BAB II
PROSEDUR PENYALURAN GAS LPG 3 KG DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
A. Pengertian Gas LPG (Liquid Petroleum Gas)
LPG (liquified petroleum gas), adalah campuran dari berbagai unsur
hidrokarbonyang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan
suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan
butane (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil,
misalnya etana C2H6) dan pentana (C5H12). Sifat LPG terutama adalah sebagai
berikut:
1. Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar.
2. Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat.
3. Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
4. Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
5. Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah
yang rendah
LPG (liquefied petroleum gas) terdiri dari campuran utama propan dan butan
dengansedikit persentase hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan butilen) dan beberapa
fraksi C2 yanglebih ringan dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang terdapat dalam
LPG adalah propan(C3H8), propilen (C3H6), normal dan iso-butan (C4H10) dan
gas pada tekanan atmosfir,namun dapat diembunkan menadi bentuk cair pada suhu
normal, dengan tekanan yang cukup besar. Walaupun digunakan sebagai gas, namun
untuk kemudahannya, disimpan danditransport dalam bentuk cair dengan tertentu.
Prosedur pembuatan Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk
kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran
pipa dalam furnace (tanur) sampai dengansuhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah
dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalamkolom fraksinasi. Untuk menjaga suhu
dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasandengan steam (uap air panas dan
bertekanan tinggi).Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon, maka
komponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon
ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat
dibawahnya. Pada tray (sekatdalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai
fraksinya masing-masing. Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian
dipompakan keluar kolom, didinginkandalam bak pendingin, lalu ditampung dalam
tanki produknya masing-masing. LPG dapatdihasilkan dari hasil pemrosesan crude di
kilang minyak, serta pemisahan komponen C3 danC4 dari gas alam maupun gas suar.
Perolehan LPG dari lapangan gas sangat bergantung darikomposisi gas alam yang
dihasilkan sumur gas. Proses pemisahan C3 dan C4 dari gas alamdilakukan terhadap
gas alam yang sudah dikurangi kadar air dan gas-gas asamnya (H2S, merupakan,
CO2). Sejumlah teknologi dasar pemisahan yang dikenal dalam rancangan LPG Plant
yang terintegrasi dengan proses produksi adalah sebagai berikut :
1. Pemisahan dengan cara distilasi bertekanan, dimana berdasarkan perbedaan
2. Pemisahan dengan cara penyerapan komponen C3-C4 oleh hidrokarbon cair
ringan (light oil absorption), diikuti dengan pemisahan kembali C3-C4 dari hidrokarbon cair dengan cara distilasi.
3. Pemisahan dengan cara mendinginkan gas-gas C3-C4 dengan silklus
refrigerasihingga di bawah titik embunnya, sehingga gas-gas terpisah sebagai
produk cair.
4. Pemisahan dengan cara pendinginan, dengan memanfaatkan peristiwa
penurunantemperatur gas jika dikurangi tekanannya secara mendadak,
sehingga komponen C3-C4 mengalami pengembunan.
Pemisahan komponen C3-C4 dengan menggunakan membran dengan ukuran
porisedemikian sehingga komponen yang lebih ringan (C1-C2) mampu
menerobosmembran, sedangkan komponen LPG tertinggal dalam aliran gas
umpan. Namun pada umumnya unit LPG yang terdapat di kilang lebih dijumpai
pemisahan berupa kolom-kolom distilasi bertekanan. Sebelum dipisahkan umpan
yang akan masuk kedalam fraksinator (kolom), pada umumnya gas dicairkan lebh
dulu, yakni dengan cara :didinginkan, ditekan, ditekan dan didinginkan, dan
diekspansi. LPG yang berupa gas yangterbentuk dari unsur dominan C3H8 (C3)
dengan C4H10 (C4) dengan perbandingankomposisi C3 dan C4 sebesar 70 % : 30 %,
dimana dilakukan pemberian tekanan sampaidengan 300 psi sehingga unsur tersebut
berubah fasa menjadi cair.Untuk memisahkan unsur-unsur yang ringan dan yang
lebih berat, dapat dipakai alatFractinator (kolom distilasi), dimana Methane (C1),
Ethane (C2), Propane (C3), dan Butane(C4) dapat dipisahkan secara sendiri-sendiri.
setara dengan Deethanizer yang berfungsi memisahkan C1 dan C2 bersama-sama.
Begitu pula Depropanizer digabung menjadiDepropanizer/Debutanizer yang
berfungsi untuk mengambil unsur C3 dan C4 dari produk proses sebelumnya yang
akan menjadi kondensat. Kedua alat tersebut temperatur dan tekanankerjanya dipilih
kondisi optimum yang sangat tergantung dari komposisi gas yang harusdiolah.
Karena yang diolah gas bertekanan rendah maka diperlukan kompressor, agar
tercapaitekanan keluaran yang diperlukan oleh alat Demethanizer / Deethanizer serta
alatDepropanizer / Debutanizer. Proses pemisahan komponen LPG .
Tahap selanjutnya yaitu proses refrijerasi. Proses ini berintikan pendinginan
aliran gasalam umpan di bawah temperatur pengembunan fraksi LPG dengan
menggunakan refrijeran berupa gas propana atau freon. Pendinginan ini
menyebabkan terbentuknya campuranhidrokarbon cair yang terutama terdiri dari LPG
yang melarutkan gas-gas ringan (metana danetana) serta fasa gas hidrokarbon ringan
yang tidak terembunkan. Aliran hidrokarbon cair selanjutnya diumpankan ke kolom
distilasi untuk dikurangi kadar gas ringannya.Pengurangan kadar gas ringan ini
berlangsung pada temperatur rendah yakni sekitar 30°F.Proses pemisahan LPG yang
menerapkan teknologi refrijerasi memiliki efisiensi pemisahan yakni sekitar 85%
untuk komponen C3, 95% untuk komponen C4, dan 98% untuk fraksi hidrokarbon
cair berat. Ada 3 (tiga) cara penyimpanan LPG, yakni Under Ground Tank (UGT),
dibawah tekanan dan temperatur kamar dan refrigerated pada tekanan
atmosfer ataulebih.
Dampak terhadap lingkungan umumnya tidak ditimbulakn pada Industri
serta AMDAL terkait dengan penyediaan LPG. Dampak yang sangat mencolok yaitu
berkurangnya SDA minyak bumi atau minyak mentah karena digunakan sebagai
bahan bahku LPG sehingga sekarang ini sudah marak terjadi kelangkaan LPG dan
impor LPG secara besar-besaran untuk memenuhi permintaan konsumen.
B. Prosedur Penyaluran Gas LPG 3 Kg.
Kebutuhan gas saat ini sangat besar pada penduduk indonesia, ini disebabkan
oleh diberhentikannya subsidi pemerintah pada minyak tanah sehingga
mengakibatkan melonjaknya harga minyak tanah. Otomatis semua orang berpindah
memakai gas daripada minyak tanah karena gas lebih murah. Pemerintah pun sudah
mengatasi masalah ini dengan membagikan tabung gas dengan tujuan agar
masyarakat berpindah dari pemakaian minyak tanah yang langka dan mahal sebagai
bahan bakar kepada gas isi 3kg. Saat ini hampir 100% masyarakat memakai gas
sebagai bahan bakar kompor, dengan demikian usaha penjualan gas isi 3kg menjadi
peluang yang bagus untuk diusahakan. Gas isi 3kg dipilih karena kebanyakan
masyarakat kita yang kebanyakan masyarakat menengah ke bawah memakai gas 3kg
ini. Kalau sudah mencapai target penjualan yang diinginkan atau setidak-tidaknya
usaha ini sudah mulai berjalan dan stabil baru disediakan gas yang berisi 5kg dan
12kg sebagai pelengkap.
Untuk menjadi sub agen gas LPG 3kg pertama-tama harus dilihat lokasi pasar.
Kalau di daerah Sumatera Utara persaingan sangat ketat sebab sudah banyak
harga menjadi saling menjatuhkan antar sesama sub agen yang mengakibatkan
keuntungan berkurang atau sedikit. Setelah mendapatkan lokasi yang sesuai dan
menguntungkan langkah selanjutnya mendatangi agen gas LPG 3 Kg untuk menjadi
sub agen dari agen tersebut.
Apa saja yang harus disiapkan untuk memulai menjadi sub agen gas LPG 3kg
adalah inventaris 1 unit mobil pick up untuk pengangkutan dari agen dan pengantaran
ke toko-toko, tapi biasanya para agen memberi servise delivery order jadi cukup
pakai sepeda motor yang tiga rodanya yang dapat menampung 50 tabung untuk
pengantaran ke toko-toko pelanggan saja, jadi kalau satu hari dua kali pengiriman
untuk 100 tabung, nanti kalau sudah banyak orderan baru membeli mobil pick up,
dengan perhitungan mendapatkan harga yng lebih murah karena gas diambil sendiri
dari agennya dan pesanan sudah banyak. Kalau ada agen didaerah yang telah disurvey
dan cocok padat dan rame maka akan lebih baik bekerja sama dengan mereka, karena
biasanya mereka juga mengasi jatah 30 toko pelanggannya. Jatah 100 tabung sehari
itu adalah kebutuhan dari 30 toko pelanggan. Tapi bukan karena begitu kita puas,
harus ada target yang harus dicapai.
Langkah-langkah yang dibutuhkan yang dalam penyaluran gas LPG 3 Kg :
1. Mencari lokasi berpenduduk padat sekitar 4000 orang dan merupakan
wilayah luar yang masih jarang subagen gasnya.
2. Menemui agen gas terdekat untuk dijadikan suplaiyer dan melakukan
tabung gas, 100 tabung dikirim ke toko-toko pelanggan dan 100 tabung
lagi sebagai stok cadangan di gudang. Dengan demikian ketika 100 tabung
telah habis dan tabung kosong dikirin ke agen untuk pemesanan 100
tabung terisi, stok yang 100 tabung digudang dikirin ke toko-toko
pelanggan sehingga persediaan tidak kosong dan pengiriman tidak
tersendat.
3. Menyewa tempat yang layak dan murah untuk dijadikan gudang tempat
menampung stok cadangan.
4. Berkeliling ke toko-toko untuk mendapat pelanggan baru, sampai
mendapatkan setiap hari 60 pelanggan yang dapat menghabiskan 200
tabung perhari sampai mencapai target menghabiskan 300 tabung perhari,
diliat dari perkembangan selanjutnya sampai titik jenuhnya.
5. Menjual ke toko-toko dengan harga yang murah sehingga mendapat
banyak pelanggan terutama untuk penjualan pertama tabung dan isinya
jangan mengambil banyak untung sehingga harga dijatuhkan untuk
menarik pelanggan baru (harga pasaran untuk pembelian tabung dan isi
Rp150.000,- bisa dijatuhkan menjadi Rp135.000,-).
6. Menyediakan dana cadangan untuk pembelian 100 tabung, ini ditujukan
untuk pemesanan dari pelanggan baru yang berhasil didapat sehingga
tidak mengganggu persediaan untuk pelanggan lama.
Agar mendapatkan keuntungan dan target yang dituju atau setidak-tidaknya
mendekati target yang dituju, dengan cara mengambil untung sedikit sehingga banyak
banyaknya pelanggan, ini membutuhkan negosiasi yang baik kepada agen yang
menyuplai agar mau memberi harga murah. Karena semakin banyak jumlah yang
dipesan semakin murah harga yang didapat dari agen. Tetap mencari pelanggan baru
setiap harinya, untuk itu diperlukan brosur atau pamphlet untuk disebarkan di seluruh
wilayah radius berpenduduk 4000 orang dengan menuliskan harga eceran. Tapi
diberitahukan bahwa kita agen, harus komitmen dengan mematok harga sesuai harga
eceran, tapi kalau ada yang memesan banyak maka bisa diberi harga modal ditoko.
Artinya menambah jumlah pelanggan sebanyak-banyaknya.
Harga eceran adalah Rp14.000,- sedangkan harga untuk toko-toko untuk
dijual lagi Rp12.500,- (modal dari agen Rp11.500,-) Kalau sehari dapat orderan dari
toko-toko jatah langganan dari agen sebanyak 100 tabung, maka keuntungan yang
dapat dihasilkan adalah 100 tabung X Rp1000,- keuntungan setiap tabung, total
=Rp100.000,- itu baru melayani jatah pelanggan yang dikasi oleh agen. Kalau sudah
mencapai target yang diinginkan yaitu 250 tabung perhari, maka keuntungan yang
dihasilkan adalah Rp1000,- X 250 = Rp250.000,- perhari.
Kalau banyak yang membeli eceran karena sudah terkenal, maka itu lebih
bagus. Sebab dengan cara menjual dengan harga eceran semakin banyak keuntungan
yang bisa didapat. Jika dijual dengan harga eceran keuntungan yang didapat per
tabung adalah Rp2.500,- maka kalau bisa mencapai 50 tabung perhari yang laku
dengan harga eceran akan dihasilkan keuntungan per hari Rp125.000,- total
keuntungan penjualan eceran dan pesanan toko perhari Rp125.000,- ditambah
perhari, maka sudah tercapai target yang ditujukan. Dan ditotal perbulan Rp375.000,-
X 30hari = Rp11.250.000,- keuntungan yang dapat dihasilkan. Untuk mencapai target
tersebut dengan cepat dan mudah dibutuhkan keuletan dan komitmen tetap semangat
dan optimis bila ada kendala-kendala, seperti sulitnya menambah pelanggan.
Bila ditemukan kasus kesulitan mendapat pelanggan, perlu dilakukan
penyebaran dengan seluas-luasnya. Yang tak kalah pentingnya juga adalah
kepandaian bernegosiasi dengan agen. Atau pandai-pandai mencari lobang baru dari
agen lain yang memeberi harga lebih murah. Dengan mendapatkan lobang lebih
murah, akan mempermudah mendapat pelanggan-pelanggan baru. Dan bahkan akan
menambah keuntungan berlipat.
Kalau sudah mendapat pelanggan yang banyak dan sesuai target jangan
berhenti dan merasa puas sehingga pelayanan untuk pelanggan berkurang. Ini
terkadang terjadi dan mungkin banyak terjadi sehingga banyak pelanggan yang
kecewa. Bila itu terjadi pada penjual lain, maka peluang bagi yang tetap menjaga
pelayanan untuk pelanggan, bahkan terus menambahkan pelayanan yang makin
bagus. Hal ini bisa dengan menjaga agar pengiriman tidak pernah telat, melayani
pemesanan kapan saja 24 jam sehari melalui pesan telfon bahkan dengan memesan
lewat sms, dan lain-lainnya yang dapat mempermudah dan memanjakan pelanggan.
C. Bentuk-Bentuk Gas LPG
LPG merupakan bahan bakar berupa gas yang dicairkan (Liquified Petroleum
bertekanan tinggi. Fraksi yang digunakan sebagai umpan dapat berasal dari beberapa
sumber yaitu dari Gas alam maupun Gas hasil dari pengolahan minyak bumi (Light
End). Komponen utama LPG terdiri dari Hidrokarbon ringan berupa Propana (C3H8) dan Butana (C4H10), serta sejumlah kecil Etana (C2H6,) dan Pentana (C5H12).
LPG digunakan sebagai bahan bakar untuk rumah tangga dan industri. LPG
terutama digunakan oleh masyarakat tingkat menengah keatas yang kebutuhannya
semakin meningkat dari tahun ketahun karena termasuk bahan bakar yang ramah
lingkungan. Sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, LPG harus
memenuhi beberapa persyaratan khusus dengan tujuan agar aman dipakai dalam arti
tidak membahayakan bagi si pemakai dan tidak merusak peralatan yang digunakan
serta effisien dalam pemakaiannya.
Oleh sebab itu untuk menjaga faktor keselamatan, LPG dimasukan ke dalam
tabung yang tahan terhadap tekanan yang terbuat dari besi baja dan dilengkapi
dengan suatu pengatur tekanan. Disamping itu untuk mendeteksi terjadinya
kebocoran LPG, maka LPG sebelum dipasarkan terlebih dahulu ditambahkan zat
pembau (odor) sehingga apabila terjadi kebocoran segera dapat diketahui. Pembau
yang ditambahkan harus melarut sempurna dalam LPG, tidak boleh mengendap.
Untuk maksud itu digunakan etil merkaptan (C2H5SH) atau butil merkaptan
(C4H9SH). Sedangkan dibidang industri produk elpiji digunakan sebagai
pengganti freon, aerosol,refrigerant / cooling agent, kosmetik dan dapat pula
digunakan sebagai bahan baku produk khusus.
Jenis-Jenis LPG Sesuai dengan penggunaannya sebagai bahan bakar elpiji
1. LPG Mix, adalah camuran propane dan butana dengan komposisi antara 70-
80% dan 20-30% volume dan diberi odorant (Mercaptant) dan umumnya
digunakan untuk bahan bakar rumah tangga.
2. LPG propane dan Elpiji butana, adalah elpiji yang masing-masing
mengandung propane 95 % dan butana 97,5 % volume dan diberi odorant
(mercaptant), umumnya digunakan untuk keperluan industri.
Syarat-syarat utama dalam pemakaian LPG adalah harus dipenuhinya. Syarat
pembakaran pada saat digunakan sebagai bahan bakar untuk kompor LPG harus
memberi warna api kompor yang biru dan tidak memberi asap. Agar api kompor
berwarna biru, maka komposisi campuran propana dan butana harus minimum
97,5%. Sebaliknya jika LPG mengandung fraksi C5+(C6 heavier) lebih dari
maksimumnya yaitu 2,0% maka nyala api kompor agak kemerah-merahan. Jadi agar
syarat pembakaran menjadi baik maka komposisi C2 harus maksimum 0,2% vol,
C3 dan C4 minimum 97,5% vol serta kandungan C5+(C6 heavier) maksimum 2,0%
vol.
Syarat penguapan kemampuan menguap adalah sifat penting dalam
penggunaan, LPG harus cukup mudah menguap agar mudah dinyalakan diwaktu
dingin. Seperti diketahui saat dalam tabung gas LPG adalah berbentuk cair, namun
saat dipakai dalam kompor (pada tekanan atmosfer) dengan cepat LPG berubah
menjadi gas. Untuk memenuhi persyaratan penguapan maka Tekanan Uap LPG tidak
boleh lebih dari 120 % vol.
Syarat keselamatan dalam pemakaiannya sebagai bahan bakar rumah tangga,
khas, agar baunya cepat dikenali saat terjadi kebocoran maka pada LPG diberi
campuran Ethyl atau Buthyl mercaptan sebanyak 50/100 AG.
Saat masih di pabrik, jika terjadi kebocoran LPG di malam hari akan sangat
berbahaya, karena Spesific Grafity LPG sama dengan atau lebih besar dari SG udara,
maka LPG akan terdistribusi merata di atas tanah pada malam hari. Untuk menjaga
agar cairan LPG tidak merusak tabung gas dalam penyimpanan atau merusak kompor
dalam penggunaannya dengan terjadinya proses pengkaratan maka harus ada
persyaratan pemeriksaan Copper strip pada 100oF selama 1 jam dengan nilai
maksimum.
Syarat kebersihan syarat kebersihan secara umum adalah dibatasinya
kandungan air dan kandungan belerang, dimaksudkan agar pada penggunaannya LPG
tidak memberikan kotoran sama sekali.
Sifat LPG perlu diketahui, gas LPG bersifat flammable (mudah terbakar).
Dalam batas flammabality, LPG adalah sumber api yang terbuka. Sehingga letupan
(percikan api) yang sekecil apapun dapat segera menyambar gas LPG.
Maka untuk menjaga keamanan pastikan bahwa bau gas LPG telah hilang
sama sekali dari dalam rumah, walaupun membutuhkan waktu yang agak lama. Hal
ini karena sifat gas LPG yang sangat lamban berputar di udara.
Sebagai bahan bakar, gas LPG mudah terbakar apabila terjadi persenyawaan
di udara. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan perlu diketahui beberapa
sifat khususnya. Tekanan gas LPG cukup besar, sehingga bila terjadi kebocoran LPG
akan membentuk gas secara cepat, memuai dan sangat mudah terbakar. LPG
Berat jenis LPG lebih besar dari pada udara sehingga cenderung bergerak
kebawah. LPG tidak mengandung racun. Daya pemanasannya cukup tinggi, namun
tidak meninggalkan debu dan abu (sisa pembakaran). Cara penggunaannya cukup
mudah dan praktis.
Proses pemisahan LPG berlangsung pada tekanan tinggi dan terjadi pada dua
buah kolom pemisahan yaitu:
1. Deethanizer adalah proses pemisahan kandungan gas etana yang terkandung
didalam umpan yang berasal dari puncak kolom stabilizer pada proses
distilasi, dengan menggunakan prinsip distilasi bertekanan tinggi. Pada proses
Deethanizer ini akan beroperasi dengan baik apabila semua etana yang
terkandung dapat dipisahkan, sedang cairan di dasar kolom yang berupa
cairan propana dan butana akan dipisahkan di kolom Depropanizer, sedang
gasetana akan keluar dari puncak kolom serta dialirkan sebagai gas sistim atau
untuk diproses lebih lanjut.
2. Depropanizer di kolom depropanizer ini umpannya dari cairan dasar kolom
deethanizer yang akan dipisahkan antara Propana dan Butana, sistim proses di
depropanizer dan di deethanizer sama, baik kondisi maupun peralatannya.
Adapun proses depropanizer diatur dengan tekanan tinggi dan temperatur
relatif rendah. Diharapkan fraksi ringan akan menguap dan keluar dari puncak
kolom sebagai produk propana, sedang cairan yang ada didasar kolom sebagai