BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah komoditas yang cukup potensial khususnya di Lembah Palu. Bawang merah lokal Palu selain sebagai bahan penyedap masakan sangat cocok digunakan sebagai bahan baku bawang goreng (Bawang Goreng Palu).
Sentral produksi bawang merah di Indonesia umumnya berasal dari dataran tinggi. Setelah dipanen bawang merah tidak dapat disimpan lama karena mudah rusak dan sulit dipertahankan dalam bentuk segar. Penanganan yang kurang baik akan menyebabkan kebusukan atau bahkan tumbuh di tempat penyimpanan.
Di perlukan upaya penanganan pasca panen yang baik untuk memperpanjang masa simpan dan meningkatkan nilai ekonomi bawang merah misalnya diolah menjadi bawang goreng. Usaha pengolahan bawang ini, selain akan membantu pemasaran petani, juga dapat mengurangi angka pengangguran di daerah sekitar industri. Bawang goreng memiliki daya simpan yang cukup lama yaitu 7-12 bulan (Purwaningsih dkk, 2003).
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu Komoditas Unggulan Hortikultura Kota Palu. Menurut Hadi (2011) berbeda dengan bawang dari daerah jawa, bawang dari Palu, Sigi, maupun Donggala, bawang goreng palu memiliki keunikan cita rasa dan aroma. Selain itu proses produksi yang mudah dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak alasan pengusaha Home Industry terlibat dalam pengolahan bawang goreng Palu.
Industri Agro Azahra merupakan salah satu industri yang ada di Kota Palu yang masih tergolong dalam Industri rumah tangga. Tujuan keseluruhan aktifitas dari suatu usaha adalah untuk memperoleh pendapatan yang tinggi. Akan tetapi, kadang - kadang besarnya jumlah pendapatan yang diperoleh belum sesuai dengan yang diharapkan. Pendapatan yang diperoleh belum dapat memberikan jaminan layak atau tidaknya suatu usaha. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengetahui tingkat pendapatan dan kelayakan suatu kegiatan usaha sehingga hal inilah yang menjadi latar belakang penyusunan makalah ini.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memperoleh Penghasilan atau Laba, untuk mengetahui wirausaha yang berkembang dikota Palu, masalah yang sedang dihadapi dan solusinya. Makala ini juga bertujuan untuk melengkapi tugas dari Matakuliah Kewirausahaan.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah untuk Penyusunan Makalah Kewirausahaan ini yaitu Bagaimana :
Karakteristik Bawang Merah Palu
Profil Industri Agro Azahra
Produksi Usaha Bawang Goreng pada Industri Agro AzahraBAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karakteristik Bawang Merah Palu
Pada dasarnya, bawang merah terbagi atas beberapa jenis yang dapat dibedakan berdasarkan karakteristik atau kekhasan yang dimilikinya. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis bawang merah yang memiliki kekhasan, salah satunya yang terdapat di Palu, Sulawesi Tengah. Komoditas ini dikembangkan oleh petani di Kabupaten Donggala terutama di Lembah Palu, sehingga biasa disebut dengan “Bawang Merah Palu”. Penggunaan nama ini kemudian diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Tengah pada perayaan Hari Krida Pertanian tahun 2000 di Palu (Biro Pusat Statistik, 2000).
Bawang merah varietas Lembah Palu merupakan bahan baku industri pengolahan bawang goreng serta telah menjadi “brand lokal” Palu. Salah satu keunikan bawang ini yang membedakan dengan bawang merah lainnya adalah umbinya mempunyai tekstur yang padat sehingga menghasilkan bawang goreng yang renyah dan gurih serta aroma yang tidak berubah walaupun disimpan lama dalam wadah yang tertutup (Antara, M, 2012).
Usaha pertanian Bawang Merah Palu sudah dimulai sejak puluhan tahun yang lalu terutama di sekitar Lembah Palu, Tinombo, Gontarano, dan beberapa daerah lainnya di Kabupaten Donggala. Bawang ini beradaptasi cukup baik pada daerah dataran rendah beriklim kering. Meskipun bawang merah Palu memiliki cita rasa
yang khas, ciri-ciri morfologinya tidak banyak berbeda dengan bawang merah lainnya (Biro Pusat Statistik, 2000).
2.2. Profil Industri Agro Azahra 2.2.1. Sejarah Pendirian Perusahaan
Industri “Agro Azahra” merupakan salah satu industri yang bergerak dibidang pengolahan hasil pertanian seperti bawang merah menjadi bawang goreng. Usaha bawang goreng ini saya mulai dari tahun 2013. Tempat produksinya dilakukan di rumah saya sendiri di Jal. Suetomo RT 01/03. Usaha pembuatan bawang goreng ini saya namankan “Bawang Goreng Crispy”, dengan mengunakan modal awal yang merupakan modal sendiri sebesar Rp 2.500.000,- . Dengan modal tersebut dan keahlian yang dimilki, sehingga industri ini masi tetap bertahan dan bersaing dengan industri – industri lainya.
Awal dari usaha ini hanya memeiliki 5 orang karyawan dengan gaji awal per bulan sebesar Rp. 350.000.00,. dengan kapasitas produksi bawang goreng yang relatif kecil yang hanya menitipkan pada kios – kios. Tapi seiring dengan berjalanya waktu dengan minat dan permintaan konsumen yang semakin meningkat, memacu industri ini untuk meningkatkan kapasitas produksinya dan tentunya memerlukan tambahan karyawan yang lebih banyak.
peluang tersebut maka kami mencoba membuat usaha bawang goreng yang di beri nama “Bawang Goreng Crispy”
2.2.2. Jenis Peralatan
Jenis peralatan yang digunakan dalam memproduksi bawang goreng yang dimiliki oleh Industri Agro Azahra meliputi Spinner 2 unit, Mesin Rajang 2 unit, Mesin Press sedang 4 unit, Mesin Press besar 2 unit, Pisau 20 unit, Belanga Goreng 15 unit, Sendok Goreng 15 unit, Serok 10 unit, Kompor Gas 15 unit, Tabung Gas 15 unit, Timbangan Besar 5 unit, Timbangan Analitik 5 unit, Ember Plastik Besar 20 unit.
2.2.3. Jenis dan Harga Produk
Industri Agro Azahra pada tahun-tahun sebelumnya hanya mempunyai satu jenis kemasan produk bawang goreng. Namun, dikarenakan permintaan terhadap produk bawang goreng semakin meningkat dan bervariasi dalam bentuk kemasannya, sehingga produk kemasan ini terus diusahakan dengan kualitas kemasan yang sangat baik dan memadai. Adapun jenis produk kemasan yang dihasilkan saat ini meliputi :
a) Kemasan Bawang Goreng 100 gram, dengan harga Rp 16.000/kemasan. b) Kemasan Bawang Goreng 150 gram dengan harga Rp 30.000/kemasan. c) Kemasan Bawang Goreng 250 gram, dengan harga Rp 50.000/kemasan.
2.2.4. Pemasaran Produk
Pemasaran Bawang Goreng pada Industri Agro Azahra dapat dilakukan melalui saluran pemasaran yaitu Produsen – konsumen. Pada saluran pemasaran ini, Industri Agro Azahra menjual produknya langsung ke konsumen, konsumen datang langsung ke tempat produksi dan membeli dengan harga normal yang telah ditetapkan. Selain itu, pemasaran bawang goreng juga dapat melalui jaringan internet, baik website, blog, ataupun melalui jejaring social facebook, twitter ataupun instagram.
2.3. Produksi Usaha Bawang Goreng pada Industri Azahra 2.3.1. Bahan Baku
Sumber bahan baku dalam pembuatan Bawang Goreng Crispy pada Industri “Agro Azahra” ini di peroleh dari bahan baku yang khusus yakni bawang batu atau varietas Palu yang hanya tumbuh di Lembah Palu seperti Kab. Donggala, Kab. Sigi, dan Kab. Parigi Mautong dan untuk menjaga kekurangan stok bahan baku, industri ini selalu bermitra dengan para petani yang mengusahakan tanaman bawang merah.
pasokan bawang merah melimpah dengan harga normal, maka keuntungan bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat.
2.3.2 Produksi Perbulan
Produksi usaha bawang goreng pada Industri Azahra, merupakan hasil dari suatu proses produksi yang dimulai dari sortasi bawang basah, kemudian dilakukan pembersihan dan pengupasan, dilanjutkan dengan pencucian, pemberian garam serta pengirisan. Proses produksi bawang goreng pada Industri Azahra dilakukan oleh 15 orang karyawan. Setelah selesai proses pencucian, bawang basah yang telah diiris iris digoreng, lalu ditiriskan dan diakhiri dengan proses pengemasan.
Produksi bawang goreng yang diusahakan oleh Industr Azahra umumnya diproses sedemikian rupa dengan perbandingan, 3 kg bawang merah lokal menjadi 1 kg bawang goreng, sehingga dari 7.800 kg bawang merah umumnya akan diperoleh 2600 kg. Bawang merah yang telah selesai digoreng ini kemudian dikemas menjadi 5 kemasan, masing-masing dengan ukuran kemasan 100 gram dengan harga Rp 16.000/kemasan. Kemasan bawang goreng 150 gram dengan harga Rp 30.000/kemasan. Kemasan bawang goreng 250 gram, dengan harga Rp 50.000/kemasan.
2.4. Tantangan dan Hambatan Usaha Pembuatan Bawang Goreng
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan tersbut dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pada tahap proses pengolahan bawang goreng dimulai dari sortasi bawang basah, kemudian dilakukan pembersihan dan pengupasan, dilanjutkan dengan pencucian, pemberian garam serta pengirisan. Setelah selesai proses pencucian, bawang basah yang telah diiris digoreng, lalu ditiriskan dan diakhiri dengan proses pengemasan serta pemasaran.
2. Sumber bahan baku dalam pembuatan Bawang Goreng yaitu dari bawang merah khas yaitu bawang merah batu yang di perleh dari Kab. Donggala, Kab. Sigi, dan Kab. Parigi Mautong.
3. Hasil Produksi bawang goreng yang diusahakan oleh Industr Azahra dalam perbulan 2600 kg dengan harga tiap kemasan berbeda. Setelah dikalikan dengan jumlah produk dan harga produk, maka penerimaan yang dihasilkan oleh Industr Azahra dalam perbulanya yaitu sebesar Rp.28.800.00,.
4. Tantangan dan Hambatan usaha pembuatan bawang goreng yaitu ketahan dari produk bawang goreng itu sendiri. Di perlukan bahan pegawet alami dan kemasan produk yang kedap udara agar produk pasaran bisa bertahan lama kurang lebih setahun.
Antara, M, 2012. Agribisnis dan Penerapannya dalam Penelitian. Edukasi Mitra Grafika, Palu.
Biro Pusat Statistik, 2000. Statistik Dalam Angka Provinsi Sulawesi Tengah.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan bagi peNYUSUN sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas
ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah
KEWIRAUSAHAAN. yang mana dengan tugas ini penulis sebagai mahasiswa
dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan oleh dosen.
Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, akhir kata penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik yang membangun dengan terbuka kami
Palu, Desember 2015
2.1. Karakteristik Bawang Merah Palu... 3
2.2. Profil Industri Agro Azahra... 4
2.2.1. Sejarah Pendirian Perusahaan... 4
2.2.2. Jenis Peralatan... 5
2.2.3. Jenis dan Harga Produk………. 5
2.2.4. Pemasaran Produk ... 6
2.3. Produksi Usaha Bawang Goreng pada Industri Azahra... 6
2.3.1. Bahan Baku……….. 6
2.3.2 Produksi Perbulan... 7
BAB III PENUTUP... 9 3.1 Kesimpulan... 9 DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
Usaha Bawang Goreng Crispy Pada Industri Agro Azahra Palu
Jalan Suotomo
Oleh:
SAHARA FAJRIA NUR E 281 13 035