• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN 2.1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara - Persepsi Mahasiswa Tentang Donor Darah (Studi Etnografi tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU tentang Donor Darah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN 2.1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara - Persepsi Mahasiswa Tentang Donor Darah (Studi Etnografi tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU tentang Donor Darah)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

2.1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara 2.1.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan fakultas yang ke sembilan di Universitas Sumatera Utara.Kelahiran fakultas ini tidak jauh berbeda dengan fakultas lainnya di lingkungan Universitas Sumatera Utara.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara didirikan pada tahun 1980.

Pada awalnya fakultas ini merupakan Jurusan Pengetahuan Masyarakat pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Setahun kemudian Jurusan Pengetahuan Masyarakat berubah menjadi Jurusan Ilmu_ilmu Sosial (IIS).Pada tahun 1982, Jurusan Ilmu-Ilmi Sosial resmi menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan menggunakan gedung perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera Utara.

(2)

Lebih kurang dalam waktu satu tahun, keluar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan SK Mendikbud RI itu, disebutkan FISIP USU mempunyai 6 (enam) jurusan yaitu: Jurusan Antropologi, Jurusan Sosiologi, Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Jurusan MKDU, Jurusan Ilmu Administrasi, dan Jurusan Ilmu Komunikasi.

Pembentukan jurusan di FISIP USU tidak berjalan sesuai dengan urutan berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor 0535/0/83 itu, karena pembukaan jurusan pada tahap awal dilakukan pada semester tujuh yang didasarkan pada pilihan mahasiswa. Selain itu juga bergantung pada ketersediaan staf pengajar.

2.1.2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Kini

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara saat ini memiliki 6 (enam) Departemen, satu Program Diploma III, 3 (tiga) Program S2, dan satu Program S3.Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan salah satu fakultas yang ada dalam lingkup USU, tepatnya berada di Jalan Dr. A. Sofyan No. 1.

(3)

2.1.2.1 Pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Saat ini, FISIP USU dipimpin oleh Prof. Dr. Badaruddin, M.Si dengan jabatan sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dalam menjalankan masa baktinya, Dekan diperbantukan oleh 3 (tiga) Pembantu Dekan, yakni: Drs. Zakaria, MSP sebagai pembantu Dekan I, Dra. Rosmiani, MA sebagai Pembantu Dekan II, dan Drs. Edward, MSP sebagai Pembantu Dekan III.

2.1.2.2 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik

• Visi

Visi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara adalah : “Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial dan Politik di Wilayah Barat”

• Misi

1. Menghasilkan alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset, kajian dalam studi ilmu sosial dan politik.

2. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan selurug stakeholders dan mitra pendidikan. Misi ini berhubungan dengan fungsi

(4)

3. Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis, dan profesionalitas dalam menjalankan pekerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus memperhatikan situasi fisik dan psikologis seluruh sivitas akademika. Harus ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan (makna positif) dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing.

4. Menjadi institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat pengalaman-pengalaman yang telah dilalui oleh FISIP USU sendiri.

2.1.2.3 Departemen/ Program Studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 1. Program D3:

1. Administrasi Perpajakan 2. Program S1:

1. Ilmu Administrasi Negara 2. Ilmu Politik

3. Antropologi Sosial

4. Ilmu Kesejahteraan Sosial 5. Sosiologi

6. Ilmu Komunikasi

(5)

1. Studi Pembangunan 2. Ilmu Komunikasi 3. Sosiologi

4. Program S3:

1. Studi Pembangunan

2.1.2.4 Akreditasi

Tabel 2.1

Akreditasi Departemen/ Program Studi yang ada di FISIP USU

Departemen/ Prog. Studi Peringkat Akreditasi

SK BAN PT Tanggal

Re-Akreditasi Ilmu Administrasi Negara B 03/12/2010 03/12/2015

Ilmu Adm. Bisnis/ Niaga

Ilmu Kesejahteraan Sosial A 03/05/2005 03/05/2010

Ilmu Komunikasi B 07/01/2011 07/01/2016

Ilmu Politik B 09/03/2007 09/03/2012

Sosiologi B 21/01/2011 21/01/2016

Antropologi A 18/06/2006 18/06/2009

D-III Adm. Perpajakan C 07/07/2005 07/07/2008

2.1.2.5 Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(6)

Tabel 2.2

Staf Pengajar di FISIP USU

Departemen/ Program Studi Jumlah Staf Pengajar Ilmu Administrasi negara 18 orang Ilmu Kesejahteraan Sosial 10 orang

Sosiologi 17 orang

Antropologi 19 orang

Ilmu Politik 14 orang

Ilmu Komunikasi 23 orang

2.1.2.6 Fasilitas dan Layanan 1. Internet

Penyediaan layanan teknologi informasi (TI) diselenggarakan oleh Pusat Sistem Informasi (PSI), suatu divisi yang mengelola pelayanan akses terhadap infrastruktur teknologi informasi dan lingkungannya baik di dalam maupun dari luar kampus. Penyediaan layanan TI dimaksudkan terutama untuk memudahkan sivitas akademika (mahasiswa dan dosen) mengakses seluruh spectrum sumber daya informasi dan pengetahuan berbasis elektronik baik yang disediakan oleh Unoversitas maupun yang tersedia secara global untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian sebagai program utama Universitas. Selain itu, infrastruktur TI juga digunakan untuk mendukung Sistem Informasi Manajemen (SIM) Universitas.

(7)

tanpa kabel atau WiFi ditujukan bagi mereka yang memiliki laptop.Layanan akses jaringan Universitas diberi sticker logo USUNETA untuk memudahkan para sivitas akademika mengidentifikasi lokasi dimana layanan tersebut tersedia untuk digunakan.

2. Mushollah

Mushollah yang ada di FISIP letaknya di sebelah kanan fISIP. Saat ini sedang dalam proses renovasi yang akan dibuat lebih besar dan berlantai dua. 3. Perpustakaan

Perpustakaan FISIP USU terletak di lantai 3 gedung C. terdiri dari beberapa rak buku dan rak untuk skripsi mahasiswa dari berbagai jarusan di FISIP.

4. Laboratorium

Laboratorium anak FISIP tidak sama dengan laboratorium anak Teknik atau pertanian yang berisi alat-alat praktik. Praktiknya anak FISIP adalah masyarakat, di lapangan. Jadi laboratorium di FISIP menjadi salah satu tempat berkumpulnya mahasiswa untuk sharing, belajar, diskusi, berkreatif, dan melakukan banyak hal yang bertujuan positif.

5. Kantin

(8)

mengobrol atau melakukan aktivitas yang lain dengan teman atau senior atau junior lainnya.

6. Kamar mandi

Kamar mandi untuk mahasiswa ada dua, satu toilet pria dan satu lagi toilet wanita. Di dalam toilet wanita ada 5 pintu kamar mandi. Dan seperti itu juga di dalam toilet pria.

2.1.2.7 Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sampai tahun ajaran 2013 berkisar ± 4200 an mahasiswa.

Tabel 2.3

Jumlah Mahasiswa FISIP USU

Departemen/ Prog. Studi Jumlah Mahasiswa Antropologi Sosial 370 orang

Sosiologi 464 orang

Ilmu Komunikasi 634 orang Ilmu Kesejahteraan Sosial 439 orang

Ilmu Politik 491 orang

Ilmu Administrasi Negara 604 orang Ilmu Administrasi Bisnis/ Niaga 607 orang Administrasi Perpajakan 448 orang Ilmu Komunikasi Ekstensi 84 orang Ilmu Administrasi Negara Ekstensi 97 orang

2.1.2.8 Organisasi Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(9)

dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 155/U/1998 mengenai pedoman umum organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan salah satu Fakultas di USU yang memiliki berbagai organisasi mahasiswa.Ada Organisasi Intra Fakultas maupun Organisasi Ekstra Fakultas.

1. Organisasi Intra Fakultas

Tabel 2.4

Daftar Nama Organisasi Himpunan Mahasiswa Departemen yang Terdapat di FISIP USU

No Nama Departemen/ Program Studi

Nama Organisasi Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD)

1. Sosiologi Ikatan Mahasiswa Sosiologi (IMASI)

2. Administrasi Negara Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu Adminstrasi Negara (IMDIAN)

3. Komunikasi Ikatan Mahasiswa Jurusan Komunikasi (IMAJINASI)

4. Antropologi Ikatan Dongan Sabutuha Antropologi (INSAN) 6. Kesejahteraan Sosial Ikatan mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial

(IMIKS)

7. Ilmu Politik Ikatan Mahasiswa Departemen Politik (IMADIP)

8. Administrasi Perpajakan Ikatan Mahasiswa Program Studi Administrasi Perpajakan (IMPROSAJA)

(10)

Tabel 2.5

Daftar Nama Unit Kegiatan Mahasiswa Tingkat Fakultas yang Terdapat di FISIP USU.

No Nama Organisasi/

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Spesifikasi Minat dan Bakat

1. Bola Sepak Bola Kaki

2. Unit Kegiatan Mahasiswa Islam Kerohanian Islam

3. Fish Club Bahasa Inggris

4. Kelompok Mahasiswa Kristen Kerohanian Kristen 5. Kelompok Riset Sosiologi Penelitian

6. Badminton Bulu tangkis

7. Komika Musik dan Seni

8. New Magazine Jurnalis

9. Riset Club Penelitian

2. Organisasi Ekstra Fakultas

Tabel 2.6

Daftar Nama Organisasi Ekstra yang Beraktifitas di FISIP USU

NO Nama Organisasi

1. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Komisariat FISIP USU

Kristen Jl. Iskandar Muda no. 107A

2. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FISIP USU

Islam Jl. Intisari no.16

3. Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Komisariat FISIP USU

Marhaen

(11)

Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat

5. Front Mahasiswa Nasionalis Indonesia (FMN) Komisariat USU

Nasionalis Jl. Jamin Ginting. Gg Surbakti No. 15

2.2 Palang Merah Indonesia

2.2.1 Sejarah Palang Merah Indonesia

Palang Merah di Indonesia sebenarnya berdiri sejak masa sebelum Perang Dunia Ke II. Saat itu, tepatnya tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintahan Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI), yang kemudian dibubarkan pada saat penjajahan Jepang.

Perjuangan untuk mendirikan PMI sendiri diawali sekitar tahun 1932.Kegiatan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan.Rencana tersebut mendapat dukungan luas terutama dari para pelajar Indonesia.Mereka berusaha keras membawa rancangan tersebut dalam siding Konferensi NERKAI pada tahun 1940, walaupun rancangan tersebut ditolak mentah-mentah.Saat penjajahan Jepang, mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya tersebut mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang.

(12)

Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada tanggal 17 September1945 yang dilantik oleh Wakil Presiden RI Moch.Hatta yang sekaligus menjadi Ketuanya, dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang sekutu maupun Jepang. Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan internasional pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan keberadaannya secara nasional melalui Keppres No. 25 tahun 1950 yang dikeluarkan pada tanggal 16 Januari 1950, dan kemudian diperkuat dengan pengukuhan sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan tanpa membeda-bedakan bangsa, golongan dan paham politik melalui keppres No. 246 tahun 1963 pada tanggal 29 November 1963.

Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No.59, dan tugas pokok PMI meliputi:

1. Kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana 2. Pelatihan pertolongan pertama untuk sukarelawan 3. Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

4. Pelayanan transfusi darah (sesuai dengan PP No. 18 tahun 1980)

Dalam melaksanakan tugasnya PMI berlandaskan pada 7 (tujuh) prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yaitu Kemanusiaan, Kesukarelaan, Kenetralan, Kesamaan, Kemandirian, Kesatuan dan Kesemestaan21

Kini jaringan kerja Palang Merah Indonesia tersebar di 33 PMI Daerah Provinsi/ Tk.I dan 408 PMI Cabang di daerah Tk.II di seluruh Indonesia

.

22

21

Modul Sejarah Kepalangmerahan yang dikeluarkan oleh PMI, tahun 2008

(13)

dukungan operasional 165 Unit Transfusi Darah di seluruh Indonesia23

2.2.2 Palang Merah Indonesia Kota Medan

. Pokok- Pokok Kebijakan PMI mencakup lima bidang pelayanan, yang terdiri dari :

1. Penanggulangan Bencana 2. Kesehatan

3. Kesejahteraan Sosial 4. Komunikasi dan Informasi 5. Pengembangan Organisasi

2.2.2.1 Visi dan Misi Palang Merah Indonesia Kota medan

Untuk menjadikan Perhimpunan nasional yang berfungsi baik PMI mempunyai visi dan misi yang dinyatakan dengan jelas, dengan kata lain, konsep yang jelas tentang apa yang ingin dilakukan. Visi dan misi berpedoman pada Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional serta beroperasi sesuai dengan Prinsip Dasar.

Visi Palang Merah Indonesia Kota Medan:

“Atas Dasar Tujuh Prinsip Palang Merah dan bulan sabit Merah, Mewujudkan PMI Cabang Kota Medan menjadi Organisasi Kemanusiaan yang Profesional dan Proporsional dalam Pelayanan Sosial Kemanusiaan”.

Misi Palang Merah Indonesia Kota Medan:

(14)

2. Melaksanakan pelayanan Kepalangmerahan yang bermutu dan tepat waktu, meliputi: Pelayanan Transfusi Darah, Pelayanan Penanggulangan Bencana, Pelayanan Ambulans Gawat Darurat, Pelayanan Penanggulangan HIV-AIDS dan Penyalahgunaan Narkoba, dan Pelayanan Penanggulangan Flu Burung.

3. Membina generasi muda dalam Kepalangmerahan dan kesehatan

4. Melakukan konsolidasi organisasi dan pengembangan potensi sumber day manusia dan sumber dana untuk menjadikan PMI Kota Medan yang netral dan mandiri dengan kinerja yang proporsional dan profesional

5. Menjalin kerjasama sinergis dengan segenap stakeholder.

2.2.2.2 Program Panca Giat Nyata PMI Kota Medan

1. Pelayanan Kepalangmerahan secara Profesional dalam Kesukarelaan 2. Konsolidasi Organisasi dan Penerapan Manajemen Profesional 3. Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

4. Pemasyarakatan dan Pelembagaan Nilai-Nilai Kepalangmerahan 5. Penggalian dan Penggalangan Sumber Dana

2.2.3 Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia 2.2.3.1 Sejarah Donor Darah

(15)

atau Palang Merah Belanda Bagian Indonesia sejak tahun 194524

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2011t entang Pelayanan Darah, Unit Transfusi Darah (UTD) sebagai Penyedia dan mendistribusikan darah, .Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 pemerintah menugaskan hanya kepada PMI untuk menyelenggarakan kegiatan transfusi darah.Unit penyelenggara dalam pengelolaan transfusi darah pada PMI adalah Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia.Tugas ini ditegaskan pula melalui Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal Pelayanan Medis No. 1147/YANMED/RSKS/1991.Adapun petunjuk pelaksanya diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 478/Menkes/Per/1990 tentang Upaya Kesehatan Transfusi Darah. Tetapi sejak tahun 2011 setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2011 mengenai Pelayanan Darah, Palang Merah Indonesia tidak lagi menjadi satu-satunya penyelenggara kegiatan transfusi darah.

Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2011 mengenai Pelayanan Darah disebutkan tindakan medis pengambilan darah dilakukan di Unit Transfusi Darah (UTD) dan/atau tempat tertentu yang memenuhi persyaratan kesehatan dan harus dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang berwenang sesuai dengan standard, juga sebagai penyedia darah dan pendistribusiannya. Darah donor harus disalurkan dan diserahkan oleh UTD kepada UTD lain, UTD kepada Bank Darah Rumah Sakit, UTD atau BDRS kepada fasilitas pelayanan kesehatan lain sesuai kebutuhan. Tindakan medis pemberian darah dan atau komponennya kepada pasien harus dilaksanakan oleh dokter yang memiliki kompetensi dan kewenangan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

24

(16)

berganti nama menjadi Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia diresmikan pada 6 Januari 2011 lalu oleh Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla. Perubahan nama UTD menjadi UDD menyebabkan pergeseran tugas secara teknis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. UDD tidak lagi melayani pasien yang datang langsung untuk mendapatkan dan menerima transfusi darah, UDD bertugas melayani pengolahan, penyimpanan kantong darah dan mencari pendonor darah, dan juga menyediakan stok darah di setiap Bank Darah Rumah Sakit (BDRS).Kemudian rumah sakit yang medistribusikan darah tersebut sesuai kebutuhan masyarakat25

2.2.3.2 Unit Donor Darah PMI Kota Medan

Unit Donor Darah PMI Kota Medan didirikan untuk menjalankan salah satu fungsi pokok dari Palang Merah Indonesia (PMI) yaitu sebagai penyedia pelayanan transfusi darah dan untuk memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat di Kota Medan dan sekitarnya.

.

Palang Merah Indonesia telah melaksanakan kegiatan donor darah yang tersebar di 33 Provinsi dan 323 cabang di daerah dengan 165 UDD di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Palang Merah Indonesia Daerah Sumatera Utara, saat ini baru 15 PMI kabupaten/ kota yang memiliki UDD yaitu Medan, langkat, Binjai, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Siantar, Batubara, Asahan, Tanjung Balai, labuhan Batu, Tapanuli tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan, Gunung Sitoli.

25

(17)

Gambar 2.1: Lokasi Unit Donor Darah atau yang lebih orang kenal dengan sebutan UTD PMI Kota Medan di Jalan. H.M Said.

Unit Donor Darah yang dahulunya bernama Unit Transfusi Darah PMI Kota Medan ini pertama kali berdiri terletak di Jalan Palang Merah, kemudian dipindahkan ke Jalan Kirani dan sejak tahun 1997 hingga saat ini UDD berada di Jalan H.M. Said Kampung Durian No. 126 C Medan. UDD PMI Kota Medan buka setiap hari selama 24 jam sejak tanggal 1 Oktober 2002. Hal ini dilakukan sesuai dengan hasil Mukernas PMI untuk menjadikan UDD PMI sebagai sentralisasi pelayanan darah bagi masyarakat. Kegiatan Unit Donor Darah meliput i:

a. Kegiatan Non Medik, yaitu pengerahan penyumbang darah. pengumpulan darah dihimpun melalui sumbangan donor darah sukarela maupun dari donor pengganti. Upaya-upaya yang dilaksanakan oleh UDD PMI Kota Medan untuk merekrut Donor Darah Sukarela, antara lain:

(18)

2. Melakukan himbauan dengan surat-surat resmi ke Instansi Pemerintah/ Swasta dan Perusahaan-perusahaan

3. Pembuatan Leaflet dan brosur-brosur, stiker, buku penjelasan mengenai Donor Darah yang disebarluaskan kepada masyarakat lewat berbagai media

Gambar 2.2: contoh leaflet, brosur yang dibuat oleh PMI untuk menyebarkan informasi mengenai Donor Darah

4. Menghimbau masyarakat untuk mendonorkan darahnya melalui Iklan Layanan berlangsung

5. Pada setiap tahunnya melaksanakan Kegiatan Penyerahan Piagam Donor Darah Sukarela serta menyerahkan bingkisan kepada Donor Darah Sukarela yang telah terakumulasi jumlahnya sesuai Piagam yang ditetapkan PMI Pusat. b. Kegiatan Medik, yaitu:

1. Pengambilan darah

(19)

2. Pengamanan Darah

Pengamanan darah harus dilaksanakan untuk menjaga keselamatan pasien dan mencegah penularan penyakit akibat transfusi darah. Kegiatan pengamanan menyangkut pemeriksaan laboratorium dan uji saring darah terhadap penyakit hepatitis B, hepatitis C, sipilis, dan HIV/AIDS, penentuan golongan darah pemberian label, dan pengamanan kerahasiaan hasil pemeriksaan darah. 3. Pengolahan Darah

Pengolahan darah harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku, terutama dilakukan untuk menyiapkan darah yang aman dan siap pakai untuk transfusi, termasuk plasma pheresis dan pembuatan fraksi-fraksi plasma. Jika dari hasil pengolahan terdapat darah yang tidak memenuhi syarat sesuai dengan standar, akan dilakukan pengamanan dengan memperhatikan keselamatan lingkungan.

4. Penyimpanan Darah

Penyimpanan darah harus memenuhi persyaratan teknis penyimpanan baik suhu, tempat, lama penyimpanan, maupun persyaratan lain untuk terpeliharanya mutu darah.

5. Penyampaian/ Distribusi Darah

(20)

Gambar 2.3: Bagan alur mekanisme permintaan dan pendistribusian darah

Tabel 2.7

Jumlah Pendonor di Unit Donor Darah PMI Kota Medan

Tahun

Jumlah Pemeriksaan

Jumlah Donor Sukarela Donor Pengganti

Lk Pr Lk Pr

2002 8.777 4.323 13.030 7.986 34.116

2003 4.397 2.167 16.770 7.871 31.205

2004 7.756 3.957 16.246 4.961 32.920

2005 7.238 2.076 19.104 4.276 32.694

2006 9.308 3.892 21.619 5.618 40.437

2007 8.906 2.560 14.469 5.222 31.157

2008 10.696 15.449 26.145

(21)

2.3 Kerjasama FISIP USU dan UDD PMI Kota Medan

Palang Merah Indonesia dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menyumbang darah, terutama di kalangan pemuda dan membantu Indonesia mencapai target stok darah tahunannya melakukan kerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi negeri maupun swasta. Ada lima Perguruan Tinggi di Medan26

26

Ada lima Perguruan Tinggi di Medan yang turut menandatangani naskah kesepahaman tentang kerjasama bidang Kepalangmerahan tersebut adalah Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed), Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara (IAIN-SU), Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

yang ikut melakukan kerjasama dengan Palang Merah Indonesia dalam hal kerjasama bidang kepalangmerahan di lingkungan kampus. Salah satu perguruan tinggi yang ikut dalam kerjasama tersebut adalah USU.

Peran mahasiswa sebagai masyarakat muda dinilai sesuai untuk berkontribusi dalam meningkatkan jumlah donor darah sukarela dan dalam meningkatkan ketersediaan darah.Mahasiwa dapat berperan secara langsung dengan menjadi donor darah sukarela secara berkala, bisa juga secara tidak langsung dengan mengajak atau mempromosikan aksi donor darah sukarela kepada masyarakat luas.

Acara penandatangan naskah kesepahaman PMI Sumut dengan Lima Perguruan Tinggi di Medan tersebut bertempat di Ruang Rapat Senat Akademik Universitas Sumatera Utara (USU) Medan pada tanggal 17 Maret 2012 yang diresmikan oleh Ketua Palang Merah Indonesia, Bapak Jusuf Kalla. Menurut Rektor USU, Bapak Syahril Pasaribu,

(22)

Hal ini benar adanya, seperti yang dapat dilihat di beberapa acara kampus di berbagai fakultas di USU telah melaksanakan kegiatan donor darah.salah satunya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU.

Gambar 2.4: Acara Donor Darah saat Dies Natalis FISIP USU, sumber: www.fisipusu.ac.id

Di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU telah melakukan kerjasama dengan PMI dalam hal Donor Darah.Sudah dua kali acara donor darah yang dilakukan di FISIP USU ini.Acara pertama saat Dies Natalis FISIP USU yang ke-32 tahun 2012 yang berlangsung meriah. Dan acara donor darah kedua saat menyambut Hari Waisak 2557 B.E. IMAJINASI melalui Divisi Rohani Budha melakukan kegiatan donor darah dengan bekerja sama dengan PMI Medan.

Gambar 2.5: brosur adalah salah satu bentuk

promosi yang dilakukan untuk mempublikasikan dan

mengajak mahasiswa dan mahasiswi FISIP USU dan

sekitarnya dalam kegiatan donor darah yang

(23)

Salah satu acara Dies Natalis FISIP USU yang ke-32 diadakan pada tanggal 14-15 Desember 2012 adalah donor darah yang diadakan di Ruang Dosen FISIP USU yang tidak hanya diikuti oleh para mahasiswa tetapi juga diikuti oleh beberapa dosen yang tertarik dalam kegiatan sosial tersebut. Donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk misi kemanusiaan.

Pada acara Kegiatan Donor Darah yang diadakan IMAJINASI melalui Divisi Rohani Budha yang berlangsung pada Kamis, 23 Mei 2013 di Lobi Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik (FISIP) USU ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan.

Terlihat dari antusiasme pendonor yang melewati target.Para pendonor didominasi

oleh mahasiswa USU dan civitas akademisi Universitas Sumatera Utara (USU).

Hampir 50 orang pendonor berhasil mendonorkan darahnya setelah melewati proses

registrasi dan serangkaian pemeriksaan medis. Pada acara ini sukses menyumbangkan

46 kantong darah.

Gambar 2.6: upaya promosi yang dilakukan untuk mengajak dan mempublikasikan

kegiatan tersebut tidak hanya melalui brosur, spanduk saja tetapi juga mengajak

melalui media sosial yang dianggap lebih cepat menyebar informasinya, yaitu

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 2.2 Staf Pengajar di FISIP USU
Tabel 2.3 Jumlah Mahasiswa FISIP USU
Tabel 2.4 Daftar Nama Organisasi Himpunan Mahasiswa Departemen yang Terdapat di FISIP
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Siti Suryani, 5, Jumakir. ,fianto,

[r]

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana bentuk pertunjukan Kesenian Dames Group Laras Budaya di Desa Bumisari Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga, serta

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian dua lubang dan tiga lubang pada ujung cetak tersebut dapat mereduksi faktor konsentrasi tegangan dengan

[r]

Pelajaran IPA jenjang Sekolah Dasar hendakanya dapat memberikan rasa keingintahuan siswa yang tinggi agar siswa mampu meningkatkan keterampilan bertanya membantu mereka

Iran sendiri telah berulang kali menyatakan bahwa program nuklirnya bertujuan damai dan menolak tuduhan negara-negara Barat yang menyatakan