• Tidak ada hasil yang ditemukan

jiptummpp gdl sitimaisya 49999 3 babii

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "jiptummpp gdl sitimaisya 49999 3 babii"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Kajian Pustaka dalam BAB II ini akan membahas tentang : 2.1 Kajian Teoritis yakni Efektivitas, pengertian museum, fungsi museum, manfaat menjaga dan melestarikan museum. 2.2 Kajian Empiris, dan 2.3 penelitian terdahulu.

2.1 Kajian Teoritis

2.1.1 Efektivitas

Efektivitas menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah suatu yang menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai. Semakin banyak rencana yang dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan tersebut, sehingga kata efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Aspek-aspek efektivitas berdasarkan pendapat Muasaroh (2010: 13), efektivitas dapat dapat dijelaskan bahwa efektivitas suatu program dapat dilihat dari aspek-aspek antara lain: (1) Aspek tugas atau fungsi, yaitu lembaga dikatakan efektivitas jika melaksanakan tugas atau fungsinya, (2) Aspek ketentuan dan peraturan, efektivitas suatu program juga dapat dilihat dari berfungsi atau tidaknya aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga berlangsungnya kegiatannya.

2.1.2 Museum

a. Pengertian Museum

(2)

perkembangannya. Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan.

b. Fungsi Museum

Berdasaran Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1995, museum bertugas untuk menyimpan, merawat, mengamankan dan memanfaatkan kolektif museum berupa benda cagar budaya. Museum mempunyai empat fungsi besar yaitu:

1. Sebagai tempat pelestarian, museum wajib melaksanakan kegiatan sebagai berikut: (a) Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi, (b) Perawatan yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi, (c) Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlidungan untuk menjaga koleksi dari ganguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia. 2. Sebagai sumber informasi, museum melakukan kegiatan pemanfaatan melalui

penelitian dan penyajian, (1) Penelitian di lakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) Penyajian wajib tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya.

3. Sebagai tempat ilmu pengetahuan. Dibalik benda–benda koleksi tersembunyilah bermacam–macam pengetahuan yang setiap saat mengajak

(3)

4. Sebagai pendidikan kebenaran. Penulisan tugas edukasi oleh museum tidak seperti pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah, universitas-universitas karena yang harus di didik oleh museum bukan hanya kelompok anak-anak, mahasiswa, tetapi terdiri dari manusia yang berlainan tingkat kecerdasannya dan pendidikannya, lain kebangsaannya dan lain pula pandangan hidupnya.

c. Manfaat menjaga dan melestarikan peningalan sejarah

Beberapa manfaat yang didapat dari menjaga kelestarian peniggalan sejarah antara lain yaitu: (a) Menjaga khasanah kebudayaan Bangsa Indonesia, (b) Menambah pendapatan Negara karena digunakan sebagai objek wisata, (c) Menyelamatkan keberadaan benda peninggalan sejarah, sehingga dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang, serta (d) Membantu dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan untuk obyek penelitian.

d. Tujuan Museum

1. Memberikan pemahaman kepada anggota masyarakat dan sivitas akademika tentang eksistensi dan peran Museum Pendidikan.

2. Memberikan informasi tentang perkembangan pendidikan nasional baik secara horisontal atau vertikal, baik sejenis maupun jenjang pendidikan melalui berbagai koleksi, simbol, dan dokumen yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun.

3. Memberdayakan sivitas akademika UNY dan masyarakat pemerhati pendidikan untuk berkreasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. 4. Memberikan penghargaan kepada para perintis, tokoh dan pejuang

(4)

5. Menambah dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana wisata kampus yang bersifat edukatif – rekreatif.

2.2 Kajian Empiris

2.2.1 Pengertian Sejarah

Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan-peninggalan itu tersebut sumber sejarah. Ada tiga aspek dalam sejarah yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Masa lampau dijadikan titik tolak untuk masa yang akan datang sehingga sejarah mengandung pelajaran nilai dan moral.

Pada masa kini, sejarah akan dapat dipahami oleh generasi penerus dari masyarakat yang terdahulu sebagai suatu cermin untuk menuju kemajuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau akan memberi kita gambaran tentang kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lampau sehingga dapat merumuskan hubungan sebab dan akibat mengapa suatu peristiwa dapat terjadi dalam kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian akan tercatat dalam sejarah. Sejarah terus berkesinambungan sehingga merupakan tentang peristiwa yang panjang. Oleh karena itu sejarah mencakup:

1. Masa lalu yang dilukiskan berdasarkan urutan waktu (kronologis); 2. Ada hubungannya dengan sebab dengan akibat;

(5)

4. Peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.

2.2.2 Fungsi Sejarah

Nugroho Notosusanto mengklasifikasikan fungsi sejarah sebagai berikut: 1. Fungsi Rekreatif

Sejarah dituliskan sesuai fakta yang tersaji dan disusun dengan menggunakan kronologi seta gaya bahasa yang nembuatnya dapat dinikmati sebagai sebuah karya seni. Peristiwa sejarah yang disusun secara naratif serta mengandung hal-hal yang memiliki karakteristik romantis serta nilai-nilai keindahan akan menimbulkan perasaan senang bagi siapapun yang membacanya. Oleh sebab itu, sejarah dapat dikategorikan sebagai sarana “rekreasi” bagi

manusia untuk kembali menjelajahi masa lalu. 2. Fungsi Inspiratif

Fungsi inspiratif yang terkandung dalam sebuah sejarah dapat terwujud melalui peristiwa tertentu yang memberikan dampak bagi siapapun yang terlibat didalamnya, baik pelaku, maupun orang-orang yang menyaksikan peristiwa tersebut. Sejarah juga dapat menjadi sarana pendidikan moral bagi manusia yang hidup di masa kini sebab ada banyak hal dan pelajaran yang dapat dipetik dari berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau.

3. Fungsi Instruktif

(6)

menarik pelajaran dari peristiwa tersebut untuk diaplikasikan ke dalam kehidupannya.

4. Fungsi Edukatif

Sejarah dapat menjadi pelajaran bagi setiap orang agar dapat mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi. Seseorang yang mengerti dan menghargai sejarah akan mampu untuk bertindak dengan bijak dan berpikir secara rasional.

2.2.3 Jenis-jenis sumber sejarah dan pembagiannya

2.2.3.1 Jenis jenis sumber sejarah

Jenis-jenis sejarah atau dalam istilah lain dapat disebut dengan macam-macam sumber sejarah ini akan mengarah kepada suatu pertanyaan “berupa apa

saja sumber-sumber sejarah itu ?” dalam hal ini tentunya ada beberapa jenis benda yang dapat menjadi sumberatau bukti sejarah. Benda-benda itu berupa:

1. Benda peninggalan atau visual

Benda peninggalan sejarah ini berupa bangunan seperti candi, patung-patung, keraton, uang kuno, artefak dan masih banyak lagi benda-benda yang berupa peninggalan sejarah lainya yang dapat Anda temui di museum-museum sejarah. Berikut ini adalah contoh sumber sejarah berupa peninggalan berupa visual.

2. Tulisan atau Dokumen

(7)

3. Lisan Atau Ungkapan

Sumber sejarah berikutnya adalah berbentuk lisan atau ungkapan yang berasal dari saksi atau pelaku sejarah sehingga dapat dipertanggujawabkan ungkapan cerita itu. Sumber sejarah berupa lisan ini dapat diperoleh dengan menanyakan langsung dari pelaku atau saksi sejarah (wawancara), atau dari cerita turun temurun yang dapat dipertanggung jawabkan keaslianya. Contoh dari sumber sejarah ini adalah cerita atau ungkapan yang mengandung peristiwa masa. Brarti, jika seseorang bercerita biografi pahlawan, itu adalah salah satu contoh sumber sejarah.

Berdasarkan penjelasan mengenai lisan atau tulisan, jika ditarik kesimpulan, benda-benda sumber sejarah itu terdiri dari tiga macam yaitu yang berbentuk benda/visual, tulisan, lisan atau ungkapan. Dengan demikian, ketika seseorang hendak melakukan penelitian terkait dengan sejarah, maka harus menggunakan ketiga jenis benda yang telah disebutkan. Karena benda yang berbentuk visual, tulisan, dan lisan merupakan bukti adanya sejarah.

2.2.3.2Pembagian Sumber Sejarah

Sumber sejarah ini secara umum dibagi menjadi dua, Pertama adalah sumber primer dan yang ke dua adalah sumber skunder. Pembagian sumber sejarah ini juga berdasarkan sifat sumber sejarah

1. Sumber Primer

(8)

tanpa pelantara. Atau orang-orang yang mendengar langsung dengan telinga mereka sendiri ketika peristiwa sejarah itu terjadi.

Dan yang paling primer lagi adalah sumber yang berasal dari pelaku atau tokoh sejarah itu sendiri. Karena pelaku sejarah ini adalah seseorang yang telah mengalami langsung peristiwa sejarah itu sendiri. Intinya, setiap orang yang berada ditempat kejadian peristiwa sejarah itu merupakan sumber primer. Jika merujuk benda yang bukan manusia, maka benda-benda yang terlibat langsung dengan peristiwa sejarah juga termasuk sumber primer. Contoh sumber sejarah primer seperti, candi dan keraton dan sebagainya.

2. Sumber Skunder

Sumber skunder ini dapat dikatakan sebagai sumber yang kedua. Artinya, orang-orang yang melihat atau mendernga langsung dengan panca indra mereka sendiri dengan melalui pelantara benda lain seperti TV, radio, atau mereka yang mendengar cerita peristiwa sejarah melalui sumber primer. Buku-Buku yang menulis tentang sejarah berdasarkan sumber-sumber primer juga termasuk sumber skunder. Karena melalui sumber primer peneliti menuangkan peristiwa sejarah melalui tulisan yang berbentuk buku.

2.2.4 Pengertian Peninggalan Sejarah

(9)

1. Pulau sumatera a. Nekara perunggu

Nekara perunggu adalah gendang besar terbuat dari perunggu berhiaskan ukiran orang menari, perahu, dan topeng. Nekara perunggu merupakan peninggalan dari zaman perunggu yang dipergunakan dalam upacara ke-agamaan.

b. Candi muara takus dan biaro bahal

Candi muara takus terletak di dekat bangkinang (Riau), di tepi sungai Kampar. Sedangkan candi biaro bahal terletak di padang sidempuan (Sumatra utara). Kedua candi tersebut bercorak agama budha sebagai lambing kebesaran kerajaan Sriwijaya.

c. Prasasti

Prasasti adalah tulisan atau gambar yang terdapat pada batu atau tembaga. Prasasti disebut juga batu bertulis. Beberapa contoh prasasti di Sumatra adalah Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Telaga Batu, dan Prasasti Talang Tuo di Palembang (Sumatra Selatan); Prasasti Kota Kapur di Pulau Bangka (Bangka Belitung); dan Prasasti Karang Berahi (Jambi).

2. Pulau jawa

a. Kapak parimbas

Kapak perimbas adalah alat potong berupa kapak yang tidak memiliki tangkai dan digunakan dengan cara menggenggam Penelitian terhadap kapak ini dilakukan di Pacitan (Jawa Timur).

(10)

Candi Borobudur terletak di Kabupaten Magelang (Jawa Tengah). Candi ini didirikan pada awal abad IX dan bercorak agama Buddha.

c. Candi prambanan

Candi prambanan terletak di kabupaten klaten (jawa tengah). Candi ini didirikan pada abad IX dan bercorak agama hindu.

d. Candi kedongsongo

Candi Gedong Songo terletak di Desa Candi, Kabupaten Semarang (Jawa Tengah). Kompleks percandian Gedong Songo berada di lereng sebelah selatan Gunung Ungaran. Dari 9 kelompok candi yang ada, sekarang tinggal 6 kelompok candi. Candi ini diperkirakan berasal dari

abad ✓III — IX. Candi Gedong Songo berporak agama Hindu.

e. Candi kalasan

Candi Kalasan terletak di Desa Kalasan, Kabupaten Sleman (DI Yogyakarta). Candi ini didirikan pada pertengahan abad IX dan bercorak agama Buddha. EL Candi Mendut dan Candi Pawon.

f. Candi mendut dan candi pawon

(11)

g. Arca prajnaparamita

Arca Prajnaparamita adalah patung seorang ratu peninggalan dari Kerajaan Singasari pada abad XIII. Arca ini disimpan di negeri Belanda, sedangkan tiruannya disimpan di Museum Pusat Jakarta. Prajnaparamita dianggap sebagai perwujudan Ken Dedes di Singasari. Ken Dedes adalah permaisuri dari Ken Arok yang dianggap sebagai ibu yang bijaksana.

h. Candi kidal

Candi Kidal terletak di sebelah tenggara Kota Malang, tepatnya di Desa Rejo Kidul, Kecamatan Tumpang (Jawa Timur). Candi ini sebagai tempat perabuan jenazah Anusapati pada tahun 1248. Di candi ini pernah ditemukan pula arca Syiwa Mahadewa yang sekarang disimpan di Museum Royal Tropi-cal lnstitute, Negeri Belanda. Candi ini merupakan candi agama Hindu.

i. Candi jago

Candi Jago yang disebut juga Candi Jajaghu berada di Desa Jago, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang (Jawa Timur). Candi ini tempat pemakaman Rangga Wuni yang meninggal tahun 1268. Candi Jago menunjukkan perpaduan antara dua agama, yaitu agama Hindu dan Buddha.

j. Candi singasari

(12)

candi ini merupakan perpaduan latar belakang keagamaan antara Buddhisme dan Syiwaisme. Candi yang dibangun pada abad XII ini merupakan penghormatan pada Raja Kertanegara yang wafat pada tahun 1292.

k. Candi panataran

Candi Panataran terletak di Kabupaten Blitar (Jawa Timur). Candi ini termasuk salah satu peninggalan dari Kerajaan Majapahit. Di halaman Candi Panataran ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 1119 Saka atau 1197 Masehi, dikenal sebagai Prasasti Palah. Prasasti Palah dibuat oleh Raja Srengga dari Kediri. Nama Palah juga ditemukan dalam Nagarakertagama yang menyebutkan bahwa ketika Hayam Wuruk berkeliling Jawa Timur singgah di sebuah bangunan suci bernama Palah. l. Gua maharani

termasuk peninggalan sejarah dalam masa perjuangan fisik melawan penjajah. Gua ini terietak di Desa Tunggal, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Lamongan (Jawa Timur).

m. Prasasti.

(13)

3. Pulau Kalimantan a. Kubang

Kubang adalah semacam bangunan berbentuk cungkup digunakan untuk makam raja-raja Gowa dan Tallo yang terdapat di Makasar, Provinsi Sulawesi Seratan.

b. Yupa

Yupa merupakan prasasti yang dipahat pada tiang atau tugu batu, contohnya adalah prasasti Mulawarman yang terletak di tepi Sungai Maha-kam, Kutai, Kalimantan Timur.Yupa ini buatan para Brahmana untukpenghormatan kepada Raja I Mulawarman. Prasasti ini berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Pada prasasti disebutkan bahwa Raja Mulawarman telah mengadakan upacara besar di tempat suci bernama Wapra Keswara dan memberikan sedekah berupa 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.

4. Pulau bali dan nusa tenggara a. Kelompok candi padas

Kelompok candi ini terletak di Gunung Kawi, Tampaksiring, Provinsi Bali b. Taman mayura

(14)

berarti mata air. Diberi nama demikian, karena terdapat mata air yang terletak di bawah Bale Kambang. Taman Mayura dibangun pada abad XVIII oleh Kerajaan Singasari atau Karangasem Sasak pada masa pemerintahan Raja I Gusti Wayan Tiga.

5. Kepulauan Maluku

Beberapa peninggalan sejarah yang terdapat di Kepulauan Maluku diantaranya adalah Masjid Kesultanan Ternate dan Gereja Banda Neira. Selain peninggalan berupa bangunan, karya sastra berikut juga termasuk sebagai peninggalan sejarah seperti: Kitab Mahabrata ditulis Resi Wiyasa, Kitab Ramayana ditulis Resi Walmiki, Kitab arjunawiwaha ditulis Mpu Kanwa, Kitab smaradahana ditulis Dharmaja, Kitab sutasoma ditulis Mpur Tantular, Kitab nagarakertagama Mpu Prapanca., Kitab bharatayudha ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh

2.2.5 Upaya Pelestarian Peninggalan Sejarah

Peninggalan sejarah banyak macam, jenisnya dan manfaatnya banyak sekali. Menghargai peninggalan sejarah itu. Cara kita menghargai agar tetap lestari, antara lain: (a) Memelihara peninggalan sejarah sebaik-baiknya, (b) Melestarikan benda sejarah tersebut agar tidak rusak, (c) Tidak mencoret-coret benda peninggalan sejarah, (d) Turut menjaga kebersihan dan keutuhan, (e) Wajib menaati tata tertib yang ada dalam setiap tempat peninggalan sejarah, (f) Wajib menaati peraturan pemerintah yang berlaku.

2.3 Penelitian Terdahulu

(15)

Tabel 2.1 Penelitian Tedahulu bersejarah yang dapat dijadikan sumber belajar dan objek rekreasi. Museum ini mempunyai latar belakang sejarah yang menarik karena museum ini merupakan bekas tempat tinggal Bung karno Presiden 1 RI dan keluarganya pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Museum bung karno digunakan dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan sejarah dan memperkenalkan kepada masyarakat serta nilai-nilai sejarah dibalik berdirinya museum bung karno.

Penelitian ini dianggap relevan dengan penelitian yang akan dilakukan

karena sama-sama

membahas tentang

museum atau peninggaln bersejarah. Perbedaan yang mendasar antara penelitian yang akan dilakukan adalah terletak pada judul dan lokasi penelitian dengan fungsi museum bung karno ende sebagai tempat pelestarian benda-benda bersejarah di

kabupaten ende.

Sedangkan penelitian yang akan dilakkukan lebih menitik beratkan pada Efektivitas fungsi museum dalam, melestarikan sumber belajar sejarah utuk meningkatkan hasil belajar dan mutu pendidikan tentang sejarah pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Magelang. Museum sangat bermanfaat dalam meningkat motivasi belajar siswa karena siswa lebih cepat mengerti apabila melihat secara langsung atau mempraktekkan. Proses pembelajaran sejarah masih belum terkonvesianal dan kurang memanfaatkan sumber belajar dilingkungan sekitar siswa sehingga hasil belajar masih rendah.

Penelitian ini dianggap relevan dengan penelitian yang akan dilakukan

karena sama-sama

membahas tentang

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Tedahulu

Referensi

Dokumen terkait

Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang Dibina oleh Prof.

Diharapkan penurunan vigor benih dapat diatasi dengan peningkatan kerapatan benih untuk meningkatkan jumlah kecambah normal kuat yang akan digunakan untuk kegiatan

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan batuan software SPSS 16, penelitian pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari aktivitas siswa

Lesson Study mengenai RPP yang penulis jabarkan yaitu: 1). Kompetensi dasar yang dimasukkan kedalam RPP hanya point penting dari kompetensi dasar yang akan dilaksanakan

Berdasarkan tabel 4.11, rata-rata harapan konsumen sebesar 3,50, yang menunjukan konsumen berharap kemudahan mengirimkan berbagai macam file menggunakan KakaoTalk sangat

Dari banyak pengalaman beberapa orang penulis, menulis harus dilakukan secara kontinu, sebab sekali orang tidak menulis maka kebiasaan itu akan berkurang dan pada

Oleh karena itu, pada penulisan skripsi ini akan diteliti dan dianalisis mengenai karakteristik UPS untuk berbagai jenis beban dengan beberapa variasi tingkat

Hasil penelitian yang sudah dilakukan mengenai Identifikasi Tumbuhan Paku sejati ( Filicinae ) Epifit di Gunung Pesagi Kabupaten Lampung Barat dapat disimpulkan bahwa