• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik dan Tugas Perkembangan Ana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karakteristik dan Tugas Perkembangan Ana"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Havighurst, tugas perkembangan merupakan tugas yang muncul apabila pada saat atau sekitar periode tertentu dari kehidupun individu. Apabila individu mampu melaksanakan tugas dengan berhasil, maka akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa kearah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Sebaliknya apabila mengalami kegagalan, maka akan menimbulkan perasaan tidak bahagia dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.

Beberapa tugas perkembangan yangdilakukan oleh individu muncul sebagai akibat dari kematangan fisik, misalnya berjalan, melompat, lari, dan sebagian lain berkembang dari adanya tekanan-tekanan dari budaya masyarakat, seperti belajar membaca, dan sebagian lainnya karena adanya nilai-nilai dan aspirasi individu, seperti memilih dan mempersiapkan pekerjaan. Namun pada umumnya kemunculan tugas-tugas perkembangan itu disebabkan oleh adanya ketiga kekuatan tersebut secara serempak. Pada manusia perkembangan fisik dan mental setiap kalii mencapai kematangan terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan, hal ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan : bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa, dan masa tua.

Fase perkembangan dapat diartikan sebagaitahapan ataupembentukan tentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai cirri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

(2)

3. Apa yang dimaksud dengan karakteristik perkembangan masa akhir anak?

4. Apa saja tugas perkembangan masa akhir anak?

5. Apa saja penyimpangan perkembangan yang terjadi pada masa kanak-kanak?

6. Apa saja karakteristik perkembangan pada masa puber?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa saja karakteristik perkembangan masa anak awal.

2. Mengetahui dan memahami tugas perkembangan pada masa anak awal. 3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan karakteristik perkembangan

masa akhir anak.

4. Mengetahui tugas-tugas perkembangan masa akhir anak.

5. Mengetahui penyimpangan-penyimpangan perkembangan yang terjadi pada masa kanak-kanak.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK dan TUGAS PERKEMBANGAN ANAK

A. Karakteristik Perkembangan Masa Anak Awal

Umumnya orang berpendapat bahwa periode masa anak dirasakan sebagai periode yang cukup lama. Peride ini berlangsung dari rentangan waktu 3-5 tahun dan dilanjutkan 6-12 tahun relatif singkat. Tetapi, karena ketidakberdayaan dan ketergantungan pada orang lain dirasakan relatif lama, anak-anak tidak sabar menunggu saat pengakuan dari masyarakat bahwa mereka bukan anak-anak lagi, melainkan sudah menjadi orang dewasa yang memiliki kebebasan untuk melakukan apa pun menurut kehendaknya sendiri.

Masa anak awal berlangsung dari usia 2 – 6 tahun, yaitu setelah anak meninggalkan masa bayi dan mulai mengikuti pendidikan formal di SD. Tekanan dan harapan sosial untuk mengikuti pendidikan sekolah menyebabkan perubahan pola perilaku, minat, dan nilai pada diri anak. Orang tua sering menyebut masa anak awal sebagai usia sulit dan mengundang masalah. Mengapa? Karena pada masa ini anak sedang dalam proses pengembangan kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan. Perilaku anak sulit diatur, bandel, keras kepala, kadang menentang dan melawan orang tua, atau orang dewasa lainnya. Penyebabnya ialah mulai berkurangnya ketergantungan anak dibandingkan dengan pada masa bayi sebelumnya. Kemauan anak pun mulai berkembang. Pemahaman yang kurang tepat terhadap perubahan perkembangan anak pada masa ini dapat mengakibatkan orang dewasa tidak bersikap yang kurang semestinya. Hal ini akan mempengaruhi proses peletakan dasar pembentukan kepribadian yang dapat menimbulkan masalah di kemudian hari.

(4)

memasuki Taman Kanak-kanak (TK) yang menekankan pada kegiatan bermain dalam pendidikan dan pembelajarannya untuk membantu perkembangan mereka melalui belajar sambil bermain (learning by playing). Pada masa prasekolah ini, anak dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan yang akan diselenggarakan di sekolah formal (SD).

Para psikolog perkembangan anak menyebut masa anak awal sebagai usia kelompok. Mengapa? Karena anak mulai belajar dasar-dasar perilaku melalui interaksi dengan anggota keluarga dan kelompok bermainnya. Selain itu juga, para psikolog menyebut anak pada masa ini sebagai usia menjelajah dan usia bertanya.Hal ini dikarenakan anak sudah mampu berjalan sehingga dapat menjelajah dan ingin tahu sehingga selalu bertanya mengenai segala hal yang ditemui di lingkungan kehidupan sekitarnya. Masa ini disebut juga usia meniru karena anak senang belajar dengan cara meniru, terutama menirukan pembicaraan dan tindakan orang lain. Adapula yang menyebut masa ini sebagai usia kreatif. Pada periode ini anak memiliki kecenderungan kuat untuk menunjukkan kreativitas mereka terutama dalam bermain dibandingkan dengan masa lain dalam kehidupannya.

Pada masa ini perkembangan fisik dan motorik anak sangat pesat. Demikian juga kemampuan berbicaranya. Anak mulai tertarik pada diri sendiri (egosentris). Emosi yang umum pada masa anak awal adalah marah, takut, cemburu, ingin tahu, gembira, sedih, dan kasih sayang. Sosialisasi pada masa anak awal terjadi melalui interaksi dengan orang-orang di sekitar anak, yaitu anggota keluarga dan teman bermain. Anak juga mulai belajar perilaku moral (baik – buruk) melalui respon.

Menyenangkan atau tidak menyenangkan dari orang tua atau orang dewasa lainnya. Disiplin mulai dapat diterapkan pada anak sehingga anak dapat mulai belajar hidup secara tertib. Sikap orang tua dan teman-teman berpengaruh dalam pembentukan konsep diri yang menjadi dasar dan inti perkembangan kerpribadian anak selanjutnya.

(5)

bahaya fisiologis dan bahaya psikologis. Bahaya fisiologis antara lain penyakit, kecelakaan, kegemukan, atau kekurusan. Bahaya psikologis antara lain kesulitan berbicara, keadaan dan gangguan emosi, kesulitan dalam sosialisasi melalui kegiatan bermain, serta kebiasaan, disiplin, dan konsep diri yang kurang positif. Kebahagiaan anak pada masa ini antara lain dipengaruhi oleh kondisi kesehatan yang baik, pengakuan orang lain akan perilaku kekanakannya, bebas mengungkapkan ekspresi emosi, harapan sosial yang realistis, kesempatan untuk melakukan eksplorasi, suasana gembira, serta dukungan keluraga.

1. Perkembangan fisik

Selama masa anak anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung secara lambat, dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya tanda tanda pubertas, yakni kira-kira 2 tahun menjelang anak-anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik kembali berkembang pesat. Meskipun selama anak-anak pertumbuhan fisik mengalami perlambatan, namun ketrampilan motorik kasar dan motorik halus justru berkembang pesat.

a. Tinggi dan berat badan

Selama masa kanak-kanak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan berat bertambah antara 2,5 hingga 3,5 kg setiap tahunnya. Pada usia 3 tahun, tinggi anak sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 kg. Pada usia 5 tahun, tinggi anak mencapai 43,6 inci dan beratnya 21,5 kg (Mussen, Conger dan Kangan,1969). Ketika anak usia pra sekolah bertumbuh semakin besar, persentase pertumbuhan dalam tinggi dan berat berkurang setiap tahun. Selama masa ini baik laki-laki maupun perempuan terlihat makin langsing, sementara batang tubuh mereka makin panjang.

b. Perkembangan otak

(6)

peningkatan jumlah dan ukuran syaraf-syaraf dalam, dan diantaranya bagian-bagian otak. Peningkatan ukuran otak disebabkan oleh peningkatan mielinisasi yaitu proses dimana sel-sel syaraf dilapisi dan diisolasi oleh sebuah lapisan sel-sel lemak, efeknya dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan penyaluran informasi melalui system syaraf. Mielinisasi penting bagi pendewasaan anak, peningkatan kematangan otak dikombinasikan untuk memperoleh pengalaman dan pemunculan kemampuan kognitif.

Pertumbuhan otak pada masa kanak-kanak tidak sepesat pertumbuhan otak pada masa bayi. Pada saat bayi mencapai usia 2 tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak orang dewasa, dan pada usia 5 tahun, ukuran otaknya mencapai sekitar 90% otak orang dewasa (Yeterian & Pandya, 1988).

B. Tugas perkembangan masa anak awal

Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masa nak awal dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:

1. Masa bayi dan anak-anak

 Belajar berjalan

 Belajar mekan makanan padat

 Belajar berbicara

 Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh

 Mencapai stabilitas fisiologik

 Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial

 Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain

 Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata hati

(7)

Karakteristik anak masa usia sekolah adalah babak terakhir bagi periode perkembangan dimana manusia masih digolongkan sebagai anak masa usia sekolah dikenal juga sebagai masa tengah dan akhir dari masa kanak-kanak, pada masa inilah anak paling siap untuk belajar. Mereka ingin menciptakan sesuatu, bahkan berusaha untuk dapat membuat sesuatu sebaik-baiknya, ingin sempurna dalam segala hal.

Pada masa ini anak menjalani sebagian besar dari kehidupannya di sekolah yaitu di Sekolah Dasar. pada masa ini dikatakan pula sebagai masa konsolidasi. Masa usia sekolah dasar sering pula disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian sekolah. Pada masa keserasian sekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik dari pada sebelumnya dan sesudahnya.

Masa ini dapat dirinci lagi menjadi 2 fase yaitu :

1. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar kira-kira umur 6 atau 7 tahun sampai umur 9 atau 10 tahun

Karakteristik Anak pada Masa Kelas-Kelas Rendah Sekolah Dasar. Beberapa sifat khas anak pada masa ini antara lain adalah:

 Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah

 Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional

 Ada kecenderungan menuju diri sendiri

 Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain ada kecenderungan meremehkan anak lain.

 kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu hal, maka soal itu dianggapnya tidak penting.

 Pada masa ini anak menghendaki nilai raport yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai atau tidak.

2. Masa kela-kelas tinggi sekolah dasar kira-kira umur 9 tahun 10 tahun sampai kira-kira umur 12 atau 13 tahun

Karakteristik Anak pada Masa Kelas-Kelas Tinggi SD Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini adalah:

(8)

2. Amat realistis, ingin tahu, ingin belajar

3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus

4. Sampai kira-kira umur II tahun anak dapat membutuhkan seorang guru / orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya. Setelah kira-kira umur II tahun pada umumnya anak menghadapi tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri

5. Pada masa ini anak memandang (nilai raport) sebagai ukuran yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah

6. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain bersama-sama

7. Mengembangkan kata hati, moralitas suatu skala nilai-nilai

a) Perkembangan Fisik / Jasmani

Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik mencakup aspek-aspek anatomis dan fisiologis 1) Perkembangan Anatomis

Perkembangan anatomis ditujukan dengan adanya kuantitatif pada struktur tulang-berulang. Indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajegan badan secara keseluruhan.

a) tulang-berulang pada masa bayi berjumlah 27 yang masih rentur, berpori dan persambungannya longgal

b) berat badan tinggi badan pada waktu lahir umumnya sekitar 3-4 kg dan 0-60 cm, masa kanak-kanak sekitar 12-15 kg dan 90-120 cm

c) Proporsi tinggi kepala dan badan pada masa bayi dan kanak-kanak sekitar 1:4.

b) Perkembangan Fisiologi

(9)

konstraksi otot, peredaran darah dan pernafasan, persyarafan, sekresi kelenjar dan pencernaan.

a) otot sebagai pengontrol motorik, proporsi bobotnya 1-5 pada masa bayi dan kanak-kanak;

b) frekuensi denyut jantung pada masa bayi sekitar 140 permenit dengan meningkatkan usia dapat berkurang sampai 62-63 meskipun normalnya pada orang dewasa sekitar 72;

c) persentase tingkat kesempurnaan perkembangan secara fungsional

d) keaktifan dan tingkat kematangannya sekresi tubuh

c) Perkembangan Prilaku Psikomotorik

Prilaku psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara neuronmuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, konatif).

Loree (1970:75) menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang bersifat universal harus dikuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehensian).

Kedua jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain (playing) dan bekeja (working)

d) Pertumbuhan Selama Pertengahan Masa Kanak-Kanak

Tingkat Pertumbuhan

Tingkat pertumbuhan anak sangat berbeda antara ras, bangsa dan tingkat sosial ekonominya. Pertumbuhan juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan mereka.

(10)

Nutrisi dan Pertumbuhan

Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lamban, karena nutrisi tersebut hanya untuk mempertahankan hidup dan energi, sedangkan protein lebih untuk meningkatkan pertumbuhan. Apabila makanan tidak dapat mendukung kedua proses tersebut sepenuhnya maka pertumbuhannya menjadi tidak optimal.

Kesehatan dan Kebugaran Anak

Pemberian vaksinasi sangat baik bagi anak-anak usia pertengahan dari pada yang rendah usianya. Terbukti dengan adanya imunisasi di sekolah.

e) Beberapa Aspek Kesehatan dan Kebugaran Masa Kanak-kanak

Obesity

Penyebab obesity yaitu karena banyak makan dan kurang berolahraga

Kondisi Medis pada Masa Kanak-kanak

Pada umumnya anak-anak mendapat sakit akut dalam waktu singkat dengan berbagai usia medis, biasanya terkena virus (flu), selain itu ada juga sakit ternggorokan, radang tenggorokan, infeksi telinga dan gangguan emosional

Penglihatan

Pada anak usia sekolah, penglihatannya lebih tajam dari pada waktu sebelumnya. Mereka cenderung lebih matang dan dapat memfokuskan penglihatan lebih baik.

Kesehatan Gigi

Anak usia 6 tahun mengalami tanggal giginya yang pertama kali, selanjutnya diganti dengan gigi yang tetap setiap tahun sebanyak empat gigi untuk tahun kelima berikutnya gangguan pada gigi yang biasanya dialami anak usia ini yaitu kerusakan gigi dan juga gigi tanggal

(11)

Memelihara kebugaran anak sangat penting hal ini bisa dilakukan dengan cara berenang, senam, lari, berjalan kaki, bersepeda. Hal ini untuk menjaga kesehatan jantung dan paru-paru.

D. Tugas Perkembangan Akhir Masa Kanak-kanak

Untuk memperoleh tempat didalam kelompok sosial, anak yang paling besar harus menyelesaikan berbagai tugas dalam perkembangan, kegagalan didalam pelaksanaan akan mengakibatkan pola prilaku yang tidak matang, tidak mampu menyamai teman-teman sebaya yang sudah menguasai tugas-tugas perkembangan tersebut. Misalnya, pengembangan berbagai keterampilan dasar seperti membaca, menulis, berhitung, dan perkembangan sikap-sikap terhadap kelompok sosial dalam lembaga-lembaga merupakan tanggung jawab guru dan juga orang tua.

Seperangkat pengetuan, sikap, dan juga keterampilan yang merupakan tugas perkembangan dan yang mestinya dikuasai pada masa kanak-kanak akhir adalah sebagai berikut :

1) Belajar menguasai keterampilan fisik dan motorik untuk permainanpermainan yang bersifat umum.

2) Membentuk sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai oraganisme yang sedang tumbuh dan berkembang.

3) Belajar bergaul secara baik dengan teman-teman usia sebaya. 4) Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.

5) Mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam membaca, menulis, dan berhitung.

6) Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

7) Mengembangkan pembentukan kata hati, moral, dan skala nilai.

(12)

Anak-anak adalah generasi penerus penentu masa depan bangsa. Kualitas generasi penerus tergantung kepada kualitas tumbuh kembang terutama pada masa Balita. Penyimpangan tumbuh kembang pada anak harus dapat dideteksi sejak dini, terutama sebelum anak berumur 3 tahun supaya segar dapat diintervensi. Karena jika penangananmya terlambat, akibatnya penyimpangan yang terjadi akan semakin sukar diperbaiki.

Penyimpangan dalam perkembangan kanak-kanak itu misalnya kesulitan untuk memusatkan perhatian seperti yang dialami merupakan karakteristik gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas yang merupakan salah satu penyimpangan yang di cantumkan dalam DSM-IV-TR dalam bagian yang berjudul “gangguan yang biasanya mulai tampak pada masa bayi, kanakkanak, atau remaja “ gangguan tersebut mencakup berbagai masalah yang sangat luas, mulai dari masalah perhatian hingga defisit intelektual yang kadang kondisinya serius seperti yang terjadi dalam retardasi mental, tidak menghargai hak hak orang lain secara menjengkelkan dan kadang semenamena seperti pada gangguan tingkah laku , dan bahasa serta kesulitan sosial dan emosional pada gangguan autist anak anak umumnya memiliki akses yang lebih sedikit ke sumber daya sosial, finansial dan psiokologis dalam menghadapi berbagai masalah semacam itu daripada orang dewasa.

Anak anak yang bermasalah mendapat perhatian profesional sepenuhnya atau tidak biasanya tergantung pada orang orang dewasa dalam hal kehidupan misalnya Orang tua, Guru, dan pada sekolah. Sebagian besar teori psikodinamika, behavioral, kognitif, dan biologis berpendapat bahwa pengalaman dan perkembangan di masa kanak-kanak sangat penting bagi kesehatan kanakkanak sampai mereka dewasa.

(13)

sering emosional jika sesuatu yang mereka inginkan tidak dapat dituruti oleh peran orang tua. Maka disinilah akan kita bahas “Klasifikasi Gangguan di masa kanak-kanak” orang tua perlu segera tahu bahwa anak mereka memiliki gangguan dan haru memotivasi si anak peran orangtua sangat berguna.

1. Klasifikasi Gangguan di Masa Kanak-kanak

Untuk mengklasifikasikan perilaku menyimpang pada anak anak, para ahli diagnostik pertama harus mengetahui apa yang dianggap normal pada usia tersebut. Diagnosis bagi anak yang menjerit-jerit serta menendang nendang, menjerit bila keinginan tidak dituruti harus mempertimbangkan apakah si anak berusia 2 atau 7 tahun. Di bidang psikopatologi perkembangan mempelajari berbagai penyimpangan di masa kanak-kanak dalam konteks perkembangan normal sepanjang hidup sehingga kita dapat mengamati berbagai perilaku yang wajar pada satu tahap namun ada tahap yang berbeda dianggap sebagai penyimpangan.

Secara garis besar penyimpangan pada kanak-kanak tercantum pada DSM-IV-TR, seperti depresi, yang dimasukkan dalam kriteria yang banyak terjadi pada orang dewasa. Sebagian besar juga penyimpangan pada kanakkanak di karenakan perpisahan, merupakan gangguan yang banyak terjadi di kalangan kanakkanak. Namun banyak juga gangguan lain seperti kurangnya konsentrasi/ hiperaktivitas, didalam konsep utamanya sebagai penyimpangan yang terjadi pada kanak-kanak. Ada banyak jenis jenis dari gangguan misalnya :

a) Gangguan Eksternalisasi

Gangguan eksternalisasi ditandai dengan perilaku yang lebih diarahkan ke luar diri, seperti agretivitas, ketidakpatuhan, overaktivitas, dan inpultivitas dan termasuk ke gangguan Tingkah laku dan Gangguan sikap menentang.

b) Gangguan Internalisasi

(14)

masa kanak-kanak. Anak dapat menunjukkan hal seperti berikut dan kita menyadari itu waqlaupun terkadang kita jarang tidak menyadari tingkah laku dari kanak-kanak.

Perilaku ekternalisasi dan internalisasi banyak terjadi di berbagai negara termasuk Swiss, Australia, Kenya, dan Yunani, dan lain lain. Di berbagai budaya perilaku ekternalisasi secara konsisten lebih sering di temukan pada anak laki-laki dan perilaku internalisasi lebih sering terjadi pada anak perempuan. Kita harus membantu bukan menjauhi anak-anak yang mengalami gangguan maka dari itu kita dapat memotivasi anak-anak agar tidak terjadinya gangguan.

2. Gangguan Perkembangan dan Penyimpangan Perkembangan (deviansi)

Contoh gangguan perkembangan dan penyimpangan perkembangan antara lain sebagai berikut.

a) Anak Autis

Merupakan gangguan perkembangan dalam hal komunikasi, interaksi sosial, emosi dan proses sensoris. Sudah tampak dari tahun – tahun pertama terlihat dari ketidak mampuan anak berhubungan dengan orang lain

b) Anak Sukar Didik

Merupakan masalah bagi dirinya dan bagi lingkungannya karena sangat tidak tenang, tingkah laku menyimpang, cara/ tindakannya berbahaya dan agresif, sukar diajak berbicara.

c) Anak dengan Gangguan Belajar

Penyimpangan dalam proses belajar yang berhubungan dengan kemampuan untuk bahasa dan berfikir dengan tingkat prestasi dalam bahasa dan berpikir. Anak dengan gangguan belajar terdiri dari tiga jenis :

d) Disleksia (dyslexia)

(15)

Jenis – jenis Disleksia :

 Trauma Dyslexia, biasanya terjadi setelah adanya cedera atau trauma pada daerah otak yang mengontrol kemampuan membaca dan menulis. Hal ini sangat jarang ditemui pada anak-anak usia sekolah.

 Primary Dyslexia, jenis ini disebabkan oleh disfungsi, bukan kerusakan, sisi kiri otak (cerebralcortex). Individu dengan masalah ini jarang mampu membaca di kelas 4 SD, dan mungkin saja mereka tetap akan mengalami kesulitan hingga usia dewasa. Disleksia jenis ini biasanya disebabkan oleh turunan melalui gen mereka (hereditary). Hal ini lebih sering ditemukan pada anak lelaki dibanding anak perempuan.

 Secondary Dyslexiaatau Developmental Dyslexia, disebabkan oleh perkembangan hormon selama masa perkembangan janin. Disleksia jenis ini akan berkurang dan membaik dengan sendirinya seiring dengan perkembangan si anak.

Selain itu disleksia juga dapat berpengaruh pada beberapa fungsi yang berbeda; Visual Dyslexia, ditandai dengan kesulitan mengidentifikasi nomer dan huruf (mungkin terbalik-balik) dan ketidakmampuan untuk menuliskan setiap simbol dengan berurutan. Auditory Dyslexia melibatkan kemampuan untuk mendengar suara huruf atau kelompok huruf. Suara dianggap campur aduk dan atau tidak terdengar dengan benar/ sempurna. Disgraphia merupakan kesulitan yang dihadapi anak saat berusaha memegang dan mengendalikan pensil sehingga tidak mampu menuliskan apapun dengan benar.

e) Diskalkulia

Kekurangan dalam belajar matematika / hitungan ( kesulitan mengerti dan mengingat konsep angka dan hubungan angka. Diskalkulia terjadi pada kira – kira 3 – 6% populasi.

f) Dispraksia (dyspraxia)

(16)

Motor Learning Disability. Pada jaman dulu lebih dikenal dengan nama Clumsy Child Syndrome. Menurut penelitian, gangguan ini kadang diturunkan dalam keluarga dan gejalanya tumpang tindih dengan gangguan lain yang mirip misalnya disleksia.

Gejala-gejala Dispraksia diantaranya :

 Pada bayi dispraksia sering ditandai dengan sedikit atau tidak adanya ocehan. Ketika mulai belajar bicara, huruf konsonan yang diucapkannya sangat sedikit.

 Pada anak usia 3 – 5 tahun (usia pra sekolah)

 Aktivitas motorik yang sangat tinggi termasuk mengayun-ayunkan kaki dan menghentak-hentakan kaki ketika duduk, bertepuk tangan atau menari

 Tangan mengembang ketika berlari.

 Kesukaran mengayuh pedal sepeda roda tiga atau mainan serupa

 Keterampilan motorik halus yang jelek, misal sukar memegang pensil atau menggunakan gunting.

 Kurang melakukan permainan yang imajinatif

 Mengalami kesulitan berbahasa yang terus menerus

 Respon terbatas pada instruksi lisan apa saja

 Terlambat berguling, merangkak, berjalan

 Sukar menyesuaikan diri saat beralih ke makanan padat

 Sukar melangkah, memanjat, menyusun puzzle, mempelajari ketrampilan baru secara insting dan lambat mengembangkan kata-kata

 Sulit berbicara dengan jelas dan kesulitan menggerakkan mata sehingga lebih suka menggerakkan kepalanya daripada menggerakkan matanya

Pada anak yang lebih besar (usia sekolah)

 Kesulitan dalam berkata-kata maupun mengekspresikan diri.

 Sebagian anak dispraksia terlalu sensitif terhadap sentuhan.

 Sukar mengingat instruksi dan menyalin tulisan dari papan tulis.

(17)

 Mengalami kesukaran dalam memakai baju, menalikan sepatu dan menggunakan garpu atau pisau.

 Keseimbangan badan yang buruk, sulit belajar naik sepeda.

 Kemampuan membaca yang rendah dan buruk dalam menulis.

 Sebagian anak dispraksia mengalami articulatory dyspraxia yang menyebabkan mereka mengalami kesulitan dalam berbicara dan mengeja.

g) Anak Delinkuen

Merupakan perkembangan moral yang terganggu yang dapat terjadi karena sikap orang tua terlalu keras, terlalu menurut atau terlalu khawatir. Setelah periode sekolah delikuen meningkat pada pertengahan masa remaja (melanggar hukum kriminal). Hasil penelitian di Indonesia menyebutkan bahwa remaja delinkuen berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan status sosial. Ciri–cirinya antara lain percaya diri, memberontak, dendam, bermusuhan, curiga, destruktif, impulsif, kurang kontrol batin. Motif untuk berprilaku nakal antara lain mengikuti ajakan teman, emosi yang tidak terkontrol, pelarian atau kurang kasih sayang.

F. Karakteristik Perkembangan pada Masa Puber

(18)

tubuh (tinggi dan berat badan), proporsi tubuh (perbandingan bagian-bagian tubuh), dan ciri-ciri seks primer (organ-organ reproduksi), dan ciri-ciri seks sekunder (rambut, otot, suara, payudara, dll). Perubahan fisik yang cepat dan mencolok ini mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku anak puber.

Karakteristik puber antara lain: sikap menarik diri dan menyendiri; merasa bosan melakukan kegiatan permainan pada masa anak; inkoordinasi gerakan yang mengakibatkan kecanggungan; antagonisme sosial yang membuat anak sulit bekerjasama dan sering membantah atau menentang; emosi meninggi sehingga puber cenderung merasa sedih, marah, gelisah, khawatir, kurang percaya diri; dan ada juga yang cenderung berpenampilan sangat sederhana dan bersahaja. Perubahan fisik dan sikap puber ini berakibat pula pada menurunnya prestasi belajar, permasalahan yang terkait dengan penerimaan dan konsep diri, serta persoalan dalam berhubungan dengan orang di sekitarnya.

Selain karakteristik sikap puber yang umum, ada juga sikap karakteristik puber yang dapat menimbulkan masalah. Hal ini dikarenakan anak puber mengalami matang lebih awal atau terlambat. Matang lebih awal kurang menguntungkan bagi anak perempuan daripada anak laki-laki. Anak perempuan yang matang lebih awal menjadi salah tingkah dan berperilaku lebih dewasa sehingga sikapnya menjadi genit dibanding-kan dengan anak seusianya. Sebaliknya, anak laki yang matang terlambat sering merasa ketakutan tidak akan pernah menjadi dewasa.

Sebaiknya orang dewasa mempersiapkan anak pada masa anak akhir untuk memasuki masa puber dengan menjadi teman bagi anaknya dan memberikan informasi mengenai perubahan fisik dan psikis yang akan terjadi pada masa puber. Anak puber perlu didampingi agar dapat menerima tubuhnya yang berubah sangat

(19)

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Setiap individu menjalani tahap-tahap perkembangan secara berurutan meskipun demikian dengan kecepatan yang berbeda. Setiap tahap atau periode masing-masing ditandai oleh cirri-ciri perilaku atau perkembangantertentu.

Tahap-tahap perkembangan yang telah kita pelajari meliputi :

Tahap perkembangan masa anak awal

Masa anak awal berlangsung dari usia 2 – 6 tahun, yaitu setelah anak meninggalkan masa bayi dan mulai mengikuti pendidikan formal di SD. Tekanan dan harapan sosial untuk mengikuti pendidikan sekolah menyebabkan perubahan pola perilaku, minat, dan nilai pada diri anak. Orang tua sering menyebut masa anak awal sebagai usia sulit dan mengundang masalah.

Tahap perkembangan masa anak akhir

Karakteristik anak masa usia sekolah adalah babak terakhir bagi periode perkembangan dimana manusia masih digolongkan sebagai anak masa usia sekolah dikenal juga sebagai masa tengah dan akhir dari masa kanak-kanak, pada masa inilah anak paling siap untuk belajar. Mereka ingin menciptakan sesuatu, bahkan berusaha untuk dapat membuat sesuatu sebaik-baiknya, ingin sempurna dalam segala hal.

Tahap perkembangan masa puber

(20)

B. Saran

Setelah mempelajari materi diatas diharapkan mempermudah kitauntuk mengetahui pola prilaku apayang diharapkan dari anak, dan kapan pola tersebut digantikandengan pola yang lebih matang.

Memperoleh kemudahan untuk menyusun pedoman dalam memahami dan mengatasi penyimpangan-penyimpangan penyesuaian diri yang terjadi pada individu.

Guru sebaiknya membantu proses perkembangan pada saat-saat yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

. (23 Maret 2013). “Perkembangan masa kanak-kanak akhir”.

Dapat diakses di

(21)

Zadit . (14 Oktober 2014). “akhir masa kanak-kanak”. Dapat diakses di http://edukasi.kompasiana.com/2014/10/14/akhir-masa-kanak-kanak-ilmu-jiwa-perkembangan-685441.html . diakses pada (20 Januari 2015).

.(Desember 2009). “karakteristik perkembangan pada masa

anakawal”. Dapat diakses di

http://karim71.blogspot.com/2009/12/karakteristik-perkembangan-pada-masa.html . diakses pada (20 Januari 2015).

.(19 September 2012). “cirri-ciri masa puber”. Dapat diakses di https://exansuka.wordpress.com/2012/09/19/ciri-ciri-masa-puber/. Diakses pada (20 Januari).

. (Desember 2012). “karakteristik dan tugas-tugas”. Dapat diakses di http://noorliys.blogspot.com/2012/12/karakteristik-dan-tugas-tugas.html . diakses pada (20 Januari 2012).

Referensi

Dokumen terkait

1. Korteks sensoris, pusat sensasi umum primer suatu hemisfer serebri yang mengurus bagian badan, luas daerah korteks yang menangani suatu alat atau bagian tubuh

Klasifikasi Kemampuan Lahan dilakukan dengan Metode Pengharkatan (Scorring) berdasarkan Satuan Lahan yang ada di DTA Danau Toba.Dilakukan pengharkatan faktor-faktor

dapat dipercaya kebenaran dan keandalannya, sehingga diharapkan dapat menjamin keamanan kekayaan perusahaan. b) Dalam melaksanakan fungsi masing- masing, setiap

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian Tahun 2016 13 Dalam mencapai indikator Jumlah Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional. Yang Diproduksi Di

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... Keadaan Geografi ... Luas Penggunaan Lahan ... Mata Pencaharian ... Pertanian Tanaman Pangan

Novel atau cerita pendek sebagai bagian bentuk sastra, merupakan jagad realita yang didalamnya terjadi peristiwa dan perilaku yang dialami dan diperbuat

Suatu sektor dikatakan mempunyai daya penyebaran yang tinggi jika pertumbuhan sektor-sektor tersebut mempengaruhi sektor-sektor lainnya, sehingga dapat pula

kelapa sawit pada Gambar 4.5 (a) dan (b) dapat kita lihat sekam padi dan tandan kosong kelapa sawit sebelum dilakukan proses pulping, sebelum dilakukannya