AKSIOMATIK 147 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 4 MANDAU DURI
Defi Febriantia , Hj. Zetriuslitab, Alzaberc
a
Alumni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR email: devicuteuzumaki@gmail.com
b,c
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR email: zetri.lita@gmail.com
email: zaberarif@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang ditinjau dari aktivitas guru dan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil beajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran langsung terhadap siswa kelas VIII SMPN 4 Mandau Duri Semester Genap Tahun
Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 32 orang siswa dengan kemampuan yang heterogen. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar matematika siswa Kelas VIII SMPN 4 Mandau.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 06 Februari 2013 sampai dengan 19 Maret 2013. Peneltian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dua siklus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik pengamatan dan teknik tes hasil belajar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan yaitu lembar pengamatan yang dianalisis secara deskriptif kualitatif dan teknik tes hasil belajar dengan ulangan harian setiap siklus yang dianalisis secara kuantitatif yaitu analisis ketuntasan belajar, analisis distribusi frekuensi dan analisis rata-rata hasil belajar dengan membandingkan skor sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VIII yaitu jumlah
siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan sebanyak 11 siswa atau 34,37% pada skor dasar, 19 siswa atau 59,37% pada ulangan harian I dan 24 siswa atau 75% pada ulangan harian II. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran langsung dapat memperbaiki proses dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 4 Mandau Duri semester
genap tahun pelajaran 2012/2013
AKSIOMATIK 148 Pendahuluan
Berdasarkan hasil wawancara
penulis dengan guru kelas VII SMPN 4
Mandau Duri, diperoleh informasi berupa
siswa kelas VII terdiri dari 12 kelas yaitu
dari kelas VIIA hingga kelas VIIL dengan
jumlah siswa rata-rata tiap kelas adalah 45
siswa. Tetapi menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional no. 41 tahun 2007
bahwa banyak siswa dikelas yang
disarankan dalam penelitian adalah 32
siswa untuk SMP. Diperoleh juga hasil
belajar matematika siswa kelas VII
umumnya masih tergolong lemah seperti
dikelas VIII. Sehingga peneliti mengambil
subjek penelitian dikelas VIII. Hal ini
dilihat dari hasil belajar yang masih banyak
mendapatkan nilai dibawah KKM (kriteria
ketuntasan minimum), dimana KKM yang
ditetapkan sekolah adalah 67
Berdasarkan hasil observasi penulis
di kelas, pada saat memulai pembelajaran,
guru mengabsen siswa yang tidak hadir.
Tetapi tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran dan tidak memberi motivasi
kepada siswa. Pada saat menerangkan guru
hanya menjelaskan materi dengan
menggunakan metode ceramah tetapi tidak
melibatkan siswa dalam penjelasan materi.
Dalam pemberian latihan guru
kurang membimbing siswa dan terkadang
guru meninggalkan kelas pada saat siswa
mengerjakan latihan yang diberikan oleh
guru. Hal tersebut membuat pengerjaan
latihan siswa tidak berjalan efektif dan
guru pun tidak mengetahui apakah siswa
tersebut memahami atau tidak dari
penjelasan materi yang diberikan tadi.
Oleh sebab itu diharapkan guru
dapat menggunakan strategi yang tepat
agar terciptanya proses belajar mengajar
yang efektif. Salah satu strategi yang
digunakan adalah strategi pembelajaran
langsung. Strategi pembelajaran langsung
dikembangkan secara khusus untuk
meningkatkan proses pembelajaran para
siswa terutama tentang pengetahuan
prosedural dan pengetahuan deklaratif
(Sofan dan Iif, 2010:42).
Berdasarkan latar belakang diatas
maka dalam penelitian ini rumusan
masalah yang di kemukakan adalah : “apakah penerapan model pembelajaran langsung dapat memperbaiki proses
pembelajaran dan meningkatkan hasil
belajar matematika siswa di kelas VIII
SMPN 4 Mandau Duri pada materi
himpunan semester genap tahun ajaran 2012/2013 ? ’’
Dimana tujuan penelitian ini adalah
untuk memperbaiki proses pembelajaran
AKSIOMATIK 149 matematika siswa kelas VIII SMPN 4
Mandau Duri melalui penerapan model
pembelajaran langsung pada materi
himpunan semester genap tahun ajaran
2012/2013.
Metode Penelitian:
Bentuk penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas merupakan salah satu upaya
yang dapat dilakukan guru untuk
meningkatkan kualitas peran dan tanggung
jawab guru khususnya dalam pengelolaan
pembelajaran. Melalui PTK guru dapat
meningkatkan kinerjanya secara terus
menerus dengan cara melakukan refleksi
diri yakni, upaya menganalisis untuk
menemukan kelemahan-kelemahan dalam
proses pembelajaran yang dilakukannya,
kemudian merencanakan untuk proses
perbaikan dalam proses pembelajaran
sesuai dengan program pembelajaran yang
telah disusunnya dan diakhiri dengan
melakukan refleksi (Wina, 2011: 13).
Refleksi awal : Pada tahap ini
peneliti mencari informasi tentang
permasalahan yang terjadi di dalam kelas
kemudian peneliti akan melakukan upaya
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Dimana dengan penerapan PTK peneliti
melakukan suatu perbaikan atau perubahan
dalam pembelajaran. Adapun siklus
Penelitian Tindakan Kelas yaitu :
Perencanaan tindakan : Rencana
tindakan disusun untuk menguji tindakan
yang ditentukan. Rencana tindakan ini
mencakup semua langkah tindakan secara
rinci mulai dari materi/bahan ajar, rencana
pengajaran yang mencakup metode
mengajar, serta instrument evaluasi
dipersiapkan dengan matang pada tahap
perencanaan ini.
Pelaksanaan tindakan : tahap ini
merupakan pelaksanaan dari semua
rencana yang telah dibuat. Tahap ini
berlangsung di dalam kelas adalah realisasi
dari segala teori pendidikan dan teknik
mengajar yang telah disiapkan sebelumnya.
Langkah-langkah yang dilakukan mengacu
pada kurikulum yang berlaku dan hasilnya
diharapkan berupa peningkatan efektivitas
di dalam kelas. Dalam proses ini dilakukan
juga refleksi atas segala pengalaman,
pengetahuan dan teori pembelajaran yang
dikuasai dan relevan.
Pengamatan tindakan : kegiatan
observasi dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan. Data yang
dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang
pelaksanaan tindakan dan rencana yang
AKSIOMATIK 150 alat bantu instrument pengamatan yang
dikembangkan oleh peneliti.
Refleksi : Tahap ini merupakan tahap
untuk memproses data yang diperoleh saat
melakukan pengamatan. Dalam proses
refleksi ini, segala pengalaman,
pengetahuan yang dikuasai dan relevan
dengan tindakan kelas yang dilaksanakan
sebelumnya menjadi bahan pertimbangan
dan perbandingan sehingga dapat ditarik
suatu kesimpulan.
Pada penelitian ini peneliti
menggunakan dua siklus diantaranya pada
siklus pertama dengan tiga kali pertemuan
dan satu kali ulangan harian 1. Pada siklus
dua dengan tiga kali pertemuan dan satu
kali ulangan harian dua.
Penelitian ini dilakukan di SMPN 4
Mandau semester genap tahun
pembelajaran 2012/2013. Sebagai subjek
penelitian ini adalah siswa kelas VIII
SMPN 4 Mandau sebanyak 32 siswa yang
terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 17 siswa
perempuan dengan kemampuan yang
heterogen. Adapun perangkat pembelajaran
dalam penelitian ini yaitu : Silabus,
Rencana Pelaksanaan Tindakan (RPP),
buku paket, Lembar Latihan Awal (LLA)
dan Lembar Latihan Lanjutan (LLL).
Instrumen dan teknik pengumpulan
data menggunakan lembar pengamatan
aktivitas guru dan siswa selama
pembelajaran dan data tentang hasil belajar
matematika siswa kelas VIII SMPN 4
Mandau semester genap tahun pelajaran
2012/2013.
Teknik analisis data menggunakan
analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Analisis data kualitatif tentang aktivitas
guru dan siswa selama pembelajaran.
sedangkan analisis data kuantitatif
menggunakan analisis ketuntasan hasil
belajar yang diperoleh dari hasil ulangan
harian I dan ulangan harian II pada materi
himpunan dan analisis distribusi frekuensi
serta analisis rata-rata hasil belajar. Untuk
menentukan ketuntasan hasil belajar
dilakukan dengan menghitung ketuntasan
individu dan presentase ketuntasan
klasikal. Adapun rumus untuk menghitung
ketuntasan individu dan presentase
ketuntasan klasikal yaitu :
KK = Persentase ketuntasan klasikal
AKSIOMATIK 151 JST = Jumlah Siswa yang tuntas
SMI = Skor maksimal ideal
JS = Jumlah siswa seluruhan
Untuk analisis distribusi frekuensi
dilakukan dengan cara membandingkan skor
dasar yang diperoleh dengan hasil belajar
pada ulangan harian 1 dan ulangan harian II
sedangkan untuk analisis rata-rata hasil
belajar dilakukan dengan membandingkan
rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah tindakan.
Hasil dan Pembahasan:
Tindakan yang akan dilaksanakan
dalam penelitian ini adalah tentang
pembelajaran langsung yang akan
ditampilkan sebanyak 6 kali pertemuan
dalam dua siklus yaitu siklus pertama, tiga
materi pembelajaran dan ulangan harian I
dan siklus kedua, tiga materi pembelajaran
dan ulangan harian II.
Adapun analisis ketuntasan hasil
belajar siswa pada siklus I dan siklus II
diperoleh pada tabel berikut:
Tabel 1. Analisis Ketuntasan Hasil Belajar
Untuk distribusi frekuensi hasil belajar
siswa yang memperoleh nilai dengan
kategori tinggi, sedang dan rendah dapat
dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar
Keterangan:
SD = Skor Dasar
UH I = Ulangan Harian I
UH II = Ulangan Harian II
Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3. Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
AKSIOMATIK 152 Setelah dilakukan analisis data dapat
disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran langsung dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas
VIII SMPN 4 mandau Duri.
Pelaksanaan penelitian ini masih
memiliki kelemahan-kelemahan yang
peneliti dan guru lakukan baik dalam
pengaturan rencana pembelajaran,
pengaturan kelas maupun pengaturan
waktu dalam pembelajaran. Hal itu
dikarenakan ada beberapa fase yang tidak
terlaksana karena kekurangan waktu dalam
pelaksanaanya. Sehingga pembelajaran
kurang terlaksana dengan baik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan peneliti menyimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran langsung
dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas VIII SMPN 4
Mandau Duri pada materi pokok
himpunan.
DaftarPustaka
Wina Sanjaya. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
Sofan Amri dan Iif Khoiri Ahmadi. (2010).
Proses Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sri Rezeki. (2009). Analisa Data Dalam Penelitian Tindakan Kelas. Makalah disajikan dalam seminar pendidikan
matematika guru SD/ SMP/ SMA
se-RIAU di PKM UIR,Pekanbaru,7