• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) BIDANG UMUM

N/A
N/A
Abid Sadid Bari

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) BIDANG UMUM"

Copied!
688
0
0

Teks penuh

Pengerasan jalan aspal dengan sistem semprot, yaitu dua lapis agregat dengan jumlah dan ukuran tertentu, masing-masing ditaburkan di atas aspal yang sudah meleleh dan disemprotkan ke permukaan aspal lama atau pondasi agregat, masing-masing dengan jumlah aspal tertentu. Perkerasan aspal dengan sistem semprot, yaitu satu lapis agregat dengan jumlah dan ukuran tertentu, ditaburkan di atas aspal yang sudah meleleh dan disemprotkan secara merata pada permukaan aspal lama, dengan jumlah aspal tertentu. Perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang dihitung secara profesional oleh desainer dan dijadikan acuan dalam menghitung Harga Perkiraan Sendiri (HPS).

Biaya yang dihitung dengan menganalisis harga per satuan pekerjaan, yang terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak langsung sebagai pembayaran atas masing-masing jenis pekerjaan, tidak termasuk pajak pertambahan nilai. Perkerasan jalan terdiri dari agregat dasar dan agregat blok bergradasi seragam yang diikat dengan butiran asbuton dengan cara dihamburkan diatas agregat utama yang terlebih dahulu diolesi aspal cair/emulsi precoat, dipadatkan lapis demi lapis. Jenis pekerjaan yang disebutkan secara tegas dalam dokumentasi lelang sebagai bagian dari pekerjaan yang ditenderkan dan dapat dibayar oleh pengguna jasa.

Kegunaan dan Struktur Analisis Harga Satuan

Ketentuan Umum

Setiap biaya langsung ditetapkan sebagai harga dasar per unit (HSD) untuk setiap satuan ukuran standar, sehingga hasil rumusan analisis yang dihasilkan mencerminkan harga sebenarnya di lapangan. HSD yang digunakan harus sesuai dengan data pelaksanaan/pengiriman aktual dan asumsi (berdasarkan kondisi lapangan) serta mempertimbangkan harga lokal. Perhitungan harga per satuan pekerjaan harus disesuaikan dengan spesifikasi teknis yang digunakan, data dan asumsi yang mendukung proses analisis secara teknis, penggunaan alat mekanis atau manual, peraturan dan ketentuan yang berlaku, dan aspek teknis (engineering judgement). ) situasi dan kondisi.

Contoh perhitungan pada Part II, Part III, dan Part IV dapat diproses menggunakan software pengolah angka (spreadsheet) dan aplikasi khusus, namun perlu diperhatikan bahwa software ini hanya sebagai alat untuk mempercepat hasil analisis. Perangkat lunak ini dapat dimodifikasi dan dikembangkan sewaktu-waktu, dan tidak mewakili kondisi untuk seluruh wilayah di Indonesia. Dalam analisis harga satuan ini perlu memasukkan data dan asumsi berdasarkan data survey, pengalaman dan bahan-bahan yang ada, sehingga apabila terjadi perselisihan dengan harga satuan yang dihitung berdasarkan asumsi dan faktor yang dirancang dalam perhitungan ini, semua hasil yang diperoleh konsekuensinya akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab perencana negatif.

Harga Satuan Dasar (HSD)

  • HSD Tenaga Kerja
    • Masukan Data untuk HSD Tenaga Kerja
    • Kualifikasi Tenaga Kerja
    • Upah, Tunjangan dan Upah Minimum Provinsi (UMP)
    • Jumlah Tenaga Kerja dan Kelompok Kerja (Working Group)
    • Koefisien Tenaga Kerja
    • Estimasi Harga Satuan Dasar (HSD) Tenaga Kerja
    • Masukan Data untuk HSD Peralatan (Mekanis)
    • Estimasi Harga Satuan Dasar Peralatan
    • Informasi Lainnya
  • Masukan Data untuk HSD Peralatan (Manual)
  • Harga Satuan Dasar Bahan
    • Masukan Data untuk HSD Bahan
    • Jenis Bahan
    • Harga Satuan Dasar Bahan Baku
    • Harga Satuan Dasar Bahan Olahan
    • Harga Satuan Dasar (HSD) Bahan Jadi

Kapasitas kerja untuk melaksanakan satu satuan kerja (m3, m2, m1, liter, kg, ton, buah, dan sebagainya) dinyatakan dalam satuan orang-hari (OH) atau orang-hari (MD) atau orang-jam ( OJ) atau jam kerja (MH). Faktor yang mempengaruhi tingkat tenaga kerja antara lain jumlah pekerja dan tingkat keterampilan tenaga kerja. Jumlah pekerja untuk produktivitas peralatan utama dalam satu hari kerja adalah 8 (delapan) jam dengan waktu istirahat 1 (satu) jam, sehingga waktu kerja efektif adalah 7 (tujuh) jam, dan besarnya diasumsikan berdasarkan pengalaman.

Komponen biaya operasional setiap unit peralatan dihitung berdasarkan biaya tenaga kerja (operator dan asisten operator), bahan bakar/pelumas yang dibutuhkan. Upah tenaga kerja dalam perhitungan biaya operasional peralatan terdiri dari biaya tenaga kerja dalam satuan rupiah/jam. Koefisien Bahan dan Tenaga Kerja tersedia dalam tabel yang digunakan untuk satuan volume kerja atau satuan ukuran tertentu.

Tabel 1 – Kodefikasi Tenaga Kerja
Tabel 1 – Kodefikasi Tenaga Kerja

Harga Satuan Pekerjaan (HSP)

  • Masukan data untuk Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
  • Pekerjaan Mekanis .1 Data dan Asumsi
    • Urutan Pekerjaan

Barang jadi yang dibeli dari pabrik harus diperhatikan apakah diterima di base camp/penyimpanan atau di tempat kerja dengan memperhitungkan biaya bongkar muat dan pengangkutan serta biaya penyimpanan di gudang atau tumpukan penyimpanan (tergantung kesepakatan transaksi) . Pertimbangan pertama adalah jarak ke base camp dan ke lokasi kerja, semakin jauh jaraknya maka harga satuan dasar akan semakin mahal. Pertimbangan lainnya adalah jika disimpan di lokasi, perlu mempertimbangkan jadwal pekerjaan pemasangan dan kemungkinan hilang atau rusak.

Untuk harga satuan dasar bahan jadi harus disebutkan harga bahan tersebut diterima pada suatu lokasi tertentu, misalnya tempat kerja atau base camp. Barang jadi dapat berasal dari pabrik/pelabuhan/gudang kemudian diangkut ke tempat pekerjaan dengan menggunakan truk/truk atau alat angkut lainnya, sedangkan bongkar muat barang dilakukan dengan menggunakan crane atau alat pengangkat lainnya. Waktu kerja efektif, Tk (jam) (untuk pekerjaan jalan). i) Jenis bahan. j) Faktor material meliputi faktor konversi volume material (Fk), berat curah (padat, BiP atau BiL lepas) dalam ton/m³ dan berat jenis material (BJ). k) Faktor konversi penggalian (Fv) untuk pekerjaan penggalian dengan kondisi selongsong ke kedalaman tertentu dan kondisi penggalian dan pembuangan yang ditentukan.

Peralatan Keselamatan Konstruksi dan Alat Berat

Pekerjaan yang Memerlukan Bahan, Alat Dan Tenaga Kerja, Antara Lain

Pekerjaan Timbunan

Pekerjaan Beton

Pekerjaan yang Tidak Menggunakan Bahan

Faktor yang Mempengaruhi Analisis Produktivitas

Contoh Penentuan Cycle Time (TS) Dump Truck Pengangkut Tanah, dihitung dari mulai diisi sampai penuh (T1), kemudian sampai ke tempat pembuangan (T2), waktu yang tepat (dumping dan mengambil posisi siap untuk diisi ulang dalam hitungan menit) (T3) dan kembali kosong ke tempat semula (T4). Perhitungan waktu siklus alat dapat dilihat pada contoh analisis biaya langsung mengenai penggunaan peralatan dan tenaga kerja, dalam satuan menit, seperti terlihat pada Bagian III, AHSP untuk sektor jalan raya, Annex E sampai Annex M. Besar kecilnya volume material faktor konversi akan sangat bergantung pada jenis bahan, keadaan bahan dan alat yang digunakan dapat dilihat pada tabel A.1 Pada tabel A.2 beberapa jenis kandungan curah bahan baku, bahan olahan dan campuran serta spesifiknya gravitasi materi yang disajikan.

Dalam menentukan kebutuhan material (bahan baku di dalam tambang, perlu diperhatikan faktor-faktor kerugian akibat pengerjaan atau pengangkutan. Faktor-faktor kerugian material (bahan baku di timbunan karena berbagai hal ditunjukkan pada Tabel A.3 untuk bahan curah seperti seperti batu pecah, pasir, aspal dalam tangki, timbunan abu asbuton, semen kapur, tanah dan sejenisnya. Tabel tersebut juga menunjukkan faktor kehilangan material dalam bentuk bungkusan yang disimpan atau disusun di dalam gudang, di luar gudang atau di gudang lain. untuk material seperti aspal dalam drum, semen portland dalam kemasan kantong, butiran asbuton didalamnya.

Koefisien Bahan, Peralatan, dan Tenaga Kerja .1 Koefisien Bahan

Setiap alat mempunyai kapasitas produksi (Q) yang berbeda-beda tergantung pada jenis alat, faktor efisiensi alat, kapasitas alat dan waktu siklus. 5 menit: diasumsikan pemisahan kapasitas produksi per 1 m² permukaan pengaturan panas satu lapis tanpa bantuan alat lain (penggilingan). Pada saat penyusunan HPP dan HPS kondisi pengoperasian peralatan dalam keadaan baik sehingga faktor efisiensi yang digunakan sebesar 0,83 (lihat Tabel 7).

Jika lebar area pengupasan W ≤ b, maka pemadat harus disesuaikan dengan lebar area kerja (W), dan nilai N diasumsikan 1, sehingga rumus kapasitas produksi menjadi :. Kapasitas produksi stone crusher tergantung pada jenis batu yang dihancurkan dan besar kecilnya bukaan outlet agregat (outlet setting), kecuali impact crusher.

Tabel 5  –  Faktor Efisiensi Alat Bulldozer (F aBul )
Tabel 5 – Faktor Efisiensi Alat Bulldozer (F aBul )

Contoh alat : Wacker, VPF – 1750

Contoh alat : Wacker, DS 72 Y

Jenis tamper dengan kapasitas lainnya

Pekerjaan Manual

  • HSD Tenaga Kerja
  • HSD Bahan

Komponen utama biaya satuan tenaga kerja manual, yaitu tenaga kerja terampil, peralatan dan bahan manual, masing-masing dianalisis sebagai HSD tenaga kerja manual. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya satuan dasar tenaga kerja antara lain jumlah pekerja dan keterampilan tenaga kerja. Secara lebih rinci, faktor-faktor tersebut antara lain dipengaruhi oleh keterampilan tenaga kerja, jumlah pekerja, faktor kesulitan kerja, ketersediaan peralatan, pengalaman kerja.

Pada umumnya pelaksanaan pekerjaan di bidang PUPR, baik manual maupun mekanis, memerlukan tenaga terampil untuk dapat melakukan suatu jenis pekerjaan yang umumnya terdiri atas buruh, pengrajin, mandor, dan mandor. Untuk menjamin pekerjaan lapangan dapat terlaksana dengan baik maka tenaga kerja yang dipekerjakan harus mempunyai keterampilan yang sudah terbukti. Faktor yang mempengaruhi tingkat tenaga kerja antara lain jumlah pekerja dan tingkat keterampilan tenaga kerja.

Untuk pekerjaan manual, koefisien tenaga kerja, bahan dan peralatan tersedia dalam bentuk tabel. Prestasi kerja diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman di lapangan yang kemudian dirumuskan sebagai koefisien kerja setiap item pekerjaan dalam bentuk tabel adapun untuk pekerjaan SDA pada Bagian II Lampiran A dan untuk pekerjaan konstruksi bangunan dapat dilihat. pada Bagian IV, Lampiran A. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga satuan dasar bahan meliputi kualitas, volume, dan lokasi asal bahan.

Faktor-faktor yang berkaitan dengan volume dan mutu bahan harus ditentukan dengan mengacu pada spesifikasi yang berlaku.

Biaya Umum (Overhead ) dan Keuntungan (Profit)

Keselamatan Konstruksi

Biaya penyelenggaraan SMKK bidang Bina Marga dimuat dalam bagian 2 Penyelenggaraan SMKK; untuk bidang ketenagakerjaan dan perumahan termasuk dalam pasal 2 Penerapan SMQ; untuk sektor sumber daya alam dimasukkan dalam divisi pelaksanaan SMKK tersendiri pada setiap lingkup pekerjaan konstruksi sektor sumber daya alam. Yang dimaksud dengan pasal angka 4 tentang asuransi dan perizinan juga mencakup asuransi bagi pegawai sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Lampiran juga memberikan contoh komponen biaya yang diperlukan dalam penyelenggaraan SMKK pada berbagai kegiatan konstruksi.

Mobilisasi dan Demobilisasi

Penyediaan dan pemeliharaan laboratorium penguji mutu bahan dan pekerjaan di lapangan harus memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan dalam spesifikasi. Pembongkaran tempat kerja oleh Pemasok pada akhir masa kontrak, termasuk pemindahan seluruh instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja seperti semula sebelum pekerjaan dimulai. e) Pembayaran mobilisasi termasuk demobilisasi bersifat sekaligus namun diberikan rincian.

Rekapitulasi Estimasi Biaya Kegiatan Pekerjaan

Berat Isi Bahan Baku, Bahan Olahan dan Campuran

Faktor Kehilangan Bahan (Fh)

PERSIAPAN

  • HARGA SATUAN PEKERJAAN PERSIAPAN
  • a (c) Pembuatan 1 m ’ Pagar Sementara dari Kayu Tinggi 2 Meter
  • b (c) Pembuatan 1 m ’ Pagar Sementara dari Seng Gelombang Tinggi 2 Meter
  • c Pembuatan 1 m ’ Pagar Sementara dari Kawat Duri Tinggi 1,8 Meter
  • d (c) Pengukuran dan Pemasangan 1 m’ Bouwplank
  • e (c) Pembuatan 1 m 2 Kantor Sementara/Rumah Jaga/Gudang Semen dan Peralatan Lantai Plesteran, Dinding Setengah Tembok
  • g (b) Pembuatan 1 m 2 Jalan Sementara
  • h (a) Pembongkaran 1 m 3 Dinding Tembok Bata
    • Pekerjaan lain-lain (Informatif)
    • Pemagaran daerah kerja
    • a (a) Rangka baja L.40.40.4
    • b (a) Rangka kayu
    • Pembuatan papan nama pekerjaan
    • a.(a) 1 Buah papan nama pekerjaan menggunakan multiflex 18 mm, frame besi siku dan tiang kayu 8/12
    • b.(a) 1 Buah papan nama pekerjaan menggunakan multiplex 10 mm, frame allumunium siku & tiang kayu 5/7, printing banner
    • Mobilisasi
    • a.(a) Investigasi lapangan
    • b.(a) Sewa lahan
    • d.(a) Transportasi Peralatan
    • Alat dan/atau Sarana Penunjang .a.(a) Jembatan Sementara
  • Pekerjaan Dewatering (Normatif)
  • Pekerjaan air tanah
    • Sumur air tanah dangkal (Normatif) .1 Cara Manual dan Semi-mekanis
  • Pekerjaan Pompa
    • b.(a) Pengadaan dan Pemasangan 1-set Pompa Jet Pump dan Perpipaan
    • e .(a) 1 m 2 Pasangan geotekstil, Tebal ( > 800 gr/m2), Manual
    • f .(a) 1 m 2 Pasangan geotekstil, Tebal ( > 800 gr/m2), Semi mekanis
  • HARGA SATUAN PEKERJAAN TANAH
    • Pekerjaan Penggalian Tanah
    • b (c) Menggali 1 m 3 Tanah Lumpur Sedalam Sampai Dengan 1m
    • a (c) Pengurugan Kembali 1 m 3 Galian Tanah
    • c (c) Pemadatan Tanah1 m 3 per 20 cm dengan alat Timbris
    • d (c) Pengurugan 1 m 3 dengan Pasir Urug
    • e (c) Pengurugan dan Pemadatan 1 m 3 Sirtu
    • Pekerjaan tanah secara manual dan semi mekanis (Normatif) .1 AHSP pembersihan dan pengupasan permukaan tanah
    • c (a) Pasang 1 m' profil melintang galian tanah saluran atau sungai yang direhabilitasi atau normalisasi
    • d (a) Pasang 1 m' bouwplank sebagai acuan dalam pembuatan infrastruktur
    • Pengadaan dan pemasangan patok 1.7.6.a (a) Patok kayu (Kaso 5/7) panjang 0,5 m'
    • b (a) 1 Buah Patok kayu (Kaso 5/7) panjang 1 m'
    • c (a) Patok Tetap Bantu (PTB)
    • Pekerjaan tanah cara manual dan semi-mekanis 1.7.7.1 (a) Galian tanah biasa
    • Galian tanah berbatu 1.7.8.1 (a) Cara manual
    • Perkuatan dinding galian
    • a (a) 1 m 2 Pasangan 3-lapis gribig bambu, JAT < 0,8 m' No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan
    • b (a) 1 m 2 Pasangan 2-lapis Bilik kulit(hinis) bambu, JAT < 0,8 m'
    • c (a) 1 m 2 pasangan 1-lapis Gedeg Bambu, JAT< 0,8 m' No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga
    • d (a) 1 m 2 Pasangan 2-lapis Gedeg Bambu, JAT < 1,2 m' No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga
    • e (a) 1 m 2 Pasangan Papan 3/20, JAT < 1,5 m'
    • f (a) 1 m 2 Pasangan balok kayu 8/12, tebal 12 cm, JAT < 4,0 m'
    • g (a) 1 m 2 Pasangan balok kayu 8/12, tebal 8 cm, JAT < 5,5 m'
    • Peledakan batuan
    • Timbunan dan pemadatan (termasuk perataan dan perapihan)
    • a (a) 1 m 3 Timbunan atau urugan kembali tanah biasa/liat berpasir
    • b (a) 1 m 3 Timbunan atau urugan kembali tanah liat No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan
    • d (c) Pemadatan Tanah1 m3 per 20 cm dengan alat timbris
    • e (a) 1 m 3 Timbunan pasir
    • f (a) 1 m 3 Pemadatan pasir
    • Angkutan material dan/atau hasil galian

Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) *) Dapat dimasukkan dalam biaya mobilisasi dan demobilisasi. Total harga peralatan D Total harga pekerjaan, bahan dan peralatan (A+B+C) . *) Dapat dimasukkan dalam biaya Mobilisasi dan Demobilisasi. Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya umum dan keuntungan (Maksimal 15%) 15% x D.

Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya overhead dan keuntungan (maksimum 15%) 15%xD(maksimum) F Harga per unit pekerjaan sebesar - 1 m3 (D+ E) . Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya overhead dan keuntungan (maksimum 15%) 15% x D F Harga satuan pekerjaan per m3 (D+E) 1.5.2 batu bronjong pasangan kawat. Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya overhead dan keuntungan (maksimal 15%) 15% x D F Harga per unit pekerjaan per - m2 (D+E).

Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya umum dan keuntungan (Maksimal 15%) 15% x D F Harga satuan tenaga kerja per - m2 (D+E) - Pembongkaran batu candi 35% harga sepasang. Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya umum dan keuntungan (Maksimal 15%) ….% x D F Harga satuan tenaga kerja per - m2 (H+E). Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya umum dan keuntungan (Maksimal 15%) 15% x D F Harga satuan tenaga kerja per - 1 tunggul pohon (D+E).

Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya overhead dan keuntungan (maksimum 15%) 15% x D F Harga per unit pekerjaan per - m1 (D+E). Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Overhead dan keuntungan (maksimum 15%) 15% x D F Harga satuan tenaga kerja untuk - Potongan(D+E). Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya overhead dan keuntungan (maksimum 15%) 15% x D F Harga per unit pekerjaan per - m3 (D+E).

Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya umum dan keuntungan (Maksimal 15%) 15% x D F Harga satuan tenaga kerja per - m3 (D+E) 1.7.9 Penggalian lumpur . Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya umum dan keuntungan (Maksimal 15%) 15% x D F Harga satuan tenaga kerja per - m3 (H+E). D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya umum dan keuntungan (Maksimal 15%) 15% x D F Harga satuan tenaga kerja (D+E).

Tabel 6.A.1 Koefisien penggunaan berulang bahan/material
Tabel 6.A.1 Koefisien penggunaan berulang bahan/material

Gambar

Gambar 1 – Struktur Harga Satuan Pekerjaan (HSP)
Gambar 2 – Struktur analisis Harga Satuan Dasar (HSD) Peralatan  (Mekanis)
Gambar 3 – Struktur Analisis Harga Satuan Dasar (HSD) Bahan  5.  Ketentuan dan Persyaratan
Tabel 1 – Kodefikasi Tenaga Kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Harga bahan baku di quarry , jarak dari quarry ke lokasi pekerjaan atau base camp , harga sewa alat berat atau HSD alat per jam, dan kapasitas produksi alat (m³) akan

Analisis HSD alat memerlukan data upah operator atau sopir, spesifikasi alat meliputi tenaga mesin, kapasitas kerja alat (m³), umur ekonomis alat (dari pabrik pembuatnya), jam

Analisis harga satuan untuk estimasi biaya kegiatan pekerjaan yang berlaku di setiap Direktorat Jenderal di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum selama ini

Analisis harga satuan pekerjaan (AHSP) adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan bangunan, upah

Pedoman ini menetapkan besaran indeks komponen harga satuan bahan bangunan, indeks tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap satuan volume pekerjaan

ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS DAN HARGA SATUAN UPAH PEKERJAAN PLESTERAN ANTARA PERHITUNGAN LAPANGAN DENGAN SNI Studi Kasus : Proyek Pembangunan Townhouse Type 125 Ruby Estate

Harga satuan pekerjaan D + E 63,938.29 JUMLAH HARGA PERALATAN JUMLAH TENAGA KERJA 0,35 kg aspal JUMLAH TENAGA KERJA JUMLAH HARGA BAHAN Satuan Koefisien JUMLAH HARGA PERALATAN

TOTAL BIAYA BAHAN TOTAL BIAYA PERALATAN Total upah tenaga, biaya material dan peralatan Overhead + profit Harga satuan pekerjaan Downloaded by Priangga Ma’ri prianggamakri@gmail.com