ROAD MAP
KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN
KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BOGOR
(Kajian Seksi IV untuk Kasus Di Depan Masjid Agung Bogor)
Syaiful
Program Studi Teknik Sipil FT UIKA Bogor
email: syaiful@ft.uika-bogor.ac.id
Abstract
INVESTMENTS level users of public facilities, places of worship and schools, by assuming that the threshold of allowable noise source for the object of research areas. As required in the Decree of the Minister of Environment in 1996 that the threshold permissible noise level of 55 dBA.
Based on the research results and the amount of data obtained for 72 data by taking Rsquare greatest value is 59.70%. It was found that the results of data processing using SPSS version 17 o'clock obtained the following equation, y = 52,157-0,241x1 + 0,571x3-0,373x4. From this equation it appears that there is no influence x2 or private car speed is 0. This means that there are only influence the speed of the motorcycle, the influence of the speed of public transport of passengers and freight transport car speed effect by 68.7% against the noise. That is based on the correlation table has a rather low impact on the SLM 3 with a distance of 15.15 m from the edge of the highway. If there is an increase in the speed of the motorcycle, increasing the speed of public transport of passengers and increased speed of freight cars then dBA noise level at 52.157.
Keywords: Noise, speed SPM, AMP, AUP and MAB.
Abstrak
Tingkat ketergangguan pengguna fasilitas umum, tempat beribadah maupun sekolah, dengan mengasumsikan bahwa ambang batas dari sumber bising yang diijinkan bagi tempat-tempat objek penelitian. Sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup tahun 1996 bahwa ambang batas tingkat kebisingan yang diperbolehkan sebesar 55 dBA.
Berdasarkan hasil penelitian dan jumlah data yang diperoleh sebesar 72 data dengan mengambil nilai Rsquare yang paling besar yaitu 59,70%. Didapatkan bahwa hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 didapatkan persamaan sebagai berikut, y = 52,157-0,241x1+0,571x3-0,373x4. Dari persamaan ini terlihat bahwa tidak ada pengaruh x2 atau kecepatan mobil pribadi adalah 0. Artinya hanya terdapat pengaruh kecepatan sepeda motor, pengaruh kecepatan angkutan umum penumpang dan pengaruh kecepatan mobil angkutan barang sebesar 68,7 % terhadap kebisingan. Artinya berdasarkan tabel korelasi mempunyai pengaruh yang agak rendah pada SLM 3 dengan jarak 15,15 m dari tepi jalan raya. Jika tidak terdapat peningkatan kecepatan sepeda motor, peningkatan kecepatan angkutan umum penumpang dan peningkatan kecepatan mobil angkutan barang maka tingkat kebisingannya sebesar 52,157 dBA.
Kata Kunci : Kebisingan, kecepatan SPM, AMP, AUP dan MAB.
PENDAHULUAN
tersebut. Pengaturan jarak bangunan dengan tepi jalan raya harus mengacu pada damija dan damaja sehingga apabila terjadi pelebaran jalan bangunan induk tersbut tidak terkena penggusuran maupun pembongkaran. Rumah sakit salak merupakan salah satu bangunan yang lokasinya terlalu dekat dengan jalan raya, sehingga perlu diteliti apakah keberadaan ruangan rawat inap yang persis di tepi jalan raya dipindahkan atau kah harus tetap dipertahankan. Mungkin juga tetap dipertahankan tetapi penggunaan ruangan bukan untuk rawat inap tetapi untuk fasilitas ruang tunggu, ruang administrasi misalnya.
PERHITUNGAN KECEPATAN KENDARAAN BERMOTOR
Pengolahan data kecepatan berdasarkan panduan perhitungan kecepatan dari Dinas Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, pengambilan data dengan menggunakan kecepatan rumus sebagai berikut, Kecepatan sepeda motor disajikan U = d/t atau Jarak dibagi dengan waktu, jarak yang objek penelitian yang diteliti diukur sepanjang 75 meter. Dalam perhitungan kecepatan diambil sampel data dari lapangan dengan menghitung jumlah kecepatan sepeda motor saja yaitu dengan rincian sebagai berikut. Jarak rentang yang diukur 100 meter
Rentang waktu 06.00 – 0.6.10 adalah t = 10,00 detik
r = 100 m
Jumlah kendaraan s = 732 kendaraan Kecepatan U = 100/1000
Bahasan kecepatan kendaraan bermotor meliputi jenis sepeda motor (SPM), angkutan mobil pribadi (AMP), angkutan umum penumpang (AUP) dan mobil angkutan barang (MAB) menggunakan proses Statistik SPSS versi 17.
PENGUJIAN KORELASI
Dalam hubungan antara dua variabel bebas atau lebih, secara bersama-sama menggunakan hubungan dengan variabel terikatnya, sehingga diketahui besarnya sumbangan variabel bebas yang menjadi objek penelitian terhadap variabel terikatnya. Dibawah ini pada tabel 1 disajikan interpretasi nilai r.
Tabel 1 Interpretasi dari Nilai r
Sumber Usman, 1995.
HIPOTESIS
Ha =terdapat pengaruh yang signifikan antara kecepatan sepeda motor, kecepatan mobil
penumpang, kecepatan angkutan umum dan kecepatan angkutan barang dengan kebisingan
Ho =tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kecepatan sepeda motor, kecepatan
mobil penumpang, kecepatan angkutan umum dan kecepatan angkutan barang dengan kebisingan
α = 5,00%
ANALISIS STATISTIK PADA JARAK 0,00 M DENGAN SLM
1
Hasil pengolahan data menggunakan SPSS versi 17 didapatkan tingkat kebisingan (Y) dengan kecepatan sepeda motor (SPM/x1), kecepatan angkutan mobil pribadi (AMP/x2), kecepatan angkutan umum penumpang (AUP/x3) dan kecepatan angkutan mobil barang (AMB/x4) berdasarkan tingkat kepercayaan 95%. Hasil persamaan disajikan dengan jarak 0,00 m, menggunakan SLM 1 adalah : y = 81,561-0,121x1+0,443x2+0,111x3 -0,148x4. (1) Hasil uji model summarry
Dari pengujian model summary diperoleh nilai RSquare = 0,57 maksudnya nilai x1,
x2, x3 dan x4 berpengaruh sebesar 57,00 % terhadap kebisingan y. Pengujian pada
anova diperoleh nilai F-Hitung =0,585 nilai probabilitas (sig) =0,563. Menggunakan
data tabel diperoleh F-Tabel = 3.240 jadi F-Hitung < F-Tabel, maka Ha ditolak dan Ho
diter ima.Pengujian menggunakan coefficients, kecepatan sepeda motor, kecepatan angkutan mobil pribadi, kecepatan angkutan umum penumpang dan kecepatan angkutan mobil barang nilai konstanta (a)=81,561 (b) = -0.121, (c)=0,443, (d)=0,111, (e)=-0,148 dan nilai t-Hitung = 7,354 dan nilai (sig) = 0.000, dari juga nilai t-Tabel =
2.017, maka t-Hitung > t-Tabel, maka Ha diterima dan Ho di tolak.
(2) Hipotesis
Hipotesis yang dihasilkan adalah mempunyai pengaruh agak rendah pada kecepatan kendaraan bermotor.
ANALISIS STATISTIK PADA JARAK 3,00 M DENGAN SLM
2
Didapatkan rumus sebagai berikut : y= 89,397-0,342x1+0,128x2-0,649x3-0,398x4. (1) Hasil uji model summarry
Pengujian model summary diperoleh nilai RSquare = 0.564 maksudnya nilai x1, x2, x3
dan x4 berpengaruh sebesar 56,4 % terhadap kebisingan y.
Pengujian pada anova diperoleh nilai F-Hitung = 4,581 nilai probabilitas (sig) = 0,195.
Menggunakan data tabel diperoleh F-Tabel = 3.240 jadi F-Hitung < F-Tabel, maka Ha
ditolak dan Ho diterima. Pengujian menggunakan coefficients, kecepatan sepeda
(c)=0,128, (d) =-0,649, (e)=-0,398 dan nilai t-Hitung = 7,859 dan nilai (sig) = 0.000,
dari juga nilai t-Tabel = 2.017, maka t-Hitung > t-Tabel, maka Ha diterima dan Ho di tolak.
(2) Hipotesis
Hipotesis yang dihasilkan adalah ada pengaruh agak rendah pada kecepatan kendaraan bermotor terhadap kebisingan atau hubungan yang signifikan antara kecepatan kendaraan bermotor terhadap kebisingan.
ANALISIS STATISTIK PADA JARAK 15,15 M DENGAN
SLM 3
Dari pengolahan data didapatkan rumus sebagai berikut : y = 52,157-0,241x2+0,571x3-0,373x4.
(1) Hasil uji model summarry
Dari pengujian model summary diperoleh nilai RSquare = 0.682 maksudnya nilai x2,
x3 dan x4 berpengaruh sebesar 59,70 % terhadap kebisingan y.
Pengujian pada anova diperoleh nilai F-Hitung = 0,597 nilai probabilitas (sig)= 0,645.
Menggunakan data tabel diperoleh F-Tabel = 3.240 jadi F-Hitung < F-Tabel, maka Ha
ditolak dan Ho diterima.
Pengujian menggunakan coefficients, kecepatan sepeda motor, kecepatan angkutan mobil pribadi, kecepatan angkutan umum penumpang dan kecepatan angkutan mobil barang nilai konstanta (a) = 52,157, (c) = -0,241, (d) = 0,571, (e) = -0,373 dan nilai
t-Hitung = 10,254 dan nilai (sig) = 0.000, dari juga nilai t-Tabel = 2.017, maka t-Hitung >
t-Tabel, maka Ha diterima dan Ho di tolak.
(2) Hipotesis
Hipotesis yang dihasilkan adalah mempunyai pengaruh yang agak rendah antara kecepatan kendaraan bermotor dengan kebisingan yang ditimbulkannya atau hubungan yang signifikan antara kecepatan kendaraan bermotor terhadap kebisingan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dengan terjadinya peningkatan kecepatan sepeda motor, peningkatan kecepatan angkutan mobil pribadi, peningkatan kecepatan angkutan umum penumpang dan peningktan kecepatan angkutan mobil barang terhadap kebisingan yang di timbulkannya, maka dibawah ini ditampilkan hasil kesimpulannya.
Hidup Republik Indonesia bahwa tingkat kebisingan untuk bangunan rumah sakit sebesar 55 dBA.
(2) Penelaahan tingkat pengambilan keputusan pada SLM 2 dengan jarak 3,00 m dari tepi jalan raya diperoleh kontribusi sebesar 56,40%. Hasil persamaan perhitungan ditampilkan seperti dibawah ini y = 89,397 - 0,342x1 + 0,128x2 - 0,649x3 - 0,398x4. Dari persamaan tersbut dapat diartikan bahwa jika tidak terjadi peningkatan kecepatan sepeda motor, peningkatan kecepatan mobil pribadi, peningkatan kecepatan mobil angkutan umum dan peningkatan kecepatan mobil angkutan barang maka tingkat kebisingan yang dahasilkan pada SLM 2 jarak 3,00 m dari tepi jalan raya adalah 89,397 %, hal ini merupakan tingkat kebisingan yang lumayan tinggi sekali.
SARAN-SARAN
Berikut saran-saran yang ingin penulis sampaikan berkaitan dengan rekomendasi data dilapangan sehingga dapat menjadikan acuan bagi pemerintah kota Bogor dan pemerintah kabupaten Bogor dalam memberikan ijin pendirian masjid baru.
(1) Memperhatikan garis sempadan jalan baik Dawasja, Damija maupun Damaja agar pihak masayarakat dalam mengajukan ijin sudah mengetahui jarak bangunan dan jarak tepi jalan agar tidak terjadi kebisingan yang ditimbulkan kendaraan bermotor.
(2) Untuk jalur tepi jalan di daerah trotoar dimohon ditanam pohon peneduh, adapun pohon peneduh itu merupakan juga salah satu dari alternatif pencegahan suara langsung yang ditimbulkan kendaraan bermotor masuk ke lokasi MASJID AGUNG. (3) Perlu penelitian lanjutan untuk pendalaman materi untuk tempat-tempat umum lainnya
sebagai pembanding.
DAFTAR PUSTAKA
Ofyar Z. Tamin, Perencanaan dan pemodelan transfortasi, edisi ke dua, 2000, Penerbit ITB Bandung.
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, Pebruari 1997 Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI).
Suwardjoko P. Warpani, Pengelolaan Lalu lintas dan Angkutan Jalan, tahun 2002, Penerbit ITB Bandung
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
(1) Bapak Rektor UIKA Bogor yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk pengusulan penelitian ini melalui Penelitian Dosen Pemula (PDP) SIMLITABMAS DIKTI tahun 2014.
(2) Ketua LPPM UIKA Bogor dan Ketua Program Studi Teknik SIPIL UIKA Bogor yang telah memfasilitasi penulis dalam mengusulkan Penelitian Dosen Pemula (PDP) SIMLITABMAS DIKTI tahun 2014.