• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran berbasis tik makalah. dco

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pembelajaran berbasis tik makalah. dco"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA NEGERI 1 JAWILAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menciptakan tradisi dan budaya baru dalam peradaban umat manusia. Perubahan yang diakibatkan oleh perkembangan TIK ini lebih dahsyat dibandingkan dengan perubahan dari era pertanian menjadi era industri yang diawali dengan revolusi Perancis tahun 1789. Diantara perubahan itu adalah TIK dapat menjadikan dunia maya menjadi nyata dihadapan kita. Dengan hanya termenung di depan komputer pada tempat yang sepi nan sempit kita dapat membuka cakrawala dunia yang sangat luas.

TIK yang ditunjang teknologi elektronika mempunyai pengaruh yang sangat luas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat ini memberikan dampak positif dan negatif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak positif dengan semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus batas ruang dan waktu. Dampak negatifnya yaitu terjadinya perubahan nilai, norma, aturan, dan moral kehidupan yang bertentangan dengan nilai, norma, aturan, dan moral kehidupan yang dianut masyarakat. Mensikapi keadaan seperti ini, maka peran pendidikan sangat penting untuk mengembangkan dampak potitif dan memperbaiki dan mencegah dampak negatif.

(2)

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Berdasarkan tujuan ini maka para pengajar mendapatkan amanat untuk mengembangkan kemampuan lulusan suatu jenjang pendidikan dalam seluruh aspek kehidupan, yaitu aspek pengetahuan (kognitif), meliputi berilmu dan cakap; aspek keterampilan (psikomotor), yaitu kreatif; dan aspek sikap (afektif), meliputi beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang hanya bias dilakukan oleh pengajar yang berkompeten dan profesional. Seperti yang diisyaratkan dalam Peraturan Perundang-undangan yang baru dan berlaku sekarang, yaitu pengajar yang sehat jiwa dan raga, dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selain itu, harus juga memiliki kualifikasi akademik yang tepat dan menunjukkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

Pendidikan merupakan sebuah proses akademik yang bertujuan untuk meningkat nilai sosial, budaya, moral, dan agama peserta didik. Selain itu pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan dan pengalaman dalam kehidupan nyata. Peran pengajar adalah menjadikan peserta didiknya menjadi generasi yang mampu meningkatkan kapasitas untuk mengembangkan kemampuannya dalam menemukan, mengelola, dan mengevaluasi informasi dan pengetahuan untuk memecahkan masalah pada dunia nyata dan ikut serta secara aktif dalam kegiatan bermasyarakat di lingkungannya.

Pendidikan merupakan komunikasi terorganisasi dan berkelanjutan yang dirancang untuk menumbuhkan kegiatan belajar pada diri peserta didik. United Nation Education, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) salah satu organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang menangani pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan, merekomendasikan empat pilar pendidikan, yaitu: 1) learning to know (belajar untuk mengetahui, 2) learning to do (belajar untuk melakukan), 3) learning to live together

(3)

Dalam menerapkan empat pilar belajar perlu dirancang dan dikembangkan suatu sistem kurikulum yang tepat. Kurikulum yang tepat itu antara lain disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dewasa ini sedang berkembang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Untuk itu pengajar memerlukan dukungan produk TIK, seperti komputer, jaringan internet, multimedia dengan berbagai jenis programnya dan peralatan pendukung lainnya.

Proses Pembelajaran sebagai bagian penting dari kurikulum hendaknya menjadikan peserta didik menyerap informasi atau ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajarinya sebagai bagian dari dirinya. Pembelajaran yang berorientasi pada empat pilar belajar, mengharuskan perancang kurikulum dan pengajar mengembangkan peserta didik untuk memiliki rasa percaya diri dan siap hidup di masyarakat sesuai dengan kemampuannya atau melanjutkkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai bakat dan minatnya. Pengajar yang profesional dan kompeten serta dukungan sarana dan prasarana TIK akan dapat mewujudkan hal tersebut.

Pengajar dan peserta didik dituntut untuk untuk menguasai ilmu pengetahuan dan TIK terkini secara terus menerus. Pengajaran perlu terus menikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat menyampaikan materi pembelajaran yang mutakhir dan berguna bagi kehidupan peserta didik di masa kini dan masa yang akan dating. Dengan demikian pembelajaran berbasis TIK sebagai produk dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sistem pendidikan nasional merupakan suatu keniscayaan. Dewasa ini telah dikembangkan model-model pembelajaran berbasis TIK seperti e-learning, virtual learning, computer based training, open and distance learning dan lain-lain di sekolah-sekolah terutama sekolah-sekolah lanjutan dan perpengajaran tinggi.

(4)

para peserta didik yang menemui hambatan/kesulitan untuk melakukan akses informasi melalui internet, dan 2) 25% peserta didik lainnya menemui hambatan/kesulitan dalam mengirimkan tugas-tugas yang telah mereka kerjakan melalui internet kepada pengajarnya.

B. Permasalahan

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya teknologi komputer internet sangat cepat merambah ke berbagai aspek kehidupan manusia terutama yang tinggal di perkotaan. Kemajuan teknologi informasi ini juga telah mulai banyak dimanfaatkan oleh berbagai lembaga pendidikan. Di lingkungan sekolah, pengadaan komputer terus dilakukan baik berupa bantuan pemerintah maupun swadaya sekolah sendiri dari dana bantuan masyarakat. Dengan demikian jumlah sekolah yang telah dilengkapi dengan laboratorium komputer terus meningkat.

SMA Negeri 1 Jawilan berdiri tahun 1996 dan sejak tahun ajaran 1997/1998 telah mulai merintis lab komputer yang dilengkapi dengan 10 unit komputer program WS dan lotus. Sekarang ini lab komputer SMA Negeri 1 Jawilan telah memiliki 40 unit personal komputer, fasilitas local area network untuk 20 unit komputer, ruangan ber-AC, koneksi internet, hotspot area. Sedikitnya ada dua permasalahan yang menantang untuk diteliti dalam kaitan ini, yaitu:

1. Sudah sejauh mana sekolah dalam hal ini pengajar dan peserta didik memanfaatkan fasilitas komputer untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran?

2. Dengan memperhatikan fasilitas dan sumber daya manusia yang ada bisakah SMA Negeri 1 Jawilan dikembangkan menjadi sekolah berbasis TIK?”

C. Prosedur Pemecahan Masalah

Dalam rangka memecahkan permasalahan di atas langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam pengembangan pembelajaran berbasis TIK di SMA Negeri 1 Jawilan adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi sarana dan prasarana TIK

Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi sarana dan prasarana yang tersedia dalam rangka pengembangan pembelajaran berbasis TIK.

(5)

Langkah ini penting karena pengajar adalah manajer dalam kegiatan belajar mengajar. Terwujudnya pembelajaran berbasis TIK sangat ditentukan oleh kesiapan dan kemauan pengajar dan didukung oleh kesiapan pegawai tata usaha.

3. Identifikasi kesiapan peserta didik

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kesiapan dan kemampuan peserta didik dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi.

4. Menentukan langkah-langkah strategis pengembangan pembelajaran berbasis TIK Dari hasil identifikasi sarana prasarana penunjang TIK, kesiapan SDM, dan kesiapan peserta didik langkah selanjutnya adalah menentukan langkah-langkah strategis yang harus diambil sekolah dalam rangka pengembangan pembelajaran berbasis TIK.

D. Sistematika Penulisan Makalah

Makalah ini terdiri atas tiga bagian, bagian pendahuluan, bagian isi, dan kesimpulan. Pendahuluan, menguraikan masalah yang akan dibahas yang meliputi: latar belakang masalah, masalah, prosedur pemmecahan masalah, dan sistematika penulisan makalah. Isi, memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengeksplorasi jawaban terhadap masalah yang diajukan, yang dilengkapi dengan data pendukung serta argumen-argumen yang berlandaskan pandangan pakar dan teori yang relevan.

(6)

BAB II

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

A. Hakekat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

TIK dalam dunia pendidikan di Indonesia semakin popular seiring dengan lahirnya Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada kurikulum ini terdapat penambahan satu mata pelajaran baru yaitu mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Untuk menguraikan kajian teoritis makna TIK tersebut maka penulis memullai menguraikan dengan dua makna dari konsep tersebut yakni Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi serta keterkaitan diantara kedua konsep tersebut.

1. Teknologi Informasi

Menurut kamus Oxford (1995) teknologi informasi (Information Technology) adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, terutama kata-kata, bilangan, dan gambar. Menurut Atler, Martin dan Lucas dalam Abdul Kadir (2003:13), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi atau mennampilkan data. Definisi tersebut lebih dikembangkan oleh Martin (1999) yang memberikan makna bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (hardware dan

(7)

Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Secara umum teknologi informasi selalu berkaitan dengan dua aspek yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras menyangkut pada peralatan yang bersifat fisik, seperti memory, harddisk, keyboard, printer. Sedangkan perangkat lunak terkait dengan intruksi-instruksi untuk mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instrusi-instruksi tersebut.

Teknologi informasi terdiri dari enam bagian yaitu: 1) teknologi masukan (input technology) adalah segala perangkat yang digunakan untuk menangkap data/informasidari sumber asalnya. Contohnya barcode scanner dan keyboard. 2) teknologi keluaran (output technology), 3) teknologi perangkat lunak (software technology), 4) teknologi penyimpan (storage technology), 5) teknologi komunikasi (communication technology), dan 6) mesin pemproses (processing mechine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU (central processing unit).

2. Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari hardware, software, proses, dan sistem yang digunakan untuk membantu proses komunikasi agar komunikasi berhasil (komunikatif). Teknologi komunikasi lebih menekankan pada perangkat elektronik seperti micro-computer, teleconferencing, teletext, videotext, interactive cable television, dan communication satellite (Effert M. Rogers, 1986).

a) Micro computer, unit yang berdiri sendiri. Biasanya digunakan individual dengan menggunakan software-software tertentu. Beberapa komputer dapat dikoneksikan dengan microcomputer yang lainnya. CPU merupakan perangkat utama mikrokomputer yang mampu membaca setiap perintah program komputer.

b) Teleconferencing, adalah pertemuan dalam grup kecil berkomunikasi secara interaktif pada lokasi yang terpisah.

c) Teletext, adalah pelayanan informasi interaktif untuk personal atau permintaan informasi yang disajikan dalam video/ layar televisi di rumah.

(8)

e) Interactive Cable Television, untuk mengirimkan teks dan gambar dengan full video ke video yang ada di rummah melalui kabel dengan tayangan-tayangan sesuai permintaan.

f) Communication Satelit, pesan yang disampaikan melalui relay telepon, televisi penyiaran, dan pesan-pesan yang dikirimkan dari tempat dibelahan dunia manapun. 3. Keterkaitan Teknologi Informasi dan Teknologi Komunkasi

Dari uraian di atas tampak keterkaitan erat antara teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi menekankan pada pelaksanaan dan pemprosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data dengan menggunakan perangkat-perangkat teknologi elektronik terutama komputer. Sedangkan teknologi komunikasi lebih menekankan pada penggunaan perangkat teknologi elektronika pada aspek ketercapaian tujuan dalam proses komunikasi, sehingga data dan informasi yang diolah dengan teknologi informasi memenuhi kriteria komunikasi yang efektif. Sebagai contoh aplikasi TIK adalah videoconference, yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan (networking) antar clien dengan fasilitas internet. Pesan-pesan yang disampaikan oleh kedua belah pihak diterima, diolah, dianalisis, ditransmisikan, oleh teknologi informasi sehingga sampai pada masing-masing pihak melalui internet dengan jaringan satelit atau kabel. Peran teknologi komunikasi adalah mengatur mekanisme komunikasi antar kedua belah pihak dengan desain komunikasi yang sesuai, visualisasi jelas, pesan teks, suara, video memenuhi standar komunikasi dan pengaturan feedback sehingga komunikasi yang berlangsung menjadi dua arah.

Secara lebih ringkas, Martin mengemukakan bahwa teknologi informasi lebih pada sistem pengolahan informasi sedangkan teknologi komunikasi berfungsi untuk mengirimkan informasi (information delivery).

B. Aplikasi TIK dalam Pembelajaran di SMA

(9)

duduk mendengar dan mencatat. Berbagai media hasil teknologi termasuk didalamnya TV, VCD, DVD, dan komputer menjadi suatu kebutuhan penting dalam pembelajaran. Pembelajaran yang biasanya dilakukan terbatas di ruang kelas dengan jadwal yang telah ditentukan berkembang menjadi belajar bias kapanpun dan dimanapun. Bahan ajar yang biasanya lebih fokus pada buku pelajaran dengan menggunakan komputer dan internet berkembang ke arah memanfaatkan fasilitas jaringan kerja (network).

Sebelum menjelaskan model aplikasi TIK dalam pembelajaran marilah kita lihat bagaimana peranan TIK dalam pendidikan. Munir (2010) mengemukakan sedikitnya ada enam peranan TIK dalam pendidikan yaitu: 1) TIK sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi. 2) TIK sebagai infrastruktur pembelajaran. 3) TIK sebagai sumber bahan belajar. 4) TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran. 5) TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran, dan 6) TIK sebagai sistem pendukung keputusan.

Penerapan TIK dalam pembelajaran di SMA akan bisa menjadikan pembelajaran yang lebih aktif, inspiratif/interaktif/inovatif, kreatif/kritis, efektif dan menyenangkan (PAIKEM). Pembelajaran berbasis TIK lebih berpusat pada peserta didik (student centered) guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi guru berperan sebagai fasilitator yang membantu peserta didik agar mau dan mampu untuk belajar.

Beberapa Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pengembangan pembelajaran dan manajemen sekolah yang dapat dikembangkan di SMA antara lain: 1. Pembelajaran berbasis komputer

Pembelajaran berbasis komputer, yaitu penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Penggunaan komputer secara langsung dengan peserta didik untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengevaluasi kemajuan belajar peserta didik. Materi pembelajaran dibuat dalam bentuk power point atau CD pembelajaran interaktif.

Pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software komputer (CD pembelajaran) berupa program komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

(10)

para peserta didik dengan cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem computer, inilah yang disebut dengan Pembelajaran Berbasis Komputer. 2. Blended E-Learning

Blended E-Learning adalah pembelajaran terintegrasi/terpadu dengan menggunakan jaringan internet (Network), intranet (LAN), atau extranet (WAN) – sebagai pengantar materi, interaksi atau fasilitas. Blended e-learning disebut juga online learning. Pada pembelajaran model ini pembelajaran dapat disajikan dalam beberapa format (Wulf, 1996), diantaranya adalah: 1) E-mail (pengajar dan peserta didik berinteraksi dalam pembelajaran dengan menggunakan fasilitas e-mail), 2) Mailing list/grup diskusi, bisa menggunakan fasilitas email atau fasilitas jejaring social seperti facebook atau twiter, 3) Mengunggah bahan ajar dari internet, peserta didik dapat mencari bahan ajar melalui internet untuk menambah pengetahuan tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari. 4) Pembelajaran interaktif melalui web/blog, 5) interactive conferencing, berupa pembelajaran langsung jarak jauh.

3. Pembelajaran Berbasis Web.

Sekolah harus menyediakan/membuat website sekolah yang diantaranya berisi materi-materi pelajaran. Setiap pengajar harus memiliki blog sendiri yang berisi materi-materi pelajaran yang diajarkan, bisa berkomunikasi tentang materi pelajaran dengan peserta didik di dunia maya, dengan demikian akan tercipta virtual class room (kelas dunia maya) yang dapat memotivasi dan menambah wawasan pengetahuan peserta didik.

4. Penilaian berbasis TIK

Penilaian hasil belajar peserta didik memerlukan pengolahan dan analisis yang akurat, obyektif, transparan, dan integral agar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dikembangkan penilaian berbasis komputer yang bisa diakses oleh peserta didik, pengajar, dan orang tua.

5. Perpustakaan Digital

Sumber belajar pokok bagi peserta didik adalah buku-buku pelajaran dan buku-buku referensi yang lengkap. Buku-buku tersebut ada di perpustakaan sekolah. Semakin banyaknya buku dan banyaknya peserta didik yang memanfaatkan perpustakaan membutuhkan manajemen perpustakaan yang baik. Salah satu strategi pelayanan perpustakaan berbasis komputer adalah perpustakaan digital.

(11)

Data adalah sumber informasi bagi suatu lembaga yang dapat dimanfaatkan sebagai laporan hasil kinerja, bahan evaluasi, dan bahan penyusunan program. Data sekolah harus valid, akurat, dan tersimpan dalam arsip/dokumen untuk dapat dipergunakan sewaktu-waktu.

C. Kondisi Sekolah dalam Pengembangan Pembelajaran Berbasis TIK

SMA Negeri 1 Jawilan Kabupaten Serang berdiri sejak tahun 1996. Mulai tahun 2008 SMA Negeri 1 Jawilan telah ditetapkan menjadi Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN) harapannya tahun 2012 bisa menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN).

Jarak sekolah yang jauh dari pusat kota (+/- 40km dari kota Serang) menyebabkan sedikit terhambatnya komunikasi secara langsung. Melalui pengembangan yang diarahkan pada sekolah berbasis TIK maka jarak tidak lagi menjadi hambatan dalam komunikasi untuk mengembangkan sekolah.

1. Identifikasi Keadaan Sarana dan Prasarana TIK

JENIS JUMLAH Spesifikasi KONDISI MASIH

DIBUTUHKAN

BAIK RUSAK

Lab. Komputer 1 ruang 80 m2 1 - 1 ruang

Komputer/PC 40 unit Pentium IV 31 9 10 unit

Notebook 2 Pentium IV 2 - 2 unit

LCD/Proyektor 4 Toshiba 1 3 3 unit

Jaringan Internet 1 GB Speedy 1

-Hotspot/wireless 2 2

-Audio Classroom 19 set 19 2

Audio Lapangan 1 set 1

-Lab Bahasa 1 48 m2 - 1 1 ruang

Perpustakaan Digital

- - - - 1 ruang

Telepon 1 Jaringan Telkom

(12)

SDM Jumlah

3. Identifikasi Kondisi Peserta Didik dalam Pemanfaatan TIK

Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner berupa 10 pertanyaan yang ditujukan kepada 278 peserta didik SMA Negeri 1 Jawilan kelas X dan kelas XI IPA dan IPS pada bulan Mei 2011 diperoleh gambaran sebagai berikut:

No. Uraian Prosentase Keterangan

1 Peserta didik yang memiliki PC 21,50%

2 Memiliki laptop/notebook 7,52%

3 Memiliki alamat e-mail 72,04%

4 Memiliki account facebook 66,30%

5 Menggunakan HP untuk membuka internet 72,40%

6 Sering mengunjungi warnet 58,06%

7 Membuka internet setiap hari 20,07%

8 Membuka FB di kelas ketika KBM 15,05%

9 Memanfaatkan internet untuk media pembelajaran 76,08% 10 Selain pengajar TIK, pengajar yang memberi tugas

dengan menggunakan fasilitas internet 63,08% DATA APLIKASI TIK DI SMAN 1 JAWILAN

NO. JENIS TIK PENERAPAN TIK KET

7. Aplikasi Data Base Sekolah - V

8. Kelas Multi Media V - 1 ruang

(13)

Sebagian besar pengajar sudah menggunakan media komputer dalam pembelajaran, materi pembelajaran dibuat dan dikembangkan dalam bentuk program power point atau CD pembelajaran interaktif.

2. Laboratorium TIK

SMA Negeri 1 Jawilan memiliki 1 ruang Lab. TIK ukuran 8 x 10 m2, ber AC, 40 unit

komputer 20 unit diantaranya link dengan internet. 3. Kelas Multi Media

SMAN 1 Jawilan memiliki 1 ruang kelas multi media, yaitu kelas yang dilengkapi dengan sarana pembelajaran berupa 1 unit PC, 1 unit LCD, ruangan ber-AC, ada jaringan internet.

D. Strategi Pengembangan Pembelajaran Berbasis TIK

Dari hasil identifikasi keadaan saran dan daya dukung SDM serta program program pengembangan TIK yang telah dilaksanakan maka program prioritas penerapan TIK yang perlu dikembangkan di SMAN 1 Jawilan adalah:

1. Blended E-Learning

Persiapan yang harus dilakukan untuk merealisasikan e-learning adalah melatih pengajar dalam memanfaatkan jaringan internet dalam pembelajaran.

2. Pembelajaran Berbasis Web.

Dalam rangka menerapkan pembelajaran berbasis web strategi yang harus dilaksanakan adalah dengan mengadakan pelatihan pembuatan web/blog bagi pengajar dan pegawai tata usaha serta mengoptimalkan web sekolah.

3. Penilaian Berbasis TIK

Penilaian hasil belajar peserta didik memerlukan pengolahan dan analisis yang akurat, obyektif, transparan, dan integral agar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dikembangkan penilaian berbasis komputer yang bisa diakses oleh peserta didik, pengajar, dan orang tua.

4. Perpustakaan Digital

(14)

5. Aplikasi Data Base Sekolah

Data adalah sumber informasi bagi suatu lembaga yang dapat dimanfaatkan sebagai laporan hasil kinerja, bahan evaluasi, dan bahan penyusunan program. Data sekolah harus valid, akurat, dan tersimpan dalam arsip/dokumen untuk dapat dipergunakan sewaktu-waktu.

PROGRAM STRATEGIS PENGEMBANGAN TIK DI SEOLAH

No. Program Pengembangan TIK Kegiatan

1. Pengembangan Blended E-Learning 1. Optimalisasi pemberian tugas berstruktur dan tidak berstruktur melalui internet

2. Optimalisasi tugas non test melalui internet

3. Pendalaman bahan ajar bagi peserta didik melalui internet

2. Pembelajaran Berbasis Web 1. Workshop membuatan web/blog bagi pengajar dan TU

2. Update materi pelajaran dalam blog 3. Diskusi interaktif melalui blog

pengajar

3. Penilaian Berbasis TIK 1. Pelatihan/workshop penilaian berbasis TIK

2. Menyusun data base hasil belajar peserta didik

4. Perpustakaan Digital 1. Pengadaan alat/sarana melalui pengajuan bantuan ke dinas pend kab/prov/pusat

2. Menyiapkan 5 unit PC yang berisi bahan ajar di perpustakaan

5. Aplikasi Data Base Sekolah 1. Pelatihan pegawai TU

(15)

BAB III KESIMPULAN

Penelitian perkembangan TIK menunjukkan bahwa dalam negara berkembang ada empat pendekatan bagaimana sekolah-sekolah mengadopsi dan mengaplikasikan TIK. Keempat pendekatan tersebut adalah:

1. Pendekatan Kemunculan (Emerging)

Sekolah yang baru tahap awal perkembangan TIK menunjukkan pendekatan kemunculan. Sekolah baru menerima peralatan TIK, administrator dan pengajar baru menjelajah kemungkinan pemakaian TIK di sekolah. Praktek pembelajaran masih berpusat pada pengajar.

2. Pendekatan Penerapan (Applying)

Dalam tahap kedua ini, administrator dan pengajar memakai TIK untuk tugas-tugas yang sudah dijalankan dalam manajemen sekolah dan dalam kurikulum. Pengajar masih mendominasi lingkungan pembelajaran. Sekolah sudah mulai mengadaptasi kurikulum untuk meningkatkan penggunaan TIK dalam berbagai subyek area.

3. Menyerap (influsing)

Tahap menyerap sudah mengintegrasikan TIK dalam kurikulum, nampak pada sekolah-sekolah yang memakai teknologi berbasis komputer dalam laboratorium, ruang kelas, dan kantor administrasi. Pengajar mencoba cara-cara baru dengan menggunakan fasilitas TIK untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

4. Pendekatan Transformasi (Transforming)

Dalam tahap ini sekolah memakai TIK untuk memperbaharui kinerja sekolah dengan cara-cara kreatif. TIK menjadi bagian integral dalam manajemen sekolah dan praktek pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta didik, dan mengintegrasikan subyek area dalam aplikasi dunia nyata. Sekolah menjadi pusat pembelajaran dalam komunitasnya.

SMA Negeri 1 Jawilan dalam perkembangan TIK di sekolah berdasarkan kontinum pendekatan aplikasi TIK di negera-negara berkembang sudah memasuki tahap pendekatan menyerap (influsing).

(16)

didik, baru 63,08 % pengajar selain guru TIK menggunakan fasilitas internet dalam pembelajaran. Dalam hal ini para pengajar harus lebih meningkatkan lagi pemanfaatan TIK dalam pembelajaran seiring dengan program penambahan sarana dan prasarana TIK di sekolah.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Munir, Dr, M.IT. (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. CV Alfabet: Bandung.

Rusman, Dr. M.Pd. dkk (2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. UPI : Bandung.

Sanjaya, Wina. (2009). Kurikulum Pembelajaran, Teori dan Praktek Pengembangan KTSP. Kencana Prenada Media Group : Jakarta.

Padmo Dewai, dkk (2004). Teknologi Pembelajaran, Peningkatan Kualitas belajar melalui Teknologi Pembellajaran. PUSTEKKOM : Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Sanksi pidana terhadap pemerintah yang tidak memperbaiki jalan rusak yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas adalah: (a) dalam hal korban luka ringan, pelaku dipidana dengan

KABUPATEN BANGKA 2014 - 2018. TAHUN

Metode yang dipakai ada dua macam, yaitu metode dilusi kaldu disebut juga dengan dilusi cair dan metode agar atau dilusi padat.Pada dilusi cair, masing- masing konsentrasi

Sebagai tahapan fundamental dalam mewujudkan Komunitas ASEAN yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, mempersempit kesenjangan pembangunan, dan

Dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan tingkat Diploma di Program Studi Teknik Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas larvasida ekstrak daun bandotan ( Ageratum conyzoides L.) dan bunga kenanga (Cananga odorata L.) pada larva nyamuk Aedes

Fakta bahwa tokoh-tokoh hantu atau antagonis dalam semua cerita- cerita horor Fantasteen tersebut juga remaja atau bahkan anak-anak, maka hal ini makin didukung

Pengukuran linearitas dilakukan dengan mencacah Bioscan standard plate di bagian linearitas selama 2 menit pada kondisi alat dengan channel 256, lebar kolimator 10 mm