• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGOPERASIAN PERANGKAT LUNAK ANALISIS HARGA SATUAN (AHS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGOPERASIAN PERANGKAT LUNAK ANALISIS HARGA SATUAN (AHS)"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PENGOPERASIAN PERANGKAT LUNAK

ANALISIS HARGA SATUAN (AHS)

D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M

(2)

Daftar I s i ... i

Kata Pengantar ... ii

1. Ruang lingkup ... 1

2. Acuan Normatif ... 1

3. Istilah dan definisi ... 1

4. Rangkuman ... 3

7. Membuka program AHS ... 6

8. Membuka Analisa Harga Satuan Spesifikasi Khusus ... 7

9. Menu utama... 7

10. Masukan data ... 9

9.1

Informasi umum ... 9

9.2

Quarry dan Basic Price ... 10

9.3

Analisis harga satuan dasar alat ... 15

9.4

Analisis harga satuan dasar bahan ... 19

11. Analisis Harga Satuan Pekerjaan ... 23

10.1 Major item harga satuan dalam Spesifikasi Umum ... 23

10.2 Tahap-tahap metode analisis harga satuan pekerjaan ... 23

12. Mobilisasi ... 32

13. Kuantitas dan harga atau Bill of Quantity ... 34

14. Rekapitulasi ... 35

15. Catatan khusus aplikasi AHS ... 37

(3)

Kata Pengantar

Panduan Analisis Harga Satuan ini merupakan pengembangan dari Panduan Analisis Harga Satuan No. 28/T/BM/1995 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 1995.

Penyusunan panduan ini dilakukan sebagai revisi guna mengantisipasi kemajuan teknologi yang erat hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan di bidang jalan dan jembatan serta penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan seiring dengan adanya perubahan Spesifikasi Teknik dalam dokumen kontrak pekerjaan jalan dan jembatan, serta adanya peralatan baru dan bahan yang belum diakomodasi dalam Spesifikasi Teknik sebelumnya.

Panduan Analisis Harga Satuan ini terdiri atas 2 bagian, yaitu:

Bagian I : Panduan Analisis Harga Satuan Pekerjaan Jalan dan Jembatan

Pada Bagian ini dijelaskan prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam menganalisis harga satuan sebagai dasar pembahasan penentuan harga perkiraan sendiri (HPS), dilengkapi dengan lampiran-lampiran koefisien bahan, alat dan tenaga kerja dalam Lampiran A, serta contoh perhitungan harga satuan dasar bahan dan pekerjaan dalam Lampiran B, dan contoh perhitungan koefesien tenaga kerja dan upah Lampiran C.

Bagian II : Perangkat Lunak Analisis Harga Satuan

Pada Bagian ini diuraikan langkah-langkah perhitungan analisis harga satuan menggunakan Spread-Sheet, program Microsoft Office Excel, yang akan menghasilkan perhitungan yang dapat di cetak (print-out) sebagai laporan hasil perhitungan, dilengkapi dengan Manual Pengoperasian dan buku Peralatan.

Dengan adanya panduan ini, maka Panduan Analisis harga Satuan No. 28/T/BM/1995 dinyatakan tidak berlaku lagi.

Jakarta, Agustus 2008 Direktur Jenderal Bina Marga

(4)

Perkembangan perangkat lunak AHS secara historis melalui tahap-tahap sebagai berikut:

Tahun 1995, perhitungan harga satuan dengan spread sheet berupa perangkat lunak untuk perencanaan jalan, disusun oleh Road Betterment Office (RBO) Sumatera Barat kemudian dikembangkan oleh Dirjen Bina Marga dan dijadikan Panduan Analisis Harga Satuan No. 028/T/BM/1995 dengan mempergunakan program aplikasi Lotus.

Tahun 2002, perangkat lunak AHS di kembangkan oleh (Sumatera Road Regional Project) SRRP dan program aplikasi menggunakan Microsoft Excel.

Tahun 2007, perangkat lunak AHS dikembangkan berdasarkan spesifikasi teknik per Desember 2006 oleh Sub Direktorat Penyiapan Standar dan Pedoman, Direktorat Bina Teknik, Dirjen Bina Marga.

Manual Pengoperasian Analisis Harga Satuan (PAHS) ini dimaksudkan sebagai buku panduan dalam pembuatan Owner’s Estimate (OE) atau HPS (Harga Perkiraan Sendiri) bagi unsur Pelaksana Pengadaan Jasa Konstruksi.

Panduan Analisis Harga Satuan No. 28/T/BM/1995 yang sampai saat ini masih digunakan sudah berumur lebih dari satu dekade sehingga perlu dilakukan revisi sesuai dengan perkembangan teknologi kontruksi dan peralatan.

Untuk maksud tersebut Direktorat Jenderal Bina Marga, menerbitkan Panduan Analisis Harga Satuan yang telah disesuaikan dengan Spesifikasi Teknik (Spesifikasi Umum 2006) dan perkembangan teknologi yang berhubungan erat dengan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan/ pembangunan di bidang jalan dan jembatan. Adapun jumllah divisi dalam Spesifikasi Umum 2006 dan perkiraan jumlah mata pembayaran, adalah sebagai berikut:

No

IV Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan 7

V Perkerasan Berbutir 8

VI Perkerasan Aspal 31

VII Struktur 94

VIII Pengembalian Kondisi & Pekerjaan

Minor 44

IX Pekerjaan Harian 54

X Pekerjaan Pemeliharaan Rutin 26

(5)
(6)

Bagian II:

Manual Pengoperasian perangkat lunak Analisis Harga Satuan

1.

Ruang lingkup

Manual ini menetapkan cara menjalankan perangkat lunak (software) Analisa Harga Satuan menggunakan komputer dalam program spread sheet atau Microsoft Excell, sebagai alat bantu untuk mendapatkan perkiraan harga satuan pekerjaan penanganan jalan dan jembatan di lingkungan Dirjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum.

Proses aplikasi dilakukan dalam satu file tetapi bila dibutuhkan dapat menggunakan file lain yang terhubung dengan file AHS (link formula).

2.

Acuan Normatif

Departemen PU (Des 2006). Buku 3: Spesifikasi Umum, Edisi Tahuin 2006

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. KEP-02/MEN/1996 mengenai Upah Minimum Regional (UMR) pada 25 wilayah di Indonesia.

Peratuarn Menteri PU No. 43/PRT/M/2007, Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi

3.

Istilah dan definisi 3.1

Alat 3.1.1

depresiasi alat

adalah penyusutan nilai harga peralatan tiap tahunnya

3.1.2

harga pokok alat

harga pembelian peralatan yang bersangkutan sampai di gudang pembeli

3.1.3

nilai sisa alat (salvage value)

nilai (harga) peralatan yang bersangkutan pada saat akhir masa umur ekonomisnya

3.2

analisis harga satuan pekerjaan

(7)

3.3 bahan 3.3.1 bahan baku

bahan di suatu lokasi tertentu atau sumber bahan (quarry) dan merupakan bahan dasar yang belum mengalami pengolahan (contoh: batu, pasir dan lain-lain), atau bahan yang produsen (contoh: agregat kasar, agregat halus dan lain-lain)

3.3.3 bahan jadi

bahan yang merupakan barang jadi (contoh: tiang pancang beton pracetak, kerb beton, parapet beton dan lain-lain) yang diperhitungkan diterima di Base Camp/Gudang atau di pabrik setelah memperhitungkan ongkos bongkar-muat dan pengangkutannya serta biaya pemasangan (bila diperlukan)

3.4

Daftar Kuantitas dan Harga atau Bill of Quantity(BOQ)

daftar rincian pekerjaan yang disusun secara sistimatis menurut kelompok/bagian pekerjaan, disertai keterangan mengenai volume dan satuan setiap jenis pekerjaan, mata uang, harga satuan, hasil kali volume dengan harga satuan setiap jenis pekerjaan dan jumlah seluruh hasil pekerjaan sebagai total harga pekerjaan

3.5

Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner’s Estimate (OE)

perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang dihitung secara profesional oleh panitia dan disahkan oleh pejabat pembuat komitmen, yang digunakan sebagai salah satu acuan di dalam melakukan evaluasi harga penawaran

3.6

Harga Satuan Dasar (HSD)

harga komponen dari mata pembayaran dalam satuan tertentu, misalnya: a. bahan/material (m, m2, m3, kg, ton, zak, dsb)

b. peralatan (unit, jam, hari, dsb)

c. upah tenaga kerja (jam, hari, bulan, dsb)

3.6.1

harga satuan dasar alat

(8)

3.6.2

harga satuan dasar bahan

besarnya biaya yang dikeluarkan pada komponen bahan untuk memproduksi satu satuan pengukuran pekerjaan tertentu

3.6.3

harga satuan dasar tenaga kerja

jumlah biaya yang dikeluarkan pada komponen tenaga kerja untuk memproduksi satu satuan pengukuran pekerjaan tertentu

3.7

harga satuan pekerjaan

biaya yang dihitung dalam suatu analisis harga satuan suatu pekerjaan, yang terdiri atas biaya langsung (tenaga kerja, bahan dan peralatan) dan biaya operasional atau tidaklangsung (biaya umum atau over head, dan keuntungan) sebagai mata pembayaran suatu jenis pekerjaan tertentu, termasuk pajak-pajak

3.8

lokasi pekerjaan

tempat suatu pekerjaan dilaksanakan

3.9

mata pembayaran

jenis pekerjaan yang secara tegas dinyatakan dalam dokumen lelang sebagai bagian dari pekerjaan yang dilelang yang dapat dibayar oleh pemilik (owner)

3.10

metode kerja

cara kerja untuk menghasilkan suatu jenis pekerjaan/ bagian pekerjaan tertentu sesuai dengan spesifikasi teknik yang ditetapkan dalam dokumen lelang

3.11 over head

biaya yang diperhitungkan sebagai biaya operasional dan pengeluaran biaya kantor pusat yang bukan dari biaya pengadaan untuk setiap mata pembayaran, biaya manajemen, akuntansi, pelatihan dan auditing, perijinan, registrasi, biaya iklan, humas dan promosi, dan lain sebagainya

4.

Rangkuman

Manual pengoperasian analisis harga satuan menguraikan suatu tahap-tahap perhitungan harga satuan pekerjaan (HSP) yang secara teknis dirinci berdasarkan suatu metode kerja dan asumsi-asumsi yang sesuai dengan ketentuan dalam suatu spesifikasi teknik, gambar disain dan harga satuan dasar (HSD) komponen utama biaya langsung seperti tergambar dalam Gambar 1, baik untuk kegiatan rehabilitasi/pemeliharaan, maupun peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan. Proses aplikasi dilakukan dalam satu

(9)

Gambar 1 Komponen Harga Satuan Pekerjaan

5.

Persyaratan 5.1 Umum

Dalam membuat analisis harga satuan tiap-tiap satuan pengukuran memerlukan asumsi metoda pelaksanaan pekerjaan atau cara kerja yang digunakan sehingga rumusan analisis harga satuan yang diperoleh mencerminkan harga aktual di lapangan. Beberapa prinsip utama AHS antara lain:

 Penyeragaman dalam metoda analisis perkiraan harga satuan di lingkungan Dirjen Bina Marga.

 Dalam penerapan perhitungan analisis harga satuan, harus menyesuaikan dengan Spesifikasi, Peraturan-peraturan dan Ketentuan-ketentuan yang berlaku, serta melakukan pertimbangan teknis (Engineer’s Adjustment) terhadap situasi dan kondisi lapangan.

 Perhitungan harga yang disusun dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.

 Contoh perhitungan dalam manual ini tertuang dalam perangkat lunak tetapi perlu diperhatikan bahwa contoh ini tidak mewakili kondisi untuk seluruh daerah di Indonesia.

5.2 Data yang Diperlukan

Untuk menganalisis perkiraan harga satuan dengan menggunakan AHS, diperlukan data antara lain :

 Spesifikasi, Peraturan dan Ketentuan yang berlaku

 Data Kegiatan pekerjaan

 Data EE (Estimate Engineering) dan Gambar rencana

 Peta Quarry.

 Data Sumber Material (bahan dll)

 Data Harga Satuan Dasar (bahan, bahan olahan dan bahan jadi)

 Data Harga Alat

Harga Satuan Pekerjaan = (A+B) + PPn Metode Kerja, HSD

Bahan, Alat dan TK, Lokasi dan

Spesifikasi

(10)

5.3 Peralatan komputer

Perangkat keras (Hardware) yang diperlukan untuk menjalankan program ini dianjurkan mempunyai komponen minimum sebagai berikut:

 CPU Intel Pentium 3

 RAM 512 MB dianjurkam 1 GB

 Perangkat Lunak (Software) yang diperlukan untuk menjalankan program adalah

“Microsoft Window termasuk Office 2000” ke atas, dan

 Program Microsoft Office Excel.

5.4 Organisasi

Program ini menggunakan spread sheet dalam program Microsoft Office Excel. File terdiri atas beberapa lembar (Sheet) yang masing-masing diberi nama sebagai berikut:

1) Informasi : berisi informasi umum mengenai Kegiatan Pekerjaan dll

2) Major : berisi urutan item yang merupakan Pekerjaan Major

3) % : berisi persentase pekerjaan Major

4) Rekap : berisi Rekapitulasi Biaya

5) Mobilisasi : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 1

6) Perhitungan Mobilisasi Alat : berisi uraian kebutuhan alat yang dimobilisasi

7) BOQ : berisi Daftar Kuantitas dan Harga

8) D2 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 2

9) D3 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 3

10) D4 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 4

11) D5 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 5

12) D6 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 6

13) D6 ASBT : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 6

14) D7(1) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 7

15) D7(2) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 7

16) D7(3) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 7

17) D8(1) dan D8(2): berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 8

18) D9 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 9

19) D10 LS-Rutin dan D10-Analisis HSP: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan

Divisi 10

20) D10 Kuantitas : berisi Kuantitas Pekerjaan Divisi 10

21) 4-Basic Price : berisi Harga Satuan Dasar Upah dan Bahan

(11)

24) 5-Alat(1) dan 5-Alat(2): berisi Analisis Biaya Sewa Alat

25) Agg Halus & Kasar : berisi Analisis Harga Satuan Dasar Bahan Olahan Agregat

Halus dan kasar

26) Agg A : berisi Analisis Harga Satuan Agregat A

27) Agg B : berisi Analisis Harga Satuan Agregat B

28) Agg C : berisi Analisis Harga Satuan Agregat C

6.

Instalasi program

Perangkat lunak program Analisis Harga Satuan dikemas dalam compact disk (CD) dan dapat digandakan ke dalam flask disk. sehingga cara menginstalnya sangat sederhana yaitu cukup mengcopy Sub Direktory PAHS versi 2.0 ke dalam computer.

Apabila media yang akan dikopi dari CD, cara mengkopi sama tetapi properties Read Only harus dirubah, caranya dengan menyorot file AHS kemudian Klik kanan mouse, pilih properties, tanda pada Read Only dihilangkan kemudian klik Apply.

7.

Membuka program AHS

Untuk membuka program ini dapat dilakukan dengan 2 cara:

Cara Pertama :

Melalui fasilitas Windows, buka Microsoft Excel, File open cari file “AHS SPEK DES 2006.xls“ ( Enter ).

Cara kedua :

Melalui fasilitas Windows Explorer, cari file “AHS SPEK DES 2006 “, tekan enter atau click mouse dua kali.

CATATAN 1:

Selama mengoperasikan AHS dilarang memakai fasilitas DELETE / INSERT ROW dan COLUMN kecuali sudah yakin tidak mempengaruhi formula dan link

formulanya.

Tampilan yang pertama kali terlihat adalah tampilan security warning (gambar 2), tombol yang dipilih tombol Enable macros , kemudian tampilan Disclaimer (gambar 3), tombol yang dipilih tombol Setuju ,apabila menyetujui ketentuan yang tertuang pada lembar

Disclaimer.

Khusus untuk komputer yang mempergunakan Microsoft office 2007 (Widows Vista), sesudah memanggil perangkat lunak Analisa Harga Satuan, klik dulu “option”, pindah ke

(12)

Gambar 2 Peringatan

Gambar 3 Disclaimer

8.

Membuka Analisa Harga Satuan Spesifikasi Khusus

Sesudah membuka file “AHS SPEK DES 2006 “ kemudian file Analisa Harga Satuan Spesifikasi Khusus di panggil (open), file ini mempunyai link formula dengan file “AHS SPEK DES 2006 “.

9.

Menu utama

(13)

Berikut ini disajikan bagan alir proses pengoperasian AHS. Bagan alir pengoperasian AHS menjadi dasar pengoperasian analisis harga satuan dalam tahap berikutnya di buku ini.

(14)

10.

Masukan data

Sesuai dengan bagan alir pada Gambar 4, tahapan berikutnya adalah masukan data ke dalam software AHS

9.1 Informasi umum

Sesudah AHS di copy kedalam Harddisk kemudian buka file AHS SPEK DES 2006.xls, dengan mengklik file AHS SPEK DES 2006.xls dan, Open, maka di layar monitor akan muncul sejumlah nama “Sheet” atau “Lembar”, antara lain umumnya menampilkan INFORMASI UMUM, seperti dalam Gambar 5. Pada bagian bawah Gambar 5 terlihat nama lembar lainnya sebanyak 31 lembar, sesuai yang diuraikan dalam 5.4: Organisasi.

Gambar 5 : Cuplikan Lembar: INFORMASI

Tampilan pertama dalam lembar INFORMASI UMUM harus diisi sesuai dengan data kegiatan pekerjaan dan asumsi lokasi base camp, serta ringkasan metode pelaksanaan yang sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.

(15)

Data yang dimasukan ada yang berupa masukan atau keterangan. Data yang dimasukan akan mempengaruhi perhitungan atau berinteraksi terhadap lembar lain, terutama terhadap sel-sel yang dalam Lembar D2, Lembar D3 dan seterusnya.

9.2 Quarry dan Basic Price

Quarry dan Basic Price terdapat dalam Lembar 4-BASIC PRICE dan Lembar 4: ANALISIS

QUARRY.

Lembar 4: BASIC PRICE berisi data isian seperti terlihat pada Gambar 6a: Harga satuan dasar upah, Gambar 6b: Harga satuan dasar bahan, dan Gambar 6c: Harga satuan dasar alat.

(16)
(17)

Gambar 6c : Contoh cuplikan Lembar 4-BASIC PRICE

Pada Gambar 6a, Gambar 6b dan Gambar 6c menunjukkan data yang harus dimasukan ke dalam Lembar 4: BASIC PRICE.

Harga alat akan langsung dilink ke Lembar 5: ANALISIS ALAT, seperti ditunjukkan dalam Gambar 7a.

(18)
(19)
(20)

Data yang dimasukan ke dalam Analisis Quarry dalam Gambar 4a, akan mempengaruhi rumus-rumus pada perhitungan yang ada di Lembar 4: ANALISIS QUARRY dan lembar lainnya. Gambar 6a dan Gambar 6b adalah contoh HSD Pasir Pasang.

Pada lembar ini dimasukan data yang diperlukan dari setiap bahan dan harga, sehingga akan mempengaruhi perhitungan Harga Satuan yang ada pada sel-sel dalam halaman lembar yang bersangkutan dan lembar lainnya.

Perhitungan Analisis Harga Satuan membutuhkan masukan data antara laian :

 Asumsi; berisi asumsi-asumsi yang digunakan untuk perhitungan Analisis harga satuan pasir pasang

 Urutan kerja atau metode kerja untuk menghasilkan suatu jenis pekerjaan Pasir pasang yang sesuai dengan spesifikasi

 Asumsi Alat yang digunakan

9.3 Analisis harga satuan dasar alat

Analisis alat terdapat dalam Lembar 5: Alat(1) dan Lembar 5: Alat(2)

Lembar 5: Alat(1) dan Lembar: Alat (2) berisi:

 Uraian Analisis Alat, dengan jenis alat yang dapat dipilih adalah sebagai berikut:

(21)

. M3 . SPREADER

 Analisis biaya sewa peralatan per jam kerja (1)

(22)

Gambar 7a Cuplikan Lembar: ANALISIS ALAT untuk Asphalt Mixing Plant (AMP)

(23)

Gambar 7b Cuplikan Biaya Pasti alat pada analisis biaya sewa peralatan per jam kerja (1)

(24)

9.4 Analisis harga satuan dasar bahan

(25)
(26)
(27)

Gambar 8d : Cuplikan dari Lembar Agg C

(28)

11.

Analisis Harga Satuan Pekerjaan

10.1 Major item harga satuan dalam Spesifikasi Umum

Sesudah melalui tahapan masukan data sesuai dengan Pasal 9, maka langkah berikutnya adalah memasukan data ke dalam lembar-lembar uraian Analisis Harga Satuan Pekerjaan, yang terdiri atas divisi-divisi, masing-masing dalam Lembar-lembar sebagai berikut :

- D2 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 2 - D3 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 3 - D4 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 4 - D5 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 5 - D6 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 6 - D6 ASBT : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 6 - D7(1) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 7 - D7(2) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 7 - D7(3) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 7 - D8 (1) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 8 - D8 (1) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 8 - D9 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 9 - D10 LS-Rutin : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 10 - D10 Kuanitas : berisi Kuantitas Pekerjaan dalam Divisi 10

- D10 Analisis HSP: berisi uraian Analisis Harga Satuan Pekerjaan dlm Divisi 10

10.2 Tahap-tahap metode analisis harga satuan pekerjaan

Pada prinsipnya Metode perhitungan Analisis Harga Satuan Divisi 2 sampai Divisi 8 dapat dirangkum seperti pada Gambar 9, Pengisian Asumsi dan Metode Kerja harus memperhatikan Gambar Rencana, Spesifikasi, Ketentuan dan Peraturan yang berlaku serta pertimbangan teknis terhadap situasi dan kondisi lokasi pekerjaan disamping hal-hal lain yang berkaitan dengan Perhitungan Analisis Harga Satuan.

Sesudah Asumsi dan Metode Kerja selesai maka komponen bahan, alat dan upah dapat dianalisis dan pada akhirnya harga satuan dapat ditentukan.

Gambar 9 Metode perhitungan Analisis Harga Satuan

(29)

Salah satu contoh proses uraian analisis harga satuan pekerjaan ditunjukkan pada Gambar 10 di bawah ini.

(30)

Gambar 10b Cuplikan dari Lembar: D2, Rekaman Analisis HSP Untuk pekerjaan galian drainase, saluran dan saluran air

(31)

Perhitungan Analisis harga satuan Divisi 2 sampai dengan Divisi 8 mempunyai metode perhitungan yang sama yaitu mengikuti urutan dalam Gambar 7, yaitu

 Asumsi

 Urutan kerja/Metode kerja

 Pemakaian bahan, alat, dan tenaga kerja yang masing-masing dihitung dari Harga Satuan Dasar (HSD) setiap komponen.

 Seluruh data direkam secara otomatis dalam Formulir Standar Analisis Harga Satuan Pekerjaan (HSP), seperti ditunjukkan pada Gambar 10b.

Dalam proses masukan data harus memperhatikan metode konstruksi dan spesifikasi teknik yang berlaku, serta memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

 Data di kolom Harga Satuan yang terhubung (link formula) dengan Lembar 4-Basic Price dan lembar lain sesuai kebutuhan, kecuali untuk Alat Bantu yang satuannya lumpsum.

 Untuk mendapatkan Harga Satuan Pekerjaan harus dimasukan juga Overhead dan profit, sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Contoh perhitungan analisis harga satuan Divisi 9: Pekerjaan Rutin disajikan dalam Gambar 11a untuk kendaraan Dump Truck, dan Gambar 11b hasil rekaman harga satuan pekerjaan tanah.

(32)
(33)
(34)

Perhitungan analisis harga satuan Divisi 10 diuraikan pada Lembar: D10 LS-Rutin, Lembar: D10 Kuantitas dan Lembar: D10 Analisis HSP, dan beberapa contoh analisis disajikan dalam Gambar 12a, Gambar 12b, dan Gambar 12c.

(35)
(36)

(37)

12.

Mobilisasi

Uraian Analisis HSP Mobilisasi diuraikan dalam 2 lembar, yaitu Lembar: Mobilisasi dan

Lembar Perhitungan Mobilisasi Alat. Hasil perhitungan disajikan dalam Gambar 13.

(38)
(39)

Gambar 13c: Cuplikan Lembar: Perhitungan Mobilisasi, untuk beberapa alat

13.

Kuantitas dan harga atau Bill of Quantity

(40)

Gambar 14 Cuplikan Lembar: Daftar Cuantiítas dan Harga atau BOQ

Daftar kuantitas dan harga (BOQ), disajikan secara otomatis dari seluruh hasil perhitungan HSP, termasuk data kuantiítas pekerjaan yang dihitung dari Engineering’s

Estimate.

14.

Rekapitulasi

(41)
(42)

15.

Catatan khusus aplikasi AHS

1. SE Menteri PU 1996 Radinal Mochtar, bahwa OHP untuk OE adalah maksimum 10%. Untuk fasilitas Direksi Pekerjaan (PPK) seperti kantor, tempat tinggal dan kendaran harus seijin Eselon I. Dalam Spesifikasi, disebutkan bahwa fasilitas ini disediakan dalam Kontrak terpisah (maksudnya untuk Konsultan).

2. Dalam Seksi 1.4 Fasilitas dan Pelayanan Pengujian tidak dibayar terpisah maka kebutuhan ini harus ditampung dalam Mata Pembayaran 1.2 Mobilisasi. Dengan demikian, tenaga kerja (terampil maupun tidak) harus disediakan dalam perhitungan. Contoh : 1 laboratorium butuh 2 teknisi dan 6 tenaga kerja kasar selama masa pelaksanaan. Dalam Perhitungan Mobilisasi, terdapat (D) Fasilitas Laboratorium dan Layanan yang dirinci dari no. 1 s/d 3, kebutuhan tenaga ini dimasukkan dalam (D) sebagai no. 4 Dukungan Layanan (Lump Sum, diperoleh seperti contoh diatas).

3. Seksi 1.8 Pemeliharaan Lalu Lintas tidak dibayar terpisah, karena sudah termasuk dalam masing-masing Harga Satuan. Ambil contoh EINRIP sebagai rincian dari kebutuhan ini.

Papan Rambu Lalu Lintas (termasuk tiang dan pondasi telapak baton)

Buah

Lampu Tali M ……..

Marka Punggung (lebar 150 mm, Menerus Berwarna Kuning) M ……..

Pelat Baja (4 x 8 x ¾) Buah ……..

Jala Keselamatan dengan diameter 50 mm.

Pengaku Horizontal danVertikal (termasuk aksesori) M ……..

Rambu Peringatan Buah ……..

Lain-lain ……..

Asumsi lokasi penutupan setengah lebar jalan adalah sepanjang 300 m. Terdapat 2 team yang bekerja secara simultan. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan adalah selama masa pelaksanaan (jika tidak ada data maka diambil 1 tahun).

(43)

4. Perlu diperiksa berapa lama masa pelaksanaan dan berapa panjang ruas dalam Kontrak (Dokumen Lelang termasuk Gambar Rencana) sehingga apakah wajar jika kita memutuskan untuk menambah team karena space untuk bekerja itu sangat terbatas. Misalnya seperti jalan tol yang hanya dapat dikerjakan pada malam hari. Dalam hal ini, tentunya durasi kerja alat (tahunan) tidak boleh diambil terlalu tinggi.

5. Abstrak, komponen utama dalam AHS adalah bahan, tenaga kerja dan peralatan (termasuk bahan bakar dan operator). Kebutuhan bahan tidak boleh menyimpang dari Spesifikasi, sedangkan tenaga kerja dan peralatan yang digunakan tergantung dari metode pelaksanaan yang akan digunakan dan kondisi masing-masing proyek/lokasi. Dalam hal ini, koefisien bahan umumnya sudah fix (atau dalam rentang), sedangkan koefisien tenaga kerja dan peralatan akan sangat bervariasi. Tidaklah mungkin setiap proyek mempunyai koefisien tenaga kerja dan peralatan yang sama..

6. Contoh Perhitungan Produksi Peralatan Pemecah Batu (Stone Crusher)

Jenis Crusher : JAW CRUSHER

Kapasitas 90 Ton per jam pada setting bukaan 80 mm (berdasarkan data dari pabrik). Jenis batu yang dipecah : LIME STONE

Uhuran saringan terpasang : 5 mm, 20 mm dan 40 mm

Dari ukuran saringan yang terpasang serta dari setting bukaan Jaw Crusher, ukuran agregat yang dihasikan adalah :

0 – 5 mm sehingga harus dipecah lagi dengan menggunakan crusher lain, yaitu crusher kedua (secondary) dan crusher ketiga (testierry). Crusher kedua (secondary) akan memecah kembali agregat ukuran 20 – 40 mm sedangkan crusher ketiga (testierry) akan memecah agregat ukuran 40 – 80 mm.

Perhitungan Produksi Agregat Primary Crusher

Setting 80 mm, jenis batu lime stone dan under size percentage = 85% (dari tabel). Dari data diatas, pada grafik Sieve Analysis Produk Jaw Crusher, akan diperoleh

garis grafik ∂ (yang terdekat dengan tititk potong).

Produksi agregat : lihat garis ∂ pada grafik.

40 – 80 mm = 87% - 52% = 35% = 35%/87% * 90 Ton/jam = 36,21 Ton/jam 20 – 40 mm = 52% - 32% = 20% = 20%/87% * 90 Ton/jam = 20,69 Ton/jam 5 – 20 mm = 32% - 15% = 15% = 17%/87% * 90 Ton/jam = 17,58 Ton/jam 0 – 5 mm = 15% = 15%/87% * 90 Ton/jam = 15.52 Ton/jam

Secondary Crusher

Agregat yang dipecah adalah ukuran 40 – 80 mm, sejumlah 36.21 Ton/jam Jenis pemecah dipilih : Cone Crusher

Kapasitas 40 ton/jam pada setting 20 mm, undersize percentage diambil 75%, dari setting pemilihan undersize 75 % ditemukan garis grafik pada sieve analysis produk Cone Crusher garis C (yang terdekat dengan titik potongnya).

Ukuran Agregat yang dihasilkan adalah ukuran 0 – 5 mm dan 5 – 20 mm Produksi agregat dari secondary :

(44)

0 – 5 mm = 13% = 13%/78% * 36.21 = 6.04 Ton/jam Tertierry Crusher

Agregat yang dipecah adalah ukuran 20 – 40 mm produksi dari Primary crusher sejumlah 20.69 Ton/jam, jenis pemecah yang dipilih Cone Crusher kapasitas 25 ton/jam pada seting 2 mm undersize persentage 75%

Garis grafik adalah garis C

Ukuran agregat yang dihasilkan adalah ukuran 0 – 5 mm , 5 -20 mm.

Produksi agregat dari tertierry :

5 – 20 mm = 78% - 13% = 65% = 65%/78% * 20,69 = 17,24 Ton/jam 0 – 5 mm = 13% = 13%/78% * 20,69 = 3,45 Ton/jam

Total produksi agregat :

Ukuran 5 – 20 mm = 17,58 + 30,17 + 17.24 = 64,99 Ton/jam Ukuran 0 – 5 mm = 15,52 + 6.04 + 3,45 = 25,01 Ton/jam

Catatan :

Untuk memperbesar produksi agregat halus ( 0 – 5 mm ) dapat diperoleh dengan pemecahan kembali agregat 5 – 20 mm memakai Impact Crusher kapasitas + 65 ton/jam.

Untuk memperoleh agregat yang lebih kecil bisa dicapai cara mempercepat putaran palunya.

Alternatif yang lebih baik adalah secondary dan tertiery crusher diganti dengan

(45)
(46)
(47)

Bibliografi

Bahan Bacaan dan Refensi Analisis Harga Satuan SRRP, Januari 2003 (Modul 1, 2, 3, dan 4).

Bina Marga, No. 028/T/BM/1995. Panduan Analisis Harga Satuan Brochures / Leaflets Produk KOMATSU, SAKAI

Caterpillar Performance Handbook Edition 34, October 2003

Data Spesifikasi Teknik dari Nissan (Astra International)

Data Spesifikasi Teknik dari PT. Bukaka untuk AMP.

Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen PUTL, No. 02/ST/BM/73. Standarisasi Analisis Biaya Pembangunan Jalan dan Jembatan, Bagian III,

Laporan Akhir, Pekerjaan Pengembangan Panduan Analisis Harga Satuan Paket D-8.

Leaflets / Brochures Data Spesifikasi Peralatan AMP, Stone Crusher dari PT. Rutraindo

Leaflets / Brochures Data Spesifikasi Peralatan Produk dari WIRTGEN, HAMM dan VOGELE

Mc Graw-Hill tahun 2006. Construction Planning, Equipment, and Methods, Peurefoy-Scheknayder-Shapira seventh Edition.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi

Pusat Litbang Jaan dan Jembatan (2006). Laporan Akhir Penelitian dan Pengembangan Metode Penetapan Harga Satuan Bidang Jalan Tahun 2006.

Robert L. Peurifoy and Garold D. Oberlender. Estimating Construction Costs, Fifth edition, Penerbit Mc. Graw Hill, tahun 2004

Specifications and Application Handbook Edition 15, KOMATSU 1993

Specifications and Application Handbook Edition 17, KOMATSU 1996

Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan Tahun 2005.

Gambar

Gambar 1   Komponen Harga Satuan Pekerjaan
Gambar 2   Peringatan
Gambar 4.   Bagan Alir Pengoperasian AHS
Gambar 5 : Cuplikan Lembar: INFORMASI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada kesempatan yang membahagiakan pada mimbar akademik yang terhormat ini, perkenankanlah saya menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar saya dengan judul: BAYI TABUNG:

Hasil penelitian yang menunjukan bahwa pengaruh dari variabel keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja pada karyawan di SMK Negeri 1 Bawang didukung dengan

[r]

Pengendalian Hama Tanaman dengan Manggunakan Pestisida Nabati Salah satu alternatif untuk menggantikan penggunaan pestisida kimia yang banyak menimbulkan dampak

Data sekunder adalah sumber informasi yang secara tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi buku-buku, makalah,

Ada dua proses utama yang dibahas dan dikerjakan dalam proyek ini, yaitu proses pengolahan sinyal menggunakan modulasi delta sebagai salah satu metode pengolahan sinyal analog

Anda dapat memilih Grafik yang ingin ditampilkan dengan meng-Klik Grafik 1, Grafik 2, Grafik 3, atau Grafik 4 Akan muncul grafik yang diinginkan. Pilihan grafik ini hanya ada

“Pengakuan tersangka cocok dengan ditemukan nya sebilah senjata tajam yang menurut penduduk Kebumen disebut wadung dan tali jemuran yang terbuat dari plastik sepanjang