Nama : Faris Aziz Rahmawan NIM : 1602150030
Kelas : DP 39 -03A
UKM : Produksi Struktur Besi Bangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Menurut International Ergonomics Association (2002) ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan dan elemen-elemen lain dalam suatu sistem dan pekerjaan yang mengaplikasikan teori, prinsip, data dan metode untuk merancang suatu sistem yang optimal, dilihat dari sisi manusia dan kinerjanya. Ergonomi memberikan sumbangan untuk rancangan dan evaluasi tugas, pekerjaan, produk, lingkungan dan sistem kerja, agar dapat digunakan secara harmonis sesuai dengan kebutuhan, kempuan dan keterbatasan manusia
Penulis tertarik untuk mengkaji sebuah UKM yang bergerak pada bidang jasa pembuatan struktur besi bangunan, UKM ini tidak hanya membuat, namun juga menjual bahan- bahan besi yang belum dibentuk atau diolah dan bisa juga dibeli oleh konsumen serta menyediakan fasilitas pengantaran besi.
Aktifitas pada bagian produksi untuk merakit sebuah struktur besi bangunan membutuhkan ruangan yang besar karena ukuran tinggi besi yang sangat bervariasi tergantung pada pesanan konsumen. Proses produksi tergolong cepat karena satu bagian dikerjakan oleh tiga pekerja yang masing- masing memiliki tugas mulai dari memegang besi hingga mengikat besi. 1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan bahwa apakah kegiatan produksi besi struktur bangunan dengan tiga orang merupakan hal yang efektif atau sudahkah para pekerja bekerja secara ergonomis.
1.3Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dan manfaat dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data kondisi lingkungan fisik kerja, melalui identifikasi dan pengukuran tempat kerja serta mengevaluasi dan merekomendasikan kondisi lingkungan fisik kerja, dan alat bantu yang di butuhkah serta workstation yang sesuai dengan kondisi ideal dan dapat mengefektifkan kinerja pada saat proses produksi besi sturktur bangunan.
1.4Metode Penelitian
Metodologi penelitian merupakan urutan langkah-langkah sistematis yang akan ditempuh selama melakukan penelitian. menjelaskan alur proses kegiatan penelitan dari awal hingga selesainya penelitian. Dalam metodologi penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahapan untuk memudahkan proses pencapaian hasil penelitian sesuai dengan yang diharapkan.
1. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Untuk memudahkan proses pencapaian hasil penelitian sesuai dengan yang di harapkan.
awal dalam melakukan penelitian untuk mengkaji ketertarikan dilakukannya penelitian untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi pada obyek penelitian.
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah, Pada langkah ini dilakukan pendefinisian masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian. Perumusan masalah dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengukur serta mengevaluasi lingkungan fisik kerja dan workstation di Toko Besi agar sesuai dengan kondisi yang ideal.
c. Penetapan Tujuan, Pada langkah ini tujuan penelitian dirumuskan untuk dapat menjawab permasalahan yang dihadapi dalam penelitian.
d. Kajian Pustaka, Kajian pustaka dilakukan untuk mencari referensi – referensi pendukung penelitian ini. Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk lebih memahami konsep dari dari teori – teori yang berhubungan dengan dan dapat menunjang penelitian ini.
e. Pengumpulan Data, Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dan interview melalui responden,dalam hal ini adalah pekerja pada toko tersebut. f. Analisis dan Pembahasan, Tahapan ini akan menjelaskan analisis dan pembahasan mengenai identifikasi dan pengukuran tempat kerja, evaluasi apakah kondisi lingkungan kerja toko besi memiliki masalah.
g. Kesimpulan dan Saran, Tahapan ini akan menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan. Kesimpulan dan saran akan menjelaskan beberapa intisari dan masukkan dari penelitian yang telah dilakukan. 2. Peralatan Dan Teknik Pengukuran
Peralatan dan teknik pengukuran merupakan insrument penting dalam mengidentifikasi dan memperoleh data.
a. Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan di Toko Besi yang akan di mulai pada saat jam kerja atau buka toko dimulai
b. Peralatan yang digunakan, Adapun alat yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah
Nama Alat Spesifikasi Kegunaan
Kamera SLR Merekam aktifitas kerja
Handphone Terdapat timer Menghitung evektifitas kerja
1.5Luaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Prinsip Workstation
Pada prnsipnya ergonomi bertujuan untuk menyesuaikan tugas atau pekerjaan terhadap pekerja. Timbulnya cidera dan menurunya kinerja adalah sebagai hasil ketidak sesuain manusia dengan peralatan serta tata letak tempat kerja dan lingkungan kerja. Sebenarnya yang menjadi tujuan utama ergonomii adalah kualitas hidup manusianya. Yaitu mencapai keseimbangan antara tujuan produktifitas dengan kesejahteraan pekerja, maka seiring berkembangnya teknologi perlu dilakukan penyesuaian antara manusia dan mesin (oborne 1995)
Tuntutan kerja harus di sesuaikan dengan kapasitas kerja si pekerja, tidak boleh terlalu rendah (underload) dan tidak boleh terlalu berlebihan (Overload) sesuai dengan jenis penyerasian jenis pekerjaan terhadap tenaga kerja atau orang (fit the job to the man) , jika di langgar akan menyebabpak penyakit akibat kerja dan stress kerja.
a) Tuntutan kerja
Tuntutan kerja tergantung pada :
1. Karakteristik organisasi : berhubungan dengan jam kerja dan jam istirahat, kerja malam dan bergilir , cuti dan libur, manajemen.
2. Karakter Lingkungan : berkaitan denan rekan kerja, suhu/kelembapan , bising , penerangan, bahan pencemaran dan sebagainya
b) Kemampuan kerja
1. Karakteristik pribadi , meliputi faktor usia, jenis klamin, pendidikan, pengalaman, status social, agama, keshatan dan sebagainya
2. Kemapuan Fisiologi , meliputi kemampuan daya tahan panca indra, syarag dan lainnya. 3. Kemampuan pisikologis, berhubungan dengan kemampuan mental, waktu reaksi,
kemampuan adaptasi dan sebagianya.
4. Kemampuan bio mekanik, berhubungan dengan persendian, ruling dan tendon.
Studi gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sehingga diharapkan gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan yang nantinya diperoleh penghematan dalam waktu kerja, selanjutnya dapat pula menghemat pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk pekerjaan tersebut. Untuk memudahkan penganalisaan terhadap elemen gerakan kerja yang dipelajari, perlu dikenal dahulu gerakan - gerakan dasar. Seorang tokoh yang telah meneliti gerakan - gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilberth beserta istrinya yang menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dinamai Therblig (Sutalaksana, 1979).
a. Klasifikasi Studi Gerakan
Studi gerakan umumnya diklasifikasikan ke dalam dua macam studi, yaitu :
1. Macromotion study adalah suatu studi yang mempelajari seluruh aspek pekerjaan yang direncanakan atau jalur produksi seperti operasi, pengecekan, menunggu, penyimpanan dan lainnya. Macromotion study terdiri atas 4 teknik yaitu :
a. Diagram Aliran b. Peta Operasi c. Diagram Proses
d. Diagram Aliran Proses
2. Micromotion study adalah suatu teknik yang mempelajari segmen terkecil dari suatu aktivitas pekerjaan (Barnes, 1980). Serta menganalisis elemen pekerjaan seperti memindahkan, posisi, menjangkau, memegang, dan lain-lain serta menghitung waktunya sampai dalam seperseribu menit
Tujuan dari micromotion study adalah (Barnes, 1980) :
a. Membantu mempelajari aktivitas dari dua atu lebih orang dalam suatu kelompok kerja. b. Membantu mempelajari hubungan aktivitas dari mesin dan operator.
c. Menentukan waktu operasi suatu pekerjaan serta memperoleh waktu gerakan untuk menentukan waktu standar
d. Menentukan metode yang digunakan dan lamanya aktivitas dari operator dan mesin. e. Untuk penelitian yang berkaitan dengan studi gerakan dan studi waktu.
Adapun teknik pembuatan micromotion study terbagi atas : a. Operation analysis chart
b. Operator machine chart c. Gang chart
d. Multi-activity chart
e. Left-hand/right-hand chart f. Work station design g. Motion economy rules h. Motion pattern
BAB III
TEMUAN DAN ANALISA DATA
1.1Gambaran Umum
Setelah diteliti, area proses produksi sudah termasuk baik karena area produksi yang luas serta terbuka. Akan tetapi area penyimpanan besi mentahan yang belum dilakukan perakitan tergolong sulit untuk dijangkau dan apabila terdapat proses pengambilan besi ,maka proses perakitan dapat berhenti akibat dibutuhkannya ruang saat mengambil besi yang panjang.
Pada UKM ini proses perakitan merupakan aktifitas yang lebih menonjol apabila dibandingkan dengan kegiatan yang lainnya seperti pengecatan, pengiriman ataupun pembuatan kusen. Dominasi proses perakitan struktur bangunan dibandingkan dengan kegiatan lain pada UKM disebabkan oleh lebih banyaknya pelanggan yang lebih membutuhkan struktur besi bangunan.
1.2 Flowchart
Alasan penulis memilih ukm ini adalah karena ketika penulis mengamati secara langsung, penulis menemukan bawah ada kesalahan kesalahan yang di lakukan oleh ukm ini, dimana pada saat proses produksi terdapat adanya ketidak kesesuaian antara meja produksi dengan posisi pekerja perakitan, yaitu posisi leher pekerja dengan badan lebih tinggi yang harus sedikit membungkuk pada saat bekerja dan apabila dibiarkan maka kedepannya hal tersebut dapat tidak baik bagi kesehatan pekerja.
Mulai Mengambil Besi Menata Besi
Panjang
Memasukkan besi kotak
Mengikat besi panjang dan besi kotak dengan kawat
1.3 Tabel temuan Ergonomi
Waktu yang diperlukan pekerja untuk merakit satu struktur besi adalah 10- 12 menit, proses tersebut diluar daripada menyiapkan panjang besi yang dibutuhkan dan kawat yang dibutuhkan dalam proses perakitan.
Berikut Time progress yang digunakan: 1
2
3
Waktu Tempat Pengguna Action 2 menit Area Bahan
Besi Mentah
Pekerja Mengambil besi 2- 5 menit Area Produksi Pekerja Menata besi
panjang
2- 3 menit Area Produksi Pekerja Memasukkan besi kotak 5 -8 menit Area Produksi Pekerja Mengikat besi
panjang dan besi kotak dengan kawat
2 menit Area produksi Pekerja Mengencangkan ikatan kawat Jam kerja Area
penyimpanan
Pekerja Struktur yang sudah jadi disimpan pada ruang
BAB IV PEMBAHASAN
1.1Analisis a. Work Area
b. Solusi Product Design
Desain meja produksi baru ini memiliki keunggulan dibanding meja produksi yang dimiliki sebelumnya yaitu ketinggiannya yang dapat diatur sesuai dengan tinggi badan si pekerja. Meskipun pada saat proses produksi meja dapat berbeda ketinggian dengan meja yang lain karena tergantung dari ketinggian para pekerja, hal tersebut bukanlah suatu masalah dan tidak mengganggu proses
produksi karena perbedaan jarak yang sedikit.
Mengapa desainnya demikian?
1. Ketinggian meja dapat diatur sesuai ketinggian pekerja.
2. Terdapat karet pada bagian atas meja agar besi tidak mudah bergeser . Solusi apakah yang di jawab oleh produk ini ?
1. Mengurangi cidera leher pekerja.
2. Mengurangi kemungkinan kecelakaan kerja yaitu besi bergeser dan jatuh.
Solusi Work Design
UKM besi ini tidak memiliki masalah pada desain ruang kerjanya, karena banyak aspek yang dipengaruhi akibat dari desain bangunan UKM tersebut. Selain itu setelah diperhatikan desain seperti ini termasuk efisien dilihat mulai dari gerakan pekerja dan juga proses keluar masuk barang.
1
2
3
Time progress kemungkinan setelah produk di instalasi
Waktu Tempat Pengguna Action
2 menit Area Bahan
Besi Mentah
Pekerja Mengambil besi 2- 5 menit Area Produksi Pekerja Menata besi
panjang 2- 3 menit Area Produksi Pekerja Memasukkan
besi kotak 5 -8 menit Area Produksi Pekerja Mengikat besi
panjang dan besi kotak dengan kawat
2 menit Area produksi Pekerja Mengencangkan ikatan kawat Jam kerja Area
penyimpanan
Pekerja Struktur yang sudah jadi disimpan pada ruang
penyimpanan
Tidak terdapat perubahan terhadap time progress, karena tidak terdapat perubahan terhadap work design
KESIMPULAN
UKM ini membutuhkan bantuan dalam hal kesehatan para pekerja serta keamanan para pekerja agar luaran dari hasil penelitian ini dapat berfungsi baik terhadap targetnya.
Solusi apakah yang telah dijawab?
Hadirnya sebuah meja produksi yang dapat diatur ketinngiannya serta mengurangi resiko kecelakaan kerja yaitu bergesernya besi saat proses produksi.
DAFTAR PUSTAKA
1. A.Kristianto dan D.A. Saputra, Perancangan Meja dan Kursi Kerja yang Ergonomis pada Stasiun Kerja Pemotongan Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas, Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 10(2): 78-87, 2011.
2. J. Dul dan B. Weerdmenster, Ergonomics for Beginners, Edisi kedua, Taylor & Francis, Amerika Serikat dan Kanada, 2001.
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Ergonomika
LAMPIRAN Tabel Fragmentasi 1. Proses Mengikat besi dengan kawat
Durasi : 10 detik