• Tidak ada hasil yang ditemukan

274352081 Laporan Analisis Konteks Smk Yppi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "274352081 Laporan Analisis Konteks Smk Yppi"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan hasil analisis konteks SMK YPPI Tualangdapat kami susun.

Laporan hasil analisis konteks disusun setelah Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMK YPPI Tualangmenghimpun hasil analisis yang dilakukan oleh Kelompok kerja yang terdiri dari para guru dan karyawan. Laporan dari kelompok kerja dibahas oleh TPK SMK YPPI Tualang, kemudian dirangkum dan disusun menjadi laporan oleh TPK. Tujuan dari anlisis konteks adalah untuk mengkaji kodisi riil sekolah dan dibandingkan dengan kondisi ideal seperti yang tercantum dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan). Analisis konteks disusun bertujuan untuk mengetahui secara detail kondisi sekolah dan dapat dijadikan sebagai acuan sekolah untuk menyusun dokumen I Kurikulum, juga sebagai bahan pertimbangan dari pihak-pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan tentang SMK YPPI Tualang. Dengan tersusunnya laporan hasil analisis konteks ini, maka kami mengucapkan terima-kasih kepada ;

1. Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau 2. Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak

3. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak

4. Komite SMK YPPI Tualang

5. Dewan Pendidik dan karyawan SMK YPPI Tualang

Semoga laporan hasil analisis konteks yang telah tersusun ini dapat bermanfaat bagi kemajuan SMK YPPI Tualang khususnya dan Dunia Pendidikan pada umumnya. Amiin.

(2)
(3)

DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar . . . .. . . .. . . ... . . . . .. i

2. Daftar Isi . . . .. . . ii

3. Bab I Pendahuluan . . . 1

A. Latar Belakang . . . ... . . . 5

B. Dasar Kebijakan . . . ... . . . 6

C. Tujuan dan Manfaat . . . ... . . . 7

4. Bab II Hasil Analisis . . . .. . . . .. . . 8 A. Analisis Standar Nasional Pendidikan

B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan

C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan 5. Bab III Penutup

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian.

Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

(5)

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

(6)

meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta didik, sehingga melalu pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif dan menyebabkan SMK YPPI Tualangmenjadi sekolah pilihan masyarakat di Gunungkidul dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan ekonomi rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar Nasional pendidikan dapat tercapai.

B. Dasar Kebijakan

Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang PembiayaanPendidikan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetisi Lulusan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006; 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang

Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang

Standar Kepala Sekolah/ Madrasah;

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

(7)

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian;

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Standar Proses;

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya;

17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.

C. Tujuan dan manfaat

Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;

1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Standar nasional Pendidikan

2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional pendidikan

3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan kepada SMK YPPI Tualang.

(8)

BAB II

ANALISIS STANDAR KONTEKS A. Analisis Standar Nasional Pendidikan

1. Analisis Standar Isi

(9)

1. Kerangka Dasar Kurikulum

1. Kelompok mata pelajaran a. Agama dan

akhlak mulia b. Kewarganeg

araan dan budi pekerti

c. Ilmu pengetahuan dan teknologi

d.Estetika

e. Jasman i, olahraga dan kesehatan

2.

Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

berakhlak mulia

Peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan

kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta peningkatan kualitas diri sebagai manusia.

 Memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatis dan mandiri.

Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.

 Me

ningkatkan

Melakukan kebiasaaan doa untuk memulai belajar (pagi) dan sesudah proses pembelajaran,Sholat jama’ah, Kultum siswa, mengadakan perayaan HBI, Doa bersama,

Kembangkan solidaritas dengan mengikuti kegiatan

kemasyarakatan

diantaranya : melakukan kegiatan sosial, bakti sosial, upacara peringatan hari besar kenegaraan.

Menerapkan diskusi kelompok dalam pembelajaran

Penyediaan buku-buku sebagai sumber belajar diperpustakaan dan pemanfaatan internet belum efektif.

Memanfaatkan limbah menjadi suatu barang yang bernilai seni Latihan olah vokal/band berjalan,tetapi belum tampak grup yang solid, unjuk kemampuan masih pada momen-momen PSB.

Seni tradisional karawitan belum dapat berjalan dengan efektif Pemilihan bakat tidak berdasar atas talent skouting,sehingga belum jelas bakat yang

sebenarnya dari siswa Masih banyak siswa yang tidak memiliki bakat/minat tertentu

Pemberian kesempatan

Melaksanakan secara rutin Lebih

mengefektifkan pembimbingan tadarus Al-Qur’an tiap hari perlu secara konsisten

Mengefektifkan pemanfaatn perpustakaan, internet sebagai sumber belajar siswa serta menambah buku-buku pegangan siswa

Memperbanyak kelompok-kelompok belajar

Mengaktifkan serta membentuk grup karawitan siswa/guru

Pemilihan bakat/minat berdasar atas angket dan talent scouting

(10)

KTSP

dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah

berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta panduan

penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP dan Majelis Dikdasmen propinsi Riau.

Dalam pengembangan KTSP belum

memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum terutama prinsip perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik dan

lingkungannya.

Dilakukan reviuw dokumen KTSP sehingga memenuhi setiap prinsip

(11)

3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi,

perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. b. Kurikulum

dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar

c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang maksimal sesuai dengan kondisi peserta didik

d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik

a. Peserta didik belum maksimal

mendapatkan

pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan

menyenangkan. b. Penegakkan kelima

pilar belajar dalam pelaksanaan kurikulum belum maksimal

c. Pelaksanaan kurikulum masih klasikal dan belum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang maksimal sesuai dengan kondisi peserta didik

d. Kurikulum

dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik dalam

a.Peserta didik harus

mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk

mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan

menyenangkan

b.Perlu peningkatan pelaksanaan lima pilar belajar yaitu

(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

(b) belajar untuk memahami dan menghayati,

(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan

(e) belajar untuk

membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif kreatif, efektif, gembira dan

menyenangkan.

(12)

2. Struktur Kurikulum

1. Kurikulum kelas X

a. Terdiri atas 18 mata pelajaran, muatan lokal, dan

pengembangan diri

b. Alokasi waktu satu jam

pelajaran adalah 45 menit

c. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 38 – 39 minggu

a. Terdiri atas 18 mata pelajaran dimana Agama terdiri atas 5 mapel, muatan lokal bahasa jawa, dan pengembangan diri b. Alokasi waktu satu

jam pelajaran adalah 45 menit

c. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 47 minggu

Penambahan jam sebanyak 3 jam untuk matematika,Seja rah,Geografi

2. Kurikulum kelas XI dan XII

a. Program kelas XI dan XII adalah Program IPA, Program IPS, Program Bahasa, dan Program Keagamaan terdiri atas 15 mata pelajaran, muatan lokal dan

pengembangan diri

b. Alokasi waktu satu jam

pelajaran adalah 45 menit

c. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 – 38 minggu

a. Program kelas XI dan XII adalah Program IPA, Program IPS, terdiri atas 15 mata pelajaran, muatan lokal dan

pengembangan diri

b. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 menit

c. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 37 minggu

3. Beban Belajar

1. Jumlah Jam pelajaran Setiap minggu

Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu adalah 43 s.d. 47 jam pembelajaran

Jumlah jam

pembelajaran tatap muka per minggu adalah 47 jam pembelajaran

Hari Sabtu lebih dimanfaatkan untuk kegiatan Pengembangan Diri

(13)

2. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik

Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

Waktu penugasan terstruktur dan

kegiatan mandiri tidak terstruktur belum maksimal digunakan oleh guru

Diadakan Workshop untuk penguatan pelaksanaan program pembelajaran.

4. Kalender

Pendidikan 3. AlokasiWaktu Kegiatan : Minggu efektif belajar, Jeda tengah semester, Jeda antarsemester, Libur akhir tahun pelajaran, Hari libur keagamaan, Hari libur umum/nasional, Hari libur khusus, Kegiatan khusus sekolah/madrasah

Dibuat berdasarkan atas Kalender Pendidikan dari Disdikpora Provinsi Riau dan Majlis Pendidikan

Muhammadiyah Wilayah

(14)

4. Penetapan Kalender Pendidikan

a. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli dan berakhir pada bulan juni tahun berikutnya b. Hari libur

sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau

Menteri Agama, Kepala Daerah tingkat kab/kota, dan/atau

organisasi penyelenggara dapat

menetapkan hari libur khusus c. Pemerintah

Pusat/Provinsi/k abupaten/kota dapat

menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan d. Kalender

pendidikan disusun oleh sekolah berdasarkan alokasi waktu pada SI dengan memperhatikan ketentuan pemerintah/pem erintah daerah

a. Permulaan tahun pelajaran adalah tanggal 16 Juli dan berakhir pada bulan 30 juni tahun berikutnya

b. Hari libur sekolah mengikuti ketentuan dari pemerintah pusat/pemerintah daerah , Majelis Dikdasmen dan sekolah menetapkan hari tidak efektif untuk KBM/ insidental Sekolah c. Kalender pendidikan

disusun oleh sekolah berdasarkan alokasi waktu pada SI dengan

memperhatikan ketentuan

(15)

No SKL SATUAN PENDIDIKAN

SKL KELOMPOK

MAPEL

SKL KELOMPOK

MAPEL

KET. 1 Berperilaku sesuai dengan ajaran agama

yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja

 Agama dan Akhlak Mulia

 Pend. Agama  PKn

2 Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya

 Agama dan Akhlak Mulia

 PKn

 Pend. Agama

3 Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya

 5 kelompok mapel

 Semua Mapel

4 Berpartisipasi dalam penegakan

aturan-aturan social  Iptek  SosiologiSejarah

 Ekonomi  Geografi 5 Menghargai keberagaman agama,

bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global

 Agama dan Akhlak Mulia

 Kewraganega raan dan Kepribadian  Iptek

 Agama  PKn  Sosiologi

6 Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif

 Iptek  Semua mapel

Iptek 7 Menunjukkan kemampuan berpikir

logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan

 Iptek  Semua mapel

Iptek 8 Menunjukkan kemampuan

mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri

 5 kelompok mapel

 Semua mapel

9 Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik

 5 kelompok mapel

 Semua mapel

10 Menunjukkan kemampuan menganalisis

dan memecahkan masalah kompleks  Iptek  Semua mapel iptek 11 Menunjukkan kemampuan menganalisis

gejala alam dan social  Iptek  Semua mapel iptek

12 Memanfaatkan lingkungan secara

produktif dan bertanggung jawab  Agama dan Akhlak Mulia  Iptek

 Pend. Agama  Semua mapel

(16)

 Kewarganega raan dan Kepribadian 13 Berpartisipasi dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

 Kewarganega raan dan Kepribadian

 PKn

14 Mengekspresikan diri melalui kegiatan

seni dan budaya  Estetika  Seni budaya

15 Mengapresiasi karya seni dan budaya  Estetika  Seni budaya 16 Menghasilkan karya kreatif, baik

individual maupun kelompok  EstetikaIptek Seni budayaKetrampilan 17 Menjaga kesehatan dan keamanan diri,

kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan

 Penjasorkes  Penjasorkes

18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara

efektif dan santun  Iptek  Bahasa Indonesia

 Bahasa Asing  Mulok B. Jawa 19 Memahami hak dan kewajiban diri dan

orang lain dalam pergaulan di masyarakat

 Kewarganega raan dan Kepribadian  Iptek

 PKn  Sosiologi

20 Menghargai adanya perbedaan pendapat

dan berempati terhadap orang lain  Agama dan Akhlak Mulia  Iptek

 Kewarganega raan dan Kepribadian

 Pend. Agama  Sosiologi  PKn

21 Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis

 Iptek  Estetika

 Bahasa Indonesia  Bahasa Asing  Mulok B. Jawa  Seni budaya 22 Menunjukkan keterampilan menyimak,

membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris

 Iptek  Bahasa

Indonesia  Bahasa Asing  Mulok B. Jawa 23 Menguasai pengetahuan yang

diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi

 Iptek  Semua mapel

(17)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAKLANJUT

I PERENCANAAN

A. Silabus Pada Silabus harus memuat: 1. Identitas mata pelajaran

,SK KD, Kegiatan Pembelajaran, Indikator ketercapaian, Penilaian, Alokasi Waktu,

Sumber/Bahan/Alat. 2. Penyusunan silabus berdasarakan hasil pemetaan Standar Isi.

Dalam

pengembangan silabus guru sudah melakukan analisis SK-KD, tetapi belum menyeluruh. Dalam penyusunan silabus guru sudah menyusun silabus secara mandiri tetapi belum menyeluruh

Diprogramkan bimbingan dan pendampingan teknik membuat silabus mulai dari analisis SI

sehingga seluruh guru dapat

menyusun silabus secara mandiri sesuai karakteristik satuan pendidikan B. RPP 1. RPP memuat: Identitas

MP, SK, KD Indiator Pencapaian, tujuan, Alokasi Waktu , Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian belajar, dan sumber belajar.

2. Pada tahapan kegiatan pembelajaran terdiri dari tahapan: pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

3. Mengacu pada prinsip-prinsip penyusunan RPP.

Masih ada beberapa guru menyusun RPP tidak melampirkan instrumen penilaian dan atau soal yang tercantum belum RPP tidak relevan tujuan pada RPP.

Diadakan

pendampingan dan bimbingan

pembuatan RPP, sehingga RPP yang dibuat guru sesuai standar

II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Persyaratan Pelaksanaan

 Rombongan Belajar

Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah 32 peserta didik.

Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah 10-22 peserta didik.

Perlu

meningkatkan jejaring untuk memenuhi standar, kelas X setiap rombel 32 peserta didik

 Beban kerja minimal guru

beban kerja guru sekurang-kurang nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu

90 % beban kerja guru mencapai 24 jam tatap muka dengan memenuhi di sekolah lain

Mendorong guru untuk

(18)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAKLANJUT

 Buku teks pelajaran

rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;

Rasio buku tek pelajaran untuk peserta didik belum mencapai

perbandingan 1 : 3

Mengajukan kebutuhan buku pegangan siswa dalam RAPBS

 Pengelolaan kelas

- guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan,

keselamatan, dan

keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran

- pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran

- Sebagian besar dapat guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam

menyelenggara kan proses pembelajaran

- Sebagian besar guru

menyampaikan silabus mata pelajaran pada tiap awal semester

- Guru yang belum dapat menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam

menyelenggara kan proses pembelajaran perlu

pembinaan dan pelatihan pengelolaan dan manajemen kelas melalui forum MGMP - Perlu

pengecekan oleh waka kurikulum/ pengajatran pada guru agar guru

(19)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAKLANJUT B. Pelaksanaan

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

 Pendahuluan

- Penyampaian tujuan - Motivasi

 Kegiatan inti - eksplorasi - elaborasi - konfirmasi

 Penutup - Rangkuman - Penialaian/refleksi - Umpan balik - Tugas

Masih ada guru melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan RPP, dalam kegiatan inti pembelajaran masih

menggunakan form lama.

Dalam kegiatan pembelajaran guru wajib membawa RPP sebagai kontrol dalam pelaksanaan pembelajaran dan perlu

mengoptimalkan MGMP untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran. Perlu ada workshop untuk penyusunan RPP sesuai dengan format yang sudah sesuai dengan format baku yang ditetapkan

III PENILAIAN HASIL

PEMBELAJARA N

 Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta

digunakan sebagai hahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.

Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam program perbaikan proses

pembelajaran bagi guru.

Setiap guru diwajibkan untuk melakukan analisis hasil ulangan harian dan analisis butir soal serta implementasi dalam tugas penilaian oleh guru

IV PENGAWASAN

PROSES

PEMBELAJARA N

1. Pemantauan

a. Pemantauan

proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.

b. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan,

pencatatan, perekaman,

Pemantauan dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan Kurikulumn

dengan

pengumpulan dan penandatangan perangkat

pembelajaran pada awal semester Pemantauan dilaksanakan

Peningkatan kerjasama antara sekolah dengan Pengawas Satuan dalam

melaksanakan pemantauan proses pembelajaran pada saat awal semester

(20)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAKLANJUT wawancara, dan

dokumentasi.

c. Kegiatan

pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan

dengan cara diskusi,

wawancara, dan dokumentasi. Pemantauan dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan

frekuensi pemantauan oleh pengawas pendidikan.

2. Supervisi

a. Supervisi proses pembelajaran

dilakukan pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian hasil pem-belajaran.

b. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi,

pelatihan, dan konsultasi.

c. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.

Supervisi proses dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Tim Supervisi minimal satu kali setiap semester Supervisi pembelajaran dilakukan dengan diskusi, dan konsultasi

Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala sekolah / guru senior dan pengawas satuan pendidikan

Pengawas perlu melaksanakan supervisi secara berkala dan dapat memberi contoh pembelajaran yang efektif bagi guru Perlu pemberian contoh oleh guru sejenis atau kepala sekolah

Perlu peningkatan frekuensi supervisi dari pengawas satuan pendidikan

3. Evaluasi

a. E

valuasi proses pembelajaran

dilakukan untuk me-nentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan,

mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

Evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan setiap semester satu kali dalam bentuk rapat koordinasi Kepala Sekolah dengan menggunakan pedoman standar proses

Belum semua guru melakukan

Evaluasi proses pembelajaran

Kinerja Guru yang belum sesuai standar dapat dilakukan supervisi klinis agar guru dapat mengatasi permasalahan pembelajaran

Mewajibkan semua guru untuk

(21)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAKLANJUT

b. E

valuasi proses

pembelajaran dengan cara:

1) membandingkan proses

pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses,

2)

mengidentifikasi kinerja guru dalam proses

pem-belajaran sesuai dengan kompetensi guru.

dilakukan dengan cara

membandingkan proses yang dilakukan guru dengan standar

evaluasi proses sesuai standar.

4. Pelaporan Hasil kegiatan

pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku ke-pentingan.

Pelaporan

dilaksanakan oleh Pengajaran kepada Kepala Sekolah

Perlaporan Hasil Supervisi

pembelajaran perlu disampaikan kepada pengawas untuk pembinaan guru dan satuan pendidikan

5. Tindak lanjut a. Penguatan dan

penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar.

b. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar.

c. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti

Satuan Pendidikan belum memberikan penghargaan kepada guru yang telah memenuhi standar dan belum melakukan

pembinaan optimal bagi guru yang belum memenuhi standar

(22)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAKLANJUT pelatihan/penataran

(23)

No Kriteria setiap Komponen

Kesesuaian dengan

Kriteria Analisis Penyesuaian/Pemenuhan

Alokasi Program

Ya Tidak 1 2

I KEPALA SEKOLAH

1 Kualifikasi minimal V

2 Usia Maksimal V

3 Pengalaman mengajar minimal V

4 Pangkat minimal V

5 Status Guru (Guru SMA) V 6 Kepemilikan sertifikat

pendidik

V

7 Kepemilikan sertifikat kepala sekolah

V

8 Kompetensi kepribadian V 9 Kompetensi manajerial V 10 Kompetensi kewirausahaan V 11 Kompetensi supervisi V 12 Kompetensi sosial V II WAKIL KEPALA SEKOLAH

1 Jumlah minimal V

2 Kriteria pengangkatan wakasek

V

3 Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki:

Wakasek Bidang Kurikulum

a. kemampuan memimpin V b. kepemilikan keterampilan teknis V c. kemitraan dan kerjasama V Wakasek Bidang Kesiswaan

a. kemampuan memimpin V b. kepemilikan keterampilan teknis V c. kemitraan dan kerjasama V Wakasek Bidang Ssarana

Prasarana

a. kemampuan memimpin V b. kepemilikan keterampilan teknis V c. kemitraan dan kerjasama V Wakasek Bidang Humas

(24)

No Kriteria setiap Komponen

Kesesuaian dengan

Kriteria Analisis Penyesuaian/Pemenuhan

Alokasi Program

Ya Tidak 1 2

a. Kemampuan memimpin V b. Kepemilikan ketrampilan teknis V c. Kemitraan dan Kerjasama V

2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan 3. Analisis Standar Proses

4. Analisis Standar Pengelolaan 5. Analisis Standar Penilaian

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISIRIIL KESENJANGAN

RENCANA objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan

berkesinam bungan, sistematis, beracuan kriteria, dan akuntabel)

Semua RPP mencantumkan kegiatan dan program penilaian

RPP yang mencantumkan kegiatan dan program penilaian sekitar 67 %

Sekitar 33 % RPP belum mencantum-kan kegiatan dan program penilaian

Kepala Sekolah melakukan supervisi dengan cara berdiskusi dan memberi contoh kepada guru-guru yang belum mencantumkan kegiatan dan program penilaian dalam RPP

Guru meleng- kapi RPP

2 Teknik dan Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi

persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa.

Sebagian guru telah

melaksanaan penelaahan instrumen penilaian hasil belajar

Sebagian besar guru belum melaksanaan penelaahan instrumen penilaian hasil belajar

Sekolah

menyiapkan format penelaahan butir soal dan meminta semua guru melakukan telaah butir soal sebelum diujikan kepada peserta didik 3 Mekanisme

dan Prosedur Penilaian

a. Rancangan penilaian dari silabus yang penjabarannya merupakan

a. Rancangan penilaian dari silabus yang penjabaran

a. Penil hasil belajar kelompok estetika dan kelompok

(25)

bagian RPP b. UH,UTS, UAS,

UKK dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan

Pendidikan c. Penilaian UN dan

Usek adalah salah satu syarat kelulusan

d. Penil hasil belajar kelompok estetika dan kelompok perjasorkes ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian

pendidik

e. Penil hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian

pendidik dengan memperhatikan hasil ujian sekolah

f. Kegiatan Ujian Sekolah

(menyusun kisi-kisi,

mengembangkan instrumen, melaksanakan ujian, mengolah dan menentukan kelulusan,

nya

merupakan bagian RPP b. UH,UTS,

UAS, UKK dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan c. Penilaian

UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan d. Penil hasil

belajar kelompok estetika dan kelompok perjasorkes ditentukan pendidik e. Penil hasil

belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganeg araan dan kepribadian ditentukan pendidik f. Kegiatan

Ujian Sekolah (menyusun kisi-kisi, mengemban gkan instrumen,

perjasorkes belum sesuai pedoman b. Penil hasil

belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegar aan dan kepribadian belum sesuai pedoman c. Kegiatan

pengembanga n diri belum dibuktikan dengan surat keterangan d. 40 % guru

belum memberikan hasil UH kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel remidi

kelompok estetika dan kelompok perjasorkes b. Perlu sosialisasi

dan pemahaman kepada guru tt Penil hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraa n dan

kepribadian c. Kegiatan

pengembangan diri perlu dibuktikan dengan surat keterangan d. KS menghimbau

(26)

melaporkan hasil ujian)

g. Penil muatan lokal mengikuti penil kelompok mata pelajaran yang relevan. h. Kegiatan

pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan pembina dan KS i. Hasil UH harus

dikembaliakan kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel remidi

melaksanak an ujian, mengolah dan

menentukan kelulusan, melaporkan hasil ujian) g. Penil

muatan lokal mengikuti penil kelompok mata pelajaran yang relevan. h. Kegiatan

pengemban gan diri dibuktikan dengan nilai pada LHBS i. 60 % guru

memberikan hasil UH kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel remidi

4 Penilaian oleh Pendidik

a. menginformasika n silabus pada awal semester kepada siswa b. Melaksanakan

tes, pengamatan, penugasan, atau bentuk lain

a. menginfor masikan silabus pada awal semester kepada siswa b. Melaksana

a. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kesulitan belajar siswa b. Mengembali

kan hasil

(27)

c. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar siswa

d. Mengembalikan hasil pekerjaan siswa disertai komentar yang mendidik e. Memanfaatkan

hasil penil untuk perbaikan pembel

f. Melaporkan hasil belajar siswa setiap akhir semester

kan tes, pengamata n,

penugasan, atau bentuk lain

c. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kemajuan d. Mengemba

likan hasil pekerjaan siswa e. Memanfaat

kan hasil penil untuk perbaikan pembel f. Melaporkan

hasil belajar siswa setiap akhir semester

pekerjaan siswa belum disertai komentar yang mendidik

b. Guru diingatkan untuk memberi komentar yang mendidik saat mengembalikan hasil pekerjaan siswa

5 Penilaian oleh Satuan Pendidikan

a. Menentukan KKM melalui rapat dewan pendidik

b. Mengkoordinasik an pelaks UTS, UAS, UKK c. Menentukan

kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan pendidik d. Menentukan

program pembel SKS melalui rapat dewan pendidik

e. Menentuka penil

a. Menentukan KKM melalui rapat dewan pendidik b. Mengkoordi

nasikan pelaks UTS, UAS, UKK c. Menentukan

kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan pendidik d. Sekolah

belum

a. Sekolah masih katagori standar dengan pembelajaran system paket b. Menentuka

penil 4 kelompok mata pelajaran belum melalui rapat dewan pendidik c. Belum

melaporkan hasil

a. Sekolah akan menuju SSN b. Menentuka penil

4 kelompok mata pelajaran harus melalui rapat dewan pendidik c. Sekolah

(28)

4 kelompok mata pelajaran melalui rapat dewan pendidik

f. Menyelenggaraka n US dan

menentukan kelulusan sesuai POS

g. Melaporkan hasil penil mata pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentul LHBS

h. Melaporkan pencapaian hasil belajar kepada Disdik kab i. Menerbitkan

SKHUN j. Menerbitkan

Ijazah bagi siswa yang lulus

menentukan program pembel SKS e. Menentuka

penil 4 kelompok mata pelajaran oleh pendidik

f. Menyelengg arakan US dan

menentukan kelulusan sesuai POS g. Melaporkan hasil penil mata pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentuk LHBS h. Melaporkan

hasil kenaikkan dan kelulusan kepada Disdik kab i. Menerbitka

n SKHUN j. Menerbitka

n Ijazah bagi siswa

(29)

yang lulus 6 Penilaian

oleh Pemerintah

a. Penil hasil belajar oleh pemerintah dalam bentuk UN b. Hasil UN

menentukan kelulusan

a. Penil hasil belajar oleh pemerintah dalam bentuk UN b. Hasil UN

menentukan kelulusan

-

-C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan NO KOMPO

NEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL

KESENJANG

Kemampuan rata-rata intake siswa minimal 7,50

Kemampuan rata-rata intake siswa minimal dibawah 6,00

Kemampuan rata-rata intake siswa masih dibawah 6,00

Pengelolaan Proses pembelajaran ditingkatkan sehingga menghasilkan output yang maksimal dengan nilai murni di atas 6,00

2 Pendidik dan Tenaga Kependidik an

100% pendidik berijazah S-1

93 % pendidik memiliki ijazah S-1

7% persentase pendidik belum memiliki ijasah S-1

Mempermudah dan memberi bantuan kepada guru untuk melanjutkan pendidikan ke S-1 3 Sarana

Prasarana

a) RKB :luas ruang 8x9m, mebel per siswa (mdh diatur),ada LCD tetap

b)Lab TI:ber AC,Komputer 20 unit

,Printer,Laptop,LC D,Hot spot dengan bandwich yang dapat diakses oleh

a)RKB.:luas 8x9m, mebelair kuran 2

siswa,belum ada LCD

b)TI:AC belum dapat berfungsi krna daya tidak kuat, Komputer yang berfungsi 12 unit,,LCD masih mobiling dan laptop belum

terpenuhi,band

a)Kelas belum ada LCD

b) TI : Daya listrik,kurang 1200

watt,LCD terpasang tetap,bandwi ch minimal 1,5MB

c)

c)Lantai tidak

-Untuk jangka 4 th ke depan minimal 33% ruang kelas dipasang LCD -Menambah daya listrik menjadi 3200

watt,mengajukan bantuan komputer sehingga

(30)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN TINDAKLANJUT minimal 20 siswa

secara bersamaan

c)LabIPA.:memenuhi syarat,administrasi lengkap,bersih berkeramik

d)Perpustakaan:ada kepala

perpust,tenaga perpust,ada Sistem Aplikasi

Manajemen Perpust ,ruang tertata rapi, jumlah buku siswa 100% terpenuhi,perpustak aan digital

wich kecil c)Lab.IPA : belum

memenuhi syarat,belum berkeramik,adm inistrasi kurang lengkap

d)Perputakaan:bel um ada kepala perpust, Manajemen perpust manual, Ruang belum tertata

rapi,pengadaan buku bertahap, buku-buku baru masih sangat minim

keramik,kura ng

bersih,admin istrasi belum tertib

d)Perpust:Kepal a

Perpust.,Soft war Sistem Aplikasi,Pen empatan buku.

Softwar Sistem Aplikasi perpust dari Mahasiswa praktek,Menyiapka n tempat untuk buku-buku, pengadaan buku scr bertahap, perpust digital diprogramkan jangka panjang.

4 Pembiayaa n

Terpenuhi biaya pengembangan keunggulan lokal: a) Sarana prasarana b) Peserta Didik c) Pendidik d) Tenaga Kependidikan

Siswa mampu membayar penuh kurang dari 25%

Penggunaan dana dg skala prioritas

75% siswa

kurang mampu

-Efektifitas dana 75% siswa kurang mampu dengan

mengajukan pengusulan beasiswa

-Kebijakan skala prioritas

pendanaan tetap menjadi

alternatip

pengelolaan dana 5 Program

Sekolah

Sekolah memiliki RKJM

Sekolah memiliki RKAS

Sekolah memiliki RKJM

Sekolah memiliki RKAS

- Lebih

(31)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANATINDAK LANJUT

PELUANG TANTANGAN

1 Komite/ Dewan Sekolah

Komite Sekolah berperan sebagai : 1.

Pemberi

pertimbangan 2.

Pendukung finansial dan pemikiran 3.

Pengontrol

transparansi dan akuntabilitas 4.

Mediator antara pemerintah dan masyarakat Fungsi Komite Sekolah :

1. Komitmen mutu pendidikan 2. Melakukan kerja

sama

3. Menampung aspirasi 4. Memberikan

masukan dan rekomendasi 5. Mendorong

partisipasi 6. Menggalang

dana

7. Melakukan evaluasi

 Komite sekolah memiliki potensi sebagai nara sumber dalam peningkata n mutu sekolah  Komite

sekolah memiliki potensi membantu sekolah dalam pemenuha n sarpras yang dibutuhkan dengan menggalan g dana dari masyarakat .

 Sekolah memprogr amkan koordinasi reguler untuk setiap kegiatan dan

membiasak an

berkoordin asi untuk kegiatan insidental  Sekolah

mempuyai

 Periode kepenguru s Komite yang ada hampir selesai  Isu dan n gratis  Komite Sekolah

Belum tampak ada pengurus baru yang lebih potensial Sekolah butuh

dana dan komite sekolah dapat menggalang dana

masyarakat namun kebijakan daerah mengharapka n yang berbeda Komite

sekolah belum bisa selalu hadir dalam setiap koordinasi dan kegiatan sekolah Sekolah

mempunyai kewenangan untuk menarik dana dan Komite Sekolah dapat menggalang dana, namun kebijakan tentang pendidikan gratis

meghambatny a

 Masih mempert ahankan pengurus komite yang potensial ,mengga nti yang kurang potensial  Mengund

ang unsur komite sekolah yang berpoten si sebagai nara sumber dalam peningka tan mutu sekolah, Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulu m

(32)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANATINDAK LANJUT

PELUANG TANTANGAN

kewenanga n untuk menarik dana dari masyarakat sebagai pendukung an

program sekolah

sekolah yang Kepala Sekolah Bidang Humas

2 Dewan

Pendidik an

Dewan Pendidikan berperan sebagai mitra kerja sekolah Dan berfungsi sebagai wadah kegiatan sekolah (Perlu checking di Keputusan

Mendiknas No 044/U/2002, Lamp 1 Butir A.1.1)

Sekolah menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Sekolah mempunyai link yang bisa

mendukung terlaksanany a program

Keberadaan Dewan Pendidikan kurang disosialisasik an di

sekolah-sekolah Dewan Pendidikan belum berperan dalam kegiatan sekolah

Tidak semua anggota sekolah mengerti tentang keberadaan Dewan Pendidikan Dewan Pendidikan tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan sekolah

Mensosialis asikan peran dan fungsi Dewan Pendidikan pada anggota sekolah, Waka Humas Mengundan g Dewan Pendidikan sebagai salah satu nara sumber dalam penyusunan program sekolah,

Dinas Pendidikan berperan sebagai : 1.Pemberi

pertimbangan 2.Pendukung pemikiran dan

Sekolah selalu mengundang Dinas Pendidikan sebagai nara

Dinas Pendidikan kurang memaksimal kan peran dan

Sekolah tidak mempunyai wewenang untuk dapat memaksimalka n peran dan

(33)

bersama-NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANATINDAK LANJUT

PELUANG TANTANGAN

kegiatan

3.Penyelenggara pelatihan dan kompetisi 4.Pengontrol transparansi dan akuntabilitas 5Mediator antara sekolah dengan PEMDA

Dinas Pendidikan berfungsi sebagai: 1.Komintmen mutu pendidikan

2.Memberikan masukan dan rekomendasi 3.Melakukan pelatihan dan kompetisi 4.Melakukan evaluasi

sumber di setiap kegiatan Sekolah selalu melibatkan Dinas Pendidikan di setiap kegiatan Sekolah selalu melaporkan semua kegiatan

fungsinya Dinas Pendidikan kurang memberikan kontribusi pendanaan untuk pembinaan siswa dan guru berprestasi yang menjadi duta

Kabupaten

fungsi Dinas Pendidikan Sekolah tidak mempunyai akses untuk bisa

memperoleh dukungan dana pembinaan menjadi duta daerah yang membutuhk an

partisipasi dana dan pembinaan, Waka Kurikulum dan Waka Humas.

4 Pergurua n Tinggi

Perguruan Tinggi berperan sebagai: 1.Fasilitator program peningkatan mutu 2.Pendamping bilingual 3.Pendukung program

Perguruan Tinggi berfungsi sebagai: 1.Komitmen mutu pendidikan

2.Melakukan pengabdian pada masyarakan 3.Melakukan kerjasama 4.Memberikan masukan dan

Sekolah mengundang dosen dari Perguruan Tinggi sebagai pendamping guru mata pelajaran Sekolah mengontrak satu dosen Perguruan Tinggi sebagai fasilitator program Sekolah

Perguruan Tinggi belum berperan secara maksimal dalam pendampinga n

bilingualnya Perguruan Tinggi kurang mendapatkan kontra prestasi dari kerjasama

Perguruan Tinggi belum bisa maksimal dalam

mengiplementa sikan fungsinya pada pokok pengabdian pada masyarakat Sekolah kurang berhasil dalam membangun komitmen anggota sekolah

(34)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANATINDAK LANJUT

PELUANG TANTANGAN

rekomendasi mengundang

sejumlah dosen sebagai nara sumber

peningkatan kualitaas diri sebagai pendidik

5 Lembaga Penjami

LPMP berperan sebagai:

1.Pelaksana model-model pembelajaran 2.Fasilitator

pembelajaran 3.Nara sumber informasi pendidikan LPMP berfungsi sebagai:

1.Komitmen Mutu Pendidikan

2.Merancang model pembelajaran

3.Mengadakan pelatihan 4.Melakukan kerjasama 5.Melakukan evaluasi

Sekolah selalu memprogra

Sekolah selalu memprogra mkan in house training terkait dengan pembelajara n dan

pemanfaatan tehnologi informasi setiap tahun nya

LPMP kurang aktif dalam menjalankan peran dan fungsinya di sekolah LPMP kurang selalu meng up date informasi terkait dengan kurikulum

Sekolah selalu bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam program pendampingan guru

matapelajaran LPMP sebagai lembaga yang mestinya dekat dengan

sekolah, tetapi justru tidak semua anggota sekolah tahu dengan pasti fungsi dan peran LPMP

Mengundan g LPMP, dan Perguruan Tinggi sebagai nara sumber pembelajara n, Waka Kurikulum Mengundan g LPMP, Perguruan Tinggi, Dinas Pendidikan, dan Pemda untuk komitmen bersama menyuksesk an program sekolah yang

6 Musyaw arah Kerja Kepala Sekolah, (MKKS)

MKKS berperan sebagai:

1.Pemberi Pertimbangan 2.Pendukung pemikiran

3.Mediator antara

(35)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANATINDAK LANJUT

PELUANG TANTANGAN

sekolah dan Dinas Pendidikan dan Pemda

MKKS berfungsi sebagai:

1.Komitmen mutu pendidikan

2.Melakukan kerjasama 3.Memberikan masukan dan rekomendasi

Sekolah menjadi alamat sekretariat MKKS

7 Musyaw arah

MGMP Kabupaten berperan sebagai: 1.Pelaksana kegiatan pengembangan guru matapelajaran 2.Pendukung pemikiran

3. Mediator antara guru matapelajaran dengan MKKS, Dinas Pendidikan, dan LPMP

MGMP Kabupaten berfungsi sebagai: 1.Komitmen mutu pendidikan

2.Melakukan

pertemuan rutin pada hari MGMP

3.Melakukan kerjasama

4.Melakukan lesson study

5.Melakukan evaluasi

Sekolah mempunyai MGMP sekolah dan memberikan dukungan dana untuk kegiatan MGMP Sekolah memberikan satu hari MGMP

Belum semua MGMP Kabupaten berperan maksimal/ aktif Adanya kecenderung an hari MGMP sebagai hari libur guru

Tidak ada kebijakan yang mengikat dan mengharuskan guru

matapelajaran tergabung dalam MGMP Kabupaten MGMP Kabupaten kurang mempunyai program yang jelas dan kurang adanya sosialisasi program MGMP ke sekolah.

Sekolah masih membatasi jumlah guru yang bisa aktif dalam MGMP Kabupaten Kurangnya Komitmen

Mengundan untuk ikut menyuksesk an program MGMP Kabupaten yang membutuhk an

dukungan dana dan kebijakan, Waka Humas Mengundan g MGMP sekolah untuk menyusun program dan

pengemban gan

(36)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANATINDAK LANJUT

PELUANG TANTANGAN

MGMP adalah libur kelas yang dimanfaatkan untuk

pengembangan pembelajaran

komitmen bersama untuk hari MGMP adalah bukan libur kelas yang dimanfaatka n untuk pengemban gan

(37)

Referensi

Dokumen terkait