Manajemen Perawatan
Bangunan Gedung dan Fasilitas
(Maintenance Building Contruction and Facilities Management)
Narasumber :
Narasumber :
Ir. Dorry Sonata
Ir. Dorry Sonata
,
,
M.Eng.Sc
M.Eng.Sc
.,
.,
M
M
.M.
.M.
Presentator : Iqbal Masril Djanaik, S.T., M.M. / Editor
Presentator : Iqbal Masril Djanaik, S.T., M.M. / Editor
Materi Presentasi
Manajemen pemeliharaan bangunan gedung yaitu :
a. Penjadwalan pemeliharaan bangunan gedung
b. Pemeliharaan dinding, plafond dan lain-lain
c. Pemeliharaan hydrant dan AC
d. Pemeliharaan system Mekanikal dan Elektrikal
e. Pemeliharaan lift dan escalator
f. Manajemen Visual 5S untuk pemeliharaan Bangunan gedung
g. Manajemen K3 Gedung bertingkat
h. Checklist Safety
Kegiatan pemeliharaan bangunan meliputi berbagai aspek
yang bisa dikategorikan dalam 4 kegiatan
• Pemeliharaan rutin harian
• Rectification ( perbaikan bangunan yang baru saja selesai )
• Replacement ( penggantian bagian yang berharga dari suatu
bangunan )
• Retrofitting ( melengkapi bangunan sesuai kemajuan teknologi )
• Secara sederhana, Pemeliharaan bangunan dapat
Pemeliharaan Rutin
• Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilaksanakan dengan interva
l waktu tertentu untuk mempertahankan gedung pada kondisi yang diinginka
n / sesuai. Contohnya pengecatan dinding luar gedung 2 tahunan, pengecat
an interior 3 tahunan, pembersihan dinding luar, dll. Namun jenis pekerjaan
pemeliharaan rutin juga bias berupa perbaikan atau penggantian komponen
yang rusak. Kerusakan – kerusakan tersebut bisa diakibatkan oleh proses s
ecara alami ( contoh : Kerapuhan, kusam ) atau proses pemakaian ( contoh
nya : goresan,pecah dll ).
• Pada pemeliharaan rutin sangat penting untuk menentukan siklus pemelihar
aan. Siklus pemeliharaan bias ditentukan berdasarkan data fisik gedung dan
equipment yang cukup dalam bentuk dokumentasi, manual pemeliharaan at
aupun catatan pengalaman dalam pekerjaan pemeliharaan sebelumnya.
Kendala – kendala yang sering terjadi dalam
pemeliharaan rutin adalah
•Pemilik / Owner
•Seringkali para pemilik gedung tidak melaksanakan program pemeliharaan yang sudah
dibuat,bahkan cenderung memperpanjang interval pemeliharan dengan tujuan mengura
ngi beban biaya pemeliharaan agar keuntungan yang di dapat lebih besar. Padahal den
gan tertundanya jadwal pemeliharaan rutin akan mengakibatkan bertumpuknya kualitas
kerusakan ( multipier effect ) yang akhirnya akan membutuhkan biaya perbaikan yang ja
uh lebih besar.
•Kurangnya data dan pengetahuan
Pemeliharaan remedial adalah pemeliharaan perbaikan yang dapat
diakibatkan oleh :
•
Kegagalan teknis / manajemen
•
Kegagalan teknis / manajemen bisa terjadi pada tahap kontruksi maupun pada tahap pengoperasian bangunan.
•
Pada tahap kontruksi contohnya adalah kecerobohan dalam pemasangan suatu komponen bangunan. Pada tahap
pengoperasian bangunan, kesalahan dalam merencanakan jadwal pemeliharaan bias terjadi dan ini dapat berakibat
pada kerusakan alat atau bahan – bahan bangunan.
•
Kegagalan kontruksi dan desain
•
Dalam hal ini faktor desain dan kontruksi berhubungan erat. Contoh dari segi desain adalah kesalahan dalam
pemilihan bahan bangunan, sehingga usia pemakaiannya pendek dan tidak bertahan lama. Sedangkan dari segi
kontruksi kesalahan dalam pelaksanaan finishing dapat menyebabkan usia pemakaiannyapun tidak bertahan lama.
•
Kegagalan dalam pemeliharaan
•
Faktor lain yang menyebabkan kegiatan pemeliharaan perbaikan selama periode pemakaian bangunan adalah akibat
kegagalan pemeliharaan yang disebabkan oleh :
Ø Program pemeliharaan rutin yang dibuat tidak memadai
Ø Program perbaikan yang tidak efektif
Ø Inspeksi – inspeksi yang tidak dilaksanakan dengan baik
Ø Data - data pendukung pemeliharaan yang tidak mencukupi
•
Secara lebih luas, ditinjau dari direncanakan atau tidak, kegiatan pemeliharaan rutin dapat diklasifikasikan menjadi :
•
1. Pemeliharaan terencana / planned.
Definisi klasifikasi kegiatan pemeliharaan
•Planned Maintenance : Pemeliharaan yang diorganisasikan dan dilaksanakan dengan
perencanaan, control dan penggunaan laporan – laporan untuk suatu rencana yang ditentukan
sebelumnya.
•Unplanned Maintenance : Pemeliharaan yang dilaksanakan untuk rencana yang yang tidak
ditentukan sebelumnya.
•Preventive Maintenance : Pemeliharaan yang dilaksanakan pada interval yang ditentukan
sebelumnya atau yang sesuai untuk kriteria yang ditentukan dan ditujukan untuk mengurangi
kemungkinan kegagalan atau degradasi performansi suatu bangunan.
•Corrective Maintenance : Pemeliharaan yang dilakukan setelah suatu kegagalan terjadi dan
ditujukan untuk memperbaiki suatu item untuk suatu keadaan yang item tersebut dapat melakukan
fungsinyayang diperlukan.
•Emergency Maintenance : Pemeliharaan yang diperlukan dengan segera untuk menghindari
akibat – akibat yang serius.
•Condition Based Maintenance : Preventive maintenance yang di mulai dari suatu hasil
pengetahuan kondisi suatu hal dari pemantauan rutin.
•Scheduled Maintenance : Preventive maintenance yang dilaksanakan untuk suatu interval waktu
yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam pembentukan organisasi pemeliharaan
gedung yang harus diperhatikan
•
Organisasi pemeliharaan harus memberikan pelayanan yang tepat sesuai dengan garis
kebijakan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
•
Organisasi pemeliharaan harus mampu bekerja secara efektif melalui pengamat dan
pengendalian terhadap performansinya.
•
Organisasi pemeliharaan pada gedung perkantoran biasanya masuk dalam organisasi
pengelola yang lebih besar yang disebut Building management.Building management dipimpin
oleh seorang building manager dan dibantu oleh staff dan pelaksana.
Tugas – tugas pokok masing – masing bidang
1.
Buiding Manager
–
Menetapakan visi buiding management dengan berorientasi pada misi perusahaan / induk.
–
Membuat planning,budgeting dan program tahunan
–
Melakukan supervise total atas seluruh fungsi organisasi.
–
Membuat laporan rutin dan insidentil
2.
Chief
–
Membuat protap – protap (program tahapan )
–
Membuat standart operasi dan maintenance
–
Mengatur jadwal dan penugasan pelaksana
–
Melakukan inspeksi
–
Memberikan laporan kepada buiding manager secara rutin
3.
Supervisor
–
Membuat rencana kerja dan pemeliharaan dan penugasan bersama – sama chief
–
Mengatur dan mengkoordinir pekerja harian sesuai dengan bidangnya
–
Mengatur penggunaan peralatan dan bahan
–
Membuat laporan kepada chief secara rutin
4.
Teknisi / Pelaksana
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung
•
Pemeliharaan bangunan gedung adalah
– kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan
sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi (preventive
maintenance).
•
Perawatan bangunan gedung adalah
PEMELIHARAAN GEDUNG
• Persyaratan Fungsional
• Persyaratan Performance
Building Management melaksanakan perawatan dan perbaikan gedung, fasilitas
dan kelengkapan gedung dengan tujuan tercapainya :
•
Reliabilitas ( kehandalan )
•
Availabilitas ( ketersediaan )
•
Memperpanjang umur teknis
•
Memberikan nilai tambah
•
Untuk mencapai hal tersebut diatas maka building management harus membuat jadwal pemeliharaan sesua
i spesifikasinya baik fisik gedung maupun mekanikal dan elektrikalnya.
•
Personil organisasi pemeliharaan yang dibawahi mechanical dan electrical manager bertanggung jawab atas
kegiatan pemeliharaan terhadap :
– AC
– System pengadaan air bersih
– System pembuangan air kotor
– System pencegah kebakaran
– Elevator
– Gondola ( tangga darurat bentuk spiral )
– Power suplay ( PLN dan genset )
– Penerangan,telekomunikasi dan CCTV
– Sound system
PEMELIHARAAN BANGUNAN YANG BERLANTAI BANYAK
•
Pada bangunan yang berlantai banyak yang disewakan,misalkan kantor
sewa, ada 3 pihak yang berkepentingan dalam menentukan performance
bangunan, yaitu :
•
Owner / pemilik gedung
•
Tenant / penghuni
•
Building management / pengelola bangunan
•
Masing – masing pihak memiliki tuntutan performance bangunan yang
berbeda. Hal ini bisa menyulitkan untuk menentukan standart sejauh apa
kegiatan pemeliharaan bangunan perlu dilakukan. Mengingat kompleksitas
pekerjaan yang sangat besar, maka manajen pemeliharaan dalam gedung
bertingkat tinggi biasanya dilakukan oleh suatu organisasi pemeliharaan
yang disebut dengan ORGANISASI PEMELIHARAAN GEDUNG.
Persyaratan Fungsional
• Yang dimaksud persyaratan fungsional adalah
persyaratan yang terkait dengan fungsi
bangunan. Setiap bangunan memiliki fungsional
umum dan khusus yang perlu dipenuhi.
Persyaratan umum contohnya
adalah bangunan mampu melindungi
Persyaratan Performance
• Masing – masing bangunan memiliki persyaratan
performance
bangunan
yang
sangat
spesifik.
Performance bangunan mencakup banyak aspek, mulai
dari performance fisik luar bangunan, sampai pada
elemen – elemen Mekanikal dan elektrikal ( ME ).
Persyaratan Menurut Undang-undang
• Persyaratan menurut undang – undang merupa
kan persyaratan yang tidak bisa diabaikan, kare
na menyangkut regulasi dan legalitas.
• Persyaratan ini diantaranya :
Persyaratan Menurut User ( Pemakai )
• Persyaratan menurut user biasanya berkaitan dengan
kenyamanan. Kenyamanan user merupakan ukuran
keberhasilan suatu bangunan. Biasanya bangunan yang
memiliki persyaratan user adalah bangunan – bangunan
sewa dan bangunan – bangunan umum.
Maintenance dan Realibilitas
•
Maintenace
dan reliabilitas merupakan kegiatan yang cukup
penting dilakukan dalam manajemen operasional. Karena fasilitas
yang dimiliki harus dijaga agar dapat digunakan secara
kelancaran sehingga proses operasional tidak terganggu.
•Tujuan pemeliharaan adalah untuk menjaga agar system yang
ada dapat berjalan sebagaimana mestinya dan juga untuk dapat
mengendalikan biaya baik untuk pencegahan maupun perbaikan
jika terjadi kerusakan.
KATEGORI PEMELIHARAAN
Konsep pemeliharaan dibagi menjadi dua kategori yaitu pemeliharaan pencegahan
dan pemeliharaan pemogokan.
1. Pemeliharaan Pencegahan (
Preventif Maintenance
)
•
Melibatkan pelaksanaan pemeriksaan rutin dan sevis yang menjaga fasilitas dalam
kondisi yang baik. Tujuan pemeliharaan pencegahan untuk membangun system yang
mengetahui kerusakan potensial dan membuat pergantian atau perbaikan yang akan
mencegah kerusakan. Pemeliharaan Pencegahan jauh lebih besar dartipada sekedar
menjaga mesin dan fasilitas tetap berjalan. Konsep ini juga melibatkan perancangan
system manusia dan teknik yang menjaga proses produktif tetap bekerja dalam
toleransi nya. Penekanannya adalah pada pemahaman bahwa proses dan
membiarkannya bekerja tanpa gangguan.
•
Pemeliharaan pencegahan berarti dapat menentukan kapan suatu peralatan perlu
diservis atau direparasi. Kerusakan terjadi pada tingkat yang berbeda-beda selam
umur produk. Tingkat kerusakan yang tinggi disebut Kehancuran sebelum waktunya
(
infant mortality
).
KATEGORI PEMELIHARAAN
2. Pemeliharaan Pemogokan (
Breakdown Maintenance
)
•
Adalah perbaikan secara remedial ketika terjadi peralatan yang rusak dan kemudian
harus diperbaiki atas dasar prioritas atau kondisi darurat.
•
Apabila biaya pemeliharaan lebih mahal daripada biaya reparasi ketika proses
tersebut mogok, maka barangkali perlu membiarkan prose situ mogok baru
diperbaiki. Akan tetapi perlu diperttimbangkan akibat pemogokan secara penuh
karena akan mengganggu proses secara keseluruhan.
Skema yang menggambarkan bagaimana kom
plain yang ditanggapi
STRUKTUR ORGANISASI PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
BANGUNAN GEDUNG
1.
Dipimpin oleh seorang manajer bangunan (building
manager).
2. Sekurang-kurangnya memiliki empat departemen:
Teknik (engineering), Tata graha (house keeping),
Layanan Pelanggan, dan Administrasi &
Keuangan.
3. Departemen engineering dan tata graha mempunyai
penyelia (supervisor).
Pengecatan Luar Bangunan
• Cat dinding luar bangunan penting untuk penampilan bangunan.
• Sebaiknya pengecatan ulang dilakukan pada tembok bangunan setiap 2
• (dua) atau 3 (tiga) tahun.
• Kerusakan cat pada bangunan antara lain:
• a. Bila Menggelembung (Blestering), penyebabnya adalah:
• 1) Pengecatan pada permukaan yang belum kering
• 2) Pengecatan terkena terik matahari langsung
• 3) Pengecatan atas permukaan yang lama sudah terjadi pengapuran
• 4) Pengecatan atas permukaan yang kotor dan berminyak
• 5) Bahan yang dicat menyusut / memuai, ini terjadi apabila
• 6) Permukaan yang dicat mengandung air atau menyerap air.
• Cara perbaikannya :
• 1) Keroklah lapisan cat yang menggelembung dan haluskan
• permukaannya dengan kertas ampelas
• 2) Beri lapisan cat baru hingga seluruh permukaan tertutup rata
• 3) Keroklah lapisan yang mengelupas dan bersihkan dengan kertas
• ampelas hingga permukaan rata, halus & kering
• 4) Beri lapisan cat yang baru hingga permukaan tertutup rata.
• b. Berbintik (Bittiness), penyebabnya adalah:
• 1) Debu atau kotoran dari udara atau kuas/alat penyemprot tidak
• kering sempurna.
• 2) Adanya bagian-bagian cairan yang sudah mengering ikut
• tercampur / teraduk.
• Cara perbaikannya adalah:
• 1) Tunggu lapisan cat sampai kering sempurna
• 2) Gosok permukaan yang akan dicat dengan kertas ampelas halus
Pengecatan Luar Bangunan
• 2) Pengecatan pada lapisan cat pertama yang belum cukup kering.
• 3) Cat terlampau tebal dan pengeringan tidak merata.
• Cara perbaikannya :
• 1) Keroklah seluruh lapisan cat, dan permukaannya haluskan dengan
• kertas ampelas kemudian bersihkan
• 2) Beri lapisan cat baru
• d. Perubahan Warna (Discoloration) penyebabnya adalah:
• 1) Pigmen yang dipakai tidak tahan terhadap cuaca dan terik
• matahari.
• 2) Adanya bahan pengikat (binder) bereaksi dengan garam-garam
• alkali.
• Cara perbaikannya:
• 1) Pilihlah jenis cat lain.
• 2) Lakukan kembali persiapan permukaan dan lapisi dengan cat dasar
• tahan alkali.
• e. Sukar mengering (Drying troubles) penyebabnya adalah:
• 1) Pengecatan dilakukan pada cuaca yang tidak baik / kurangnya
• sinar matahari misalnya udara lembab.
• 2) Pengecatan pada permukaan yang mengandung lemak (wax
• polish), minyak atau berdebu.
• 3) Serangan alkali yang kuat pada bahan pengikat (binder), biasanya
• pada jenis cat minyak.
• Cara perbaikannya :
• 1) Keroklah seluruh lapisan cat, bersihkan dan biarkan permukaan
• mengering dan baru dicat ulang dalam keadaan cuaca baik
• 2) Keroklah seluruh lapisan cat, bersihkan dan beri lapisan cat yang
Pengecatan Luar Bangunan
• f. Garis-garis bekas kuas (brush marks) penyebabnya adalah:
• 1) Kuas diulaskan terus pada saat cat mulai mengering
• 2) Permukaan cat terlalu kental
• 3) Pemakaian kuas yang kotor.
• Cara perbaikannya:
• Setelah lapisan cat mengering, gosoklah dengan kertas ampelas,
• bersihkan dan dicat dengan cara pengecatan yang benar dan dicat
• ulang dengan cat yang kekentalannya
• g. Daya tutup berkurang (Poor opacity) penyebabnya adalah:
• 1) Cat yang terlalu encer
• 2) Pengadukan kurang baik
• 3) Permukaan bahan yang akan dicat terlampau porous
• Cara perbaikannya:
• 1) Encerkan cat sesuai anjuran, aduk cat sehingga merata
• 2) Ulangi pengecatan sampai cukup rata
• h. Lapisan cat menurun pada beberapa tempat (Sagging) penyebabnya
• adalah:
• Pengecatan dilakukan tidak merata.
• Cara perbaikannya:
• 1) Biarkan cat mengering dengan baik
• 2) Ratakan bagian-bagian yang menurun dengan kertas ampelas,
• kemudian lakukan pengecatan ulang.
• i. Kurang mengkilap daripada seharusnya (Loss of Gloss) penyebabnya
• adalah:
Pengecatan Luar Bangunan
• Cara perbaikannya:
• 1) Ampelaslah dan ulang pengecatan kayu pada lapisan cat yang
• sudah tua/kurang mengkilap
• 2) Keroklah seluruh lapisan cat dari permukaan sebelum melakukan
• pengecatan baru.
• 5. Pemeliharaan Atap Seng dan Cement Fiber Gelombang
• a. Pengecatan dilakukan dengan meni sekurang-kurangnya setiap 4
• (empat) tahun sekali
• b. Periksa paku atau angkur pengikat terutama pada karet seal untuk
• mencegah bocor
• c. Ganti karet seal bila rusak
• d. Cat kembali permukaan seng dengan meni secara merata
• 6. Pemeliharaan Atap Genteng Metal
• a. Bersihkan secara periodik permukaan atas atap dari kotoran agar tidak
• berkarat
• b. Lakukan pemeriksaan setiap bulan
• c. Bersihkan dengan air dan sikat permukaan atap agar tampilannya
• selalu rapi
• 7. Pemeliharaan Atap Sirap
• a. Bersihkan setiap 6 (enam) bulan permukaan atap dari kotoran agar
• jamur atau tumbuhan tidak melekat
• b. Gantilah sirap yang telah rapuh atau pecah-pecah dengan yang baru
• dengan ukuran yang sama
• 8. Pemeliharaan Atap Beton
• a. Bersihkan setiap sebulan sekali permukaan atap dari kotoran yang
• melekat
Pengecatan Luar Bangunan
• c. Bila menggunakan lapisan aspal-pasir sebagai lapisan atas
• permukaan atap, periksa aspal yang mengelupas karena perubahan
• cuaca, dan berikan aspal cair baru setebal 5 (lima) milimeter.
• 9. Pemeliharaan Atap Genteng Keramik
• a. Periksa setiap 6 (enam) bulan atap keramik, terutama pada
• bubungannya
• b. Bila terdapat retak segera tutup dengan cat anti bocor atau campuran
• epoxy.
• c. Cat kembali pertemuan bubung dengan genteng keramik dengan cat
• genteng yang sewarna
• 10. Pemeliharaan Atap Fiberglass
• a. Periksa setiap 6 (enam) atap fiberglass terutama pada sambungan
• antar komponen fiberglass
• b. Bersihkan dengan menggunakan sikat yang lembut dan cairan sabun
• atau deterjen.
• c. Bila terdapat retak tutup dengan cat anti bocor.
• 11. Pemeliharaan Listpang Kayu
• a. Periksa setiap 6 (enam) bulan kondisi listplank.
• b. Bersihkan dari kotoran yang melekat dengan menggunakan sikat yang
• lembut dan airan sabun atau deterjen.
• c. Bila terdapat retak-retak tutup dengan plamur kayu dan cat kembali.
• d. Perbaikan yang sempurna dapat dilakukan dengan mengerok sampai
• habis cat lama yang melekat, ampelas dan cat kembali dengan cat
• dasar serta cat penutup khusus untuk kayu.
• 12. Pemeliharaan List Glass Fiber Cement (GRC)
• a. Lakukan pemeriksaan secara periodik.
Chiller
Unit Chiller dapat dibagi menjadi beberapa bagian besar sep
erti:
1). Compressor
2). Condenser
3). Metering Device
4). Evaporator
5). Panel Control / Power
Compressor
•
Merupakan jantung dari unit chiller yang hampir semua bagian dalam
nya bergerak. Oleh sebab itu pemeriksaan kompresinya secara berka
la adalah suatu keharusan.
•
Kompresi dari compressor
•
diukur di sisi tekanan tinggi (disharge) dan di sisi tekanan rendah
•
(suction). Tekanan diukur dengan menggunakan pressure gauge.
•
Demikian juga dengan motor compressor sebagai penggerak, arus
•
yang masuk dan tegangannya diukur dengan menggunakan Tang
•
Ampere dan harus diukur secara berkala, dan juga harus di megger a
pabila diperlukan.
•
Dengan menggunakan pressure gauge tekanan oli sebagai
•
pelumas bagian yang bergerak dalam kompresor diukur secara
•
periodik. Sedangkan level oli yang dapat dilihat pada Sight Glass
Condenser / Cooler
• Unit Chiller. Apabila perpindahan panas pada kedua he
at
• Exchanger ini tidak baik, maka temperatur yang diingink
an tidak akan tercapai.
• Untuk mengetahui perpindahan panas baik atau tidak m
aka
• Tekanan refrigerant pada condensor dan cooler harus di
ukur secara rutin. Dan khusus untuk condensor, motor fa
n yang berfungsi untuk
Metering Device
AHU / FCU / Ducting
Dengan menggunakan Air Flow Meter harus diyakinkan bahwa udara yang dipasok dari Air
Handling Unit (AHU) / Fan Coil Unit (FCU) masih sesuai dengan yang diisyaratkan. Dan untu
k mengetahui operasi dari AHU / FCU harus diperiksa tekanan air dingin masuk dan keluar
AHU dengan menggunakan pressure gauge dan juga temperatur air dingin masuk dan kelu
ar AHU dengan menggunakan Thermometer. Dari data ini dapat diketahui bagaimana operas
i dari AHU dan FCU. Demikian juga dengan arus motor penggerak AHU dan FCU diukur sec
ara berkala dengan menggunakan Tang Ampere atau Multimeter. Untuk AHU, V belt harus di
periksa ketegangannya secara rutin.
Panel Control / Power
• Komponen pada panel power diperiksa secara rutin
terutama :
• contact shoe dari kontaktor apakah baik atau sudah tidak
baik.
• Demikian juga terminal-terminal kabel apakah ada yang
kendor atau tidak.
• Sedang untuk panel control, semua setting point harus
diperiksa
Pompa
• Motor dan Starter pompa harus diperiksa
secara rutin, yaitu
• Arus dan tegangannya harus sesuai dengan
nominal.
Instalasi Pipa
• Instalasi pipa chiller harus diperiksa secara
rutin apakah pipanya berkarat dan isolasinya
masih cukup baik atau tidak.
Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Transportasi Vertikal
Pada dasarnya Pemeliharaan dan Perawatan sistem transportasi
dalam gedung mengikuti standar pemeliharaan yang ditetapkan
oleh pabrik pembuat peralatan yang terpasang.
Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Transportasi Dalam
Gedung, meliputi peralatan/perlengkapan :
• a. Lift penumpang
• b. Lift barang
• c. Lift kebakaran
• d. Eskalator
Setiap lift perlu dipelihara dan diperiksa:
•
Kamar Mesin
– Pemeriksaan meliputi:
– 1) Besaran nilai sekring (Ampere)
– 2) Power rating Motor (kW)
– 3) Putaran motor (rpm)
– 4) Frekuensi (Hertz)
– 5) Temperatur Rise Motor
– 6) Isolasi motor
– 7) Dengan menggunakan tachometer, periksa kecepatan putar puli
– roda tarik (traction sheave)
•
Pit
– Pemeriksaan meliputi:
– 1) Plat tabir pemisah bobot imbang (counter weight)
– 2) Tangga monyet
Setiap lift perlu dipelihara dan diperiksa:
•
Kamar mesin, ruang luncur dan pit harus dijaga kebersihannya dan bebas dari
sampah, debu, dan cecaran minyak.
•
Rel pemandu, governor, pesawat pengaman, kereta, pintu-pintu,
•
mesin, penyangga (buffer) dan peralatannya harus dirawat dan dilumasi secara
teratur, dengan jenis pelumas yang sesuai dengan jenis dan merknya.
•
Tali baja yang memperlihatkan tanda-tanda retak, putus, atau patah pada
beberapa komponen kawat ataupun berkarat, dan atau
•
diameternya susut lebih dari 10% dari ukuran semula, harus segera diganti
dengan yang baru.
•
Tali baja yang kering atau menunjukkan adanya tanda-tanda korosi, harus
dilumasi dengan minyak pelumas khusus.
•
Atap Kereta (Top of Car)
•
Pemeriksaan meliputi:
•
1) Akses ke pintu darurat di atas kereta (emergency exit)
•
2) Saklar pengaman kecepatan lebih (safety operated switch)
•
3) Broken tape switch
•
4) Saklar henti darurat (emergency stop switch)
•
5) Limit switch di ujung atas ruang luncur
Setiap lift perlu dipelihara dan diperiksa:
•
Lantai lobby lift
–
Pemeriksaan meliputi:
–
1) Kondisi pintu lantai (hoistway entrance)
–
a) tidak berbunyi
–
b) tidak bergetar
–
c) posisi tidak miring
–
- Pertemuan daun pintu
–
- Fungsi tombol-tombol
–
- Fungsi lampu-lampu indikator tiap lantai
–
- Fungsi emergency key device
•
Setiap eskalator/travelator perlu dipelihara dan diperiksa:
–
a. Pit harus dijaga kebersihannya dan bebas dari sampah, debu, dan
–
cecaran minyak.
–
b. Step & Roller, motor, dan peralatannya harus dirawat dan dilumasi
–
secara teratur, dengan jenis pelumas yang sesuai dengan jenis dan
–
merknya.
–
c. Ban pegangan yang memperlihatkan tanda-tanda retak, atau putus,
–
harus segera diganti dengan yang baru.
–
d. Landasan dan Combplate yang rusak atau patah/retak, harus segera
Building Automation System (BAS)
•
Sistem Otomatisasi Gedung (BAS) pada bangunan gedung
•
digunakan untuk mengotomatisasikan operasional dari peralatanperalatan Mekanikal dan
Elektrikal Gedung dan juga dimaksudkan
•
untuk dapat dilakukan penghematan dalam penggunaan Energi
•
terutama Energi Listrik.
•
Sistem Otomatisasi Gedung (BAS) merupakan monitor dan kontrol
•
atas :
– a) Sistem Central Control.
– b) Sistem Remote Control.
– c) Sistem Power Supply.
– d) Sistem Ventilasi dan Air Conditioning.
– e) Sistem Elektrikal.
– f) Sistem Plumbing.
– g) Sistem Lift / Elevator.
Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Proteksi Kebakaran
•
Pemeliharaan dan pengoperasian Sistem Proteksi Kebakaran termasuk
•
menjaga berfungsinya semua peralatan/perlengkapan pencegahan api
•
(fire stop):
•
a. Umum
•
Pedoman ini menetapkan persyaratan minimum pemeliharaan dan
•
perawatan sistem proteksi kebakaran. Jenis sistem meliputi:
•
1) Kerumahtanggaan keselamatan kebakaran (fire safety
•
housekeeping).
•
2) Sarana jalan ke luar (means of access).
•
3) Sistem deteksi dan alarm kebakaran dan sistem komunikasi suara
•
darurat.
•
4) Alat pemadam api ringan (APAR) (fire extinguisher).
•
5) Sistem pompa kebakaran terpasang tetap.
•
6) Sistem pipa tegak dan slang atau hidran bangunan.
•
7) Sistem sprinkler otomatik.
•
(a) Sistem Ventilasi dan Air Conditioning, khususnya
Sistem AHU:
–
- Memeriksa bekerjanya sistem AHU secara
Sentral.
–
- Mengukur suhu udara di ducting dan ruangan
yang
–
memakai AHU.
–
- Memeriksa indikasi status setiap AHU.
–
- Memeriksa indikasi switch mode setiap AHU.
–
- Memeriksa indikasi trip alarm setiap AHU.
–
- Memeriksa indikasi smoke alarm setiap AHU.
–
- Memeriksa indikasi kondisi filter setiap AHU.
–
- Memeriksa indikasi temperatur dan kelembaban
(humidity)
–
setiap AHU.
•
b) Pressurized Fan
–
- Memeriksa bekerjanya Pressurized Fan secara
sentral.
–
- Memeriksa indikasi status setiap Pressurized
Fan.
–
- Memeriksa indikasi switch mode setiap
Pressurized Fan.
–
- Memeriksa indikasi trip alarm setiap Pressurized
Fan.
c) Sistem Elektrikal dan Penerangan.
- Memeriksa lampu-lampu
penerangan.
- Memeriksa kontak-kontak catu daya.
d) Transformator
- Memeriksa high temperatur alarm
setiap trafo.
- Memeriksa minyak trafo.
e) Genset
- Memeriksa indikasi status genset.
- Memeriksa indikasi tegangan genset.
- Memeriksa indikasi arus genset.
- Memeriksa indikasi trouble genset.
- Memeriksa indikasi alarm high fuel
tank.
h) Sistem Plambing
- Ground Reservoir
x Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai permukaan batas atas.
x Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai permukaan batas bawah.
x Memeriksa mutu air. - Pompa Air Bersih
x Memeriksa indikasi status pompa air bersih. x Memeriksa trip alarm pompa air bersih. - Roof Tank
x Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai permukaan batas atas.
x Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai permukaan batas bawah.
x Memeriksa mutu air.
- Cabang Utama Pemipaan Air Bersih
x Memeriksa pengaturan pembukaan dan penutupan aliran pipa air utama.
x Memeriksa indikasi aliran air terbuka atau tertutup. i) Sistem Fire Alarm / Fire Fighting
- Merekam general alarm yang terjadi di MCFA.
- Memeriksa indikasi status pompa fire hydrant / sprinkler. - Memeriksa indikasi trip alarm pompa fire hydrant / sprinkler.
•
f) Panel LVMDP
–
- Memeriksa indikasi status panel
LVMDP.
–
- Memeriksa indikasi arus panel
LVMDP.
–
- Memeriksa indikasi tegangan
panel LVMDP.
–
- Memeriksa indikasi KWH panel
LVMDP.
–
- Memeriksa indikasi connecting
pada pemutus daya
•
g) Panel Penerangan dan Daya
–
- Memeriksa bekerjanya saklar
utama di setiap lantai secara
sentral.
–
- Memeriksa indikasi status saklar
utama di setiap lantai.
–
- Memeriksa indikasi connecting
pada pemutus daya pada setiap
lantai.
–
- Mengatur time program.
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
Perawatan Genset
• a. Penggantian olie
• b. Penggantian filter olie
• c. Penggantian filter solar
• d. Running genset
• e. Pembersihan
• f. Pengisian air accu
• g. Pengisian solar
Schedule
• a.Setiap 6 bulan sekali
• b.Setiap 1 tahun sekali
• c.Setiap 1 tahun sekali
• d.2 kali dalam seminggu
• e.Setiap 1 bulan sekali
• f. Seminggu sekali
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL
Perawatan STP ( Sewage
Treatmant Plan )
• a
.
Pembersihan
•
b. Penggantian olie pompa
•
c. Pemberian Grece ( gemuk )
•
d. Penggantian Bearing Motor
dan pompa
•
e. Pemberian Chemical HCL,Sod
a api ,Kaporite Asam sulfat
•
f. Pengggantian V belt
Schedule
•a.Setiap 1 bulan sekali
•b.Setiap 3 bulan sekali
•c.Setiap 1 bulan sekali
•d.Setiap 6 bulan sekali
•e.Setiap 1 bulan sekali
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL
Perawatan Pompa – Pompa
•
a. Pembersihan
•
b. Pemberian Grece ( gemuk )
•
c. Penggantian bearing motor dan pom
pa
Schedule
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL
Perawatan Lift
• a. Preventif
– - Pembersihan kabin
– - Pembersihan Atas
sangkar
– - Pembersihan Rel pintu
• b. Service
– - Pengechekan level pintu
– - Pengecheckan olie dan
panel utama
Schedule
•a.Setiap 1 bulan sekali
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL
Perawatan Gondola
• a. Preventive
• b. Service
Schedule
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL
Perawatan AC
( Air Conditioning )
• a.Service meliputi
– -Pembersihan body unit
indoor outdoor
– -Pembersihan Filter indoor
– -Pembersihan Evaporator
dan condensor
– -Pengecekan drainase
Schedule
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL
Perawatan Water Treatmant
•a.Pembersihan
– - Bak penampung
– - Bak chemikal
Filter
•b.Penggantian media filter
•c.Pemberian chemikal
PAC,NAOH,SPO ( Kaporit )
•d.Backwhose
Schedule
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL
Perawatan Panel Listrik
•a.Pembersihan
•b.Check Conection
– - Ampere
– - Tegangan
•c.Infrared
Schedule
•a.Setiap 1 bulan sekali
•b.Setiap hari
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL
Perawatan Instalasi Listrik
• a.Pengecheckan
Conection
• b.Pembersihan Cover
lampu
Schedule
•a.Setiap hari
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL
Perawatan Instalasi Pipa
• a.Pembersihan
• b.Pengecatan
• c.Pemberian soda api
untuk instalasi air kotor
• d.Pembuangan air di
instalasi pipa hidrant
Schedule
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL
Perawatan PABX
• a. Pembersihan
• b. Pengecheckan
conection
Schedule
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL
Perawatan Panel alarm
• a. Pembersihan
• b. Pengecheckan
conection
– - Bel
– - Head detector
– - Smoke detector
– - Splinkler
Schedule
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL
Perawatan Lampu Taman
• a. Pembersihan
• - Cover lampu
• - Panel control
• b. Pengecheckan
conection
Schedule
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL
Perawatan Groundtank dan Ro
oftank
• a. Pembersihan Roof tank
• b. Pembersihan Groundtank
Schedule
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN
MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL
Perawatan bak Control
• a.Pembersihan
Schedule
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
MAINTENANCE (PEMELIHARAAN) DAN PERAWATAN MEKANIKAL DAN
ELECTRIKAL
Perawatan AC Chiller / Central
•
a. Service rutin
•
- Evaforator
•a.Setiap 3 bulan sekali
STANDARD KERUSAKAN
Trafo
Standard kerusakan
•a. Ampere
•b. Tegangan 380 V / 400 V
•c. Bunyi
•d. Check fisik
•e. Rembesan olie
•f. Temperatur trafo – 50°
•g. Olie
•h. Bunyi
STANDARD KERUSAKAN
Listrik
Standard kerusakan
• a. MCB
– - Panas
– - Bunyi
• b. Tegangan
– - Voltase 220 V / 240 V
• c. Ampere
• d. Check kabel
STANDARD KERUSAKAN
Trafo
Standard kerusakan
•a. Ampere
•b. Tegangan 380 V / 400 V
•c. Bunyi
•d. Check fisik
•e. Rembesan olie
•f. Temperatur trafo – 50°
•g. Olie
•h. Bunyi
STANDARD KERUSAKAN
Pompa
Standard kerusakan
• a. Pompa berfungsi dengan baik
dan berjalan dengan otomatis
• b. Instalasi pipa tidak ada yang
bocor
• c. Valve dalam keadaan On
• d. Pastikan groundtank cukup air
• e. Panel pompa
STANDARD KERUSAKAN
AC ( air conditioning )
Standard kerusakan
• a. Freon ( tekanan freon )
• b. Filter udara
• c. Filter dryer
• d. Fan belt
• e. Temperatur/ suhu kedingin
an
STANDARD KERUSAKAN
Panel-panel
Standard kerusakan
STANDARD KERUSAKAN
Saluran air
Standard kerusakan
STANDARD KERUSAKAN
Ac chillier / central
Standard kerusakan
• a. Check tekanan refrigent
• b. Check ampere dan voltase
• - Compresor
• - Motor indoor dan outdoor
• c. Check bearing motor fan
indoor dan outdoor
Jenis Pekerjaan dan peralatan
• a. Kacher / alat semprot
• b. Obeng ( - ) dan ( + )
• c. Tang Kombinasi
• d. Kunci inggris
• e. Tang ampere
• f. Multi tester
• g. Plastik service
• h. Penjepit plastik
• i. Presmeter
• j. Ember
• k. Chemikal / applied
•
a. Kunci pas ring
Struktur Bangunan Baja
Bagian Bangunan yang menggunakan bahan ini biasanya pada konstruksi kuda-ku
da atau konstruksi atap bangunan atau tiang dan bagian pelengkapnya seperti
batang diagonal antar tiang.
•
Pemeliharaan yang dilakukan:
–
a. Usahakan permukaan bahan struktur baja tidak terkena bahan yang
mengandung garam, atau bahan lain yang bersifat korosif.
–
b. Untuk bagian konstruksi yang terkena langsung air dan panas secara
bergant-ganti dalam waktu lama harus diberi lapisan cat atau meni besi
yang berkualitas baik.
–
c. Usahakan pada titik pertemuan konstruksi tidak ada air yang
menggenang atau tertampung oleh sambungan komponen atau
Cara pelaksanaan:
a.
Bersihkan permukaan dari kotoran dan debu dengan sabun atau
deterjen atau bahan pembersih lain yang tidak korosif atau dengan
menggunakan sikat besi dan amplas atau kertas gosok/sand paper.
b. Apabila permukaan yang kotor pada konstruksi dapat mempergunakan
metode sand blasting dengan peralatan khusus.
c. Bersihkan permukaan baja sampai pada permukaan asli.
d. Bilamana kondisi konstruksi tidak terlalu kotor, maka bersihkan
permukaan dan segera beri lapisan meni yang sesuai dengan kondisi
daerah dimana konstruksi berada.
e. Beri lapisan meni/primary coat yang sesuai dengan peruntukkannya
sebanyak 2~3 kali lapisan.
f. Bila dikehendaki dapat dicat dengan cat besi yang sesuai warna yang
diinginkan.
g. Untuk bagian tiang bagian bawah usahakan agar tidak terjadi
genangan air pada ujung tiang yang bersangkutan. Apabila ini terjadi,
maka bersihkan dan berikan lapisan kedap air atau dapat
Bagian bangunan yang menggunakan bahan ini biasanya pada konstruksi tiang,
lantai/plat lantai atau atap. Biasanya kebocoran yang terjadi pada plat lantai karena
adanya retak rambut pada konstruksi plat, sehingga air kamar mandi atau air hujan
meresap ke dalamnya dan keluar ke bagian lain bangunan sebagai kebocoran.
Pemeliharaan yang dilakukan:
a. Bersihkan kotoran yang menempel pada permukaan beton secara
merata
b. Cat kembali dengan cat emulsi atau cat yang tahan air dan asam pada
permukaannya.
c. Untuk bagian tiang bangunan yang rontok karena terkena benturan
benda keras, bersihkan dan buat permukaan tersebut dalam keadaan
- kasar, kemudian beri lapisan air semen dan plester kembali dengan
spesi/mortar semen-pasir.
d. Pada retakan plat atau dinding beton dapat digunakan bahan Epoxy
Grouts seperti:
1) Conbextra EP 10 TG untuk injeksi keretakan beton dengan celah
antara 0,25 – 10 mm.
2) Conbextra EP 40 TG mortar grouting untuk mengisi keretan beton
dengan celah antara 10 – 40 mm.
3) Conbextra EP 65 TG mortar grouting untuk mengisi keretakan
Struktur Bangunan Komposit
Bagian bangunan yang menggunakan bahan ini biasanya pada
konstruksi lantai/plat lantai. Biasanya kebocoran yang terjadi
pada plat lantai semacam ini karena adanya retak rambut pada
konstruksi plat akibat beban bangunan yang melebihi kapasitas
yang seharusnya atau disebabkan oleh cara pengecoran beton
yang tidak sempurna.
Dinding Bata Merah atau Conblock
Dinding berfungsi hanya sebagai partisi atau dapat bersifat pula sebagai
penahan beban (wall bearing). Di lapangan kondisi dinding bata berbedabeda. Kadang
ditemui dinding yang selalu dalam keadaan basah sehingga
memungkinkan tumbuhnya lumut dipermukaannya. Kondisi ini kerap
terjadi di daerah dengan muka tanah tinggi atau letak dinding bangunan
yang berfungsi sebagai penahan tanah seperti diperbukitan (misal:
villa/rumah peristirahatan). Hal tersebut disebabkan mortar dinding yang
diletakkan di antara batu bata, tidak menggunakan mortar yang kedap air.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a. Bila dinding rembes air atau selalu basah:
1) Hilangkan plesteran dinding terlebih dahulu.
2) Ukur sekitar 15 sampai dengan 30 cm dari sloof dinding yang ada
ke arah vertikal.
Dinding Batu Merah atau Conblock
4) Gantikan mortar yang telah dikorek dengan spesi atau mortar
kedap air (campuran: 1 PC : 3 Pasir).
5) Bila telah mengering lanjutkan ke arah horizontal selanjutnya.
6) Bila telah selesai satu sisi dinding, lakukan pada sisi yang lain hal
serupa.
7) Kemudian plester kembali dinding dengan campuran yang sesuai.
b. Bila dinding retak :
(diperiksa terlebih dahulu, apakah keretakan disebabkan oleh faktor
muai susut plesteran dinding atau akibat dampak kegagalan struktur
bangunan gedung)
Bila keretakan diakibatkan oleh muai susut plesteran dinding, maka:
1) Buat celah dengan pahat sepanjang retakan
2) Isi celah dengan spesi atau mortar kedap air (campuran: 1 PC : 3
Pasir)
3) Kemudian rapikan dan setelah mengering plamur serta cat dengan
bahan yang serupa
Dinding Beton
Pada bangunan yang menggunakan expose concrete seperti pada dinding
luar bangunan, lapisan luar kolom.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a. Bersihkan permukaan expose concrete dengan menggunakan sabun,
bilas sampai bersih, lakukan setiap 6 (enam) bulan sekali.
b. Lakukan pemberian cat transparan dengan warna ‘doff/un-glossy’
pada permukaan yang ada sebanyak 2 (dua) lapis.
September 20, 2018
80
Dinding lapis kayu biasanya dipergunakan hanya pada komponen
arsitekur/interior. Bagian ini perlu dipelihara agar interior bangunan tidak
terkesan kusam.
Pemeliharaan yang dilakukan:
a. Bersihkan bagian permukaan kayu dari debu secara periodik
sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali.
b. Bila warna telah kusam karena usia pemakaian yang lama, permukaan
setelah dibersihkan rawat dengan menggunakan politur atau teak-oil
yang sesuai. Lakukan dengan menggunakan kuas atau kain kaos
(tapas) secara merata beberapa kali berlapis.
Dinding kayu dengan finishing cat kayu, untuk pengecatan kembali setelah
beberapa kali dicat ulang maka:
a. Sebaiknya sebelum pengecatan kembali untuk memperbaharui
tampilan cat sebaiknya dikerok hingga kelihatan urat kayunya lagi.
b. Tutup bagian yang tidak rata dengan plamur kayu, ampelas dan
berikan cat dasar.
c. Sebagai finishing akhir cat kembali dengan warna yang sesuai
September 20, 2018
82
Responsible of HSE
Safety & Health Checklist
apakah jalan orang & peralatan
dipisahkan?
apakah menggunakan jalan satu arah?
apakah gang/jalan lebarnya cukup untuk
mencegah tabrakan?
apakah pintu emergency jelas & tidak
terhalang barang?
September 20, 2018
86
Lantai
apakah lantai licin ?
apakah lantai rata, bebas dari
lubang/benda tajam?
Penerangan & Visibility
apakah penerangan cukup untuk bekerja
secara aman? minimum level 100 lux
pada rak, office 400 lux & receiving 60 lux
apakah dokumen sudah diberik tanda agar
mudah dicari?
Kebersihan/house keeping
apakah kebersihan terjaga?
apakah ada inspeksi untuk memastikan
kebersihan?
Fire Risk
apakah tersedia prosedur menangani kebakaran?
apakah tersedia jalan emergency?
apakah lampu emergency tersedia?
apakah jalur evakuasi ada tanda nya?
apakah ada alarm kebakaran & berfungsi dengan baik?
apakah tabung api sudah di check & di refill?
Manual Loading
pikir sebelum angkat
jarak kedua kaki cukup lebar
waktu mulai, pinggang, lutut sedikit
ditekuk, punggung lurus
hindari twisting pinggang anda
mata kearah depan saat sudah
mengangkat
Menurunkan beban
Forklift Safety & Health
pilih operator yang peduli dengan safety &
health
pastikan bahwa operator & supervisor
mendapatkan training mengenai safety
pastikan bahwa hanya operator yang
memiliki license yang dapat mengemudikan
forklift
ikuti preventive maintenance sesuai
instruction manual
Periodic Maintenance
Daily check:
pastikan tekanan angin ban cukup (sesuai instruction
manual)
perhatikan indikasi kerusakan ban
pastika rem beroperasi dengan baik
pastikan semua lampu & alarm mundur berfungsi
pastikan level oli, air, hydraulic sesuai standard
Safety & Health Organization
apakah
semua
aspek
HSE
untuk
operasional telah di evaluasi?
apakah sudah ada kebijakan safety ?
apakah sudah ada komite safety & PIC
nya?
apakah instruksi kerja sudah memasukkan
unsur safety?
Periodic Maintenance
weekly/mingguan check:
periksa fungsi steering, lifting gear
periksa kondisi fork, attachment &
mekanisme lifting
Safety & Health Organization
ingat piramid safety:
untuk tiap 1 kecelakaan yang
serius ada 29 minor injury
untuk tiap 29 minor injuries ada 300
close injuries (nyaris)
Kesadaran Karyawan
kecelakaan kerja terjadi karena training yang
kurang
tidak melaporkan terjadinya “MISS” accident
pastikan bahwa karyawan memahami:
metode dalam melaksanakan pekerjaan
menentukan peralatan yang sesuai
Kesadaran Karyawan
potensi bahaya dalam melakukan pekerjaan
apa pencegahan bahaya/kecelakaan
bagaimana melaporkan peralatan yang rusak
menggunakan peralatan safety sesuai instruksi
kerja
Fire Safety Checklist
•The purpose of the inspection is to ensure that the area is free of fire hazards and has proper and sufficient fire prevention equipment, evacuatio n plans and escape routes. See overleaf for Guidance Notes.
•
•AREA CHECKED: YES NO ACTION
•1. Are the emergency exits and escape routes clearly
•marked? ¨ ¨
•2. Are the emergency exits unlocked ? ¨ ¨
•3. Are escape routes unobstructed and full width ? ¨ ¨
•4. Are wedges promptly removed from fire doors ? ¨ ¨
•5. Is emergency procedure information clearly displayed ? ¨ ¨
•6. Is there unobstructed access to hose reels, extinguishers
•and fire alarm call points (break glasses) ? ¨ ¨
•7. Are appropriate fire extinguishers in place and wall
•mounted ? ¨
•8. Have all fire extinguishers been tested during the last 12
•months ? ¨ ¨
•9. Is rubbish and waste material cleared promptly ? ¨ ¨
•10. Has all electrical equipment been PAT tested in line with
•the University's Health and Safety Policy ? ¨ ¨
•11. Are there adequate numbers of electrical sockets to avoid
•overloading ? ¨
•12. If portable heaters are in use, are they in a safe position
•and have they been authorised ? ¨ ¨
•13. Are flammable liquids in use kept to minimum quantities
•and are they stored in a flammable liquids store ? ¨ ¨
Address: Building Code: Date:
General
Yes
No
N/A
Comments
Are you aware of the identifed maintenance procedures for dealing with fre safety defects?
Are records in your Fire safety Log Book kept up to date?
Have you procedures in place to minimise unwanted fre calls?
Do you have adequate arrangements for evacuating disabled persons?
Daily Checks (not normally recorded)
Escape Routes
Are escape routes kept clear of obstruction?
Are escape notices clear and unobstructed?
Are other fre related notices clearly posted and unobstructed?
Are all escape doors readily available without the use of a key?
Are hazardous conditions adequately controlled?
Fire Warning System
Is the main indicator panel showing ‘normal’?
Is access to the fre alarm call points maintained unobstructed?
Is the system in a good state of repair?
Escape Lighting
Are luminaires and illuminated exit signs in good condition?
Fire-Fighting Equipment
Yes
No
N/A Comments
Are all extinguishers in their allotted positions and fully charged?
Are all extinguishers clearly visible or is a sign provided to indicate location? Weekly Checks
Escape Routes
Do all emergency fastening devices to fre exits work correctly? Do all automatic opening doors work correctly?
Are all fre resisting doors in good condition with self closing devices working correctly? Are external escape stairs in good condition?
Are external escape routes clear and available? Fire Warning System
Do you carry out a weekly call point test?
Do all linked fre protection systems work correctly? (e.g. fre door hold open devices) Do all sounders, visual indicators and vibrating pagers work correctly?
Is the fre signal audible throughout the building?
If you have a voice alarm is the message clear and understandable? Monthly Checks
Escape Routes
Are any electronic access/egress override controls provided? (green break glass boxes) Are ‘green’ break glass devices tested?
Do all fre shutters provided for compartmentation work correctly? Quarterly Checks
Are fre hydrants clearly indicated and unobstructed? Annual Checks (record date in comments)
Have all staf including part time received refresher fre safety training?
Have staf trained in the use of disabled evacuation aids received refresher training? Have you carried out an evacuation drill in the last 12 months?
Is the building structural layout the same as it was at the time of last years report? Emergency Plan