Pedoman ini menguraikan langkah-langkah menghitung Biaya Satuan Dasar (HSD) untuk Upah Tenaga Kerja, HSD Alat dan HSD Bahan, yang selanjutnya menghitung Harga Satuan Tenaga Kerja (HSP) sebagai bagian dari Harga Penilaian Sendiri (HPS) yang juga dapat digunakan untuk analisis perkiraan harga perencana (HE) untuk pelaksanaan pekerjaan di bidang pekerjaan umum. Analisis ini digunakan sebagai dasar penyusunan perhitungan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Perkiraan Pemilik (OE) dan Perkiraan Harga Rencana (HPP) atau Estimasi Teknik (EE), yang dinyatakan sebagai kumpulan harga per unit kerja untuk semua item pembayaran. . Yang dimaksud dengan nilai total HPS adalah hasil perhitungan jumlah volume pekerjaan dikalikan harga per unit ditambah seluruh beban pajak dan keuntungan Peraturan Menteri PU no. 07/PRT/M/2011.
Biaya langsung yang relevan didefinisikan sebagai harga dasar per unit (HSD) untuk setiap satuan standar pengukuran, sehingga hasil rumusan analisis yang diperoleh mencerminkan harga sebenarnya di lapangan. Harga dasar per unit yang digunakan harus konsisten dengan asumsi pelaksanaan/penawaran saat ini (sesuai kondisi lapangan) dan mempertimbangkan harga lokal.
Harga satuan dasar (HSD)
HSD tenaga kerja .1 Umum
- Kualifikasi tenaga kerja
- Standar upah
- Standar orang hari
- Standar orang jam
- Koefisien dan jumlah tenaga kerja
- Estimasi harga satuan dasar (HSD) tenaga kerja
Biaya tenaga kerja standar dapat dibayar dalam sistem standar orang-hari atau standar orang-jam. Untuk pekerjaan konstruksi yang dilakukan dengan tangan, koefisien bahan dan tenaga kerja tersedia dalam tabel, yang digunakan per satuan volume pekerjaan atau satuan pengukuran individual. Koefisien ini merupakan faktor yang menunjukkan lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu satuan volume pekerjaan.
Faktor yang mempengaruhi rasio angkatan kerja antara lain jumlah pekerja dan tingkat keterampilan tenaga kerja. Contoh penghitungan faktor tenaga kerja dapat dilihat pada analisis harga satuan tenaga kerja (HSP) mengenai penggunaan alat dan tenaga kerja.
Harga satuan dasar alat
- Masukan untuk perhitungan biaya alat
- Proses perhitungan harga satuan dasar alat
Dalam syarat dan ketentuan jual beli ini, pembeli harus menanggung biaya pengiriman barang dari gudang penjual ke gudang pembeli. Berbeda dengan syarat dan ketentuan jual beli lokomotif gudang, dalam syarat dan ketentuan jual beli ini penjual menanggung biaya pengiriman barang ke gudang pembeli. Perjanjian jual beli terkadang menyatakan bahwa penjual harus menanggung biaya, ongkos angkut dan asuransi.
Biaya-biaya, ongkos angkut dan asuransi merupakan syarat jual beli, sehingga penjual harus menanggung biaya pengiriman barang dan asuransi terhadap kehilangan barang yang dikirim. Upah tenaga kerja dalam perhitungan biaya operasional peralatan disini terdiri dari upah tenaga kerja dalam satuan Rp/jam.
Alat bantu dan alat manual
Selain peralatan mekanis, hampir semua item pembayaran memerlukan perkakas dan perkakas tangan seperti: cangkul, sekop, gerobak dorong, keranjang, ember, dan lain sebagainya yang harus dianalisis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Harga satuan dasar bahan .1 Umum
- Harga satuan dasar bahan baku
- Harga satuan dasar bahan olahan
- Harga satuan dasar (HSD) bahan jadi
Untuk pekerjaan konstruksi biasanya bahan sudah diterima di lokasi dalam keadaan siap untuk dicampur, siap dirakit atau siap dipasang, sehingga tidak ada tahap pengolahan sehingga tidak diperlukan analisa HSD bahan baku, kecuali analisa HSD bahan jadi atau HSD bahan baku. bahan olahan. Bahan baku biasanya ditagih dari sumber bahan (quarry), namun dapat juga diambil di base camp atau gudang setelah memperhitungkan biaya bongkar muat dan transportasi. Biasanya survey bahan baku terlebih dahulu dilakukan untuk mengetahui jarak dari lokasi sumber bahan dan kesesuaian dengan spesifikasi, kemudian diberikan data misal: harga bahan di galian (batu sungai, pasir). dll) atau harga suatu bahan di pabrik atau gudang grosir (seperti semen, aspal, besi, dll) yang dilengkapi dengan sertifikat.
Sebagai acuan harga satuan dasar bahan baku dan sesuai dengan Keputusan Presiden/Kepres yang berlaku saat ini. Bahan olahan misalnya agregat atau batu pecah diambil dari bahan mentah atau bahan dasar kemudian diolah menggunakan mesin pemecah batu untuk mengubah bahan tersebut menjadi beberapa pecahan.
Harga satuan pekerjaan (HSP) .1 Umum
- Pekerjaan mekanis .1 Asumsi
- Urutan pekerjaan
- Faktor yang mempengaruhi analisis produktivitas
- Koefisien bahan, alat dan tenaga kerja .1 Koefisien bahan
Fa adalah faktor efisiensi alat (ambil kondisi kerja terbaik, 0,83), Fv adalah faktor konversi (kedalaman < 40. Fa adalah faktor efisiensi alat (ambil 0,83, kondisi baik) n adalah jumlah lintasan; (ambil 8 lintasan ) ), .t adalah tebal lapisan, diambil 0,15 m); m.Fa adalah faktor efisiensi alat; diambil 0,83 (kondisi baik), 1000 adalah perkalian km dengan m 20) vibrator beton.
Data sesuai spesifikasi teknis, contoh - Tenaga mesin, Pw = 115 HP. v adalah kecepatan rata-rata; ambil kecepatan 2 km/jam; km/jam Fa adalah faktor efisiensi kerja; diperoleh 0,83. Fa adalah faktor efisiensi kendaraan; menerima 0,83 (kondisi baik). 43) Batching plant (pengaduk beton) Data sesuai spesifikasi teknis, contoh.
Alat pemotong (chainsaw)
- Pekerjaan manual
- HSD tenaga kerja
- HSD bahan
- Biaya umum dan keuntungan (overhead & profit)
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi
- Mobilisasi dan demobilisasi
- Rekapitulasi estimasi biaya kegiatan pekerjaan
Penggunaan tenaga kerja untuk mendapatkan koefisien tenaga kerja dalam orang-jam per satuan ukuran (m¹, m², m³, ton, dll.). Faktor yang mempengaruhi harga satuan dasar tenaga kerja antara lain jumlah tenaga kerja dan kompetensi tenaga kerja. Secara lebih rinci faktor-faktor tersebut dipengaruhi antara lain oleh keterampilan tenaga kerja, jumlah pekerja, tingkat kesulitan pekerjaan, ketersediaan peralatan, pengaruh lama kerja dan pengaruh tingkat pekerjaan. persaingan dalam mendapatkan tenaga kerja.
Untuk menjamin pekerjaan lapangan dapat terlaksana dengan baik maka tenaga kerja yang digunakan harus mempunyai keterampilan yang sudah terbukti. Kinerja tenaga kerja diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman di lapangan yang kemudian dirumuskan sebagai koefisien tenaga kerja untuk setiap item pekerjaan dalam bentuk tabel seperti untuk pekerjaan SDA pada Bagian-2 LAMPIRAN A dan untuk pekerjaan konstruksi bangunan. terlihat di Bagian 2. 4, LAMPIRAN A.
Berat isi bahan baku, bahan olahan dan campuran
Faktor kehilangan
Komposisi campuran beton
Berat isi komponen beton
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) BIDANG SUMBER DAYA AIR
Umum
Bendung
Bendungan dan Embung (a) Bendungan Urugan Tanah
Pengaman Pantai (a) Tembok Laut
- Koefisien AHSP
- Analisis harga satuan dasar (HSD)
- Langkah penentuan HSD tenaga kerja
- Langkah perhitungan HSD bahan/material
- Langkah perhitungan HSD peralatan .1 Pekerjaan manual dan semi mekanis
- Perhitungan HSP
- Pekerjaan manual dan semi mekanis
- Pekerjaan mekanis
- Perhitungan HPP dan/atau HPS
Koefisien AHSP untuk pekerjaan sumber daya alam dalam panduan ini dapat dilihat pada Bagian 2 Lampiran A: Koefisien AHSP untuk sektor sumber daya alam. Sedangkan koefisien untuk pekerjaan mekanis harus dihitung terlebih dahulu sesuai dengan kondisi lapangan tempat pekerjaan itu dilakukan, misalnya untuk pekerjaan yang menggunakan alat berat (sendiri) atau dengan cara sewa. Dalam penyusunan AHSP, HSD memerlukan tenaga kerja, bahan baku, bahan olahan dan/atau bahan jadi serta peralatan di lokasi kerja sebagai berikut.
Analisis HSD terhadap bahan memerlukan data harga bahan baku (dari penyimpanan bahan dan/atau area penggalian/peminjaman) serta biaya transportasi dan biaya produksi dari bahan mentah hingga bahan olahan atau jadi. Pelaksanaan kegiatan pekerjaan sumber daya alam biasanya menggunakan bahan jadi, namun untuk volume besar seperti pembangunan bendungan diperlukan pengolahan bahan olahan. Bahan olahan (misalnya agregat kasar dan halus yang dihasilkan oleh mesin penghancur batu, dll.).
6.2.2.2.2 Langkah-langkah perhitungan HSD untuk bahan olahan Penyediaan bahan baku. a) Menentukan lokasi dan harga lokal material di tambang, di pabrik atau di pelabuhan, di toko material atau di tempat kerja/lokasi. Misalnya biaya produksi bahan olahan dengan peralatan-1 (Rp.2) per jam dan biaya peralatan-2 (Rp.) per jam. e) Tentukan kapasitas masing-masing peralatan dalam m³ atau satuan produksi lainnya. f) Menentukan faktor efisiensi peralatan (Fa) masing-masing sesuai dengan kondisi peralatan yang ada. G). Menjelaskan metode pelaksanaan pengolahan bahan mentah menjadi bahan olahan. i) Atur waktu kerja peralatan-1 menjadi 1 jam. j) Hitung produksi peralatan-1 (Qb) dan kebutuhan bahan baku (Qg) selama satu jam. k) Hitung kapasitas peralatan-2 untuk melayani peralatan-1.
Disepakati peralatan untuk pekerjaan mekanik di bidang sumber daya alam meliputi buldoser dan ekskavator atau juga bergerak di bidang pembuatan bahan olahan (seperti pemecah batu, dll). 19, maka perhitungan kapasitas produksi pada sub item pekerjaan SDA meliputi Bulldozer (Formula 23), Dumper (Formula 27), Ekskavator/Backhoe (Formula 28) dan Vibrator Roller (Formula 35). Contoh HSP untuk pekerjaan SDA pada Part 2 Annex A, A.10 Contoh daftar HSP-SDA Tahun 2012 Kota Bandung Jawa Barat.
Pekerjaan tanah
- Pekerjaan tanah secara manual dan semi mekanis (Normatif) T.01 AHSP pembersihan dan pengupasan permukaan tanah
Pengadaan dan pemasangan patok .a Patok kayu (Ukuran 5/7)
Galian tanah biasa .a Cara manual
Galian tanah berbatu .a Cara manual
Galian batu .a Cara manual
Galian lumpur .a Cara manual
Galian pasir .a Cara manual
Perkuatan dinding galian
Pemakaian tulangan dinding galian pada umumnya hanya bersifat sementara sehingga setelah selesai konstruksi tulangan dinding galian dapat dilepas dan dipindahkan pada bagian pekerjaan yang lain. Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa jenis material seringkali mengalami kerusakan sehingga perlu dilakukan penambahan material tambahan sesuai dengan persentase kerusakannya. 3% untuk pelat baja/besi 20% untuk papan kayu atau bambu 8% untuk balok kayu 35% untuk ruas bambu.
Panjang turap atau tiang pancang meliputi bagian-bagian yang akan dipancang sampai kedalaman yang diperlukan dan bagian-bagian untuk memperkuat dinding galian. Kedalaman tiang biasanya bervariasi antara kebutuhan perkuatan dinding sementara dan kedalaman tiang untuk konstruksi permanen guna melindungi dinding atau tanggul saluran/sungai atau memperkuat tanggul kontur tanah. Konstruksi dinding galian sering dibuat dengan menggunakan tiang-tiang utama sebagai penahannya dengan jarak antar tiang (JAT) berkisar antara 2 – 5 m'.
Untuk itu, ada beberapa jenis tiang pancang AHSP, baik manual/semi mekanis maupun mekanis. Untuk perkuatan dinding ini dapat menggunakan Pekerjaan Dewatering AHSP A.5 D.01 - D.03 dan ditawarkan juga berbagai jenis material untuk perkuatan dinding sebagai berikut.
Pada tabel II.5 dimungkinkan untuk digunakan untuk keempat kalinya, dengan cara perhitungan yang sama seperti untuk yang ke 2 dan ke 3 maka konsumsi material dapat dihitung.
Peledakan batuan
Timbunan dan pemadatan
Angkutan material dan/atau hasil galian
Total harga peralatan D Total harga energi, bahan dan peralatan. T.15.c.1) Ketinggian 1 m3 bahan galian atau tanah pada perbedaan ketinggian 1 m.
- Pekerjaan tanah secara mekanis (Informatif)
Dalam pedoman ini boleh digunakan 2 (dua) cara penghitungan, yaitu pada subbab 5.2.2 Bagian 1 dan diambil dari Pedoman Penghitungan Harga Satuan Pekerjaan Dengan Menggunakan Peralatan (P2HSPP), Lampiran P.5, Juli 1999 , yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Air Minum. TM.01 Contoh AHSP menggali tanah in situ/waduk dengan ekskavator di ponton 1, hasil galian diangkut dengan ponton 2. TM.01.a AHSP menggali tanah di situ/waduk. Jarak pengangkutan material atau hasil galian sebaiknya disesuaikan dengan kondisi lapangan, dalam hal ini jarak pengangkutan 1 km, 3 km, 5 km dan 10 km disajikan sebagai berikut.
TM.02 Contoh AHSP yang menggali tanah di sungai dengan ekskavator (di darat) yang diangkut dengan dump truck. Artinya akan berdampak pada bertambahnya waktu siklus dan menurunkan performa/produktivitas penggunaan kapal. f) Koefisien pada kolom 5 boleh tetap = 1 dengan harga satuan baru pada kolom 6, dan boleh juga harga satuan tetap pada kolom 6, namun koefisien pada kolom 5 sama dengan harga satuan baru dibagi dengan harga satuan lama. TM.03.a Bahan atau hasil penggalian dari BA ada pada DT No. Deskripsi Kode Satuan Koefisien dimuat.
TM.03.d Tongkang mengangkut material atau hasil galian ke C, jarak angkut 20 km. o Harga Satuan Koefisien Kode Satuan Deskripsi. TM.03.e Di C, material atau hasil galian dimuat ke kapal N. o Deskripsi koefisien harga satuan Kode satuan. ANALISIS BIAYA OPERASI PADA PERALATAN GALI BUMI BERAT, PERALATAN ANGKUTAN DAN PEMADAT JENIS : Ekskavator, Dumper, Bulldozer, Vibrator Roller dan Tangki Air SATUAN PEMBAYARAN : Rupiah/jam ANALISIS HARGA SATUAN Kode U Satuan.
Pekerjaan pasangan (Normatif)
3 Kaki tuas (baja keras) Sampai 15 buah 0,020 Total Harga Peralatan D Total Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan.
Jika tidak diperlukan peralatan khusus (baja keras), maka HSD = 0.. P.01.e.3) Longgarkan 1 m3 pasangan bata dengan palu pembongkaran. TIDAK. Deskripsi Kode Satuan Koefisien Harga.