MENYUSUN HARGA PERKIRAAN
Burhanudin
Menyusun Harga Perkiraan
Program Pelatihan Diklat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
Jenjang Muda
Unit Kompetensi 05 – Menyusun Harga Perkiraan Sendiri
Penulis Burhanudin
Media Pembelajaran Tim Materi Pelatihan Direktorat Pelatihan Kompetensi LKPP
Tanggal 31 Januari 2016 Versi 2
Informasi
Umum
BAB I
PENDAHULUAN
Mampu menyusun harga perkiraan pada pengadaan barang/jasa melalui analisis pasar
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
1. Menetapkan tujuan dan prioritas analisis pasar meliputi kegiatan
Menetapkan tujuan analisis pasar, Menetapkan prioritas analisis pasar. 2. Melakukan analisis pasar meliputi kegiatan Menyusun rencana kegiatan
analisis pasar berdasarkan tahapan kegiatan analisis pasar, Menganalisa kondisi pasar, Menyusun alternatif harga dan produk yang memenuhi spsifikasi teknis.
3. Menetapkan harga perkiraan meliputi kegiatan, Mengidentifikasi harga satuan sebagai bagian dari harga perkiraan, Menyusun harga perkiraan sesuai ketentuan, Menetapkan harga perkiraan sesuai dengan ketentuan.
Gambaran Umum
Pemenuhan Obyektif (Meet Objective) Prinsip-prinsip (Principles) Kompetensi (Competencies) Kepatuhan (Compliance) HPS Paket PaketPengadaan Prioritasasi Analisa Pasar
Penetapan Harga
Landasan Kerangka Umum Penentapan Harga Perkiraan (HPS)
“serangkaian proses analisa kuantitatif dan berdasarkan data (survei) yang dapat dipertanggung
jawabkan untuk suatu barang/jasa yang akan diakusisi melalui
BAB II
MENETAPKAN TUJUAN
DAN
PRIORITAS ANALISIS
Di sebut pasar jika semua kriteria berikut ada secara bersamaan :
Analisis Pasar
Overview
Proses interaksi antara pembeli dan penjual
melalui sistem atau prosedur dan institusi tertentu
yang memungkinkan harga barang atau jasa
terbentuk dalam suatu mekanisme pertukaran
• Ada dua pihak atau lebih,
• Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin bernilai bagi pihak lain, • Masing-masing pihak dapat berkomunikasi, dan
Berbagai Kemungkinan Kombinasi persaingan Pasar
Penawaran (Supply)
Banyak Penjual Sedikit Penjual Satu Penjual
Permintaan (Demand)
Banyak Pembeli Persaingan
Sempurna Oligopoli Monopoli Sedikit Pembeli Oligopsoni Oligopoli /
Oligopsoni
Monopoli Terbatas Satu Pembeli Monopsoni Monopsoni
Terbatas
Monopoli / Monopsoni
Persaingan
Pasar
Pilihan strategi yang bisa diambil ketika berurusan
dengan pasar monopoli/pasar yang terdistorsi
1. Source globally . 1. Mencari sumber secara global
2. Redefine the market that we are dealing with 2. Mendefinisikan ulang pasar yang disasar
3. Develop another Supplier: Supplier Development ..
3. Mengembangkan penyedia lain : Pengembagan Penyedia
4. Increase Mutual Dependency 4. Meningkatkan ketergantungan yang saling
menguntungkan
5. Better information on the supplier 5. Mendapatkan informasi yang lebih baik atas pemasok
6. Challenge the ‘reputation’ of the suppliers 6. Menggali /mempertanyakan 'reputasi' pemasok /
7. Non price negotiation variables .. 7. Melakukan negosiasi variable variable lain selain harga
8. Involve other stakeholders . 8. Melibatkan pihak lain yang berkepentingan
9. Make ‘In House’ .. 9. Membuat sendiri (swakelola)
10. Lease not buy . 10. Menyewa (bukan membeli)
11. Timing of purchase .. 11. Mengatur waktu pembelian
12. Long term contracts 12. Melakukan kontrak jangka panjang
• Pemahaman yang memadai mengenai pasar sangat diperlukan baik untuk penjual maupun pembeli.
• Organisasi dihadapkan kepada adanya ketidakpastian akibat perubahan dan dinamika pasar dimana bisa mendapatkan barang dan jasa sbg bahan baku produksi atau kegiatandan menjual produk atau jasanya.
• Salah satu faktor penentu keberhasilan : kemauan dan kemampuan
organisasi atau perusahaan untuk mengantisipasi, menerima dan beradaptasi dengan perubahan, termasuk diantaranya adalah perubahan pasar.
• Analisis Pasar bagi pembeli...terkait 3 (tiga) pertanyaan . – what and how much to buy
– where to buy
–
Analisis pasar membantu organisasi untuk lebih memahami tentang: • Produk-produk apa saja yang tersedia yang dapat memenuhi kebutuhan
• Siapa sajakah produsennya
• Siapa saja pembeli dan/atau konsumennya
• Bagaimana kondisi persaingan yang ada di pasar
Penawaran Permintaan
Harga Kuantitas Harga Kuantitas
1.000 100 1.000 1.200 1.250 200 1.250 1.100 1.500 300 1.500 1.000 1.750 400 1.750 900 2.000 500 2.000 800 2.250 600 2.250 700 2.500 700 2.500 600 2.750 800 2.750 500 3.000 900 3.000 400 3.250 1.000 3.250 300 3.500 1.100 3.500 200
Analisis Pasar
• Ruang lingkup analisis pasar dalam penentuan besarnya total perkiraan biaya pekerjaan,
meliputi tahapan:
a. Penyusunan Anggaran pada tahap perencanaan umum b. Penetapan Harga Perkiraan
pada tahap persiapan pengadaan
Risiko
Analisis Pasar
Penyusunan anggaran yang tidak tepat dapat mengakibatkan
dua keadaan sebagai berikut:
Analisis Pasar
Bila perkiraan biaya pekerjaan ditetapkan terlalu
rendah
, maka besar kemungkinan proses
pelaksanaan pengadaan pada tahap pemilihan akan
mengalami kegagalan.
Bila penetapan biaya pekerjaan terlalu tinggi
akan menimbulkan biaya kesempatan (opportunity
cost) mengingat terbatasnya sumber dana ditengah
jumlah kebutuhan yang tak terbatas.
Apabila HPS yang ditetapkan terlalu rendah, besar kemungkinan
pengadaan mengalami kegagalan karena penawaran penyedia berada di atas HPS sehingga tidak ada yang dapat ditetapkan sebagai pemenang.
Apabila HPS yang ditetapkan terlalu tinggi, terdapat kemungkinan terjadinya kerugian negara apabila pihak
berwenang menemukan adanya
perbuatan melawan hukum baik yang disengaja maupun tidak. Tuduhan adanya penggelembungan harga atau mark up
sangat mungkin terbukti bila HPS yang ditetapkan melebihi harga pasar tanpa ada penjelasan yang dipertanggungjawabkan.
Analisis Pasar
• Pengadaan
item yg belum pernah dilaksanakan
(pengadaan perdana).
•
Jeda waktu yang relatif lama
atas Analisis Pasar yang telah dilakukan.
•
Perubahan pasar dan teknologi.
•
Besarnya jumlah belanja.
• Besarnya
dampak terhadap organisasi
.
Penentuan Prioritas Untuk
Analisis Pasar
• Sumbu Y, memperlihatkan tingkat resiko/dampak barang/jasa yang akan diadakan terhadap
organisasi/instansi. Contoh operasionalisasi:
o Dampak tinggi: kinerja organisasi sangat terganggu
o Dampak sedang: kinerja cukup terganggu
o Dampak rendah: kinerja relatif tidak tergangggu
o Dampak dapat diabaikan: program atau kegiatan masih dapat berjalan secara normal meski produk barang/jasa dimaksud tidak tersedia.
menentukan prioritas pengadaan: Supply Positioning Model. Model ini direpresentasikan
dengan 2 (dua) sumbu yaitu X dan Y
Penentuan Prioritas Untuk
Analisis Pasar
• Sumbu X merepresentasikan nilai pengadaan/pembelian rata-rata pertahunnya.
BAB III
MELAKUKAN
ANALISIS PASAR
• Mendefinisikan secara jelas tujuan dan elemen analisis pasar
• Mengidentifikasi sumber-sumber data dan informasi yang potensial • Menentukan model analisis pasar
• Menguraikan kegiatan kunci serta menyusun jadwal untuk menyelesaikan analisis pasar.
• Mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan untuk mendukung analisis seperti
Persiapan Kegiatan Analisis
Pasar
Tahap Kegiatan Analisis
Pasar
Mendapatkan Informasi Pasar Jenis Data • Data primer • Data sekunder Sumber Data • Data internal • Data eksternal
Cara Perolehan Data
• Permintaan formal atas Informasi
(Formal Request for Information)
• Pendekatan bebas untuk pengumpulan informasi
Menganalisis Informasi Pasar
• Pengolahan Data dan Informasi Pasar • Analisis Data dan Informasi Pasar
Model analisis pasar : penyusunan anggaran maupun penyusunan HPS, yaitu:
• Supplier Preferencing Model Serta • Supply Chain Analysis dan
• Analisis harga dan biaya (cost and price analysis).
Melakukan Analisis
Melakukan Analisis
Pasar
Penilaian Tingkat Persaingan Pasar
Prediksi Perkembangan Pasar
Karakteristik Pasar Berdasarkan analisis Kuantitatif Pemicu Pasar (Market Driver)
Dari sisi biaya produksi, struktur harga Dasarnya terdiri dari elemen berikut ini: ♦ Biaya bahan langsung (direct material) ♦ Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) ♦ Biaya Overhead (overhead)
♦ Keuntungan (Profit).
Penilaian Harga
Meski batas maksimum perhitungan keuntungan dalam HPS adalah 15%, penyedia tidak dinyatakan tidak boleh memperoleh keuntungan di atas 15%. Meski harga yang ditawarkan penyedia sama dengan harga pasar, namun karena mempunyai keunggulan
komparatif maupun kompetitif disamping para pesaingnya, mungkin penyedia akan memperoleh keuntungan di atas15%. Sampai saat ini, tidak ada larangan atau batasan
maksimal yang tegas dalam berbagai ketentuan yang berlaku tentang realisasi keuntungan rekanan dalam pelaksanaannya.
1) Membangun variabel segmentasi berdasarkan pengetahuan pasar yang dimiliki. 2) Menyaring beberapa segmen berdasarkan pengetahuan dan logika umum
3) Mengidentifikasi risiko dan peluang dari setiap segmen, dan pilih segmen yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan instansi.
Segmentasi Pasar
Penyedia
Setelah tahap satu dilakukan, mungkin akan terbentuk sangat banyak jumlah segmen, namun sebagian besar diantaranya akan tersaring keluar
selama proses berlangsung karena mungkin tidak sesuai dengan spesifikasi kebutuhan organisasi.
Penjual / Pembeli
Pembayaran Oleh Pembeli
Penerimaan oleh Penjual
Perhi-tungan Nilai Tambah PPN Setor Kas Negara Akumu-lasi Kas Negara Harga Pokok Pembelian
Harga
Beli PPN
Total
Bayar Harga Jual PPN
Total Terima Pajak Masukan Pajak Keluaran 0 10% Bahan Baku }--- --- ---> 2.000.000 A - - - 2.000.000 200.000 2.200.000 200.000 200.000 200.000 Proses I }--- --- ---> 1.000.000 B 2.000.000 200.000 2.200.000 3.000.000 300.000 3.300.000 200.000 300.000 100.000 300.000 Proses II }--- --- ---> 1.500.000 C 3.000.000 300.000 3.300.000 4.500.000 450.000 4.950.000 300.000 450.000 150.000 450.000 Proses III }--- --- ---> 1.100.000 D 4.500.000 450.000 4.950.000 5.600.000 560.000 6.160.000 450.000 560.000 110.000 560.000
Analisis Pajak Pertambahan
Analisis Pajak Pertambahan
Nilai
Dokumentasi Pelaksanaan
Analisis Pasar
Ketentuan minimal dalam menyiapkan dokumentasi analisis pasar :
Adanya dokumen yang menunjukan adanya
perintah dari pejabat yang berwenang.
Adanya dokumen atau bukti lain yang menunjukan hasil proses penugasan dimaksud. (untuk
memudahkan proses reviu ataupun audit)
Dokumen dan bukti-bukti dikelola dan disimpan oleh pejabat yang terkait dengan tahapan proses untuk
BAB IV
MENETAPKAN
HARGA
PERKIRAAN
Dalam penyusunan estimasi biaya, barang/jasa dapat dikelompokan:
•
Barang jadi
•
Barang/jasa produksi
Identifikasi Harga
Satuan
Komponen biaya utama dan pendukung pendukung:
Biaya untuk memastikan output pengadaan berfungsi secara efektif,
yang meliputi biaya pemasangan dan instalasi, pengujian dan pengetesan. Biaya yang terkait organisasi pengadaan, yang meliputi honor ppk, honor
pojka ulp, honor pphp serta honor tim pendukung serta tim ahli
Biaya operasional organisasi pengadaan, yang meliputi biaya perjalanan dinas, biaya makan dan minum rapat, biaya cetak dokumentasi serta ATK. Biaya lain yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku, misalkan
biaya honor pa/kpa.
Identifikasi Harga Satuan
Tahap Penyusunan Anggaran
1.
Melakukan identifikasi komponen utama dan komponen-komponen pendukung kegiatan yang diperkenankan berdasarkan ketentuan yang berlaku atau pengetahuan umum yang dimiliki.2. Melakukan identifikasi harga satuan komponen berdasarkan analisis pasar yang bersumber dari:
• Standar harga atau biaya yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang • Data pasar atau harga kontrak sejenis di instansi yang lain atau instansi
yang sama.
3. Melakukan penyesuaian harga yang diperlukan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
Identifikasi Harga Satuan
Tahap Penyusunan Anggaran
Setelah komponen utama dan pendukung diidentifikasi, langkah selanjutnya mengidentifikasi atas harga satuan komponen dengan ketentuan:
5. Menentukan komponen-komponen sampai dengan level tertentu sebagai pembentuk biaya barang atau jasa sampai siap digunakan. 6. Mendapatkan Harga satuan komponen-komponen tersebut
menggunakan berbagai alternatif data dan informasi berikut:
a) Harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa di lokasi barang/jasa diproduksi/diserahkan/ dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya
Pengadaan Barang/Jasa,
b) Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
Identifikasi Harga Satuan
Tahap Penetapan HPS (1/2)
Khusus untuk penyusunan HPS pada pengadaan barang yang menggunakan evaluasi penilaian biaya selama umur ekonomis (PBSUE), komponen-komponen yang perlu diidentifikasi harga satuannya meliputi:
Identifikasi Harga Satuan
Tahap Penetapan HPS (2/2)
Harga Barang Biaya
operasionalisasi Biaya pemeliharaan Perkiraan Nilai Sisa (Salvage value)
Perkiraan harga menurut tahapan atau waktu dari suatu proyek konstruksi:
• Tahap konseptual: conceptual estimating
• Tahap pembuatan gambar dan desain: square foot and assemblies estimating
• Tahap pengadaan: detailed estimating.
Conceptual Cost Estimating What and How
Rumus Conceptual Cost Estimating UC = (A + 4B + C) / 6
UC = Perkiraan (proyeksi) unit cost
A = minimum unit cost pekerjaan dari kontrak sejenis yang selesai B = rata-rata unit cost pekerjaan dari kontrak sejenis yang selesai C = maksimum unit cost pekerjaan dari kontrak sejenis yang selesai
Penyesuaian Lokasi INDEKS
Penyesuaian terhadap Ukuran dan Penyesuaian Kombinasi
= Harga Kontrak yang lalu × penyesuaian waktu × penyesuaian lokasi × penyesuaian ukuran
Penyesuaian terhadap Biaya Per Unit (Unit Cost):
Y = a + b X
Penyesuaian
Waktu
“Penyesuaian waktu mutlak diperlukan bila estimasi biaya dilakukan berdasarkan informasi kontrak sejenis pada tahun-tahun sebelumnya.
Penyesuaian yang dilakukan seharusnya mencerminkan inlfasi atau deflasi atas harga sehubungan dengan waktu karena faktor-faktor seperti tingkat
• Proses memprediksi biaya menggunakan analisis kuantitatif dari pekerjaan yang dibutuhkan berdasarkan dokumen desain. A forecast of construction cost prepared on the basis of a detailed analysis of materials and labor for all items of work (architect’s handbook of professional practice)
Garis besar langkah estimasi ini:
• Menyiapkan survey kuantitas
• Menentukan harga untuk tiap-tiap item pekerjaan. • Memperhitungkan biaya overhead dan keuntungan.
Bila melihat best practice pengadaan dari berbagai literatur, pada prinsipnya tidak ada batasan yang baku mengenai nilai maksimal jumlah overhead maupun
jumlah keuntungan yang dapat ditambahkan ke dalam perkiraan harga.
Sedangkan Untuk keperluan penyusunan HPS, Peraturan Kepala LKPP menyebutkan batas maksimal keuntungan dan biaya overhead yang dianggap wajar bagi penyedia,
yaitu 15% (lima belas perseratus) dari total biaya atau 10% dari Biaya Langsung
Detailed
Estimating
Penetapan Perkiraan Harga Untuk Penyusunan Anggaran
• Meski rancangan detail atau gambar dan desain suatu pekerjaan atau pengadaan belum ada, rencana jenis output suatu program atau kegiatan semestinya sudah harus dapat diidentifikasi sampai dengan rincian tertentu yang menunjukan
perbedaan fungsi dan/atau harga dengan jenis barang/jasa lainnya.
contoh: televisi ukuran 32” mempunyai perbedaan harga dengan ukuran 21”, Personal Computer mempunyai perbedaan fungsi dan/atau harga dengan notebook, Gedung kantor 5 lantai
mempunyai fungsi dan/atau harga yang berbeda dengan gedung sekolah 1 lantai.
• Meski dapat dibantu oleh unsur staf atau tim teknis dalam prosesnya, Penetapan Spesifikasi tersebut merupakan kewenangan Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran.
Untuk mewujudkan tertib administrasi dan tata kelola yang baik (good governance), harus ada bukti yang menunjukan persetujuan atau penetapan spesifikasi umum beserta kuantitas yang akan diadakan.
Penetapan Harga Perkiraan Sesuai
Ketentuan
a. Pejabat yang berwenang untuk menetapkan RKA menurut ketentuan perundang-undangan adalah PA. Bagi instansi pusat, kewenangan ini dapat dilimpahkan kepada KPA (disertai dengan bukti dokumen).
Penetapan Harga Perkiraan Sesuai
Ketentuan (1/3)
Prinsip umum yang menggambarkan kewenangan, tahapan dan prosedur penetapan perkiraan harga untuk penyusunan anggaran :
b. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
dapat dibantu oleh unsur staf atau tim teknis melalui mekanisme mandat Hasil Perkiraan Harga yang dibuat oleh unsur staf atau tim teknis harus dievaluasi dan direviu oleh PA/KPA:
• kelengkapan, keabsahan dan keandalan dokumen-dokumen sumber dan pendukung yang dipakai dalam menentukan perkiraan harga.
• metode dan asumsi yang dipakai dalam analisis pasar dan metode perhitungan dan penyesuaian perkiraan harga.
• pemenuhan proses dan hasil terhadap ketentuan yang berlaku.
Penetapan Harga Perkiraan Sesuai
Ketentuan (2/3)
c. Apabila PA/KPA telah memperoleh
keyakinan yang cukup memadai bahwa
perkiraan harga telah disusun menggunakan data dan proses yang andal, Rencana Kerja dan Anggaran dapat ditandatangani.
Penetapan Harga Perkiraan Sesuai
Ketentuan (3/3)
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) merupakan estimasi harga yang
ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan dikalkulasikan
secara keahlian dengan menggunakan data yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Penetapan Perkiraan Harga
Untuk Penyusunan HPS
•
Secara implisit mengatur tentang syarat kompetensi
penyusun HPS yang
harus memiliki keahlian sesuai bidang yang akan diadakan.
•
Pembentukan tim pendukung
atau menyerahkan kepada pihak lain yang
kompeten seperti konsultan perencana merupakan pilihan bila PPK atau
stafnya
tidak memiliki keahlian atau tidak memiliki waktu dan tenaga
yang
cukup bila dibandingkan dengan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
•
Penyerahan penyusunan HPS kepada pihak lain bukan berarti melepaskan
tanggung jawab PPK untuk memahami proses penyusunan HPS.
Penetapan Perkiraan Harga
Untuk Penyusunan HPS
Penetapan Perkiraan Harga
Untuk Penyusunan HPS
(3/3)
Sebelum menandatangani HPS, PPK semestinya terlebih dahulu melakukan proses reviu untuk memperoleh keyakinan bahwa dokumen tersebut telah disusun sesuai ketentuan
dengan perhitungan yang cermat dan berdasarkan data-data yang dapat dipertanggungjawabkan.
HPS seharusnya menggunakan data riil utk kuantitas &harga satuannya
Harga satuan sedapat mungkin mencerminkan harga saat HPS disusun.
barang cenderung lebih sederhana.
Penetapan Perkiraan Harga
Untuk Penyusunan HPS
PPK dapat menetapkan HPS :
a. telah dilakukan identifikasi komponen-komponen biaya yang diperlukan
agar barang yang akan diadakan dapat berfungsi efektif.b. telah dilakukan identifikasi harga satuan komponen-komponen tersebut sampai lokasi pekerjaan .. mempertimbangkan level saluran distribusi... c. telah melakukan pengujian kecermatan penjumlahan biaya-biaya
komponen dan telah memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut:
•
HPS telah memperhitungkan biaya overhead dan keuntungan yang wajar (Perka LKPP secara eksplisit 15%) Memperhitungkan bukan berarti sama dengan menambah.• HPS juga telah memperhitungkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Penetapan Perkiraan Harga Untuk Penyusunan HPS Barang
Berbeda dari segi komponen-komponennya.
Pejabat Pembuat Komitmen dapat menetapkan HPS bila:
a. telah dilakukan identifikasi komponen-komponen biaya yang diperlukan untuk memenuhi tingkat pelayanan yang diharapkan (Service Level Agreement). Komponen-komponen tersebut pada umumnya dapat dirinci menjadi:
o Komponen biaya upah (tenaga kerja) o Komponen biaya bahan (material) o Komponen Alat (perlengkapan)
b. telah dilakukan identifikasi mengenai dasar penetapan volume masing-masing komponen disertai asumsi-asumsi yang digunakan
c. telah dilakukan identifikasi harga satuan komponen-komponen tersebut sampai lokasi pekerjaan menggunakan informasi hasil analisis pasar yang telah
dilakukan.
Penetapan Perkiraan Harga
Untuk Penyusunan HPS
PPK dapat menugaskan tim pendukung atau staf
yang memiliki keahlian untuk menyusun HPS.
Menggunakan kontrak sejenis di instansi yang sama atau instansi lainnya
untuk mereviunya dan menentukan komponen-komponen tersebut beserta volume . Salah satu pendekatan reviu sederhana yang dapat
dilakukan adalah dengan logika atau
akal sehat.
Penetapan Perkiraan Harga
Untuk Penyusunan HPS
lebih kompleks dibandingkan dengan HPS barang maupun jasa lainnya.
PPK dapat menetapkan HPS bila:
a.
telah dilakukan identifikasi komponen-komponen biaya yang diperlukan menggunakan metode kerja yang telah ditetapkan dalam (KAK) :o Biaya Langsung Personil (Remuneration) min 60%
o Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost)
b. telah dilakukan identifikasi mengenai dasar penetapan volume masing-masing komponen disertai asumsi-asumsi yang digunakan berdasarkan metode kerja yang dipersyaratkan dalam kerangka acuan kerja.
c. telah dilakukan identifikasi harga satuan personil maupun non personil. Hasil identifikasi biaya personil memperhatikan ketentuan berikut:
• Tenaga ahli dengan waktu kerja 1 bulan penuh OB (orang bulan) • Tenaga ahli dengan sistem intermiten (tidak pernuh), :
SBOM = SBOB/4,1
Penetapan Perkiraan Harga Untuk
Penyusunan HPS
d. telah melakukan pengujian kecermatan penjumlahan biaya-biaya komponen tersebut secara keseluruhan menjadi total HPS dan telah memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut:
• HPS telah memperhitungkan biaya overhead dan keuntungan yang wajar 10% khusus dari biaya personil.
• HPS juga telah memperhitungkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Pejabat Pembuat Komitmen dapat menugaskan tim pendukung atau staf yang memiliki keahlian untuk menyusun HPS jasa konsultansi.
Khusus untuk jasa konsultansi yang sederhana, alternatif cara menentukan rincian komponen-komponen tersebut beserta volume pekerjaan dapat dilakukan dengan
menggunakan data kontrak sejenis di instansi yang sama atau instansi lainnya dengan tetap terlebih dahulu mereviunya berdasarkan KAK.
Penetapan Perkiraan Harga Untuk
Penyusunan HPS
Pejabat Pembuat Komitmen dapat menetapkan HPS bila:
a. telah dilakukan identifikasi komponen-komponen biaya dalam analissa harga satuan:
o Komponen biaya upah (tenaga kerja) o Komponen biaya bahan (material) o Komponen Alat (perlengkapan)
b. telah dilakukan identifikasi mengenai dasar penetapan volume masing-masing komponen berdasarkan volume menurut
gambar atau desain.
Penetapan Perkiraan Harga
Untuk Penyusunan HPS
c. telah dilakukan identifikasi harga satuan komponen-komponen tersebut sampai lokasi pekerjaan menggunakan informasi hasil analisis pasar yang telah dilakukan.
d. telah melakukan pengujian kecermatan penjumlahan biaya-biaya komponen tersebut secara keseluruhan menjadi total HPS dan telah memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut:
• HPS telah memperhitungkan biaya overhead dan keuntungan yang wajar 15%. • HPS juga telah memperhitungkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Penetapan Perkiraan Harga
Untuk Penyusunan HPS
Bila ada Estimate Engineer’s (EE) dari konsultan perencana, PPK tetap berkewajiban untuk melakukan reviu dalam rangka memperoleh keyakinan bahwa hasil perhitungan konsultan perencana telah didasarkan desain dan gambar.
Salah satu cara yang dapat dilakukan bila PPK tidak memiliki keahlian dalam bidang konstruksi membentuk tim pendukung
Reviu dapat dilakukan secara sampling terhadap volume beberapa analisa harga satuan yang memiliki nilai signifikan berdasarkan pendekatan analisa harga satuan yang digunakan (BOW atau SNI). Reviu juga dilakukan terhadap daftar harga tenaga kerja, bahan dan peralatan yang dibuat konsultan
perencana PPK dapat melakukan revisi terhadap harga-harga komponen.
Cara lain yang lebih baik adalah dengan membuat persyaratan teknis bagi konsultan perencana dengan mewajibkan penggunaan data hasil survey ke pasar setempat bukan menggunakan