• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORDA - Jurnal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FORDA - Jurnal"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar (Figure) 1.  Lokasi penelitian (sampling sebaran tipe kerusakan hutan) di Taman Nasional Gunung Ciremai (Research location (sampling distribution of forest degradation types) of Mt
Tabel (Table) 1. Metode pengumpulan dan analisis data (Method of data collection and analyses)
Gambar (Figure) 2. Empat tipe degradasi ekosistem di Taman Nasional Gunung Ciremai: (1) kawasan yang dirambah, (2) kawasan PHBM yang tidak sesuai, (3) kawasan hutan yang terbakar, dan (4) bangunan liar di hutan wisata (Four types degradation of ecosystem in Mount Ci-remai National Park: (1) encroached area, (2) unproper PHBM area, (3)burnt forest, (4) illegal housing in tourism forest)
Tabel (Table) 3. Sepuluh jenis pohon asli paling dominan di Taman Nasional Gunung Ciremai pada keting-gian <500 m dpl (Top ten of dominant indigenuous tree species of Mount Ciremai National Park on elevation <500 m)*
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Salah satu upaya yang da- pat dilakukan adalah dengan mengem- bangkan pohon penghasil gaharu dalam bentuk hutan tanaman, oleh karena itu parameter ekosistem

Salah satu upaya pemerintah mengatasi kerusakan hutan dan lahan kritis adalah melaksanakan program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan). Secara keseluruhan

Perjanjian kesepakatan kemitraan pengelola- an hutan rakyat di Kabupaten Garut dan Kabupa- ten Tasikmalaya dibuat dengan perjanjian formal, akan tetapi terjadi ketidakseimbangan

Untuk interpretasi foto digital, karena adanya lubang bekas tali di tengah contoh uji untuk merangkai kayu, maka perhitungan persentase kerusakan dilakukan dengan

Hasil pengamatan habitat, di TN Merbabu terdapat hutan alam dan hutan tanaman pinus, puspa, akasia maupun bekas kebakaran dengan keragaman jenis vegetasi s angat

Pengaruh perubahan habitat dari tipe pantai menuju hutan primer yaitu munculnya habitat hutan peralihan yang diduga menyebabkan kondisi beragamnya spesies avifauna, meskipun

Permudaan tingkat pancang pada hutan bekas tebangan satu tahun dengan hutan yang belum ditebang memiliki kemiripan komposisi jenis yang tinggi dengan nilai indeks kesamaan

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tegakan hutan bekas tebangan memiliki struktur umum tegakan hutan alam dengan bentuk kurva “j” terbalik, dengan jumlah pohon terbanyak berada