Konsep Ilmu Pengetahuan & Teknologi
Pertemuan ke : 04
Transformasi Teknologi
Ahmad Chirzun Teknik Industri Fakultas Sain dan Teknologi
Tujuan Pertemuan
Mahasiswa memahami proses terbentuknya teknologi
dan hubungannya dengan permasalahan sosial dan
Jenis Industri
1. Industri Jasa
1. Industri Jasa
Suatu industri yang operasionalnya banyak menggunakan
campur tangan manusia atau peralatan mesin dalam
proses operasionalnya
Produknya Tidak berwujud (
Intangible
)
Produknya Tidak berwujud (
Intangible
)
2. Industri Manufaktur
Suatu industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu
medium proses untuk transformasi bahan mentah
menjadi barang jadi untuk dijual. Upaya ini melibatkan
semua proses antara yang dibutuhkan untuk produksi
dan integrasi komponen-komponen suatu produk.
dan integrasi komponen-komponen suatu produk.
Aliran Proses & Produksi (Industri)
Kebijakan Keuangan dan Moneter
Fiskal, Finansial dan Modal Moneter
Kebijakan Fiskal, Finansial dan Modal Moneter
Aliran Proses & Produksi (Industri)
) * !
" #
Kebijakan Fiskal,
Keuangan Dan Moneter
Aliran Uang ( Cash Flow )
Kebijakan Fiskal,
Contoh : Bahan Baku
Produk
Baru Protein (Protein Sel Tunggal)Fou Fou African Dish Agbelima
Supply Chain
(Mata Rantai Penawaran/Supply)
Menggambarkan/ menjelaskan jalur
penyaluran mulai dari bahan baku,
produk akhir sampai dengan pembeli
(pelanggan/
consumer
)
Value Chain
kerja Tenaga
kerja
Infrastructures, legal, finance, etc
Margin/
Kaji suatu daerah dan kategori industri tertentu
dengan menggunakan pendekan Value Chain ini
Sains, Engineering, Technology
1. Science (Sains) :
Penemuan & penjelasan dari alam
2. Engineering (Rekayasan/Teknik) :
Pemahaman dan manipulasi alam untuk tujuan
Pemahaman dan manipulasi alam untuk tujuan
manusia
3. Technology (Teknologi) :
Transformasi & Rumus
•
Engineer mentransformasikan materi kehidupan,
ekonomi, politik dan budaya bangsa.
•
Rumus (Formula) : relasi (hubungan) fisik yang
dinyatakan dalam bentuk simbol (notasi)
dinyatakan dalam bentuk simbol (notasi)
•
Rumus menyatakan hubungan keilmuan (saintifik),
Transformasi & Rumus
•
Rumus :
−
Tidak memecahkan persoalan
−
Mengusulkan rancangan, membuka wawasan/pengetahuan dan
mendefinisikan batasan
−
Tidak memberikan cara untuk mendapatkan solusi terbaik atau
optimum
optimum
−
Menampilkan disiplin, bukan rancangan; dapat digunakan untuk
menghilangkan bencana, tetapi tidak dapat menjamin
keselamatan sempurna
•
Rumus tidak hanya berarti pengolahan (manipulasi)
Transformasi & Rumus
•
Engineering, mentransformasikan :
−
Ruang fisik
−
Proses sosial
−
Rasa keindahan
Kejadian utama bidang Engineering :
•
Kejadian utama bidang Engineering :
−
Industri besi dan baja
−
Mesin uap
−
Jembatan
−
Jalan kereta api
−
Telepon
Transformasi & Rumus
•
Tiga bentuk utama Transformasi :
−
Alam
−
Sosial
−
Seni
•
Tiga bidang utama yang saling terkait :
−
Ilmu alam (natural science)
−
Ilmu sosial (social science)
Transformasi Enjinering
•
Empat jenis bentuk transformasi enjinering
yang mendukung peradaban :
−
Struktur
untuk sarana publik
−
Mesin untuk perusahan swasta
−
Mesin untuk perusahan swasta
−
Jaringan
untuk air, penerangan, energi,
sinyal
Jembatan Suramadu
•
Jembatan penghubung Surabaya-Madura.
•
Panjang jembatan: 5.438 m, terpanjang di Asia Tenggara.
•
MST Max: 10 Ton.
•
Umur jembatan: 100 tahun.
•
Pendanaan: 4,5 triliun. 55% APBN, 45% loan China.
•
Pendanaan: 4,5 triliun. 55% APBN, 45% loan China.
•
Dimulai pembangunan tahun 2003.
•
Diresmikan penggunaannya oleh presiden RI 10 Juni 2009.
•
Kontraktor Indonesia: causeway sisi Surabaya, causeway
sisi Madura, approach sisi Surabaya, approach sisi
Madura.
Koridor Ekonomi Sumatera
"Sentra produksi dan pengolahan hasil bumi
dan lumbung energi nasional"
Koridor Ekonomi Jawa
"Pendorong Industri dan Jasa Nasional"
Data Jembatan Suramadu
GEOLOGI
Data Jembatan Suramadu
GEOTEKNIK
Dikombinasikan dengan data boring hasil penyeledikan geoteknik terdapat persamaan hasil penyelidikan geologi dan terutama terhadap lokasi yang terdapat kondisi vug pada kenyataan di lapangan perlu dilakukan evaluasi pondasi terutama pada causeway sisi Madura. Evaluasi juga memperhitungkan laju scouring dari hasil penyeledikan seabed evolvement. Dengan
Data Jembatan Suramadu
SUBSTRUKTUR
•
Pada causeway pondasinya terdiri dari tiang pancang baja diameter 60 cm
kedalaman rata-rata 30 m, pada approach bridge pondasnya berupa borepile
diameter 180 cm kedalaman 60-70 m, sedang pada bentang utama berupa borepile
diameter 240 cm kedalaman 90-104 m.
•
Pelaksanaan pekerjaan boredpile didahului dengan pemancangan casing. Diameter
Pelaksanaan pekerjaan boredpile didahului dengan pemancangan casing. Diameter
casing untuk target 180 cm dipasangkan casing diameter 185cm sedang yang
diameter 240 cm dipasangkan casing dengan diameter 270 cm.
•
Pada kenyataan dilapangan resiko kesulitan yang dihadapi justru lebih banyak terjadi
pasang pelaksanaan boredpile dengan casing 185 cm, dalam arti bahwa peralatan
bor memerlukan ruang gerak yang cukup.
•
Sehingga apabila terjadi kesalahan dalam pemancangan casing yang akan berakibat
terjadinya buckling, maka casing yang memberikan ruang kerja bor yang sempit akan
menyumbang resiko yang lebih besar daripada ruang kerja yang cukup.
Data Jembatan Suramadu
SUPERSTRUKTUR
Causeway sisi Surabaya dan sisi Madura superstrukturnya menggunakan PCI girder sejumlah 16 buah bentang 40 m, dan plat lantai beton. Approach bridge menggunakan double concrete box girder yang dilaksanakan dengan cara cantilever, bentangnya 80 m. Main Span terdiri dari steel box girder dengan cable stay, bentang terbesar adalah 434 m, dan seluruh total bentang dengan
cablestay adalah 818 m.
Data Jembatan Suramadu
CAUSEWAY BRDGE
PCI girder untuk dapat dikumpulkan di lokasi casting yard baik di sisi Surabaya maupun Madura harus diangkut secara segmental, karena sarana jalan masuk ke lokasi proyek belum memungkinkan. Penarikan kabel/stressing dilakukan di casting yard dengan lebih dahulu mempersiapkan pre-chamber yang dipersyaratkan. Selanjutnya PCI girder yang yang sudah siap ditransport ke laut untuk ditempatkan di atas pile cap yang sudah siap. Di sisi Surabaya, transportasinya menggunakan girder launcher, sedang disisi Madura
sisi Surabaya, transportasinya menggunakan girder launcher, sedang disisi Madura menggunakan sarana pontoon dan crane sebagai alat angkat.
APPROACH BRDGE
Baik sisi Surabaya maupun Madura pengecoran concrete box girder dengan cara cantilever di atas spherical bearing yang ditempatkan di atas pier shaft yang sudah selesai.
Metode Pelaksanaan
Jembatan Suramadu
Metode Pelaksanaan
Jembatan Suramadu
BENTANG UTAMA
• Setelah pylon utama diselesaikan, kontraktor menyiapkan scaffolding diatas pilecap untuk memikul steel box girder segmen 0 yang telah disiapkan dari castingyard. Selanjutnya secara bertahap segmen 1 dst dipasang secara cantilever seimbang baik pada pylon 46 maupun 47.
• Pengangkatan dilakukan pada siang hari dan penyambungan pada malam hari. • Pemasangan cable stay dilakukan segera setelah setiap segmen terpasang, dan • Pemasangan cable stay dilakukan segera setelah setiap segmen terpasang, dan
dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan precast plat lantai beton. Stressing pada cable stay dikontrol terus hingga tercapai stressing akhir sebagaimana ditetapkan pada design, dan adjustment akhir dilakukan sebelum jembatan berfungsi.
• Pada pelaksanaan pemasangan segmental steel box girder juga dikontrol terhadap pre-chamber guna memenuhi ketentuan vertical alinyemen seperti yang dituangkan dalam construction control.
• Uji beban statis dengan banyak truk muatan 40-an ton serta beban dinamis yang direkam lendutan dan getarannya diperlukan sebagai verifikasi dan validasi desain dan
Metode Pelaksanaan
Jembatan Suramadu
Jembatan Selat Sunda
•
Pembangunan Jembatan Selat
Sunda
yang
Menghubungkan
Pulau Jawa dan Pulau Sumatera
di
Provinsi
Banten
dan
Lampung:
Lampung:
•
Perkiraan
Investasi
100
Triliun
•
Panjang Kurang lebih 31 Km
•
Pembangunan diperkirakan
sekitar 10 Tahun
•
Pengembangan
Kawasan
Ekonomi
Khusus
(KEK)
guna
memicu iklim investasi secara
nasional,
saat
ini
sudah
diresmikan
2(dua)
kawasan
yakni :
•
Batam-Bintan
Bagaimana
daerah
mengantispasi
rencana rencana pembangunan yang
bersifat nasional startegis tersebut ?
Tugas III
End
49