• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON PADA FASILITAS RADIOGRAFI NEUTRON SETELAH PERBAIKAN KOLIMATOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON PADA FASILITAS RADIOGRAFI NEUTRON SETELAH PERBAIKAN KOLIMATOR"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Presiding Presentasi Umiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996

ISSN: 0854-4085

ID0000071

DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON PADA FASILITAS RADIOGRAFI

NEUTRON SETELAH PERBAIKAN KOLIMATOR

Supandi, Parikin, Mohtar, Sunardi dan Soedjarwo Roestam Pusat Penelitian Sains Materi - BAT AN

ABSTRAK

DISTR1BUSI FLUKS NEUTRON PADA FASIUTAS RADIOGRAFI NEUTRON SETELAH PERBAIKAN KOLIMATOR. Fasilitas Radiografi Neutron dipasang pada tabimg berkas S-2 RSG-GAS dan dilengkapi dengan komponen : kolimator dalam, kolimator Iuar, penutup berkas utama, penutup berkas bantu, dan tempat cuplikan berdiameter 300 mm. Kualitas berkas neutron ditentukan oleh : distribusi intensitas fluks neutron, nisbah L/D, nisbah Cd, dan nisbah gamma. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa intensitas fluks neutron 2,83 x 107 ncm'V1, dengan deviasi sebesar ± 7,8 % yang terdistribusi dengan baik pada daerah cuplikan berdiameter 200 mm pada kondisi nisbah L/D 98, nisbah Cd 8 dan neutron/ gamma ratio 3,08 x 103 n.cm^.mR"1 dengan daya reaktor 20 MW. Teknik ini dapat digunakan untuk mengamati bahan dengan diameter cuplikan 200 mm.

ABSTRACT

NEUTRON FLUX DISTRIBUTION ON NEUTRON RADIOGRAPHY FASILITY AFTER FIXING THE COLLIMATOR. The Radiography Neutron Fasility consists of an inner collimator, outer collimator, main shutter, second shutter and the sample chamber with 300 mm in diameter. Neutron beam quality depends on the neutron flux intensities distribution, L/D ratio, Cd ratio, neutron/gamma ratio. The results show that the neutron flux intensity was 2.83 x 107 n cm"2.»"1, with deviation of ± 7.8 % and it was distributed homogeneously at the sample position of 200 mm diameter. The beam characteristics were L/D ratio 98 and Red 8, and neutron gamma ratio 3.08 x 103 n .crn^.mR"1 and Reactor Power was 20 MW. This technique can be used to examine sample with diameter of ^ 200 mm.

PENDAHULUAN

RGS-GAS pada daya maksimum di lokasi teras dapat menghasilkan fluks neutron

sebesar 3 x 1014 n.cm"2.detik, oleh karena itu

reaktor ini sangat sesuai digunakan sebagai salah satu fasilitas penelitian sains materi. Hampir semua peralatan di Instalasi Spektro-metri Neutron PPSM bekerja menggunakan teknik berkas neutron. Fasilitas Radiografi Neutron adalah salah satu peralatan yang bekerja berdasarkan serapan neutron. Fasilitas ini dipasang pada lubang percobaan S-2 sistim tangensial.

Fasilitas ini dilengkapi komponen seperti ; kolimator dalam, kolimator luar, penutup berkas utama, penutup berkas bantu dan tempat cuplikan dengan diameter 300 mm. Dengan terpasangnya komponen-komponen tersebut intensitas fluks neutron pada lubang RN1 menjadi berkurang dan diharapkan intensitas fluks tersebut dapat digunakan sesuai dengan keperluan radiografi. Radiografi neutron adalah teknik radiografi yang menggunakan berkas neutron sebagai sinar pembentuk bayangannya, dan yang paling menarik jika dibandingkan dengan teknik radiografi lain (gamma dan sinar-x) adalah

sifat neutron yang memiliki daya tembus yang besar terhadap logam berat, sedangkan unsur ringan terserap lebih banyak. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan radiografi neutron adalah keselamatan bagi pekerja radiasi, karena fasilitas ini dapat digunakan untuk radiografi neutron baik dengan metode langsung maupun metode transfer yang dilengkapi sistim televisi. Sehubungan dengan hal tersebut pengukuran intensitas fluks selain berguna untuk penelitian juga penting dipergunakan untuk keselamatan kerja mengingat paparan radiasi oleh neutron cepat. Karena fluks neutron yang berasal dari teras reaktor terhambur kemana-mana, maka untuk mengurangi kesalahan dalam penelitian, besaran intensitas fluks neutron perlu diketahui.

Menurut Howkeswort, M.R dan Walker, I. [5], distribusi besaran intensitas fluks neutron yang mengenai cuplikan dapat mempengaruhi kualitas pembentuk bayangan. Intensitas fluks neutron untuk keperluan radiografi berkisar

antara 106 sampai dengan 109 neutron/cm2,

detik dan distribusi sebaran fluks neutron harus homogen. Menurut ASTM Designation E 545-75 deviasi dari lima titik pengukuran yang

(2)

Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085

diperbolehkan maksimum berkisar ± 7,5%. Hasil pengukuran fluks neutron terdahulu di fasilitas radiografi neutron pada lokasi yang sama, sebaran intensitas fluks

neutron diperoleh rata-rata 1,85 x 107 n/cm2. s,

deviasi mencapai > ± 20%. Data ini mencerminkan bahwa fluks neutron pada lokasi tersebut mempunyai sebaran heterogen. Dari temuan ini berbagai upaya perbaikan fasilitas radiografi neutron telah dilakukan dengan harapan fasilitas ini akan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi intensitas fluks neutron pada lokasi cuplikan setelah perbaikan kolimator.

Pengukuran fluks neutron di fasilitas radiografi neutron dilakukan dengan teknik Analisis Aktivasi Neutron dengan reaksi inti Au-197 (n,y). Menurut CILASAL CATEL [3] fluks neutron dihitung dengan persamaan yang sederhana sebagai berikut:

(1)

No-dengan <j> = fluks neutron ( n/cm2.s ) A = aktivitas foil (Bq) a = tampang lintang (cm2)

N = target atom dalam foil Au (massa Au/berat atom x avogadro)

Jumlah aktivitas Au-198 pada akhir iradiasi, (Ax) diperoleh dari persamaan berikut:

A = (2)

dengan

A(x) = aktivitas cuplikan pada akhir iradiasi M(x) - aktivitas cuplikan pada waktu t

x = variabel tempat pengukuran = waktu pencacahan (T3-T2) = waktu pendinginan (T2-T1) = waktu iradiasi (Tl-TO)

= tetapan peluruhan radionuklida Au . _ 0,693

A —

Tl/2

T1/2 = waktu paruh l98Au

Harga A(x) pada persamaan (2), selanjutnya dimasukkan ke dalam persamaan (1)

Tc Tp Te

X

BAHAN DAN METODE Peralatan dan bahan Peralatan

• MCA buatan EG&G ORTEC

• HPGe Coaxial POP-TOP DETECTOR model No.l8190-P, EG&G. ORTEC. • PC.Compaq Deskpro 386N dengan printer

epson FX-8550

• Software MAESTRO II dan OMNIGAM • standar isotop yang diketahui aktivitasnya :

Co-60, Co-57, Ba-133, Cd-109. Na-22 dan Mn-54

Bahan

• pelat aluminium No.ref.5754, 0 = 30 cm • cadmium sheet, 0 = 1 cm

• foil emas tipis tebal = 0,1 mm, 0=4,5 mm sebanyak 56 buah dan sumber berkas neutron dan PRSG-GAS.

Cara kerja

Satu paket cuplikan seperti yang tersusun pada Gambar 1 dipasang pada lokasi cuplikan Radiografi Neutron, RN-1, diiradiasi selama 8 jam, kemudian didinginkan selama 1 hari dan

dilakukan pengukuran aktivitas 19SAu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 dan 2 adalah data hasil pengukuran dengan MCA yang meng-gambarkan aktivitas masing-masing nuklida Au pada waktu t, pengolahan data meng-gunakan program MAESTRO II dan OMNI-GAM, pada nomor cuplikan nuklida Au seperti nomer 25, 45, 18, 39, 15, 9, 11. diperlukan waktu pendinginan lebih lama untuk mengeliminasi banyaknya puncak-puncak nuklida Au yang lain dengan umur paroh pendek sebagai pengganggu. Diduga intensitas fluks pada tempat-tempat tersebut lebih tinggi daripada tempat lainnya.

Tabel 3 dan 4 adalah data intensitas fluks neutron pada masing-masing tempat pengukuran yang digambarkan dalam lingkaran 1 sampai 5 dengan diameter masing-masing 5 cm, 10 cm. 15 cm, 20 cm dan 25 cm (Gambar 1). Pcngolahan data

(3)

Prosiding Presentasi Ilmiah Kesclainatan Radiasi dan Lingkungan, 2 0 - 2 1 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085

menggunakan program QB 41 dengan waktu pendinginan (Tp ), aktivitas Au pada waktu t, (At) dan massa Au (MAU) sebagai variabel

data masukan. Secara umum angka dalam 107

terlihat homogen untuk setiap lingkaran, tetapi angka dalam satuan dengan 6 desimal di belakang koma terlihat heterogen.

Ada banyak cara untuk mengolah data. Dalam hal ini penulis memilih metode analisis data yang sesuai dengan persoalan yang ingin diketahui yaitu : 1. Ukuran sebaran, untuk mengetahui seberapajauh data tersebut menyebar atau seberapa jauh data tersebut menjauhi ukuran pemusatan, diambil nilai rata-rata sampel (mean) dan standar deviasi untuk sampel (S), 2. Dibuat rancangan acak yaitu pengelompokkan data digambarkan dengan 5 kelompok atau 5 lingkaran unit percobaan. Pengelompokan ini dimisalkan muncul akibat pengaruh per-lakuan intensitas fluks neutron dan lokasi cuplikan yang berbeda. Dari data pengamatan dapat dihitung perbedaan rata-rata kelompok, jumlah masing-masing kelompok dan banyaknya pengamatan. Setelah harga-harga tersebut diperoleh, maka disusun dalam sebuah daftar analysis varian disingkat

ANOVA. Menurut Sudjana [1], asumsi yang

biasa diambil dalam ANOVA adalah sifat : homogenitas varian, aditif, linieritas, dan independensi. Dalam makalah ini diambil sifat homogenitas atau bentuk distribusi.

Tabel 5 adalah data fluks rancangan acak lengkap yang dikelompokkan dalam 4 lingkaran dengan 36 pengukuran, diperoleh harga rata-rata = 2,83 dan deviasi = ± 0,22 (7,8 %), menu rut ASTM Designation E 545-75 untuk memperoleh bentuk bayangan kualitas yang baik dari 5 titik pengukuran diperoleh harga rata-rata dengan deviasi ± 7,5 %. Tabel 6 adalah data ANOVA dari Tabel 5 yang menggambarkan analisis varian untuk men-duga homogenitas intensitas fluks neutron hasil pengamatan empat lingkaran dari 36 cuplikan foil emas. Hasil ini memberikan informasi bahwa tingkat intensitas fluks neutron pada taraf kepercayaan 95% tidak berbeda nyata sehingga hipotesis diterima, karena F hitung = 1,08 < F Tabel =2,90. Hal ini berarti bahwa keempat lingkaran dari 36 pengukuran tersebut dengan deviasi (S) = 7,8

%, memberikan homogenitas intensitas fluks neutron yang sama pada setiap titik cuplikan.

Tabel 7 adalah data fluks neutron dalam rancangan acak lengkap yang di-kelompokkan dalam lima lingkaran dengan diameter masing-masing 5 cm, 10 cm, 15 cm, 20 cm dan 25 cm dari 44 kali pengukuran, diperoleh harga rata-rata 2,57 dengan deviasi ±0,54 (21%). Menurut ASTM, deviasi yang diperbolehkan adalah 7,5 %, ternyata berbeda jauh, ini berarti tidak diterima. Tabel 8 adalah data yang disusun dalam ANOVA dari data Tabel 7, yang menggambarkan analisis varian untuk menduga distribusi intensitas fluks hasil pengamatan kelima lingkaran dari 44 pengukuran nuklida foil Au. Hasil ini memberikan informasi bahwa tingkat intensitas fluks pada taraf kepercayaan 95 %, berbeda nyata , hipotesis tidak diterima, karena F hitung = 7,39 > F Tabel — 3,86. Hal ini berarti bahwa kelima lingkaran dari 44 kali pengukuran dengan deviasi ± 2 1 % memberikan intensitas fluks neutron yang heterogen.

Apabila kita bandingkan antara analisis varian Tabel 6 dengan Tabel 8. Pada Tabel 6, disusun dalam 4 lingkaran, dimulai dari lingkaran kesatu sampai keempat dengan 36 pengukuran, F hitung < F Tabel dan rata-rata pengukuran = 2,82 untuk setiap cuplikan dengan deviasi ± 7,8 %.

Hipotesis ini diterima, karena memberi-kan intensitas fluks yang homogen . Tabel 8, disusun dalam 5 lingkaran, dimulai dari lingkaran kesatu sampai kelima dengan 44 pengukuran (sesuai dengan diameter cuplikan RN-1 = 30 cm ), F hitung > F Tabel dan rata-rata= 2,57 dengan deviasi ±21%. Hipotesis tidak diterima, karena memberikan intensitas fluks yang heterogen, jadi analisis varian Tabel 6 memberikan hasil baik sedangkan analisis varian Tabel 8 memberikan hasil sebaliknya.

Persiapan cuplikan

Gambar 1 adalah susunan foil emas atas tempat cuplikan pada RN-1, berdiameter 30 cm.. Tujuan utama penyiapan cuplikan adalah agar hasil analisis yang diperoleh sedekat-dckatnya dengan nilai yang sesungguhnya. Oleh karena itu harus

(4)

Presiding Presentasi Ilmiah Kesclainatan Radiasi dan Lingkungan, 2 0 - 2 1 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085

diusahakan agar cuplikan yang disiapkan benar-benar representatif, artinya cuplikan yang dianalisis mewakili berbagai sifat sistim yang ditentukan. Untuk itu disiapkan foil emas tipis sebanyak 55 buah, tebal = 0 , 1 mm, diameter = 4,5 mm dan berat = ± 0,05 gram .

Foil emas diletakkan di atas pelat Al No. ref. 5754, diameter 300 mm dan disusun dalam kelompok lima lingkaran (Gambar 1), masing-masing lingkaran berdiameter 5, 10, 15, 20, dan 25 cm. Ternyata bahwa susunan foil di atas pelat dari kelompok lingkaran 1 sampai 4 memberikan intensitas fluks neutron yang homogen, sedangkan jika foil Au yang disusun diatas pelat Al dari kelompok lingkaran 1 sampai 5, kemudian dianalisis secara ANOVA memberikan intensitas fluks yang heterogen. Sebagai kesimpulannya cuplikan diameter 200 mm akan memberikan kualitas yang baik.

Harga nisbah L/D menentukan ukuran cuplikan yang akan diuji. Keterbatasan panjang L/D tergantung pada harga fluks pada celah berkas masuk (BM), D. Kolimator RN-1 ISN-PPSM mempunyai harga L = 5891 mm dan D = 60 mm, jadi harga nisbah L/D = 98. Menurut P. Ilham Yazid dan Arlinah, K [6], untuk setiap fasilitas RN di dunia harga nisbah L/D tidak sama. Sifat atenuasi cuplikan dapat berubah sesuai bahan dan unsur yang membentuknya. Oleh karena itu tidak mungkin membuat standar yang universal.

Tabel 9 adalah data intensitas fluks dari 12 buah foil emas berlapis Cd yang disusun di atas pelat secara acak dan memberikan intensitas fluks neutron

maksimum =3,53 x 106 n/ cm2.s. Dari data

tersebut memberikan kriteria, Red = 8 (menurut P. Ilham., dkk, R^ < 2,4 memenuhi syarat kriteria).

Harga nisbah neutron gamma memberikan gambaran kerataan bentuk permukaan bayangan. Pengukuran laju dosis dengan alat

Baby Line pada posisi cuplikan di fasilitas

Radiografi Neutron memberikan laju dosis sebesar 30 rad/jam = 83,33 mR/s pada daya reaktor 20 MW, intensitas fluks neutron pada posisi cuplikan diameter 300 mm sekitar 2,57

x 107 n/cm2.s, dengan demikian harga nisbah

neutron gamma = 2,57 x 107 n/cm2.s/83,33

mR/s = 3,08 x 105 n/cm'2.mR''

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengukuran dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan :

1. Intensitas fluks neutron memberikan distribusi yang homogen pada daerah cuplikan berdiameter 200 mm, yaitu

sebesar 2,83 x 107 n/cm2detik, sedangkan

pada daerah cuplikan berdiameter 300 mm,

intensitas fluks sebesar 2,57 x 107

n/cm2.detik.

2. Harga rata-rata fluks neutron pada daerah cuplikan berdiameter 300 mm adalah

sebesar 2,83 x 107 neutron/cm2.detik.

3. Disarankan untuk uji dengan teknik radiografi neutron di PPSM, ukuran cuplikan sebaiknya berdiameter ^ 200 mm. 4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan, misalnya perekaman bentuk bayangan (kehitaman film) dengan teknik radiografi neutron, atau penentuan kualitas bentuk bayangan dengan teknik radiografi neutron, dll.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih kepada kepala PRSG-GAS yang telah memberikan kesempatan dan izin sesuai jadwal operasi reaktor. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada kepala PPSM dan kepala ISN-PPSM yang telah memberikan dorongan dan dimasukkannya penelitian ini dalam kegiatan Non kode PPSM. Tidak lupa penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Sdr.Setiawan teknisi ISN-PPSM yang telah membantu, menyusun dan mengiradiasi cuplikan sampai selesainya percobaan ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. SUDJANA.M.A., Disain dan Analisis

Eksperimen, Pnt.Tarsito Bandung (1980) 2. SUPANDI, GUNAWAN, DAN EDY

GIRY, SP., Prosiding Seminar Sains dan Teknologi Nuklir Menyongsong Reaktor TRIGA MARK II Bandung 2 MW

(5)

Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkimgan, 20 - 21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085

5.

Sebagai Sarana Peningkatan Mutu Litbang Iptek, PPTN-BATAN Bandung (1996) CILAS ALCATEL, Neutron Guides Transmission Measurement, 8 Avenue Buffon, Februari (1992).

ASTM DESIGNATION : E 545-75, Standar Method for Determination Image Quality in Thermal Neutron Radiographic Testing, 1975.

HOWKESWORTH,M.R., and WALKER, I., Proceeding of The First Word Conference, San Diago, California U.S.A., Desember 7-10, 1981, D-Riedel Publishing Company, London, England.

ILHAM Y, ARLINAH, K., Proceeding Seminar Pendayagunaan Reaktor Nuklir Untuk Kesejahteraan Masyarakat, PPTN Bandung (1990)

MOHTAR DAN MARDIYANTO., Majalah BATAN Vol.XXV No.3/4, Juli-Oktober 1992.

Tabel 1. Aktivitas emas hasil pengukuran dengan MCA. Irradiasi tanggal : 08-04-1996 mulai jam 08.15, selesaijam 16.10, lama irradiasi : 8 jam

peftcacaliari: pericacahan; ;(Bq) Keterangan Au-49 Au-50 Au-51 Au-52 Au-53 Au-55 Au-56 Au-54 Au-48 0.0527 0.0537 0.0513 0.0537 0.0491 0.0529 0.0518 0.0521 0.0543 16.26 16.30 16.47 16.58 17.09 17.20 17.31 17.42 17.53 300 300 300 300 300 300 300 300 300 1.1456E+04 1.1552E+04 1.1039E+04 1.2821E+04 1.2242E+04 1.2847E+04 1.2120E+04 1.3068E+04 1.3250E+04 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Au-47 Au-40 Au-46 Au-43 Au-42 Au-41 Au-44 Au-33 Au-37 Au-36 0.0542 0.0531 0.0523 0.0536 0.0520 0.0524 0.0540 0.0538 0.0545 0.0514 09.29 09.55 11.19 11.27 11.35 11.45 12.18 12.26 12.56 13.17 300 120 120 120 200 200 120 600 300 600 1.1474E+04 1.5907E+04 1.2084E+04 1.1957E+04 1.2023E+04 1.2708E+04 1.1563E+04 1.2187E+04 1.283 3 e+04 1.2122E+04

imniiifii

in

AW;::

n

11111111111111

liiillllilillillSiiii

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Au-28+Cd Au-09+Cd Au-08 Au-24 Au-30 Au-32 Au-11+Cd Au-31 Au-29 Au-27 0.0544 0.0513 0.0505 0.0530 0.0518 0.0526 0.0473 0.0533 0.0523 0.0532 13.35 14.41 15.32 15.54 16.14 16.24 16.35 17.28 17.38 17.58 300 120 600 300 300 300 1500 300 300 300 1.3369E+03 1.3069E+03 1.0834E+04 1.0541E+04 1.0489E+O4 1.1038E+04 1.4204E+03 1.0773E+04 1.0576E+04 1.0437E+04 Rata-rata = 11920,8 + 1161 (n=26), tanpa No.Au + Cd

(6)

Presiding Presentasi Htniah Keselnmatan Radiasi dan Lingkungan, 2 0 - 2 1 Agusftis 1996 ISSN : 0854-4085 Tang«ai Sradiaa : 08 -«4-1996 Days RcakWr . 20 MW Mulsipiik.ii! .08 !5 WJB Slcppukul . ) 6 i 5 W i 8 Paparan Radiasi Setefah 24 ]a;u • 0 4 i«R Larrm lradiasi . 8 )&;n Diameter Lingkaran Ti J1J IV V VI . FOIL Au d:ia^ -•- K> c m --•• I S c m -- 20 cm •- 2S cm - M e m :••> ci}

Gamtiar i. Biagrani alir $t<sunao foil A» ;>;«!;> d.ierah c«p)i!<an !t;idi<>»ralt Neufron

radiast tLmgi'ai 08-04-i9''i(i. st.irt

>:';••< •%y%?' 30 3 ! 32 33 34 35 36 37 38 39 40 42 43 44 45 46 47 48 Pt9 | 50 i 52 I ^ j ! 5 4 i ^ c ; "* :56 [57 A u - ; 7 - C d Au-20 A „ - : ( } A u - U A:j-23+Cd Au - I 2 Au-IO Au-iS+Cd Au-H-KM Au-(!3-t-Cd Au-19+Cd Au-OJ+Cd Au-2t+Cd A a-07 Au-05 A u •<.)(•> Au-O-f Au-02 Au-26 Ati-35 Au-38 Au-3-«-fCd Au-25 Au-18 Au-22 Au-45 Ay-39 Raiarnfa 976 i ,8 -Xi '•'•' i •-'•' '' .-'"':' • ^:.y^..•?.-.''• 0.0541 0.0521 0.0533 0.O-S83 0 050! 0 0512 0 0511 0 0518 0.051S O.O53S 0.0504 0 0519 0 0533 0 0549 0 05070. 0539 0 0505 0.0544 0.0537 0.05 iti 0.0534 0.0512 0.0531 0 0 5 3 2 0.0544 0 0505 0.0535 .>O()sm)/-J-'.> 18.10 18.49 19.02 19.18 19,30 19.53 2 0 0 5 20,19 08.2. S 08.48 00.09 09.37 10 08 10 37 11 18 11,56 12 17 12.38 13.22 13.52 14.06 14.26 14.30 16 1 ! 16 ?8 16 49 17 05 •••••]'-XD&\kVV'. '••• 900 400 400 400 900 400 400 43200 900 900 900 90(1 900 900 900 900 900 900 900 180 180 180 1000 600 600 600 600 : 523! (n-IXI. wiim No Au + Cd • . • • " • • • . • . ' • . . • • " . - . " • ' . . • . " • ' • . . • " ' • . - . . ••..'.-\ '.... -..'. • • . - . - . ' • - - . ' - . : • , , . _ • : • . . . • • • . . . . - ; • . . - . • - . . . . • • • - ; . . . • • • • •"*...•".. ".•.',•. ,',-.' ' • : • ^:":Kx<f^~.-::::-^C--- •• .'i . " C ••'••.*•: - 1 •'• -"K":-!.s" : 1.6582E---O3 i ^:' j V % % - .'•.'•;'•]•' i 1.0S74E-i<M l . 2 5 2 4 E - i - 0 4 I . 1 2 5 9 E - O 1 1 . 1 5 1 2 E - 0 3 ,.•••.:,;•'.,:••••.:. •',."y..,:', . | V - J 0 - 0 l t - : J 5 9 < ) " ' •••'. i 1 . 1 H 8 E - K U ! • ' .'•-'•' - • . - . ; . . • i I.O258K-KM j:;!filllrC4-i»96/: 1 i.4i46fc>o:, !:;•,-,.*;• > :\ ! ! !500t;<)'j ! 2373E-O3 1.O277E-H13 l.O592Ei-O.i N 7347E--O3 I 0041IE•: 04 y.074 7E-i-03 y 9024F.-03 8.33(!i)E-H)3 9.631 JE+03 9.7K32E+O3 l.3)2f>E+CJ 8.0568E+CJ 1.0040tvv()4 iM-4~1996:: ;! I • • : • - : I , - . : . . • ••'.. " ••'•••• j . ! " •:.- ' ; : " "" ... " ... i >iM4-;i996s •: j :: : : : ' ' : : - : ' %^\ • • ' ' " • • , • ' ' ' ' x ^ ' | K.555U.--KJ3 jv:%:-.,: • :• • 1 7.4S44JHO3 l;y^:,:::-l:-:< | • > . 4 5 4 4 E - ( ! 3 [••'; "•::•" ••-•%• •••"'. j

(7)

Prosiding Presentasi Ilmiah Keseiamatan Radiasi dan Lingkungan, 20 - 21 Agustus 1996

ISSN : 0854-4085

Tabel 3. Data intensitas fluks neutron, vvaktu iradiasi,Ti - 8 jam = 480 menit pada tempai pengukuran kelompok lingkaran IV dan V

:iillfli

Au-49 Au-50 Au-51 Au-52 Au-53 Au-54 Au-55 Au-56 Au-25 Au-26 Au-27 Au-29 Au-30 Au-31 Au-32 Au-33 Au-35 Au-36 Au-37 Au-38 Au-39 Au-40 Au-41 Au-42 Au-43 Au-44 Au-45 Au-46 Au-47 Au-48 1456 1460 1477 1488 1499 1532 1510 1521 4246 4172 3008 2988 2904 2978 2914 2676 4202 2727 2706 4216 4395 2525 2635 2625 2617 2650 4379 2609 2499 1543 BeratFoil : 0,0527 0,0537 0,0513 0,0537 0,0491 0,0521 0,0529 0,0518 0,053 1 0,0537 0.0532 0,0523 0,06 IS 0,0533 0,0526 0,0538 0,0516 0.0514 0.0545 0,0534 0,053 5 0,053 1 0,0524 0,057.0 0,0536 0,0540 0,0505 0,0523 0,0542 0,0543 Fluks'::/Ne^itfqi|:::i;:;: '(nicm^ifJefikpii:; 1.454377E+07 1.441315E+07 1,45O543E+O7 l,615754E+07 l,693979E+07 I.724396E+07 l,617822E+07 I.602245E+07 2,75493 IE+07 2,742920E+07 2.287240E+07 2.340773E+07 2,2745 19E+07 2,331282E+O7 2.365614E+07 2,345 129E+07 3.336037E+07 2.486504E+07 2,46403 IE+07 3,29094111+07 3.384376E+O7 2,938186E+07 2,474 I52E+07 2.35O368E+07 2,26120SE+07 2.196283E+07 2,822133E+07 2.335334E+07 2,057124E+07 I.684190E+07 jKeterarigan ;:! ':. Bf Pf;•;£.. g4m g •llatia^ata Flfiks •' S i ] , 57x107 :'•" li nicra2;;dctik;;;:.:;;. iDINGKARAN :"-< ' I V : Rata-rata Fluks = 2,52xlO7 n/cm2.detik : • • : : : • • " : - ' 1 1 • • ; : ' • • • • . ' • : • . : ' : ' . :•'-. ;: . . • " . ! . ' : ; ^ - - " - 0 ' . • • • • " ' • ": /./

Keterangan Foil Au, tersusun masing-masing 5

dalam kelompok lingkaran cm, 10 cm, 1 5 cm, 20 cm d

1 s.d. 5,(Gambar I ) , diameter in 25 cm

Tabel 4. D a t a intensitas fluks neutron pada posisi cuplikan kelompok lingkaran I, II dan III, w a k t u iradiasi, Ti = 4 8 0 menit _ ^ _ _ _ -:!>:M:V:;:o Au-02 Au-04 Au-05 Au-06 Au-07 Au-08 Au-10 Au-12 Au-14 Au-16 Au-18 Au-20 Au-22 Au-24

BHlIilill

4128 4107 4048 4086 4007 2862 3135 3123 3088 3072 4341 3059 4358 2884 0,0519 0,0505 0,0507 0,0539 0,0549 0,0505 0,05 1 1 0,0512 0,0483 0,0533 0,0532 0,0521 0,0544 0,0530 3.168445E+07 3.104430E+07 2.914150E+07 3,193907E+07 3.215924E+07 2.373862E+07 2,44921 IE+07 2.638009E+07 2,796617E+07 2,80291 3E+07 3.545100E+07 2,478136E+07 2.972I76E+07 2,2181 I0E+07

llllllllli;!

;KatalfalfeFiuks si

Kcterangan : Foil A u , tersusun dalam kclompok lingkaran 1 s.d. 5,(Gambar 1), diameter masing-masing 5 cm. 10 cm, 15 cm, 20 cm dan 25 cm

(8)

Prosiding Presentasi Ilmiah Kcselamatan Radiasi dan Lingkungan, 2 0 - 2 1 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085

T a b c l 5. L> a I :i liitousitas Fluks r;incan«;m acak lengknp nukluia /'oil A it-198 p a d a iokasi cuplikmi radiografi nclron. (lalani 107 n/cin^.(il.

' ' • > ' • ' ' f ' U ••••' P l i R L A K U A N ''.•;.• ' • • . ' • •

-. ' ; ;; I:J CUPLIKAN SUSUNAN FO/A EMAS : J : :

Lingkaran IV p ' 1 Imcnsitas Fluks : 2.75(25) 2.74(2C) 2.29(27) 2.34(29) 2.27(30) 2.31(3 0 . 2.37(32) 2.34(33) PENGAMATAN I j.3d(35) I 2.49(36) I 2.-16(37) 3.29(3») 1 ?OX(39) 2.94(40) 2.47(4 1) 2.35(42) j 2.26(43) 2.2(1(44) Y"f~:TIiingkaran I I I •' '' IntciisitaS Fluks 2.45(10) 2.63(12) 2.8(1(14) 2.8O(l(i) 3.54(18) 2.48(20) 2,')7(22) 2.22(24) I ^.82(45) I 2.33(46) | 2.06(47) ! 1.68(48) Juinlah Barivaknya pcnuukwran R n t . i - r . n r n 55,52 22 2,52 : 2 1.89 8 2.74 :Lihgkaran II Inlensitas Fluks 2.91(05) 3.I9(»6) 3.22(07) 2.37((W) 11.69 4 2,92 Lingkaraii 1 { Intensitas Fhiks 3.17(02) 3.10(04) 6.27 l 3.13 Juinlah: 1 1 Ra(a-rat fluks = 2,S3ilO; n/cni2.clc( | 1 1 I 95.37 36 2,83 ±0,22 (7,X%)

Tabcl 6. ANOVA untuk data pengamatan Tabcl 5.

Rat a-rata Perlakuan K.ekeliriian Jumlali

1

A

I

i

11

Hi

3 32 36

I

m

>47,3

i

i

8

i

1,1 10,76 259,24

it

24

if

7,38 0,37 0.34 2,9 1,08

Ketcrangan Diambil taraf signifikasi a = 0,05 Umuk distribusi U | = J dan u i = 32 maka didapal F = 2,9, Karena F hitung = 1,08 lebih kecil dari pada F label = 2,9 berarti sebaran fluks pada lokasi tersebut homogen, hipoiesa dilerima

(9)

Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 2 0 - 2 1 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085

Tabel 7. Data Iritensitas F

mm

1

PENGAMATAN Junilah Banyaknya Pengukuran

m

Li I me tut

1

ng ns s ranc< ;aran V tas Flu nga

M

m

H

ks 1.45(49) ,44 (50) 1,45(51) .62 (52) 1,69(53) ,•72(54) 1.62 (55) 1.60(56) 12,59 8 Rata-rala | 1,57

i acak lengkap nuklida Foil Au-198 pad dalam 10^ n/cnvvdc Lingkaran IV Intensiias Fluks 2.75(25) 2.74 (26) 2.29(27) 2,34(29) 2,27 (30) 2.33(31) 2,37(32) 2.34(33) 3.36(35) 2,49(36) 2.46 (37) 3.29 (38) 3.38 (39) 2,94 (40) 2,47(41) 2.35(42) 2.26(43) 2.20 (44) 2.82(4 5) 2.33 (46) 2.06(47) 1.68(48) 55,52 22 Lingkaran III Intensiias Fluks 2,45 (10) 2,63(12) 2,80 (14) 2,80(16) 3.54 (18) 2.48 (20) 2,97 (22) 2.22(24) 21,89 8 2,52 | 2,73

a lokasi cuplikan Radiografi Neulro tik

l

i

l

^

l

l

l

l

l

l

l

Lingkaran I! [ntcnsiias Fluks 2.91 (05) 3,19(06) 3.22 (07) 2,37(08) 11,69 4 2,92

usus

Lingkaran jniensitas Flu

1

ks 3,17(02) 3,10(04) 6,27 2 3,13

m

Rma-rata fluks = 2.57 x O I ' n/cm^.dt 107,96 44 2,57 ± 0,5(21%) Keietangan

Tabel 8 ANOVA untuk dala peniiamatan Tabel 7

;;..;Suniljcr M • Vat'iiisr Rata-rata Perlakuan Kekeliruan Jumlah dk i 4 39 44 260,01 8,28 10,85 279,14

•MX''::' '

260,01 2,07 0,28 262,36

•F(h|tui);;;

7,39 3,86

Diambil laraf signifikasi a = 0,05, untuk dislribusi vl = 4, v2 = 39 . karcna F hiking =7,39 lebih besar dari pada F Tabel = 3,86 berarti sebaran fluks pada tempat lersebut heierogen (lidak homogen), hipolesa tidak diterima

(10)

Prosiding Presentasi Italian Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085

Tabel 9 : Intensitas fluks neutron dari 12 foil Au berlapis Cd, pada posisi kelompok lingkaran I, HI, dan IV, waktu irradiasi 8 jam

Au-28 Au-34 Au-09 Au-11 Au-13 Au-15 Au-1 7 Au-19 Au-21 Au-23 Au-01 Au-03 2745 4236 281 : 2925 3878 3149 3020 3919 3978 3 1 0 0 3945 3898 0,0544 0,0512 0,0513 0,0473 0,0518 0,0518 0,0541 0,0504 0,0533 0,0501 0,0519 0,0538 2.607807E+06 4,638217E+06 2.767944E+06 3,398587E+06 4.346668E+06 3.850921E+06 3,5SS824E+06 3.6S73S2E+06 3.180772E+06 2,768587E+06 3,8S9407E+06 3,3825 12E+06

Illllllllllllli

:;:;:;:;;;:;:;>:o;^:;^:;.;:::;:v:;0:^:;:y;^:;::.::;:;::v;:;:;:-::.>:.:.;.y.r.^.:.:.^.;.:.:.:.:.:

;:::;:;::>::::>>:;:;^;.;:::;:;:::;:s

Keterangan : Foil Au, tersusun dalam kelompok lingkaran I s.d. 5, diameter masing-masing 5 cm, 10 cm, 15 cm, 20 cm dan 25 cm.

DISKUSI Mulyadi Rachmad - PSPKR :

Dari topik makalah,faktor-faktor apa yang menyebabkan perubahan harga fluks ?.

Supandi :

Faktor-faktor yang menyebabkan harga fluks berubah khususnya di Fasilitas Radiografi Neutron adalah :

1. Pemasangan sistem kolimator pada Radio-grafi Neutron dipasang sistem tangensial. 2. Air pendingin sebagai moderator.

3. Pada daerah cuplikan diameter 300 mm diperoleh perbedaan fluks 2,57 dan 2,83

sedangkan angka 107 sama disebabkan

karena sifat neutron yang menghambur.

Budi Santoso - PPkTN:

1. Kolimator yang digunakan di RSG ada dua, apakah besarnya sama L/D ratio = 91 ?. Berapa fluks neutron yang benar ?.

2. Untuk mengoptimasi fluks neutron apakah tidak sebaiknya di daerah cuplikan juga digunakan kolimator tambahan ?.

(11)

Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085

3. Bagaimana caranya mengeliminasi sinar gamma pada fasilitas neutron radiografi RSG-GAS ?.

Supandi :

1. Diameter kolimator luar dan dalam sama dengan L/D ratio = 98. Kedua fluks benar. Untuk diameter cuplikan 200 mm = 2,83 x

10 7 n/cm2 dan untuk diameter cuplikan 300

mm = 2,57 x 10 7 n/cm2. Untuk penelitian

menggunakan Radiografi Neutron di PPSM disarankan diameter cuplikan sebesar 200 mm karena sebaran fluksnya homogen. 2. Suatu masukan/saran yang baik. 3. Tidak tahu.

Mukhlis Akhadi - PSPKR :

1. Sejauh mana metode pengukuarn fluks yang digunakan dapat mengidentifikasi energi neutron, mengingat metode aktivasi Au lebih sering digunakan untuk pengukuran fluks neutron termik ?.

2. Dalam abstrak disebutkan bahwa kualitas berkas neutron ditentukan oleh distribusi intensitas fluks,L/D ratio, Cd radio, gamma ratio. Apakah energi neutron sendiri telah tercakup dalam keempat parameter tersebut?

Supandi :

1. Pada percobaan kami tidak mengikut sertakan energi neutron. Spektrum energi neutron ditentukan oleh PRSG.

2. Karena fluks yang berasal dari reaktor itu merupakan fluks total (fast, epithermal dan thermal, bersama-sama sinar gamma) sehingga energi neutron ini telah tercakup di dalamnya.

Darsono - PAIR :

1. Apa fungsi komponen kolimator luar dan dalam pada distribusi fluks neutron ?. 2. Apa saja yang menyebabkan kerusakan

kolimator sehingga perlu perbaikan ?.

Supandi :

1. Fungsi kolimator luar dan dalam adalah untuk mengarahkan fluks neutron hingga

homogen dan dapat digunakan untuk keperluan penelitian Radiografi Neutron. Kolimator terdahulu sebenarnya tidak rusak

hanya setelah diukur fluksnya 1,85 x 10 7

n/cm2 dt dengan deviasi + 20%. Ini

menggambarkan bahwa fluks pada lokasi yang sama bersifat heterogen. Setelah kolimator luar dilapisi dengan kadmium

diperoleh fluks 2,85 x 10 7 n/cm2 dt

(diameter 200 mm) dan 2,57 x 107n/cm2 dt

Gambar

Tabel 1. Aktivitas emas hasil pengukuran dengan MCA. Irradiasi tanggal : 08-04-1996 mulai jam 08.15, selesaijam 16.10, lama irradiasi : 8 jam
Tabel 3. Data intensitas fluks neutron, vvaktu iradiasi,Ti - 8 jam = 480 menit pada tempai pengukuran kelompok lingkaran IV dan V
Tabel 8 ANOVA untuk dala peniiamatan Tabel 7
Tabel 9 : Intensitas fluks neutron dari 12 foil Au berlapis Cd, pada posisi kelompok lingkaran I, HI, dan IV, waktu irradiasi 8 jam

Referensi

Dokumen terkait

Hati memiliki kandungan Cu,Zn-SOD yang tinggi, karena itu pengamatan terhadap enzim ini pada hewan yang terpapar zat diabetogenik (alloxan) diharapkan dapat memberikan

Bentuk kursi yang tidak biasa (memiliki 4 kaki) dapat mempermudah pembuatan pada saat ada pesanan dalam jumlah yang besar, dimana produsen hanya memerlukan 2 buah

Pelaksanaan: (1) Kecerobohan pekerja di lapangan menyebabkan terjadi kesalahan dalam pelaksana- an sehingga pekerjaan perlu dibongkar atau diperbaiki; (2) Melakukan pekerjaan

Menyesuaikan dengan rumusan ketrampilan umum yang telah ditetapkan sebagai salah satu bagian kemampuan minimal yang harus dicapai... Kejelasan batas bidang keilmuan dan bahan

Pemberian beberapa dosis LCPKS + NPK mampu meningkatkan jumlah polong per tanaman, jumlah polong bernas, jumlah biji per tanaman, berat biji per tanaman, berat 1000

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh promosi, intensitas persaingan, dan kebijakan produk terhadap kinerja pemasaran usaha bandeng presto

Namun demikian, fitur penagihan atau billing yang ada pada sis- tem terimplementasi masih bersifat tradisional yang membutuhkan peran serta administrator untuk menyetujui setiap

Berdasarkan permasalahan di atas , pada tugas akhir ini akan menentukan alternatif trase terefektif dan efisien dengan mempertimbangkan beberapa kriteria yang akan