• Tidak ada hasil yang ditemukan

JASA MEDIK DI RUMAH SAKIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JASA MEDIK DI RUMAH SAKIT"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

83 f

JASA MEDIK DI RUMAH SAKIT

Keyword: Pemahaman mengenai ruang lingkup jasa pelayanan medik, pembagian dalam jasa pelayanan medik beserta contoh perhitungan jasa medik dan alur proses perhitungan jasa medik.

A. PENGERTIAN

Jasa pelayanan medik adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh pihak rumah sakit terhadap pemeriksaan pelayanan dan tindakan medis yang telah diberikan oleh dokter, baik dokter umum, dokter gigi maupun dokter spesialis terhadap pasien. Jasa pelayanan medik ini merupakan hak dokter dan kewajiban pihak rumah sakit. Besarnya jasa pelayanan medik ini ditentukan melalui persetujuan antara 2 pihak yang bersangkutan.

B. PEMBAGIAN JASA PELAYANAN MEDIK

Pembagian jasa pelayanan medik di rumah sakit, terdiri dari : 1. Konsultasi Dokter

Dokter umum, dokter gigi, dokter IGD dan dokter spesialis 2. Visite Dokter

Dokter ruangan, dokter operator dan dokter spesialis 3. Tindakan

Dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter IGD

BAB

(2)

84

C. CONTOH PERHITUNGAN JASA MEDIK

1. Contoh besarnya jasa medik untuk Rawat Jalan

Poliklinik Pagi Sore

Konsultasi poli umum 11.500 20.000

Konsultasi poli gigi 7.000 10.000

Konsultasi pasien ASKES 6.000 -

Konsultasi pasien ASKES Gold 10.000 -

Konsultasi pasien karyawan spesialis 5.500 -

Konsultasi pasien karyawan umum dan gigi 2.100 -

Konsultasi IGD 7.000 10.000

2. Contoh besarnya jasa medik berdasarkan Kelas Perawatan Pasien

Kelas Perawatan Dokter Tetap Dokter Tamu

Super VIP 38.500 48.000

VIP 32.000 40.000

Kelas I 22.500 28.000

Kelas II 16.000 20.000

(3)

85

3. Contoh besarnya jasa medik untuk konsultasi dokter berdasarkan Kelas Perawatan

Kelas Perawatan Dokter Tetap Dokter Tamu

Super VIP 45.000 56.000

VIP 38.500 48.000

Kelas I 29.000 36.000

Kelas II 22.500 28.000

Kelas III 14.500 18.000

Terdapat beberapa kondisi khusus, antara lain :

 Untuk pasien yang diperiksa dan diberikan tindakan di rawat inap, maka dokter pemberi tindakan mendapatkan jasa medik sesuai tindakan yang dilakukan.

 Untuk pasien operasi, maka seluruh jasa mediknya diberikan untuk dokter (RS mendapat sewa alat dan ruangan)

 Untuk pasien tidak mampu, dokter tidak mendapatkan jasa medik.

 Untuk pasien yang dipindahkan ke ruangan setelah melewati IGD dimana pada saat di IGD mendapat tindakan, maka dokter IGD akan mendapatkan jasa medik sesuai tindakan yang dilakukan

(4)

86

D. ALUR PERHITUNGAN JASA MEDIK

INPUT

 Data transaksi harian direkapitulasi oleh kasir dan di cross check oleh bendahara penerima (jasa medik dan invoice rawat inap)

 Jasa medik dan invoice diinput menurut transaksi yang ada berdasarkan nama dokter pemberi layanan, jenis jasa yang diberikan (konsultasi, visite, tindakan) serta tanggal tindakan

 Input data dilakukan setiap hari kerja

PROSES

Data yang telah diinput berdasarkan nama dokter, jenis jasa yang diberikan serta tanggal diberikan pelayanan direkapitulasi dalam jangka waktu 1 bulan.

OUTPUT

 Print out jasa medik dokter berdasarkan nama dokter dan jumlah pasien yang dilayani selama 1 bulan.

 Print out rangkap dapat untuk :

 Dokter yang bersangkutan

 Copy arsip sub unit perhitungan jasa medik

 Bagian akuntansi / Keuangan rumah sakit

 Pemasaran

(5)

87

 Terdapat pemotongan jasa medik untuk PPh sebesar 7,5%. Bukti pemotongan PPh diberikan ke Bagian Keuangan / Akuntansi Rumah Sakit.

 Jasa medik dapat diberikan secara tunai atau transfer melalui rekening bank.

Ganbar. Alur Perhitungan Jasa Medik

(6)

88 Seorang dokter spesialis penyakit dalam yang merupakan dokter tetap di RS SEHAT dalam sehari rata-rata menangani sebanyak 20 orang pasien dari Rajal dan 8 orang pasien Ranap. Selama bulan Januari 2006 (25 hari kerja) dokter tersebut berpraktek sebanyak 13 hari jadwal pagi dan sisanya jadwal sore. Sebanyak 30% dari pasien Rajal adalah pasien ASKES dan sebesar 10% adalah pasien ASKES GOLD sedangkan sebanyak 5% adalah pasien tak mampu. Untuk pasien Ranap selama 1 bulan terdiri dari 10% kelas VVIP, 20% kelas VIP, 30% kelas I, 20% kelas II dan 20% kelas III. Sebanyak 5% dari pasien kelas III adalah pasien tak mampu. Hitunglah besar jasa medik yang diperoleh oleh dokter tersebut selama bulan Januari 2006, apabila diketahui :

Poli Pagi

(Rp)

Sore

(Rp)

Konsultasi umum 11.500 20.000

Konsultasi pasien ASKES 6.000 -

Konsultasi pasien ASKES GOLD 10.000 -

Kelas Perawatan Jasa Dokter (Rp) Jasa Konsultasi (Rp)

VVIP 38.500 45.000

VIP 32.000 38.500

I 32.500 29.000

II 16.000 22.500

(7)

89 f

SKALA PENGGAJIAN DI RUMAH SAKIT

Keyword: Pemahaman mengenai prinsip yang berkaitan dengan skala penggajian, bentuk-bentuk patokan gaji serta langkah-langkah dan variable dalam membuat skala penggajian,

A. PENDAHULUAN

Skala penggajian menurut Purba, 1995 adalah skala yang menggambarkan rencana kenaikan gaji karyawan pada golongan yang sama berdasarkan meningkatnya bobot tugas, meningkatnya jabatan atau peningkatan prestasinya. Adapun prinsip dari skala penggajian adalah menganut system keadilan. Ada 2 macam system keadilan, yaitu :

1. Keadilan internal, artinya sesuai dengan nilai evaluasi jabatan 2. Keadilan eksternal yang berarti sesuai dengan survey gaji

B. BENTUK PATOKAN GAJI

Struktur gaji / upah merupakan sebuah rangkaian hierarkis dari angka-angka patokan upah / gaji untuk setiap jabatan / pekerjaan, atau kelompok / golongan / kelas jabatan. Rangkaian hierarkis artinya berurutan dari yang terendah sampai yang tertinggi mengikuti struktur golongan (hierarki) jabatan.

(8)

90 Dalam hal ini yang perlu dicatat adalah bahwa sebuah struktur upah / gaji belum tentu terdiri dari patokan upah berbentuk skala akan tetapi dapat juga terdiri dari patokan berbentuk satu angka (single rate), berbentuk dua angka yaitu terendah (minimum) dan tertinggi (maksimum) serta berbentuk simetris, yaitu ada angka minimum, tengah (mid point) dan maksimum.

Adapun bentuk-bentuk patokan gaji / upah beserta alasan atau faktor yang mempengaruhi pemilihan salah satu, dua atau lebih bentuk struktur upah / gaji oleh suatu perusahaan dapat diuraikan dibawah ini :

1. Patokan Gaji / Upah Berbentuk Angka Tunggal (Single Rate)

Bentuk ini dipilih oleh perusahaan yang menerapkan falsafah dan konsep Equal Remuneration for Work of Equal Value, dimana dalam konsep ini lamanya masa kerja seorang karyawan tidak dijadikan dasar / patokan untuk menentukan besarnya kemajuan / kenaikan gaji individu karyawan, dan prestasi kerja dihargai dalam bentuk insentif tunai secara langsung. Kenaikan upah / gaji akan sama besarnya bagi setiap orang dan biasanya merupakan hasil perundingan KKB atau karena diberikan Kenaikan Gaji Umum oleh perusahaan. Bentuk ini juga tidak memiliki nilai gaji minimal, gaji tengah dan gaji maksimal.

Contoh : Patokan Gaji Berbentuk Angka Tunggal

(9)

91 2. Patokan Gaji / Upah Berbentuk Range

Bentuk ini digunakan oleh perusahaan / organisasi yang member kesempatan kepada karyawan untuk bersaing dalam prestasi sehingga memperoleh kenaikan gaji yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Bentuk ini terbagi 2, yaitu :

a. Patokan Gaji / Upah Berbentuk Range Murni

Dalam bentuk ini hanya memiliki niali gaji minimal dan gaji maksimal. Umumnya digunakan untuk golongan manajer atau staf senior saja karena system penilaian kerja harus berupa SKI (sasaran kerja individu). Bentuk ini mempunyai jarak yang pendek antara angka terendah dan tertinggi (sekitar 50%) sehingga akan mudah mencapai nilai maksimum dalam waktu singkat. Disaat ini terjadi, maka seseorang akan kecewa karena merasa telah “mentok” padahal kesempatan promosi jabatan untuk pindah ke range yang lebih tinggi telah terbatas.

Contoh : Patokan Gaji Berbentuk Range Murni

Job Group / Job

Class

Gaji Pokok Bulanan

Minimum Jarak Min-Max Maksimum Jarak antara Job

(10)

92 b. Patokan Gaji / Upah Berbentuk Range Simetris

Bentuk ini memiliki niali gaji minimum, gaji tengah dan gaji maksimum. Untuk kenaikan gaji diperhitungkan berdasarkan Rumus Regresi sedangkan kenaikan gaji tersebut akan dipantau melalui Rumus Compa Ratio.

Adapun Rumus Compa Ratio merupakan rata-rata dari gaji sebenarnya (actual) dibagi dengan angka tengah (mid point) dari patokan gaji (salary range) x 100%. Secara sederhana dirumuskan sebagai berikut :

Gaji saat ini x 100% =

x

Gaji mid point Apabila nilai : X < 100 maka tergolong Under Payment

X = 100 berarti Distribusi Merata X > 100 maka tergolong Over Payment

Contoh : Patokan Gaji Berbentuk Range Simetris

(11)

93 Job Evaluation

Points

Min 25% Mid 75% Max Range

163 A 439.900 505.900 571.900 637.800 703.800 263.900

B 439.900 500.400 560.900 621.300 681.800 241.900

C 439.900 483.900 527.900 571.900 615.900 176.000

D 439.900 472.900 505.900 538.900 571.900 132.000

181 A B

3. Patokan Gaji Berbentuk Skala

(12)

94 Contoh : Patokan Gaji Berbentuk Skala

seniority A B C D E F G H

0 350.360 470.820 535.048 663.930

1 354.630 479.250 546.400 676.620

30 551.460 598.660 672.520 798.770 923.030 1.180.830 1.446.240 1.721.360

C. SKALA PENGGAJIAN

Skala penggajian akan diwakili oleh kotak-kotak, dimana setiap kotak tersebut mewakili :

 Nilai Maksimum, adalah puncak kotak yang menyatakan jumlah gaji terbesar dalam golongan tertentu.

 Nilai Tengah, merupakan jumlah gaji yang diterima oleh karyawan apabila prestasinya memenuhi harapan rata-rata dari manajemen.

 Nilai Minimum, adalah dasar kotak yang menyatakan jumlah gaji terkecil dalam golongan tertentu.

Contoh : Pola Dasar Struktur Gaji

Gaji Min 242 266 299 335 377 426 484 552 631 723

Gaji Mid 254 284 316 355 400 454 516 591 676 777

(13)

95 Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam membuat skala penggajian adalah sebagai berikut :

1. Menggambar Plot Tabor (Scatter Plot)

Dalam hal ini perlu mencari informasi mengenai poin, survey gaji dan gaji perusahaan pada golongan yang sama untuk dibuat plot taburnya.

Contoh : Plot Tabur

Job A B C D E Z

Poin 108 113 135 140 162 458

Survey Gaji 238 248 286 296 335 858

(14)

96

2. Mengentas Nilai Menyimpang

Penyimpangan dari kelompok sebaran data, dengan menilai data yang ada telah mewakili 80%-90% jabatan dan nilai-nilainya serta menilai validitas data tersebut.

Dalam hal ini terdapat dua issue disini, yaitu :

 Pertama, kita perlu yakin bahwa semua pekerjaan –pekerjaan permulaan dari proyek telah akurat. Menilai validitas data adalah salah satu alasan untuk menyusunnya kedalam suatu struktur.

(15)

97

3. Menghitung Garis Regresi

Hampir semua situasi skala gaji digambarkan oleh garis lurus, dengan persamaan sebagai berikut :

y = a + bx

Dimana :

x = poin jabatan y = gaji

a = besarnya y, apabila x = 0

b = besarnya perubahan y, apabila x berunah 1 satuan unit membuat garis rata-rata pertengahan gaji pasar pada saat ini.

Contoh : Garis Regeresi Gaji

Data survey 238 248 281 259 346 410 389 362 410 421 515 470 493 627 605 650 627 713 759 736 748 897 943 Grs gaji survey 238 248 286 296 335 354 364 373 393 451 476 486 496 626 636 656 676 744 765 775 786 847 858 Grs gaji berlaku 269 276 305 312 341 356 363 370 384 428 417 454 462 559 567 582 597 648 663 671 679 725 733

(16)

98

4. Menghitung Garis Gaji Perusahaan

Membuat garis gaji perusahaan berdasarkan gaji rata-rata pegawainya.

5. Menentukan Garis Kebijakan

Menentukan garis kebijakan gaji baru perusahaan dibandingkan dengan survey gaji dan gaji perusahaan pada saat ini. Digunakan rumus persamaan garis lurus melalui 2 titik, yaitu :

(17)

99

6. Menentukan Banyak Golongan

Menentukan jumlah golongan yang akan digaji berdasarkan sebaran data poin evaluasi yang ada, diusahakan membentuk suatu interval tertentu.

Interval yang ada :

108, 113 – 135, 140 – 162, 173, 178, 184, 194 – 227, 241, 246, 252 – 325, 330, 342, 353 – 391, 403, 408, 414 – 449, 454

100 – 117 – 137 – 160 – 187 – 219 – 256 – 300 – 351 – 410 – 480  Contoh : interval 10% dengan poin awal adalah 100

Maka poin selanjutnya : 100 x 1,1 = 110, kemudian 110 x 1,1 = 121, dst.

7. Menghitung Titik Tengah Golongan

Titik tengah (Poin Mid.) dihitung dengan menambahkan titik terendah (Poin Min.) dengan titik teratas (Poin Max.) dan hasilnya kemudian dibagi 2.

Contoh : Poin Min : 100 dan Poin Max : 109

(18)

100

8. Menentukan Strata Gaji Golongan

Membuat skala gaji final dengan set variasi interval dan spread (sebaran)-nya. Interval golongan 1 – 3 adalah 8%

Interval golongan 4 – 6 adalah 12% Interval golongan 7 – 10 adalah 14% Interval golongan 11 – 14 adalah 16%

(19)

101 Contoh : Penyelesaian Gaji Final

 Untuk penggolongan baru dimana terjadi perubahan dari 10 golongan menjadi 14 golongan, maka ketentuannya adalah mengurangi 1 poin awal dan menambah 3 poin akhir.

 Interval golongan ditentukan sesuai dengan ketentuan baru yang berlaku.

 Bila dinyatakan interval golongan 1 – 3 adalah 8% dan golongan 4 – 6 adalah 12%, maka perpindahan poin dari golongan 3 ke 4 sudah menggunakan perhitungan interval sebesar 12%.

 Menghitung gaji mid berdasarkan persamaan garis kebijakan (gunakan poin mid), kemudian menentukan sebaran gaji.  Sebaran gaji ditentukan dengan menghitung jarak antara gaji min ke gaji mid dan jarak gaji mid ke gaji max.

(20)

102 Skala Gaji Final Dengan Set Variasi Dan Spread

Persamaan garis kebijakan baru : Y = 87 + 1,55x

Golongan Poin min. Poin mid. Poin max. Gaji min. Gaji mid. Gaji max.

1 93 96 99 196 235 283

2 100 104 107 206 247 297

3 108 114 120 220 264 316

4 121 127 134 237 285 342

5 135 143 151 258 309 371

6 152 162 172 282 338 405

7 173 184 196 298 373 466

8 197 211 224 331 413 517

9 225 240 255 367 459 574

10 256 276 296 412 515 644

11 297 321 344 467 584 730

12 345 372 399 531 663 829

13 400 432 463 605 756 945

(21)

103 Contoh : Skala Gaji Final

Poin Job 96 106 116 130 140 161 176 201 236 265 306 356 411 476

Gaji Tengah 236 250 265 284 307 333 363 400 445 496 560 636 723 823

Gaji Max 275 291 309 331 358 389 435 480 534 534 672 763 867 988

(22)

104 Latihan Soal

1. Lengkapi patokan gaji berbentuk angka tunggal dibawah ini :

Job Group Job Rate Base Rate

Group I

Group X1

1150.00

1650.00

925.00

1150.00

2. Lengkapi patokan gaji bentuk range simetris dibawah ini :

JEP Min 25% mid 75% Max Range

A 1 juta 2,5 jt

B 1,25 jt 3 juta

C 1,5 jt 3,5 jt

D 1,75 jt 4 juta

E 2 juta 4,5 jt

(23)

105

D. VARIABEL SKALA PENGGAJIAN

Variabel –variabel dalam skala penggajian berbeda untuk setiap rumah sakit. Adapun variabel – variabel tersebut, antara lain :

 Masa Kerja

 Pendidikan

 Tingkat / Level Pekerjaan (Low, Middle, upper)

 Jenis pekerjaan

 Poin jabatan

 Dll

E. SKALA PENGGAJIAN RUMAH SAKIT PEMERINTAH

Kenaikan gaji pegawai rumah sakit mengacu kepada kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk Kenaikan Gaji Berkala (KGB) setiap 2 tahun sekali besarnya antara 5% - 10%. Usulan kenaikan gaji tersebut akan diberikan kepada KPKN (Kantor Perbendaharaan Kas Negara).

Latihan Soal

Andi telah bekerja di RS Pemerintah sejak tahun 1996 dengan gaji pokok saat itu sebesar Rp. 1.000.000 a. Berapa kali Andi mengalami kenaikan gaji berkala hingga saat ini?

(24)

106 f

PRAKTIKUM SKALA PENGGAJIAN

Keyword: Pemahaman dan mampu aplikasi berkaitan dengan skala penggajian di rumah sakit.

SOAL

Rumah Sakit Asih, sebuah rumah sakit Tipe B yang memiliki 80 TT dan 453 karyawan. Sesuai dengan penilaian prestasi kerja yang ada di rumah sakit tersebut, poin terendah yang dimiliki karyawan adalah 98 dan poin tertingginya adalah 512. Gaji pokok terendah yang diperoleh adalahRp. 293.000 dan gaji pokok tertingginya adalah Rp. 825.000. adapun poin-poin yang ada beserta gajinya dibagi dalam 11 kelompok pekerjaan, seperti terlihat berikut ini :

Job A B C D E F G H I J K

Poin 98 512

gaji 293 825

1. Tentukanlah persamaan regresi yang membentuk garis pada skala penggajian di RS Asih

2. Apabila ditetapkan interval yang ada untuk setiap poin pekerjaan adalah 18%, berapakah poin untuk pekerjaan B sampai dengan J yang ada di RS Asih?

(25)

107 3. Tentukan poin min, mid dan max serta gaji min, mid dan max yang diperoleh dari interval yang ada ?

Golongan Poin min Poin mid Poin max Gaji min Gaji mid Gaji max

4. Untuk memenuhi persyaratan skala penggajian yang menjamin keadilan, maka interval yang ada (18%) dan spreadnya diubah menjadi :

 Golongan 1 sampai dengan 3 : intervalnya 10%

 Golongan 4 sampai dengan 6 : intervalnya 14%

 Golongan 7 sampai dengan 10 : intervalnya 18%

(26)

108 Spread untuk golongan 1 sampai dengan 6 sebesar 40% dan spread untuk golongan 7 sampai dengan 13 adalah 50%.

Tentukan poin serta gaji minimum dan maksimum yang diperoleh karyawan RS Asih. Buatlah poin serta gaji tersebut dalam table seperti butir 3, dimana golongannya bertambah menjadi 13 golongan.

Langkah Menghitung :

1. X1 = 98 X2 = 512 Y1 = 293 Y2 = 825 Y – 293 = X – 98

825 – 293 512 – 98 Y – 293 = X – 98 532 414

414 ( Y – 293) = 532 (X – 98) 414 Y – 121302 = 532 X – 52136 414 Y = 532 X + 69166

Y = 1,28 X + 167

2. Urutan poin –poinnya ;

98 – 116 – 137 – 162 – 191 – 225 – 266 – 314 – 371 – 438 – 517

(27)

109 3.

Y = 1,28 X + 167

Golongan Poin min. Poin mid. Poin max. Gaji min. Gaji mid. Gaji max.

1 98 107 115 292 303 314

2 116 136

3 137 161

4 162 190

5 191 224

6 225 265

7 266 313

8 314 370

9 371 437

10 438 516

(28)

110 4.

Golongan Poin min. Poin mid. Poin max. Gaji min. Gaji mid. Gaji max.

1 98 103 107

2 108

3 119

4 136

5 155

6 177

7 209

8 247

9 292

10 345

11 414

12 496

(29)

111 Jawaban :

1. Y = 1,28 X + 167

2. Urutan poin – poinnya adalah : 98 – 116 – 137 – 162 – 191 – 225 – 266 – 314 – 371 – 438 – 517

3.

Golongan Poin min. Poin mid. Poin max. Gaji min. Gaji mid. Gaji max.

1 98 107 115 292 303 314

2 116 125 135 315 327 340

3 136 148 160 342 357 372

4 161 175 189 373 391 409

5 190 207 223 410 431 452

6 224 244 264 454 479 505

7 265 288 311 506 535 565

8 312 340 367 567 602 637

9 368 401 434 639 681 723

10 435 473 512 723 773 822

(30)

112 4.

Golongan Poin min. Poin mid. Poin max. Gaji min. Gaji mid. Gaji max.

1 98 103 107 249 298 358

2 108 113 118 260 312 374

3 119 126 134 274 329 394

4 135 144 153 293 351 422

5 154 165 175 315 378 453

6 176 191 206 343 411 494

7 207 226 244 365 456 570

8 245 266 288 406 508 635

9 289 314 340 455 569 712

10 341 374 408 517 646 808

11 409 449 489 593 742 927

12 490 539 588 686 857 1072

(31)

113 PRAKTIKUM SKALA PENGGAJIAN

Kelompok 1

RS Asih adalah rumah sakit tipe B memiliki 80 TT & 450 karyawan. Sesuai dengan PPK yang berlaku di RS tersebut, poin terendah yang dimiliki karyawan adalah 90 dan poin tertinggi adalah 510. Gaji pokok terendah yang diperoleh adalah sebesar Rp. 600.000 dan gaji pokok tertinggi adalah Rp. 4.000.000. Adapun pembagian kelompok pekerjaan terdiri atas 11 golongan.

1. Tentukan persamaan regresi yang membentuk garis pada skala penggajian di RS Asih tersebut !

2. Apabila ditentukan interval untuk setiap poin pekerjaan adalah 15%, berapakah poin untuk pekerjaan dari golongan 2 hingga 11? 3. Tentukan poin min, mid dan max serta gaji min, mid dan max yang diperoleh berdasarkan interval yang ada dan masukkan

kedalam bentuk tabel !

4. Untuk memenuhi syarat skala penggajian yang menjamin keadilan, maka interval dan spread diubah menjadi : Golongan 1 – 3 : interval 10%

Golongan 4 – 6 : interval 15% Golongan 7 – 10 : interval 18% Golongan 11 – 14 : interval 20%

(32)

114 PRAKTIKUM SKALA PENGGAJIAN

Kelompok 2

RS Asih adalah rumah sakit tipe B memiliki 80 TT & 450 karyawan. Sesuai dengan PPK yang berlaku di RS tersebut, poin terendah yang dimiliki karyawan adalah 92 dan poin tertinggi adalah 515. Gaji pokok terendah yang diperoleh adalah Rp. 700.000 dan gaji pokok tertinggi adalah Rp. 4.200.000. Adapun pembagian kelompok pekerjaan terdiri atas 12 golongan.

1. Tentukan persamaan regresi yang membentuk garis pada skala penggajian di RS Asih tersebut !

2. Apabila ditentukan interval untuk setiap poin pekerjaan adalah 18%, berapakah poin untuk pekerjaan dari golongan 2 hingga 12? 3. Tentukan poin min, mid dan max serta gaji min, mid dan max yang diperoleh berdasarkan interval yang ada dan masukkan

kedalam bentuk tabel !

4. Untuk memenuhi syarat skala penggajian yang menjamin keadilan, maka interval dan spread diubah menjadi : Golongan 1 – 3 : interval 10%

Golongan 4 – 6 : interval 18% Golongan 7 – 10 : interval 20% Golongan 11 – 14 : interval 25%

Spread golongan 1 – 6 sebesar 40% dan golongan 7 – 14 adalah sebesar 50%.

(33)

115 PRAKTIKUM SKALA PENGGAJIAN

Kelompok 3

RS Asih adalah rumah sakit tipe B memiliki 80 TT & 450 karyawan. Sesuai dengan PPK yang berlaku di RS tersebut, poin terendah yang dimiliki karyawan adalah 88 dan poin tertinggi adalah 512. Gaji pokok terendah yang diperoleh adalah Rp. 500.000 dan gaji pokok tertinggi adalah Rp. 3.500.000. Adapun pembagian kelompok pekerjaan terdiri atas 12 golongan.

1. Tentukan persamaan regresi yang membentuk garis pada skala penggajian di RS Asih tersebut !

2. Apabila ditentukan interval untuk setiap poin pekerjaan adalah 12%, berapakah poin untuk pekerjaan dari golongan 2 hingga 12? 3. Tentukan poin min, mid dan max serta gaji min, mid dan max yang diperoleh berdasarkan interval yang ada dan masukkan

kedalam bentuk tabel !

4. Untuk memenuhi syarat skala penggajian yang menjamin keadilan, maka interval dan spread diubah menjadi : Golongan 1 – 3 : interval 10%

Golongan 4 – 6 : interval 15% Golongan 7 – 10 : interval 18% Golongan 11 – 14 : interval 20%

Spread golongan 1 – 6 sebesar 45% dan golongan 7 – 14 adalah sebesar 55%.

(34)

116 PRAKTIKUM SKALA PENGGAJIAN

Kelompok 4

RS Asih adalah rumah sakit tipe B memiliki 80 TT & 450 karyawan. Sesuai dengan PPK yang berlaku di RS tersebut, poin terendah yang dimiliki karyawan adalah 92 dan poin tertinggi adalah 508. Gaji pokok terendah yang diperoleh adalah Rp. 700.000 dan gaji pokok tertinggi adalah Rp. 3.500.000. Adapun pembagian kelompok pekerjaan terdiri atas 11 golongan.

1. Tentukan persamaan regresi yang membentuk garis pada skala penggajian di RS Asih tersebut !

2. Apabila ditentukan interval untuk setiap poin pekerjaan adalah 14%, berapakah poin untuk pekerjaan dari golongan 2 hingga 11? 3. Tentukan poin min, mid dan max serta gaji min, mid dan max yang diperoleh berdasarkan interval yang ada dan masukkan

kedalam bentuk tabel !

4. Untuk memenuhi syarat skala penggajian yang menjamin keadilan, maka interval dan spread diubah menjadi : Golongan 1 – 3 : interval 10%

Golongan 4 – 6 : interval 15% Golongan 7 – 10 : interval 18% Golongan 11 – 13 : interval 20%

Spread golongan 1 – 6 sebesar 45% dan golongan 7 – 13 adalah sebesar 55%.

(35)

117 PRAKTIKUM SKALA PENGGAJIAN

Kelompok 5

RS Asih adalah rumah sakit tipe B memiliki 80 TT & 450 karyawan. Sesuai dengan PPK yang berlaku di RS tersebut, poin terendah yang dimiliki karyawan adalah 89 dan poin tertinggi adalah 509. Gaji pokok terendah yang diperoleh adalah Rp. 500.000 dan gaji pokok tertinggi adalah Rp. 3.800.000. Adapun pembagian kelompok pekerjaan terdiri atas 12 golongan.

1. Tentukan persamaan regresi yang membentuk garis pada skala penggajian di RS Asih tersebut !

2. Apabila ditentukan interval untuk setiap poin pekerjaan adalah 14%, berapakah poin untuk pekerjaan dari golongan 2 hingga 12? 3. Tentukan poin min, mid dan max serta gaji min, mid dan max yang diperoleh berdasarkan interval yang ada dan masukkan

kedalam bentuk tabel !

4. Untuk memenuhi syarat skala penggajian yang menjamin keadilan, maka interval dan spread diubah menjadi : Golongan 1 – 3 : interval 10%

Golongan 4 – 6 : interval 12% Golongan 7 – 10 : interval 16% Golongan 11 – 14 : interval 18%

Spread golongan 1 – 6 sebesar 40% dan golongan 7 – 14 adalah sebesar 50%.

(36)

118 PRAKTIKUM SKALA PENGGAJIAN

Kelompok 6

RS Asih adalah rumah sakit tipe B memiliki 80 TT & 450 karyawan. Sesuai dengan PPK yang berlaku di RS tersebut, poin terendah yang dimiliki karyawan adalah 90 dan poin tertinggi adalah 520. Gaji pokok terendah yang diperoleh adalah Rp. 800.000 dan gaji pokok tertinggi adalah Rp. 4.000.000. Adapun pembagian kelompok pekerjaan terdiri atas 12 golongan.

1. Tentukan persamaan regresi yang membentuk garis pada skala penggajian di RS Asih tersebut !

2. Apabila ditentukan interval untuk setiap poin pekerjaan adalah 18%, berapakah poin untuk pekerjaan dari golongan 2 hingga 12? 3. Tentukan poin min, mid dan max serta gaji min, mid dan max yang diperoleh berdasarkan interval yang ada dan masukkan

kedalam bentuk tabel !

4. Untuk memenuhi syarat skala penggajian yang menjamin keadilan, maka interval dan spread diubah menjadi : Golongan 1 – 3 : interval 14%

Golongan 4 – 6 : interval 16% Golongan 7 – 10 : interval 18% Golongan 11 – 14 : interval 20%

Spread golongan 1 – 6 sebesar 40% dan golongan 7 – 14 adalah sebesar 50%.

(37)

119 PRAKTIKUM SKALA PENGGAJIAN

Kelompok 7

RS Asih adalah rumah sakit tipe B memiliki 80 TT & 450 karyawan. Sesuai dengan PPK yang berlaku di RS tersebut, poin terendah yang dimiliki karyawan adalah 93 dan poin tertinggi adalah 507. Gaji pokok terendah yang diperoleh adalah Rp. 650.000 dan gaji pokok tertinggi adalah Rp. 4.000.000. Adapun pembagian kelompok pekerjaan terdiri atas 11 golongan.

1. Tentukan persamaan regresi yang membentuk garis pada skala penggajian di RS Asih tersebut !

2. Apabila ditentukan interval untuk setiap poin pekerjaan adalah 15%, berapakah poin untuk pekerjaan dari golongan 2 hingga 11? 3. Tentukan poin min, mid dan max serta gaji min, mid dan max yang diperoleh berdasarkan interval yang ada dan masukkan

kedalam bentuk tabel !

4. Untuk memenuhi syarat skala penggajian yang menjamin keadilan, maka interval dan spread diubah menjadi : Golongan 1 – 3 : interval 10%

Golongan 4 – 6 : interval 15% Golongan 7 – 10 : interval 18% Golongan 11 – 13 : interval 20%

Spread golongan 1 – 6 sebesar 45% dan golongan 7 – 13 adalah sebesar 55%.

(38)

120 PRAKTIKUM SKALA PENGGAJIAN

Kelompok 8

RS Asih adalah rumah sakit tipe B memiliki 80 TT & 450 karyawan. Sesuai dengan PPK yang berlaku di RS tersebut, poin terendah yang dimiliki karyawan adalah 95 dan poin tertinggi adalah 520. Gaji pokok terendah yang diperoleh adalah Rp. 750.000 dan gaji pokok tertinggi adalah Rp. 4.500.000. Adapun pembagian kelompok pekerjaan terdiri atas 12 golongan.

1. Tentukan persamaan regresi yang membentuk garis pada skala penggajian di RS Asih tersebut !

2. Apabila ditentukan interval untuk setiap poin pekerjaan adalah 18%, berapakah poin untuk pekerjaan dari golongan 2 hingga 12? 3. Tentukan poin min, mid dan max serta gaji min, mid dan max yang diperoleh berdasarkan interval yang ada dan masukkan

kedalam bentuk tabel !

4. Untuk memenuhi syarat skala penggajian yang menjamin keadilan, maka interval dan spread diubah menjadi : Golongan 1 – 3 : interval 10%

Golongan 4 – 6 : interval 15% Golongan 7 – 10 : interval 20% Golongan 11 – 14 : interval 25%

Spread golongan 1 – 6 sebesar 45% dan golongan 7 – 14 adalah sebesar 55%.

(39)

121 PRAKTIKUM SKALA PENGGAJIAN

Kelompok 9

RS Asih adalah rumah sakit tipe B memiliki 80 TT & 450 karyawan. Sesuai dengan PPK yang berlaku di RS tersebut, poin terendah yang dimiliki karyawan adalah 88 dan poin tertinggi adalah 514. Gaji pokok terendah yang diperoleh adalah Rp. 600.000 dan gaji pokok tertinggi adalah Rp. 4.000.000. Adapun pembagian kelompok pekerjaan terdiri atas 11 golongan.

1. Tentukan persamaan regresi yang membentuk garis pada skala penggajian di RS Asih tersebut !

2. Apabila ditentukan interval untuk setiap poin pekerjaan adalah 17%, berapakah poin untuk pekerjaan dari golongan 2 hingga 11? 3. Tentukan poin min, mid dan max serta gaji min, mid dan max yang diperoleh berdasarkan interval yang ada dan masukkan

kedalam bentuk tabel !

4. Untuk memenuhi syarat skala penggajian yang menjamin keadilan, maka interval dan spread diubah menjadi : Golongan 1 – 3 : interval 12%

Golongan 4 – 6 : interval 15% Golongan 7 – 10 : interval 18% Golongan 11 – 13 : interval 20%

Spread golongan 1 – 6 sebesar 40% dan golongan 7 – 13 adalah sebesar 50%.

(40)

122 PRAKTIKUM SKALA PENGGAJIAN

Kelompok 10

RS Asih adalah rumah sakit tipe B memiliki 80 TT & 450 karyawan. Sesuai dengan PPK yang berlaku di RS tersebut, poin terendah yang dimiliki karyawan adalah 94 dan poin tertinggi adalah 515. Gaji pokok terendah yang diperoleh adalah Rp. 750.000 dan gaji pokok tertinggi adalah Rp. 4.200.000. Adapun pembagian kelompok pekerjaan terdiri atas 12 golongan.

1. Tentukan persamaan regresi yang membentuk garis pada skala penggajian di RS Asih tersebut !

2. Apabila ditentukan interval untuk setiap poin pekerjaan adalah 16%, berapakah poin untuk pekerjaan dari golongan 2 hingga 12? 3. Tentukan poin min, mid dan max serta gaji min, mid dan max yang diperoleh berdasarkan interval yang ada dan masukkan

kedalam bentuk tabel !

4. Untuk memenuhi syarat skala penggajian yang menjamin keadilan, maka interval dan spread diubah menjadi : Golongan 1 – 3 : interval 12%

Golongan 4 – 6 : interval 15% Golongan 7 – 10 : interval 18% Golongan 11 – 14 : interval 20%

Spread golongan 1 – 6 sebesar 45% dan golongan 7 – 14 adalah sebesar 55%.

(41)

123 f

SISTEM PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Keyword: Pemahaman mengenai ruang lingkup system penggajian dan variabel penggajian yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

A. PENGERTIAN

Pengertian Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Undang – undang No.8 Tahun 1974 yaitu mereka yang memenuhi syarat – syarat yang ditentukan dalam perundang –undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas lainnya berdasarkan suatu peraturan perundangan dan digaji menurut perundang – undangan yang berlaku. Ada 4 hal penting yang berkaitan dengan definisi Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu :

1. Syarat – syarat 2. Diangkat 3. Diserahi tugas 4. Digaji

Untuk system penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) diatur dalam Undang – Undang No.8 Tahun 1974 mengenai pokok – pokok kepegawaian dengan berbagai penyesuaian – penyesuaian dalam bentuk : Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Instruksi Presiden, Sk Menteri (sesuai Departemen masing – masing) dan BAKN.

(42)

124 Termasuk dalam Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah sebagai berikut :

 PNS : PNS Pusat, PNS Daerah dan PNS lain yang ditetapkan dengan PP (telah pensiun namun dapat diangkat kembali menjadi pegawai bulanan)

 ABRI

 TNI / POLRI

B. SYARAT PENERIMAAN PNS

Adapun syarat yang harus dipenuhi dalam penerimaan PNS, yaitu : 1. WNI

2. Usia min 18 tahun & max 40 tahun.

3. Tak pernah dihukum penjara karena tindak pidana kejahatan berhubungan dengan jabatan. 4. Tak terlibat dalam gerakan menentang Pancasila, UUD 1945, Negara & pemerintah. 5. Tak pernah diberhentikan tidak dengan hormat oleh instansi pemerintah atau swasta. 6. Tak berkedudukan sebagai PNS atau CPNS.

7. Mempunyai pendidikan, kecakapan atau keahlian yang diperlukan. 8. Kelakuan baik.

9. Berbadan sehat.

(43)

125 Ketentuan lain berkaitan dengan syarat penerimaan PNS adalah sebagai berikut :

 Bila kewarganegaraan pelamar disangsikan kebenarannya, maka harus menunjukkan bukti kewarganegaraan berupa keputusan Pengadilan Negeri yang menetapkan menjadi WNI.

 Bila WNI keturunan asing dan sudah mengganti dengan nama Indonesia, maka harus menunjukkan surat pernyataan ganti nama yang dikeluarkan oleh bupati / walikota berwenang.

 Pelamar usia diatas 40 tahun hanya dapat diangkat jadi PNS atas Keputusan Presiden, asalkan pengangkatan tidak mendahului pengangkatan sebagai CPNS.

Soal Kasus

Jelaskan pendapat saudara secara singkat, apabila : a. Pelamar usia 17 tahun

b. Kewarganegaraan pelamar diragukan

(44)

126

C. SISTEM PENGGAJIAN PNS

System penggajian ada 3 macam :

 Skala tunggal, berdasarkan golongan dan pangkat.

Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seorang PNS dalam susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar

penggajian

Hanya terdapat 1 skala untuk menghargai bermacam dasar pendidikan (umum dan kejuruan). Tidak ada perbedaan penghargaan dalam pengangkatan bagi pemegang ijazah umum dan kejuruan.

 Skala ganda, berdasarkan sifat pekerjaan, prestasi kerja dan tanggung jawab pekerjaan.

 Skala gabungan, perpaduan system skala tunggal dan ganda. Besarnya gaji PNS yang pangkatnya sama akan ditentukan sama juga. Namun akan diberikan tunjangan bagi PNS yang memikul tanggung jawab yang berat, prestasi tinggi atau melakukan pekerjaan tertentu yang memerlukan pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga secara terus menerus.

D. GAJI PNS

 Setiap PNS berhak memperoleh gaji yang layak sesuai pekerjaan dan tanggung jawabnya.

 Dasarnya setiap PNS beserta keluarga harus dapat hidup layak dari gajinya sehingga dapat memusatkan perhatian dan kegiatan untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan padanya.

(45)

127 Peranan Gaji

 Gaji cukup, pegawai kerja dengan baik.

 Gaji cukup akan mendorong pegawai untuk menyumbangkan jasa dan tenaga semaksimal mungkin sesuai kemampuan.

 Gaji cukup, pegawai dapat memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarganya.

 Gaji cukup memberikan status sosial dalam masyarakat.

 Gaji cukup, diharapkan loyalitas atau kesetiaan pegawai terhadap instansi.

 Gaji cukup akan member ketenagan, ketentraman dan kesenangan pegawai dalam melaksanakan tugas.

E. VARIABEL PENGGAJIAN PNS

Variabel dalam system penggajian PNS adalah sebagai berikut :

1. Golongan / Pangkat : golongan naik akan menyebabkan gaji pokok juga naik (meningkat). 2. Tunjangan : tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan fungsional, dll. 3. Tempat bekerja : daerah terpencil, daerah beresiko.

GAJI POKOK

Penetapan gaji pokok berdasarkan golongan / pangkat dengan masa kerja tertentu. Untuk calon PNS maka gaji pokoknya sebesar 90%. Kenaikan gaji pokok terbagi atas :

 Kenaikan gaji berkala setiap 2 tahun dan setiap kenaikan golongan.

(46)

128 Kenaikan Gaji Berkala

 Syarat mendapat kenaikan gaji berkala :

1. Pegawai yang bersangkutan telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji berkala. 2. Nilai rata – rata DP3 sekurang – kurangnya cukup.

 Bila belum memenuhi syarat diatas, maka kenaikan gaji ditunda oaling lama 1 tahun.

 Bila setelah masa penundaan, masih belum memenuhi syarat maka kenaikan gaji ditunda lagi tiap-tiap kali paling lama 1 tahun.

 Bila tak ada lagi alasan penundaan, maka kenaikan gaji tersebut diberikan mulai bulan berikutnya setelah masa penundaan.

 Penundaan kenaikan gaji berkala dilakukan dengan SK pejabat berwenang.

 Kegunaan kenaikan gaji berkala dapat member kepuasan dan menumbuhkan rasa diperhatikan oleh pimpinan serta menambah semangat kerja.

Kenaikan Gaji Istimewa

 Untuk PNS dengan DP3 amat baik.

 Hanya untuk PNS yang nyata menjadi teladan bagi pegawai lainnya di lingkungan kerja.

 Tujuannya : untuk mendorong PNS bekerja lebih baik.

 Hanya berlaku dalam pangkat yang dijabat oleh PNS yang bersangkutan saat pemberian kenaikan gaji istimewa.

 Dengan kata lain, bila PNS yang bersangkutan telah naik pangkat, maka kenaikan gaji ditetapkan seperti biasa.

 Memerlukan pertimbangan seksama.

 Hanya dilakukan dengan Keputusan Menteri atau pimpinan lembaga yang bersangkutan.

(47)

129 TUNJANGAN PNS

 Tunjangan keluarga, meliputi :

a) Suami / isteri : besarnya 5% dari gaji pokok. Bila suami dan isteri berkedudukan sebagai PNS, maka tunjangan ini diberikan kepada pegawai dengan gaji pokok lebih besar.

b) Anak (3 orang termasuk anak angkat, < 18 tahun, belum pernah kawin, tidak mempunyai penghasilan sendiri, nyata menjadi tanggungan PNS yang bersangkutan) : besarnya 2%

 Tunjangan jabatan : fungsional dan structural

 Jabatan adalah sekelompok posisi yang sama dalam suatu organisasi.

 Jabatan PNS adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak PNS dalam organisasi.  Jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya dalam organisasi.

 Jabatan structural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi.

 Tunjangan lain, berupa :

(48)

130

 Bantuan kematian untuk istri / suami, anak sebanyak 3 kali penghasilan per bulan.

 Uang duka dan biaya pemakaman sebesar 6 kali penghasilan per bulan

KENAIKAN PANGKAT

 Adalah penghargaan yang diberikan atas pengabdian PNS terhadap Negara.

 Bertujuan sebagai dorongan kepada PNS untuk lebih meningkatkan pengabdiannya. Jenis Kenaikan Pangkat

1. Regular, merupakan hak PNS.

2. Pilihan, bukan hak PNS tetapi berdasarkan kepercayaan dan penghargaan atas prestasi kerja.

1. Kenaikan Pangkat Reguler

 Sesuai dengan STTB

 Setelah 4 tahun dalam pangkat tersebut dengan nilai DP3 sekurang – kurangnya bernilai baik.

 Setelah 5 tahun dalam pangkat tersebut dan DP3 sekurang – kurangnya bernilai cukup

 Kenaikan golongan : untuk jabatan fungsional tidak memerkukan ujian (otomatis) sedangkan untuk jabatan structural perlu dilakukan ujian dinas.

2. Kenaikan Pangkat Pilihan

 Kenaikan pangkat pilihan minimal 2 tahun, DP3 baik dan angka memenuhi syarat.

 Kenaikan pangkat istimewa.

 Kenaikan pangkat pengabdian : sebelum pensiun

(49)

131

 Kenaikan pangkat dalam tugas belajar.

 Kenaikan pangkat selama menjadi pejabat negara.

 Kenaikan pangkat selama dalam penugasan.

 Kenaikan pangkat menjalankan wamil

 Kenaikan pangkat sebagai penyesuaian ijazah

F. DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3)

 Adalah daftar yang memuat hasil penialian pelaksanaan pekerjaan PNS dalam jangka waktu 1 tahun dan dibuat oleh pejabat

(50)

132

 Kesetiaan

Adalah tekad dan kesanggupan menaati, ,elaksanakan dan mengamalkan sesuatu disertai penuh kesadaran dan tanggung jawab, yang dibuktikan dalam pelaksanaan tugas.

 Prestasi kerja

Hasil yang dicapai PNS dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya, dipengaruhi oleh kecakapan, ketrampilan, pengalaman dan kesungguhan.

 Tanggung Jawab

Kesanggupan PNS menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu serta berani ambil resiko atas keputusan yang diambil.

 Ketaatan

Kesanggupan PNS menaati peraturan UU dan peraturan dinas yang berlaku, perintah atasan yang berwenang serta kesanggupan tidak melanggar larangan yang ditentukan.

 Kejujuran

Ketulusan hati PNS melaksanakan tugas dan mampu tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan.

 Kerjasama

Kemampuan PNS untuk kerjasama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas yang ditentukan sehingga efektif dan efisien.

 Prakarsa

Kemampuan PNS mengambil keputusan, langkah atau tindakan dalam melaksanakan tugas tanpa menunggu perintah atasan.

 Kepemimpinan

(51)

133 Penilaian dalam DP3

No. Sebutan Angka

1 Amat baik 91 – 100

2 Baik 76 – 90

3 Cukup 61 – 75

4 Sedang 51 – 60

5 Kurang 50 kebawah

CUTI

Dalam UU No.8 Tahun 1974, cuti adalah tidak masuk kerja yang dizinkan dalam jangka waktu tertentu menurut kesegaran jasmani dan rohani untuk kepentingan pegawai negeri sipil.

Jenis Cuti

Cuti tahunan

 Syarat : PNS telah kerja minimal 1 tahun secara terus – menerus dan mengajukan permohonan tertulis kepada pejabat berwenang.

 12 hari kerja pertahun, bila tak diambil maka dapat bertambah menjadi 18 hari pada tahun berikutnya dan 24 hari pada 2 tahun berikutnya.

(52)

134

Cuti besar

 Minimal 6 tahun masa kerja secara terus menerus, mengajukan permohonan dan mendapat izin tertulis dari pejabat berwenang.

 Lama cuti sebesar 3 bulan.

 Bila tak diambil tepat waktu, dapat diambil pada tahun – tahun berikutnya.

 Keterlambatan mengambil cuti besar tak diperhitungkan dalam pengambilan cuti besar berikutnya.

 Selama cuti akan tetap menerima penghasilan penuh.

 PNS menjalankan cuti besar tak berhak lagi atas cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan.

Cuti sakit, terdiri dari :

 Syarat : diberikan pada setiap PNS, harus memberitahu atasan dan mendapat izin tertulis dari pejabat berwenang.

 1 – 2 hari dengan izin lisan atau tertulis.

 3 – 14 hari harus berdasarkan keterangan dokter pemerintah / swasta.

 15 hari – 1,5 tahun berdasarkan surat keterangan dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.

 > 1,5 tahun tidak sembuh, kesehatan PNS akan diuji oleh dokter yang ditunjuk. Kemungkinan tindakan yang diambil adalah akan diberhentikan dari jabatan dengan mendapat uang tunggu (ada harapan sembuh) atau diberhentikan dengan hormat (tidak ada harapan sembuh)

 Untuk keguguran kandungan selama 1,5 bulan.

(53)

135

Cuti bersalin

 Lamanya 3 bulan, dimana 1 bulan sebelum melahirkan dan 2 bulan setelah melahirkan serta khusus untuk anak ke 1 sampai ke 3.

 Untuk anak ke 4, maka termasuk dalam cuti diluar tanggungan negara.

 Tetap memperoleh gaji penuh.

Cuti karena alasan penting

 Maksimal 2 bulan.

 Ditentukan oleh pejabat berwenang.

 Diberikan untuk kondisi khusus, seperti keluarga sakit, pernikahan, dll.

Cuti diluar tanggungan negara

 Minimal 5 tahun kerja terus – menerus.

 Berdasarkan SK pejabat berwenang setelah mendapat izin dari kepala BAKN.

 Lama cuti 3 tahun dapat diperpanjang 1 tahun setelah mendapat izin dari kepala BAKN.

 Untuk alasan pribadi dan mendesak (tak ada ketentuan lebih lanjut).

 Dibebaskan dari jabatan dan tidak menerima penghasilan.

 Bila telah selesai, harus segera melapor ke instansi induk untuk ditempatkan kembali apabila ada lowongan.

 Bila tak ada lowongan, harus lapor ke BAKN.

 Bila tak mungkin ditempatkan kembali, PNS yang bersangkutan akan diberhentikan dari jabatan dengan mendapat hak kepegawaian.

(54)

136 Ketentuan Cuti Lainnya

 Cuti diluar tanggungan Negara untuk persalinan keempat, dst.

 Permintaan cuti tak akan ditolak.

 Tak dibebaskan dari jabatan, sehingga jabatan tak dapat diisi orang lain.

 Tak perlu persetujuan BAKN.

 Lama cuti sama dengan lama cuti bersalin.

 Tak menerima penghasilan.

(55)

137 Latihan Soal

1. Tentukan jabatan (fungsional atau struktural) untuk tenaga yang terdapat di RS berikut ini : a. Direktur RS

2. Ny.Astri adalah seorang perawat dengan status PNS dan memiliki 4 orang anak serta suami seorang wiraswasta. Adapun gaji pokok Ny.Astri saat ini dalam sebulan adalah sebesar Rp. 1.500.000 dan memiliki tunjangan jabatan sebesar Rp. 500.000. Berapa jumlah penerimaan Ny. Astri sebelum dikurangi berbagai macam potongan resmi ?

3. Anton adalah PNS yang seharusnya pada tanggal 2 Desember 2005 telah memiliki hak kenaikan gaji berkala. Nilai DP3 yang diperoleh adalah kurang.

(56)

138 4. Tentukan sebutan nilai pada setiap unsure penilaian serta hitung nilai rata – rata dari seorang PNS berikut ini :

 Kesetiaan : 95  Prestasi kerja : 90  Tanggung Jawab : 80  Ketaatan : 81  Kejujuran : 90  Kerjasama : 75  Prakarsa : 65  Kepemimpinan : 60

5. Ruslan berhak atas cuti besar pada tanggal 1 Juni 2003, namun karena suatu hal maka hak cuti tersebut baru diambil tanggal 1 Juni 2005.

a) Berapa lama waktu cuti (maksimal) yang diperoleh Ruslan ?

b) Kapan waktu yang diperoleh Ruslan untuk mendapatkan hak cuti besar berikutnya ?

c) Kapan Ruslan mendapatkan hak cuti besar berikutnya apabila diambil pada waktu yang seharusnya ?

6. Sulastri seorang PNS belum mengambil cuti tahunan untuk tahun 2005 karena kepentingan dinas. Berapa lama cuti tahunan yang berhak diambil oleh Sulastri pada tahun 2006 ?

(57)

139 f

SISTEM PENGGAJIAN RUMAH SAKIT BUMN (CONTOH : RSBA)

Keyword: Pemahaman mengenai ruang lingkup system penggajian yang berlaku di rumah sakit milik BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

A. RUMAH SAKIT BUMN

Adalah RS yang dibangun oleh BUMN dan merupakan milik BUMN dengan tujuan utama meningkatkan taraf kesehatan seluruh karyawannya. Peraturan dan system penggajian umumnya mengacu pada peraturan BUMN yang bersangkutan. RS BUMN saat ini terbuka juga untuk umum dan memberikan pelayanan professional. Contoh : RS Pertamina, RS Pelni, RS Bukit Asam.

Rumah Sakit BA (RSBA) adalah rumah sakit milik Perusahaan BUMN yang bergerak dalam penambangan batubara, yaitu PTBA. RSBA ini terletak di lokasi pertaambangan batubara Sumatera Selatan. Dan sebagai rumah sakit milik perusahaan PTBA, maka semua peraturan yang berlaku di RSBA sama dengan peraturan yang berlaku di PTBA, termasuk peraturan dalam system penggajian karyawannya. Jadi system penggajian RSBA yang diuraikan disini adalah sama dengan system penggajian seluruh karyawan yang berada diperusahaan PTBA. Sampai dengan saat ini, penggajian karyawan RSBA memakai system penggajian Hay dan gabungan system lain (Merit Sistem).

B. DASAR PENGGAJIAN

System penggajian di PTBA telah mengalami perubahan beberapa kali. Awalnya gaji karyawan diberikan hanya berdasarkan perhitungan dari faktor – faktor, yaitu Pendidikan, Jabatan, Golongan dan Lama Kerja saja. Namun dengan pergeseran waktu maka

(58)

140 terjadi perubahan dimana gaji karyawan tersebut tidak hanya diperhitungkan berdasarkan faktor tersebut, namun juga berdasarkan faktor Bobot Kerja dan Hasil Kerja (Kinerja) unit kerja yang juga harus diperhitungkan. Dalam waktu yang akan dating, system penggajian di PTBA juga akan memperhitungkan sampai dengan Kinerja Perorangan. Dan pada saat ini system yang digunakan dalam penggajian adalah Sistem Hay.

C. KOMPONEN GAJI KARYAWAN RSBA

Gaji yang diberikan kepada karyawan dapat diuraikan menjadi beberapa bagian sebagai berikut :

1. Penghasilan

a. Gaji Pokok, terdiri dari tunjangan isteri, tunjangan anak, tunjangan perusahaan. b. Imbalan Prestasi, terdiri dari imbalan jabatan dan imbalan kinerja.

c. Tunjangan, terdiri dari uang makan, anak sekolah dan tunjangan peralihan.

2. Fasilitas / Pendapatan diluar penghasilan

Terdiri dari uang bantuan perusahaan, transport, uang shift, uang lembur, rapel, Taspen, Jamsostek, JHT Perusahaan, pengobatan, lain – lain.

3. Potongan

Terdiri dari koperasi, uang muka BTN, angsuran BTN, Mess, Piutang karyawan, pinjaman bank, Taspen, Jamsostek, JHT Perusahaan, lain – lain.

(59)

141

A. PENGHASILAN

GAJI POKOK ATAU GAJI DASAR

Diberikan sesuai dengan golongan dan masa kerja pegawai, berupa :

 Tunjangan isteri / suami, besarnya 10% dari gaji pokok dengan ketentuan apabila keduanya adalah pegawai, maka tunjangan isteri / suami tidak akan diberikan.

 Tunjangan Anak, besarnya 5% dari gaji pokok untuk setiap anak. Jumlah anak yang dibiayai perusahaan adalah sebanyak 3 orang termasuk anak ke-3 yang lahir kembar. Apabila suami dan isteri adalah pegawai, maka tunjangan anak tersebut akan diberikan kepada salah satu yang gaji pokoknya tertinggi diantara keduanya.

 Tunjangan Perusahaan, besarnya ditentukan oleh perusahaan dari faktor – faktor Golongan dan Masa Kerja Karyawan. Gaji pokok / dasar setiap pegawai akan berubah apabila terjadi perubahan golongan dan apabila terjadi Kenaikan Berkala.

Kenaikan Berkala yang dimaksudkan adalah setiap 2 tahun pertambahan masa kerja, pegawai akan mendapatkan kenaikan pendapatan sesuai dengan Daftar Tabel yang telah ditetapkan.

IMBALAN PRESTASI

Terdiri dari :

 Imbalan Jabatan, diberikan berdasarkan Jenjang Jabatan. Di RSBA berlaku jenjang jabatan yang sama dengan jenjang jabatan pada karyawan diseluruh PTBA.

(60)

142

(61)

143 TUNJANGAN

 Tunjangan makan, diberikan sebesar Rp. 70.000 / bulan.

 Tunjangan Biaya Sekolah Anak, diberikan sebesar Rp. 40.000 / bulan per anak, dengan ketentuan diberikan mulai usia anak 4 tahun sampai dengan berumur kurang dari 25 tahun, belum kawin, belum berpenghasilan sendiri dan paling banyak untuk 3 anak serta bagi anak yang berusia lebih dari 18 tahun wajib menyampaikan surat keterangan masih sekolah.

B. PENDAPATAN DILUAR PENGHASILAN

Diluar penghasilan karyawan dapat memperoleh pendapatan lain, diantaranya dalam bentuk :

UANG BANTUAN PERUSAHAAN

Adalah bantuan uang perumahan bagi karyawan. Karyawan yang mendapatkan fasilitas rumah tidak menerima uang bantuan ini.

IMBALAN LEMBUR

Kerja lembur adalah bekerja diluar hari dan atau jam kerja karena beban kerja, prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan segera, termasuk kelebihan jam kerja akibat bekerja secara giliran.

Jumlah maksimum jam kerja lembur diatur sebagai berikut :

 Pada hari kerja biasa

 2 jam setiap hari kerja, atau

 14 jam setiap minggu, atau

(62)

144

 Pada hari libur / bukan hari kerja jumlah maksimum adalah 8 jam per hari. Imbalan lembur dihitung per jam lembur. Tarif per jam sebesar : 1/173 x Pendapatan Tetap Pegawai.

 Hari kerja biasa

 1,5 x tarif untuk satu jam pertama lembur

 2 x tarif untuk setiap jam berikutnya

 Bukan hari kerja atau hari libur resmi

 2 x tarif untuk setiap jam pada hari bukan hari kerja

 3 x tarif untuk setiap jam pada hari libur nasional / resmi

IMBALAN GILIR (SHIFT)

Imbal gilir ini diberikan kepada pegawai yang karena sifat pekerjaannya harus dilaksanakan secara giliran. Tarif imbalan giliran ini besarnya tergantung dari jenis waktu giliran, yaitu :

Giliran Waktu Tarif / Hari Giliran

(63)

145 IMBALAN RESIKO KERJA

Adalah imbalan dalam bentuk uang dari perusahaan yang diberikan kepada pegawai sebagai kompensasi atas akibat atau dampak atau resiko kondisi lingkungan kerja yang berbahaya atau yang membahayakan kesehatan atau keselamatan kerja pegawai.

Berat ringan akibat atau dampak atau resiko kerja tersebut dinyatakan dalam bentuk Indeks Angka.

Besar imbal resiko kerja yang diperoleh ditentukan berdasarkan perkalian antara Indeks Angka dengan Tarif. Sedangkan tarif yang ditentukan adalah sebesar :

Rp. 500 / jam kerja, dengan maksimum 8 jam / hari.

C. POTONGAN

Potongan gaji dapat berupa :

 Kelebihan biaya pengobatan karyawan / keluarga karyawan dari batasan fasilitas pengobatan yang diberikan oleh perusahaan.

 Piutang karyawan kepada Koperasi, angsuran uang pinjaman karyawan kepada Bank.

 Uang jaminan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan dan harus disetorkan kepada pihak yang ditunjuk, antara lain : Taspen, Jamsostek dan JHT.

(64)

146 Latihan Soal

Buatlah rincian gaji karyawan RS BUMN (bulan Mei 2006) secara lengkap, dimana karyawan tersebut :

 Berada pada jenjang jabatan III.

 Memiliki isteri dan 4 orang anak (dimana 2 anak terakhir adalah kembar serta masing – masing berusia 10, 7 & 3 tahun)

 Dengan gaji pokok sebesar Rp. 1.730.000

 Melakukan lembur setiap hari kerja selama 2 jam (15 hari kerja), 4 jam pada hari bukan hari kerja (3 hari) dan 8 jam (2 hari libur nasional)

 Jadwal giliran I (5 hari), giliran II (5 hari) & giliran III (5 hari).

(65)

147 f

SISTEM PENGGAJIAN RUMAH SAKIT SWASTA

Keyword: Pemahaman mengenai ruang lingkup system penggajian yang berlaku di rumah sakit swasta.

A. PENDAHULUAN

Besarnya rewards yang diberikan di rumah sakit swasta memiliki beberapa variabel yang mempengaruhinya secara langsung, diantaranya adalah :

1. Status kepemilikan rumah sakit, dapat berupa yayasan, PT, PMA, dll.

2. Status pegawai, terdiri dari trainee, kontrak, full timer dan full timer khusus.

Trainee, yaitu pegawai yang memiliki status dalam masa pelatihan. Biasanya mempunyai masa percobaan 3 – 6 bulan, apabila lebih dari 6 bulan putus dengan sendirinya dalam arti pemutusan sepihak. Gaji yang diperoleh yaitu 80% gaji pokok full timer. Contoh : peserta magang.

Kontrak, yaitu pegawai yang mendapatkan gaji berdasarkan kesepakatan. Masa kerja dihitung berdasarkan kontraknya. Perpanjangan konntrak tidak boleh lebih dari 2 kali dan lamanya 3 tahun.

Full Timer, merupakan pegawai yang memiliki status pegawai tetap dan bekerja penuh. System penggajian ditetapkan berdasarkan rangking dan pada masa akhir jabatan akan mendapatkan tunjangan pensiun. Kompensasi diperoleh berdasarkan Penilaian Prestasi Kerja yang dilakukan setiap tahun. Dalam hal ini terdapat perhitungan masa kerja, system penggajian mengikuti skala penggajian. Contoh : perawat.

Full Timer Khusus, yaitu pegawai yang gajinya ditetapkan tersendiri sesuai kepentingannya.

BAB

(66)

148 3. Lamanya masa kerja

4. Tingkat pendidikan 5. Bobot kerja

6. Resiko pekerjaan

7. Laba rumah sakit pada tahun berjalan 8. Dll.

B. KENAIKAN GAJI

Kenaikan gaji dihitung berdasarkan GAJI POKOK karyawan yang besarnya ditentukan dari :

 Kenaikan golongan / tingkat / rangking, dinilai dari penilaian prestasi kerja.

 Kenaikan inflasi

 Kenaikan tertentu pada karyawan Full Timer Khusus.

(67)

149 Contoh : Slip Gaji

Slip Gaji

Nama : Status :

Bagian : NIK :

Pendapatan : Potongan :

Gaji Pokok : Rp………… JHT : Rp………..

Taransport : Rp………… Koperasi : Rp………..

PPh 21 : Rp………..

Total Pendapatan : Rp……….. Total potongan : Rp……….

Jumlah diterima : Rp………..

Jakarta,………….200

Kabag SDM Penerima

(68)

150 Sebelum dikeluarkannya slip gaji, pihak rumah sakit umumnya membuat rancangan pemberian gaji yang dapat dilihat sebagai berikut :

Komponen Gaji (Slip Gaji), terdiri dari :

 Gaji pokok, besarnya gaji yang ditetapkan oleh rumah sakit.

(69)

151

 Penyesuaian merupakan tambahan penghasilan diluar rangking yang besarnya tidak berdasarkan gaji pokok dan indeks atau dengan kata lain adalah pembulatan pendapatan.

 Transport adaalah tunjangan tetap yang jumlahnya sama untuk semua karyawan.

 Tunjangan resiko adalah tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang memiliki posisis tertentu.

 Insentif profesi merupakan tambahan penghasilan bagi karyawan yang memberikan pelayanan medis secara langsung kepada pasien, khusus bagi dokter dan perawat.

 Uang obat yaitu sejumlah biaya pengobatan yang besarnya telah ditetapkan oleh pihak rumah sakit.

 Tunjangan Hari Raya dan cuti.

Contoh : Perhitungan Rancangan Gaji dan Skala Penggajian

Ranking Gaji Pokok Indeks (5%) GP + Indeks GP + Indeks +

Transport

1 4,536,650 226,833 4,763,483 4,983,483

2 3,843,750 192,188 4,035,938 4,255,938

18 246,000 12,300 258,300 478,300

(70)

152

(71)

153

C. KOMPONEN KOMPENSASI

Komponen kompensasi diluar gaji pokok pada rumah sakit swasta dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Tunjangan

Tunjangan dibagi menjadi :

 Tunjangan tetap, tunjangan yang diberikan secara tetap kepada karyawan yang diterima dan tidak berkaitan dengan kehadiran ataupun pencapaian prestasi kerja tertentu dan cara pembayaran dilakukan bersamaan dengan gaji pokok.

 Tunjangan suami / istri dari karyawan rumah sakit yang besarnya 25% dari gaji pokok.

 Tunjangan anak, tunjangan yang diberikan apabila karyawan tersebut telah memiliki anak, maksimal jumlah anak 3 orang dan besarnya 10% dari gaji pokok.

 Tunjangan profesi / jabatan, tunjangan yang diberikan atas dasar ranking jabatan karyawan, tergantung dari besarnya indeks kenaikan pada tiap ranking .

 Tunjangan kesehatan, tunjangan ini bekerja sama dengan Jamsostek dan selain itu pihak rumah sakit memberikan tunjangan kesehatan sesuai dengan ranking jabatan.

 Tunjangan resiko, tunjangan yang diberikan berdasarkan resiko pekerjaan karyawan dan besarnya tergantung ketentuan pihak rumah sakit. Contoh : untuk radiology besarnya Rp 100.000 / bulan.

(72)

154 dibatasi sampai anak ke-3) sampai dengan Rp 4.000.000 (kelahiran operasi sesar, dibatasi hanya 1 anak); uang obat yang besarnya Rp 150.000 per bulan sampai dengan Rp 450.000 per bulan.

 Tunjangan lain, merupakan tunjangan diluar dari tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap, seperti tunjangan jaga malam, tunjangan shift, tunjangan pensiun dan tunjangan Hari Raya.

Besarnya tunjangan diatas berbeda – beda untuk setiap karyawan, tergantung pada ranking. Perhitungan Tunjangan Pensiun :

 Tunjangan pensiun = 2 x n bulan masa kerja x gaji kotor = a  Tunjangan jasa = masa kerja x gaji kotor b

3

Total tunjangan = (a + b) x 1,2

(1,2 merupakan pengganti tunjangan atau biaya lain yang masih tersisa).

Tunjangan pensiun HANYA diberikan untuk karyawan dengan masa kerja minimal 20 tahun.

Tunjangan Asuransi

Seluruh karyawan rumah sakit dapat memiliki beberapa tunjangan asuransi, seperti :

 Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

(73)

155

 Jaminan Kematian (JK)

Besarnya 0,3% dari upah per bulan, ditanggung oleh rumah sakit. Apabila terjadi kematian maka pihak rumah sakit akan memberikan uang duka sebesar Rp 3.000.000 ditambah Rp. 600.000 untuk biaya pemakaman.

 Jaminan Hari Tua (JHT)

Besarnya 5,7% dari upah per bulan dengan komposisi 2,0% ditanggung karyawan dan 3,7% ditanggung rumah sakit

 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)

Besarnya 3% - 6% dari upah per bulan, ditanggung oleh perusahaan. Sebesar 3% untuk karyawan single dan 6% untuk yang sudah berkeluarga.

2. Insentif

Perhitunggannya dapat dilakukan untuk perorangan atau kelompok. Dasar perhitungan insentif adalah :

 Berdasarkan ketetapan rumah sakit, biasanya besarnya telah ditentukan oleh rumah sakit. Contoh : Insentif perawatan : Rp 150.000/bulan.

Insentif poliklinik dan non perawatan : Rp 125.000/bulan

 Berdasarkan jumlah pasien untuk tiap- tiap unit, seperti :

Unit Uraian

a. Perawatan 250 x jumlah pasien rawat inap bulan sebelumnya

b. Kebidanan 1800 x jumlah pasien melahirkan pada bulan sebelumnya

(74)

156

d. Perawat OK 1500 x jumlah operasi

e. Kasir 25 x jumlah pasien rawat jalan bulan sebelumnya

f. Resepsionis 25 x jumlah pasien rawat jalan bulan sebelumnya

g. Rekam medic 25 x jumlah pasien rawat jalan bulan sebelumnya

h. Gizi / Dapur 200 x jumlah pasien rawat inap bulan sebelumnya i. Laboratorium 60 x jumlah pasien rawat jalan bulan sebelumnya

j. Radiologi 200 x jumlah pasien rawat jalan bulan sebelumnya

Besarnya insentif dapat berkurang apabila terdapat :

o Keterlambatan (perhitungan total terlambat / bulan) 5% - 15%

o Kelalaian tidak mengabsen 10%

o Izin pribadi 5% - 100%

o Sakit (dengan atau tanpa surat dokter) 15% - 100%

o Cuti (termasuk cuti hamil) 25% - 100%

o Tidak masuk kerja tanpa berita Kebijaksanaan

o Mendapat surat peringatan kebijaksanaan

(75)

157

3. Bonus

Perhitungan bonus di rumah sakit swasta memiliki ketentuan sebagai berikut :

 Bonus hanya diberikan pada karyawan tetap dengan masa kerja minimal 3 bulan (telah 3 bulan melewati masa percobaan).

 Bonus akan diberikan pada karyawan yang masih bekerja sampai akhir tahun apabila rumah sakit mendapat keuntungan.

 Saat bonus dibagikan, karyawan tersebut masih tetap bekerja. Perhitungan Bonus :

D. CUTI

Cuti adalah hak karyawan untuk tidak bekerja dengan tidak menghilangkan hak – hak yang diberikan sebagai karyawan.

Tujuan cuti adalah untuk menjaga kesegaran jasmani dan rohani karyawan, sehingga diharapkan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan memperoleh hasil yang optimal.

Dalam pelaksanaan cuti, umumnya karyawan dibagi menjadi kelompok shift, contohnya :

 Kelompok 3 shift 6 hari kerja : perawat, cleaning service

 Kelompok 2 shift 6 hari kerja : medis non perawat

 Kelompok 2 shift 3 – 4 hari kerja : jaga malam (dokter IGD, satpam)

 Kelompok 1 shift 5 hari kerja : staf administrasi

Nilai Unit Kerja x Nilai Pribadi x Gaji Pokok = Bonus

(76)

158 Jenis – jenis cuti, adalah sebagai berikut :

1. Cuti Tahunan

Diberikan untuk karyawan dengan minimal masa kerja 12 bulan berturut – turut dan memenuhi jam kerja minimal 173 jam / bulan.

Untuk karyawam yang hak cutinya tidak dapat diambil karena kepentingan dinas selama 2 kali berturut – turut dapat digantikan dengan uang. Untuk karyawan yang kehilangan hak cutinya yang disebabkan oleh tugas atasan langsung dalam bukti tertulis maka karyawan tersebut berhak mendapatkan uang cuti sebesar :

2. Cuti Besar

Telah bekerja selama 3 tahun berturut – turut, lama cuti maksimal 25 hari / 3 tahun

Kelompok Karyawan Cuti Tahunan Cuti Besar

3 shift 6 hari kerja Maksimal 18 hari Maksimal 25 hari 2 shift 6 hari kerja Maksimal 18 hari Maksimal 25 hari 2 shift 3 – 4 hari kerja Maksimal 12 hari Maksimal 15 hari 1 shift 5 hari kerja Maksimal 15 hari Maksimal 18 hari

Sisa Hari Cuti yang digantikan x Upah Pokok

(77)

159 3. Cuti Sakit

Apabila karena sesuatu hal, karyawan sakit dalam jangka waktu yang lama dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan dokter, maka gajinya dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut :

 3 bulan pertama dibayarkan 100%

 3 bulan kedua dibayarkan 75%

 3 bulan ketiga dibayarkan 50%

 3 bulan keempat dibayarkan 25%

4. Cuti Melahirkan

Diberikan selama 3 bulan bagi karyawan yang melahirkan anak. Untuk aborsi diberikan cuti selama 1,5 bulan. Cuti melahirkan hanya diberikan sampai dengan anak ke – 3.

5. Izin Meninggalkan Pekerjaan dengan Upah

Alasan Lama Maksimal

1. Pernikahan

 Karyawan yang bersangkutan

 Anak kandung karyawan

 Saudara / I kandung karyawan

1 minggu 2 hari 1 hari

Gambar

table seperti butir 3, dimana golongannya bertambah menjadi 13 golongan.
Gambar : Prosedur Kenaikan Gaji di RS Swasta “X”
Gambar 15.1. Manajemen Kompensasi sebagai Elemen Sistem Pengendalian Manajemen
Gambar 15.1. Manajemen Kompensasi sebagai Elemen Sistem Pengendalian Manajemen

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Herzberg dalam Robbins (2003), bahwa motivasi seseorang dipengaruhi oleh faktor intrinsik yang meliputi pengakuan, tanggung jawab, prestasi, pekerjaan itu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi internal (pekerjaan itu sendiri, prestasi, tanggung jawab, pengakuan, dan

Universitas Kristen Maranatha dari 15 orang (33,3%) perawat rawat inap di Rumah Sakit “X” menghayati bahwa pekerjaan sebagai perawat rawat inap merupakan hal yang tidak

Bahwa pihak rumah sakit umum permata bunda mengatakan apabila ada terjadi kesalahan, atas pengalihan pekerjaan dokter kepada perawat sepenuhnya adalah tanggung jawab

ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah,

Dalam penelitian ini pihak rumah sakit harus lebih memperhatikan mengenai kualitas jasa pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien, terutama bukti fisik yang ada,

Saran yang penulis berikan dalam pekerjaan Proyek Pembangunan Rumah Sakit Grand Mitra Medika Jl.S.Parman adalah proyek harus memperhatikan K3 para pekerjanya

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang sinnitifakan antara tingkat pendidikan pvalue 0,039, status pekerjaan pvalue 0,050 dan pendapatan pvalue 0,24 terhadap Aktivitas