• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM DAN EKOLOGI HEWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM DAN EKOLOGI HEWAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI HEWAN

2015-2016

Asisten Koordinator : Rusnia J Robo

Disusun Oleh :

Indah Mustika

201310070311108

Biologi 4 C

LABORATORIUM BIOLOGI

(2)

A. PENDHULUAN

Lingkungan hidup hewan adalah segala sesuatu yang ada di sekililing

hewan dimana ia beraktivitas, berinteraksi dan beradaptasi. Lingungan hewan

pada dasarnya merupakan totalitas dari beraneka faktor biotik dan abiotik.

Faktor abiotik misalnya: tanah, udara, ruang, medium atau substrat atau tempat

menempelhewan cuaca dan iklim. Sedangkan faktor biotik misalnya hewan lain

baik sesama spesies maupun berlainanspesies, tumbuhan dan mikroba yang

terdapat diseputar hewan itu (Sukarsono, 2012).

Salah satu faktor lingkungan yang dominan mempengruhi kehidupan

hewan adalah suhu (Campbell, 2006). Sushu lingkungan memeberi pengaruh

yang berebeda-beda pada individu hewan. Variasi suhu lingkungan alami dan

adampak yangg ditimbulkannya mempunyai peranan potensi dalam

menentukan proses kehidupan, penyebaran serta elimpahan populasi hewan.

Oleh sebab tu, sushu akan menjadi faktor embatas kehidupan hewan

(Sukarsono, 2012).

Hewan merupakan mahkluk hidup heterotrof yang sumber makanannya

sangat tergantung dengan organisme lain sebagai sumber pakannya (Kistinah,

2009). Pakan hewan dapat berupa tumbuhan atau disebut hewan herbivora, atau

dapat berupa hewan atau yang disebut karnivora, serta dapat pula memakan

tumbuhan juga hewan atau yang dikenal dengan omnivora (pemakan segala)

(Amalia dan Harahap, 2010).

Pakan merupakan salah satu kebutuhanbiologi yang sangat penting untuk

keberlanjutan hidupsuatu jenis. Terpenuhinya kebutuhan pakan berartijuga

telah memenuhi kebutuhan energi yang dapatdigunakan oleh spesies tersebut

untuk melakukanberbagai aktivitas. Kenyataanya pakan merupakan salahsatu

sumberdaya yang terbatas jumlahnya di habitat,sehingga sudah merupakan

kejadian yang umumbahwa pada penelitian ini terjadi tumpang tindih

dalampemanfaatannya antara jantan dengan betina pada satujenis yang sama

(Qurniawan dan Suryaningtyas, 2013). Besarnya tumpang tindih relung

pakantiap jenis kemungkinan dipengaruhi oleh distribusijantan dan betina

dalam suatu habitat, kelimpahansumber daya pakan, ukuran tubuh dan

(3)

B. METODE PRAKTIKUM  Alat dan bahan

 Alat

- Box Preferendum Suhu

- Box Preferendum Makanan

- Baskom

- Panci

- Thermometer

 Bahan

- Ikan Lemon (Neolamprologus leleupi) 14 ekor + 3 ekor mati

- Kecoa (Prepiplenata nila americana) 15 ekor

- Es batu, air hangat

- Makanan kecoa (terasi, telur, rambutan, daun selada)

 Cara kerja

1. Preferensi Suhu pada Neolamprologus leleupi(ikan lemon)

No. Foto Pengamatan Keterangan

1. Menyiapkan alat dan bahan untuk

pengamatan preferensi suhu

2. Mengisi box preferendum suhu dengan air

pada zona 1, 2 dan 3 setinggi 5cm

3. Mengisi air dan es batu pada salah satu

ujung box preferendum suhu dan meukur

suhunya hingga mencapai suhu 18°C

(4)

ujung box kemudian mengukur suhunya

hingga mencapai suhu 30°C

5. Menaruh ikan lemon pada zona perlakuan

yaitu bagian tengah box dengan dibagi

menjadi 3 zona yaitu zona 1 dekat dengan

air bersuhu rendah, zona 2 bagian tengah

dan zona 3 bagian yang dekat dengan suhu

tinggi, kemudian melakukan pengamatan

preferensi suhu per 3 menit. Mengulangi

hingga 3x

6. Mengukur suhu pada zona 1, 2, dan 3 pada

waktu 9 menit terakhir

2. Pengamatan Preferensi makanan pada Prepiplenata nila americana (Kecoa)

No. Foto pengamatan keterangan

1 Menyiapkan alat dan bahan yaitu box

preferendum makanan dan Prepiplenata

nila americana

2. Menaruh makanan kecoa kedalam box

preferendum makanan

3. Menutup bagian atas box agar bau makanan

(5)

3 menit

4. Menaruh Prepiplenata nila

Americana(kecoa) kedalam box dan

mengamati makanan apa yang lebih disukai

kecoa dalam hitungan per 5 menit.

Mengulangi 3x

 Lembar Kerja Pengamatan

(6)

Preferensi adalah wujud perilaku suatu organisme dalam memilih selera

atau kesukaan baik pada suatu makanan maupun kondisi lingkungan. Setiap

hewn memiliki preferensi yang berbeda-beda.

Pada praktikum kali ini melakukan pengamatan dalam menentukan

preferensi terhadap kondisi lingkungan dan makanan. Percobaan yang pertama

yaitu preferensi suhu pada Neolamprologus leleupi atau yang bisa disebut

dengan ikan lemon. Pada percobaab ini menggunakan alat yang bernma Box

Preferendum Suhu. Dimana pada alat tersebut terbagi atas 3 bagian yaitu bagian

ujung kanan dan kiri untuk perlakuan yang diberi es dan air hangat dan bagian

tengah merupakan daerah zona yang dibagi menjdi 3 zona. Zona tiga dekat

dengan perlakuan suhu panas yaitu 30°C dan zona 1 dekat dengan perlakuan

suhu dingin yaitu 18°C sedangkan zona 2 berada itengah-tengah. Setelah

dilakukan pengamatan dalam waktu 3 menit pertama semua Neolamprologus

leleupi (ikan lemon) berada pada 3. 3 menit selanjutnya yaitu 13 ikan lemon

berada pada zona 3 dan 1 ikan lemon berada pada zona 1. Dan pada menit

terakhir atau menit ke 9, 13 ekor berada pada zona 3 dan 1 ekor ikan lemon

berada pada zona 2. Setelah melakukan pengamatan suhu dari masing-masing

zona diukur dan hasilnya pada zona 1 yaitu 24°C, zona 2 yaitu 25°C dan zona 3

yaitu 26°C. Jika dilihat dari tingkat kesukaannya, ikan tersebut lebih suka

berada pada tempat yang hangat atau kondisi lingkungan yang cocok untuk ikan

tersebut berada pada suhu 26°C atau pada suhu hangat.

Menurut (Sweke., dkk, 2013) Spesies ikan yang terdapat pada habitat

bebatuan untuk berkembang biak. Terdapat banyak spesies ikan

Neolamprologus yang dominant berhabitat di taman. Maka dari itu, variasi pada

perkembang biakan ikan berdasarkan pada habitat yang dimana makannanya

banyak dan preferensi habitat pada ikan itu sendiri.

Kecoa adalah salah satu seranggaprimitive yang hidup sejak 200 hingga300

juta tahun yang lalu yaitu pada zamankaboniferus (sebelum zaman dinosaurus)yang

disebut sebagai Zaman Lipas atau kecoa(Age ofCoackroach)karena pada era ini

jumlahkecoa sangat banyakHal ini dikarenakaniklim bumi pada saat itu adalah

hangatdan lembab yang merupakan kondisioptimum untuk pertumbuhan

kecoa.Sampai saat ini diketahui sekitar 3500jenis kecoa di seluruh dunia, dan

para ahlimeyakini ada 5000 jenis kecoa lagi yangbelum teridentifikasi. Kecoa

menyukai segala jenismakanan dan mampu mencerna

substansi-substansimakanan yang mengakibatkanadanya berbagai bakteri dan

(7)

Kecoa terdiri dari beberapa jenisdan yang sering dijumpai di

daerahpemukiman di Indonesia dan sangat erathubungannya dengan manusia

adalah: Periplanetaamericana, Periplaneta brunea,Periplaneta australisea,

Blatellagermanica, Supella Longipalpa,Neostylopiga rhombifoUa,

Nauphaetacinerea (Susanti dan Boesri, 2012)

Pada pengamatan ke 2 yaitu pengamatan preferensi makanan terhadap

kecoa. Pengamatan tersebut menggunakan alat box preferendum makanan. Pada

box tersebut berbentuk seperti ruangan-ruangan. Terdapat 4 ruangan

masing-masing ruangan dikasih makanan yang berbeda yaitu ada telur, terasi, buah

rambutan dan selada. Berdasarkan hasil praktikum kecoa kebanyakan lebih

menyukai ke ruangan telur, beberapa kecoa menyukai buah rambutan

sedangkan tersai dan selada tidak ada satupun kecoa yang menghampirinya.

Kecoa amerika merupakan seranggaomnivora, yang

mengkonsumsimakanan asal tumbuhan maupunhewan. Pada dasarnya kecoa

sangatmembutuhkan nutrisi untuk pertumbuhan,perkembangan, dan

reproduksi.Hal inilah yang memungkinkanadanya preferensi dalam

memilihmakanan (Amalia dan Harahap, 2010).

Berdasarkan jurnalnya (Amalia dan harahap, 2010) kecoa juga menyukai

makanan yang terdapat telur. “Umpan yang digunakan dalam pengujian

keefektifan umpan terhadap kecoa di permukiman adalah kombinasi umpan

yang paling disukai berdasarkan pengujian di laboratorium, yaitu kombinasi

stroberi-telur”.Nimfa lebih menyukai makanan yangbertekstur lunak dan

berbentuk cair,karena nimfa tidak mempunyaimandibel yang bergigi

(Buchanan, 2000).Maka dari itu kombinasi umpanyang dipilih pada umumnya

memilikikandungan air yang tinggi seperti selaistroberi dan selai stroberi-telur

ayam.Selain itu, nimfa juga memilih selaikacang tanah-telur ayam karena

teksturnyayang lunak dan memiliki kandunganprotein yang tinggi (Amalia dan

harahap, 2010). Nimfamembutuhkan protein untuk pertumbuhandan

perkembangannya.Pada pengujian dengan metodetanpa pilihan pada kondisi

terang, selaistroberi dan campuran selai kacangtanah - selai stroberi - telur ayam

lebih disukai (Buchanan, 2000).

Menurut (Fauzi.,dkk, 2014) kecoa menyukai makanan yang mengandung

gula, protein, dan kadar air tinggi, serta memiliki bau yang menyengat seperti

hasil fermentasi. Selain itu imago kecoa juga menyukai telur ayam karena

imago memiliki mandibel yang kuat dan bergigi sehingga mampu

(8)

D. KESIMPULAN DAN SARAN  Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil praktikumNeolamprologus leleupi(ikan lemon) lebih

menyukai berada pada zona 3 yaitu pada suhu 26°C

2. Berdasarkan hasil praktikum Prepiplenata nila americana (kecoa) lebih

menukai pada telur ayam

3. Prepiplenata nila americana (kecoa) menyukai makanan yang

mengandung gula, protein, dan kadar air tinggi, serta memiliki bau yang

menyengat seperti hasil fermentasi.

 Saran

Saran untuk praktikum ini yaitu dimohon untuk pengumpulan laporan diberi

(9)

E. DAFTAR PUSTAKA

Amalia Dan Harahap. 2010. Preferensi Kecoa Amerika Periplaneta americana

(L.) (Blattaria: Blattidae) terhadap BerbagaiKombinasi Umpan. Jurnal

Entomologi Indonesia. 7 (2) : 67-77

Buchanan. 2000. Ekologi. Balai Pustaka. Jakarta

Campbell. 2006. Biologi Edisi Kelima - Jilid 3. Erlangga. Jakarta

Fauzi, dkk. 2014. Uji Efektivitas Ekstrak Bakteri Simbion Lamun Enhalus

sp. Sebagai Bioinsektisida Pada Kecoa Blatella germanica di

Laboratorium. Jurnal kesehatan masyarakat. 2 (2) : 86-90

Kistinah dan Lestari. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk

SMA/MA kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Jakarta

Qurniawan dan Suryaningtyas. 2013.Preferensi Pakan Alami Empat Jenis

Anura (Hylarana Chalconota, Phrynoidis aspera, Leptobrachium

haseltii dan Odorrana hosii) di Kawasan Karst Menoreh Kulon Progo,

DIY. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik. 15 (3) : 178-182

Soemarwoto. 2001. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Penerbit

Djambatan. Jakarta

Sukarsono. 2012. Pengantar Ekologi Hewan. UMM Press. Malang

Susanti dan Boesri. 2012. Penggunaan Lambdacyhalothrin dalam Formulasi Cat

Sebagai Upaya Pengendalian Lipas P.americana. Jurnal Vektora. 4 (1)

: 1-8

Sweke, dkk. 2013. Fish Diversity and Abundance of Lake Tanganyika:

Comparison between Protected Area (Mahale Mountains National

Park) and Unprotected Areas. International Journal of Biodiversity.

Referensi

Dokumen terkait

Asesmen kebutuhan guru pada pendidikan diperlukan untuk : (1) mengetahui jumlah dan kebutuhan guru, (2) memperoleh gambaran mengenai tren perkembangan lulusan siswa yang

Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolah data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai

Bapak Ketua Majelis Hakim beserta Majelis Hakim Anggota yang memeriksa dan mengadili perkara ini sebelum menjatuhkan putusan akhir, kiranya berkenan untuk

Dan dalam hal ini bahwa BPSK juga meberikan sosialisasi kepada konsumen dan pelaku usaha bahwa Perlindungan kepada konsumen tidak harus berpihak pada kepentingan konsumen

Alterasi transisi ini merupakan bentuk terluar yang luas dan berasosiasi dengan klorit-actinolit-biotit-magnetit Karakteristik dari alterasi transisi ditandai dengan hadirnya

Hasil penelitian ini adalah: (1) Kondisi soft skill mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA UNY saat ini adalah sebagai berikut: (a) Aspek kepribadian termasuk

Dalam ketentuan Pasal 2A Ayat (3) dan (4) PP 72 Th 2016 tentang Perubahan Atas PP Nomor 44 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penyertaan Dan Penatausahaan Modal Negara Pada

Multi Harapan Utama (MHU), Jonggon, Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi yang meliputi pengambilan sampel tanah dan tumbuhan