• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVOLUSI INDUSTRI DI INGGRIS DAN MUNCULN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REVOLUSI INDUSTRI DI INGGRIS DAN MUNCULN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

REVOLUSI INDUSTRI DI INGGRIS DAN MUNCULNYA KAPITALISME MODERN

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Sejarah Eropa

yang dibina oleh Bapak Daya Negri Wijaya, S.Pd. S.S, M. A

Oleh

Luluk Nura Yusfita 160731614810

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN SEJARAH

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan meyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Revolusi Industri di Inggris dan Munculnya Kapitalisme Modern ” dengan lancar tanpa hambatan apapun.

Kami selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah mendukung kami untuk menyelesaikan makalah ini, yaitu kepada bapak Daya Negri Wijaya S.Pd. S.S, M.A, selaku dosen mata kuliah Sejarah Eropa. Perpustakaan Universitas Negeri Malang yang telah menyediakan banyak buku untuk keperluan referensi makalah ini.

Kami menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami selaku penulis dari makalah ini, sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca dan dosen pembimbing mata kuliah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.

Malang, April 2017

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Rumusan Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN A. Latar Belakang Revolusi Industri... 3

B. Sebab-sebab dan Jalannya Revolusi Industri... 4

C. Revolusi Industri di Inggris... 8

D. Dampak terjadinya Revolusi Industri... 10

E. Munculnya Kapitalisme Modern...14

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 17

B. Saran ... 18

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Revolusi merupakan perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Pada era sebelum revolusi industri terjadi, dunia berada pada periode dengan perubahan yang sangat lamban dalam bidang teknologi dan perdagangan. Beberapa perubahan kecil hanya terjadi oada jumlah produksi per kapita. Perubahan ini hanya berakibat pada meningkatnya populasi penduduk tanpa mengubah standar dan gaya hidup.

Sejarah revolusi industri adalah sebuah proses ketika, untuk pertama kalinya mengubah kehidupan manusia. Sebuah mematahkan teori Malthusian trap. Dengan membuat peruhan besar produktivitas per kapita. Hal ini menghasilkan kemajuan pesat dibidang teknologi, dan lambat laun mengubah standar hidup penduduk secara signifikan.

Sebelum abad ke-18 sistem perekonomian masyarakat Eropa sangat bergantung pada sistem ekonomi agraris. Akan tetapi, setelah memasuki abad ke-18 terjadi perubahan besar dalam pola hidup masyarakat Eropa. Perubahan tersebut ditunjukkan dengan mulai digunakannya tenaga mesin sebagai alat produksi di pabrik-pabrik menggantikan tenaga manusia dan hewan. Perubahan inilah yang disebut dengan Revolusi Industri (Djaja, 2012:93). Seiring dengan perkembangan yang semakin berlanjut masyarakat Eropa telah banyak mengalami perkembangan yang sangat pesat.

(5)

Meskipun banyak nilai positif yang timbul tetapi ada juga segi negatif yang muncul karena adanya Revolusi Industri. Dampak negatif revolusi Industri khususnya di Inggris adalah upah buruh yang murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibatkan, pada munculnya kriminalitas dan kejahatan. Segi negatif banyak terjadi terhadap sikap atau perilaku dari masyarakat. Terjadi perbedaan yang sangat menonjol terhadap pola hidup masyarakat. Dapat dilihat akibat yang langsung dari Revolusi Industri adalah lapisan masyarakat baru, dengan sebutan pemilik modal (capital) atau disebut dengan masyarakat kapitalis. B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang diantaranya:

1. Bagaimana latar belakang terjadinya Revolusi Industri?

2. Bagaimana sebab-sebab dan proses terjadinya Revolusi Industri? 3. Bagaimana terjadinya Revolusi Industri di Inggris?

4. Bagaimana dampak Revolusi Industri?

5. Bagaimana awal munculnya Kapitalisme modern? C. Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah di atas maka dapat diperoleh beberapa tujuan dari pembahasan rumusan masalah yang diantaranya:

1. Mengetahui latar belakang terjadinya Revolusi Industri. 2. Mengetahui sebab-sebab dan proses dari Revolusi Industri. 3. Mengetahui terjadinya Revolusi Industri di Inggris

4. Mengetahui dampak dari Revolusi Industri.

(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Latar Belakang Terjadinya Revolusi Industri

Revolusi Industri berkembang pertama kali di Inggris. Kondisi kehidupan sosial ekonomi Eropa sebelumnya terjadinya Revolusi Industri sangat mempengaruhi munculnya momentum ini di Inggris. Kehidupan sosial ekonomi Eropa pada masa sebelum munculnya Revolusi Industri ditandai dengan berkembanganya tata kehidupan agraris yang bercocok Feodal. Kondisi ini mulai berubah ketika meletus perang salib (1096-1291) yang memberi ruang hubungan antara negara-negara Eropan dengan dunia Timur. Kebutuhan yang sama akan barang-barang keperluan hidup antara kedua wilayah ini mendorong terbentuknya hubungan perdagangan. Hal tersebut juga mendorong kota-kota dagang Eropa seperti Florence, Venesia, Genoa, dan lain-lain. Ekspansi perdagangan memicu tumbuhnya pusat-pusat kota. Florence menjadi salah satu kota terbesar di Italia dengan kemakmurannya karena manufaktur dan perdagangan tekstil (Perry, 2012: 223).

Munculnya kota-kota dagang ini kemudian diikuti dengan munculnya usaha-usaha industri bersekala kecil yang disebut industri rumah tangga (home industry). Hingga tahun 1200, industri rumah tangga semakin berkembang dengan terbentuknya gilda. Gilda adalah persekutuan industri rumah tangga sejenis hak yang mendapat monopoli dan perlindungan pemerintah. Tahun 1350, di Eropa mulai terbentuk perserikatan kota-kota dagang yang disebut hansa. Hansa dimaksudkan untuk melindungi usaha perdagangan secara mandiri. Dengan pekembangan ini, Eropa mulai memasuki tahap masyarakat industri yang digerakkan oleh sektor perdagangan. Sejak abad ke-14, Inggris di bawah perlindungan Raja Edward III mulai membangun industri-industri laken (sejenis kain wol). D. Revolusi di Inggris Semenjak era Renaissance, ilmu pengetahuan telah berkembang pesat. Para ilmuwan menciptakan penemuan baru.

(7)

abad ke-19. Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin bakar dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik.

Revolusi Industri dapat dikatakan sebagai suatu peristiwa yang mengubah sistem ekonomi agraris menjadi sistem ekonomi industri yang menggunakan tenaga mesin sebagai alat produksinya, menggantikan tenaga manusia dan tenaga hewan. Sebelum dikenal alat-alat mekanis dan otomatis, masyarakat Eropa bekerja dengan menggunakan alat-alat manual (menggunakan tenaga manusia) dan masih mengandalkan kecepatan kedua tangan dan kaki. Artinya, alat-alat tersebut tidak akan berfungsi dan bekerja jika tidak ada tangan atau kaki. Peralatan yang dimaksud seperti cangkul, parang, sekop, gergaji, pisau, pengukur, palu, penenun, pemintal, pancung, jala, pendayung, dan lain-lain (Djaja, 2012:94). B. Sebab-sebab dan Jalannya Revolusi Industri

Revolusi pertama kali di kawasan benua Eropa bermula di negara Inggris. Kemudian pada awal abad ke-19, mulai menyebar ke negara-negara Eropa lainnya dan negara-negara di benua Amerika .

1. Adapun sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya revolusi industri tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama, keamanan di negara Inggris yang mantap. Mantapnya keamanan negara di Inggris pada sekitar abad ke-18, sehingga menjamin seluruh segi kehidupan masyarakat Inggris pada saat itu. begitu pula dengan sistem ekonomi, masyarakat Inggris yang sangat tenang dan tanpa rasa takut menjalankan roda perekonomian mereka.

(8)

dan sebagainya. Gilda baru bekerja apabila ada pesanan. Perkembangan gilda selanjutnya adalah munculnya minat yang luar biasa dari masyarakat Inggris terhadap tempat pengolahan yang lebih memadai seperti pabrik. Maka muncullah kegiatan ekonomi manufaktur dimana pekerja tidak lagi bekerja di rumah-rumah melainkan di tempat-tempat khusus yang disediakan pengusaha sebagai tempat produksi.

Ketiga, Inggris memiliki kejayaan alam terutama batu bara dan bijih besi. Kekayaan SDA tersebut telah membantu Inggris dalam mengembangkan industrinya karena batu bara dan bijih besi sangat diperlukan dalam proses produksi. Batu-batu dijadikan sebagai bahan bakar mesin-mesin dan bijih besi diperlukan untuk industri berat. Kekayaan alam tersebut ditunjang oleh kemampuan dan keinginan manusiannya. Orang Inggris terkenal sebagai orang yang rajin dan tekun dalam penelitian alam. Kemampuan dan keuletan bangsa Inggris itu di dukung oleh beberapa lembaga. Lembaga-lembaga yang mendorong ataupun mensponsori kegiatan Inggris tersebut ada dua lembaga yang bernama

The Royal for Improving Natural Knowledge yang didirikan oleh pemerintah Inggris pada tahun 1662 dan The French Academy of Science yang didirikan pada 1666 oleh pemerintah Inggris. Kedua lembaga tersebut mensposori kegiatan-kegiatan eksplorasi alam, sehingga dengan adanya lembaga-lembaga ini telah mendorong terjadinya penemuan-penemuan baru di kemudian hari.

Keempat, Inggris memiliki banyak daerah jajahan. Kerajaan Inggris pada abad ke 18 memiliki banyak daerah jajahan yang tersebar di benua Afrika dan Asia. Daerah-daerah jajahan inilah yang mendukung kegiatan industri Inggris, karena daerah-daerah jajahan tersebut dapat menyediakan bahan baku yang diperlukan oleh industri Inggris. Selain itu, darah-daerah jajahan tersebut dapat dijadikan sebagai tempat pemasaran hasil industri Inggris.

(9)

Untuk keperluan peternakan domba tersebut, tanah para bangsawan yang tersebar letaknya dikumpulkan dengan cara ditukar-tukar dengan tanah milik petani. Tanah yang berupa tanah padang rumput itu dipagari dan digunakan sebagai penggembalaan domba. Perubahan fungsi tanah menjadi lahan peternakan pun disebabkan harga gandum yang turun.

Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap para petani. Sebelumnya, pada saat tanah pertanian masih diusahakan mereka bekerja sebagai petani penyewa. Sebab tanah di Inggris pada dasarnya adalah milik raja bangsawan. Sejak tanah itu diubah menjadi lahan peternakan jumlah pekerja yang dibutuhkan relatif sedikit. Akibatnya, banyak para petani beralih kerja sebagai pekerja di tambang batu bara dan pabrik-pabrik tekstil. Ada pula yang pergi ke kota yang mencari kerja disana. Namun, lapangan kerja terbatas dan akhirnya muncul gelandangan. Munculnya gelandangan menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah. Pada saat perkembangan industri sangat pesat di perkotaan, pemerintah dapat menanggulangi masalah gelandangan dengan menjadikan sebagai buruh.

Keenam, munculnya paham ekonomi liberal. Kegiatan lain yang mendorong lahirnya Revolusi Industri adalah kegiatan perekonomian. Sejak abad ke-17, dunia peradagangan dan pelayaran di Inggris berkembang sangatlah pesat. Perkembangan itu di buktikan oleh kongsi-kongsi dagang, para kongsi dagang, seperti EIC (East India Company), Virginia Co., Plymouth Co., Massachusets Bay Co., dan lain lain. Maka para kongsi dagang tersebut memperoleh keuntungan dari penanaman modalnya di Inggris dan daerah lainnya. Sebagian besar dari keuntungan itu ditabung di Bank, sehingga secara keseluruhan aktivitas mereka memberi kesejahteraan bagi Kerajaan Inggris. Gejolak masyarakat lainnya adalah munculnya paham ekonomi liberal. Tokoh-tokoh yang mengembangkannya paham ini adalah Adam Smith, Thomas Robert Malthus, David Ricardo, dan John Sturart Mill.

(10)

ekonomi. Lahirnya paham ekonomi liberal di Inggris memantapkan persiapan masyarakat menuju suatu zaman industri. Artinya paham ekonomi liberal memberi peluang bagi perkembangan industri-industri baru di Inggris (Djaja, 2012:95-98).

Ketujuh, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejak awal abad ke-16, Inggris mulai memasuki abad pemikiran yang mengakibatkan munculnya ilmuwan-ilmuwan terkemuka dalam berbagai bidang pengetahuan dan teknologi. Bersama dengan munculnya ilmuwan-ilmuwan baru tersebut, muncul pula ide-ide baru. Perkembangan yang didasarkan atas ide dan gagasan baru tersebut, muncul pula penemuan-penemuan baru yang dapat memperingan segala jenis pekerjaan manusia. Dengan temuan-temuan baru inilah Revolusi Industri dimulai.

2. Jalannya Revolusi Industri

Pada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa berkembang sangat pesat kerajinan dan perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis) yang merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang punggu perekonomian kota. Mereka bersaing secara bebas untuk kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan kerajinan menjadi industri melalui beberapa tahapan seperti berikut.

1) Domestic System

Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah (home industry). Para pekerja bekerja dirumah masing-masing dengan alat yang mereka miliki sendiri. Bahkan, kerajinan yang diperoleh dari pengusaha yang setelah selesai dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan jumlah barang yang dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian, majikan yang memiliki usaha hanya membayar tenaga kerja atas dasar prestasi atau hasil. Para majikan tidak direpotkan soal tempat kerja dan gaji.

2) Manufacture

(11)

dan bagian depan sebagai toko untuk menjual produknya. Hubungan majikan dengan pekerja (buruh) lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu dan jumlah buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga masih berdasarkan pesanan.

3) Factory system

Tahap sistem factory (pabrik) sudah merupakan industri yang menggunakan mesin. Tempatnya didaerah industri yang telah ditentukan, bisa di dalam atau di luar kota. Tempat tersebut untuk tempat kerja, sedang majikan tinggal di tempat lain. Demikian juga toko tempat pemasaran hasil industri diadakan ditempat lain. Jumlah tenaga kerjanya (buruh) sudah puluhan, bahkan ratusan. Barang-barang produksinya untuk dipasarkan.

C. Revolusi Industri di Inggris

Semenjak era Renaissance, ilmu pengetahuan telah berkembang pesat. Para ilmuwan menciptakan penemuan baru. Penemuan besar yang menjadi Perkembangan revolusi industri di Inggris ditandai dengan penemua mesin-mesin yang berguna bagi dunia industri. James Watt pada tahun 1769 menemukan mesin uap. Mesin uap segera dimanfaatkan untuk menggerakkan mesin-mesin industri terutama pada pabrik-pabrik tekstil. Awalnya pabrik-pabrik sangat bergantung pada tenaga air. Oleh karena itu, pabrik harus didirikan di dekat sungai. Dengan menggunakan bahan bakar batu bara, mesin uap temuan Watt, menyebabkan pabrik-pabrik tidak bergantung lagi pada tenaga air dan dapat didirikan dimana saja. Dengan uap seluruh pola kerja berubah karena pekerja lebih lemah, dan kurang ahli dapat diajari beberapa tugas sederhana yang diperlukan untuk menjalankan mesin. Peralihan dari pekerja laki-laki ke perempuan dan anak-anak adalah suatu perubahan yang besar (Perry, 2013: 52).

(12)

mesin uap, penemuan lain yang mendorong munculnya revolusi industri dilakukan oleh Abraham Darby, Insyinyur berkebangsaan Inggris ini berhasil menggunakan batu bara untuk melelehkan besi dengan hasil yang lebih baik. Dengan kedua penemuan ini momentum revolusi industri di Inggris mulai berkembang lebih maju. Pemerintahan Inggris mulai menetapkan langkah-langkah untuk mengembangkan sektor industri, terutama industri wol.

Langkah-langkah yang ditempuh tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Melarang usaha ekspor bahan baku wol ke luar negeri.

2. Membangun pusat-pusat industri wol sebagai industri berbasis rumah tangga.

3. Mengunsang penemu-penemu untuk membimbing para pekerja Inngris. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut di dukung pula dengan situasi politik dan keamanan di Inggris yang relatif stabil dibanding negara-negara lain di Eropa (Djaja, 2012: 99).

Penemuan teknologi baru besar peranananya dalam proses industrialisasi. Hal ini karena teknologi baru dapat mempermudah dan mempercepat kerja industri, melipatgandakan hasil, dan memghemat biaya. Penemuan-penemuan yang penting, antara lain sebagai berikut.

a) Kumparan terbang (flying shuttle) ciptaan John Kay (1733). Dengan alat ini proses pemintalan dapat berjalan secara cepat.

b) Mesin pemintal benang (spinning jenny) ciptaan James Hargreves (1767) dan Richard Arkwright (1769). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda. Temuan ini lebih maju dibandingkan temuan John Hargreaves, yaitu mesin pemintal yang dapat menghasilkan beberapa benang. Mesin tersebut masih digerakan oleh tenaga kuda dan tenaga air.

c) Mesin tenun (merupakan penyempurnaan dari kumparan terbang) ciptaan Edmund Cartwright (1785). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda. Mesin tenun dan puntal temuan Edmund Catrwright menggunakan mesin uap.

(13)

e) Cap selinder ciptaan Thomas Bell (1785). Dengan alat ini kain putih dapat dilukisi pola kembang 200 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan pola cap balok dengan tenaga manusia.

f) Mesin uap ciptaan James Watt (1769). Dari mesin uap ini dapat diciptakan berbagai peralatan besar yang menakjubkan, seperti lokomotif ciptaan Richard Trevethick (1804) yang kemudian disempurnakan oleh George Stepenson menjadi kereta api penumpang. Kapal perang yang digerakkan dengan mesin uap diciptakan oleh Robert Fulton (1814). Mesin uap merupakan inti dari Revolusi Industri sehingga James Watt sering dianggap sebagai bapak Revolusi Industri I.

g) Tahun 1750: Abraham Darby menggunakan batu bara (cokes) untuk melelehkan besi untuk mendapatkan nilai besi yang lebih sempurna.

h) Tahun 1802: Symington menemukan kapal kincir.

i) Tahun 1807: Robert Fulton membuat kapal api yang telah menggunakan baling-baling yang dapat menggerakkan kapal.

j) Tahun 1804: Richard Trevethick membuat kereta uap. k) Tahun 1832: Samuel Mors membuat telegraf

l) Tahun 1872: Graham Bell membuat pesawat telepon m) Tahun 1887: Daimler membuat mobil

n) Tahun 1903: Wilbur Wright dan Orville Wright membuat pesawat terbang (Djaja, 2012: 101-102).

D. Dampak Revolusi Industri

Revolusi Industri mengubah Inggris menjadi negara industri yang maju dan modern. Di Inggris muncul pusat-pusat industri, seperti Lancashire, Manchester, Liverpool, dan Birmingham. Seperti halnya revolusi yang lain, revolusi Industri juga membawa dampak yang luas pada aspek ekonomi, sosial, dan politik, baik di Inggris maupun di negara lain.

1. Dampak di Bidang Ekonomi

(14)

a) Munculnya kapitalisme, akibat dari Revolusi Industri adalah

terbentuknya lapisan masyarakat baru, yaitu masyarakat pemilik modal. b) Pengambilan tanah untuk lahan industri.

Seperti yang telah diuraikan di atas, muncullah masyarakat pemilik modal,. Dengan modal yang dimilikinya, mereka menguasai perekonomian. Bahkan dengan modalnya itu, mereka dapat meluaskan lapangan usaha industrinya. Usaha industri perlu lahan, mereka para pemilik modal membeli tanah-tanah pertanian milik bangsawan. Pada akhirnya pembelian lahan pertanian itu menimbulkan beberapa dampak, yaitu sebagai berikut.

Pertama, para petani yang semula bekerja di lahan milik pertanian milik bangsawan menjadi kehilangan pekerjaan. Mereka berusaha mencari tempat kerja di lain tempat. Ada yang sebagian di antara mereka pindah ke kota bekerja sebagai buruh. Berbeda ketika mereka menjadi petani di tanah-tanah milik bagsawan, upah mereka cukup besar, sebab sistem upah diatur secara bagi hasil panen.

Kedua, lahan pertanian yang diubah menjadi lahan industri, lama-kelamaan menjadi pusat industri dan akhirnya muncullah kota-kota industri. Di Inggris pada saat itu berkembanga kota-kota industri, seperti Manchester, Liverpool, Sheffield dan Birmingham. Di kota-kota industri tersebut, selain tumbuh pabrik-pabrik industri juga tumbuh kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya seperti menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Ketiga, berkembanganya kota industri melahirkan kelas buruh. Pembangunan tenaga mesin di pabrik-pabrik mengakibatkan penggunaan tenaga buruh terbatas. Namun demikan, jumlah mereka tetap banyak. Karena itu, upah buruh menjadi rendah. Akibatnya banyak penggangguran dan kemiskinan.

c) Barang melimpah dan harga murah. Revolusi industri telah menimbulkan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran dengan proses mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan barang-barang yang melimpah. Produk barang menjadi berlipat ganda sehigga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Akibat pembuatan barang menjadi cepat.

(15)

lokal dapat berproduksi sampai taraf internasional. Akan tetapi mengakibatkan pedagang ataupun perusahaan-perusahaan kecil menjadi gulung tikar, atau bisa dikatakan dengan kalah produksi.

2. Dampak di Bidang Sosial

Beberapa akibat Revolusi Industri di bidang sosial sebagai berikut:

a) Berkembangnya urbanisasi, dari perkembangan industrialisasi telah menimbulkan kota-kota pusat-pusat keramaian yang beru. Oleh karena kota dengan kegiatan industrinya tampaknya menjanjikan kefidupan yang lebih layak maka banyak petani desa pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini mengakibatkan kurang baiknya dalam kegiatan pertanian. Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah tenaga kerja makin melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang menggunakan tenaga mesin. Selain itu, jaminan sosial pun kurang sehingga kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan, para pengusaha banyak memilih tenaga buruh dari wanita dan anak-anak yang upahnya lebih murah. b) Munculnya revolusi sosial, pada 1820-an terjadi huru hara yang

ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan nasional ini menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh. Akibatnya, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang menjamin perbaikan nasib kaum buruh dan orang miskin. Undang-undang tersebut, antara lain sebagai berikut.

(1) Tahun 1832 dikeluarkan Reform Biil atau Undang-Undang Pembaharuan Pemilihan. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan hak-hak perwakilan dalam parlemen.

(16)

(3) Tahun 1834 dikeluarkan Poor Law Act atau Undang-Undang Fakir Miskin. Oleh karena itu, didirikan pusat-pusat penampungan dan perawatan para fakir miskin sehingga tidak berkeliaran.

(4) Makin kuatnya sifat individualisme dan menipisnya rasa solidaritas. Dengan adanya Revolusi Industri sifat individualitas makin kuat karena terpengaruh oleh sistem ekonomi industri yang serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa solidaritas dan kekeluargaan (Djaja, 2012: 103-108).

3. Dampak di bidang politik

a) Munculnya gerakan sosialis. Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh kaum pengusaha mulai bergerak menyusun kekuatan untuk memperbaiki nasip mereka. Mereka kemudian membentuk organisasi yang lazim disebut gerakan sosialis. Gerakan sosialis dimotivasi oleh pemikiran Thomas Moren yang menulis buku Utopia. Tokoh yang paling populeh didalam pemikiran dan penggerak paham sosialis adalah Karl Marx dengan bukunya Das Kapital. Kaum sosialis percaya mereka telah melihat suatu pola didalam masyarakat manusia yang jika dimengerti dapat dengan tepat dan bertindak berdasarkannya, akan membawa keselamatan duniawi kepada para pria dan wanita. Oleh karena itu, kaum sosialis juga romantik, karena memimpinkan suatu tatanan baru suatu Utopia masa depan dimana setiap individu dapat menemukan kebahagiaan dan terpenuhi kebutuhannya (Perry, 2013: 66).

b) Munculnya partai politik dalam upaya memperjuangkan nasibnya maka kaum buruh terus menggalang persatuan. Apalagi dengan makin kuatnya kedudukan kaum buruh di parlemen mendorong dibentuknya suatu wadah perjuangan politik, yakni Labour Party (Partai kaum buruh). Partai ini berhaluan sosialis dipihak pengusaha menggabungkan diri didalam partai liberal (Djaja, 2012: 109).

E. Munculnya Kapitalisme Modern

(17)

kota-kota dan para penduduknya merupakan tempat kemakmuran perseorangan yang dikontrol secara sosial. Sistem kapitalisme ini merupakan saingan dari sistem feodalisme yang berati bahwa peranan ekonomi pedesaan bersaing melawan kota-kota yang sudah mulai berkembang.

Sombart mengemukakan lima lembaga terpenting yang merupakan tempat pengumpulan kapital, mereka adalah: (1) Perbendaharaan Paus di Roma, oleh dana dari pemeluk-pemeluknya terutama dikumpulkan secara luar biasa sekali pada zaman Perang Salib, (2) Lapisan ksatria, yang paling penting ialah The Templars, yang kekayaannya meluas ke seluruh Eropa dari Yunani sampai Portugal, dari Sisilia sampai Skotlandia, (3) Perbendaharaan Raja Prancis dan Inggris (4) Bangsawan feodal lapisan atas, (5) kota-kota perdagangan yang penting , Venesia, Millan, Naples, Bologna, dan Florence di Italia, Paris, London, Barcelona, Sevillle, Ghent, Numburg, dan Kohln (Kuntowijoyo, 2005).

Pada awal abad ke-17 Kapitalisme negara di Eropa dikontrol dengan sistem merkantilisme bersamaan dengan makin berkembangnya negara nasional dan kekuasaan raja yang absolut. Merkantilisme sendiri adalah refleksi ekonomis dari perkembangan politik itu sendiri dan kontrol negara atas pasar. Perkembangan ekonomi kapitalis mempunyai banyak akibat, Menurut Schumpeter akibat tersebut ialah: Menghancurkan dunia feodal yaitu manor, desa, gilda-gilda pertukaran.

Akibat langsung dari Revolusi Industri ini adalah terbentuknya lapisan masyarakat baru, yaitu masyarakat pemilik modal. Dengan kekuatan modal, mereka dapat menjalankan dan membangun sektor-sektor induatri di Inggris. Dan para pemilik modal inilah muncul istilah kapital (capital), yang artinya “modal”. Kelompok tersebut berkeuntungan besar dari adanya Revolusi Industri. Yang menimbulkan kapitalisme modern, yang memperlihatkan peranan kaum kapitalis sebagai produsen, pedagang dan sekaligus pembagi barang-barang (Djaja, 2012:105).

(18)

sangat menginginkan adanya kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu dalam usahanya, persaingan yang bebas tanpa adanya campur tangan dari pihak pemerintah, sehingga kemakmuran bangsa dan negara hanya dapat diatur melalui mekanisme pasar (Djaja, 2012:103).

Sampai sekitar empat puluh tahun yang lalu, banyak ekonom selain Marx percaya bahwa proses kapitalis cenderung untuk mengubah bagian relatif dalam total nasional sehingga jelas kesimpulan dari rata-rata menjadi tidak valid oleh kaum kaya yang menjadi makin kaya dan kaum miskin yang semakin miskin, setidaknya secara relatif. Tetapi tidak ada kecenderungan tersebut. Apa pun yang dapat dianggap statistik dirancang untuk tujuan, hal ini pasti bahwa struktur piramida pendapatan, dinyatakan dalam bentuk uang, tidak sangat berubah selama periode yang dicakup oleh material kita-bagi Inggris (Schumpeter, 2003: 105).

Di bidang ekonomi harga barang menjadi murah. Hal itu disebabkan penggunaan mesin-mesin dapat melahirkan produksi secara massal dan biasanya rendah. Jika dibandingkan dengan barang hasil kerajinan tangan, harga lebih mahal. Akibat lain di bidang ekonomi adalah perdagangan dunia semakin maju. Ini disebabkan karena keperluan akan bahan industri dan pasaran untuk industri makin luas. Komunikasi lalu lintas yang semakin ramai mendorong para pengusaha mencari daerah pemesaran.

(19)

ekonomi sudah menjadi sempurna hal ini nampak dalam sisitim kapitalisme aliran klasik.

(20)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehidupan sosial ekonomi Eropa pada masa sebelum munculnya Revolusi Industri ditandai dengan berkembanganya tata kehidupan agraris yang bercocok Feodal. Kondisi ini mulai berubah ketika meletus perang salib (1096-1291). Revolusi Industri dapat dikatakan sebagai suatu peristiwa yang mengubah sistem ekonomi agraris menjadi sistem ekonomi industri yang menggunakan tenaga mesin sebagai alat produksinya, menggantikan tenaga manusia dan tenaga hewan.

Sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya revolusi industri antara lain: (1) Keamanan di negara Inggris yang mantap, (2) Mulai berkembangnya kegiatan kewiraswastaan dan manufaktur, (3) Inggris memiliki kejayaan alam terutama batu bara dan bijih besi, (4) Inggris memiliki banyak daerah jajahan, (5) Terjadinya Revolusi Agraria, (6) Munculnya paham ekonomi liberal, (7) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,.

Pertumbuhan kerajinan dalam proses Revolusi Industri ada beberapa tahap yaitu: (1) Domestic System, tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah

(home industry), (2) Manufacture, merupakan sebuah tempat khusus untuk berkerja agar majikan dapat mengawasi dengan baik cara mengerjakan dan mutu produksinya, (3) Factory System, Tahap sistem factory (pabrik) sudah merupakan industri yang menggunakan mesin.

(21)

Penemuan teknologi baru besar peranananya dalam proses industrialisasi. Hal ini karena teknologi baru dapat mempermudah dan mempercepat kerja industri, melipatgandakan hasil, dan memghemat biaya. James Watt telah menginspirasi banyak penemu. Setelah menemukan mesin uap banyak para ilmuwan yang menemukan peralatan baru.

Seperti halnya revolusi yang lain, revolusi Industri juga membawa dampak yang luas pada, (1) Aspek ekonomi munculnya kapitalisme, dan adanya pengambilan lahan pertanian menjadi lahan industri, (2) Aspek sosial munculnya berkembangnya urbanisasi, munculnya revolusi sosial, (3) Aspek politik munculnya gerakan sosialis, dan partai politik dalam upaya memperjuangkan nasibnya maka kaum buruh terus menggalang persatuan.

Akibat langsung dari Revolusi Industri ini adalah terbentuknya lapisan masyarakat baru, yaitu masyarakat pemilik modal. Dengan kekuatan modal, mereka dapat menjalankan dan membangun sektor-sektor induatri di Inggris. Dan para pemilik modal inilah muncul istilah kapital (capital), yang artinya “modal”. Kelompok tersebut berkeuntungan besar dari adanya Revolusi Industri.

B. Saran

(22)

DAFTAR RUJUKAN

Campbell, E. W. 2004. Merentas Jalan Pembebasan: Lahirnya Gerakan Buruh Dunia Abad XIX. Malang: Penerbit Kijaru School.

Djaja, W. 2012. Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern.

Yogyakarta: Ombak.

Ebenstein, William. 2006. Isme-Isme Yang Mengguncang Dunia. Yogyakarta: Narasi.

Kuntowijoyo. 2005. Peran Borjuasi Dalam Transformasi Eropa. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Perry, Marvin. 2012. Peradaban Barat (jilid I): dari Zaman Kuno hingga Zaman Pencerahan. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Perry, Marvin. 2013. Peradaban Barat (jilid II): dari Revolusi Perancis Hingga Zaman Global. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas LKS IPA berbasis project based learning yang telah dikembangkan adalah Baik (B) berdasarkan penilaian ahli media, ahli materi, peer reviewer, dan guru IPA,

Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah yang Dipungut berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri oleh Wajib Pajak

adalah mahasiswa karni yang sedang menyelesaikart tugas skripsi <lengan j udu1 "Motivasi berprestasi dan lwmunilr.asi efektif a nll!xa orang tu.a dan.

Selain itu munculnya gagasan metode edutainment dalam pembelajaran anak usia dini melalui pembiasan kalimah thayyibah di Kindergarten At-Tazkya Dersalam Kudus

Berisi tentang kesimpulan dari data–data yang telah dianalisa dan selanjutnya akan diberikan saran dari kesimpulan yang telah didapat terutama bagi pihak

Lampiran 7 : Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Kegiatan Praktek Kerja Nyata Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cabang Jember. Lampiran 8 : Daftar

KULAIJAYA, Jumaat 22 Mac 2013 – SM Foon Yew telah berjaya mencipta nama apabila menjadi johan keseluruhan sekolah menengah, sekaligus memberi saingan hebat kepada SMK

Dapat disimpulkan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem negara dan upaya-upaya dalam mewujudkan