• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA ANEMIA DI KELURAHAN TANJUNG MAS KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA ANEMIA DI KELURAHAN TANJUNG MAS KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA ANEMIA DI KELURAHAN TANJUNG MAS KECAMATAN SEMARANG UTARA

KOTA SEMARANG

Oleh :

Rahma Wirani Hidaya 040113a024

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NGUDI WALUYO 2016

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Artikel Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Anemia di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang” yang disusun oleh :

Nama : Rahma Wirani Hidaya NIM : 040113a024

Program studi : DIII Kebidanan

Telah disetujui oleh Pembimbing Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo, pada :

Ungaran, Agustus 2016

Cahyaningrum, S.SiT., M.Kes NIDN. 0602083001

(3)

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Anemia di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang

A Description of Knowledge about Pregnant Women concerting Danger of Anemia in Tanjung Mas Sub-District North Semarang District Semarang

Rahma Wirani Hidaya1, Cahyaningrum, S.SiT., M.Kes2, Sundari, S.SiT3

123

Program Studi DIII Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK

AKI mencapai 359 kasus per 100.000 kelahiran hidup tahun 2015. Lima penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklamsia, partus lama dan komplikasi abortus. Sedangnkan penyebab tidak langsung kematian ibu adalah anemia. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia di Kelurahan Semarang Utara Kota semarang.

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Kelurahan Tanjung mas Kecamatan Semarang utara Kota semarang pada bulan Juli 2016 yaitu 142 ibu hamil. Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik simple random

sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan

analisis univariat

Hasil penelitian diperoleh gambaran karakteristik ibu hamil dalam mengetahui pengetahuan tentang bahaya anemia, sebagian besar responden berumur 26-35 tahun sebanyak 33 responden (55,9%), Paritas responden paling banyak primipara sebanyak 41 responden (69,5%), Pendidikan responden paling banyak tamat SMA sebanyak 39 responden (66,1%), Pekerjaan responen paling banyak sebagai swasta sebanyak 25 responden (42,2). Diperoleh hasil gambaran pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia didapatkan pengetahuan responden dalam kategori kurang sejumlah 25 responden (42,4%). Ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dengan menambah informasi dari sumber-sumber yang berkompeten misalnya tenaga kesahatan dengan melakukan konsultasi atau mengikuti penyuluhan saat posyandu.

(4)

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Anemia | 2 di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang

ABSTRACT

Maternal Mortality Rate (MMR) reached 395 cases per 100.000 live birts in 2012. Estimated causes of maternal death are haemorrhage, infection, eclampsia, long labor and abortion complication. While the cause of indirect maternal death is anemia. This research aims to know the description of knowledge of pregnant women about the danger of anemia in Tanjung Mas Sub-District North Semarang District Semarang.

The research design used descriptive study with univariate analysis and used a cross-sectional approach. The population in this study was all the pregnant women in Tanjung Mas Sub-District North Semarang District Semarang in July 2016, as many as 142 pregnant woman. The sampling tecnique used simple random sampling. The method of data collection used questionnaires. The analysis of data used univariate analysis.

The research result obtained the description of the characteristics of pregnant women in knowing the knowledge about the danger of anemia in pregnancy, most respondents are 26-35 years old as many as 33 respondents (55,9%), most respondents’ parity is primipara as many as 41 respondents (69,5%), most respondents get senior high school as many as 39 respondents (66,1%), most respondents are private workers as many as 25 respondents (42,2%). It obtains the result about the knowledge concerning the danger of anemia is that the knowledge of the respondents is in the category of less good as many as 25 respondents (42,4%).

Pregnant women are expected to increase knowledge by getting the information from competent sources, for example health workers through consultation or attending counseling.

Keywords : Anemia, knowledge

PENDAHULUAN Latar Belakang

Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tergolong tinggi. Dapat dilihat dari Target millinium Development Goals (MDG’s) pada tahun 2015 Angka kematian ibu (AKI) yaitu 102/100.000 kelahiran hidup, namun sampai akhir tahun 2015 kematian ibu menurut data SDKI di Indonesia mencapai 359 kasus/ 100.000 kelahiran hidup dan Angka kematian Bayi (AKB) yaitu 23/1000 kelahiran hidup. AKI di provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 adalah 437 kasus/100.000 kelahiran hidup (Dinkes prov jateng, 2015).

Berdasarkan laporan puskesmas jumlah kematian maternal Kota Semarang pada tahun 2014 sebanyak 33 kasus dari 26.992 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 122,25 per 100.000 kelahiran hidup naik jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 29 kasus dari 26.547

jumlah kelahiran hidup atau sekitar 109,2 per 100.000 (Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2014).

Lima penyebab utama kematian ibu adalah adalah karena perdarahan sebesar 24,24%, eklamsi sebesar 48,48%, disebabkan karena penyakit sebesar 18,18%, disebabkan karena infeksi sebesar 3,03% dan lain-lain sebesar 6,06%(Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2014).

Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu adalah anemia, sebanyak 51% menurut Survey Kesejahteraan Rumah Tangga. kekurangan Energi Protein (KEP) dan Kekurangan Energi Kalori (KEK), sebanyak 4,8% menurut sensus Tahun 2000 (Sulistyawati, 2012).

Upaya pemerintah dalam mengatasi anemia defisiensi besi ibu hamil yaitu terfokus pada pemberian tablet tambahan darah(Fe) pada ibu hamil. Departemen Kesehatan masih terus melaksanakan

(5)

progam penanggulangan anemia defisiensi besi pada ibu hamil dengan membagikan tablet besi atau tablet tambah darah kepada ibu hamil sebanyak satu tablet setiap satu hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan (Depkes RI, 2010).

Pengaruh anemia terhadap kehamilan jika hemoglobin dibawah 6 gr/dl antara lain akan merasa lekas lelah, ibu mudah sakit bahkan dapat terjadi gangguan fungsi jantung. Resiko yang terjadi antara lain keguguran, kelahiran prematur, persalinan lama, perdarahan pasca melahirkan, bayi lahir dengan berat badan rendah, hingga kemungkinan bayi lahir dengan cacat bawaan ( Manuaba, 2007).

Selain itu, anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Kasus yang terjadi di wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota semarang pada tahun 2015, ibu hamil yang mengalami perdarahan saat kehamilan tercatat 47 ibu. Fenomena yang terjadi, banyak ibu hamil yang tidak lengkap melakukan kunjungan (Antenatal Care) ANC sebanyak 4x selama kehamilan. Ibu hamil hanya periksa pertama kali saat trimester 1 untuk memastikan kehamilannya dan periksa kembali setelah memasuki trimester 3 atau pada saat merasakan ketidaknyamanan yang di alami.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Januari 2016 di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang didapatkan data bulan Januari – Desember 2015 jumlah kunjungan ibu hamil 1382 orang dengan ibu hamil normal sebanyak 357 ibu hamil (25,8%), ibu hamil dengan anemia 386 (27,9%), ibu hamil dengan pre-eklamsi 57 (4,1%), ibu hamil dengan perdarahan 47 (3,4%), ibu hamil dengan KEK 195 (14,1%), ibu hamil dengan resiko tinggi lain 342 (24,7%). Hasil survei anemia di wilayah kerja puskesmas Bandarharjo bulan Januari terdapat empat kelurahan yang salah satu tertinggi di kelurahan Tanjung Mas sebesar 38,0%, dengan

kelurahan Kuningan 24,2%, kelurahan Dadapsari sebesar 29,2%, dan di kelurahan Bandarharjo 17,6%. Dengan anemia merupakan penyakit atau kejadian yang banyak dialami oleh ibu-ibu hamil di kelurahan Tanjung Mas.

Program pada wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo untuk menurunkan kejadian anemia yaitu memberikan konseling tablet tambah darah sewaktu ibu periksa, memberikan biskuit dan memberikan kornet untuk ibu yang mengalami anemia pada trimester 3 selain juga diberikan tablet tambah darah. Namun, kecenderungan ibu-ibu hamil yang kurang merespon, dalam hal ini pengetahuan pada anemia sangat diperlukan guna mencegah anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo terutama di Kelurahan Tanjung Mas.

Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku kesehatan. Apabila ibu hamil mengetahui dan memahami akibat anemia dan cara mencegah anemia maka akan mempunyai perilaku kesehatan yang baik sehingga diharapkan dapat terhindar dari berbagai risiko terjadinya anemia kehamilan. Perilaku kesehatan yang demikian dapat berpengaruh terhadap penurunan kejadian anemia pada ibu hamil (Natalia Erlina Yuni, 2015).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang dengan 10 ibu hamil didapatkan hasil berikut dari 7 ibu hami kurang mengetahui tentang bahaya anemia dalam kehamilan yaitu ibu mengatakan dapat terjadi perdarahan pada saat persalinan, dan terdapat 3 ibu yang mengetahui tentang bahaya anemia dalam kehamilan dengan mengatakan dapat terjadi perdarahan pada saat persalinan, dapat membahayakan janin yang di kandungnya serta dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Kurangya kesadaran pada ibu hamil dan kurangnya penyuluhan

(6)

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Anemia | 4 di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang

tentang bahaya anemia dalam kehamilan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sehingga menyebabkan kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya anemia dalam kehamilan.

Berdasarkan fenomena banyaknya ibu hamil yang memiiki pengetahuan rendah tentang anemia di desa tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Anemia di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang”.

Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengeta huan ibu hamil tentang bahaya anemia di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik ibu hamil yang terdiri dari umur ibu, umur kehamilan, paritas, pendidikan dan pekerjaan ibu di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang.

b. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Manfaat Penelitian

1. Bagi Responden

Sebagai informasi bagi ibu hamil di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang mengenai gambaran tingkat pengetahuan anemia terhadap bahaya dalam kehamilan.

2. Bagi Peneliti

Merupakan sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat dibangku kuliah dengan mendapatkan tambahan informasi,

pengetahuan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian tentang gambaran pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. 3. Bagi Institusi

a. Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan pada ibu hamil sehingga dapat memudahkan petugas kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan ketika memberikan pelayanan kesehatan untuk memperkecil kejadian anemia pada ibu hamil.

b. Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah informasi ilmiah dibidang kesehatan khususnya tentang ibu hamil dan dapat dijadikan referensi kepustakaan untuk meningkatkan pengetahuan. 4. Bagi Peneliti selanjutnya

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti selanjutnya tentang metode penelitian tentang kehamilan, anemia, bahaya anemia, karakteristik ibu hamil dengan anemia dan saran selanjutnya khususnya mengenai anemia pada ibu hamil. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang pada 23-31 Juli 2016. Populasi jumlah seluruh ibu hamil yang berjumlah 142 orang dengan sampel sebanyak 59 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah simple

random sampling. Data yang digunakan

adalah data primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia di Kelurahan Tanjung Mas

(7)

Kecamatan Semaranag Utara Kota Semarang menggunakan kuesioner, data sekunder diperoleh dari Puskesmas Bandarharjo yaitu data jumlah ibu hamil, data pemeriksaan ANC dan data pemeriksaan Hb di Puskesmas Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data yaitu kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisis univariat dengan distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian

Karakteristik Responden 1. Umur

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Ibu Hamil di Kelurahan

Tanjung Mas

Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang

Umur Frekuensi Persentase

(%) 17-25 Tahun 26-35 Tahun 26 33 44,1 55,9 Jumlah 59 100,0

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa dari 59 responden ibu hamil di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang, sebagian besar berusia dewasa awal (26-35 tahun), yaitu sejumlah 33 responden (55,9%). 2. Paritas

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Paritas Ibu Hamil di Kelurahan

Tanjung Mas

Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang

Paritas Frekuensi Persentase

(%) Primigravida Multigravida 41 18 69,5 30,5 Jumlah 59 100,0

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 59 responden ibu hamil di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota

Semarang, sebagian besar merupakan ibu primigravida (hamil pertama), yaitu sejumlah 41 responden (69,5%). 3. Pendidikan

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang

Pendidikan Frekuensi Persentase

(%) SD SMP SMA Perguruan Tinggi 4 14 39 2 6,8 23,7 66,1 3,4 Jumlah 59 100,0

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 59 responden ibu hamil di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang, sebagian besar berpendidikan SMA, yaitu sejumlah 39 responden (66,1%).

4. Pekerjaan

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Ibu Hamil di Kelurahan

Tanjung Mas

Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang

Pendidikan Frekuensi Persentase

(%) IRT Swasta Buruh Wiraswasta PNS 23 25 5 5 1 39,0 42,4 8,5 8,5 1,7 Jumlah 59 100,0

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa dari 59 responden ibu hamil di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang, sebagian besar bekerja sebagai swasta, yaitu sejumlah 25 responden (42,4%).

(8)

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Anemia | 6 di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang

Analisis Univariat

1. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Anemia dalam Kehamilan Tabel 5 Distribusi Frekuensi

Berdasarkan

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Anemia dalam Kehamilan di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Pengetahuan tentang Bahaya Anemia dalam Kehamilan Frekuensi Persentase (%) Kurang Cukup Baik 16 32 11 27,1 54,2 18,6 Jumlah 59 100,0

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia dalam kehamilan di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang, sebagian besar dalam kategori cukup, yaitu sejumlah 32 responden (54,2%).

2. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Anemia dalam Persalinan Tabel 6 Distribusi Frekuensi

Berdasarkan

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Anemia dalam Persalinan di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Pengetahuan tentang Bahaya Anemia dalam Persalinan Frekuensi Persentase (%) Kurang Cukup Baik 33 15 11 55,9 25,4 18,6 Jumlah 59 100,0

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia dalam persalinan di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang, sebagian besar dalam

kategori kurang, yaitu sejumlah 33 responden (55,9%).

3. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Anemia dalam Masa Nifas Tabel 7 Distribusi Frekuensi

Berdasarkan

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Anemia dalam Masa Nifas di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Pengetahuan tentang Bahaya Anemia dalam Masa Nifas Frekuensi Persentase (%) Kurang Cukup Baik 31 15 13 52,5 25,4 22,1 Jumlah 59 100,0

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia dalam masa nifas di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang, sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 31 responden (52,5%).

4. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Anemia

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Anemia di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Pengetahuan tentang Bahaya Anemia Frekuensi Persentase (%) Kurang Cukup Baik 25 22 12 42,4 37,3 20,3 Jumlah 59 100,0

Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang,

(9)

sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 25 responden (42,4%).

PEMBAHASAN Analisis Univariat

Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia dalam kehamilan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang tentang bahaya anemia pada kehamilan saat hamil dalam kategori kurang sebanyak 16 orang (27,1%), dalam kategori cukup sebanyak 32 orang (54,2%), dan dalam kategori baik sebanyak 11 orang (18,6%). Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia dalam kehamilan dalam kategori cukup.

Dilihat berdasarkan pendidikan ibu, yaitu sebagian besar berpendidikan SMA dengan pengetahuan cukup sebanyak 24 orang (61,5%), pendidikan SMP sebanyak 7 orang (50,0%) dan pendidikan SD sebanyak 1 orang (25,0%).

Dilihat dari paritas ibu, sebagian besar paritas primipara memiliki pengetahuan cukup sebanyak 21 orang (51,2%). Pada multipara memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 11 orang (26,8%).

Dilihat berdasarkan umur ibu, yaitu sebagian besar berumur 26-35 tahun memiliki pengetahuan cukup sebanyak 18 orang (54,5%). Ibu yang beumur 17-25 tahun memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 14 orang (53,8 %).

Dari hasil penelitian, dilihat berdasarkan pekerjaan, sebagian besar pekerjaan responden memiliki pengetahuan cukup adalah swasta 11 orang (60,0), IRT 11 orang (47,8%), buruh 3 orang (60,0%), wiraswasta 3 orang (60,0%) dan PNS tidak ada (0%).

Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia dalam persalinan

Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia dalam persalinan dalam kategori kurang sebanyak 33 orang (55,9%), dalam kategori cukup sebanyak 15 orang (25,4%), dan dalam kategori baik sebanyak 11 orang (18,6%). Dari hasil penelitian tersebut menunjukkkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia pada kehamilan dalam persalinan dalam kategori kurang.

Dari hasil penelitian, dilihat berdasarkan paritas, sebagian besar primipara memiliki pengetahuan kurang sebanyak 21 orang (51,2%). Pada multipara memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 12 orang (66,7%).

Dari hasil penelitian, dilihat berdasarkan pekerjaan, sebagian besar pekerjaan responden memiliki pengetahuan kurang adalah swasta 10 orang (40,0), IRT 18 orang (78,3%), buruh 3 orang (69,0%), wiraswasta 3 orang (40,0%) dan PNS tidak ada (0%).

Dapat dilihat dari segi pendidikan, responden berpengetahuan kurang pada pendidikan SD 3 orang (75,0%), pendidikan SMP 12 orang (85,7%), SMA 18 orang (46,2%), Perguruan Tinggi tidak ada (0%).

Dilihat berdasarkan umur ibu, yaitu sebagian besar berumur 26-35 tahun memiliki pengetahuan kurang sebanyak 18 orang (54,5%). Ibu yang beumur 17-25 tahun memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 13 orang (50,0 %). Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia dalam masa nifas

Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia dalam masa nifas dalam kategori kurang sebanyak 31 orang (52,5%), dalam kategori cukup sebanyak 15 orang (25,4%), dan dalam kategori baik sebanyak 13 orang (22,1%). Dari hasil

(10)

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Anemia | 8 di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang

penelitian tersebut menunjukkkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia pada kehamilan saat bersalin dalam kategori kurang yaitu sebanyak 31 orang (52,5%).

Dilihat berdasarkan umur ibu, yaitu sebagian besar berumur 26-35 tahun memiliki pengetahuan kurang sebanyak 18 orang (54,5%). Ibu yang beumur 17-25 tahun memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 13 orang (50,0%).

Dapat dilihat dari segi pendidikan, responden berpengetahuan kurang pada pendidikan SD 2 orang (50,0%), pendidikan SMP 11 orang (78,6%), SMA 17 orang (43,6%), Perguruan Tinggi 1 orang (50,0%).

Dari hasil penelitian, dilihat berdasarkan pekerjaan, sebagian besar pekerjaan responden memiliki pengetahuan kurang adalah swasta 8 orang (32,0), IRT 17 orang (73,9%), buruh 4 orang (80,0%), wiraswasta 2 orang (40,0%) dan PNS tidak ada (0%). Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, kelemahan dan keterbatasan yang muncul dapat dilihat peneliti hanya meneliti sebagian dari faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia yaitu pendidikan, pekerjaan dan umur. Peneliti tidak meneliti lingkungan dan sosial budaya.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Pengetahuan ibu hamil di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang tentang bahaya anemia dalam kehamilan sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 32 orang (54,2%)

2. Pengetahuan ibu hamil di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang tentang bahaya anemia dalam persalinan sebagian

besar dalam kategori kurang sebanyak 33 orang (55,9%)

3. Pengetahuan ibu hamil di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang tentang bahaya anemia dalam masa nifas sebagian besar dalam kategori kurang sebanyak 31 orang (52,5%)

4. Pengetahuan ibu hamil tentang bahaya anemia di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan semarang Utara Kota semarang sebagian besar dalam kategori kurang sebanyak 25 orang (42,4%)

Saran

1. Bagi ibu hamil

Diharapkan bagi ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah informasi dengan membaca buku, internet atau informasi yang lainnya serta dapat juga mengggali informasi dari sumber-sumber berkompeten misalnya tenaga kesehatan dnegan melakukan konsultasi atau mengikuti penyuluhan yang diberikan.

2. Bagi institusi

Diharapkan Puskesmas Bandarharjo meningkatkan pengetahuan ibu hamil dengan mendorong tenaga kesehatan yang berada diwilayah tersebut khusunya bidan untuk memberikan informasi saat memeriksakan kehamilannya dengan memberikan leaflet khususnya tentang bahaya anemia pada ibu hamil.

3. Bagi peneliti

Diharapkan peneliti dapat meningkatkan kualitas peneitian ini dengan analisis data yang lebih mendalam misalnya dengan menggunakan analisis bivariat sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih lengkap.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Atikah dan Siti. (2009). Gizi untuk

Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika

Arisman, MB. (2007). Gizi Dalam Daur

Kehidupan. Jakarta: EGC

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Depkes RI. (2012). Survey Demografi

Kesehatan Indonesia

Dinas Kesehatan Kota Semarang. (2014). Profil Kesehatan. Dinas Kesehatan Kota Semarang

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2013). Buku Saku Jawa Tengah. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Erlina, Natalia, Y. (2015). Kelainan

Darah. Yogyakarta: Nuha Medika

Farrer, Helen. (2000). Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Harry Oxorn, (2003). Ilmu Kebidanan :

Patologi dan Fisiologi Persalinan : Human

Hassan,R.,& Alatas H. (2005). Ilmu

Kesehatan Anak. Jakarta: Penerbit

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Irwan B. (2009). Prevalensi Dan Determinan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Perkampungan Nelayan. Jurnal Kemas, 4 (2): 159 – 169

Labor and Birth. Yayasan Essentia

Medica. Jakarta.

Manuaba, IBG. (2010). Ilmu Kebidanan,

Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

Manuaba, IGB. (2007). Pengantar Kuliah

Obstetri. Jakarta: EGC

Mochtar, R. (2001). Sinopsis obstetri

fisiologi-obstetri patologi.Jakarta:

EGC.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Prawirohardjo, S. (2008). Ilmu kebidanan. Edisi 4. Cetakan

1.Jakarta : Bina Pustaka

Proverawati, Atikah. (2011). Anemia dan

Anemia Kehamilan. Yogyakarta

Rukiyah, Ai Yeyeh, et al. (2010). Asuhan

Kebidanan IV (Patology Kebidanan).Jakarta: CV. Trans

Info Media

Saifuddin. (2006). Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal.Jakarta:

YBPSP

Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press

Setyawan, Henry, (1996). Pengaruh

Anemia ibu Hamil Trimester III Terhadap Kejadian Berat Badan

lahir Rendah (BBLR),

Prematuritas dan Intra Uterine growth Retardation. Jurnal Epidemiolgi Nasional: Jakarta Sugiyono, (2008). Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sulistyawati, Ari. 2012. Asuhan

Kebidanan pada Masa

Kehamilan.

Jakarta:SalembaMedika

Tarwoto. (2007). Buku Saku Anemia

Pada Ibu Hamil. Trans Info

Media : Jakarta

Wawan dan Dewi. (2010). Teori dan

Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia.

Yogyakarta: Nuha Medika

Wiknjosastro, H. (2010). Ilmu Bedah

Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina

Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan konsep keadilan dalam sistem ekonomi Islam adalah tidak diinginkannya ketimpangan ekonomi atau ketidakmerataan ekonomi antara satu orang dengan orang lainnya..

Puji syukur pada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENGARUH PRICE DISCOUNT, STORE ATMOSPHERE,

Seseorang kakitangan tidak boleh menggunakan atau mengambil apa-apa dadah berbahaya, kecuali sebagaimana yang dipreskripsikan untuk kegunaannya bagi maksud perubatan oleh

[r]

Dari masalah publik yang sudah berusaha didefiniskan dan aktor kebijakan sepaham untuk memuat masalah tersebut ke dalam agenda kebijakan dan pada tahapan ini

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan yang terjadi yaitu apakah ada peran adversity quotient

kepada seseorang dan hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melakukan fungsi yang spesifik atau aktifitas dalam suatu periode/waktu tertentu (Harvey & Bowin, 1996)...

Govindan Raveendran for generously sharing their analysis of 1999-20 0 9 NSS data on urban em ploym ent; Som ik Lall and the World Bank team working on the India Urbanisation