• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kapasitas produksi / Jam, Q = H : Tk; buah (57) KETERANGAN:

H adalah kemampuan dalam 1 hari dapat memotong; (6 – 8) buah pohon

TK adalah jumlah jam kerja per hari (7 jam); jam 55) Mesin cat marka jalan thermoplastic

Kapasitas produksi / jam : Q = V : Bc; m² (58)

KETERANGAN:

Bc adalah berat cat per m²

V adalah kapasitas pengecatan; (35 – 45) kg/jam; kg/jam

Contoh analisis untuk menentukan koefisien alat diperlihatkan seperti contoh dalam Bagian 3 - LAMPIRAN E s/d LAMPIRAN K.

5.3.2.4.2.3 Kapasitas dan faktor bucket

Kapasitas bucket adalah volume bucket yang hanya terdapat pada excavator, wheel loader dan trackcavator, yang menunjukkan kapasitas operasi atau kapasitas bucket dalam kondisi munjung dalam satuan m³. Faktor bucket adalah faktor yang sangat tergantung pada kondisi pemuatan. Makin besar Fb makin ringan memuat ke alat atau tempat lain.

5.3.2.4.3 Koefisien tenaga kerja

Penggunaan tenaga kerja untuk mendapatkan koefisien tenaga kerja dalam satuan jam orang per satuan pengukuran (m¹, m², m³, ton, dan lain-lain).

Berikut ini rumus yang umum digunakan untuk menentukan koefisien tenaga kerja.

Produksi / hari, Qt= Tk x Q1; m³ (59)

Koefisien tenaga/m³:

(L.01) Pekerja = (Tk x P) / Qt; Jam (60) (L.02) Tukang batu = (Tk x Tb) / Qt; Jam (61)

(L.04) Mandor = (Tk x M) / Qt; Jam (62)

KETERANGAN:

Q1 adalah besar kapasitas produksi alat yang menentukan tenaga kerja; m³/jam,

P adalah jumlah pekerja yang diperlukan; orang, Tb adalah jumlah tukang batu yang diperlukan; orang, TK adalah jumlah jam kerja per hari (7 jam); jam, M adalah jumlah mandor yang diperlukan; orang.

Contoh analisis untuk menentukan koefisien tenaga kerja diperlihatkan seperti contoh dalam Bagian 3 - LAMPIRAN E s/d LAMPIRAN K

5.3.3 Pekerjaan manual

Komponen utama harga satuan pekerjaan manual, yaitu tenaga kerja, alat bantu, dan bahan, yang masing-masing dianalisis sebagai harga satuan dasar (HSD) untuk pekerjaan manual berikut ini.

5.3.3.1 HSD tenaga kerja

Komponen tenaga kerja berupa upah yang digunakan dalam mata pembayaran tergantung pada jenis pekerjaannya. Faktor yang mempengaruhi harga satuan dasar tenaga kerja antara lain jumlah tenaga kerja dan kompetensi tenaga kerja. Pekerjaan manual pada umumnya dilaksanakan oleh perorangan atau kelompok kerja dilengkapi dengan peralatan yang diperlukan berdasarkan metode kerja yang ditetapkan berupa alat bantu (lihat Tabel 3).

Biaya tenaga kerja untuk pekerjaan manual umumnya menggunakan standar orang hari (OH). Besarnya sangat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan dan lokasi pekerjaan. Secara lebih rinci faktor tersebut dipengaruhi antara lain oleh keahlian tenaga kerja,jumlah tenaga kerja,faktor kesulitan pekerjaan,ketersediaan peralatan, pengaruh lamanya kerja, dan pengaruh tingkat persaingan tenaga kerja. Standar upah untuk pekerjaan manual sama seperti pekerjaan mekanis pada 5.3.2.

Secara umum pelaksanaan pekerjaan bidang ke-PUPR-an baik manual ataupun mekanis diperlukan tenaga kerja terampil untuk dapat melaksanakan suatu jenis pekerjaan pada umumnya terdiri atas pekerja, tukang, mandor dan kepala tukang. Untuk menjamin pekerjaan lapangan dapat dilaksanakan dengan baik, tenaga kerja yang digunakan perlu memiliki keterampilan yang teruji.

Jumlah jam kerja merupakan koefisien tenaga kerja per satuan pengukuran. Koefisien ini adalah faktor yang menunjukkan lamanya pelaksanaan dari tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan satu satuan volume pekerjaan. Faktor yang mempengaruhi koefisien tenaga kerja antara lain jumlah tenaga kerja dan tingkat keahlian tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja tersebut adalah relatif tergantung dari beban kerja utama produk yang dianalisis. Jumlah total waktu digunakan sebagai dasar menghitung jumlah pekerja yang digunakan.

Untuk pekerjaan yang dilakukan secara manual, koefisien tenaga kerja, bahan serta peralatan telah tersedia dalam tabel. Kinerja tenaga kerja didapat berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman di lapangan yang kemudian diformulasikan sebagai koefisien tenaga kerja pada masing- masing item pekerjaan yang berupa tabel-tabel seperti pada pekerjaan SDA pada Bagian-2, LAMPIRAN A dan untuk pekerjaan bangunan gedung dapat dilihat pada Bagian-4, LAMPIRAN A.

5.3.3.2 HSD bahan

Untuk pekerjaan manual umumnya menggunakan bahan jadi (siap rakit atau siap pasang). Faktor yang mempengaruhi harga satuan dasar bahan antara lain adalah kualitas, kuantitas, dan lokasi asal bahan. Faktor-faktor yang berkaitan dengan kuantitas dan kualitas bahan harus ditetapkan

dengan mengacu pada spesifikasi yang berlaku. Data harga satuan dasar bahan dalam perhitungan analisis ini adalah franco setempat.

5.3.4 Biaya umum dan keuntungan (overhead & profit)

Biaya umum adalah biaya tidak langsung yang dikeluarkan untuk mendukung terwujudnya pekerjaan (kegiatan pekerjaan) yang bersangkutan, atau biaya yang diperhitungkan sebagai biaya operasional meliputi pengeluaran untuk:

a) Biaya kantor pusat yang bukan dari biaya pengadaan untuk setiap mata pembayaran

b) Biaya upah pegawai kantor lapangan

c) Biaya manajemen (bunga bank, jaminan bank, tender, dan lain-lain) d) Biaya akuntansi

e) Biaya pelatihan dan auditing f) Biaya perizinan dan registrasi g) Biaya iklan, humas dan promosi

h) Biaya penyusutan peralatan penunjang i) Biaya kantor, listrik, telepon dll

j) Biaya pengobatan pegawai kantor/lapangan k) Biaya travel, pertemuan/rapat

l) Biaya asuransi di luar peralatan

m) Biaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi yang bersifat umum sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Perkerjaan Umum.

n) dan lain sebagainya

Biaya umum/overhead ini dihitung berdasarkan persentase dari biaya langsung yang besarnya tergantung dari lama waktu pelaksanaan pekerjaan, besarnya tingkat bunga yang berlaku dan lain sebagainya sesuai dengan ketentuan.

Keuntungan ini sudah termasuk biaya risiko pekerjaan selama pelaksanaan dan masa pemeliharaan dalam kontrak pekerjaan.

Besarnya biaya umum dan keuntungan ditentukan dengan mempertimbangkan antara lain tingkat suku bunga pinjaman bank yang berlaku, tingkat inflasi, overhead kantor pusat dan lapangan, dan resiko investasi. Ini merupakan domain penyedia jasa yang sampai dengan saat ini belum ada ketentuan resmi dari Pemerintah yang mengatur nilai maksimum biaya umum dan keuntungan penyedia jasa.

HPS disusun dengan memperhitungkan keuntungan dan biaya overhead yang dianggap wajar (Perpres Nomor 70 Tahun 2012, Pasal 66, Ayat 8), suatu nilai optimum yang relatif dekat dengan tingkat suku bunga Bank Indonesia.

5.3.5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi

Seksi ini mencakup ketentuan-ketentuan penanganan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) konstruksi kepada setiap orang yang berada di tempat kerja yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja.

Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja dan perlindungan kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan personil yangeten dan organisasi pengendalian K3 Konstruksi sesuai dengan tingkat risiko yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa.

Dalam Permen ini, ketentuan K3 telah diatur di masing-masing sektor dalam Tabel 16

Tabel 16 – Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi

Item K3 Sumber Daya Air Bina Marga Cipta Karya K3 Umum Alat Pelindung Diri

(APD) seperti helm, rompi, jas hujan, sepatu, payung, sarung tangan, kacamata

Seksi 1.19 (K3) b) Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, rompi, jas hujan, sepatu, payung, sarung tangan, kacamata K3

Khusus - Mobilisasi : personil K3, Alat Pelindung Kerja (APK), rambu - Fasilitas sarana

kesehatan - Asuransi tenaga

kerja dan perizinan

Seksi 1.2

(Mobilisasi) dan Seksi 1.19 (K3) b)

- Mobilisasi : personil K3, Alat Pelindung Kerja (APK), rambu - Fasilitas sarana

kesehatan

- Asuransi tenaga kerja dan

perizinan AHSP K3 Pekerjaan turap (F.01

- F.18) a), perkuatan dinding galian (T.12) a)

Seksi 1.19 b) Pekerjaan jaring pengaman

a) Pada Bagian 2: AHSP Bidang SDA – Lampiran A b) Contoh Spesifikasi Umum 2010 Bina Marga Revisi 3

5.3.6 Mobilisasi dan demobilisasi

Pemenuhan mobilisasi meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Ketentuan mobilisasi adalah sebagai berikut:

1) Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp Penyedia dan kegiatan pelaksanaan.

2) Mobilisasi semua personil Penyedia sesuai dengan struktur organisasi pelaksana yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan termasuk para pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam kontrak dan personil Ahli K3 atau petugas K3 sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi.

3) Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum dalam penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan, tempat peralatan tersebut akan digunakan.

4) Penyediaan dan pemeliharaan base camp Penyedia, jika perlu termasuk kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, dan sebagainya.

b) Mobilisasi kantor lapangan dan fasilitasnya untuk Direksi Pekerjaan c) Mobilisasi fasilitas pengendalian mutu

Penyediaan dan pemeliharaan laboratorium uji mutu bahan dan pekerjaan di lapangan harus memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi. Laboratorium dan peralatannya, yang dipasok, akan tetap menjadi milik Penyedia pada waktu kegiatan selesai.

d) Kegiatan demobilisasi

Pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia pada saat akhir kontrak, termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula sebelum pekerjaan dimulai.

e) Pembayaran mobilisasi/demobilisasi bersifat lumpsum, namun dilengkapi dengan rincian.

5.4 Rekapitulasi estimasi biaya kegiatan pekerjaan

Jumlah dari seluruh hasil perkalian setiap koefisien bahan, alat dan upah tersebut masing-masing dengan harga satuan dasar termasuk biaya pengujian ditambah dengan biaya umum dan keuntungan atau laba (overhead dan profit) akan menghasilkan harga satuan pekerjaan untuk setiap mata pembayaran per satu satuan pengukuran (m¹, m², m³, ton, dan lain-lain).

Jumlah harga dari masing-masing jenis pekerjaan ditambah biaya mobilisasi dan PPN 10% merupakan harga perkiraan sendiri (HPS).

Lampiran A (normatif)

Umum A.1 Faktor bahan dan campuran

Tabel A.1a – Faktor konversi bahan untuk volume tanah/bahan berbutir Jenis Tanah Kondisi

Tanah Semula

Kondisi tanah yang akan dikerjakan

Asli Lepas Padat

Pasir

A 1,00 1,11 0,95

B 0,90 1,00 0,86

C 1,05 1,17 1,00

Tanah liat berpasir

A 1,00 1,25 0,90

B 0,80 1,00 0,72

C 1,10 1,39 1,00

Tanah liat

A 1,00 1,25 0,90

B 0,70 1,00 0,63

C 1,11 1,59 1,00

Tanah campur kerikil

A 1,00 1,18 1,08

B 0,85 1,00 0,91

C 0,93 1,09 1,00

Kerikil

A 1,00 1,13 1,03

B 0,88 1,00 0,91

C 0,97 1,10 1,00

Kerikil kasar

A 1,00 1,42 1,29

B 0,70 1,00 0,91

C 0,77 1,10 1,00

Pecahan cadas atau batuan lunak

A 1,00 1,65 1,22

B 0,61 1,00 0,74

C 0,82 1,35 1,00

Pecahan granit atau batuan keras

A 1,00 1,70 1,31

B 0,59 1,00 0,77

C 0,76 1,30 1,00

Pecahan batu

A 1,00 1,75 1,40

B 0,57 1,00 0,80

C 0,71 1,24 1,00

Bahan hasil peledakan

A 1,00 1,80 1,30

B 0,56 1,00 0,72

C 0,77 1,38 1,00

A adalah Asli B adalah Lepas C adalah Padat

Dokumen terkait