• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemanfaatan ruang dan transportasi docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pemanfaatan ruang dan transportasi docx"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A. PENDAHULUAN

Mengingat penting dan strategisnya peran lalu-lintas dan angkutan jalan yang menguasai hajat hidup orang banyak, maka kepentingan masyarakat umum sebagai pengguna jasa transportasi perlu mendapatkan prioritas dan pelayanan yang optimal baik dari pemerintah maupun penyedia jasa transportasi. Selain itu perlindungan hukum atas hak-hak masyarakat sebagai konsumen transportasi juga harus mendapatkan kepastian. Penyelenggaraan lalu-lintas dan angkutan jalan juga perlu dilakukan secara berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar lebih luas jangkauan dan pelayanannya kepada masyarakat, dengan tetap memperhatikan kepentingan umum, kemampuan masyarakat, kelestarian lingkungan, dan ketertiban masyarakat dalam penyelenggaraan lalu-lintas dan angkutan jalan sekaligus mewujudkan sistem transportasi nasional yang handal dan terpadu.

Sesuatu hal apapaun itu pasti memiliki permasalahan sama halnya dengan sistem transportasi perkotaan. Permasalahan seperti kemacetan (congestion), keterlambatan (delay), polusi udara, dan pemborosan energi merupakan sebagian dari sekian banyak permasalahan yang dihadapi suatu kota berkaitan dengan masalah transportasi. Permasalahan ini berkaitan erat dengan pola tata guna lahan, karena sektor ini sangat berperan dalam menentukan kegiatan dan aktivitas pergerakan yang terjadi. Permasalahan ini bila tidak segera ditangani dengan suatu sistem dan solusi yang tepat, akan dapat memperbesar dampak dan permasalahan yang ditimbulkan serta pemborosan penggunaan energi yang sia-sia. Untuk memberikan alternatif pemecahan yang tepat, maka diperlukan suatu sistem pendekatan yang tepat pula yang mencakup seluruh aspek yang terkait.

(2)

Seiring dengan perubahan iklim (climate change) transportsi berkelanjutan menjadi sesuatu hal yang wajib dipatuhi dalam setiap perencanaan siatem transportasi. Sistem transportasi berkelanjutan (sustainable transportasion) menjadi sebuah jawaban dari tantangan yang dihadapi planner dan menjadi trend dalam dewasa ini, perkembangan kota biasanya dibarengi dengan masalah kemacetan lalu-lintas dan polusi udara. Strategi apa yang harus ditempuh untuk mengatasi hal tersebut merupakan perdebatan yang panjang. Para pendukung new urbanism percaya bahwa kemacetan dan polusi bisa ditanggulangi dengan memaksakan lebih banyak orang dan kendaraan dalam kawasan yang sempit. Dengan lebih terkonsentrasi, penyediaan angkutan umum bisa lebih baik dan efisien, sehingga orang akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan cenderung menggunakan angkuatan umum, bersepeda atau berjalan kaki. Sebaliknya budaya sub urban dengan gagasan urban sprawl menganggap bahwa kemacetan disebabkan karena terlalu banyaknya kendaraan di wilayah yang sempit, dan pada gilirannya kemacetan memperparah polusi. Oleh karena itu kota harus dibiarkan berkembang menyebar, untuk menyebar lalu-lintas dan tidak terfokus pada satu satu kota saja. Ada tiga pilar yang menyokong keseimbangan sistem lalu-lintas di wilayah kota, yaitu: perencanaan guna lahan, pembatasan lalu-lintas mobil pribadi, dan pengembangan transportasi umum.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Soekartawi (1990:27) “melalui perencanaan regional diharapkan semua daerah dapat melaksanakan pembangunan secara proporsional dan merata sesuai dengan potensi yang ada di daerah tersebut”. Dengan demikian, perencanaan pembangunan daerah akan dapat lebih efektif jika di lakukan oleh pemerintah daerah setempat, hal ini dikarenakan pemerintah daerah lebih tahu apa saja yang menjadi kebutuhan dan kepentingan masyarakat di daerah sehingga proses pembangunan di daerah dan pemerataan hasil-hasilnya dapat lebih efektif dan efisien.

(3)

optimal guna memenuhi kebutuhan masyarakat serta mencapai target atau tujuan pembangunan yang luas. Dengan demikian perencanaan pembangunan memegang peranan penting sebagai pedoman pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan daerah,

Sistem transportasi dan terutama infrastruktur jalan raya merupakan salah satu alat terpenting untuk mencapai standar kehidupan yang tinggi. Ini membawa konsekuensi penggunaan teknologi baru dan lebih canggih, seperti interchanges, jalan-jalan layang (fly overs), jalan bebas hambatan (freeways), jalur kereta layang (elevated railways track), tanda-tanda lalu lintas yang terkoordinasi, dan sebagainya untuk menampung kecepatan yang lebih tinggi dan aliran (jumlah) lalu lintas yang lebih besar, terutama di daerah perkotaan. Sebaliknya, meningkatnya jumlah lalu lintas kendaraan bermotor meningkatkan pula kemacetan lalu lintas dan pencemaran udara, serta kebisingan. Perlu ada usaha-usaha untuk mengatasi masalah tersebut, yang harus dilakukan secara terpadu, seperti penataan ruang kota, pengaturan lalu lintas, pemanfaatan energi alternatif untuk kendaraan bermotor, penggunaan angkutan cepat masal (mass rapid transit), dsb. Ada lima unsur pokok transportasi, yaitu:

(4)

Transport jalan raya seringkali dikatakan sebagai urat nadi bagi kehidupan dan perkembangan ekonomi, social, dan mobilitas penduduk yang tumbuh mengikuti maupun mendorong perkembangan yang terjadi pada berbagai sector dan bidang kehidupan tersebut. Dalam hubungan ini transportasi khususnya transportasi jalan raya, menjalankan dua fungsi, yaitu sebagai unsur penting yang melayani kegiatan-kegiatan yang sudah/sedang berjalan (the servicing function) dan sebagai unsur penggerak penting dalam proses pembangunan (the promoting function). (Kamaluddin, 2003: 53)

C. PEMBAHASAN

Malang Raya yang kini menjadi kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya terus melakukan pembangunan, yang dalam prosesnya tidak terlepas juga dari permasalahan. Dimana permasalahan yang dihadapi Kota Malang khususnya, pada dasarnya sangat kompleks dan saling berkaitan satu sama lain. Diantaranya adalah permasalahan sosial, yaitu masalah kependudukan dan pemanfaatan ruang. Permasalahan kependudukan adalah jumlah penduduk Kota Malang yang selalu melonjak naik dari tahun ke tahun, baik yang diakibatkan oleh kelahiran maupun urbanisasi. Kelengkapan fasilitas yang dimiliki Kota Malang (pendidikan, perdagangan, industri) telah mampu menarik masyarakat daerah sekitarnya untuk bermukim di kota ini. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan perumahan dan permukiman selalu meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas yang secara otomatis kebutuhan akan ruang pun juga akan meningkat. Padahal kita ketahui daya dukung kemampuan perkotaan, khususnya Kota Malang kian terbatas dalam penyediaan lahan yang luasnya tidak pernah bertambah sehingga seringkali hal ini menambah rumitnya persoalan yang dihadapi oleh pemerintah Kota Malang dalam hal penyediaan dan pengaturan lokasi bagi perumahan dan permukiman di Kota Malang.

(5)

rumah makan, penyedia layanan jasa, dan tempat hiburan. Semuanya menjadi satu kesatuan, apalagi ditambah dengan pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang jalan Soekarno Hatta terutama di depan Taman Krida Budaya, menambah kemacetan di Jalan. Jalan Sukarno Hatta yang berada di sisi selatan setelah RM Ringin Asri banyak didirikan ruko dan fasilitas fasilitas baik pertokoan maupun olahraga, sehingga terkadang jika jam – jam tertentu sangat padat dan macet. Dalam sistem transportasi jalan jaringan jalan dan keadaan bermotor tidak dapat dipisahkan. Jumlah aakibat dari semuanya itu, transportasi yang baik dapat memberikan kenyamanan, biaya murah dan efisiensi waktu, volume serta pola lalulintas pada jaringan transportasi akan mempunyai distribusi dan pola transportasi tersendiri.

Sumber : Syarifah Aini

(6)

D. KESIMPULAN

Transportasi yang baik yaitu transportasi yang dapat memberikan kenyamanan, biaya murah dan efesiensi waktu. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki flow/jaringan transportasi untuk mengurangi masalah yang muncul yaitu dengan melakukan intervensi pada sarana transportasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberlakukan system angkutan massal, dimana dengan hal tersebut kita dapat mengurangi system pergerakan pada jalan raya, juga sebagai suatu langkah antisipasi dalam peningkatan kepadatan lalu lintas. Sebaran geografis antara tata guna tanah (sistem kegiatan) serta kapasitas dan lokasi dari fasilitas transportasi (sistem jaringan) digabung untuk mendapatkan volume dan pola lalu lintas (sistem pergerakan). Volume dan pola lalu lintas pada jaringan transportasi akan mempunyai efek feedback atau timbal balik terhadap lokasi tata guna tanah yang baru dan perlunya peningkatan prasarana.

Ada 2 masalah dalam meminimalkan pergerakan akibat land use yaitu :

1. Bangkitan lalulintas, Bangkitan lalu lintas tergantung dari land use sebuah daerah (permukiman, perkantoran, industry, perdagangan, dll) mempunyai karakteristik bangkitan lalu lintas maupun pergerakan yang berbeda-beda. Beberapa tipe antara lain :

a) Tipe land use yang menghasilkan lalu lintas yang berbeda dengan land use lainnya.

b) Land use yang berbeda menghasilkan tipe lalu lintas yang berbeda (pejalan kaki, truk, mobil)

c) Land use yang berbeda menghasilkan lalu lintas pada waktu yang berbeda. 2. Jarak yang terlalu jauh, mengakibatkan land use yang jauh jaraknya bakal

ditinggalkan dan akan beralih fungsi, sehingga alih fungsi ini akan menimbulkan masalah baru.

Dalam hal ini perlunya dalam rencana tata guna lahan memperhatikan zona-zona pembagian berdasarkan aktivitas penduduk yang saling berkaitan juga dalam rencana kota distribusi penduduk juga harus diperhatikan.

(7)

sintabaskoro.wordpress.com

Referensi

Dokumen terkait

Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Jawa (Sudaryanto, 1992: 46) dijelaskan bahwa kata majemuk dapat dibentuk dengan cara sebagai berikut. a) Penghadiran makna baru yang

Phenomenology yang dimaksud adalah phenomenology -nya Edmund Husserl (1859-1938), dimana dikemukakan bahwa objek ilmu tidak terbatas pada yang empirik ( sensual ), melainkan

Pada umumnya remaja gampong Lampeunerut Ujong Blang adalah asli penduduk gampong Lampeuneurut Ujong Blang, mereka adalah anak-anak asli dari keluarga masyarakat

Cairan dingin kemudian dapat digunakan untuk mengekstrak panas dari ruang penyimpanan atau pendinginan daerah, panas ini menguap dingin, rcairan

Metode aplikasi bakteri tidak berpengaruh nyata terhadap berat tajuk tanaman, panjang akar dan tinggi tanaman tetapi dipengaruhi oleh jenis bakteri, semua bakteri yang

biaya honor pa/kpa. Identifikasi Harga Satuan Tahap Penyusunan Anggaran.. Melakukan identifikasi komponen utama dan komponen-komponen pendukung kegiatan yang diperkenankan

Burung adalah anggota kelompok Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap..

Metode pendekatan yang dilakukan yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang stunting dan dampaknya, menjelaskan cara pemberian asupan makanan bergizi melalui kegiatan