setelah tanam
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga item tersebut dengan sebuah hadis satu dari tiga perkara yang diampuni Allah: tidak tahu, lupa, dan terpaksa, bersabar dalam segala ujian, hidup seperti

Volatilitas pasar modal Indonesia meningkat di sepanjang bulan Mei 2018 akibat melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD yang menembus tingkat psikologis Rp 14.000

Operasionalisasi Variabel Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang akan menjadi acuan dalam penelitian ini menggunakan CDM mengacu pada Durianto 2007 maka variabel yang

Penelitian ini bertujuan menelaah, membandingkan, dan mendeskripsikan (1) kemampuan berpikir kreatifdan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan menggunakan

Penelitian dual fuel system pada mesin diesel kapal nelayan tradisional bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar dual fuel terhadap kinerja mesin

Pelatihan yang telah dilakukan sehubungan dengan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Jurusan manajemen adalah pelatihan pembukuan, pelatihan perhitungan harga pokok,

Selain itu, jumlah CMC- Na yang tidak terlalu besar dalam formula dengan perbandingan 30:70 menjadikan formula dengan perbandingan ini tidak mempunyai viskositas yang

Berdasarkan hasil analisis data diketahui tingkat pengetahuan siswa-siswi tentang Akibat lanjut jika tidak dilakukan penambalan gigi pada siswa-siswi kelas VII SMP Negeri