• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Analisa Harga Satuan

N/A
N/A
Priangga Ma’ri

Academic year: 2024

Membagikan "Daftar Analisa Harga Satuan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

K ATA PENGANTAR

P

ara pembaca dan pemanfaat yang terhormat ,

Kegiatan pembangunan Infrastruktur di Jawa Tengah secara langsung atau tidak langsung ikut mendorong perkembangan kegiatan di sektor konstruksi. Dunia usaha yang bergerak memanfaatkan peluang dalam sektor konstruksi tersebut seperti ; jasa konsultan maupun jasa pelaksana termasuk usaha-usaha pendukungnya seperti usaha dalam pengembangan produk bahan bangunan maupun teknologi konstruksi dengan berbagai hasil inovasinya.

Penerbitan buku daftar Harga Satuan Dasar Bahan Bangunan dan Tenaga untuk Kota Semarang dan sekitarnya, terbit tiap dua bulan, terbitan ini adalah Edisi 01 - 2019. Salah satu bentuk pelayanan masyarakat yaitu layanan informasi teknik dari pemerintah yang dilaksanakan oleh Balai Jasa Konstruksi, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah. Buku Daftar Analisa Harga Satuan Pekerjaan menggunakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no.28/PRT/M/2016, yang ditambahkan dengan keuntungan & overhead kantor maksimum 15%. Akan tetapi dalam buku ini diambil 10% untuk keuntungan dan overhead kantor.

Harga bahan bangunan yang tercantum dalam buku ini merupakan hasil uji petik (sampling) harga di pasaran bebas oleh Tim Penyusun pada beberapa sumber (depo, quory, distributor, toko terpilih) yang digunakan sebagai acuan dalam proses pengolahan data. Harga satuan bahan bangunan yang tercantum. tidak mengikat hanya sebagai ancar-ancar dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan konstruksi oleh para pemanfaat baik dilingkungan Pemerintah, dunia usaha juga masyarakat jasa konstruksi.

Apabila dalam penyusunan buku ini masih banyak kekurang sempurnaan maka kami, membuka diri untuk menerima masukan maupun saran membangun dari pembaca dan pemanfaat.

Kepada Tim Penyusun dan berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya terbitan ini kami sampaikan terima kasih.

Akhir kata, semoga buku HSD ini bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, Januari 2019 Kepala BALAI JASA KONSTRUKSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA & CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH

D AFTAR ISI

KATA PENGANTAR HALAMAN PENJELASAN

1. HARGA SATUAN DASAR BAHAN BANGUNAN

(2)

2. HARGA SATUAN DASAR TENAGA

3. HARGA SATUAN PEKERJAAN GEDUNG dan PERUMAHAN

1) Pekerjaan Persiapan 1 -

4

2) Pekerjaan Tanah 4 -

6

3) Pekerjaan Pasangan Pondasi 6 -

8

4) Pekerjaan Beton 8 -

14

4a) Pekerjaan Beton Pracetak 14 - 19

5) Pekerjaan Besi dan Allumunium 19 - 24

6) Pekerjaan Pasangan Dinding 24 -

30

7) Pekerjaan Plesteran 30 - 35

8) Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding 36 - 43

9) Pekerjaan Langit-langit 43 - 44

10) Pekerjaan Penutup Atap 45 - 51

11) Pekerjaan Kayu 51 - 57

12) Pekerjaan Kunci dan Kaca 57 - 60

13) Pekerjaan Pengecatan 60 - 63

14) Pekerjaan Sanitasi Dalam Gedung 63 - 70

15) Pekerjaan Elektrikal 70 - 70

16

112 - 114 4. Lampiran - lampiran

P ENJELASAN

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

BIDANG CIPTA KARYA

PENDAHULUAN.

Untuk menentukan biaya bangunan (building cost) yang bertumpu pada prinsip peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam pembangunan dan gedung, maka dibutuhkan sarana dasar guna membuat perhitungan harga satuan. Harga satuan disebut sebagai biaya konstruksi bangunan perumahan dan gedung yang merupakan sebuah acuan dasar yang selanjutnya kita kenal sebagai Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP).

Seperti yang diketahui Analisa Biaya Konstruksi yang dikenal selama ini pada

(3)

dasarnya tidak lepas dari analisa BOW (Burgeslijke Openbare Werken) yang diterbitkan pada tanggal 28 Februari 1921, No.5372 A oleh Pemerintah Hindia Belanda. Dengan adanya perkembangan bahan bangunan dan industri konstruksi, maka sejak tahun 1987 sampai dengan tahun 1991 Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Kementerian PUPR, memandang analisa tersebut perlu diadakan penambahan, perbaikan maupun revisi.

Dari penelitian yang telah dilakukan khususnya pada proyek-proyek pembangunan perumahan maka hasil penelitian tersebut akhirnya pada tahun 1991- 1992 dikukuhkan sebagai Standard Nasional Indonesia / SNI khusus untuk Perumahan Sederhana, selanjutnya agar lebih memperluas sasaran Analisa Biaya Konstruksi ini maka SNI tersebut pada tahun 2001 dikaji kembali untuk disempurnakan dengan sasaran yang lebih luas yaitu SNI Bangunan Gedung dan Perumahan.

Analisa yang digunakan sudah mengacu pada Permen no.11/PRT/M/2013, yang kemudian diubah menjadi Permen No. 28/PRT/M/2016 dan disebut sebagai Analisis Harga Satuan Pekerjaan atau AHSP. Permen no.28/PRT/M/2016 terdiri dari 4 kelompok analisa yaitu AHSP Umum, AHSP Sumber Daya Air, AHSP Bina Marga dan AHSP Cipta Karya, ke empat terangkai dalam satu Permen maka bisa saling mengisi atau digunakan. Contoh untuk pekerjaan beton ready mix (siap guna) atau bila menggunakan peralatan untuk mengecor bisa dipakai AHSP dari PSDA, artinya untuk penggunaan peralatan perlu ditambahkan sewa alat (sesuai dengan Koefisien yang tertera di AHSP tsb)

Lembar penjelasan ini bertujuan agar para pemanfaat, pengguna maupun pelaksana pembangunan Bangunan Gedung dan Perumahan memiliki kesamaan pandang dalam menggunakan Permen No.28/PRT/M/2016 sebagai acuan dasar menghitung besarnya Harga Satuan berbagai Pekerjaan.

Selanjutnya diharapkan Analisa Harga Satuan Pekerjaan yang telah ditetapkan sebagai Standard Nasional Indonesia (SNI) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para pemanfaat dan pelaksana pembangunan bangunan gedung dan perumahan.

Adapun pelaksana yang dimaksud adalah pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana, konsultan, kontraktor maupun perorangan dalam memperkirakan biaya pembangunan bangunan gedung dan perumahan.

PENGERTIAN

Bangunan Gedung dan Perumahan.

a. Analisa Biaya Konstruksi adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standard pengupahan pekerja untuk menyelesaikan per satuan pekerjaan konstruksi;

b. Harga Satuan Pekerjaan adalah harga yang dibayarkan untuk menyelesaikan satu jenis pekerjaan konstruksi.

c. Harga Satuan Bahan adalah harga yang dibayar untuk membeli per satuan jenis bahan bangunan.

d. Satuan Pekerjaan adalah satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang

(4)

dinyatakan dalam satuan panjang (‘), luas (²), volume (³) dan unit / buah.

e. Indeks adalah faktor pengali / koefisein sebagai dasar perhitungan biaya bahan dan upah kerja.

f. Indeks Bahan merupakan indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis pekerjaan,

g. Indeks Tenaga Kerja merupakan indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap jenis pekerjaan.

h. Bangunan Gedung dan Perumahan adalah bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat.

Penjelasan.

1. Harga Satuan Bahan Bangunan pada dasarnya ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten/Kota melalui survey pasar, sehingga harga bahan bangunan yang berlaku setempat sebagai harga pasar yang sifatnya murni merupakan harga distributor/ toko / pengecer / retail / depo tanpa memasukkan komponen tambahan lainnya seperti pajak-pajak, restribusi, keuntungan maupun indeks inflasi;

2. Harga satuan Upah Tenaga Kerja Konstruksi adalah sesuai dengan Upah minimum Kabupaten / Kota (UMK) sebagai standard pengupahan pekerja yang penetapannya oleh Pemerintah Kota;

3. Harga Tertinggi (Maksimum) dan Harga Terendah (Minimum) pada harga satuan Bahan Bangunan dan harga satuan Upah Tenaga Kerja, merupakan harga-harga nyata saat survey dilakukan; dan

4. Waktu Survey, untuk edisi ke 1 - 2019, survey dilaksanakan Januari 2019.

Persyaratan

Persyaratan penggunaan dalam perhitungan harga satuan menggunakan Analisa Biaya Konstruksi SNI adalah sebagai berikut :

Persyaratan Umum.

a. Perhitungan harga satuan pekerjaan berlaku untuk seluruh Indonesia berdasar harga bahan dan upah kerja sesuai dengan kondisi yang berlaku setempat;

b. Spesifikasi dan cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan standard specifikasi teknis pekerjaan yang telah dibakukan;

Non Teknis

a. Pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus didasarkan kepada gambar teknis dan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS); dan

b. Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan toleransi sebesar 5% – 20% dimana didalamnya termasuk angka susut yang besarnya tergantung dari jenis bahan dan komposisi adukan, termasuk biaya langsung dan tidak langsung.

Teknis.

Masing-masing pekerjaan memerlukan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, baik bahan, cara tata pengerjaan dan juga pemeliharaan semua ada dalam buku manual yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional yaitu buku SNI, tiap pekerjaan mempunyai Standard sendiri.

(5)

1. Pekerjaan Persiapan Rujukan pada :

SNI 03-2445-1991 Specifikasi kayu gergajian untuk pembangunan rumah dan gedung;

SNI 03-2353-1987 Specifikasi kayu awet untuk perumahan dan gedung SNI 03-2408-1991 Tata Cara Pengecatan Logam

SNI 03-2495-1991 Specifikasi bahan tambahan untuk beton 2. Pekerjaan Tanah

Rujukan pada :

SNI 03-6861.1-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan bangunan bukan Logam)

3. Pekerjaan Pondasi Rujukan :

SNI 03-6861.1-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan bangunan bukan Logam)

SNI 03-6861.2-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan bangunan dari besi/logam)

4&4a. Pekerjaan Beton, Beton Pracetak Rujukan

SNI 03-2834-2000 Tata Cara pembuatan rencana campuran beton normal SNI 03-3976-1995 Tata Cara pengadukan pengecoran beton

SNI 03-2847-1992 Tata Cara penghitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03-2445-1991 Specifikasi ukuran kayu untuk bangunan rumah dan gedung SNI 03-2495-1991 Specifikasi Bahan tambahan untuk beton

SNI 03-6861.1-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan bangunan bukan logam)

SNI 03-6861.2-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan bangunan dari besi/logam)

SNI 03-6861.3-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan bangunan dari logam bukan besi)

5. Pekerjaan Besi dan Allumunium Rujukan

SNI 03-6861.2-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan bangunan dari besi/logam)

SNI 03-6861.3-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan bangunan dari logam bukan besi)

RSNI T 16-2002 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Besi dan Allumunium 6. Pekerjaan Dinding

Rujukan :

SNI 03-6861.1-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan bangunan bukan logam)

SNI 03-6861.2-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan bangunan dari besi/logam)

SNI 03-6861.3-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan bangunan dari logam bukan besi)

Pt T-03-2002 C Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan Plesteran 7. Pekerjaan Plesteran

Rujukan

SNI 03-6861.2-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan bangunan bukan logam)

SNI 03-6862-2002 Specifikasi Peralatan Pemasangan Dinding Bata dan Plesteran SNI 03-2410-1991 Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi Pt T-03-2002 C Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan Plesteran

(6)

8. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding Rujukan :

SNI 03-6862-2002 Specifikasi Peralatan Pemasangan Dinding Bata dan Plesteran;

SNI 03-6861.1-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian A (bahan bangunan bukan logam);

Pt-T-27-2000-C Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Lantai untuk Bangunan Rumah dan Gedung

9. Pekerjaan Langit-langit Rujukan

SNI 03-2445 1991 Specifikasi Ukuran Kayu untuk Bangunan Rumah dan Gedung SNI 03-6839 2002 Specifikasi Kayu Awet untuk Perumahan dan Gedung

SNI 03-6861.1 2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan bangunan bukan logam)

SNI 03-6861.3-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan bangunan dari logam bukan besi)

10. Pekerjaan Penutup Atap Rujukan

SNI 03-2445-1991 Specifikasi ukuran kayu untuk bangunan rumah dan gedung SNI 03-2495-1991 Specifikasi Bahan tambahan untuk beton

SNI 03-6861.1-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan bangunan bukan logam)

SNI 03-6861.2-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan bangunan dari besi/logam)

SNI 03-6861.3-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan bangunan dari logam bukan besi)

11. Pekerjaan Kayu Rujukan

SNI 03-2445 1991 Specifikasi Ukuran Kayu untuk Bangunan Rumah dan Gedung SNI 03-6839 2002 Specifikasi Kayu Awet untuk Perumahan dan Gedung

SNI 03-6861.1 2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan bangunan bukan logam)

SNI 03-2445 1991 Specifikasi Ukuran Kayu untuk Bangunan Rumah dan Gedung SNI 03-6839 2002 Specifikasi Kayu Awet untuk Perumahan dan Gedung

12. Pekerjaan Kunci dan Kaca Rujukan

SNI 03-2445-1991 Specifikasi Ukuran Kayu untuk Bangunan Rumah dan Gedung SNI 03-6839 2002 Specifikasi Kayu Awet untuk Perumahan dan Gedung

SNI 03-6861.1 2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan bangunan bukan logam)

SNI 03-6861.2-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan bangunan dari besi/logam)

SNI 03-6861.3-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan bangunan dari logam bukan besi)

13. Pekerjaan Pengecatan Rujukan

SNI 03-2408-1991 Tata cara pengecatan logam 14. Pekerjaan Sanitasi Dalam Gedung

Rujukan

SNI 03-6861.3-2002 Specifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan bangunan dari logam bukan besi)

15.Pekerjaan Elektrikal Rujukan

(7)

Peraturan Umum Instalasi Listrik Penjelasan

Persyaratan Umum

a. untuk bangunan tidak bertingkat (bangunan berlantai lebih dari satu dikalikan dengan koefisien sesuai dengan ketentuan yang berlaku);

b. tidak menggunakan / memerlukan alat bantu khusus;

c. Lokasi bangunan mudah dan bisa dilalui oleh kendaraan roda 4; dan d. Bukan bangunan khusus (artinya bangunan dengan spesifikasi tertentu).

Catatan Asumsi.

1 m³ Ijuk ~ 25 kg Ijuk

1 m³ Batu Bata ~ 750 biji batu bata Bobot isi pasir = 1.400 kg/m3

Bobot isi kerikil = 1.350 kg/m3

Referensi

Dokumen terkait