• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPALA SEKSI KELEMBAGAAN DAN SISTEM INFORMASI MADRASAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KEPALA SEKSI KELEMBAGAAN DAN SISTEM INFORMASI MADRASAH"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Panduan Penyusunan RKM

|i

Di Susun Oleh:

TIM PENGEMBANG MBM JAWA TIMUR

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROPINSI JAWA TIMUR

2016

BUKU PANDUAN

PENYUSUNAN

RENCANA KERJA MADRASAH (RKM)

DAN

(2)

Panduan Penyusunan RKM

|ii

PENASEHAT

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI JAWA TIMUR

Drs. H. MAHFUDH SHODAR, M.Ag.

PENGARAH

KEPALA BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH

Drs. H. SUPANDI, S.Pd, M.Pd.

KEPALA SEKSI KELEMBAGAAN DAN

SISTEM INFORMASI MADRASAH

MAIMON, M.Ag.

Dra. MAYA TRIWURIHANDAYANI

T IM PENYUSUN:

KHOLIL, S.Ag., M.Pd.I

NUR ALAM, S.Ag, M.Ag

BUARDI, S.Ag., MM.

(3)

Panduan Penyusunan RKM

|iii

SAMBUTAN KEPALA BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH

Alhamdulillahkami panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya, sehingga seluruh penggiat pendidikan dan civitas madrasah tetap konsisten dan berkomitmen untuk terus mengembangkan madrasah agar madrasah menjadi lebih baik. Salah satu bentuk komitmen yang dilakukan oleh Bidang Pendidikan Madrasah khususnya Seksi Kelembagaan dan Sistem Informasi merupakan bentuk konsistensi usaha dalam mengembangkan rencana pengembangan madrasah. Patut disyukuri bahwa terbitnya buku pedoman penyusunan rencana kerja madrasah diharapkan bisabermanfaat bagi seluruh civitas madrasah untuk memberikan wawasan teori praktis dan implementatif yang terkait dalam manajemen madrasah serta perencanaan pengembangan madrasah ke depan.

Buku pedoman ini dikembangkan dari practice research yang dipadukan dengan pengalaman empirik dari berbagai kalangan baik oleh kepala sekolah, guru, pengawas serta civitas madrasah lainnya yang bergelut di dunia pendidikan madrasah di Jawa Timur. Buku pedoman penyusunan rencana kerja madrasah lebih mengutamakan tataran implementatif sehingga sangat mudah untuk dipahami oleh semua kalangan civitas madrasah. Sisi lain dari buku pedoman ini adalah tools penunjang berbentuk software sederhana yang dapat diaplikasikan oleh user untuk merancang rencana kerja madrasah melalui program sederhana dengan bentuk rencana nyata dan terukur dari sisi estimasi waktu dan pembiayaan.Namundemikian proses manual lebih kami tekankan oleh karena dapat mengakomudir dinamika harapan pemanku kepentingan madrasah.

Melalui bentuk workshop berjenjang sebanyak 120 fasilitator sudah dipersiapkan untuk memandu dan mendampingi pihak madrasah dalam menyusun rencana kerja madrasah melalui buku pedoman ini. Sebanyak 40 fasilitator berkompeten untuk tingkat Jawa Timur dan sebanyak 80 fasilitaor berkompeten untuk tingkat kabupaten kota. Dengan demikian, penggunaan buku pedoman penyusunan rencana kerja madrasah diharapkan efisien dan efektif untuk merencanakan bentuk kerja dan program pengembangan madrasah kedepan.

(4)

Panduan Penyusunan RKM

|iv

secara langsung maupun secara tidak langsung dalam penerbitan buku pedoman ini.

Akhirnya, mudah mudahan Allah SWT meridhoi kita semua serta memberikan petunjuk kepada kita kepada jalan yang benar. Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk menyimak buku pedoman ini dan mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah

(5)

Panduan Penyusunan RKM

|v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur alhamdulillah tim penyusun panjatkan ke hadirat Allah Swt.

dengan Rahmat dan Hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan Buku Pedoman

Penyusunan Rencana Kerja Madrasah dan Rencana Kerja Tahunan Madrasah ini.

Sholawat dan Salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad

Saw, kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada umatnya. Amin!

Buku Panduan ini disusun untuk menambah referensi tertulis tentang

penyusunan rencana kerja di lingkungan madrasah. Sekaligus buku ini menjadi

pedoman penyusunan rencana kerja bagi Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan

Aliyah di wilayah Propinsi Jawa Timur.

Buku ini memuat alur penyusunan Rencana Kerja Madrasah mulai dari

persiapan, perumusan, pengesahan dan sosialisasinya. Di dalamnya mencakup

bagaimana cara menentukan kondisi madrasah saat ini, merumuskan sasaran

yang akan dicapai, kegiatan-kergiatan yang akan dilakukan, penanggung jawab

serta penjadwalan dan pembiayaannya.

Buku panduan ini juga dilengkapi sistematika laporanevaluasi diri madrasah,

sistematikadokumen rencana kerja madrasah, sistematika dokumen rencana kerja

tahunan madrasah yang didalamnya juga ada dokumen rencana kegiatan dan

anggaran madrasah (RKAM).

Tentu saja, buku panduanini banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan.

Oleh karenanya kami mohon masukan dan saran demi perbaikan dan

penyempurnaan selanjutnya sangat kami harapkan.

Surabaya, 15 Oktober 2016

(6)

DAFTAR ISI

SAMBUTAN KEPALA BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH...III

KATA PENGANTAR ... V

DAFTAR ISI ... VI

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. PENTINGNYA MADRASAH MEMILIKI RKM ... 3

C. PENGERTIAN RKM ... 3

D. TUJUAN PENYUSUNAN RKM DAN RKTM ... 4

E. LANDASAN HUKUM RKM ... 5

F. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RKM ... 6

G. HUBUNGAN SNP, AKREDITASI, EDM DAN RKM ... 7

BAB II ALUR PERUMUSAN RENCANA KERJA MADRASAH (RKM) ... 8

A. TAHAP PERSIAPAN ... 8

B. TAHAP ANALISIS EDM ... 9

C. TAHAP PERUMUSAN RKM ... 12

D. TAHAP PENGESAHAN RKM ... 20

E. TAHAP SOSIALISASI RKM ... 20

BAB III PENYUSUNAN RENCANA KERJA TAHUNAN MADRASAH (RKTM) ... 22

A. PENGERTIAN RKTM ... 22

B. TUJUAN PERUMUSAN RKTM ... 22

C. MANFAAT RKTM ... 23

D. PENYUSUNAN JADWAL RKTM ... 23

E. PENYUSUNAN RENCANA BIAYA DAN SUMBER PENDANAAN ... 25

F. PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN MADRASAH (RKAM) .. 27

BAB IV PERUMUSAN VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH ... 33

A. PERUMUSAN VISI MADRASAH ... 33

B. PERUMUSAN MISI MADRASAH ... 35

C. PERUMUSAN TUJUAN MADRASAH ... 36

BAB V PENUTUP ... 38

A. KESIMPULAN ... 38

(7)

Panduan Penyusunan RKM

|vii

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 39

LAMPIRAN 1 CONTOH SK TIM PENGEMBANG MADRASAH (TPM) ... 39

LAMPIRAN 2 SISTEMATIKA DOKUMEN EDM ... 39

LAMPIRAN 3 SISTEMATIKA DOKUMEN RKM ... 39

LAMPIRAN 4SISTEMATIKA DOKUMEN RKTM ... 39

LAMPIRAN 5 INDIKATOR KUNCI DAN BUKTI FISIK ... 39

LAMPIRAN 6 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN TOOLS ... 39

(8)
(9)

Panduan Penyusunan RKM

|1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu tujuan utama pemerintah adalah menuntaskan Pendidikan

Dasar 9 Tahun dan merintis wajib belajar 12 tahun. Pemerintah sangat serius

untuk menyediakan pendidikan dasar dan menengah yang layak bagi semua

anak berumur 7 sampai 18 tahun. Hal ini dibuktikan banyak nya dana

pemerintah yang dialokasikan untuk pendidikan, termasuk Bantuan Operasional

Sekolah (BOS).

Namun demikian, banyak pemerhati pendidikan menyimpulkan bahwa

pendidikan di Indonesia masih belum merata baik dari sisi kelayakan

penyelenggaraannya maupun mutu lulusannya. Paling tidak ada dua hal yang

menyebabkan hal itu terjadi. Pertama, penyelenggaraan pendidikan dilakukan

secara sentralistik, sehingga penyelenggara pendidikan sangat tergantung pada

keputusan birokrasi di pusat yang kadang-kadang kebijakannya tidak sesuai

dengan kondisi lembaga pendidikan di daerah. Hal ini mengakibatkan lembaga

pendidikan kehilangan kemandirian, motivasi, dan inisiatif untuk

mengembangkan dan memajukan lembaganya termasuk peningkatan mutu

pendidikan sebagai salah satu tujuan pendidikan nasional.

kedua, peran serta masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam

penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Partisipasi masyarakat

pada umumnya selama ini lebih banyak bersifat dukungan dana, bukan pada

proses pendidikan (pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi, dan

akuntabilitas). Berkaitan dengan akunfabilitas, lembaga pendidikan sepertinya

tidak mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan

pendidikannya kepada masyarakat, khususnya orang tua siswa, sebagai salah

satu pihak utama yang berkepentingan dengan pendidikan.

Untuk memacu pemerataan kualitas penyelenggaraan pendidikan

(10)

pemerintah menggalakkan pengaturan penyelenggaraan sekolah/madrasah

dipusatkan di sekolah/madrasah itu sendiri yang dikenal dengan manajemen

berbasis sekolah/madrasah(School based management). Dengan konsep

manajemen berbasis sekolah/madrasah (MBS/MBM), penyelenggara lembaga

pendidikan akan lebih leluasa dalam hal pengelolaan dan pengembangannya.

Sehingga diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan

Nasional (PROPENAS) Tahun 2000-2004 pada bab VII menyebutkan tentang

sasaran terwujudnya manajemen pendidikan yang berbasis pada sekolah dan

masyarakat(school/community based management).

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional khususnya Bab XIV, Pasal 51, Ayat (1) menjelaskan

bahwa pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal

dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/ madrasah.

Salah satu ciri utama berjalannya manajemen berbasis

sekolah/madrasah adalah adanya sistem perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan, evaluasi dan pelaporan.

Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan tidak punya pilihan

selain “berpikir sebelum bertindak”, melakukan perencanaan atas semua

hal dengan baik dan teliti dalam sebuah ”dokumen kunci” yang bernama

Rencana Kerja Madrasah (RKM). Melalui RKM semua kegiatan bisa ditata

dengan baik dan dana yang tersedia dapat dibelanjakan secara bijaksana.

Rencana Kerja Madrasah yang akurat, benar dan terkini juga akan

membantu Madrasah memenuhi tuntutan publik akan perlunya partisipasi,

keterbukaan dan akuntabilitas1.

Buku Panduan ini berusaha untuk menggambarkan proses perumusan RKM

mulai tahap persiapan sampai tahap sosialisasinya.

1UU Sistim Pendidikan Nasional No. 20/2003, Pasal 48 (1): Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip

(11)

Panduan Penyusunan RKM

|3

B. PENTINGNYA MADRASAH MEMILIKI RKM

Setiap madrasah hendaknya memiliki program kerja atau rencana

kerja sebagai pedoaman dalam melaksanakan aktifitas di madrasah, baik

yang sifatnya jangka menengah maupun jangka pendek. Rencana kerja

jangka menengah disusun untuk empat tahun ke depan yang dikenal dengan

istilah Rencana Kerja Madrasah disingkat RKM. Sementara rencana kerja

jangka pendek, disusun untuk setahun ke depan yang disebut rencana kerja

Tahunan Madrasah disingkat RKTM.

Dengan memiliki RKM, kegiatan-kegiatan madrasah akan lebih terarah

menuju cita-cita yang diinginkan. RKM akan menuntun kepala madrasah dan

pelaku pendidikan di dalamnya agar melaksanakan kegiatan yang mereka

susun sendiri.

RKM dapat dijadikan sebagai (1) Pedoman kerja untuk perbaikan dan

pengembangan Madrasah, (2) Dasar untuk melakukan monitoring dan

evaluasi pelaksanaan pengembangan madrasah; serta (3) Bahan acuan untuk

mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang diperlukan

untuk pengembangan madrasah.

Dengan demikian, RKM akan memandu madrasah mencapai cita-cita

yang diinginkan bersama. Menjalankan RKM akan meminimalisir resiko dan

ketidakpastian sasaran madrasah. Merealisasikan kegiatan yang ada di RKM

berarti menempuh jalan yang benar menuju tujuan yang diinginkan.

C. PENGERTIANRKM

RKM atau Rencana Kerja Madrasah adalah rencana kerja empat tahunan

yang dibuat sendiri oleh Tim Pengembang Madrasah. Tim Pengembang

Madrasah (TPM) terdiri dari Kepala madrasah, komite, guru, pengawas

madrasah dan tokoh masyarakat.

Berdasarkan Permendiknas No. 19 tahun 2007, RKM merupakan

(12)

dicapai dalam kurun waktu empat tahun dan rencana kerja tahunan madrasah

yang dinyatakan dalam RKAM (Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah).

RKM berisi serangkaian sasaran yang akan dicapai oleh madrasah,

kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran, penanggung

jawab kegiatan, waktu pelaksanaan kegiatan serta besaran dana yang

dibutuhkan dan dari mana dana itu akan diperoleh.

Dengan demikian, RKM akan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai

berikut:

- Apa saja sasaran yang akan di capai selama empat tahun ke depan?

- Apa saja indikator keberhasilan dari sasaran itu?

- Apa saja kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut?

- Siapa penanggung jawab dari kegiatan-kegiatan tersebut?

- Kapan kegiatan-kegiatan itu akan dilakukan?

- Berapa biaya yang dibutuhkan?

- Dari mana biaya itu akan diperoleh?

RKM selanjutnya akan dijabarkan (breakdown) per tahun menjadi

Rencana Kerja Tahunan Madrasah (RKTM) yang dinyatakan dalam bentuk

Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah (RKAM) setiap tahun pelajarannya.

D. TUJUAN PENYUSUNAN RKM DAN RKTM

Tujuan Penyusunan RKM dan RKTM ini antara lain:

1. Mengetahui semua potensi Madrasah yang ada untuk dapat diolah dan

dikembangkan

2. Sebagai pedoman operasional dalam mengelola Madrasah selama satu

tahun pelajaran dan tahun – tahun berikutnya.

3. Memiliki tolok ukur keberhasilan / ketidak berhasilan dalam mengelola

Madrasah selama satu tahun pelajaran.

4. Mengetahui permasalahan – permasalahan yang timbul di Madrasah yang

kemudian menjadi hambatan, peluang atau ancaman pengembangan

(13)

Panduan Penyusunan RKM

|5

5. Menjamin agar tujuan dan sasaran madrasah dapat dicapai;

6. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,

pelaporan dan pengawasan;

7. Mengoptimalkan partisipasi warga madrasah dan masyarakat;

8. Menjamin penggunaan sumber daya madrasah yang ekonomis, efisien,

efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender.

Bagi para pelaksana pendidikan, RKM dapat membantu mereka:

1. Melaksanakan tugas secara tertib, berdaya guna dan terarah.

2. Melaksanakan administrasi pendidikan secara rapi dan teratur

3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kalender

pendidikan dan kelender kegiatan Madrasah dengan hasil yang lebih

optimal.

E. LANDASAN HUKUMRKM

Landasan hukum penyusunan RKM adalah sebagai berikut :

1 UU Nomor 20 / 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 4

(Pengelolaan dana pendidikan berdasar pada prinsip keadilan, efisiensi,

transparansi dan akuntabilitas publik)

2 PP No. 19 / 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 53 (Setiap

satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang

merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan

pendidikan yang meliputi masa 4 tahun)

3 Permendiknas 19 / 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan.

4 Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang ”Pendanaan

Pendidikan”.

5 Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang ”Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan”.

6 Peraturan Pemerintah No 66 tentang ”Perubahan atas Peraturan

Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang ”Pengelolaan dan

(14)

7 Permendikbud nomor 44 tahun 2012 tentang pungutan dan sumbangan

biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar.

8 Permendikbud nomor 16 tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 80 Tahun 2015 Tentang

Petunjuk Teknis Penggunaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana

Bantuan Operasional Sekolah yang menekankan bahwa (1). Satuan

pendidikan mengelola dana secara profesional dengan menerapkan prinsip

efisien, efektif, akuntabel dan transparan; (2). Satuan pendidikan

melakukan evaluasi diri madrasah secara rutin; (3). Satuan pendidikan

harus memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah yang disusun 4 tahunan;

(4). Satuan pendidikan harus menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT)

dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM).

9 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 90 Tahun 2013 Tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Madrasahyang telah diubah dengan

Peraturan Menteri Agama RI Nomor 60 Tahun 2015.

10 Keputusan Dirjen Pendis No. 361 Tahun 2016 tentang Juknis BOS pada

Madrasah yang isinya antara lain; Satuan pendidikan harus memiliki

Rencana Kerja Jangka Menengah yang disusun empat tahunan;menyusun

Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan

Anggaran Madrasah (RKAM) yang didasarkan hasil evaluasi diri madrasah.

F. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RKM

Penyusunan Rencana Kerja Madrasah harus menganut pada prinsip-prinsip

berikut:

1. Terpadu, mencakup keseluruhan program (mencakup 8 Standar Nasional

Pendidikan)

2. Multi-tahun, mencakup periode 4 tahun.

3. Multi-sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana.

4. Berbasis kinerja.

(15)

Panduan Penyusunan RKM

|7

6. Sensitif terhadap isu gender (termasuk didalamnya Anak Berkebutuhan

Khusus/ABK).

7. Responsif terhadap keadaan bencana.

8. Dimonitor dan dievaluasi secara berkala oleh madrasah dan stakeholder

lainnya.

G. HUBUNGAN SNP, AKREDITASI, EDM DAN RKM

RKM disusun berdasarkan hasil Evaluasi Diri Madrasah

(EDM).Sedangkan EDMsendiri mencakup semua indikator capaian yang ada di

Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar Nasional Pendidikan meliputi;

Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik

dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar

Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian.

Instrumen Akreditasi juga mengacu pada delapan Standar di SNP.

Dengan demikian, penyusunan RKM secara otomatis telah mengacu pada

delapan standar yang ada di SNP dan mengacu pada pemenuhan bukti fisik

yang ada di Instrumen Akreditasi.

Akreditasi dan EDM,keduanya mengacu kepada pemenuhan indikator

esensi atau indikator kunci yang terdapat pada Standar Nasional Pendidikan

dan telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Pemenuhan indikator SNP dan Akreditasi hendaknya dievaluasi oleh

setiap madrasah secara berkala, berkelanjutan dan realistis sesuai dengan

kondisi yang sesungguhnya. Evaluasi itu dikenal dengan istilah Evaluasi Diri

(16)

BAB II

ALUR PERUMUSAN RENCANA KERJA MADRASAH

(RKM)

Proses penyusunan RKM dilakukan melalui lima tahapan, yaitu tahap

persiapan, tahap melakukan EDM, tahan penyusunan RKM, tahap pengesahan

dan tahap sosialisasi. Alur penyusunan RKM tersebut dapat dilukiskan dalam

bagaan sebagai berikut :

Gambar Alur Penyusunan RKM

A. TAHAP PERSIAPAN

Sebelum perumusan RKM dilakukan, Kepala Madrasah membentuk

Tim Pengembang Madrasah (TPM). Tim ini memiliki tugas utama yaitu

melakukan evaluasi diri madrasah dan menyusun Rencana Kerja Madrasah .

Tim Pengembang Madrasah terdiri dari Kepala Madrasah selaku

penanggung Jawab sekaligus Ketua Tim, Wakil Kepala madrasah sebagai

sekretaris, Bendahara madrasah sebagai bendahara, beberapa guru sebagai

PERSIAPAN (Evaluasi Diri Madrasah)

1. Pengesahan Dokumen EDM

2. Pengesahan Dokumen RKM

PERUMUSAN RKM

1. Merumuskan sasaran dan indikator keberhasilan 2. Menentukan Kegiatan,

Penanggung jawab dan jadwal kegiatan

3. Menyusun Rencana biaya 4 tahun

4. Menentukan Sumber Pendanaan

SOSIALISASI RKM

1. Sosialisasi ke Warga Madrasah

(17)

Panduan Penyusunan RKM

|9

pengembang delapan SNP, pengawas madrasah sebagai pembina dan ketua

komite sebagai pengarah.

Kemudian Tim ini mengikuti pembekalan yang diadakan oleh

madrasah mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah di dunia pendidikan,

perkembangan zaman, dan tata cara perumusan EDM dan Penyusunan RKM.

Bentuk kegiatannya dapat berupa workshop ataupun bimtek penyusunan

Rencana Kerja Madrasah.

TPM disarankan melakukan pendalaman materi antara lain, peraturan

dan perundang-undangan mengenai pendidikan (Standar Pelayanan Minimal

Bidang Pendidikan dan / atau Standar Nasional Pendidikan), perlindungan

anak, kebijakan pendanaan pendidikan, kebijakan peningkatan mutu dan

perluasan kesempatan memperoleh pendidikan, prioritas pendidikan tingkat

kabupaten/kota, manajemen berbasis madrasah (MBM), pendekatan, strategi

dan metode pembelajaran inovatif seperti pembelajaran aktif, pembelajaran

aktif – kreatif - efektif dan menyenangkan (PAKEM), peran serta masyarakat

dalam pendidikan, perencanaan pendidikan di Madrasah.

Contoh SK pembentukan Tim Pengembang Madrasah bisa dilihat di

lampiran satu buku ini.

B. TAHAP ANALISIS EDM

Tujuan dari melakukan evaluasi diri madrasah adalah untuk

mengidentifikasi kondisi riil madrasah saat ini dan kondisi ideal yang

seharusnya dicapai madrasah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan

(SNP) dan harapan pemangku kepentingan. Hasil Identifikasi ini nantinya

tertuang di dalam dokumen Evaluasi Diri Madrasah (EDM).

(18)

a. Merumuskan kekuatan dan kelemahan madrasah berdasarkan indikator kunci dalam Standar Nasional Pendidikan dan indikator yang ditetapkan

oleh pemangku kepentingan. Apabila madrasah memiliki bukti fisik

sesuai dengan indikator kunci, maka merupakan kekuatan. Sebaliknya,

bila madrasah tidak memiliki bukti fisik maka merupakan kelemahan.

Selanjutnya, kelemahan itu akan membutuhkan rekomendasi sebagai

solusi pemecahannya.

b. Merumuskan rekomendasi; apa yang perlu dilakukan oleh madrasah sebagai solusi pemecahan kelemahan madrasah dan kekuatan yang

sifatnya rutin.

c. Menentukan prioritas rekomendasi.

Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun prioritas

rekomendasi yaitu:

1. Dapat dilaksanakan selama empat tahun ke depan

2. Disesuaikan dengan ketersediaan Sumber Dana

3. Disesuaikan dengan kemampuan sumber daya manusia

4. Merupakan indikator yang berkaitan dengan pemenuhan indikator

SPM, SNPatau akreditasi

5. Merupakan indikator yang berkaitan dengan kegiatan rutin yang harus

dilakukan oleh madrasah

Tabel 1: contoh Analisis Kondisi Madrasah / Evaluasi Diri Madrasah

Indikator Kunci Bukti Fisik Yang Diharapkan *)

Kondisi Riil Saat ini

Rekomendasi

Prioritas

Rekomendasi

Kekuatan

Berdasar bukti fisik yang

dimiliki

Kelemahan /

Tantangan berdasar bukti fisik yang

belum dimiliki

jadwal kerja tim pengembang kurikulum

Memiliki SK Tim Pengembang Kurikulum (TPK)

Madrasah belum memiliki

1.Program dan

jadwal kerja 2.Notula 3.Daftar hadir 4.Foto Kegiatan

Madrasah kami perlu memiliki

(19)

Panduan Penyusunan RKM

|11

Kepala Madrasah

3. Notula 4. Daftar hadir 5. Foto

Kegiatan/rapat

2.Notula 3.Daftar hadir 4.Foto Kegiatan

V

Madrasah kurang memiliki 150 judul buku pengayaan dan 5 judul buku referensi

Madrasah perlu menambah 150

judul buku

pengayaan dan 5 judul buku sertifikat pendidik 3. Rekapitulasi guru yang berkualifikasi S-1

4. Rekapitulasi guru

yang memiliki

sertifikat pendidik 3. Rekapitulasi

guru yang

berkualifikasi S-1

4. Rekapitulasi

guru yang

memiliki sertifikat pendidik

Madrasah perlu mengupayakan

5.SOP mutasi siswa

Madrasah

Madrasah belum memiliki:

1.SOP pengadaan ujian

2. SOP Pembagian raport

3. SOP mutasi siswa

Madrasah perlu memiliki:

*) bukti fisik diambilkan dari regulasi yang berlaku di masing-masing standar

di SNP dan harapan pemangku kepentingan. Lihat di lampiran lima tentang

(20)

**) contoh indikator kunci berdasarkan harapan pemangku kepentingan

Selanjutnya, dokumen hasil Evaluasi Diri Madrasah disahkan oleh

kepala madrasah dan ketua komitenya. Khusus untuk madrasah swasta

hendaknya mengetahui pengurus yayasannya. Dokumen EDM tidak perlu

mendapat pengesahan kepala kantor kementerian agama baik di tingkat

kabupaten maupun tingkat Provinsi karena EDM merupakan kebutuhan

internal lembaga. Layout EDM bisa dilihat di lampiran 2 buku ini.

C. TAHAP PERUMUSAN RKM

Setelah perumusan EDM selesai dengan ditentukannya prioritas rekomendasi,

langkah selanjutnya adalah merumuskan RKM dengan langkah sebagai

berikut:

1. Merumuskan sasaran dan Indikator keberhasilan / indikator kinerja

2. Menentukan Kegiatan, Penaggung jawab dan jadwal kegiatan

3. Menyusun Kebutuhan dana empat tahun ke depan

4. Menentukan sumber pendanaan

Langkah pertama, merumuskan Sasaran dan Indikator Keberhasilan

Sasaran diambilkan dari kalimat prioritas rekomendasi yang

sebelumnya sudah ditentukan di proses EDM. Hanya saja redaksi kalimat

prioritas rekomendasi itu diubah ke kalimat sasaran yang biasanya di awali

dengan kata ”Ter – nya”, ”Di – nya” atau ”Me – nya”. Misalnya,

tersusunnya, terbentuknya, dimilikinya, meningkatnya, dan sebagainya.

Contoh kalimat sasaran kuantitatif “Terpenuhinya tambahan 150 judul

buku pengayaan dan 5 judul buku referensi.”Contoh kalimat sasaran

kualitatif “Madrasah kami perlu memiliki Program dan jadwal kerja, notula,

(21)

Panduan Penyusunan RKM

|13

Dalam merumuskan Indikator keberhasilan hendaknya memenuhi

kriteria Smart (specific - spesifik, measurable – dapat diukur, achievable – dapat dicapai, relevant - relevan, and timebound – dicapai dalam batas waktu yang ditentukan) dengan mengutamakan

kriteria ”achievable”. Indikator keberhasilan dapat juga bersifat kuantitatif atau kualitatif.

Contoh Indikator yangbersifat kuantitatif, “Madrasah memiliki

tambahan 150 judul buku pengayaan dan 5 judul buku referensi pada tahun

pelajaran 2016/2017”. Contoh indicator yang kualitatif, “Madrasah kami

perlu memiliki Program dan jadwal kerja, Notula, Daftar hadir dan Foto

Kegiatan pada tahun pelajaran 2017/2018.”

Tabel 2: menentukan sasaran dan indikator keberhasilan

PrioritasRekomendasi Sasaran Indikator Kinerja /

Keberhasilan

Madrasah kami perlu memiliki

1. Program dan jadwal kerja TPK

2. Notula 3. Daftar hadir 4. Foto Kegiatan TPK

Tersusunnya Program dan jadwal kerja Notula , Daftar hadir Dan Foto Kegiatan Tim

Pengembang Kurikulum

Madrasah memiliki Program dan jadwal kerja Notula , Daftar hadir dan Foto Kegiatan Tim Pengembang Kurikulum pada tahun pelajaran 2016/2017-2019/2020

Madrasah kami perlu menambah 150 judul buku pengayaan dan 5 judul buku referensi;

Tersedianya tambahan 100 judul buku pengayaan serta tambahan 50 buku pengayaan dan 5 judul buku referensi

Madrasah kami memiliki tambahan 100 judul buku pengayaan pada TP 2016/2017 serta tambahan 50 buku pengayaan dan 5 judul buku referensi pada TP 2017/2018

Madrasah kami perlu mengupayakan 5 guru memiliki sertifikat pendidik

Tersertifikasinya 3 orang guru (mapel Bhs Indonesia, IPA dan Indonesia, IPA dan matematika) di TP 2017/2018 dan 2 orang guru (mapel Bhs Inggris dan PAI) di TP 2018/2019.

Madrasah kami perlu memilikiSOP pelaksanaan ujian, SOP Pembagian raport dan SOP mutasi siswa

Tersusunnya SOP pelaksanaan ujian, SOP Pembagian raport dan SOP Mutasi siswa.

(22)

Langkah Kedua, Menentukan Kegiatan, Penanggung Jawab dan

Jadwal Kegiatan

Kegiatan adalah tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk

mencapai sasarandan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.Saat

menentukan bentuk kegiatan, tim penyusun harus bisa memastikan apakah

kegiatan itu benar-benar dapat mencapai sasaran dan indikator

keberhasilannya atau tidak.Disini dibutuhkan kejelian dari tim penyusun.

Tim penyusun diperbolehkan membuat beberapa bentuk kegiatan

untuk mencapai satu sasaran. Misalnya sasaran berbunyi”tersusunnya

Program dan jadwal kerja Tim Pengembang Kurikulum”. Bentuk

kegiatannya dapat berupa (1) Rapat pembentukan tim pengembang

kurikulum, (2) Pengadaan Bimtek penyusunan program dan jadwal kerja

tim pengembang kurikukulun (3) Finalisasi program dan jadwal kerja tim

pengembang kurikukulun.

Rumusan kalimat dalam kegiatan harus operasional, artinya

spesifik dan bisa dilaksanakan. Biasanya kalimat kegiatan dirumuskan

dalam bentuk kalimat pernyataan “Pe – an”.Misalanya, pengadaan,

pembelian, perekrutan, pembuatan, dsb.

Penanggung jawab kegiatan adalah orang yang bertanggung

jawab untuk melaksanakan kegiatan. Kalimat dalam kolom penanggung

jawab diisi jabatan dalam struktur organisasi madrasah semisal ketua

komite, Kepala madrasah, bendahara, wali kelas, guru bidang studi,

humas, dsb.

Jadwal kegiatanadalah alokasi waktu pelaksanaan dari satu

kegiatan. Jadwal dibuat untuk empat tahun ke depan. Caranya, memberi

tanda centang atau silang di kolom semester I atau II tiap tahun pelajaran.

Tujuan dari penyusunan jadwal adalah untuk:

 Menentukan urutan kegiatan

 Mengatur penggunaan dan sumberdaya yang dimiliki madrasah

(23)

Panduan Penyusunan RKM

|15

Tabel 3: Menentukan Kegiatan, Penanggung Jawab dan Jadwal kegiatan

(Disebut juga Jadwal RKM Tahun Pelajaran 2016/2017-2019/2020)

Sasaran Indikator Kinerja /

Keberhasilan Notula , Daftar hadir hadir dan Foto Kegiatan Tim Program Kerja TPK

pengayaan dan 5 judul buku referensi pada TP 2017/2018

tambahan 5 guru yang memiliki sertifikat

pendidik; 3 orang guru (mapel Bhs Indonesia, IPA dan matematika) di TP 2017/2018 dan 2 orang guru (mapel Bhs Inggris dan PAI) di TP 2018/2019.

(24)

Tersusunnya raport dan SOP mutasi siswa

analisis dari data profil yang sudah ada. Data profil adalah data tentang kondisi riil

madrasah. Dari data profil itu diambil data yang negatif/ data yang belum

mencapai harapan pemangku kepentingan untuk kemudian dianalisa dan dicari

penyebab atau akar permasalahnya.Pasti akan ditemukan banyak penyebabnya.

Dari beberapa penyebab itu ditentukan mana yang menjadi penyebab

paling utama. Penyebab utama itu kemudian dicarikan beberapa alternatif

pemecahan masalahnya. Dari sekian alternatif pemecahan itu,pilihlah alternatif

pemecahan mana saja yang sesuai dan palingurgentuntuk menyelesaikan

penyebab utama di atas. Alternatif pemecahan yang paling urgent itulah kemudian

dipilih menjadi kegiatan.

Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel-tabel berikut:

Tahap 1 Menentukan Tantangan

No Kategori (EDM/SNP

)*

Profil/kondisi madrasah saat ini**

Harapan Pemangku

kehadiran siswa 95 %

Meningkatkan persentase kehadiran siswa sebesar 25 %

(25)

Panduan Penyusunan RKM

|17

Standar PTK

3 orang guru dari 20 guru masih belum berkualifikasi S1 atau D4

20 orang guru berkualifikasi S1 atau D4

Meningkatkan

kualifikasi guru 3 orang guru

Standar SKL

Daya tampung siswa kelas I sebanyak 30 anak, sedangkan siswa yang ada sebanyak 35 siswa.

Jumlah siswa sesuai dengan daya tampung.

Membatasi jumlah siswa baru sesuai dengan daya tamping 30 anak.

Keterangan:

* Kategori merupakan Komponen dalam SNP.

**Profilmerupakan kesimpulan dari sebuah data yang dimiliki madrasah, atau kondisi saat ini sebagaimana yang ada di EDM. Upayakan kesimpulan data yang diambil adalah data yang negative dan kuantitatif sebagaimana contoh di atas.

***Harapan pemangku kepentingan diambil dari indikator inti SPM, SNPatau harapanpemangku kepentingan yang lebih tinggi dari indikator SNP.

****Tantangan dirumuskan dengan cara membandingkan antara kondisi saat ini atau profil (kolom 3) dengan harapan pemanku kepentingan (kolom 4). Kemudian selisih antara keduanya itulah yang akan menjadi rumusan tantangan (kolom 5).

*****”Tantangan utama perlu dicantumkan oleh karena kemungkinan tantangan yang

akan muncul akan banyak sekali, sehingga untuk mengatur sesuai dengan kondisi maka tantangan yang muncul harus dipilih. Kriteria memilihnya dengan mempertimbangkan kira-kira tantangan mana yang lebih menentukan.

Tahap 2 Menentukan Alternatif Pemecahan

Tantangan Utama

Penyebab Tantangan Utama

Penyebab Utama Alternatif Pemecahan/solusi 3. Motivasi siswa

rendah 4. Sarana kurang

lengkap

Guru mengajarnya kurang menarik

1. Pemgadakan Diklat pembelajaran 3. Menaikkan gajinya 4. Gurunya

dikuliahkan lagi

1 dan 2

Perlu

meningkatkan kualifikasi guru 3 orang guru

1. Tidak ada biaya untuk kuliah 2. Kurang motivasi 3. Tidak tahu kalau

wajib S1

4. Jauh dari kampus

Tidak ada biaya untuk kuliah

1. Memberi beasiswa 3 orang guru 2. Dimotivasi 3. Diganti dengan

guru lain yang layak

Tidak enak untuk menolak siswa

1. Menerima siswa sesua dengan pagu SNP

(26)

dengan daya tamping 30 anak.

2. Sudah menjadi kebiasaan sejak lama

3. Tidak enak untuk menolak siswa

2. Mengadakan seleksi masuk bagi calon siswa baru

Keterangan:

Proses menentukan alternative pemecahan ini dilakukan secara mengalir dari menganalisa apa yang menjadi penyebab utama dari tantangan yang ada. Setelah ditemukan

penyebab utamanya kemudian dianalisa kembali untuk mencari solusi atau alternatif dari penyebab utama yang ada.

*dipilih alternatif mana saja yang paling dapat menyeselsiakan persoalan dan ketersediaan dana.

Tahap 3 Menentukan Program Kegiatan

Sasaran * Indikator** Kegiatan***

Penanggung siswa sebesar 25%

1. Pemgadakan Diklat pembelajaran PAIKEM

2. Memberikan penghargaan bagi guru yang berprestasi

Kepala Madrasah

Perlu meningkatkan kualifikasi guru 3 orang guru

Meningktanya

kualifikasi 3 orang guru yang belum S1

1. Memberi beasiswa 3 orang guru

2. Memberi motivasi 3 orang guru yang belum S1

Kepala Madrasah

Perlu membatasi jumlah siswa baru sesuai dengan daya tamping 30 anak.

Jumlah siswa sesuai dengan daya tamping 3o siswa

1. Menerima siswa sesua dengan pagu SNP

2. Mengadakan seleksi masuk bagi calon siswa baru

Kepala Madrasah

Keterangan:

* diambil dari tantangan utama yang terpilih.

** menyesuaikan dengan tantangan terpilih atau harapan pemangku kepentingan. ***Diambil dari alternative terpilih.

Langkah Ketiga, Menyusun Kebutuhan Dana Empat Tahun ke depan

Pada tahap ini tim penyusun menetapkan besarnya dana yang dibutuhkan

dari setiap kegiatan. Dana yang dibutuhkan dapat dihitung per kegiatan

(27)

Panduan Penyusunan RKM

|19

kegiatan tersebut selama empat tahun ke depan. Perlu diingat, tidak semua

kegiatan membutuhkan dana seperti supervisi pembelajaran di kelas,

pemanfaatan alat peraga, pembelajaran di luar kelas dsb.

Tabel 4: Menyusun kebutuhan dana selama 4 tahun

Langkah keempat, menentukan sumber dana

Setelah kebutuhan dana ditentukan, langkah berikutnya adalah

menentukan dari mana dana itu akan diperoleh. Sumber dana yang selama ini

diperoleh madrasah dapat berasal dari dana BOS pusat, BOS Provinsi, BOS daerah

Kabupaten/kota, dana komite, dana CSR, sumbangan sukarela dan sebagainya

sesuai dengan pemasukan madrasah. Sesuai denganPermendikbud nomer 44

tahun 2012 bahwa Sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang

diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah:

a. anggaran pendapatan dan belanja negara;

b. anggaran pendapatan dan belanja daerah;

c. sumbangan dari peserta didik atau orang tua/walinya;

Jenis Harga Jum.Sat Jum. Biaya Jum.Sat Jum. Biaya Jum.SatJum.Biaya Jum.SatJum.Biaya Jum.SatJum.Biaya

1 Penyusunan Tim Pengembang Kurikulum (TPK)

Kegiaratan 250,000 4 1,000,000 1 250,000 1 275,000 1 302,500 1 332,750

2 Pengadaan Bimtek Penyusunan Program Kerja TPK

orang 100,000 80 8,000,000 20 2,000,000 20 2.000.000 20 20

3 Pembelian 150 judul buku pegayaan dan 5 judul buku referensi

exp 125,000 155 19,375,000 100 12,500,000 55 6.875.000

4 Mengikutsertakan PLPG 3 orang guru (mapel Bhs Indonesia, IPA dan matematika)

orang 500,000 0 0 3 1.500.000

5 Mengikutsrertakan PPG 2 orang guru (mapel Bhs Inggris dan PAI)

orang 1,000,000 2 2,000,000 0 2 2,420,000 2,662,000

6 Workshop penyusunan SOP Kegiatan 1,000,000 0 0 0

2,975,000 30,375,000 14,750,000 275,000 2,722,500 2,994,750

Jumlah Total

(28)

d. sumbangan dari pemangku kepentingan pendidikan dasar di luar peserta didik

atau orang tua/walinya;

e. bantuan lembaga lainnya yang tidak mengikat;

f. bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau

g. sumber lain yang sah.

Dengan melakukan langkah seperti di tabel 2 sampai 4 untuk semua

indikator pencapaian, maka proses penyusunan RKM sudah selesai. Selanjutnya

dapat disusun dokumen RKM dengan mengacu pada lampiran 3 dari buku ini.

D. TAHAP PENGESAHAN RKM

RKM yang sudah disusun hendaknya dibahas kembali oleh tim

pengembang madrasah bersama kepala madrasah, semua guru dan komite

madrasah untuk mengkaji ulang agar RKM itu benar-benar sesuai dengan yang

diharapkan. Hal-hal yang perlu dikaji kembali antara lain, penentuan kegiatan,

penentuan pendanaan serta sumber dananya.

Selanjutnya, RKM yang telah dikaji ulang dan diperbaiki tersebut

disahkan oleh kepala madrasah dan komite madrasah mengetahui Kepala

Kantor Kementerian Agama setempat. Khusus madrasah swasta juga

mengetahui yayasan yang menaunginya. Lebih jelasnya dirinci sebagai berikut:

1 MI dan MTs Swasta mengetahui Ketua Pengurus Yayasan yang menaungi

dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota setempat.

2 MI dan MTs Negeri mengetahui Kepala Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota setempat.

3 MA Swasta mengetahui Ketua Pengurus Yayasan yang menaungi dan

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.

4 MA Negeri mengetahui Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.

E. TAHAP SOSIALISASI RKM

RKM dan RKTM yang sudah disahkan, hendaknya disosialisasikan

(29)

Panduan Penyusunan RKM

|21

yang disosialisasikan antara lain; visi misi dan tujuan madrasah, Jadwal

Rencana Kerja Tahunan Madrasah (RKTM) dan Rencana Kegiatan dan

Anggaran Madrasah (RKAM) tahun pelajaran berjalan. Sosialisasi ini

merupakan bentuk transparansi dan akuntabilitas madrasah.

Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar warga madarasah dan seluruh

masyarakat pengguna jasa madrasah (1) dapat mengetahui progam kegiatan

yang akan dilakukan oleh madrasah dalam mencapai visi dan misinya, (2)

dapat membantu dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan madrasah.

Bentuk Sosialisasinya dapat secara langsung bertatap muka dengan

warga madrasah atau secara tidak langsung melalui media sosial yang ada.

1. Sosialisasi langsung ke warga madrasah dan stakeholder melalui;

- Rapat dewan guru

- Rapat dengan wali murid

- Rapat komite

- Sosialisasi ke dunia usaha dan dunia industri

2. Sosialisasi tidak langsung ke seluruh masyarakat dapat melalui;

- Pemasangan spanduk, baner atau baliho di sekitar madrasah

(30)

BAB III

PENYUSUNAN RENCANA KERJA TAHUNAN MADRASAH

(RKTM)

A. PENGERTIAN RKTM

Rencana Kerja Tahunan Madrasah adalah rencana kerja yang

dibuat oleh madrasah sendiri untuk setiap tahun pelajarannya. RKTM dibuat

berdasar pada rencana kerja jangka menengah yang sudah dibuat

sebelumnya.

Alur penyusunan RKTM tampak dalam bagan berikut:

ALUR PENYUSUNAN RKTM

RKAM

EDM

(Evaluasi Diri Madrasah)

RKTM

RKM

IMPLEMENTASI UPDATE RKTM

Setelahsemua kegiatan di RKTM tahun berjalan dilaksanakan, pada

akhir tahun pelajaran hendaknya dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi itu

kemudian dijadikan bahan untuk menyusun RKTM tahun berikutnya,

dengan tetap berpedoman pada RKM yang sudah ada. Dalam proses

penyusunan RKTM tahun berikutnya, dapat dilakukan

penyesuaian-penyesuaian sesuai kondisi yang dialami.

B. TUJUAN PERUMUSAN RKTM

(31)

Panduan Penyusunan RKM

|23

1. Membantu madrasah dalam membelanjakan anggaran secara bijaksana

untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam satu tahun.

2. Membantu madrasah dalam merespon tuntutan dan partisipasi masyarakat.

3. Membantu madrasah dalam meningkatkan keterbukaan dan akuntabilitas.

C. MANFAAT RKTM

Manfaat RKTM ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Sebagai acuan bagi madrasah untuk mencapai target-target peningkatan kualitas pendidikan yang akan dicapai dalam jangka pendek,

2. Dapat digunakan sebagai panduan bagi madrasah dalam memanfaatkan subsidi, baik dari pemerintah maupun dari non pemerintah,

3. Sebagai sumber inspirasi bagi seluruh warga madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.

4. Sebagai tolok ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program peningkatan mutu pendidikan di madrasah.

D. PENYUSUNAN JADWAL RKTM

Dokumen Rencana Kerja Tahunan Madrasah terdiri dari:

1. Jadwal Rencana Kerja Tahunan Madrasah.

2. Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan.

3. Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM).

Dalam menyusun jadwal rencana kerja tahunan madrasah ini meliputi

dua kegiatan, yaitu (1) merumuskan Program Strategis (2) merumuskan

Program Rutin

Secara teknis, penyusunan jadwal RKTM diambilkan dari jadwal RKM

yang sudah disusun sebelumnya. Hanya saja diambil untuk satu tahun

(32)

Setelah itu tinggal membuatkan jadwal per semesternya, dengan cara

memberi centang di setiap bulan dalam semester itu.

Tabel 5

Jadwal RKTM Tahun Pelajaran 2016/2017

A. Program Strategis

No

Kegiatan

PENANGGUNG

JAWAB

Semester I Semester I

7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

1. Standar Isi

1.1

Rapat Penyusunan Tim Pengembang Kurikulum (TPK)

Kepala

Madrasah v

1.2

Pengadaan Bimtek Penyusunan Program Kerja TPK

Ketua TPK

4.1 Mengikutsertakan PLPG 3 orang guru (mapel Bhs

Indonesia, IPA dan matematika)

Kepala Madrasah

V

4.2 Mengikutsrertakan 2 orang guru (mapel Bhs Inggris dan PAI)

Kepala Madrasah

V

4.3 ………

5. Standar Sarpras

5.1 Pembelian 150 judul buku pegayaan dan 5 judul buku referensi

Bendahara V

5.2 ………

6. Standar Sarpras

6.1 Workshop penyusunan SOP Kepala Madrasah

V

6.2

7. Standar Pembiayaan

7.1 7.2

8. Standar Penilaian

8.1 8.2 dst

Tabel 6

Jadwal RKTM Tahun Pelajaran 2016/2017

(33)

Panduan Penyusunan RKM

|25

No

Kegiatan

PENANGGUNG

JAWAB

Semester I Semester I

7 8 9

1. Belanja pegawai

1.1. Gaji PNS Bendahara v v v v v v v v v v v v

1.2. Honor GTT/PTT Bendahara v v v v v v v v v v v v

Dst ……….

2. Belanja Barang dan Jasa

2.1 Pembayaran Listrik Bendahara v v v v v v v v v v v v

2.2 Pembelian ATK Bendahara v v v v v v v v v v v v

Dst

3. Belanja Modal

3.1 Pemeliharaan Gedung

3.2

4. Belanja lain

4.1

E. PENYUSUNAN RENCANA BIAYA DAN SUMBER PENDANAAN

Rencana biaya dan sumber pendanaan di RKTM ini juga diambilkan dari

Rencana biaya dan sumber pendanaan yang ada di RKM, hanya saja untuk satu

tahun pelajaran saja.

Tabel 7

RENCANA BIAYA DAN SUMBER PENDANAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

URAIAN PROGRAM/ KEGIATAN PENGEMBANGAN DAN OPERASIONAL

RENCAN

A BIAYA SUMBER PENDANAAN

Total Bos

A. BIAYA PENGEMBANGAN /

(34)

2.2

III. Standar Kopetensi Lulusan 3.1.

Dan Implementasi Manajemen Madrasah

6.1. 6.2

VII. Standar Pembiayaan / Pengembangan Dan Penggalian Dana Pendidikan

7.1. 7.2

VIII Standar Penilaian: Pengembangan

Dan Implementasi Penilaian 8.1

8.2

Total Biaya Program Strategis

B BIAYA OPERASIONAL / PROGRAM RUTIN 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang dan Jasa 3. Belanja Modal

4. Belanja lainnya JUMLAH BIAYA OPERASIONAL / PROGRAM RUTIN

JUMLAH BIAYA PROGRAM STRATEGIS &PROGRAM RUTIN

TOTAL RENCANA PENGGUNAAN TOTAL RENCANA PENERIMAAN SELISIH

Total rencana penggunaan dengan total rencana penerimaan harus sama

sehingga di kolom selisih harus 0. Dari tabel di atas dapat diketahui biaya yang

dibutuhkan masing-masing kegiatan dalam satu tahun dan diambilkan dari pos

(35)

Panduan Penyusunan RKM

|27

F. PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN MADRASAH

(RKAM)

Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah atau RKAM dibuat untuk satu

tahun pelajaran. Penyusunan RKAM didasarkan pada RKTM serta Rencana

biaya dan sumber pendanaan di tahun pelajaran yang sama. RKAM merupakan

kesimpulan dari tabel Jadwal RKTM dan tabel Rencana Biaya dan Sumber

Pendanaan per tahun.

Tabel 9

Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM)

Tahun Pelajaran 2016/2017

PENDAPATAN BELANJA

No Uraian Jumlah No Uraian Jumlah

I Saldo Tahun Lalu 1 Program Strategis Madrasah

2 Pendapatan Rutin 1.1 Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan 2.1 Gaji PNS per tahun 1.2 Pengembangan Standar Isi 2.2 Gaji Pegawai

GTT/PTT (APBD)

1.3 Pengembangan Standar Proses 1.4 Pengembangan Standar

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

3 Bantuan Operasional Madrasah

1.5 Pengembangan Standar Sarana dan Prasarana Madrasah 3.1 BOS Pusat 1.6 Pengembangan Standar

Pengelolaan

3.2 BOS Provinsi 1.7 Pengembangan Standar Pembiayaan

3.3 BOS Kab/Kota 1.8 Pengembangan dan

Implementasi Sistem Penilaian

4 Bantuan 2 Program Rutin Madrasah

4.1 Dana Dekonsentrasi/ APBD Prov

2.1 Belanja Pegawai

4.2 Dana Tugas

Pembantuan/ APBD Kab/kota

Gaji PNS per tahun

4.3 Dana Alokasi Khusus Gaji Pegawai GTT/PTT (APBD) 4.4 Bantuan APBN Non PNS (Gaji Pegawai Tidak

Tetap Dana BOS/Komite) 4.5 Lain-lain (Bantuan

Luar Negeri)

2.2 Belanja Barang dan Jasa

2.3 Belanja Modal

(36)

5 Pendapatan Asli Madrasah

Dana Dekonsentrasi/ APBD Prov

5.1 Komite Madrasah Dana Tugas Pembantuan/ APBD Kab/kota

5.2 Dana Alumni Dana Alokasi Khusus 5.3 Dana CSR Bantuan APBN

Lain-lain (Bantuan Luar Negeri)

JUMLAH JUMLAH

Mengetahui, Menyetujui, Dibuat, Ketua Komite

Madrasah

Kepala MTs ...

Bendahara/Penanggungjawab Kegiatan

( ………) (………) (………)

(37)

Panduan Penyusunan RKM

| 33

BAB IV

PERUMUSAN VISI, MISI DAN TUJUANMADRASAH

A. PERUMUSAN VISI MADRASAH

Visi adalah cita-cita yang ingin diwujudkan oleh madrasah di masa

yang akan dating. Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang

diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi dapat diartikan gambaran

tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun

waktu tertentu. visi memiliki peranan yang penting dalam menentukan arah

kebijakan dan karakteristik madrasah.

Rumusan visi madrasah yang baik hendaknya memberikan isyarat;

1. Berorientasi ke masa depan, untuk jangka waktu yang lama.

2. Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh lebih baik, sesuai dengan

norma dan harapan masyarakat

3. Mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai.

4. Mencerminkan dorongan yang kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat

dan komitmen bagi stakeholder.

5. Mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya perubahan dan

pengembangan madrasah ke arah yang lebih baik.

6. Memberikan panduan/arahan dan motivasi.

7. Menjadi dasar perumusan misi dan tujuan madrasah.

Tekhnik perumusan visi madrasah dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Melibatkan seluruh stakeholder madrasah untuk memberikan partisipasi

(sharing) secara maksimal sesuai dengan kemampuannya;

2. Menumbuhkan sikap rasa memiliki (sense of belongingness) mengenai

visi yang akan dirumuskan bersama.

3. Mengakomodasi cita-cita dan keinginan seluruh warga dan stakeholder

(38)

untuk memberikan kontribusi terbaiknya bagi pencapaian visi yang akan

disepakati.

4. Bila rumusan Visi berasal dari kepala madrasah atau pimipinan, maka

perlu disosialisasikan kepada semua warga madrasah dan stakeholder

yang lain, secara demokratis dan terbuka untuk penyempurnaan dan

memperoleh masukan dari bawah.

Contoh-contoh visi madrasah;

- Terwujudnya MA Negeri ………. sebagai MA Percontohan di Di

Indonesia.

- Terwujudnya lulusan yang berdaya saing tinggi, berakhlak mulia, dan

mandiri

- Terwujudnya siswa yang cerdas, termpil dan santun.

Setiap visi harus dibuatkan indikatornya.Indikator dibuatkan dari

kata-kata kunci yang ada di dalam kalimat visi. Contoh Indikator dari

sebuah visi

Visi: Terwujudnya siswa yang cerdas,terampil, dansantun

NO

KOM-PONEN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR VISI

1 Cerdas

Perkembangan

belajar Selalu ada kenaikan setiap semester

Capaian KKM Setiap hasil evaluasi lebih tinggi dari KKM setiap matapelajaran

Nilai UN Nilai ujian nasional lebih tinggi dari KKM matapelajaran

2 Terampil

Daya Juang Bekerja keras/tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan tugas secara mandiri dan bekerja dalam tim

Menjuarai Lomba

Menjuarai lomba yang diikuti secara perseorangan atau tim

3 Santun

Tertib Mengikuti aturan yang ada di madrasah, di rumah dan di masyarakat.

Santun kepada orang tua, warga madrasah, dan semua orang baik dalam perkataan maupun perbuatan Peduli Peduli kepada diri sendiri

(39)

Panduan Penyusunan RKM

| 35

B. PERUMUSAN MISI MADRASAH

Misi adalah rumusan umum mengenai tindakan atau upaya-upaya yang

akan dilakukan untuk mewujudkan visi. Misi merupakan penjabaran visi dalam

bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan

arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan

untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai

indikatornya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi

madrasah antara lain:

1. Pernyataan misi madrasah harus menunjukkan secara jelas mengenai apa

yang hendak dicapai oleh madrasah.

2. Rumusan misi madrasah selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan” sebagaimana pada rumusan visi.

3. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.

4. Misi madrasah menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang akan

diberikan pada masyarakat (siswa)

5. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki daya saing

yang tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi madrasah.

Contoh-contoh kalimat misi madrasah;

- Meningkatkan minat seluruh siswa untuk membaca dan belajar al Qur’an.

- Menumbuhkan kesadaran seluruh siswa untuk berakhlaqul karimah.

- Menciptakan kesadaran seluruh siswa tak kenal menyerah dan terus

berusaha untuk menjadi pintar dan cerdas

- Melaksanakan pembelajaran yang berbasis siswa aktif, kreatif, dan

menyenangkan

- Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan minat

(40)

C. PERUMUSAN TUJUAN MADRASAH

Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi. Tujuan adalah

sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah

ditentukan. Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi madrasah.

Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci

keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak

harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat

menunjukkan kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan

madrasah, antaralain:

1) Tujuan madrasah harus memberikan ukuran yang spesifik dan

akuntabel

2) Tujuan madrasah merupakan penjabaran dari misi, oleh karena itu

tujuan harus selarasdengan visi dan misi.

3) Tujuan madrasah menyatakan kegiatan khusus apa yang akan

(41)

Panduan Penyusunan RKM

| 37

Contoh tujuan madrasah pada tahun pelajaran 2016/2017 ;

MISI TUJUAN

Melaksanakan pembelajaran yang

berbasis siswa aktif, kreatif, dan

menyenangkan

Mewujudkan pembelajaran yang Aktif,

Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)

oleh semua guru

Melaksanakan kegiatan

ekstrakurikuler sesuai dengan

bakat dan minat siswa

Menjalankan tiga kegiatan ekstrakurikuler

yaitu pramuka, pencak silat dan Qiroat

Membiasakan warga madrasah

berperilaku sopan sesuai ajaran

agama dan norma setempat.

Selalu mengucapkan salam bila bertemu

Mematuhisemua aturan dan tata tertib di

madrasah

Mewujudkan kepedulian pada lingkungan

(42)

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Rencana Kerja Madrasah sangat penting dirumuskan sendiri oleh tim pengembang madrasah sesuai dengan kondisi dan harapan dari semua warga madrasah. RKM akan memberi gambaran yang lengkap tentang sasaran apa yang harus dicapai dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama empat tahun ke depan serta berapa jumlah biaya yang dibutuhkan.

2. RKM selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Tahunan Madrasah yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM). Dengan demikian, akanterlihat jelas tentang sasaran apa saja yang akan dicapai dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama setahun ke depan serta biaya yang dibutuhkan.

3. Dokumen RKM tidak akan berarti apa-apa tanpa dijalankan dengan sungguh-sungguh oleh semua warga madrasah. Setiap kegiatan yang diagendakan dalam RKM hendaknya selalu diukur tingkat keberhasilannya sehingga menjadi bahan evaluasi untuk kegiatan serupa di tahun-tahun berikutnya.

B. SARAN

1. Tim pengembang madrasah hendaknya terus berkoordinasi berkonsultasi dengan pimpinan di Kantor Kementerian Agama, Pengawas madrasah, konsultan pendidikan, tokoh pendidikan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan semua warga madrasah dalam menyusun RKM maupun melaksanakannya.

2. Tim pengembang madrasah hendaknya terus berusaha mencari peluang kerja sama dengan dunia lusaha dan industri atau institusi lain yang bisa memberikan manfaat kepada madrasah untuk mempercepat tercapainya cita-cita atau visi madrasah yang sudah disepakati.

(43)

Panduan Penyusunan RKM

| 39

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1CONTOH SK TIM PENGEMBANG MADRASAH (TPM)

LAMPIRAN 2SISTEMATIKA DOKUMEN EDM

LAMPIRAN 3SISTEMATIKA DOKUMEN RKM

LAMPIRAN 4SISTEMATIKA DOKUMEN RKTM

LAMPIRAN 5 INDIKATOR KUNCI DAN BUKTI FISIK

LAMPIRAN 6 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN TOOLS

Gambar

Gambar Alur Penyusunan RKM
Tabel 1:  contoh Analisis Kondisi Madrasah / Evaluasi Diri Madrasah
Tabel 2: menentukan sasaran dan indikator keberhasilan
Tabel 3: Menentukan Kegiatan, Penanggung Jawab dan Jadwal kegiatan
+4

Referensi

Dokumen terkait

- Foto copy Domisili Perusahaan dari kelurahan yang yang diketahui camat/dari pengelola gedung perkantoran/pusat perbelanjaan.... - Foto copy UU Gangguan (HO) bagi perusahaan

Strategi distribusi yang dilakukan oleh kelompok tani paradiso sudah sesuai dengan aturan syariah karena mereka tidak melakukan kedzaliman seperti melakukan suap

Utilitas (manfaat) yang besar, akan tetapi tambahan unit konsumsi barang tersebut akan memberikan tambahan Utilitas (manfaat yang semakin menurun, dan bahkan dapat memberikan

[r]

Karena jika masing-masing image/ teks yang diolah dalam photoshop tidak dibagi menjadi layer-layer yang terpisah, maka proses editing ulang terhadap gambar/ image yang diolah

Menyimak latar belakang terjadinya tragedi Mataram serta dampak yang ditimbulkannya, berupa pemusnahan hampir 98% sarana simbol budaya religi yang berupa Gereja, sedangkan peristiwa

1. Presentase 85 % menunjukan jika produk tersebut sangat layak digunakan dengan revisi. Penilaian lebih lengkap bisa dilihat pada lampiran 4.5. Dari hasil

Berdasarkan data Bank Indonesia, total kredit perbankan yang diberikan kepada debitor yang terkena dampak bencana letusan Gunung Merapi, banjir di Wasior, dan tsunami di