• Tidak ada hasil yang ditemukan

2022 UMUM AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

N/A
N/A
Alif Riantama

Academic year: 2023

Membagikan "2022 UMUM AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"

Copied!
520
0
0

Teks penuh

Perkerasan aspal dengan sistem semprot, yaitu dua lapis agregat dengan jumlah dan ukuran tertentu, masing-masing ditaburkan di atas aspal cair dan disemprotkan ke permukaan aspal lama atau pondasi agregat, masing-masing mengandung aspal dalam jumlah tertentu. Perkerasan aspal dengan sistem semprot, yaitu satu lapis agregat dengan jumlah dan ukuran tertentu, ditaburkan di atas aspal cair dan disemprotkan secara merata pada permukaan aspal lama, dengan jumlah aspal tertentu. Perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang dihitung secara profesional oleh desainer dan dijadikan acuan dalam menghitung Harga Perkiraan Sendiri (HPS).

Biaya yang dihitung dengan menganalisis harga satuan suatu pekerjaan yang terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung sebagai pembayaran untuk jenis pekerjaan tertentu tidak termasuk pajak pertambahan nilai. Perkerasan jalan terdiri dari agregat dasar dan agregat penutup mutu seragam yang diikat dengan butiran asbuton dengan cara diletakkan di atas agregat utama yang disemprot dengan aspal/emulsi cair terlebih dahulu untuk pelapisan awal, dipadatkan lapis demi lapis. Jenis pekerjaan yang dinyatakan secara tegas dalam dokumen seleksi sebagai bagian dari pekerjaan yang ditenderkan dan dapat dibayar oleh pengguna jasa.

Kegunaan dan Struktur Analisis Harga Satuan

Ketentuan Umum

Masing-masing biaya langsung tersebut ditetapkan sebagai Harga Satuan Dasar (BSD) untuk setiap satuan standar pengukuran, sehingga hasil yang diperoleh dari rumusan analisis mencerminkan harga sebenarnya di lapangan. HSD yang digunakan harus sesuai dengan data dan asumsi pelaksanaan/penyediaan aktual (sesuai kondisi lapangan) dan mempertimbangkan harga lokal. Dalam penerapannya perhitungan harga satuan pekerjaan harus disesuaikan dengan spesifikasi teknis yang digunakan, data dan asumsi yang secara teknis mendukung proses analisa, penggunaan perkakas mekanik atau tangan, peraturan dan ketentuan yang berlaku, serta pertimbangan teknis ( penilaian teknik). . ) terhadap situasi dan kondisi.

Contoh perhitungan pada Part II, Part III, dan Part IV dapat diproses menggunakan software pengolah angka (spreadsheet) dan aplikasi khusus, namun perlu diperhatikan bahwa software ini hanya sebagai alat untuk mempercepat hasil analisa saja. Perangkat lunak ini dapat berubah dan berkembang sewaktu-waktu dan tidak mewakili ketentuan untuk seluruh wilayah di Indonesia. Dalam analisis harga satuan ini perlu memasukkan data dan asumsi berdasarkan data penelitian, pengalaman dan bahan yang ada, sehingga apabila timbul perselisihan dengan harga satuan yang dihitung berdasarkan asumsi dan faktor yang dirancang dalam perhitungan ini, segala akibat yang timbul. akan sepenuhnya negatif, tanggung jawab perencana.

Harga Satuan Dasar (HSD)

  • HSD Tenaga Kerja
    • Masukan Data untuk HSD Tenaga Kerja
    • Kualifikasi Tenaga Kerja
    • Upah, Tunjangan dan Upah Minimum Provinsi (UMP)
    • Jumlah Tenaga Kerja dan Kelompok Kerja (Working Group)
    • Koefisien Tenaga Kerja
    • Estimasi Harga Satuan Dasar (HSD) Tenaga Kerja
    • Masukan Data untuk HSD Peralatan (Mekanis)
    • Estimasi Harga Satuan Dasar Peralatan
    • Informasi Lainnya
  • Masukan Data untuk HSD Peralatan (Manual)
  • Harga Satuan Dasar Bahan
    • Masukan Data untuk HSD Bahan
    • Jenis Bahan
    • Harga Satuan Dasar Bahan Baku
    • Harga Satuan Dasar Bahan Olahan
    • Harga Satuan Dasar (HSD) Bahan Jadi

Kapasitas kerja untuk melaksanakan satu satuan kerja (m3, m2, m1, liter, kg, ton, buah, dan sebagainya) dinyatakan dalam satuan orang-hari (OH) atau orang-hari (MD) atau orang-jam ( OJ) atau jam kerja (MH). Faktor yang mempengaruhi tingkat tenaga kerja antara lain jumlah pekerja dan tingkat keterampilan tenaga kerja. Jumlah pekerja untuk produktivitas peralatan utama dalam satu hari kerja adalah 8 (delapan) jam dengan waktu istirahat 1 (satu) jam, sehingga waktu kerja efektif adalah 7 (tujuh) jam, dan besarnya diasumsikan berdasarkan pengalaman.

Komponen biaya operasional setiap unit peralatan dihitung berdasarkan biaya tenaga kerja (operator dan asisten operator), bahan bakar/pelumas yang dibutuhkan. Upah tenaga kerja dalam perhitungan biaya operasional peralatan terdiri dari biaya tenaga kerja dalam satuan rupiah/jam. Koefisien Bahan dan Tenaga Kerja tersedia dalam tabel yang digunakan untuk satuan volume kerja atau satuan ukuran tertentu.

Tabel 1 – Kodefikasi Tenaga Kerja
Tabel 1 – Kodefikasi Tenaga Kerja

Harga Satuan Pekerjaan (HSP)

  • Masukan data untuk Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
  • Pekerjaan Mekanis .1 Data dan Asumsi
    • Urutan Pekerjaan

Bahan jadi yang dibeli dari pabrik hendaknya dipertimbangkan apakah akan diterima di base camp/gudang atau di tempat kerja dengan memperhitungkan biaya bongkar muat dan pengangkutan, serta biaya penyimpanan dalam suatu tempat. gudang atau stockpile (tergantung kesepakatan transaksi). Pertimbangan pertama adalah jarak base camp ke lokasi pekerjaan, semakin jauh jaraknya maka semakin mahal harga dasar unitnya. Pertimbangan kedua adalah jika disimpan di lokasi, perlu mempertimbangkan jam kerja instalasi dan kemungkinan hilang atau rusak.

Untuk harga satuan dasar bahan jadi harus disebutkan harga bahan tersebut diterima di suatu lokasi tertentu, misalnya tempat kerja atau di base camp. Bahan jadi dapat berasal dari pabrik/pelabuhan/gudang kemudian diangkut ke tempat kerja dengan menggunakan truk/truk atau alat angkut lainnya, sedangkan barang dimuat dan dibongkar dengan menggunakan crane atau alat pengangkat lainnya. Jam kerja efektif tenaga kerja, Tk (jam) (untuk pekerjaan jalan). i) Jenis bahan. j) Faktor material meliputi faktor konversi volume material (Fk), berat curah (padatan, BiP atau BiL lepas) dalam ton/m³, dan berat jenis material (BJ). k) Faktor konversi penggalian (Fv) untuk pekerjaan penggalian dengan rasio selongsong terhadap kedalaman tertentu dan kondisi penggalian dan pembuangan tertentu.

Peralatan Keselamatan Konstruksi dan Alat Berat

Pekerjaan yang Memerlukan Bahan, Alat Dan Tenaga Kerja, Antara Lain

Pekerjaan Timbunan

Pekerjaan Beton

Pekerjaan yang Tidak Menggunakan Bahan

Faktor yang Mempengaruhi Analisis Produktivitas

Contoh Penentuan Waktu Siklus (TS) Dump Truck Pengangkut Tanah, dihitung dari mulai memuat sampai penuh (T1), kemudian menuju tempat pembuangan (T2), waktu yang tepat (pembuangan dan mengambil posisi siap untuk diisi ulang dalam hitungan menit) (T3) dan kembali kosong ke tempat semula (T4). Perhitungan waktu siklus alat dapat dilihat pada contoh analisa biaya langsung penggunaan peralatan dan tenaga kerja dalam hitungan menit seperti pada Part III, AHSP Bidang Jalan Raya, Lampiran E sampai Lampiran M. Besar kecilnya faktor konversi kuantitas material akan sangat tinggi. Berdasarkan jenis bahannya, kondisi bahan dan alat yang digunakan dapat dilihat pada tabel A.1. Pada tabel A.2 terdapat beberapa jenis isi curah bahan baku, bahan olahan dan campuran, serta berat bahan khusus. disajikan.

Dalam menentukan kebutuhan bahan (bahan baku dalam penggalian perlu memperhitungkan faktor-faktor kerugian akibat pengolahan atau pengangkutan. Faktor-faktor kerugian bahan (bahan baku dalam batch karena berbagai hal ditunjukkan pada tabel A. 3 untuk material curah seperti batu pecah, pasir, aspal dalam penyimpanan, tumpukan asbuton, semen kapur, tanah, dll. Tabel tersebut juga menunjukkan faktor kehilangan material dalam bentuk kemasan yang disimpan atau ditata di gudang, di luar gudang atau di tempat penyimpanan material lain seperti aspal dalam drum, semen portland dalam kemasan zak, butiran asbutonit didalamnya.

Koefisien Bahan, Peralatan, dan Tenaga Kerja .1 Koefisien Bahan

Setiap alat mempunyai kapasitas produksi (Q) yang berbeda-beda tergantung pada jenis alat, faktor efisiensi alat, kapasitas alat dan waktu siklus. 5 menit: diasumsikan pemisahan kapasitas produksi per 1 m² permukaan pengaturan panas satu lapis tanpa bantuan alat lain (penggilingan). Pada saat penyusunan HPP dan HPS kondisi pengoperasian peralatan dalam keadaan baik sehingga faktor efisiensi yang digunakan sebesar 0,83 (lihat Tabel 7).

Jika lebar area pengupasan W ≤ b maka pemadat harus disesuaikan dengan lebar area kerja (W), dan nilai N ditetapkan sebesar 1, sehingga rumus kapasitas produksi menjadi :. Kapasitas produksi rock crusher tergantung pada jenis batuan yang dihancurkan dan besar kecilnya bukaan pelepasan agregat (posisi pelepasan), kecuali impact crusher.

Tabel 5  –  Faktor Efisiensi Alat Bulldozer (F aBul )
Tabel 5 – Faktor Efisiensi Alat Bulldozer (F aBul )

Contoh alat : Wacker, VPF – 1750

Contoh alat : Wacker, DS 72 Y

Jenis tamper dengan kapasitas lainnya

Pekerjaan Manual

  • HSD Tenaga Kerja
  • HSD Bahan

Komponen utama harga satuan tenaga kerja manual, yaitu tenaga kerja terampil, peralatan dan bahan manual, masing-masing dianalisis sebagai HSD untuk tenaga kerja manual. Faktor yang mempengaruhi harga dasar per satuan tenaga kerja antara lain jumlah tenaga kerja dan kompetensi tenaga kerja. Secara lebih rinci faktor-faktor tersebut antara lain dipengaruhi oleh keterampilan tenaga kerja, jumlah tenaga kerja, faktor kesulitan kerja, ketersediaan peralatan, dan pengalaman kerja.

Pada umumnya pelaksanaan pekerjaan di bidang PUPR, baik yang manual maupun mekanis, memerlukan tenaga terampil untuk mampu melakukan beberapa jenis pekerjaan, yang biasanya terdiri atas pekerja, pengrajin, ahli, dan mandor. Untuk menjamin pekerjaan lapangan dapat terlaksana dengan baik maka tenaga kerja yang digunakan harus mempunyai keterampilan yang sudah terbukti. Faktor yang mempengaruhi tingkat tenaga kerja antara lain jumlah tenaga kerja dan tingkat keterampilan tenaga kerja.

Untuk pekerjaan manual, koefisien tenaga kerja, bahan dan peralatan tersedia dalam bentuk tabel. Prestasi kerja diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman di lapangan yang kemudian dirumuskan sebagai koefisien kerja setiap item pekerjaan dalam bentuk tabel adapun untuk pekerjaan SDA pada Bagian II Lampiran A dan untuk pekerjaan konstruksi bangunan dapat dilihat. pada Bagian IV, Lampiran A. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga satuan dasar bahan meliputi kualitas, volume, dan lokasi asal bahan.

Faktor-faktor yang berkaitan dengan volume dan kualitas bahan harus ditentukan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku.

Biaya Umum (Overhead ) dan Keuntungan (Profit)

Keselamatan Konstruksi

Biaya penyelenggaraan SMKK bidang jalan raya dimuat dalam bagian 2 Penyelenggaraan SMKK; untuk bidang Penciptaan Lapangan Kerja dan Perumahan termasuk dalam bagian 2 Penerapan SMKK; untuk sektor sumber daya alam dimasukkan dalam bagian pelaksanaan SMKK tersendiri dalam setiap lingkup pekerjaan konstruksi sektor sumber daya alam. Yang dimaksud dengan komponen angka 4 tentang asuransi dan perizinan meliputi asuransi bagi pekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pada lampiran juga akan diberikan contoh komponen biaya yang diperlukan dalam penyelenggaraan SMKK pada berbagai kegiatan konstruksi.

Mobilisasi dan Demobilisasi

Penyediaan dan pemeliharaan laboratorium pengujian mutu bahan dan pekerjaan di lapangan harus memenuhi persyaratan yang disyaratkan dalam spesifikasi. Pembongkaran tempat pekerjaan oleh Penyedia pada akhir kontrak, termasuk pemindahan seluruh instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik negara dan pengembalian tempat pekerjaan seperti semula sebelum pekerjaan dimulai. e) Pembayaran mobilisasi termasuk demobilisasi bersifat sekaligus namun terperinci.

Rekapitulasi Estimasi Biaya Kegiatan Pekerjaan

Berat Isi Bahan Baku, Bahan Olahan dan Campuran

Faktor Kehilangan Bahan (Fh)

PERSIAPAN

  • HARGA SATUAN PEKERJAAN PERSIAPAN
  • a (c) Pembuatan 1 m ’ Pagar Sementara dari Kayu Tinggi 2 Meter
  • b (c) Pembuatan 1 m ’ Pagar Sementara dari Seng Gelombang Tinggi 2 Meter
  • c Pembuatan 1 m ’ Pagar Sementara dari Kawat Duri Tinggi 1,8 Meter
  • d (c) Pengukuran dan Pemasangan 1 m’ Bouwplank
  • e (c) Pembuatan 1 m 2 Kantor Sementara/Rumah Jaga/Gudang Semen dan Peralatan Lantai Plesteran, Dinding Setengah Tembok
  • g (b) Pembuatan 1 m 2 Jalan Sementara
  • h (a) Pembongkaran 1 m 3 Dinding Tembok Bata
    • Pekerjaan lain-lain (Informatif)
    • Pemagaran daerah kerja
    • a (a) Rangka baja L.40.40.4
    • b (a) Rangka kayu
    • Pembuatan papan nama pekerjaan
    • a.(a) 1 Buah papan nama pekerjaan menggunakan multiflex 18 mm, frame besi siku dan tiang kayu 8/12
    • b.(a) 1 Buah papan nama pekerjaan menggunakan multiplex 10 mm, frame allumunium siku & tiang kayu 5/7, printing banner
    • Mobilisasi
    • a.(a) Investigasi lapangan
    • b.(a) Sewa lahan
    • d.(a) Transportasi Peralatan
    • Alat dan/atau Sarana Penunjang .a.(a) Jembatan Sementara
  • Pekerjaan Dewatering (Normatif)
  • Pekerjaan air tanah
    • Sumur air tanah dangkal (Normatif) .1 Cara Manual dan Semi-mekanis
  • Pekerjaan Pompa
    • b.(a) Pengadaan dan Pemasangan 1-set Pompa Jet Pump dan Perpipaan
    • e .(a) 1 m 2 Pasangan geotekstil, Tebal ( > 800 gr/m2), Manual
    • f .(a) 1 m 2 Pasangan geotekstil, Tebal ( > 800 gr/m2), Semi mekanis
  • HARGA SATUAN PEKERJAAN TANAH
    • Pekerjaan Penggalian Tanah
    • b (c) Menggali 1 m 3 Tanah Lumpur Sedalam Sampai Dengan 1m
    • a (c) Pengurugan Kembali 1 m 3 Galian Tanah
    • c (c) Pemadatan Tanah1 m 3 per 20 cm dengan alat Timbris
    • d (c) Pengurugan 1 m 3 dengan Pasir Urug
    • e (c) Pengurugan dan Pemadatan 1 m 3 Sirtu
    • Pekerjaan tanah secara manual dan semi mekanis (Normatif) .1 AHSP pembersihan dan pengupasan permukaan tanah
    • c (a) Pasang 1 m' profil melintang galian tanah saluran atau sungai yang direhabilitasi atau normalisasi
    • d (a) Pasang 1 m' bouwplank sebagai acuan dalam pembuatan infrastruktur
    • Pengadaan dan pemasangan patok 1.7.6.a (a) Patok kayu (Kaso 5/7) panjang 0,5 m'
    • b (a) 1 Buah Patok kayu (Kaso 5/7) panjang 1 m'
    • c (a) Patok Tetap Bantu (PTB)
    • Pekerjaan tanah cara manual dan semi-mekanis 1.7.7.1 (a) Galian tanah biasa
    • Galian tanah berbatu 1.7.8.1 (a) Cara manual
    • Perkuatan dinding galian
    • a (a) 1 m 2 Pasangan 3-lapis gribig bambu, JAT < 0,8 m' No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan
    • b (a) 1 m 2 Pasangan 2-lapis Bilik kulit(hinis) bambu, JAT < 0,8 m'
    • c (a) 1 m 2 pasangan 1-lapis Gedeg Bambu, JAT< 0,8 m' No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga
    • d (a) 1 m 2 Pasangan 2-lapis Gedeg Bambu, JAT < 1,2 m' No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga
    • e (a) 1 m 2 Pasangan Papan 3/20, JAT < 1,5 m'
    • f (a) 1 m 2 Pasangan balok kayu 8/12, tebal 12 cm, JAT < 4,0 m'
    • g (a) 1 m 2 Pasangan balok kayu 8/12, tebal 8 cm, JAT < 5,5 m'
    • Peledakan batuan
    • Timbunan dan pemadatan (termasuk perataan dan perapihan)
    • a (a) 1 m 3 Timbunan atau urugan kembali tanah biasa/liat berpasir
    • b (a) 1 m 3 Timbunan atau urugan kembali tanah liat No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan
    • d (c) Pemadatan Tanah1 m3 per 20 cm dengan alat timbris
    • e (a) 1 m 3 Timbunan pasir
    • f (a) 1 m 3 Pemadatan pasir
    • Angkutan material dan/atau hasil galian

Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) *) Dapat dimasukkan dalam biaya mobilisasi dan demobilisasi. Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) . *) Dapat dimasukkan dalam biaya mobilisasi dan demobilisasi. Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya umum dan keuntungan (maksimum 15%) 15% x D.

Total Harga Peralatan D Total Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) E Biaya dan Keuntungan Umum (Maksimal 15%) 15%xD(maksimum) F Harga Satuan Pekerjaan per - 1 m3 (D+E). Total Harga Peralatan D Total Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) E Biaya Umum dan Keuntungan (Maksimal 15%) 15% x D F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 1.5.2 Batu atap pelana sepasang kawat. Total Harga Peralatan D Total Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) E Biaya dan Keuntungan Umum (Maksimal 15%) 15% x D F Harga Satuan Pekerjaan per - m2 (D+E).

Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya umum dan keuntungan (maksimal 15%) 15% x D F Harga satuan pekerjaan per m2 (D+E) - Pembongkaran batu candi pasangan bata 35% harga sepasang. Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya umum dan keuntungan (maksimal 15%) ….% x D F Harga satuan pekerjaan per - m2 (D+E). Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya umum dan keuntungan (maksimum 15%) 15% x D F Harga satuan pekerjaan per - 1 tunggul pohon (D+E).

Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya umum dan keuntungan (maksimum 15%) 15% x D F Harga satuan pekerjaan per - m1 (D+E). Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya umum dan keuntungan (maksimum 15%) 15% x D F Harga satuan pekerjaan per buah (D+E). Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya umum dan keuntungan (maksimal 15%) 15% x D F Harga satuan pekerjaan per m3 (D+E).

Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, material dan peralatan (A+B+C) E Biaya overhead dan keuntungan (maksimum 15%) 15% x D F Harga satuan pekerjaan per m3 (D+E) 1.7.9 Lumpur galian . Total harga peralatan D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Biaya overhead dan keuntungan (maksimum 15%) 15% x D F Harga per unit pekerjaan per - m3 (D+E). D Total harga tenaga kerja, bahan dan peralatan (A+B+C) E Overhead dan keuntungan (maksimum 15%) 15% x D F Harga per unit tenaga kerja (D+E).

Tabel 6.A.1 Koefisien penggunaan berulang bahan/material
Tabel 6.A.1 Koefisien penggunaan berulang bahan/material

Gambar

Gambar 1 – Struktur Harga Satuan Pekerjaan (HSP)
Gambar 2 – Struktur analisis Harga Satuan Dasar (HSD) Peralatan  (Mekanis)
Gambar 3 – Struktur Analisis Harga Satuan Dasar (HSD) Bahan  5.  Ketentuan dan Persyaratan
Tabel 1 – Kodefikasi Tenaga Kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apabila ada kekurangan dan/atau ketidakjelasan, harus dikonfirmasikan terlebih dahulu PADANG - SUMATRA BARAT 12-06-2023 PADANG - SUMATRA BARAT BANGUNAN RUKO 2 LANTAI Pondasi

ISOMATRIC TOILET TYPICAL SKALA 1:50 KEGIATAN PEKERJAAN KODE GBR SKALA JUMLAH GBR A 3 UKURAN KERTAS Komp.Griya Bandung IndahG.11/6 RT.06/RW.09 Kel.Buahbatu Kec.Bojongsoang