• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Sentra Industri Nata De Soya dalam (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Sentra Industri Nata De Soya dalam (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Sentra Industri Nata De Soya dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Dusun Demangan Gunungan Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul

Penulis: Linatun Nafisah Diterbitkan online oleh: Ahmad Taufiqurrohman

Abstrak

Penelitian ini merupakan sebuah pembahasan mengenai kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh UAD (Universitas Ahmad Dahlan) terhadap desa binaannya yaitu dusun demangan gunungan, tema pemberdayaan yang saya ambil adalah tentang peran sentra industri nata de soya dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Tema ini menjadi penting karena pemberdayaan ini dapatmelihat dan menjadikan sebuah permasalahan menjadi asset atau potensi yang bagus sebagai alternatif pengembangan masyarakat, yaitu limbah atau produk samping pembuatan tahu yang biasanya dibuang secara langsung tanpa ada pengelolahan lebih lanjut, dan padahal ketika limbah tersebut dibuang maka limbah tersebut berpotensi merusak lingkungan. Akan tetapi jika memang limbah tahu tersebut dikelolah lebih dahulu, akan dapat bernilai ekonomis, oleh karena itu UAD melihat permasalahan dan potensi ini dijadikan sebagai alternatif pengembangan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dusun demangan gunungan, desa pleret, kecamatan pleret, kabupaten bantul. Dan dijadikan sebagai desa binaan UAD. Upaya pemberdayaan menjadi sangat penting karena diharapkan dari pemberdayaan tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga kemiskinan secara tidak langsung dapat terkikis.

(2)

A. Latar Belakang

Kemiskinan dalam artian proper biasa dipahami sebagai keadaan yang kekurangan, kekuarangan yang dimaksud yaitu kekurangan kebeutuhan Vinansial maupun barang sebagai sarana kelangsungan hidup. Dalam arti yang luas kemiskinan dianggap sebagai fenomena multi face, atau multimeditional. Pada dekade terakhir ini, kemiskinan menjadi topik pembahasan dari beberapa forum diskusi maupun perdebatan ditingkat nasional, walaupun kemiskinan itu sendiri sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Berbagai upaya pembangunan, pengembangan ataupun pemberdayaan yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun lembaga swasta sebagai wujud pengatasan maupun pengurangan tingkat kemiskinan di pandang belum mampu meredamkan tingkat kemiskinan di sejumlah daerah, khususnya di Indonesia. Selama ini kemiskinan lebih sering dikaitkan dengan dimensi ekonomi, karena dengan dimensi inilah kemiskinan lebih mudah untuk diukur, diamati dan diperbandingkan. Padahal kemiskinan itu sendiri juga sangat berkaitan dengan berbgai dimensi seperti dimensi sosial, budaya, sosial politik, lingkungan (alam dan geografis), kesehatan, dan pendidikan, agama dan budi pekerti. Seperti yang dijelaskan oleh Chambers, bahwa kemiskinan adalah suatu integraed concept yang memiliki lima dmensi yaitu:

1. kemiskinan proper

2. ketidak berdayaan (powerless)

3. kerentanan menghadapi situasi darurat (state of emergency) 4. ketergantungan (dependence)

5. keterasingan (isolation) baik secara geografis maupun sosiologis.

Disini Chambers memahami kemiskinan tidak hanya hidup dalam kekuragan dan tingkat pendapatan yang rendah akan tetapi juga banyak hal lain yaitu seperti: tingkat pendidikan ataupun tingkat kesehatan yang rendah, perlakuan tidak adil dalam hukum, kerentanan terhadap ancaman tindak kriminal, ketidak berdayaan menghadapi kekuasaan, dan kteidak berdayaan dalam menentukan jalan hidup sendiri1

Seperti yang diketahui secara umum, Indonesia merupakan daerah yang sangat luas dan angka kemiskinan yang luas pula, sementara badan statistik pusat (BPS) angka kemiskinan DIY mencapai 15,88 persen.2 Lebih tinggi dari angka kemiskinan ditingkat nasional yang mencapai, 11,66 persen. Sedangkan di kabupaten Bantul sendiri jumlah

1Chriswardani Suryawati, Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional, jurnal online, volume 8 no.3, (Semarang Jawa Tengah: Universitas Diponegoro, 2005), Hlm. 121-122

(3)

penduduk miskin mencapai sekitar 14,27 persen,3 dan jika diamati dari Dusun demangan gunungan sangat beragam, hal ini dibuktikan dengan kondisi ekonomi masyarakat itu sendiri, ada yang kondisi ekonomi masyarakatnya menengah kebawah dan ada juga yang kondisi ekonomi menengah keatas karena sebagaian ada yang menjadi pegawai negeri mapun swasta. Dilihat dari kondisi rumah, pekerjaan, dan kondisi lingkungan.4

UAD (Universitas Ahmad Dahlan) adalah salah satu kampus swasta di Yogyakarta yang memiliki kepedulian teradap masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang dianggap kurang mampu, atau dapat di kategorikan miskin. Salah satu upaya bentuk kepedulian terhadap masyarakat yaitu membuat desa binaan melalui KKN (Kuliah kerja nyata). Mahasiswa UAD yang melakukan KKN melihat dengan sudut pandang secara luas bahwa Indonesia sebagaian penduduknya merupakan bermata pencaharian di sektor pertanian. Di sektor pertanian ini, Indonesia menghasilkan banyak hasil bumi berupa sayur mayur, buah-buahan, palawija dan lain-lain. Salah satu hasil komoditas pertanian yang saat ini semakin banyak digunakan sebagai bahan baku agro industri adalah kedelai.

Kedelai sendiri dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan tahu, tempe, dan kecap. Namun pemanfaatan kedelai sendiri hanya terbatas pada produk- produk tersebut. Industri tahu merupakan industri kecil yang banyak tersebar di kota dan di pedesaan. tahu adalah makanan padat yang dicetak dari sari kedelai dengan proses pengendapan protein. Dalam proses pembuatan tahu relatif sederhana, namun selain produk yang diinginkan juga menghasilkan produk sampingan yang tidak diinginkan atau yang sering biasa di sebut sebagai limbah.5

Limbah tahu tergolong menjadi dua, antara lain yaitu limbah padat dan limbah cair, limbah cair dapat digunakan sebagai pakan terbak seperti sapi, kambing, ayam dan lain-lain, maupun diolah menjadi tempe. Sedangkan limbah cair dari pengelolahan tahu masih sangat jarang dimanfaatkan. Limbah cair tahu pada umumnya dibuang secara langsung ke sungai tanpa dikelola terlebih dahulu, padahal limbah tahu sangat berpotensi merusak lingkungan, jika limbah dibuang ke perairan maka akan bisa merusak ekosistem perairan, mencemari air tanah dan permukaan air dapat mengganggu kesehatan masyarakat sekitar.6 Akan tetapi jika 3 Siska Arfiana, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Sentra Produksi Kecil Emping Melinjo Di Dusun Kepuhkulon Wirokerten Banguntapan Bantul, sekripsi tidak terbit, (Yogyakarta : Jurusan PMI Fakultas Dakwah Uin Sunan Kalijaga 2013), Hlm 4

4 Hasil Observasi Pada Tangga l 5 Maret 2016

5 _______, Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Menjadi Nata De Soya Dengan Menggunakan Air Rebusan Kecambah Kacang Tanah Dan Bakteri Acetobacter Xylinum, (Solo Jawa Tengah: Universitas Negeri Solo 2013). Hlm 1-2 diakses pada tgl 10 maret 2016.

(4)

produk samping atau limbah tersebut dapat dikelolah dengan tepat maka akan memiliki nilai ekonomis, karena produk samping atau limbah tersebut masih memiliki kandungan nitrogen yang tinggi, sehingga masih dapat diolah menjadi pupuk cair, bio-gas, atau alternatif bahan baku untuk membuat nata, meskipun sebenarnya nata biasanya dibuat dari air kelapa yang difermentasikan, akan tetapi jika menggunakan produk samping atau limbah tahu hasil dan rasanyapun tak jauh beda, sehingga yang nanti pada akhirnya biasa disebut nata de soya. Mahasiswa UAD melihat potensi yang dirasa cocok jika pengelolahan limbah tersebut diterapkan di masyakat. Yang kemudian sekarang sudah menjadi Desa binaan “Agrowisata Nata De Soya”.7

Masyarakat sangat antusias mendukung karena dirasa apa yang dilakukan oleh UAD sangat bermanfaat, dapat mengisi waktu luang bagi Ibu-ibu, bahkan ada yang sebagaian mengubah profesi pekerjaan yang aslinya petani atau tukang bangunan menjadi orang yang memproduksi nata de soya. Dari sini saya tertarik untuk meneliti lebih lanjut bagaimana peran industri nata de soya dalam meningkatkan ekonomi masyarakatdan juga tentang apa sebenarnya jenis pemberdayaan yang dilakukan oleh UAD (Universitas Ahmad Dahlan) kepada masyrakat dusun demangan gunungan.

B. Kajian teori

1. Pemberdayaan

Berdasarkan tema yang penulis bahas, ada beberapa landasan teori yang dipakai sebagai dasar dalam penelitian ini agar penulisan yang dilakukan oleh penulis lebih terarah dan tepat. Sedangkan pembahasan tulisan ini yang membahas tentang peran dari sentra industri nata de soya, oleh karena itu alangkah baiknya sedikit banyak membahas tentang teori yang berkaitan dengan tema tersebut. Dalam hal interaksi sosialJim ife dan frank tesoriero dalam bukunya menjelaskan bahwa pengembangan masyarakat itu melibatkan pengembangan modal sosial, memperkuat interaksi sosial dalam masyarakat, menyatuhkan mereka, dan membantu mereka untuk saling berkomunikkasi dengan cara yang dapat mengara pada dialog yang sejati, pemahaman dan aksi sosial, karena memang semua pengembangan masyarakat itu mempunyai tujuan membangun masyarakat.8 Dalam perspektif pluralis, Karya alinsky dalam Jim ife danfrank tesoriero pemberdayaan dimaknai sebagai suatu proses menolong kelompok atau individu yang dirugikan untuk

SMK Negeri 1 Jombang). Hlm. 1013 diakses pada tgl 13 maret 2016.

7Http://Blog.Uad.Ac.Id/Rendrawidyatama/2011/03/14/Dasar-Dasar-Jurnalistik/ Diakses Pada Tgl 9

Maret 2016

(5)

bersaing secara lebih efektif dengan kepentingan-kepentingan lain, menolong mereka dengan belajar melalui keterampilan-keterampilan dalam melobi, menggunakan media, melakukan aksi politik, memahami bagaimana manfaat sistem,dan lain sebagainya.9

Jim ife dan frank tesoriero pengembangan masyarakat melalui Industri ini dapat dikatergorikan sebagai pengembangan masyarakat yang terpadu, yang mana pengembangan masyarakat dimaknai sebagai upaya membangun kembali masyarakat sebagai tempat pengalaman penting bagi manusia, memenuhi kebutuhan manusia, dan membangun kembali struktur-struktur negara kesejahteraan, ekonomi global, birokrasi, elite profesional dan sebagainya yang kurang berprikemanusiaan dan sulit untuk diakses.

Pengembangan masyarakat terpadu ini terbagi menjadi pengembangan ekonomi, pengembangan politik, pengembangan lingkungan, pengembangan personal dan pengembangan spiritual, dan yang terakhir pengembangan yang seimbang. Dan pengembangan masyarakat melalui industri yaitu merupakan pengemabangan masyarakat terpadu yang lebih mengarah pada pengembangan ekonomi. Sedangkan pengembangan ekonomi masyarakat sendiri memiliki bentuk yang berbeda dan bentuk ini dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, antara lainpertama pendekatan yang lebih konservatif artinya berupaya mengembangkan aktivitas ekonomi masyarakat sebagian besar dalam parameter konvensional. Keduapendekatan yang lebih radikal, artinya berupaya mengembangkan ekonomi berbasis-masyarakat alternatif.10

pengembangan ekonomi melalui industri ini lebih mengarah pada pengembangan ekonomi masyarakat yang konservatif, karena ada tiga ciri dari pendekatan yang lebih konservatif ini, melainkan dengan menarik industri, dalam artian dengan menarik industri baru ke wilayah lokal dan memberikan lingkungan yang bagus dan berinvestasi. Kedua

melalui industri lokal yaitu dengan memanfaatkan potensi yang lebih besar dalam menggunakan sumber daya, inisiatif, dan tenaga ahli lokal untuk membangun industri lokal baru yang akan dimiliki dan dijalankan oleh orang-orang yang ada di masyarakat lokal. Ketiga pariwisata dengan memanfaatkan dan mengembangkan potensi asset lokal sebagai pariwisata11

2. Peran sentra industri

9Jim ife dan frank tesoriero, Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat Di Era Gobalisasi, (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2006) hlm. 132

(6)

Menurut silkhonze dalam ravik karsidi, Kegiatan pemberdayaan masyarakat harus mampu mengembangkan teknik-teknik pendidikan tertentu yang imajinatif sebagai alternatif penggugah kesadaran masyarakat sehingga orientasi pemberdayaan masyarakat sendiri dapat membantu masyarakat agar mampu mengembangkan diri atas dasar inovasi yang ada, ditetapkan secara partisipatoris, yang pendekatan metodenya berorientasi pada kebutuhan masyarakat sasaran dalam hal yang bersifat praktis, baik dalam bentuk layanan individu maupun kelompok. Peran menjadi petugas pemberdayaan masyarakat sebagai

outsider people bisa dibedakan menjadi tiga bagian, yakni peran konsultan, peran pendampingan dan peran penyampaian informasi.12

Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang diharapkan dapat mampu mengembangkan teknik-teknik pendidikan produksi bahan konsumsi yang imajinatif, pendekatan yang lebih konservatif terhadap pengembangan ekonomi masyarakat berupaya menemukan cara-cara baru untuk membuat masyarakat dapat lebih berpartisipasi dalam ekonomi mainstream yakni dengan cara menghimpun nisiatif. Seperti pendekatan dengan menarik industri baru ke wilayah lokal dan memberikan lingkungan yang bagus untuk berinvensi misalnya seperti pemberdayaan melalui sentra industri nata de soya. Meskipun pendekatan ini memeliki beberapa kekurangan akan tetapi jika pembangunan industri lokal dapat dimiliki dan dijalankan oleh orang-orang yang ada di masyarakat lokal yang lebih besar dalam menggunakan sumberdaya dan potensi yang ada di masyarakat tertentu, maka akan banyak program-program dan program-program tersebut dapat berhasil dalam mengembangkan aktivitas ekonomi serta menjadi kebanggaan dalam potensi lokal13

Jim ife dan frank tesoriero, peran praktik yang dikelompokkan sebagai peran memfasilitasi, yang berkaitan dengan stimulasi dan penunjang pengembangan masyarakat. Ada beragam teknik yang dapat dipilih oleh seorang pengembang masyarakat sebagai alternatif untuk memudahkan sebuah proses. Ada beberapa peran yang spesifik ditemukan, yakni animasi (semangat) sosial, mediasi dan negosiasi, dukungan, membangun konsensus, fasilitasi kelompok, pemanfaatan berbagai keterampilan dan sumber daya, mengatur dan komunikasi personal.14

3. Ekonomi kerakyatan

12Ravik karsidi, pemberdayaan masyarakat untuk usaha kecil dan mikro, jurnal online, volume 3, no. 2 (bogor: institut pertanian bogor, 2007) hlm. 137

13______, laporan kajian industri kerakyatan, (banjar masin:bekerja sama badan perencanaan pembangunan daerah kota banar masin, lembaga penelitian universitas lambung mangkurat, 2012) hlm.22 diakses pada 9 mei 2016

(7)

Asy’arie dalam fredrik benu mengatakan bahwa rakyat secara utuh bukanlah obyek yang bisa ditagkap dan diamati secara visual ekonominya, akan tetapi kata rakyat baru bisa bermakna secara visual jika yang diamati adalah individualitas. Dainy tara dalam fredrik benu konteks sosial memahami kata rakyat terdiri dari satuan individu pada umumnya, atau dapat disebut jenis manusia kebanyakan. Kalau diterjemahkan dalam konteks ilmu ekonomi adalah kumpulan kebanyakan individu dengan ragaan ekonomi yang relatif sama. Membuat perbedaan yang terlihat antara ekonomi rakyat

dengan ekonomi kerakyatan. Ekonomi rakyat dapat dimaknai sebagai satuan (usaha) yang mendominasi ragaan perekonomian rakyat, sedangkan ekonomi kerakyatan lebih merupakan kata sifat, yakni upaya memberdayakan (kelompok atau satuan) ekonomi yang mendominasi struktur dunia usaha.15

Siregar menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan syarat keharusan

(necessary condition) bagi pengurangan kemiskinan. Adapun syarat agar dapat mencukupinya (sufficient condition) ialah pertumbuhan ekonomi yang efektik dalam mengurangi kemiskinan, dalam artian bahwa pertuhan tersebut dapat menyebar disetiap golongan pendpatan, terutama digolongan penduduk miskin (grow with equality).16dapat dipahami bahwa pertumbuhan itu perlu dipastikan terjadi disektor-sektor dimana penduduk miskin bekerja seperti sektor pertanian dan sektor yang padat karya.

15 Fredrik Benu, Ekonomi Kerakyatan Dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat: Suatu Kajian Konseptual, Jurnal Online, Th. 1 No. 10 (Kupang, Ntt: Universitas Nusa Cendana, Kupang, 2002) Hlm.1

(8)

C. Metodologi penelitian

Penulis memilih lokasi penelitian di Dusun Demangan Gunungan, Desa Pleret, kecamatan pleret, kabupaten Bantul karena:

a. Di Desa Demangan merupakan tempat sentra industri yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

b. Karena adanya program KKN dari Unuversitas Ahmad Dahlan memanfaatkan limbah tahu yang seharusnya menjadi masalah karena limbah tahu berpotensi merusak lingkungan dan mengganggu masyarakat sekitar, akan tetapi Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan yang KKN di Desa Demangan melihat problem tersebut bisa dijadikan asset untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sehingga terciptalah produk Nata de soya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif. Karena menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak, metode ini secara langsung menyajikam hakikat hubungan antara peneliti dengan responden, metode ini lebih pekan dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh, metode ini lebih mudah menjawab pertanyaan peneliti.17Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu sempel yang akan digunakan adalah berdasarkan bola salju.18

Secara umum dalam penelitian kualitatif dikenal ada beberapa metode yang digunakan untuk pengumpulan data, beberapa metode tersebut diantaranya yaitu: wawancara, observasi dan dokumentasi.19 Teknik wawancara yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis wawancara tak tersetruktur, wawancara tak terstruktur juga biasa disebut sebagai wawancara mendalam, wawancara intensif, wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka. Wawancara tak terstruktur hampir mirip dengan percakapan informal, metode ini bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk informasi tertentu dari semua informan. Yang informasinya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara. Dan orang yang diwawancarai harus dianggap subyek yang aktif dalam kontruksi kognitif, Pewawancara juga harus menangkap makna pesan dari yang diwawancarai.20

17 Materi Perkuliaha Disampaikan Dalam Mata Kuliah Pengantar Metodologi Penelitian Dengan Aziz Muslim Dalam Perkuliahan UIN Sunan Kalijaga, Tgl 17 September 2015

18Materi Perkuliaha Disampaikan Dalam Mata Kuliah Pengantar Metodologi Penelitian Dengan Aziz Muslim Dalam Perkuliahan UIN Sunan Kalijaga, Tgl 10 mei 2016

19 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta Selatan: Selemba Humanika, 2010), Hlm.116

(9)

Sedangkan teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis observasi terkendali, dengan metode ini perlu adanya penyeleksian mengenai siapa saja pelaku yang perlu diamati oleh peneliti, maka butuh penyeleksian, Hal ini dikendalikan oleh peneliti.21 Teknik dokumentasi digunakan karena sangat banyak fakta yang tersimpan dalam bentuk dokumen sehingga dokumentasi merupakan sumber yang setabil, kaya dan mendorong, juga sebagai penguat data observasi dan wawancara.

Dalam menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi yaitu pemeriksaan yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan

(check and recheck)atau pembanding terhadap data tersebut.22 Dan triangulasi yang digunakan yaitu jenis triangulasi metode. Dan tektik analisis data yang digunakan dalam analisis yaitu model Miles dan Huberman atau biasa disebut dengan model interaktif yaitu mulai dari peoses reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.23

D. Pengamatan dilapangan

UAD (Universitas Ahmad Dahlan) melalui Mahasiswa KKN berupaya melakukan pemberdayaan dengan konsep pemberdayaan secara mendasar,Konsep pemberdayaan secara mendasar berarti menempatkan masyarakat serta institusi-institusinya sebagai kekuatan dasar bagi pengembangan ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Dengan mengembalikan dan menghidupkan sistem pranata sosial dimasyarakat melalui pembangunan sentra industri nata de soya sehingga dapat terbentuk jaringan sosial dan ekonomi masyarakat dusun demangan gunungan, desa pleret ini, Ibu sarmi mengatakan bahwa:

“Ya dulu dilatih satu desa, ngumpul satu desa diajarin bikin nata”24

Keuntungan dari produksi nata sendiri hasil keuntungannya dapat menambah keuntungan atu penghasilan masyarakat, seperti yang dikatakan oleh salah satu warga dusun demangan desa pleret yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan atau pengemasan produk dari sentra industri nata desoya ini, oleh Ibu sulastri bahwa:

kalo keuntungannya untuk bersama, kan kegiatan ini untuk biar bisa rukun guyub”25

21IBID, Hlm. 174

22 Lexy J. Meleong, metodologipenelitian kualitatif, (Bandung: PT pemaja rosdakaryaoffset,1996), hal 117-178

23 Perkuliahan metodologi penelitian dengan Bapak Aziz muslim pada tanggal 17 mei 2016

24 Wawancara dengan Ibu sarmi warga desa demangan gunungan, yang aktif di sentra industri nata de soya bagian pengemasan pada tanggal 28 mei 2016

(10)

Nata adalah sejenis bahan muniman yang dapat dikonsumsi, dan biasa ditemukan di market-market tertentu. Jenis minuman ini biasanya diproduksi dari air kelapa, yang biasa dikenal dengan sebutan Nata de coco, akan tetapi dengan temuan inovasi baru, Nata tak hanya bisa dibuat dari air kelapa, akan tetapi juga bisa dari produk samping atau limbah dari pembuatan tahu, seperti yang diungkap oleh ibu sulastri:

“Iya mbak, nata ini terbuat dari bahan limbah tahu yang biasanya dibuang begitu saja, dan biasanya nata itu terbuat dari air kelapa, biasa dinamakan nata de coco, kalo yang ini nata de soya terbuat dari limbah tahu”26

Produk sampingataulimbah tahu yang memang sebenarnya masih memiliki kandungan nitrogen yang tinggi. Produk samping atau limbah cair tahu yang biasanya dibuang secara langsung ke suangai tanpa dikelolah terlebih dahulu sangat berpotensi merusak lingkungan akan tetapi jika produk samping tersebut dapat dikelolah dengan baik maka akan dapat menghasilkan nilai ekonomis.27

Nilai ekonomis yang terkandung dalam produk samping atau limbah tahu dimanfaatkan oleh UAD melalui Mahasiswa sebagai asset untuk mengembangkan atau meningkatkan ekonomi masyarakat, dan memperbaiki hubungan sinergis antara pranata sosial dan ekonomi masyarakat agar dapat terbentuk jaringan ekonomi masyarakat. Adanya sentra industri nata de soya ini yang dimulai oleh KKN UAD sejak tahun 2010 hingga sekarang tetap bertahan meskipun mengalami penurunan jumlah pemroduksi, karena ada beberapa masyarakat berhenti memproduksi Nata de soya ini, seperti yang dikatakan oleh sebut saja sumiati, beliau mengungkapkan:

“Dulu banyak mbak yang membuat itu, sekarang sedikit”28.

26 Wawancara dengan Ibu sulastri warga desa demangan gunungan, yang aktif di sentra industri nata de soya bagian pengemasan pada tanggal 11 Desember 2016

27Santoso, Mohamad Amin, Endang Suarsini, Bioemidiasi Limbah Cair Tahu Menjadi Nata De Soya Sebagai Pengembangan Bahan Ajar Ipa Terapan Kelas Xi Di Smk Negeri 1 Jombang, (Jombang, Jawa Timur: SMK Negeri 1 Jombang). Hlm. 1013 diakses pada tgl 13 maret 2016.

(11)

Meskipun jumlah pemroduksi semakin sedikit akan tetapi masyarakat khususnya Ibu-ibu tetap ikut berpartisipasi dalam kegiatan, seperti halnya pengemasan produk yang ingin dipasarkan. Kegiatan tersebut dilakukan oleh warga dusun demangan gunungan desa pleret dijadikan sebagai sebuah hiburan dan sebagai pengisi waktu luang bagi para ibu-ibu yang tidak bergelut dalam bidang perkantoran dan sejenisnya seperti yang dikatakan oleh sebut saja Ibu jamilah:

Oh kegiatan ini hanya untuk mengisi waktu luang mas, khususnya untuk ibu-ibu yang bukan PNS, kalo yang PNS kan sudah punya kesibukan sendiri”29

Ada juga yang sebagian mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai kegiatan tambahan dirumah kerena sudah dikenal secara luas bahwa biasanya Ibu rumah tangga itu memiliki kegiatan kesibukan di rumah seperti halnya mencuci baju, memasak nasi dan lain sebagainya, dan setelah melakukan kegiatan kesibukan rumah tangga ibu rumah tangga dapat menamba kegiatan dengan membuat nata, seperti halnya yang dilakukan dan diungkapkan oleh ibu jayan:

“Kalo saya sih jadi ada kegiatan tambahan dirumah, kalo dulu kan selesai pekerjaan rumah seperti nyuci, masak dan lainnya, tidak ada pekerjaan lain lagi, lah kalo sekarang kan jadi ada kegiatan, ya gini.”30

Bahkan ada yang mengungkap bahwa dirinya merasa diuntungkan dengan adanya sentra industri nata de soya ini, karena melihat usianya yang semakin tua, Bapak Jiran mengungkap:

“Kalo saya gini mbak, dulu kan saya kerjanya dipabrik kayu, dan itu kan butuh tenaga yang kuat, lah kalo saya sudah tua seperti ini, keluar dari pabrik kan saya tidak ada pekerjaan lagi, dengan adanya ini saya diuntungkan.”31

Selain itu Ibu sarmi juga merasa diuntungkan karena dulu sebelum adanya gempa di Yogyakarta beliau berjualan Mie ayam, akan tetapi setelah gempa tahun 2006 tersebut rumah bangunannya hancur semuah sehingga Ibu Sarmina belum mempunyai modal untuk memulai usaha Mie ayam tersebut, dan berbagai alternatif pekerjaan dilakukan Ibu, dan salah satunya yaitu sebagai pengemas nata de soya.

29Wawancara dengan Ibu jamilah warga desa demangan gunungan, yang aktif di sentra industri nata de soya bagian pengemasan pada tanggal 11 Desember 2016

30 Wawancara dengan Ibu jayan warga desa demangan gunungan, yang aktif di sentra industri nata de soya bagian produksi pada tanggal 15 maret 2016

(12)

“Iya mbak saya dulu itu jualan mie ayam di depan rumah sini sebelum gempa, tapi karena gempa itu jadi saya masih belum bisa menanam modal buat buka warung mie ayam lagi, ya ini pekerjaan saya sekarang, mengemas nata juga”32

Sudah sangat banyak dan berkali-kali ada studi banding dari luar yang salah satunya yaitu warga dari dusun temanggung.

Para pengunjung sangat antusias mengamati proses pembuatan Nata De Soya. Mulai dari proses pengolahan limbah tahu hingga menjadi nata de soya yang siap dipasarkan. Para pengunjung juga diajak berkunjung ke sebuah pabrik yang menjadi buyer produk desa binaan UAD tersebut yakni CV Agrindo Suprafood yang berada di Kelurahan Jambidan, Banguntapan, Yogyakarta.

HJ Dwi Suhartanti, dosen Prodi Biologi UAD sekaligus ketua Pusat Studi Dinamika Sosial (PSDS) UAD yang mewakili UAD menyambut kunjungan warga Kelurahan Butuh mengungkapkan bahwa UAD akan menerima dengan tangan terbuka apabila nantinya Kelurahan Butuh tertarik untuk dilatih memproduksi nata sehingga diharapkan mereka dapat memajukan perekonomian masyarakat di Kabupaten Temanggung, khususnya Kelurahan Butuh.33

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu sarmina, bahwa:

“Saya lupae mbak kalau nginget satu-satu, iya soalnya sudah sangat banyak sekali studi banding kesini”34

Akan tetapi sangat disayangkan karena ketika mempunyai progres kedepan untuk maju lebih baik, punya rencana untuk memasarkan produk nata de soya ini ke super market-super market ternama, teryata orang yang mempunyai progres dan yang mendorong untuk maju ini meninggal dunia pada tahun 2015. Dan hingga sekarang belum ada kejelasan mengenai keberlanjutan UAD untuk memasarkan produk ini ke market-market ternama.

“Orang yang mempunyai ide penemuan ini sudah meninggal mbak, satu tahun yang lalu, namanya bu duwi, sayang sekali, padahal dulu rencananya mau memasarkan hasil nata de soya ini ke market-marketngoten, tapi nggih nggak papa mbak, mungkin belum rejeki saya. Iya mbak sampai sekarang juga belum ada kabar dari UAD bagaimana kelanjutannya.”35

32 Wawancara dengan Ibu sarmi warga desa demangan gunungan, yang aktif di sentra industri nata de soya bagian pengemasan pada tanggal 28 mei 2016

33Warga temanggung studi banding ke desa binaan UAD, http://fmipa.uad.ac.id/warga-temanggung-studi-banding-ke-desa-binaan-uad-di-bantul/ diakses pada 23 mei 2016

(13)

E. Analisis hasil di lapangan

Analisis deskriptif mengenai hasil dilapangan mulai dari peran sentra industri nata de soya dalam meningkatkan ekonomi masyarakat hingga janis pemberdayaan yang dilakukan oleh UAD (Universitas Ahmad Dahlan) kepada masyarakat dusun demangan gunungan, pleret.

1. Peran industri nata de soya dalam meningktkan ekonomi masyarakat a. Peran

Pemberdayaan yang dilakukan oleh UAD terhadap masyarakat dusun demangan gunungan yaitu melakukan berbagai peran sebagai outsider people yaitu melainkan peran pendampingan, peran pemberi semangat sosial, dukungan, fasilitasi kelompok, pemanfaatan berbagai keterampilan dan sumber daya.Peran pendampingan sesuai dengan yang dijelaskan oleh silkhonze dalam ravik karsidi Peran menjadi petugas pemberdayaan masyarakat sebagai outsider people bisa dibedakan menjadi tiga bagian, yakni peran konsultan, peran pendampingan dan peran penyampaian informasi.36

Peran pemberi semangat sosial, dukungan, fasilitasi kelompok, pemanfaatan berbagai keterampilan dan sumber daya masuk atau sesuai dengan yang dijelaskan olehJim ife dan frank tesoriero,Ada beberapa peran yang spesifik ditemukan, yakni

animasi (semangat) sosial, mediasi dan negosiasi, dukungan, membangun konsensus, fasilitasi kelompok, pemanfaatan berbagai keterampilan dan sumber daya, mengatur dan komunikasi personal.37Dari sini dapat kita lihat bagaimana pentingnya sebuah peran yang terjadi di lapangan peran pendamping, pemberi semangat sosial, dukungan, fasilitasi kelompok, pemanfaatan berbagai keterampilan dan sumberdaya sudah ada, akan tetapi peran tersebut tidak berjalan secara terus-menerus. Sehingga proses berjalannya masyarakat menuju capaian yang ingin dicapai dari pemberdayaan tersebut mengalami kendala seperti halnya sudah banyak masyarakat yang tak lagi berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

b. Peningkatan ekonomi masyarakat Dusun Demangan Gunungan

35 Wawancara dengan Ibu sarmi warga desa demangan gunungan, yang aktif di sentra industri nata de soya bagian pengemasan pada tanggal 28 mei 2016

36Ravik karsidi, pemberdayaan masyarakat untuk usaha kecil dan mikro, jurnal online, volume 3, no. 2 (bogor: institut pertanian bogor, 2007) hlm. 137

(14)

Pemberdayaan yang dilakukan oleh UAD dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dusun demangan gunungan, karena memang upaya pemberdayaan sendiri adalah agar meningkatnya perekonomian masyarakat hal senada juga diungkap oleh Siregar bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan syarat keharusan (necessary condition) bagi pengurangan kemiskinan. Adapun syarat agar dapat mencukupinya

(sufficient condition) ialah pertumbuhan ekonomi yang efektik dalam mengurangi kemiskinan, dalam artian bahwa pertuhan tersebut dapat menyebar disetiap golongan pendapatan, terutama digolongan penduduk miskin (grow with equality).38dapat dipahami bahwa pertumbuhan itu perlu dipastikan terjadi disektor-sektor dimana penduduk miskin bekerja seperti sektor pertanian dan sektor yang padat karya. Sektor padat karya seperti halnya dusun demangan gunungan dengan karyanya nata de soya. 2. Jenis pmberdayaan yang dilakukan UAD dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.

UAD (Universitas Ahmad Dahlan) melalui Mahasiswa KKN berupaya melakukan pemberdayaan dengan konsep pemberdayaan secara mendasar dengan tujuan dapat menempatkan masyarakat sebagai kekuatan dasar bagi pengembangan ekonomi, politik, sosial, dan budaya, dengan melakukan pemberdayaan melalui pendekatan ekonomi kerakyatan, yang mana KKN UAD dengan menarik industri baru ke wilayah lokal tersebut, kemudian memberikan dampingan agar dapat berinvestasi, dan memberikan fasilitas-fasilitas tertentu, yaitu melalui sentra industri Nata de soya.

Realita diatas sesuai dengan yang dikatakan oleh Karya alinsky dalam Jim ife dan frank tesoriero bahwa pemberdayaan dimaknai sebagai suatu proses menolong kelompok atau individu yang dirugikan untuk bersaing secara lebih efektif dengan kepentingan-kepentingan lain, menolong mereka dengan belajar melalui keterampilan-keterampilan dalam melobi, menggunakan media, melakukan aksi politik, memahami bagaimana manfaat sistem, dan lain sebagainya.39

Karena pengembangan masyarakat yang dilakukan UAD adalah dengan menarik atau membuat industri lokal nata de soya maka hal ini juga masuk pada penjabaran yang dijelaskan oleh Jim ife dan frank tesoriero pengembangan masyarakat melalui Industri dapat dikatergorikan sebagai pengembangan masyarakat yang terpadu, yang mana pengembangan 38 Hermanto siregar dan dwi wahyuniarti, dampak pertumbuhan ekonomi terhadap penurunan jumlah penduduk miskin,(bogor: institut pertanian bogor,____) hlm. 27 diakses pada 8 mei 2016

(15)

masyarakat dimaknai sebagai upaya membangun kembali masyarakat sebagai tempat pengalaman penting bagi manusia, memenuhi kebutuhan manusia, dan membangun kembali struktur-struktur negara kesejahteraan, ekonomi global, birokrasi, elite profesional dan sebagainya yang kurang berprikemanusiaan dan sulit untuk diakses.

Pengembangan masyarakat terpadu ini terbagi menjadi pengembangan ekonomi, pengembangan politik, pengembangan lingkungan, pengembangan personal dan pengembangan spiritual, dan yang terakhir pengembangan yang seimbang. Dan pengembangan masyarakat melalui industri yaitu merupakan pengemabangan masyarakat terpadu yang lebih mengarah pada pengembangan ekonomi. Sedangkan pengembangan ekonomi masyarakat sendiri memiliki bentuk yang berbeda dan bentuk ini dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, antara lainpertama pendekatan yang lebih konservatif artinya berupaya mengembangkan aktivitas ekonomi masyarakat sebagian besar dalam parameter konvensional. Keduapendekatan yang lebih radikal, artinya berupaya mengembangkan ekonomi berbasis-masyarakat alternatif.40

Pengembangan ekonomi melalui industri ini lebih mengarah pada pengembangan ekonomi masyarakat yang konservatif, karena ada tiga ciri dari pendekatan yang lebih konservatif ini, melainkan dengan menarik industri, dalam artian dengan menarik industri baru ke wilayah lokal dan memberikan lingkungan yang bagus dan berinvestasi. Kedua

melalui industri lokal yaitu dengan memanfaatkan potensi yang lebih besar dalam menggunakan sumber daya, inisiatif, dan tenaga ahli lokal untuk membangun industri lokal baru yang akan dimiliki dan dijalankan oleh orang-orang yang ada di masyarakat lokal. Ketiga pariwisata dengan memanfaatkan dan mengembangkan potensi asset lokal sebagai pariwisata41

kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh UAD terhadap desa binaannya yaitu merupakan pemberdayaan yang sifatnya lebih kepada pembangunan ekonomi yang konsevatif karena dapat dilihat dari cirinya yaitu dengan melalui industri lokal yaitu dengan memanfaatkan lebih tenaga ahli lokal untuk membangun industri lokal baru, yang menjadi milik masyarakat dan dijalankan oleh masyarakat. Meskipun ada ikut campur UAD didalamnya.

(16)

Kegiatan pemberdayaan yang ini juga dapat dikatakan sebagai ekonomoni kerakyatan

sesuai dengan yang dijelaskan Asy’arie dalam fredrik benu bahwaada perbedaan yang terlihat antara ekonomi rakyat dengan ekonomi kerakyatan. Ekonomi rakyat dapat dimaknai sebagai satuan (usaha) yang mendominasi ragaan perekonomian rakyat, sedangkan ekonomi kerakyatan lebih merupakan kata sifat, yakni upaya memberdayakan (kelompok atau satuan) ekonomi yang mendominasi struktur dunia usaha.42

F. Kesimpulan

Upaya pemberdayaan masyarakat adalah hal yang penting, karena dari pemberdayaan masyarakat itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, Sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi kemiskinan di masyarakat. Ada 6 peran yang ditemukan dalam kegiatan upaya pemberdayaan ini, yakni peran pendampingan, pemberi semangat sosial, dukungan, fasilitasi kelompok, pemanfaatan berbagai keterampilan dan sumber daya. Pemberdayaan yang dilakukan UAD merupakan jenis pengembangan masyarakat terpadu yang mengarah pada pengembangan ekonomi yang konservatif, artinya dengan menarik atau membangun industri lokal, demi meningkatnya perekonomian masyarakat.

(17)

Daftar pustaka:

______, laporan kajian industri kerakyatan, banjar masin:bekerja sama badan perencanaan pembangunan daerah kota banar masin, lembaga penelitian universitas lambung mangkurat, 2012

_______, Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Menjadi Nata De Soya Dengan Menggunakan Air Rebusan Kecambah Kacang Tanah Dan Bakteri Acetobacter Xylinum, Solo Jawa Tengah: Universitas Negeri Solo 2013

Arfiana, Siska, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Sentra Produksi Kecil Emping Melinjo Di Dusun Kepuhkulon Wirokerten Banguntapan Bantul, sekripsi tidak terbit, Yogyakarta : Jurusan PMI Fakultas Dakwah Uin Sunan Kalijaga 2013

Benu, Fredrik, Ekonomi Kerakyatan Dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat: Suatu Kajian Konseptual, Jurnal Online, Th. 1 No. 10 Kupang, Ntt: Universitas Nusa Cendana, Kupang, 2002

Ghony, M. Njunaidi Dan Almanshur, Fauzan, Metodologi Penelitian Kualitatf, Yogyakarta: Perpustakaan Nasional, Katalong Dalam Terbitan(KDT), 2014

Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta Selatan: Selemba Humanika, 2010

Ife, Jim dan tesoriero, frank Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat Di Era Gobalisasi, Yogyakarta: pustaka pelajar, 2006

karsidi, Ravik, pemberdayaan masyarakat untuk usaha kecil dan mikro, jurnal online, volume 3, no. 2, bogor: institut pertanian bogor, 2007

Meleong, Lexy J, metodologipenelitian kualitatif,Bandung: PT pemaja rosdakaryaoffset,1996 Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah),Jakarta: Bumi Aksara, 2006

Santoso, Mohamad Amin, Endang Suarsini, Bioemidiasi Limbah Cair Tahu Menjadi Nata De Soya Sebagai Pengembangan Bahan Ajar Ipa Terapan Kelas Xi Di Smk Negeri 1 Jombang,Jombang, Jawa Timur: SMK Negeri 1 Jombang

Siregar, Hermanto dan wahyuniarti, dwi, dampak pertumbuhan ekonomi terhadap penurunan jumlah penduduk miskin, bogor: institut pertanian bogor,____

Suryawati, Chriswardani, Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional, jurnal online, volume 8 no.3, Semarang Jawa Tengah: Universitas Diponegoro, 2005

Http://Blog.Uad.Ac.Id/Rendrawidyatama/2011/03/14/Dasar-Dasar-Jurnalistik/

http://fmipa.uad.ac.id/warga-temanggung-studi-banding-ke-desa-binaan-uad-di-bantul/

Referensi

Dokumen terkait

(2) Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan dengan alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) batal demi hukum dan pengusaha wajib mempekerjakan kembali pekerja /

Transaksi pembayaran yang dipergunakan toko online ini dilakukan secara offline payment yaitu pembayaran yang dilakukan melalui transfer antar rekening bank atau ATM (anjungan

Belajar adalah suatu proses menciptakan suatu hubungan pengetahuan yang dapat dipahami dari sesuatu yang baru dan menjadikan beberapa unsur dan menciptakan hubungan

Hijauan sebagai bahan pakan ternak mengandung glikosida sianogenik yang merupakan metabolit sekunder yang dapat menghasilkan HCN yang bersifat toksik pada pemecahan

The reason why at those meeting has the highest and the lowest percentage of content cross was how much the teacher asked questions (asking questions content

Laporan akhir ini disusun untuk mengetahui penerapan sistem perpetual dan metode FIFO pada persediaan barang dagang PD Manau Jaya.. Data yang digunakan dalam

Tax avoidance merupakan cara yang diperbolehkan oleh negara untuk dilakukan oleh suatu perusahaan, sedangkan cara yang tidak diperbolehkan adalah penggelapan pajak

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan