• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KOMUNIKASI SEL pensinyalan Sel Ko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH KOMUNIKASI SEL pensinyalan Sel Ko"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KOMUNIKASI SEL

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah biologi tentang komunikasi sel.

Adapun makalah ilmiah biologi tentang komunikasi sel ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ilmiah biologi ini.

(2)

berkomunikasi terbentuk jaringan kemudian organ dan sistem yang menjalankan organisme untuk hidup.

Dalam kehidupan makhluk hidup baik uniseluler atau multiseluler akan berinteraksi dengan lingkungannya untuk mempertahankan kehidupannya. Sinyal-sinyal antar sel jauh lebih sederhana daripada bentuk-bentuk pesan yang biasanya dirubah oleh manusia.

Sinyal yang diterima sel, yang berasal dari sel lain atau dari beberapa perubahan pada lingkungan fisik organisme, bermacam-macam bentuknya. Misalnya, sel dapat mengindera dan merespon sinyal elektromagnetik, seperti cahaya dan sinyal mekanis, seperti sentuhan. Akan tetapi sel-sel paling sering berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan sinyal kimiawi.

Kajian tentang persinyalan sel membantu untuk menjawab sejumlah pertanyaan penting dalam biologis dan kedokteran, mulai dari perkembangan embriologis sehingga kerja hormon untuk perkembangan kanker dan jenis penyakit lain. 3. Bagaimana tahapan komunikasi sel ?

4. Bagaimana sinyal antarsel yang diterima oleh second messenger ? 13 Tujuan

Dari beberapa rumusan masalah di atas, maka dapat ditentukan tujuan dari makalah ini, seperti berikut:

1. Untuk mengetahui cairan interaksi sel

2. Untuk mengetahui apa saja metode komunikasi sel 3. Untuk mengetahui tahapan komunikasi sel

4. Untuk mengetahui sinyal antarsel yang diterima oleh second messenger.

BAB II

PEMBAHASAN

(3)

Salah satu keuntungan besar dalam organisme multiseluler yaitu terdapatnya kebebasan bagi sel-sel untuk mengadakan pengkhususan fungsinya demi kebaikan organisme sebagai satu kesatuan. Pengkhususan itu bisa berakibat pada dua kondisi yaitu:

1. Kematian sel: penimbunan sel-sel keratin dalam permukaan epidermis dan membentuk lapisan

yang keras untuk melindungi tubuh terhadap lingkungan.

2. Pembentukan jaringan yang pada gilirannya berubah menjadi suatu organ.

Semua sel dalam jaringan berhubungan dengan makromolekul diluar sel dinamakan matriks ekstraseluler. Sedangkan hubungan antar sel dapat melalui penghubung sel / cell junction. Selain untuk berkomunikasi, penghubung sel pun berfungsi mengisi celah ekstraseluler untuk meneruskan impuls.

Ada 3 jenis penghubung sel (cell junction) yaitu:

1. Penghubung lekat (Adhering junction)

- Struktur ini biasanya dinamakan demosom.

- Ditemukan pada jaringan yang banyak mendapat tekanan mekanik seperti otot jantung, epidermis kulit, dan epitel rahim. Dalam sitoplasma sel ini biasanya terdapat kumpulan filamen (sitoskleton()

2. Penghubung tak tembus (Impermeable junction)

- Biasa disebut tight junction

- Berperan membentuk sawar dalam lapisan sel seperti pada epitel selaput lendir usus yang menyebabkan bahan makanan di ruang usus tidak dapat melalui celah diantara sel-sel epitel usus namun harus melalui membran sel yang langsung berhadapan dengan ruang usus.

3. Penghubung komunikasi (Communicating junction)

- Ada 2 jenis penghubung yaitu gap junction dan sinapsis.

- Fungsinya sebagai alat komunikasi molekul dari satu sel ke sel disekitarnya.

- Gap junction merupakan penghubung paling umum dari semua jenis hewan dan manusia. - Disusun oleh saluran-saluran kecil yang menghubungkan langsung ruang dalam dari kedua sel

yang berdekatan. Permukaan kedua membran sel dipisahkan oleh celah selebar 2-4nm yang dinamakan konekson. Melalui konekson inilah terjadi perindahan molekul kecil yang larut dalam air seperti ion anorganik, asam amino, nukleotid dan vitamin.

3

- Sementara sinapsis merupakan penghubung komunikasi dengan cara salah satu pihak menghasilkan bahan kimia dan pihak lain menerima sinyal tersebut dan dipisahkan dengan celah sebesar 20 nm.

2.2 KOMUNIKASI SEL 2.2.1 Pengertian

Menurut Prof. Subowo (1995) mengungkapkan bahwa komunikasi sel adalah proses penyampaian informasi sel dari sel pesinyal menuju ke sel target untuk mengatur pengembangan dan pengorganisasiannya menjadi jaringan, mengawasi pertumbuhan dan pembelahannya serta mengkoordinasikan aktivitasnya.

2.2.2 Tipe penyampaian molekul sel dalam komunikasi sel

(4)

b. Parakrin adalah sel penyekresi bekerja pada sel-sel target yang berdekatan dengan melepas

molekul regulator lokal (misalnya faktor pertumbuhan ) kedalam cairan luar sel.

c. Autokrin, adalah sel responsif terhadap substansi yang dihasilkan oleh sel itu sendiri atau dengan

kata lain sel penghasil mediator berperan juga sebagai sel sasaran.

d. Sinaptik adalah tipe pensinyalan jarak jauh melalui sistem persarafan. Sel saraf melepaskan

molekul neurotransmiter kedalam sinapsis sehingga merangsang sel target.

2.2.1 Metoda penyampaian sinyal

a. Komunikasi langsung yaitu komunikasi antar sel yang sangat berdekatan karena mentransfer

sinyal listrik (ion-ion)

b. Komunikasi lokal adalah komunikasi yang terjadi melalui zat kimia yang dilepaskan kecairan

ekstrasel yang berdekatan ataupun kepada sel-sel yang berada jauh letaknya.

c. Komunikasi jarak jauh adalah komunikasi yang berlangsung melalui sinyal listrik yang

dihantarkan sel syaraf dan atau sinyal kimia (hormon dan neurohormon)

d. Dengan membentuk gap junction sehingga terjadi hubungan sitoplasma dari kedua sel yang

berkomunikasi tersebut.

2.2.1 Tahapan komunikasi dalam sel

Dilihat dari perspektif sel yang menerima pesan, pensinyalan sel dibagi menjadi 3 tahapan yaitu:

(5)

Pada tahapan ini sel target mendeteksi molekul sinyal yang berasal dari luar sel. Sinyal kimiawi terdeteksi ketika molekul sinyal berikatan dengan protein reseptor yang terletak dipermukaan atau didalam sel.

b. Tahap pengikatan molekul (transduction)

Pada tahap ini molekul sinyal memiliki bentuk yang komplamenter dengan situs reseptor yang melekat disitu seperti anak kunci dalam gembok atau substrat dalam situs katalitik suatu enzim. Molekul sinyal berprilaku seperti ligan, istilah molekul yang berikatan secara spesifik dengan molekul lain, seringkali yang berukurakan besar. Pengikatan ligan menyebabkan protein reseptor mengalami perubahan bentuk. Umumnya efek pengikatan ligan menjadi agregasi kedua atau lebih mengaktivasi reseptor lain berinteraksi dengan molekul lainnya.

c. Tahap responsif (response)

Pada tahapan ini sinyal yang ditrandusikan menyebabkan aktivitas selular seperti glikogen fospolirase, penyusunan ulang sitoskeleton ataupun aktivasi gen-gen spesifik dalam nukleus.

2.2.1 Jenis-jenis reseptor dan pengaruhnya terhadap aktivitas sitoplasma

A. Reseptor dalam membran sel

Sebagian besar molekul sinyal larut-air berikatan pada protein reseptor dalam membran sel. Reseptor ini mentransmisikan informasi dari lingkungan ekstraseluler ke bagian dalam sel dengan cara mengubah bentuk saat berikatan dengan ligan.

Tiga tipe utama reseptor membran adalah:

1. Reseptor saluran/gerbang ion; misalnya pada molekul neurotransmitter yang dilepaskan sinapsis

(6)

2. reseptor terikat enzim seperti tirosin kinase

Kinase adalah enzim yang mengkatalis transfer gugus fospat dari ATP ke asam amino tirosin

(7)

Reseptor terkopel protein G adalah reseptor membran plasma yang bekerja dengan bantuan protein G, protein yang mengikat molekul GDP/ GTP yang kaya energi. Banyak molekul sinyal yang berbeda menggunakan reseptor terkopel protein G. Struktur molekulnya terdiri dari 7 heliks α, β danγ transmembran. Dalam keadaan tidak aktif protein G mengikat GDP (guanosin diposfat) melalui subunit α dipermukaan dalam dinding sel. Saat molekul sinyal berikatan dengan sisi ekstraseluler maka protein G akan bergeser melepaskan GDP dan diganti oleh molekul GTP. GTP kemudian mengaktivasi sub unit α untuk melepaskan diri. dan berikatan dengan efektor lain yaitu adenilil siklase. Saat itulah memicu langkahnya pada respon seluler. Perubahan pada enzim dan protein G juga bersufat sementara karena protein G juga berfungsi sebagai enzim GTP-ase maka sub unit α akan menghidrolisis GTP menjadi GDP. Karena kini tidak aktif lagi protein G meninggalkan enzim dan kembali ke kondisi awal.

Gb 1

(8)

B. Reseptor dalam intraseluler

Reseptor ini terletak pada sitoplasma atau pada nukleus target. Untuk mencapai reseptor ini pembawa pesan kimiawi menembus membran plasma sel target. Molekul sinyal yang dapat melakukan hal ini adalah hormon steroid dan tiroid karena termasuk pembawa pesan yang sifatnya hidrofobik.

Reseptor intraseluler adalah reseptor protein yang tidak berada pada membran sel melainkan pada sitoplasma atau nukleus. Sinyal harus melewati membran plasma terlebih dahulu sebelum bertemu dengan reseptor jenis ini (karena ukuran molekul kecil dapat melewati membran atau merupakan lipid sehingga terlarut dalam membran). Sinyal kimiawi dengan reseptor intraseluler misalnya hormon steroid (testosteron) dan tiroid hewan yang berupa lipid serta molekul gas kecil oksida nitrat.

Mekanisme jalur transduksi sinyal (jalur-jalur merelai sinyal dari reseptor ke respon seluler) seperti berikut:

 Molekul yang merelay sinyal dari reseptor ke respon disebut molekul relay (sebagian besar

merupakan protein).

 Molekul sinyal awal secara fisik tidak dilewatkan jalur pensinyalan (molekul sinyal bahkan

tidak pernah masuk sel).

Sinyal direlai sepanjang suatu jalur, artinya informasi tertentu dilewatkan. Pada tiap tahap sinyal ditransduksi menjadi bentuk berbeda yaitu berupa perubahan konformasi suatu protein yang disebabkan oleh fosforilasi.

Fosforilasi protein merupakan suatu cara pengaturan yang umum dalam sel dan merupakan

mekanisme utama transduksi sinyal.

Jalur pensinyalan bermula ketika molekul sinyal terikat pada reseptor eseptor ini kemudian mengaktifkan satu molekul relai, yang mengaktifkan protein kinase 1. Protein kinase 1 aktif ini mentransfer satu fosfat dari ATP ke molekul protein kinase 2 yang inaktif, sehingga akan mengaktifkan kinase kedua ini. Akibatnya, protein kinase 2 yang aktif ini mengkatalisis fosforilasi (dan aktivasi) protein kinase 3. Akhirnya protein kinase 3 aktif ini memfosforilasi protein yang menghasilkan respons akhir sel atas sinyal tadi. Enzim fosfatase mengkatalisis pengeluaran gugus fosfat.

(9)
(10)

memunculkan dua respon yang berbeda. Diagram sel C merupakan diagram jalur pensinyalan dengan reaksi saling-sapa di antara kedua jalur yang membuat sel dapat memadukan informasi dari kedua sinyal yang berbeda. Diagram sel D merupakan diagram jalur pensinyalan dengan reseptor yang berbeda dengan reseptor pada sel A, B dan C.

2.2.6 Second Messenger

Second messenger merupakan jalur pensinyalan yang melibatkan molekul atau ion kecil nonprotein yang terlarut dalam air, sedangkan molekul sinyal ekstraseluler yang mengikat reseptor membran merupakan jalur first messenger. Second messenger lebih kecil dan terlarut dalam air, sehingga dapat segera menyebar keseluruh sel dengan berdifusi . Second messenger berperan serta dalam jalur yang diinisiasi reseptor terkait protein-G maupun reseptor tirosin-kinase. Dua contoh second messenger yang paling banyak digunakan ialah:

(11)

Second messenger ini yang membawa sinyal yang diinisiasi epinefrin dari membrane plasma sel hati atau otot ke bagian dalam sel, dimana sinyal itu menyebabkan pemecahan glikogen. Pengikatan epinefrin pada membrane plasma sel hati akan meningkatkan senyawa adenosine monofosfatsiklik, yang disingkat AMP siklik atau cAMP. Camp ini diaktifkan oleh adenilat siklase yang mengkatalisa perombakan ATP. cAMP atau aliran ion tadi dapat membuat perubahan pada perilaku sel, dan mereka disebut messenger sekunder atau mediator intraseluler yang mana akan merangsang metabolisme sel lewat aktivitas protein kinase.

b. Ion kalsium

(12)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang . ...1 1.2 Rumusan Masalah ... ...2 1.3 Tujuan ...2

BAB II PEMBAHASAN

(13)

2.3 Second Messenger………...11-12

BAB III KESIMPULAN ...

DAFTAR PUSTAKA ... iii

DAFTAR PUSTAKA

1. Subowo (2012),BiologiSel, Bandung,CVAngkasa

2. Campbell Dan Reece.(2008), Biologyedisi 8, Jakarta, Erlangga.

3. Ganong (1983), FisiologiKedokteran, Jakarta, EGC.

4. Guyton (1991), Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, Jakarta, EGC

KOMUNIKASI SEL

(14)

Disusun oleh : Kelompok III

Neni Rochmayati. S (220110140202) Erlin Marlinda (220110140203)

Ida Rosida (220110140204) Ana Ratnaningsih (220110140205)

Rochmah(220110140206) Neni Mulyani(220110140207)

Bachtiar (220110140208) Cencen H.S (220110140209) M.Khairuddin (220110140210)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Referensi

Dokumen terkait

Penyampaian pesan dengan cara transduksi melibatkan reseptor transmembran yang merupakan bagian dari molekul transduktor membrane hormone hidrofilik serta reseptor sitosolik

Jadi inseta hanya mempunyai sinyal efektif dalam rentang frekuensi kHz, dan insekta kecil ada yang mampu memancarkan bunyi dengan frekuensi yang lebih tinggi lagi

Pada proses katabolisme, molekul tersebut dipecah dan hewan melepaskan molekul air dan karbondisoksida (suatu molekul yang memiliki energi kimia lebih kecil dari pada molekul

Ion kalsium sebagai second messenger akan berikatan dengan kalmodulin, suatu protein yang memiliki 4 situs pengikatan kalsium dan akan teraktivasi jika 3 situsnya terisi

Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari  protein transmembran,

Difusi terfasilitasi, disebut juga difusi diperantai carrier, yaitu suatu mekanisme di mana molekul-molekul yang tidak larut dalam lemak dan terlalu besar untuk

Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi sel adalah suatu proses pergerakan molekul atau ion dari dalam maupun luar sel yang merupakan proses terpenting dalam sel