• Tidak ada hasil yang ditemukan

Catatan khusus aplikasi AHS

1. SE Menteri PU 1996 Radinal Mochtar, bahwa OHP untuk OE adalah maksimum 10%. Untuk fasilitas Direksi Pekerjaan (PPK) seperti kantor, tempat tinggal dan kendaran harus seijin Eselon I. Dalam Spesifikasi, disebutkan bahwa fasilitas ini disediakan dalam Kontrak terpisah (maksudnya untuk Konsultan).

2. Dalam Seksi 1.4 Fasilitas dan Pelayanan Pengujian tidak dibayar terpisah maka kebutuhan ini harus ditampung dalam Mata Pembayaran 1.2 Mobilisasi. Dengan demikian, tenaga kerja (terampil maupun tidak) harus disediakan dalam perhitungan. Contoh : 1 laboratorium butuh 2 teknisi dan 6 tenaga kerja kasar selama masa pelaksanaan. Dalam Perhitungan Mobilisasi, terdapat (D) Fasilitas Laboratorium dan Layanan yang dirinci dari no. 1 s/d 3, kebutuhan tenaga ini dimasukkan dalam (D) sebagai no. 4 Dukungan Layanan (Lump Sum, diperoleh seperti contoh diatas). 3. Seksi 1.8 Pemeliharaan Lalu Lintas tidak dibayar terpisah, karena sudah termasuk

dalam masing-masing Harga Satuan. Ambil contoh EINRIP sebagai rincian dari kebutuhan ini.

Uraian Satuan jumlah

Lampu Berkedip Buah ……..

Penghalang Lalu Lintas (Jenis Beton) Buah …….

Penghalang Lalu Lintas (Jenis Plastik) Buah ……..

Detachable Pedestrian Barrier (Including Concrete Footing) Buah ……..

Pemandu Lalu Lintas (Pengibar Bendera) Orang-Hari ……..

Pengawas Keselamatan (KMLK) Orang-Hari ……..

Papan Rambu Lalu Lintas (termasuk tiang dan pondasi telapak baton)

Buah

Lampu Tali M ……..

Marka Punggung (lebar 150 mm, Menerus Berwarna Kuning) M ……..

Pelat Baja (4 x 8 x ¾) Buah ……..

Jala Keselamatan dengan diameter 50 mm.

Pengaku Horizontal danVertikal (termasuk aksesori) M ……..

Rambu Peringatan Buah ……..

Lain-lain ……..

Asumsi lokasi penutupan setengah lebar jalan adalah sepanjang 300 m. Terdapat 2

team yang bekerja secara simultan. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan adalah selama masa pelaksanaan (jika tidak ada data maka diambil 1 tahun).

4. Perlu diperiksa berapa lama masa pelaksanaan dan berapa panjang ruas dalam Kontrak (Dokumen Lelang termasuk Gambar Rencana) sehingga apakah wajar jika kita memutuskan untuk menambah team karena space untuk bekerja itu sangat terbatas. Misalnya seperti jalan tol yang hanya dapat dikerjakan pada malam hari. Dalam hal ini, tentunya durasi kerja alat (tahunan) tidak boleh diambil terlalu tinggi. 5. Abstrak, komponen utama dalam AHS adalah bahan, tenaga kerja dan peralatan

(termasuk bahan bakar dan operator). Kebutuhan bahan tidak boleh menyimpang dari Spesifikasi, sedangkan tenaga kerja dan peralatan yang digunakan tergantung dari metode pelaksanaan yang akan digunakan dan kondisi masing-masing proyek/lokasi. Dalam hal ini, koefisien bahan umumnya sudah fix (atau dalam rentang), sedangkan koefisien tenaga kerja dan peralatan akan sangat bervariasi. Tidaklah mungkin setiap proyek mempunyai koefisien tenaga kerja dan peralatan yang sama..

6. Contoh Perhitungan Produksi Peralatan Pemecah Batu (Stone Crusher) Jenis Crusher : JAW CRUSHER

Kapasitas 90 Ton per jam pada setting bukaan 80 mm (berdasarkan data dari pabrik). Jenis batu yang dipecah : LIME STONE

Uhuran saringan terpasang : 5 mm, 20 mm dan 40 mm

Dari ukuran saringan yang terpasang serta dari setting bukaan Jaw Crusher, ukuran agregat yang dihasikan adalah :

0 – 5 mm 5 – 20 mm 20 – 40 mm 40 – 80 mm

Ukuran agregat yang banyak diperlukan adalah dari ukuran halus, yaitu 0 – 5 mm. Sedangkan agregat ukuran 20 – 40 mm dan ukuran 40 – 80 mm tidak diperlukan, sehingga harus dipecah lagi dengan menggunakan crusher lain, yaitu crusher kedua (secondary) dan crusher ketiga (testierry). Crusher kedua (secondary) akan memecah kembali agregat ukuran 20 – 40 mm sedangkan crusher ketiga (testierry) akan memecah agregat ukuran 40 – 80 mm.

Perhitungan Produksi Agregat Primary Crusher

Setting 80 mm, jenis batu lime stone dan under size percentage = 85% (dari tabel). Dari data diatas, pada grafik Sieve Analysis Produk Jaw Crusher, akan diperoleh

garis grafik ∂ (yang terdekat dengan tititk potong). Produksi agregat : lihat garis ∂ pada grafik.

40 – 80 mm = 87% - 52% = 35% = 35%/87% * 90 Ton/jam = 36,21 Ton/jam 20 – 40 mm = 52% - 32% = 20% = 20%/87% * 90 Ton/jam = 20,69 Ton/jam 5 – 20 mm = 32% - 15% = 15% = 17%/87% * 90 Ton/jam = 17,58 Ton/jam 0 – 5 mm = 15% = 15%/87% * 90 Ton/jam = 15.52 Ton/jam Secondary Crusher

Agregat yang dipecah adalah ukuran 40 – 80 mm, sejumlah 36.21 Ton/jam Jenis pemecah dipilih : Cone Crusher

Kapasitas 40 ton/jam pada setting 20 mm, undersize percentage diambil 75%, dari setting pemilihan undersize 75 % ditemukan garis grafik pada sieve analysis produk Cone Crusher garis C (yang terdekat dengan titik potongnya).

Ukuran Agregat yang dihasilkan adalah ukuran 0 – 5 mm dan 5 – 20 mm Produksi agregat dari secondary :

0 – 5 mm = 13% = 13%/78% * 36.21 = 6.04 Ton/jam Tertierry Crusher

Agregat yang dipecah adalah ukuran 20 – 40 mm produksi dari Primary crusher sejumlah 20.69 Ton/jam, jenis pemecah yang dipilih Cone Crusher kapasitas 25 ton/jam pada seting 2 mm undersize persentage 75%

Garis grafik adalah garis C

Ukuran agregat yang dihasilkan adalah ukuran 0 – 5 mm , 5 -20 mm. Produksi agregat dari tertierry :

5 – 20 mm = 78% - 13% = 65% = 65%/78% * 20,69 = 17,24 Ton/jam 0 – 5 mm = 13% = 13%/78% * 20,69 = 3,45 Ton/jam Total produksi agregat :

Ukuran 5 – 20 mm = 17,58 + 30,17 + 17.24 = 64,99 Ton/jam Ukuran 0 – 5 mm = 15,52 + 6.04 + 3,45 = 25,01 Ton/jam Catatan :

Untuk memperbesar produksi agregat halus ( 0 – 5 mm ) dapat diperoleh dengan pemecahan kembali agregat 5 – 20 mm memakai Impact Crusher kapasitas + 65 ton/jam.

Untuk memperoleh agregat yang lebih kecil bisa dicapai cara mempercepat putaran palunya.

Alternatif yang lebih baik adalah secondary dan tertiery crusher diganti dengan Impact Crusher dengan fungsi yang tetap sebagai secondary dan tertiery crusher.

Bibliografi

Bahan Bacaan dan Refensi Analisis Harga Satuan SRRP, Januari 2003 (Modul 1, 2, 3, dan 4).

Bina Marga, No. 028/T/BM/1995. Panduan Analisis Harga Satuan Brochures / Leaflets Produk KOMATSU, SAKAI

Caterpillar Performance Handbook Edition 34, October 2003 Data Spesifikasi Teknik dari Nissan (Astra International) Data Spesifikasi Teknik dari PT. Bukaka untuk AMP.

Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen PUTL, No. 02/ST/BM/73. Standarisasi Analisis Biaya Pembangunan Jalan dan Jembatan, Bagian III,

Laporan Akhir, Pekerjaan Pengembangan Panduan Analisis Harga Satuan Paket D-8. Leaflets / Brochures Data Spesifikasi Peralatan AMP, Stone Crusher dari PT. Rutraindo Leaflets / Brochures Data Spesifikasi Peralatan Produk dari WIRTGEN, HAMM dan

VOGELE

Mc Graw-Hill tahun 2006. Construction Planning, Equipment, and Methods, Peurefoy-Scheknayder-Shapira seventh Edition.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi

Pusat Litbang Jaan dan Jembatan (2006). Laporan Akhir Penelitian dan Pengembangan Metode Penetapan Harga Satuan Bidang Jalan Tahun 2006.

Robert L. Peurifoy and Garold D. Oberlender. Estimating Construction Costs, Fifth edition, Penerbit Mc. Graw Hill, tahun 2004

Specifications and Application Handbook Edition 15, KOMATSU 1993 Specifications and Application Handbook Edition 17, KOMATSU 1996 Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan Tahun 2005.

Dokumen terkait