Nama : Marga Area Refangga NIM : 130810201200
Mata Kuliah : Ekonomi Syariah B
͞ ISLAM MELARANG KERAS PRAKTEK MONOPOLI DAN PENUMPUKAN HARTA ? ͟
MONOPOLI
Monopoli berasal dari ekonomi kapitalis dengan pandangan hidup liberalnya, banyak ditentang oleh masyarakat. Sebab monopoli ternyata membawa dampak negative bagi kompetisi pasar yang sehat. Pada pasar monopolis produsen-produsen lain tidak akan dapat bertahan,bahkan yang lebih buruk produktifitas dengan sengaja diturunkan demi tujuan politis, yaitu mengatur harga agar maksimal. Maka dengan sendirinya akan terjadi kelangkaan akan barang (scarcity) dan dampaknya akan sangat dirasakan oleh masyarakat (konsumen). Islam dengan sistem ekonominya mencoba untuk mementahkan ideologi monopolistik ini.
Berdasarkan hadist :
ا نم ّ س هْي ع ّّا ىّ ص ّّا ل سر ل ق ل ق ا ًرمْعم ّنأ ثّدحي ّيسمْلا نْب ديعس ْنع ئط خ ف ركتْح
dari Sa'id bin Musayyab ia meriwayatkan: Bahwa Ma'mar, ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda, 'Barangsiapa menimbun barang, maka ia berdosa'," (HR Muslim (1605). jelas monopoli seperti ini dilarang dan hukumnya adalah haram, karena perbuatan demikian didorong oleh nafsu serakah, loba dan tamak, serta mementingkan diri sendiri dengan merugikan orang banyak. Selain itu juga menunjukan bahwa pelakunya mempunyai moral dan mental yang rendah.
Beberapa dampak yang diakibatkan monopoli barang antara lain :
Pada pasar monopolis produsen-produsen lain tidak akan dapat bertahan
Merugikan bagi konsumen juga karena tidak bisa mendapat harga yang lebih rendah. Harga barang di kuasai satu pihak dengan dalih hanya dia yang menguasai pasar
Mengenai Penimbunan Harga
Penimbunan baik dalam bentuk uang tunai ataupun dalam bentuk penimbunan barang komoditas sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam terminologi Islam, penimbunan harta seperti emas, perak, uang dan yang lainnya disebut iktinaz. Islam mengharamkan penimbunan uang. Ancaman terhadap penimbunan itu tersurat dalam surah At-Taubah ayat 34-35, Allah SWT berfirman :
͞Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu͟ [QS. At-Taubah 9 : 34-35].
Penimbunan harta menimbulkan bahaya besar pada perekonomian. Bahaya yang ditimbulkan oleh penimbunan harta akan mempengaruhi perekonomian karena sekiranya uang, harta, atau barang tidak disimpan dan tidak ditahan. Penimbunan uang (kanz) yang bersifat spekulatif merupakan biang penyebab timbulnya gejolak permintaan terhadap uang. Di samping merupakan penyebab siklus-siklus perdagangan terganggu.
Harta yang ditimbun tentu tidak bermanfaat bagi kehidupan baik di dunia maupun akan mendapat azab di akhirat. Harta yang ditumpuk itu akan menyusahkan pemiliknya dan akan meyusahkan masyarakat lainnya.
͞ Sudah jelas praktek monopoli dan penimbunan harta merupakan merupakan hal yang
b. Penimbunan
Contoh Contoh Konkrit
a. Monopoli
Hanya Satu Pedagang
P
as
ar
Penjelasan
Suatu contoh pasar x memiliki hanya seorang penjual yang menjual beras. Maka Penjual tersebut akan dengan bebas monopoli beras tersebut. Beras yang disini merupakan kebutuhan pokok maka masyarakat mau atau tidak akan membeli nya walau harga yang ditawarkan sungguh mahal kiranya.
Penjual disini mendapatkan keuntungan yang berlebih dengan memonopoli harga dari beras tersebut. Hal ini sungguh merugikan bagi masyarakat.
Harta Harta
Harta
Pasar
Suatu ketika ada seorang pedagang pupuk yang menjual pupuk kepada para petani. Ketika dia melihat peluang bahwa petani membutuhkan banyak pupuk ketika musim tanam,pedagang tersebut kemudian menimbun pupuk dengan dalih mendapat keuntungan yang banyak. Petani kemudian menyadari bahwa suplai pupuk semakin mengecil,mereka semakin bingung ketika padi mereka juga membutuhkan pupuk segera.