• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN - ASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I. PENDAHULUAN - ASI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I. PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, semua pekerjaan dikerjakan dengan teknologi yang canggih, yang mana orang-orang sangat sibuk dengan pekerjaannya, ditambah lagi dengan situasi yang tidak mendukung terhadap perhatian orang tua terutama ibu yang bekerja diluar menyebabkan kurangnya perhatian terhadap keluarganya.

Hal ini disebabkan karena makin gencarnya perjuangan persamaan gender dan banyaknya kaum hawa yang melalaikan tugasnya sebagai seorang ibu demi mengejar karir.

Kondisi ini jelas akan merugikan keadaan psikologis anak terutama anak yang masih berstatus bayi. Selain perhatian orang tua yang kurang karena sibuk bekerja diluar, bayi juga akan mengalami kekurangan zat makanan yang berupa ASI karena tidak sempat menyusu. Hal inilah diperlukan kesadaran orang tua terutama kaum ibu untuk mengutamakan dan memperhatikan keadaan keluaga.

B.

Tujuan

Makalah ini akan membahas seputar “ASI, Masalah-masalah ASI, Keuntugan ASI, Masalah-masalah dalam menyusui dan penanggulangannnya”.

* Memberikan pengetahuan kepada kaum ibu mengenai pentingnya ASI.

* Mengubah perilaku masyarakat yang tak sesuai dengan etika kesehatan.

* Sebagai bahan perbandingan antara kelebihan ASI dengan yang bukan ASI pada bayi yang berumur dibawah 6 bulan.

* Masalah-masalah dalam menyusui dan penanggulangannya.

(2)

BAB II. ASI

I. Pengertian ASI dan kolustrum

ASI adalah singkatan dari “Air Susu Ibu”, yang diberikan kepada bayi sampai umur 4 bulan tanpa ada tambahan susu buatan jika keadaan ibu memungkinkan. Ini disebut dengan pemberian ASI ekslusif.

Kolustrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama sesudah bayi lahir, yang berupa cairan kental berwarna kekuning-kuningan, serta mengandung zat kekebalan yang dapat melidungi bayi terhadap infeksi. Kolustrum melapisi dinding usus sehingga allergen berupa makro molekul tidak dapat diserap, dan kolustrum juga bersifat laksans (pencahar) yang melancarkan kotoran pertama bayi yang berwarna hitam.

II.

Memahami ASI

Payudara akan berubah bentuk selama kehamilan, yang berarti tubuh memersiapkan diri untuk menyusui. Bentuknya menjadi membesar, putingnya menjadi keras, dan bagian areola menjadi gelap. Pembuluh – pembuluh halus seperti pembuluh keringat, diwilayah areola mengeluarkan cairan yang melindungi kulit dan putting susu.

Menjelang berakhirnya kehamilan, putting mulai mengeluarkan cairan susu kekuningan yang disebut colustrum. Cairan ini sebaiknya dibersihkan perlahan, jangan sampai melukai putting. Setelah kelahiran, payudara akan membesar dan kadang-kadang terasa keras dan penuh, terutama menjelang waktu menyusui. Tapi setelah menyapih bayi, payudara kembali dalam ukuran nomal.

(3)

Air susu pertama tampak kental, makin lama air susu yang dipoduksi berwarna putih, lalu makin bersemu kebiruan seolah-olah menjadi lebih encer. Padahal tidak demikian. ASI tidak pernah menjadi terlalu encer untuk bayi. Memang seringkali ASI berbeda pada suatu saat, tetapi bayi tetap akan mendapatkan gizi seimbang dariASI. Jika produksi ASI sudah stabil, maka setiap kali menyusui, bayi akan mendapatkan lebih banyak cairan pada awalnya dan lebih banyak lemak pada akhir menyusui. Lemak juga lebih sedikit pada produksi susu pagi hari dibanding produksi siang hari. Mungkin itulah sebabnya bayi menyusu lebih sedikit pada pagi hari.

Makin banyak bayi menyusu, makin banyak pula poduksi air susu. Jadi makin besar bayi makin banyak dia menyusu dan makin banyak pula prouksi susu. Dan menjelang menyapih, saat ibu mulai mengurangi frekuensi menyusui, maka produksi air susu pula kurang dengan sendirinya.

Payudara memproduksi susu sepanjang hari selama 24 jam, tapi air susu hanya bisa keluar mengalir dengan suatu refleks. Refleks ini terasa akibat rangsangan pada putingnya. Misalnya, jika anda sedang menyusui dengan payudara kiri, maka yang kanan pun bisa ikut terangsang sehingga air susu keluar dengan sendirinya. Aktivitas hormon yang membuat aliran susu adalah hormon yang sama yang menyebabkan kontraksi rahim. Karena itu si ibu bisa merasakan rahimnya berkontraksi saat ia sedang menyusui bayinya.

Refleks itu akan terasa setelah beberapa lama bayi menyusu, tapi bisa juga saat mendengar si bayi menangis kelaparan atau sudah saatnya harus menyusui. Isapan bayi atau rangsangan refleks membuat putting susu mengeras sehingga mudah diisap, dan bayi mengisap secara instingtif.

III. Keuntungan Memberikan ASI

ASI adalah makanan yang sempurna

(4)

Mencegah infeksi

ASI mengandung zat antibodi dan zat lain yang melindungi bayi terhadap infeksi selama bulan-bulan pertama hidupnya.

ASI mendorong tumbuhnya bakteri normal dalam usus bayi. Bakteri ini menyebabkan usus bersifat asam hingga mematikan infeksi kuman yang masuk ke dalam tubuh. Sebagai pengetahuan tambahan, ASI mengurangi terjadinya ruam-ruam akibat popok.

Mencegah alergi

Penelitian menunjukkan, bayi yang sepenuhnya disusui ibunya, umumnya tidak menunjukkan gejala alergi seperti asma atau eksim, dibanding susu botol. Jika anda atau suami penderita alergi, susuilah bayi pada bulan-bulan petama sampai berusia 4 sampai 6 bulan sebelum memberikan makanan tambahan atau susu botol.

Mendekatkan hubungan ibu dan anak

Menyusui menumbuhkan perasaan dibutuhkan oleh seorang makhluk kecil darah daging kita. Menimbulkan rasa nikmat dan puas, yang mendekatkan hubungan batin antara ibu dan bayinya.

Hemat waktu dan uang

Dengan menyusui anda tak perlu sedia botol susu, mencucinya setelah dipakai, dan mensterilkannya sebelum diberkan kepada bayi. Tak perlu beli susu kaleng yang harganya cukup mahal.

Memulihkan kondisi tubuh

Menyusui membuat rahim (uterus) berkontraksi sehingga kembali kepada bentuk dan ukuran normal. Untuk memproduksi air susu, tubuh perlu lemak (diambil dari persediaan yang ditimbun selama kehamilan). Karenanya, tubuh si ibu akan langsing kembali. Setelah bayi disapih, ukuran payudara yang tadinya besar, akan normal kembali, meski putting dan areola (bagian kehitaman) tetap lebih menonjol dibanding semula.

Mencegah kanker payudara.

(5)

ASI yang pertama kali keluar adalah kolustrum yang berfungsi sebagai:

 Imunisasi pertama pada bayi

 Membantu mengeluarkan mekonium

(6)

BAB III. MENYUSUI

I. CARA MENYUSUI

o

Aturan umum

Aturan umum menyusui adalah sebagai berikut:

a. Mulailah segera, dalam waktu 2 atau 3 jam setelah lahir.

b. Beri ASI setiap bayi membutuhkan. Artinya jika ia lapar dengan tanda-tanda menangis atau gelisah.

Sebetulnya tidak perlu mengatur waktu menyusu, karena bayi minum sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya bayi menyusu selama 30 menit paling lama. Bayi akan berhenti menyusu dengan sendirinya jika ia telah kenyang.

c. Terus susui sampai usia 4-6 bulan, saat bayi membutuhkan makanan tambahan.

d. Pada usia itu mulailah beri makanan tambahan dan kurangi ASI, hingga tak kaget setelah berusia 6 bulan, tapi boleh disusui sampai usia 12 bulan. Menyapih perlu proses, berminggu atau berbulan-bulan, tergantung anda sendiri.

e. Perhatikan posisi menyusui

(7)

bayi, dekatkan bayi anda sedekat mungkin ke payudara. Ingatlah, jangan sampai hidungnya tertutupi payudara karena akan menyulitkan bernafas. Lebih mudah dekatkan bayi ke payudara anda daripada mendorong tubuh anda lalu memasukkan putting susu kemulut bayi.

Anda bisa menyusui bayi anda dengan posisi berbaring, yaitu miring pada satu sisi dengan kepala ditunjang oleh sebuah atau dua buah bantal. Bisa juga sebelah lengan menunjang kepala dengan siku tertumpu pada kasur. Jika menyusui dalam posisi duduk, maka hendaknya mencari kursi yang rendah sehingga posisi sambil memeluk si bayi terasa enak dan rileks.

II. MASALAH MENYUSUI

o

Pembengkakan payudara

(8)

o

Masalah putting susu

Putting yang sakit dan luka akibat isapan bayi yang salah, haruslah dirawat sebaik mungkin. Luka-luka harus tetap dijaga agar tidak terjadi infeksi. Biasanya luka putting cepat sembuh setelah 3 – 4 hari dan bayi menyusu lagi. Cobalah letakkan posisi bayi sedemikian rupa, ia tidak Cuma mengisap putting tetapi seluruh areola, sehingga putting tidak lagi luka. Selama putting luka, anda bisa menyusui dengan putting buatan, atau memompa ASI dan memasukkannya kedalam botol untuk diberikan kepada bayi. Itu kalau kedua putting luka. Kalau Cuma satu bisa menyusui dengan payudara yang sehat. Putting lecet bisa menjadi infeksi, dan infeksi bisa menular pada bayi. Tandanya ada ruam keputihan pada sudut bibir bayi atau pada pipi yang kena lelehan ASI. Jika ini terjadi, anda berdua harus mendapat pengobatan dokter.

o

Infeksi payudara

Infeksi payudara berawal dari lecet atau luka yang disebabkan setelah mengisap putting. Infeksi payudara, disebut mastitis akan menyebabkan anda demam. Payudara yang terkena infeksi akan terasa sakit, kemerahan dan lembek. Infeksi bisa menjalar keseluruh bagian, tidak Cuma di putting, tapi bisa disembuhkan dalam waktu 24-36 jam jika mendapat pengobatan dokter. Jangan berhenti menyusui, karena dikhawatirkan tanpa diisap, produksi ASI akan berkurang (bakteri di dalam ASI tidak akan membuat bayi sakit). Karena itu anda tetap harus menyusui dari payudara yang sehat dan memompa ASI dari payudara yang sakit.

(9)

bayi. Lebih baik menjaga kebersihan payudara agar tidak terkena infeksi daripada terkena infeksi kemudian mengobatinya.

o

Produksi ASI tidak mencukupi

Jika produksi ASI tidak mencukupi, berarti bayi kurang makan. Akibatnya berat tubuh tidak naik. Bayi juga sering rewel karena masih lapar. Berikan ASI 6-8 kali sehari agar payudara terangsang memproduksi lebih banyak. Makanlah makanan bergizi dan tidur yang cukup. Hormon prolactin yang berpengaruh atas produksi ASI lebih aktif saat anda tidur. Jika produksi ASI tetap tidak membaik, sebaiknya anda minta nasehat dokter.

Sebagai jalan keluar, anda bisa menyusui dari dua belah payudara, sekitar 10 menit, dan menambah susu botol sekitar 90 cc. Susu botol tidak meningkatkan produksi ASI, tapi hanya untuk mendapat cukup minum. Jika bayi tidak rewel, anda pun tenang. Ketenangan jiwa akan meningkatkan produksi ASI.

Dosis susu botol yang diberikan kepada bayi, tergantung pada jenis susu dan usia bayi. Jangan lihat bermaksud mengirit ASI untuk jam menyusui berikutnya, karena justru akan mengurangi produksi ASI. Bisa jadi produksi ASI mendadak. Ini wajar, karena produksi ASI tidak selalu sama setiap harinya, tergantung pada banyaknya ASI yang diisap bayi, kondisi tubuh anda, emosi anda, dan lainnya.

Kurang zat makanan

Jika bayi terlalu parah kekurangan zat makanan, ia akan mengantuk dan lambat dalam gerak. Iapun malas dalam memberi tanda lapar. Makin lama kurang zat makanan makin berbahaya pada masa-masa pertumbuhan cepat. Karena itu perlu diberi tambahan susu formula dalam botol jika ASI ibu kurang. Untuk mengeceknya, timbanglah bayi tiap minggu. Lakukanlah terus sampai berat badannya memenuhi syarat dengan umurnya.

(10)

ASI tidak membutuhkan susu botol hingga ia harus disapih dari ASI, bahkan tidak sama sekali hingga ia berusia 2 tahun, yang telah bisa makan beragam jenis makanan padat.

Makanan tambahan

Makanan tambahan diberikan setelah minum ASI. Tidak perlu diberikan pada minggu-minggu pertama, karena colustrum masih mencukupi. Biarkan bayi menyusu sampai perlu diberi makanan tambahan, kecuali jika produksi ASI memang kurang.

Pemberian ASI ditambah susu botol bisa mengurangi produksi ASI, disebabkan berkurangnya semangat untuk menyusu sehingga isapannya lemah, karena mengisap susu botol lebih mudah. Dengan kebiasaan itu, daya isapnya lemah. Memberikan susu botol sebagai makanan tambahan pada usia dini, juga akan mengubah susunan bakteri dalam usus bayi. Ini bisa menyebabkan bayi alergi terhadap susu sapi. Sebaiknya minta nasehat dokter jika perlu memberikan makanan tambahan pada usia dini.

Kapan menggantikan ASI dengan susu botol

(11)

Menyusui bayi premature

Meskipun bayi anda lahir dengan premature, payudara tetap bisa memproduksi ASI. Karena itu anda bisa memberikan ASI kepada bayi yang lahir premature, ASI justru sangat penting untuk bayi yang belum cukup umur dan yang sakit. Biasanya bayi premature tidak bisa menyusui langsung. Anda perlu merangsang payudara supaya ASI dapat diproduksi cukup agar colustrum dan susu keluar. Peras ASI enam kali dalam 24 jam, agar produksinya tetap lancar. Meski bayi lahir 3 bulan sebelum waktunya, ASI akan keluar jika anda mengerjakan seperti tadi. Bayi tetap diberikan kesempatan untuk menyusu langsung dari payudara. Mulanya, belum mampu atau isapannya belum kuat. Karena itu anda menyimpan ASI di lemari es kemudian diberikan kepada si bayi setelah dihangatkan (tidak diatas api). Atau anda bisa memberi langsung ASI dari botol. Akhirnya bayi akan mengisap dengan kuat. Bayi perlu belajar mengisap, menelan, dan batuk, sebelum ia bisa menyusu.

Putting susu rata

Putting susu rata (inverted or retracted nipples). Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan jalan menarik-narik putting sejak hamil (nipple conditioning exercise). Harus terus menyusui agar putting selalu sering tertarik.

Saluran ASI tersumbat (obstructed duct / caked

(12)

Pencegahan:

a. Menyusui yang sering

b. Memakai BH yang memadai c. Hindari tekanan local payudara

Bayi tidak suka menyusu (reluctant nurser)

Suatu keadaan dimana bayi tidak suka menyusu. Hal ini disebabkan oleh: a. Pancaran ASI terlalu kuat sehingga mulut bayi terlalu penuh. Akibatnya

sebentar-sebentar bayi akan berhenti mengisap. Pengobatan dengan jalan menyusui yang sering, sehingga payudara tak terlalu penuh yang menyebabkan pancaran ASI keras. Dapat pula payudara dipijat sebelum memulai menyusui agar pancaran keras yang terjadi pada permulaan menyusui sudah berkurang dahulu sebelum bayi dibolehkan mengisap. Dapat diusahakan menyusui dengan berbaring terlentang dan bayi ditaruh diatas payudara.

b. Nipple confusion

Pada bayi yang menyusu diselang-seling dengan susu botol sering mengalami kebingungan, karena anatomi putting susu dan dot sangat lain. Pada menyusui si bayi harus mengisap dengan cukup kuat, pada dot susu akan mengalir dengan isapan yang ringan. Hal ini menyebabkan bayi malas menyusu pada ibungan. Dapat pula terjadi pada putting susu yang kecil atau rata. Pada keadaan ini bayi tak berhasil menangkap putting untuk diisap, sehingga tidak suka menyusu. Pengobatan dapat dengan jalan menghindari pemakaian dot botol. Bila diperlukan pengganti ASI, pakailah sendok atau pipet.

(13)

BAB IV. PENUTUP

ASI adalah makanan bayi pertama yang sangat penting pada masa-masa awal pertumbuhannya. ASI mengandung zat gizi yang sangat cukup dan seimbang untuk keperluan bayi. Makanan tambahan boleh diberikan setelah usia bayi sudah mencapai 6 bulan. Tetapi dapat pula diberikan sebelum umur tersebut jika keadaan ibu tidak memungkinkan untuk menyusui, artinya bisa diberikan susu botol sesuai dengan umur bayi.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

1. Hardjo Prakoso W. Rawat Gabung. Diskusi Laktasi dan Rawat Gabung Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, Jakarta, 1983

Referensi

Dokumen terkait

Pada umumnya para artis cenderung berkontribusi untuk mendongkrak perolehan suara dalam suatu pemilihan termasuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015. Di

“cukup sekali” dan layak untuk dianalisis faktor. Semua item dalam tabel anti- image correlation juga mendapatkan nilai > 0,50.. Dari hasil ekstraksi faktor, dimensi

Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau yang berbeda dan saling menikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal

dilakukan di sekolah adalah menghu-bungkan kegiatan PJAS ini dengan beberapa mata pelajaran yang berkaitan. Misalnya, pelajaran IPA berkaitan dengan kesehatan tubuh

Dampak yang nantinya akan terjadi pada saat permasalahan belum bisa ditangani adalah debit air dalam sistem irigasi yang ada saat ini akan berkurang dan mempengaruhi

Penambangan batubara oleh PT. Tambang Bukit Tambi menggunakan sistem penambangan terbuka dimana salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penambangan adalah air yang masuk ke wilayah

FILM - Menyenangi sesuatu yang berhubungan dengan dunia Perfilman yang tercermin pada pembuatan film, berdiskusi film terbaru, membuat film dokumenter, maupun tergerak

2 Pada prokariot, sekuen yang diinginkan (DNA target) jumlahnya kecil sekali (kurang 0,02%) dari total DNA kromosom sehingga untuk mengklon dan memilih DNA target, DNA