• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROSEDUR PENYALURAN GAS LPG 3 KG DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. Pengertian Gas LPG (Liquid Petroleum Gas) - Prosedur Gas Lpg 3 Kg Pada Masyarakat Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kabupaten Deli Serdan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PROSEDUR PENYALURAN GAS LPG 3 KG DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. Pengertian Gas LPG (Liquid Petroleum Gas) - Prosedur Gas Lpg 3 Kg Pada Masyarakat Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kabupaten Deli Serdan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROSEDUR PENYALURAN GAS LPG 3 KG DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

A. Pengertian Gas LPG (Liquid Petroleum Gas)

LPG (liquified petroleum gas), adalah campuran dari berbagai unsur

hidrokarbonyang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan

suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan

butane (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil,

misalnya etana C2H6) dan pentana (C5H12). Sifat LPG terutama adalah sebagai

berikut:

1. Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar.

2. Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat.

3. Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.

4. Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.

5. Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah

yang rendah

LPG (liquefied petroleum gas) terdiri dari campuran utama propan dan butan

dengansedikit persentase hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan butilen) dan beberapa

fraksi C2 yanglebih ringan dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang terdapat dalam

LPG adalah propan(C3H8), propilen (C3H6), normal dan iso-butan (C4H10) dan

(2)

gas pada tekanan atmosfir,namun dapat diembunkan menadi bentuk cair pada suhu

normal, dengan tekanan yang cukup besar. Walaupun digunakan sebagai gas, namun

untuk kemudahannya, disimpan danditransport dalam bentuk cair dengan tertentu.

Prosedur pembuatan Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk

kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran

pipa dalam furnace (tanur) sampai dengansuhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah

dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalamkolom fraksinasi. Untuk menjaga suhu

dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasandengan steam (uap air panas dan

bertekanan tinggi).Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon, maka

komponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon

ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat

dibawahnya. Pada tray (sekatdalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai

fraksinya masing-masing. Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian

dipompakan keluar kolom, didinginkandalam bak pendingin, lalu ditampung dalam

tanki produknya masing-masing. LPG dapatdihasilkan dari hasil pemrosesan crude di

kilang minyak, serta pemisahan komponen C3 danC4 dari gas alam maupun gas suar.

Perolehan LPG dari lapangan gas sangat bergantung darikomposisi gas alam yang

dihasilkan sumur gas. Proses pemisahan C3 dan C4 dari gas alamdilakukan terhadap

gas alam yang sudah dikurangi kadar air dan gas-gas asamnya (H2S, merupakan,

CO2). Sejumlah teknologi dasar pemisahan yang dikenal dalam rancangan LPG Plant

yang terintegrasi dengan proses produksi adalah sebagai berikut :

1. Pemisahan dengan cara distilasi bertekanan, dimana berdasarkan perbedaan

(3)

2. Pemisahan dengan cara penyerapan komponen C3-C4 oleh hidrokarbon cair

ringan (light oil absorption), diikuti dengan pemisahan kembali C3-C4 dari hidrokarbon cair dengan cara distilasi.

3. Pemisahan dengan cara mendinginkan gas-gas C3-C4 dengan silklus

refrigerasihingga di bawah titik embunnya, sehingga gas-gas terpisah sebagai

produk cair.

4. Pemisahan dengan cara pendinginan, dengan memanfaatkan peristiwa

penurunantemperatur gas jika dikurangi tekanannya secara mendadak,

sehingga komponen C3-C4 mengalami pengembunan.

Pemisahan komponen C3-C4 dengan menggunakan membran dengan ukuran

porisedemikian sehingga komponen yang lebih ringan (C1-C2) mampu

menerobosmembran, sedangkan komponen LPG tertinggal dalam aliran gas

umpan. Namun pada umumnya unit LPG yang terdapat di kilang lebih dijumpai

pemisahan berupa kolom-kolom distilasi bertekanan. Sebelum dipisahkan umpan

yang akan masuk kedalam fraksinator (kolom), pada umumnya gas dicairkan lebh

dulu, yakni dengan cara :didinginkan, ditekan, ditekan dan didinginkan, dan

diekspansi. LPG yang berupa gas yangterbentuk dari unsur dominan C3H8 (C3)

dengan C4H10 (C4) dengan perbandingankomposisi C3 dan C4 sebesar 70 % : 30 %,

dimana dilakukan pemberian tekanan sampaidengan 300 psi sehingga unsur tersebut

berubah fasa menjadi cair.Untuk memisahkan unsur-unsur yang ringan dan yang

lebih berat, dapat dipakai alatFractinator (kolom distilasi), dimana Methane (C1),

Ethane (C2), Propane (C3), dan Butane(C4) dapat dipisahkan secara sendiri-sendiri.

(4)

setara dengan Deethanizer yang berfungsi memisahkan C1 dan C2 bersama-sama.

Begitu pula Depropanizer digabung menjadiDepropanizer/Debutanizer yang

berfungsi untuk mengambil unsur C3 dan C4 dari produk proses sebelumnya yang

akan menjadi kondensat. Kedua alat tersebut temperatur dan tekanankerjanya dipilih

kondisi optimum yang sangat tergantung dari komposisi gas yang harusdiolah.

Karena yang diolah gas bertekanan rendah maka diperlukan kompressor, agar

tercapaitekanan keluaran yang diperlukan oleh alat Demethanizer / Deethanizer serta

alatDepropanizer / Debutanizer. Proses pemisahan komponen LPG .

Tahap selanjutnya yaitu proses refrijerasi. Proses ini berintikan pendinginan

aliran gasalam umpan di bawah temperatur pengembunan fraksi LPG dengan

menggunakan refrijeran berupa gas propana atau freon. Pendinginan ini

menyebabkan terbentuknya campuranhidrokarbon cair yang terutama terdiri dari LPG

yang melarutkan gas-gas ringan (metana danetana) serta fasa gas hidrokarbon ringan

yang tidak terembunkan. Aliran hidrokarbon cair selanjutnya diumpankan ke kolom

distilasi untuk dikurangi kadar gas ringannya.Pengurangan kadar gas ringan ini

berlangsung pada temperatur rendah yakni sekitar 30°F.Proses pemisahan LPG yang

menerapkan teknologi refrijerasi memiliki efisiensi pemisahan yakni sekitar 85%

untuk komponen C3, 95% untuk komponen C4, dan 98% untuk fraksi hidrokarbon

cair berat. Ada 3 (tiga) cara penyimpanan LPG, yakni Under Ground Tank (UGT),

dibawah tekanan dan temperatur kamar dan refrigerated pada tekanan

atmosfer ataulebih.

Dampak terhadap lingkungan umumnya tidak ditimbulakn pada Industri

(5)

serta AMDAL terkait dengan penyediaan LPG. Dampak yang sangat mencolok yaitu

berkurangnya SDA minyak bumi atau minyak mentah karena digunakan sebagai

bahan bahku LPG sehingga sekarang ini sudah marak terjadi kelangkaan LPG dan

impor LPG secara besar-besaran untuk memenuhi permintaan konsumen.

B. Prosedur Penyaluran Gas LPG 3 Kg.

Kebutuhan gas saat ini sangat besar pada penduduk indonesia, ini disebabkan

oleh diberhentikannya subsidi pemerintah pada minyak tanah sehingga

mengakibatkan melonjaknya harga minyak tanah. Otomatis semua orang berpindah

memakai gas daripada minyak tanah karena gas lebih murah. Pemerintah pun sudah

mengatasi masalah ini dengan membagikan tabung gas dengan tujuan agar

masyarakat berpindah dari pemakaian minyak tanah yang langka dan mahal sebagai

bahan bakar kepada gas isi 3kg. Saat ini hampir 100% masyarakat memakai gas

sebagai bahan bakar kompor, dengan demikian usaha penjualan gas isi 3kg menjadi

peluang yang bagus untuk diusahakan. Gas isi 3kg dipilih karena kebanyakan

masyarakat kita yang kebanyakan masyarakat menengah ke bawah memakai gas 3kg

ini. Kalau sudah mencapai target penjualan yang diinginkan atau setidak-tidaknya

usaha ini sudah mulai berjalan dan stabil baru disediakan gas yang berisi 5kg dan

12kg sebagai pelengkap.

Untuk menjadi sub agen gas LPG 3kg pertama-tama harus dilihat lokasi pasar.

Kalau di daerah Sumatera Utara persaingan sangat ketat sebab sudah banyak

(6)

harga menjadi saling menjatuhkan antar sesama sub agen yang mengakibatkan

keuntungan berkurang atau sedikit. Setelah mendapatkan lokasi yang sesuai dan

menguntungkan langkah selanjutnya mendatangi agen gas LPG 3 Kg untuk menjadi

sub agen dari agen tersebut.

Apa saja yang harus disiapkan untuk memulai menjadi sub agen gas LPG 3kg

adalah inventaris 1 unit mobil pick up untuk pengangkutan dari agen dan pengantaran

ke toko-toko, tapi biasanya para agen memberi servise delivery order jadi cukup

pakai sepeda motor yang tiga rodanya yang dapat menampung 50 tabung untuk

pengantaran ke toko-toko pelanggan saja, jadi kalau satu hari dua kali pengiriman

untuk 100 tabung, nanti kalau sudah banyak orderan baru membeli mobil pick up,

dengan perhitungan mendapatkan harga yng lebih murah karena gas diambil sendiri

dari agennya dan pesanan sudah banyak. Kalau ada agen didaerah yang telah disurvey

dan cocok padat dan rame maka akan lebih baik bekerja sama dengan mereka, karena

biasanya mereka juga mengasi jatah 30 toko pelanggannya. Jatah 100 tabung sehari

itu adalah kebutuhan dari 30 toko pelanggan. Tapi bukan karena begitu kita puas,

harus ada target yang harus dicapai.

Langkah-langkah yang dibutuhkan yang dalam penyaluran gas LPG 3 Kg :

1. Mencari lokasi berpenduduk padat sekitar 4000 orang dan merupakan

wilayah luar yang masih jarang subagen gasnya.

2. Menemui agen gas terdekat untuk dijadikan suplaiyer dan melakukan

(7)

tabung gas, 100 tabung dikirim ke toko-toko pelanggan dan 100 tabung

lagi sebagai stok cadangan di gudang. Dengan demikian ketika 100 tabung

telah habis dan tabung kosong dikirin ke agen untuk pemesanan 100

tabung terisi, stok yang 100 tabung digudang dikirin ke toko-toko

pelanggan sehingga persediaan tidak kosong dan pengiriman tidak

tersendat.

3. Menyewa tempat yang layak dan murah untuk dijadikan gudang tempat

menampung stok cadangan.

4. Berkeliling ke toko-toko untuk mendapat pelanggan baru, sampai

mendapatkan setiap hari 60 pelanggan yang dapat menghabiskan 200

tabung perhari sampai mencapai target menghabiskan 300 tabung perhari,

diliat dari perkembangan selanjutnya sampai titik jenuhnya.

5. Menjual ke toko-toko dengan harga yang murah sehingga mendapat

banyak pelanggan terutama untuk penjualan pertama tabung dan isinya

jangan mengambil banyak untung sehingga harga dijatuhkan untuk

menarik pelanggan baru (harga pasaran untuk pembelian tabung dan isi

Rp150.000,- bisa dijatuhkan menjadi Rp135.000,-).

6. Menyediakan dana cadangan untuk pembelian 100 tabung, ini ditujukan

untuk pemesanan dari pelanggan baru yang berhasil didapat sehingga

tidak mengganggu persediaan untuk pelanggan lama.

Agar mendapatkan keuntungan dan target yang dituju atau setidak-tidaknya

mendekati target yang dituju, dengan cara mengambil untung sedikit sehingga banyak

(8)

banyaknya pelanggan, ini membutuhkan negosiasi yang baik kepada agen yang

menyuplai agar mau memberi harga murah. Karena semakin banyak jumlah yang

dipesan semakin murah harga yang didapat dari agen. Tetap mencari pelanggan baru

setiap harinya, untuk itu diperlukan brosur atau pamphlet untuk disebarkan di seluruh

wilayah radius berpenduduk 4000 orang dengan menuliskan harga eceran. Tapi

diberitahukan bahwa kita agen, harus komitmen dengan mematok harga sesuai harga

eceran, tapi kalau ada yang memesan banyak maka bisa diberi harga modal ditoko.

Artinya menambah jumlah pelanggan sebanyak-banyaknya.

Harga eceran adalah Rp14.000,- sedangkan harga untuk toko-toko untuk

dijual lagi Rp12.500,- (modal dari agen Rp11.500,-) Kalau sehari dapat orderan dari

toko-toko jatah langganan dari agen sebanyak 100 tabung, maka keuntungan yang

dapat dihasilkan adalah 100 tabung X Rp1000,- keuntungan setiap tabung, total

=Rp100.000,- itu baru melayani jatah pelanggan yang dikasi oleh agen. Kalau sudah

mencapai target yang diinginkan yaitu 250 tabung perhari, maka keuntungan yang

dihasilkan adalah Rp1000,- X 250 = Rp250.000,- perhari.

Kalau banyak yang membeli eceran karena sudah terkenal, maka itu lebih

bagus. Sebab dengan cara menjual dengan harga eceran semakin banyak keuntungan

yang bisa didapat. Jika dijual dengan harga eceran keuntungan yang didapat per

tabung adalah Rp2.500,- maka kalau bisa mencapai 50 tabung perhari yang laku

dengan harga eceran akan dihasilkan keuntungan per hari Rp125.000,- total

keuntungan penjualan eceran dan pesanan toko perhari Rp125.000,- ditambah

(9)

perhari, maka sudah tercapai target yang ditujukan. Dan ditotal perbulan Rp375.000,-

X 30hari = Rp11.250.000,- keuntungan yang dapat dihasilkan. Untuk mencapai target

tersebut dengan cepat dan mudah dibutuhkan keuletan dan komitmen tetap semangat

dan optimis bila ada kendala-kendala, seperti sulitnya menambah pelanggan.

Bila ditemukan kasus kesulitan mendapat pelanggan, perlu dilakukan

penyebaran dengan seluas-luasnya. Yang tak kalah pentingnya juga adalah

kepandaian bernegosiasi dengan agen. Atau pandai-pandai mencari lobang baru dari

agen lain yang memeberi harga lebih murah. Dengan mendapatkan lobang lebih

murah, akan mempermudah mendapat pelanggan-pelanggan baru. Dan bahkan akan

menambah keuntungan berlipat.

Kalau sudah mendapat pelanggan yang banyak dan sesuai target jangan

berhenti dan merasa puas sehingga pelayanan untuk pelanggan berkurang. Ini

terkadang terjadi dan mungkin banyak terjadi sehingga banyak pelanggan yang

kecewa. Bila itu terjadi pada penjual lain, maka peluang bagi yang tetap menjaga

pelayanan untuk pelanggan, bahkan terus menambahkan pelayanan yang makin

bagus. Hal ini bisa dengan menjaga agar pengiriman tidak pernah telat, melayani

pemesanan kapan saja 24 jam sehari melalui pesan telfon bahkan dengan memesan

lewat sms, dan lain-lainnya yang dapat mempermudah dan memanjakan pelanggan.

C. Bentuk-Bentuk Gas LPG

LPG merupakan bahan bakar berupa gas yang dicairkan (Liquified Petroleum

(10)

bertekanan tinggi. Fraksi yang digunakan sebagai umpan dapat berasal dari beberapa

sumber yaitu dari Gas alam maupun Gas hasil dari pengolahan minyak bumi (Light

End). Komponen utama LPG terdiri dari Hidrokarbon ringan berupa Propana (C3H8) dan Butana (C4H10), serta sejumlah kecil Etana (C2H6,) dan Pentana (C5H12).

LPG digunakan sebagai bahan bakar untuk rumah tangga dan industri. LPG

terutama digunakan oleh masyarakat tingkat menengah keatas yang kebutuhannya

semakin meningkat dari tahun ketahun karena termasuk bahan bakar yang ramah

lingkungan. Sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, LPG harus

memenuhi beberapa persyaratan khusus dengan tujuan agar aman dipakai dalam arti

tidak membahayakan bagi si pemakai dan tidak merusak peralatan yang digunakan

serta effisien dalam pemakaiannya.

Oleh sebab itu untuk menjaga faktor keselamatan, LPG dimasukan ke dalam

tabung yang tahan terhadap tekanan yang terbuat dari besi baja dan dilengkapi

dengan suatu pengatur tekanan. Disamping itu untuk mendeteksi terjadinya

kebocoran LPG, maka LPG sebelum dipasarkan terlebih dahulu ditambahkan zat

pembau (odor) sehingga apabila terjadi kebocoran segera dapat diketahui. Pembau

yang ditambahkan harus melarut sempurna dalam LPG, tidak boleh mengendap.

Untuk maksud itu digunakan etil merkaptan (C2H5SH) atau butil merkaptan

(C4H9SH). Sedangkan dibidang industri produk elpiji digunakan sebagai

pengganti freon, aerosol,refrigerant / cooling agent, kosmetik dan dapat pula

digunakan sebagai bahan baku produk khusus.

Jenis-Jenis LPG Sesuai dengan penggunaannya sebagai bahan bakar elpiji

(11)

1. LPG Mix, adalah camuran propane dan butana dengan komposisi antara 70-

80% dan 20-30% volume dan diberi odorant (Mercaptant) dan umumnya

digunakan untuk bahan bakar rumah tangga.

2. LPG propane dan Elpiji butana, adalah elpiji yang masing-masing

mengandung propane 95 % dan butana 97,5 % volume dan diberi odorant

(mercaptant), umumnya digunakan untuk keperluan industri.

Syarat-syarat utama dalam pemakaian LPG adalah harus dipenuhinya. Syarat

pembakaran pada saat digunakan sebagai bahan bakar untuk kompor LPG harus

memberi warna api kompor yang biru dan tidak memberi asap. Agar api kompor

berwarna biru, maka komposisi campuran propana dan butana harus minimum

97,5%. Sebaliknya jika LPG mengandung fraksi C5+(C6 heavier) lebih dari

maksimumnya yaitu 2,0% maka nyala api kompor agak kemerah-merahan. Jadi agar

syarat pembakaran menjadi baik maka komposisi C2 harus maksimum 0,2% vol,

C3 dan C4 minimum 97,5% vol serta kandungan C5+(C6 heavier) maksimum 2,0%

vol.

Syarat penguapan kemampuan menguap adalah sifat penting dalam

penggunaan, LPG harus cukup mudah menguap agar mudah dinyalakan diwaktu

dingin. Seperti diketahui saat dalam tabung gas LPG adalah berbentuk cair, namun

saat dipakai dalam kompor (pada tekanan atmosfer) dengan cepat LPG berubah

menjadi gas. Untuk memenuhi persyaratan penguapan maka Tekanan Uap LPG tidak

boleh lebih dari 120 % vol.

Syarat keselamatan dalam pemakaiannya sebagai bahan bakar rumah tangga,

(12)

khas, agar baunya cepat dikenali saat terjadi kebocoran maka pada LPG diberi

campuran Ethyl atau Buthyl mercaptan sebanyak 50/100 AG.

Saat masih di pabrik, jika terjadi kebocoran LPG di malam hari akan sangat

berbahaya, karena Spesific Grafity LPG sama dengan atau lebih besar dari SG udara,

maka LPG akan terdistribusi merata di atas tanah pada malam hari. Untuk menjaga

agar cairan LPG tidak merusak tabung gas dalam penyimpanan atau merusak kompor

dalam penggunaannya dengan terjadinya proses pengkaratan maka harus ada

persyaratan pemeriksaan Copper strip pada 100oF selama 1 jam dengan nilai

maksimum.

Syarat kebersihan syarat kebersihan secara umum adalah dibatasinya

kandungan air dan kandungan belerang, dimaksudkan agar pada penggunaannya LPG

tidak memberikan kotoran sama sekali.

Sifat LPG perlu diketahui, gas LPG bersifat flammable (mudah terbakar).

Dalam batas flammabality, LPG adalah sumber api yang terbuka. Sehingga letupan

(percikan api) yang sekecil apapun dapat segera menyambar gas LPG.

Maka untuk menjaga keamanan pastikan bahwa bau gas LPG telah hilang

sama sekali dari dalam rumah, walaupun membutuhkan waktu yang agak lama. Hal

ini karena sifat gas LPG yang sangat lamban berputar di udara.

Sebagai bahan bakar, gas LPG mudah terbakar apabila terjadi persenyawaan

di udara. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan perlu diketahui beberapa

sifat khususnya. Tekanan gas LPG cukup besar, sehingga bila terjadi kebocoran LPG

akan membentuk gas secara cepat, memuai dan sangat mudah terbakar. LPG

(13)

Berat jenis LPG lebih besar dari pada udara sehingga cenderung bergerak

kebawah. LPG tidak mengandung racun. Daya pemanasannya cukup tinggi, namun

tidak meninggalkan debu dan abu (sisa pembakaran). Cara penggunaannya cukup

mudah dan praktis.

Proses pemisahan LPG berlangsung pada tekanan tinggi dan terjadi pada dua

buah kolom pemisahan yaitu:

1. Deethanizer adalah proses pemisahan kandungan gas etana yang terkandung

didalam umpan yang berasal dari puncak kolom stabilizer pada proses

distilasi, dengan menggunakan prinsip distilasi bertekanan tinggi. Pada proses

Deethanizer ini akan beroperasi dengan baik apabila semua etana yang

terkandung dapat dipisahkan, sedang cairan di dasar kolom yang berupa

cairan propana dan butana akan dipisahkan di kolom Depropanizer, sedang

gasetana akan keluar dari puncak kolom serta dialirkan sebagai gas sistim atau

untuk diproses lebih lanjut.

2. Depropanizer di kolom depropanizer ini umpannya dari cairan dasar kolom

deethanizer yang akan dipisahkan antara Propana dan Butana, sistim proses di

depropanizer dan di deethanizer sama, baik kondisi maupun peralatannya.

Adapun proses depropanizer diatur dengan tekanan tinggi dan temperatur

relatif rendah. Diharapkan fraksi ringan akan menguap dan keluar dari puncak

kolom sebagai produk propana, sedang cairan yang ada didasar kolom sebagai

Referensi

Dokumen terkait

Setelah SPOP dikembalikan oleh subjek pajak kepada JP dalam jangka waktu kurang dari atau sama dengan 30 (tiga puluh) hari, maka Direktorat Jendral Pajak (DJP) dalam hal

pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan.. harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk tentang

Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak negara yang dikenakan terhadap bumi dan atau bangunan berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan dan

Kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Medan dalam hal ini UPTD PBB Dispenda Kota Medan dalam sosialisasi Pajak Bumi dan Bangunan adalah sulitnya menggumpulkan Wajib Pajak

dan Retribusi Daerah yang menjadi objek pajak bumi dan bangunan perdesaan Pemerintah Kota setiap tahunnya mempunyai target dalam penerimaan7. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

24 Subjek Pajak Bumi dan Bangunan adalah orang atau badan yang. mempunyai kewajiban untuk melunasi PBB sesuai dengan ketentuan

a. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2002 tentang retribusi pelayanan parkir ditepi jalan umum, tempat khusus parkir dan perizinan pelataran parkir. Peraturan Walikota

Mencampur methanol ke dalam bensin dengan persentase minimal (M10 dan M15) bisa langsung digunakan sebagai bahan bakar untuk spark ignition engine (SIE) tanpa adanya