• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENGENALAN TEKNIK PERAWATAN 2004

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB 1 PENGENALAN TEKNIK PERAWATAN 2004"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENGENALAN TEKNIK PERAWATAN

1.1 DEFINISI

Perawatan/Pemeliharaan (Maintenance) adalah semua tindakan atau kombinasi dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mempertahankan dan/atau mengembalikan suatu mesin/peralatan produksi pada standar yang sudah ditetapkan.

1.2 TUJUAN

Tujuan diadakannya bagian perawatan adalah agar ada sesuatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga peralatan berada pada kondisi sebaik mungkin dengan biaya serendah-rendahnya.

1.3 SASARAN

1.3.1 Sasaran Operasi

 Menjamin availability (tersedia pakainya) peralatan produksi pada kondisi yang menguntungkan.

 Kesiapan seluruh peralatan dengan biaya optimal.

 Menjaga peralatan secara ekonomis dan menggantinya pada waktu yang sudah ditentukan.

 Menjaga peralatan supaya dapat beroperasi selama mungkin.

 Menjaga peforma peralatan dengan kualitas tinggi.

 Menjamin operasi yang aman bagi operator dan efisien sepanjang waktu.

 Memelihara peralatan selalu nampak baik dan bersih.

1.3.2 Sasaran Biaya

 Biaya maintenance minimal dengan maksimal keuntungan.

 Memelihara peralatan sebatas dana yang dianggarkan.

 Menyediakan dana maintenance sebagai prosentase hasil penjualan produksi.

 Mempunyai biaya maintenance, disesuaikan dengan kebutuhannya, pertimbangan pemakaian dan umur mesin.

(2)

1.4 PEMBAGIAN TEKNIK PERAWATAN

1.4.1 Berdasarkan Jenisnya

Job Order Maintenance adalah pekerjaan maintenance dilakukan bila ada panggilan.

Routine Maintenance adalah pekerjaan maintenance dilakukan secara rutin tanpa dipanggil, sesuai petunjuk perawatan mesin (misal: pelumasan dan penggantian oli).

Breakdown Maintenance adalah pekerjaan maintenance dilakukan setelah mesin berhenti/diberhentikan karena rusak.

Corrective Maintenance adalah pekerjaan maintenance untuk mengembalikan kondisi mesin pada kondisi standar yang diperlukan.

Predictive Maintenance adalah pekerjaan maintenance yang dilakukan berdasarkan kondisi mesin yang bersangkutan.

Preventive Maintenance adalah pekerjaan maintenance yang dilakukan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan untuk menghindari terjadinya kerusakan.

Productive Maintenance adalah pekerjaan maintenance dilakukan dengan melibatkan seluruh karyawan dengan mengharapkan hasil yang lebih baik.

Total Productive Maintenance/TPM adalah pengembangan Productive Maintenance

yang meliputi seluruh aspek dalam perusahaan.

Shutdown Maintenance adalah pekerjaan maintenance dilakukan dengan memberhentikan mesin untuk perbaikan.

1.4.2 Berdasarkan Sifatnya

1.4.2.1 Pemeliharaan Terencana (

Planned Maintenance

)

Pemeliharaan Terencana adalah pemeliharaan yang diorganisir dan dilaksanakan berdasarkan orientasi ke masa depan, dengan pengendalian dan dokumentasi mengacu pada rencana yang telah disusun sebelumnya.

a) Preventive Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan yang sudah ditentukan sebelumnya dan dimaksudkan untuk mencegah menurunnya fungsi komponen yang berakibat pada penurunan kinerja mesin secara keseluruhan.

Kegiatan ini meliputi :

 Pembersihan (Cleaning)

 Pemeriksaan (Inspection)

 Pelumasan (Lubrication)

 Pengetesan fungsi (Function Test)

 Penyetelan (Adjustment)

 Penggantian Periodik (Replacement)

b) Predictive Maintenance adalah aktivitas pemeliharaan peralatan yang dilaksanakan berdasarkan atas kondisi tertentu dari peralatan (condition base), untuk menghindari terjadinya kerusakan yang tidak wajar atau kondisi yang tidak diinginkan yang dapat berakibat pada penurunan kinerja dari peralatan secara keseluruhan.

(3)

temperature scanning, pressure calibration, ultrasonic flow detector, infra red radiometric scan, dll.

1.4.2.2 Pemeliharaan Tak Terencana (

Unplanned Maintenance

)

Pemeliharaan Tak Terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang tak berdasarkan rencana yang telah disusun sebelumnya.

a) Corrective Maintenance . Corrective Maintenance kadang-kadang disamakan dengan

breakdown maintenance. Jika dalam preventive dan predictive maintenance pekerjaan dapat direncanakan maka dalam corrective seringkali tidak dapat direncanakan. Ada pula yang menggolongkan corrective maintenance sebagai bagian dari preventive maintenance. Pada prinsipnya corrective maintenance adalah kegiatan mengembalikan kondisi mesin ke standar semula, baik dengan melakukan perbaikan (repair), penggantian komponen yang rusak (replacement) maupun reparasi besar atau penggantian komponen utama secara serentak (overhaul).

b) Breakdown Maintenance, dalam metoda ini suatu mesin diijinkan untuk bekerja sampai terjadi kerusakan, baru dilakukan pekerjaan maintenance, walaupun ada sebagian mesin yang dipelihara dengan cara ini, namun demikian breakdown maintenance mempunya banyak kerugian yaitu antara lain:

 Kerusakan dapat terjadi pada waktu yang tidak terduga, akan menyulitkan dalam mengantisipasi alat kerja, tenaga kerja dan suku cadang.

 Mengakibatkan bagian-bagian yang mengalami kerusakan akan semakin parah , yang pada akhirnya akan membutuhkan penggantian suku cadang secara total. Ini menimbulkan potensi kecelakaan kerja bagi operator dan menambah biaya karena kehilangan produksi.

1.4.3 Berdasarkan Obyek

1.4.3.1

Pemeliharaan Gedung (Building Maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan terhadap gedung komersial (commercial building) seperti : hotel, gedung perkantoran, gedung pertokoan, rumah sakit, museum, sekolah, dll.

1.4.3.2

Pemeliharaan Pabrik (Plant Maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan terhadap alat-alat produksi (mesin) dalam suatu pabrik, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar.

1.4.3.3

Pemeliharaan Lain-lain (General maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada alat-alat lainnya seperti: alat transportasi (sepeda motor, mobil, pesawat terbang, kereta api, kapal laut), mesin-mesin proyek (tractor, escavator dan heavy equipment

lainnya).

1.4.4 Berdasarkan Spesifikasi Ilmu

1.4.4.1

Mechanical adalah kegiatan pemeliharaan yang memerlukan kemampuan ilmu di bidang teknik mesin (mechanical engineering) seperti pekerjaan pelumasan, bongkar bantalan (bearing), balancing, dll.

(4)

teknik elektro baik teknik listrik maupun teknik elektronika seperti PCB, PLC, Panel, MDB, menguasai mesin yang bersangkutan. Tingkat penguasaan ini (skill) akan sangan mempengaruhi hasil perawatan tersebut. Lebih lengkapnya faktor-faktor yang menentukan keberhasilan perawatan adalah:

a) Kemampuan personil untuk merawat dan memperbaiki mesin. b) Ketersediaan data mesin.

c) Kelancaran arus informasi. d) Kejelasan perintah kerja

e) Ketersediaan standar pengerjaan

f) Kemampuan, kemauan membuat rencana perawatan g) Kedisiplinan personil perawatan.

h) Kesadaran personil perawatan bagi kepentingan perusahaan secara keseluruhan. i) Keselamatan dan keamanan kerja.

j) Ketelitian kerja.

k) Kelengkapan fasilitas kerja.

l) Kesesuaian system dan prosedur kerja.

Data-data mesin dapat dibagi menjadi: a) General/Basic Data:

a.1 Spesifikasi Mesin (misal:nama, model, type, pembuat, tahun dibuat, dimensi/volume, berat, kapasitas, daya, voltase, arus, jenis bantalan atau part khusus lainnya, jenis pelumas,dll) a.2 Operation Manual

a.3 Maintenance standard

(5)

b) Historical of machine

b.1 Data semua pekerjaan perawatan (inspeksi, service rutin, repair, overhaul, dll) yang sudah pernah dilakukan.

b.2 Data trouble dan down time mesin

b.3 Data penggantian part atau komponen mesin.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Lingkungan fisik kelas yang baik adalah ruangan kelas yang menarik, efektif dan mendukung siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Kelas yang tidak ditata dengan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan tindak tutur direktif dalam percakapan siswa di jejaring sosial facebook, dapat disimpulkan bahwa bentuk tindak tutur direktif

Tiga waduk utama di Jawa Tengah dan DIY, yaitu Waduk Sempor, Waduk Wadaslintang, dan Waduk Sermo saat pemantauan 15 November 2014 berada dalam kondisi Normal

disimpulkan bahwa hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Tesms Achievement Division (STAD) lebih tinggi dari pada metode diskusi

Hasil penelitian penyambungan aluminium dengan metode friction welding menjelaskan bahwa parameter tersebut secara berurutan yang mempengaruhi nilai kekuatan tarik adalah (i)

a. rencana penyaluran pemberian Jasa Pembiayaan; dan b. rencana penyaluran pemberian Jasa Manajemen. Rencana kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada angka 8 disusun sesuai

dalam bidang usaha, atau dengan kata lain wirausahawan adalah orang-. orang yang mempunyai sifat-sifat kewirausahaan atau

Untuk mengubah kondisi sosial masyarakat tertindas itulah, Freire menggagas gerakan “penyadaran” (conscientizacao) sebagai usaha membebaskan. manusia dari