• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Konsep Pd.T. xx-xxxx.A

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS

BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

Konsep

Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Volume II: Bendung

Bagian – 2: Pelaksanaan Konstruksi

ICS 93.010

BIDANG SUMBER DAYA AIR

RPT0

(2)

Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume II: Bendung

Bagian-2. Pelaksanaan Konstruksi 1 RUANG LINGKUP

Pedoman ini menetapkan besaran indeks komponen harga satuan pekerjaan yang meliputi bahan bangunan, indeks tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap satuan volume pekerjaan dari berbagai pekerjaan terkait dalam tahap perencanaan dari pelaksanaan pembangunan bendung.

Pedoman ini meliputi AHSP dari mulai persiapan (mobilisasi dan demobilisasi), pelaksanaan konstruksi (termasuk kegiatan pengujian).

2 ACUAN NORMATIF

- Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 1. Pekerjaan Tanah.

- Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 2. Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan. - Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum,

Bagian – 3. Pekerjaan Geoteknik.

- Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 4. Pekerjaan Beton dan Bekisting.

- Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 5. Pekerjaan Pasangan.

- Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 6. Pekerjaan Pemancangan.

- Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 7. Pekerjaan Dewatering.

- Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 8. Pekerjaan Pintu Air.

- Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 9. Pekerjaan Lain-lain.

- Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume II: Bendung, Bagian – 3. Pelaksanaan Konstruksi.

- SNI 03-2925, Pintu air pengatur dan pengukur untuk irigasi. 3 ISTILAH DAN DEFINISI

3.1 Angka indeks adalah faktor pengali (koefisien) sebagai dasar perhitungan bahan baku dan upah kerja.

3.2 Bangunan intake adalah bagian dari bendung yang berfungsi sebagai penyadap aliran sungai.

3.3 Bangunan Pembilas adalah salah satu kelengkapan pada bendung yang berfungsi menghindarkan angkutan muatan sedimen dasar dan mengurangi angkutan muatan sedimen layang masuk ke intake.

(3)

3.4 Bendung adalah bangunan air (beserta kelengkapannya) yang dibangun melintang sungai atau pada sudetan untuk meninggikan taraf muka air sehingga dapat dialirkan secara gravitasi ke tempat yang membutuhkannya.

3.5 Biaya bahan adalah jumlah biaya berbagai bahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan, didapat dari perkalian harga dasar satuan bahan dengan jumlah atau volume bahan yang dipakai.

3.6 Harga satuan pekerjaan (HSP) adalah biaya upah kerja dengan atau tanpa harga bahan-bahan bangunan untuk satuan pekerjaan tertentu.

3.7 Jumlah pekerja adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.

3.8 Satuan pekerjaan adalah satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas, volume dan unit.

3.9 Tembok pangkal bendung adalah tembok yang berada di kiri dan kanan pangkal bendung dan harus mampu menghalangi luapan aliran.

3.10 Tembok sayap hilir adalah tembok sayap yang terletak di kiri dan kanannya peredam energi yang berfungsi sebagai pembatas, pengarah arus, penahan gerowongan dan longsoran tebing.

3.11 Tembok sayap hulu adalah tembok sayap yang terletak di kiri dan kanannya lantai muka yang berfungsi sebagai pembatas, pengarah arus, penahan gerowongan dan longsoran tebing.

3.12 Undersluice adalah pelat pembagi aliran air yang bagian atasnya relatif tidak mengandung sedimen yang kemudian mengalir ke intake, sementara aliran bagian bawahnya banyak mengandung sedimen yang dialirkan melalui celah sempit dengan kecepatan aliran tinggi yang kemudian terbuang melalui pembilas.

3.13 Upah kerja adalah biaya untuk upah pekerja yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, didapat dari hasil perkalian jumlah tenaga manusia yang dibutuhkan dengan harga dasar satuan upah untuk masing-masing tingkat keahliannya.

3.14 Volume pekerjaan adalah jumlah unit satuan pelaksanaan kegiatan, misal galian tanah 1.000 m3; pengukuran situasi 300 ha; perencanaan bendung 80 OB, dsb. 4 SINGKATAN ISTILAH

Singkatan Kepanjangan Istilah

kg kilogram Satuan berat

m atau m’ Meter panjang Satuan panjang m2 Meter persegi Satuan luas m3 Meter kubik Satuan volume

OH Orang hari Satuan tenaga kerja per-hari PC Portland Cement Semen portland PP Pasir pasang Agregat halus ukuran < 5 mm

5 KETENTUAN DAN PERSYARATAN

Beberapa ketentuan dan persyaratan yang bersifat umum dalam pedoman ini adalah : a) Besaran indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan ini berlaku untuk

seluruh Indonesia. Besaran harga satuan pekerjaan mungkin berbeda untuk masing-masing daerah yang berdasarkan harga satuan dasar bahan dan upah tenaga kerja sesuai dengan kondisi setempat dan tidak membedakan faktor produktifitas tenaga

(4)

kerja serta sistem penghitungan volume bahan yang berlaku di daerah yang bersangkutan.

b) Besaran indeks dihitung berdasarkan spesifikasi bahan dan cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan sesuai dengan standar atau pedoman yang berlaku di Indonesia. c) Volume pekerjaan dapat dihitung berdasarkan gambar teknis yang telah disetjui

(misal gambar detail desain atau jika ada gambar hasil shop drawing), atau besaran volume pekerjaan (BoQ) yang telah tertera pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

d) Jam kerja efektif untuk para pekerja diperhitungkan selama 7(tujuh) jam per hari. e) Indeks bahan, tenaga kerja dan juga ada yang termasuk peralatannya ini dipakai

untuk menghitung harga satuan pekerjaan.

f) Harga satuan pekerjaan adalah hasil AHSP ditambah maksimum 15%-nya yang merupakan komponen 5% overhead cost dan keuntungan 10%.

6 INDEKS KOMPONEN HARGA SATUAN PEKERJAAN

Pedoman ini meliputi pelaksanaan pekerjaan pembangunan bendung tetap, bendung gerak manual dan bendung gerak elektromekanik.

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan persiapan meliputi: Moblisasi/demobilisasi peralatan, Pembersihan lapangan, Pemagaran daerah kerja, Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang; Pengukuran awal, Pembuatan Papan Nama Proyek. Pekerjaan ini secara umum akan < 5% dari biaya kontrak, yang analisanya sebagai berikut:

A.1 Persiapan Umum

Pekerjaan persiapan yang termasuk dalam kegiatan yang bersifat umum yaitu Moblisasi/demobilisasi peralatan, Pembersihan lapangan, Pemagaran daerah kerja, Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang; dan Pembuatan Papan Nama Proyek dapat dilihat pada Pd. T. xx – xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 9. Pekerjaan Lain-lain.

A.2 Pengukuran awal

Pengukuran awal yaitu untuk membuat titik ikat yang AHSP-nya dapat dilihat pada Pd. T. xx – xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 2. Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan.

B. PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNG

B.1 Pekerjaan Tanah

Pelaksanaan pekerjaan tanah mengacu pada Pd. T. xx – xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 1. Pekerjaan Tanah.

B.2 Pekerjaan Pengukuran atau stick out

Seperti pengukuran awal, pelaksanaan pengukuran untuk chek ketinggian elevasi dan stick out lokasi komponen bangunan bendung menggunakan AHSP yang dapat dilihat pada Pd. T. xx – xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 2. Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan.

(5)

B.3 Pekerjaan Pengujian Geoteknik

Untuk pelaksanaan pengujian geoteknik terkait dengan uji mutu hasil pekerjaan timbunan tanah dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx – xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 3. Pekerjaan Geoteknik. B.4 Pekerjaan Beton

Untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk pengujian bahan dan uji mutu campuran beton dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx – xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 4. Pekerjaan Beton dan Bekisting.

B.5 Pekerjaan Pasangan

Untuk pelaksanaan pekerjaan pasangan termasuk pengujian bahan dan uji mutu campuran konstruksi dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx – xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 5. Pekerjaan Pasangan. B.6 Pekerjaan Pemancangan

Untuk pelaksanaan pekerjaan pemancangan dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx – xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 6. Pekerjaan Pemancangan.

B.7 Pekerjaan Dewatering

Untuk pelaksanaan pekerjaan dewatering dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx – xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 7. Pekerjaan Dewatering.

B.8 Pekerjaan Pintu Air

Untuk pelaksanaan pekerjaan pintu air dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx – xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 8. Pekerjaan Pintu Air.

B.9 Pekerjaan Lain-lain

Untuk pelaksanaan pekerjaan lain-lain dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx – xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 9. Pekerjaan Lain-lain.

C. PEKERJAAN KHUSUS PADA PEMBANGUNAN BENDUNG

C.1 Bendung Tetap

Pembangunan bendung tetap yang meliputi bendung dengan pelimpah tetap biasa dan Tyrol. Pada umumnya bendung tetap ini meliputi berbagai komponen bangunan diantaranya tubuh bendung, peredam energi, intake, pembilas, tembok sayap hilir, Lantai udik, dan kantong sedimen. AHSP dari keseluruhan komponen bendung tetap ini, maka AHSP-nya sebagai berikut:

a. Tubuh Bendung 1). Beton

a). Beton bertulang cast in place Seperti pada butir B.4

(6)

Disesuaikan dengan desain serta harga satuan pabrik termasuk pemasangan di lokasi pekerjaan yang juga termasuk garansi kerusakan serta operasi & pemeliharaannya.

2). Pasangan batu kali

Pasangan batu kali dan batucandi seperti pada butir B.5 3). Pasangan bronjong kawat

Untuk pasangan bronjong kawat seperti pada butir B.5 4). Fondasi Tiang Pancang

Seperti pada butir B.6 b. Peredam energi

Tubuh peredam energi dan blok energi breaker dapat terbuat dari beton atau pasangan batu kali serta bagian hilir kolam olaknya dipasang pasangan batu kosong (rip-rap).

1). Beton dihitung dalam satuan volume m3

Beton bertulang cast in place seperti pada butir B.4 2). Pasangan batu kali

Pasangan batu kali dihitung dalam satuan volume m3 dan batu candi dihitung dalam satuan volume m2 seperti pada butir B.5

3). Pasangan batu kosong (rip-rap)

Pasangan batu kosong dihitung dalam satuan volume m3 seperti pada butir B.5 c. Bangunan intake

Pekerjaan terkait dengan bangunan intake, pintu pengatur, bangunan pengukur dapat terbuat dari beton atau pasangan batu kali diplester/ditutup batu muka. Jenis pekerjaan lainnya yaitu bar screen (saringan kasar) dan ambang ukur yang AHSP-nya sebagai berikut:

1). Beton dihitung dalam satuan volume m3

Beton bertulang cast in place seperti pada butir B.4 2). Pasangan batu diplester atau ditutup batu muka

Pasangan batu kali dihitung dalam satuan volume m3 dan plesteran atau pasangan batu muka dihitung dalam satuan volume m2 seperti pada butir B.5 3). Bar Screen (saringan kasar)

Saringan kasar terbuat dari besi beton sesuai dengan kebutuhan seperti pada butir B.5

4). Bangunan Pengukur

Bangunan pengukur dapat terbuat dari beton atau pasangan batu kali diplester/batu muka yang dilengkapi ambang ukur. Untuk bangunan pengukur dihitung volumenya yang harga satuannya. Ada berbagai tipe ambang ukur yaitu diantaranya tipe Rechbox, Cipolleti dan V-note seperti pada B.4 atau B.5. 5). Bangunan Pengatur

Bangunan pengatur dapat terbuat dari beton atau pasangan batu kali diplester/batu muka yang dilengkapi pintu pengatur. Untuk bangunan pengatur dihitung volumenya yang harga satuannya seperti pada B.4 atau B.5.

Ada berbagai tipe ambang pengatur yaitu diantaranya tipe Schotbalk, Pintu Air atau ambang pengatur. Schotbalk atau ambang pengatur dapat terbuat dari beton atau kayu, sedangkan pintu pengatur terbuat dari baja atau pintu kayu rangka baja yang lebarnya disesuaikan dengan kebutuhan desain (lihat butir C.2).

(7)

d. Bangunan Pembilas

Bangunan pembilas dengan pelat undersluice akan terdiri atas under sluice dengan kelengkapannya, pintu pembilas dengan kelengkapannya termasuk pilar-pilar serta tembok pangkalnya, penempatan pintu, tembok baya (guide wall), jembatan pelayanan, tangga dan lain-lain. Dilihat dari materialnya, kelengkapan ini dapat terbuat dari beton dapat dihitung sesuai dengan butir B.4, dan yang terbuat dari pasangan batu kali diplester atau dengan batu muka dapat dihitung dengan butir B.5. Sedangkan pintu bilasnya terbuat dari baja atau pintu kayu rangka baja yang lebarnya disesuaikan dengan kebutuhan desain (lihat butir C.2).

e. Tembok Pangkal Bendung

Dilihat dari materialnya, kelengkapan ini dapat terbuat dari beton dapat dihitung sesuai dengan butir B.4, dan yang terbuat dari pasangan batu kali diplester atau dengan batu muka dapat dihitung dengan butir B.5.

f. Tembok Sayap

Dilihat dari materialnya, kelengkapan ini dapat terbuat dari beton dapat dihitung sesuai dengan butir B.4, dan yang terbuat dari pasangan batu kali diplester atau dengan batu muka dapat dihitung dengan butir B.5.

f. Lantai udik

Dilihat dari materialnya, kelengkapan ini dapat terbuat dari beton dapat dihitung sesuai dengan butir B.4, dan yang terbuat dari pasangan batu kali diplester atau dengan batu muka dapat dihitung dengan butir B.5.

g. Kantong sedimen

Dilihat dari materialnya, kelengkapan ini dapat terbuat dari beton dapat dihitung sesuai dengan butir B.4, dan yang terbuat dari pasangan batu kali diplester atau dengan batu muka dapat dihitung dengan butir B.5. Sedangkan pintu pengaturnya terbuat dari baja atau pintu kayu rangka baja yang lebarnya disesuaikan dengan kebutuhan desain (lihat butir C.2).

h. Intake pada Tubuh Bendung (khusus Tyrol)

Dilihat dari materialnya, kelengkapan ini dapat terbuat dari beton dan dapat dihitung berdasarkan butir B.4.

i. Instrumentasi

1). Pemasangan 1 buah Piesometer

Pembuatan pipa perlindungan kabel sensor a). Bahan

20 m’ GIP diameter 1,5” 15 bh asesoris GIP 1,5” 40 m’ pipa PVC diameter 1” 20 bh asesoris PVC 1” b). Upah Tenaga Kerja

2,5 pekerja

1 Tukang tembok 2,5 Teknisi Piesometer

c). Alat

1 Piesometer, sesuai spek teknis yang diperlukan

2). Pemasangan 1 buah Sediment Detector Pembuatan pipa perlindungan kabel sensor a). Bahan

20 m’ GIP diameter 1,5” 15 bh asesoris GIP 1,5” 40 m’ pipa PVC diameter 1”

(8)

20 bh asesoris PVC 1” b). Upah Tenaga Kerja

2,5 Pekerja

1 Tukang tembok

2,5 Teknisi Sediment Detector c). Alat

1 Sediment Detector, sesuai spek teknis yang diperlukan

C.2 Bendung Gerak Manual

Perbedaan dengan bendung tetap hanyalah pada konstruksi pelimpahnya saja, yaitu berupa pintu-pintu air. Ukuran pintu-pintu yang dapat dioperasikan secara manual biasanya dibatasi sesuai dengan kemampuan tenaga manusia menaikan atau menurunkan pintunya kira-kira untuk kekuatan tarik/tekan maksimum 15 ton. Bebanmaksimum ini terdiri atas berat pintu, tekanan hidrostatis air dan lumpur setinggi air yang ditampung, sehingga jika berat pintu terlalu besar artinya tinggi air yang ditampung semakin rendah. Untuk ini biasanya pintu yang dioperasikan manual hanya sekitar 1 ton (pintu kayu rangka baja) dengan lebar maksimum 2 m’.

Bendung gerak pada umumnya terdiri atas tubuh bendung sebagai fondasi dari konstruksi pintu-pintu sebagai pelimpah yang harus mampu menahan tekanan hidrostatis dari air serta lumpur yang ditahannya. Sehingga komponen penyusun bendung gerak ini sama seperti pada bendung tetap ditambah pintu-pintu air. Sehubungan dengan ini maka AHSP-nya pintu air yang berupa pintu kayu rangka baja dengan lebar maksimum 2 m’ dan variasi lebar lainnya yaitu 1,5m; 1,2m; dan 0,8m sesuai dengan SNI 03-2925, Pintu air pengatur dan pengukur untuk irigasi. yang harga satuannya ditentukan oleh pabrik yang didalamnya termasuk biaya pasang serta biaya garansinya. AHSP terkait dengan pintu air seperti pada butir B.8. C.3 Bendung Gerak Elektromekanik

Bendung gerak ini tidak terbatas lebar dan tinggi pintunya karena dioperasikan secara elektromekanik. Berbagai jenis untuk tipe ini diantaranya pintu sorong, pintu radial dan tabung karet berisi urada atau air. Jenis-jenis pintu ini sesuai dengan standar dan spesifikasi teknis yang dikeluarkan oleh pabriknya. Maka harga satuannya pun ditentukan oleh pabrik yang didalamnya termasuk biaya pasang serta biaya garansinya.

D. PEKERJAAN LAIN-LAIN

Pekerjaan lain-lain akan terdiri atas pekerjaan penunjang diantaranya: Foto Dokumentasi, Test Bahan dan Pengujian Mutu Pekerjaan, Penggambaran, dan Penggandaan Buku/Laporan/Kontraksesuai dengan Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian – 9. Pekerjaan Lain-lain.

(9)

Lampiran A (Informatif)

Daftar Harga Satuan Dasar Bahan Bangunan Dan Upah Kerja Tabel A.1 Contoh daftar harga dasar bahan bangunan

Tahun 2005, Kota Bandung

No. Nama bahan bangunan Satuan Harga Satuan (Rp)

1. Pasir beton m3 128.000,-

2. Pasir pasang m3 108.000,-

3. Batu pecah / Split ukuran 1 – 2 cm m3 146.000,- 4. Batu pecah / Split ukuran 2 – 3 cm m3 146.000,-

5. Batu kali belah m3 132.000,-

6. Triplek tebal 4 mm lbr 31.500,-

7. Multiplek tebal 12 mm ukuran 1,22 x 2,44 m lbr 82.000,- 8. Multiplek tebal 18 mm ukuran 1,22 x 2,44 m lbr 182.000,-

9. Papan (2x 20 x 400 ) cm m3 950.000,-

10. Papan (3x 20 x 400 ) cm m3 1.250.000,-

11. Kaso (5 x 7 x 400) cm m3 1.135.000,-

12. Balok kayu Borneo kelas II m3 1.140.000,-

13. Semen Cibinong / 50 kg zak 34.000,-

14. Semen Tiga Roda / 50 kg zak 36.000,-

15. Baja anyaman ø 6 mm kg 7.500,-

16. Baja anyaman ø 8 mm kg 7.500,-

17. Baja anyaman ø 10 mm kg 7.500,-

18. Kawat beton kg 7.000,-

19. Besi beton bulat polos kg 6.000,-

20. Besi beton bulat berulir kg 6.300,-

21. Paku segala ukuran kg 7.500,-

22. Cat besi / kayu kg 26.000,-

23. Meni besi / kayu 5 kg kg 43.000,-

Tabel A.2 Contoh daftar harga upah pekerja Tahun 2005, Kota Bandung

No. Nama Pekerja Satuan Upah (Rp)

1. Pekerja / kenek OH 25.000,-

2. Tukang gali OH 30.000,-

3. Kepala tukang batu OH 42.000,-

4. Tukang batu OH 35.000,-

5. Kepala tukang kayu OH 37.500,-

6. Tukang kayu OH 35.000,-

7. Kepala tukang besi OH 40.000,-

8. Tukang besi OH 35.000,-

9. Kepala tukang cat OH 40.000,-

10. Tukang cat OH 35.000,-

(10)

Lampiran B (Informatif)

Contoh Perhitungan AHSP Komponen Bendung

Konstruksi bendung yang terbuat dari Pasangan Batu Kali dengan mortar tipe O dan ada beberapa bagian konstruksinya terbuat dari beton bertulang fc=14,5 MPa yang dibuat secara manual. Berdasarkan kegiatannya ada berbagai AHSP terkait sebagai berikut:

Berdasarkan analisa A.1.d, mortar tipe O untuk mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC:5 PP. Maka AHSP-nya sebagai berikut:

Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan dasar (Rp)

Jumlah Harga (Rp)

Bahan Batu kali m3 1,2 132.000

PP m3 0,45 108.000

PC kg 99 720

71.280,-Tenaga Kerja Pekerja OH 1,5 25.000

Tukang batu OH 0,6 35.000

Kepala Tukang OH 0,06 42.000

Mandor OH 0,015 50.000

750,-Jumlah 340.050,-Overhead dan keuntungan 15% 51.007,5 HSP-Pasangan Batu Kali 391.057,5

Pekerjaan beton sesuai dengan analisa A.5, kemudian pembesian analisa B.1, bekisting, angkut mortar dari lokasi Molen ke tempat pengecoran < 50 m dan pembongkaran bekisting. AHSP tersebut adalah sebagai berikut:

Analisa A.5 untuk 1 m3 Beton mutu fc = 14,5 MPa (K175), slump (12 + 2) cm

Kebutuhan Satuan Indeks HSD Jml. Harga

Bahan PC kg 326 720 234.720

PB m3 0,54 128.000 69.120

Kr m3 0,76 146.000 110.960

Air L 215 1,2 258

Tenaga Kerja Pekerja OH 1,65 25.000 41.250

Tukang batu OH 0,25 35.000 8.750

Kepala Tukang OH 0,025 42.000 1.050

Mandor OH 0,08 50.000 4.000

Peralatan Mollen sewa-hari 0,05 185.000 9.250

Jumlah 479.358 Overhead dan keuntungan 15% 71.903,7

(11)

Analisa B.1 untuk pengerjaan 100 kg besi beton biasa (lepasan)

Kebutuhan Satuan Indeks HSD Jml. Harga Bahan Besi beton (polos/ulir) kg 105 7.500 787.500

Kawat ikat kg 2 7.000 14.000

Tenaga Kerja Pekerja OH 4,86 25.000 121.500

Tukang besi OH 4,86 35.000 170.100

Kepala Tukang OH 1,62 42.000 68.040

Mandor OH 0,24 50.000 12.000

Jumlah 1.173.140 Overhead dan keuntungan 15% 175.971 HSP-Pembesian 1.349.111

Analisa C.2 butir c) Bekisting beton biasa tidak expose dengan papan ukuran 3/20 cm dengan tingkat kesulitan normal

Kebutuhan Satuan Indeks HSD Jml. Harga Bahan Papan 3/20 kayu kls. II m3 0,03 1.250.000 37.500

Kaso 5/7 cm m3 0,18 1.135.000 204.300

Paku 5 cm dan 7 cm kg 0,35 7.500 2.625

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,2 25.000 5.000

Tukang kayu OH 0,5 35.000 17.500

Kepala Tukang OH 0,05 42.000 2.100

Mandor OH 0,01 50.000 500

Jumlah 269.525 Overhead dan keuntungan 15% 40.428,75

HSP-Bekisting 309.953,75

Analisa D.1 untuk 1 m3 beton dicorkan pada lokasi berjarak > 25m dan < 50 m’ dengan ketinggian 3-4 m tenaga manual

Kebutuhan Satuan Indeks HSD Jml. Harga

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,41 25.000 10.250

Mandor OH 0,02 50.000 1.000

Jumlah 11.250 Overhead dan keuntungan 15% 1.687,5

HSP-angkut Beton 12.937,5

Analisa C.2 butir g) Bongkar bekisting tiap m2 secara biasa (tidak perlu hati-hati)

Kebutuhan Satuan Indeks HSD Jml. Harga

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,38 25.000 9.500

Mandor OH 0,019 50.000 950

Jumlah 10.450 Overhead dan keuntungan 15% 1.567,5

(12)

Bibliografi

ARS Group, 1982, Analisa Upah dan Bahan BOW (Burgerlijke Openbare Werken), Bandung.

Ditjen Pengairan, Pedoman Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dengan menggunakan Peralatan (P2HSPP) Suplemen P.5, Juli 1999.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender

Jaringan Irigasi, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-06: Manajemen Biaya Pelaksanaan Konsruksi, Desember 2005.

Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-08: Manajemen Logistik dan Peralatan, Desember 2005.

Jun Achmadi Mukomoko, Ir. 1973, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, CV. Gaya Media Pratama, Jakarta.

SNI 03-2636, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi batu belah untuk

bangunan sederhana

SNI 03-2835, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk bangunan

sederhana.

SNI 03-6897, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding tembok dan

plesteran.

Zainal A. Z, 2001, Analisis bangunan, menghitung anggaran biaya bangunan, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

SNI 03-2636, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi batu belah untuk

bangunan sederhana

SNI 03-6897, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding tembok dan

Gambar

Tabel A.1  Contoh daftar harga dasar bahan bangunan  Tahun 2005, Kota Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Subjek penelitian pewarisan sifat rambut gembel adalah suatu keluarga yang memiliki keturun- an rambut Gembel yang dapat dilacak sampai 3 ( tiga ) generasi. Subjek

[r]

Adapun kondisi tersebut adalah sebagai berikut: (1) Kurang berfungsinya unit produksi sebagai tempat latihan bagi siswa, (2) Kurang berjalannya fungsi guru sebagai

Pengendalian Hama Tanaman dengan Manggunakan Pestisida Nabati Salah satu alternatif untuk menggantikan penggunaan pestisida kimia yang banyak menimbulkan dampak

Data sekunder adalah sumber informasi yang secara tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi buku-buku, makalah,

Ada dua proses utama yang dibahas dan dikerjakan dalam proyek ini, yaitu proses pengolahan sinyal menggunakan modulasi delta sebagai salah satu metode pengolahan sinyal analog

mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan

Langkah selanjutnya peneliti menggabungkan beberapa guidelines untuk dipakai merancang desain perbaikan setelah diketahui dimana saja kendala yang dialami oleh