SUPERVISI DALAM
MANAJEMEN
KEPERAWATAN
▸ Baca selengkapnya: metode modular dalam manajemen keperawatan
(2)PENDAHULUAN
Peningkatan profesional keperawatan di
Indonesia di mulai sejak diterima dan
diakuinya keperawatan sebagai profesi pd Lokakarya Nasional Keperawatan (1983).
Berbagai upaya untuk meningkatkan
profesionalisme keperawatan agar mutu asuhan keperawatan ditingkatkan telah
dilakukan Depdiknas, Depkes dan Organisasi Profesi : Pendidikan Sarjana, Pasca Sarjana, pelatihan , mengembangkan standar praktek.
Hasil penelitian tentang pengelolaan
pelayanan keperawatan belum memuaskan khusus tentang sikap dan kepatuhan perawat terhadap standar penerapan proses
FAKTOR YANG MENYEBABKAN
RENDAHNYA MUTU ASUHAN
KEPERAWATAN
A. Aspek Stuktur
1. Penetapan jumlah tenaga keperawatan tidak berdasarkan Pola dan Standar kebutuhan
tenaga keperawatan .
2. Pengaturan tanggung jawab untuk setiap jenis tenaga belum jelas
B.
Aspek Proses
1. Metode pemberian askep tdk memungkinkan pemberian askep yg berkesinambungan .
2. Rencana askep belum dikembangkan dengan 14 kebutuhan dasar manusia (Virginia Henderson) 3. Kemampuan kolaborasi perawat tentang
analisis masalah pasien masih rendah. 4. Masalah pasien tdk dianalisis secara
komprehensif
LANJUTAN PENDAHULUAN
Supervisi merupakan salah satu fungsi manajemen
Proses memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai dg tujuan organisasi dan standar yg
ditetapkan tidak menyimpang dan menghasilkan produk yang diinginkan, dengan cara melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
tersebut.
Dilaksanakan oleh orang yg memiliki
kemampuan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan.
Dilakukan oleh atasan terhadap bawahan atau Konsultan terhadap pelaksana.
Gaya kepemimpinan suprvisor sangat
LANJUTAN PENDAHULUAN
•
Dalam fungsi manajemen
supervisi merupakan bagian
yang terpenting dari tanggung
jawab dari seorang pimpinan,
maka dibutuhkan kemampuan
dari seorang perawat profesional
atau manajer keperawatan
PENGERTIAN SUPERVISI
•
Supervisi adalah suatu
proses untuk
mendapatkan sumber-sumber
yang
diperlukan untuk menyelesaikan
tugas-tugasnya (
Swanburg 1999
)
•
Korn ( 1987
) Supervisi adalah
merencanakan, mengarahkan,
membimbing, mengajar,
mengobservasi,mendorong, memperbaiki,
mempercayai dan mengevaluasi
secara
terus menerus dengan sabar sehingga
LANJUTAN
Supervisi atau Pengawasan agar visi, misi, tujuan
dan rencana yang sudah ditetapkan dapat tercapai.
Menurut Fayol (dalam Harahap, 2000) adalah
Aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk memeriksa apakah kegiatan sesuai dengan :
1. Rencana yang ditetapkan
2. Instruksi/kebijakan yang dikeluarkan 3. Prinsip yang ditentukan.
Untuk menunjukkan kekurangan dan kesalahan
agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi
Membantu tenaga keperawatan dan staf lain agar
bekerjasama secara efektif.
Segala bantuan dari pemimpin/penanggung jawab
Lanjutan
Bukan kontrol tapi lebih kearah bantuan
pembinaan
Siagian (2005), Proses pengamatan dari
seluruh kegiatan organisasi dan sesuai
rencana yang telah ditetapkan
•
Supervisi tidak diartikan sebagai
pemeriksaan atau mencari kesalahan , tetapi
lebih kepada pengawasan partisipatif .
•
Dalam proses pengawasan dihargai dulu
pencapaian atau hal yang positif dan
memberikan jalan keluar.
•
Bawahan merasa tidak sekedar dinilai, tapi
merasa dibimbing untuk melakukan
TUJUAN SUPERVISI
1. Mengorientasikan staf dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan
2. Melatih staf dalam melaksanakan
asuhan keperawatan
3. Memberikan arahan dalam
pelaksanaan tugas,peran dan fungsi
sebagai staf dalam asuhan
keperawatan
4. Memberikan layanan kemampuan staf
dan pelaksanaan keperawatan dalam
memberikan asuhan
TUJUAN SUPERVISI FOKUS PADA
MANUSIA
1. Mengusahakan seoptimal mungkin
kondisi kerja yang nyaman.
a. Lingkungan fsik
b. Suasana kerja
-. Memberikan rasa bebas.
-. Mendorong untuk bekerja baik.
-. Semangat kebersamaan
-. Peralatan
SASARAN SUPERVISI
1.
Pelaksanaan tugas sesuai dng
pola/standar/SPO
2. Struktur dan hirarki sesuai dng rencana
3. Pengembangan staf
4. Penggunaan sarana yg tepat guna
5. Sistem dan prosedur yg tdk
menyimpang
6. Tugas dan wewenang
7, Tidak ada penyimpangan ;
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI
A. Supervisi dalam keperawatan :
1.Didasarkan atas hubungan profesional 2.Kegiatan direncanakan dng matang
3.Bersifat edukatif, supertif 4.Rasa aman pd staf
5.Adanya kerja sama yg demokratis antara/ supervisor dan staf
6.Dapat mengembangkan kelebihan masing masing
7.Mengembangkan diri sesuia dngn kebutuhan 8.Meningkatkan kinerja staf dlm upaya
B.
Prinsip Ilmiah Supervisi
Keperawatan
1. Kegiatan supervisi dilaksanakan atas dasar data objektif
2. Pengumpulan data diperoleh atas berbagai sumber. 3. Dilaksanakan secara sitematis terenana serta terus
menerus.
•
KARAKTERISTIK SUPERVISI
1. Mencerminkan kegiatan pelayanan askep yg
sesungguhnya.
2. Mencerminkan pola organisasi keprwtn yang ada. 3. Kegiatan yang berkesinambungan dan teratur
4. Dilaksanakan oleh atasan langsung
MODEL-MODEL SUPERVISI
•
A. Model Konvesional
1. Bersifat pd kegiatan inspeksi
2. Adanya mata-mata dlm mengoreksi orang lain
3. Hanya untuk Mencari kesalahan
4. Model ini masih banyak digunakan di
pelayanan keperawatan
B, Model Ilmiah
1. Dilaksanakan secara terencana dan
berkesinambungan
2. Sistimatis dlm penggunaannya
3. Datanya onjektif
4. Adanya pedoman check lis
5. Adanya umpan balik dlm perbaikan
MODEL KLINIS
Supervisi klinis adalah suatu cara untuk mensuport perawat
dimana mereka harus mempertanggung jawabkan kompetensinya sebagai perawat.
Fungsi Supervisi Klinik ( Proctor 1986)
1. Fungsi Formatif Untuk mengembangkan ketrampilan dan pemahaman profesi
2. Pemahaman perawat terhadap profesi perawat
3. Fungsi Restorative Supervisi membantu perawat untuk dapat berhubungan secara profesional
PENERAPAN SUPERVISI DI
RS
1. Self Supervision
mengevaluasi
pekerjaan sendiri
2. One To One Supervision
Hubungan antar supervisi dan
supervisor yang mengarah pada tujuan
belajar yg diinginkan
3. Group Supervision
group perawat bertemu bersama
4. Team Of Staf Supervision
KOMPETENSI SUPERVISI
•
1.
Pengetahuan
•
2. Kompetensi Entrepreneurial
•
3.Kompetensi Intelektual
•
4. Kemampuan Sosioemosional
•
5. Kemampuan Berinteraksi
Tugas dan Tanggung jawab
•
1. Merencanakan tugas sehari-hari
•
2. Menggunakan kewenanggan dengan
SUPERVISI KEPERAWATAN
•
1, Kepala Ruangan
•
2. Pengawas Keperawatan
•
3 Kepala Seksi
•
4. Kepala Bidang
Sistem Yang Mendukung Penerapan
Supervisi
:
•
Preceptroship
Instruktur Klinik
TEKHNIK SUPERVISI
KEPERAWATAN
Proses supervisi praktek
Keperawatan :
1.
Standar Keperawatan sebagai
acuan.
2.
Fakta pelaksanaan sebagai
pembanding tercapainya tujuan.
3.
Tindak lanjut kualitas perlu
AREA YANG DISUPERVISI
1. Pengetahuan dan pengertian tentang
tugas yang akan dilaksanakan.
2. Ketrampilan yang dilakukan sesuai
standar
CARA MELAKUKAN
SUPERVISI
1.
Langsung
Supervisi dilakukan langsung pada
kegiatan yang sedang berlangsung dan
Supervisor terlibat dalam kegiatan.
Pengarahan yang efektif :
Pengarahan harus lengkap.
Mudah dipahami.
Menggunakan kata-kata yang tepat.
Berbicara dengan jelas.
Berikan asuhan yang logis.
Hindari memberikan banyak arahan pd
suatu saat.
Pastikan arahan dipahami.
Pastikan arahan dilaksanakan perlu
Lanjutan Cara Melakukan
Supervisi
2.
Tidak Langsung
Supervisi melalui laporan tertulis
atau lisan , mungkin terjadi
kesenjangan fakta, tetapi umpan
balik diberikan secara tertulis
Cara memberikan Umpan Balik
23
PENERAPAN
1.
Dilakukan secara optimal untuk menjamin pelayanan
sesuai dg standar mutu profesional
2. Dilaksanakan secara berjenjang
*Karu : Manajerial dan kemampuan as. keperawatan.
*Katim: Pengelolaan di timnya dan asuhan keperawatan
*Perawat Pelaksana : Kemampuan melaksanakan askep
3. Disesuaikan dengan Uraian Tugas
Gaya Kepemimpinan
Supervisor
1. Gaya Partisipatif
Mengikut sertakan bawahan dalam pemecahan masalah&pengambilan keputusan.
Bawahan mampu melakukan tapi tdk mau.
2. Gaya Konsultasi
Memberikan banyak arahan&mengambi kepts. Bawahan tidak mamapu tapi mau mengerjakan 3. Gaya Instruksi
Hanya memberikan pengarahan .
Bawahan tidak mampu dan tidak mau. 4. Gaya Delegasi atau gaya bebas.
Supervisor dan bawahan hanya mendiskusikan batasan masalah bersama hingga tercapai
kesepakatan.
Pengambilan keputusan diserahkan pada bawahan . Tepat untuk bawahan yang mampu Dan mau
EVALUASI AKTIVITAS
SUPERVISI
1. Disusun secara terjadwal
2. Semua Staf
mengetahui jadwal supervisi
3. Materi supervisi dipahami oleh
supervisor dan staf 4. Supervisor
mengorientasikan materi supervisi kepada staf yg disupervisi
5. Supervisor mengkaji kinerja sesuai dg
materi supervisi
6. Supervisor
mengidentifkasi
pencapaian staf dan
memberi reinforcement. 7. Mengidentifkasi aspek
kinerja yang perlu ditingkatkan
8. Memberikan solusi dan
role model bagaimana meningkatkan kinerja
9. Menjelaskan tindak lanjut 10. Memberikan
reinforcement terhadap pencapaian
JARDAWAL SUPERVISI
RUANG ..
No Wakt
u Supervisor Yang disupervisi Materi Supervisi
1
26-7-10 Kepala Bidang Kepala Ruangan Perencanan Ruang MPKP
2
27-7-10 Kepala Bidang Kepala Ruangan Pengorganisasian Ruang MPKP 3 2-8-10 Kepala Ruangan Ketua Tim I Memimpin Pre
Conference
4
11-8-10 Kepala Ruangan Ketua Tim II Melakukan Supervisi Asuhan Keperawatan masalah Pola Nafas Tidak Efektif
5
28-7-10 Ketua Tim Perawat Pelaksana (Martini)
Asuhan Keperawatan dg Masalah Cairan
6
30-7-10
Ketua Tim Perawat
Pelaksana (Amir)
MATERI SUPERVISI DI
RUANG MPKP
N
o Kegiatan Kepala Ruang Ketua Tim PelaksanaPerawat
I Management
Approach
A. Perencanaan 1 Visi
2 Misi V
3 Filosofi V
4 Kebijakan V
5 Rencana Jangka Pendek V
B. Pengorganisasian V
1 Struktur Organisasi V
2 Jadwal Dinas V
MATERI SUPERVISI DI
RUANG MPKP
N
o 5Kegiatan Kepala Ruang Ketua Tim PelaksanaPerawat
I Management
Approach C. Pengarahan
1 Operan V
2 Pre Conference V V
3 Post Conference V V
4 Iklim Motivasi V
5 Pendelegasian V
6 Supervisi V V
D. Pengawasan V
1 Indikator Mutu V
2 Audit Dokumen V
3 Survey Kepuasan V
4 Survey Masalah
MATERI SUPERVISI DI
RUANG MPKP
N
o Kegiatan Kepala Ruang Ketua Tim PelaksanaPerawat
II Compensatory Reward
1 Rekrutmen V
2 Seleksi V
3 Kontrak Kerja V
4 Orientasi V
5 Penilaian Kinerja V
6 Pengembangan Staf V
III Profesional Relationship V
1 Rapat Keperawatan V
2 Konferensi Kasus V V
3 Rapat Tim Kesehatan V V
MATERI SUPERVISI DI
RUANG MPKP
N
o Kegiatan Kepala Ruang Ketua Tim PelaksanaPerawat
IV Patient Care Dilevery
1 Hipertermi V V V
2 Cairan V V V
3 Nyeri V V V
4 Nutrisi V V V
5 Pola Nafas Tidak ,Efektif V V V
6 Bersihan Jalan Nafas V V V
7 Gangguan Pertukaran Gas V V V
8 Keterbatasan Aktivitas V V V
9 Intoleransi V V V
1 0
Kecemasan V V V
1 1
Koping V V V
1 2