Metode
pengukuran tebal endapan gambut
1 Ruang lingkup
Metode ini mencakup cara pengukuran dengan menggunakan teknik pemetaan stang baja untuk memperkirakan tebal endapan gambut dipermukaan yang menutupi tanah mineral atau lapisan batuan dasar. Hasil pengukuran ini dapat digunakan untuk maksud energi, hortikultura atau geoteknik.
2 Acuan normatif
3 Pengertian
Pengertian yang dipakai adalah sebagai berikut:
3.1 gambut
bahan organik yang terbentuk secara alami, terutama berasal dari material tanaman
3.2 zona kontak
zona peralihan antara lapisan gambut dengan lapisan tanah mineral, lempung, napal lunak atau lapisan batuan dasar.
4 Ketentuan 4.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan sebagai berikut: 1) Stang baja beruas.
Stang baja beruas berupa stang baja yang berdiameter 9,5 + 1,0 mm dan panjang 1,0 m atau 1,2 m yang dapat disambung dan diberi tanda setiap 200 mm melingkar untuk memudahkan memperkirakan kedalaman. Stang bagian ujung atas dilengkapi dengan stang datar untuk memudahkan penetrasi dan penarikan kembali. Cincin dengan ulir pendek dipasang di bagian ujung stang bawah.
2) Alat pengambil contoh jenis piston
Pengambilan contoh dilakukan dengan alat pengambil contoh tipe piston atau yang serupa, kepala piston dipasang pada ujung stang bawah.
4.2 Kegunaan
Tebal endapan gambut ditentukan dengan mengukur panjang stang yang masuk kedalam endapan gambut setelah tahanan penetrasi stang meningkat tajam.
4.3 Pembatasan
1) pengambilan contoh di sekitar peralihan antara gambut ke tanah mineral diperlukan untuk memastikan interpretasi perubahan material berdasarkan tahanan stang; 2) bila daerah peralihan antara gambut dan tanah mineral cukup tebal atau gambut
menutupi lempung atau napal lunak, maka diperlukan pengambilan contoh uji disekitar zona peralihan dan pengujian lebih lanjut;
3) kerapatan pengambilan contoh tanah sangat tergantung pada keadaan detail fisik dari endapan;
4) penetrasi stang dapat tertahan oleh potongan-potongan kayu di dalam endapan gambut, data harus diuji dan diperiksa ulang jika diperkirakan hal ini terjadi;
5) stang yang tipis dan lentur akan membatasi kedalaman penetrasi dan pengambilan contoh.
5 Cara pelaksanaan
Urutan pengukuran tebal endapan gambut adalah sebagai berikut : 1) letakkan rangkaian stang secara vertikal di atas gambut;
2) tekan rangkaian stang dengan cara didorong atau diputar dan tambahkan bagian-bagian stang sesuai dengan keperluan;
3) ukur tebal gambut pada saat tahanan terhadap penetrasi stang meningkat dengan tajam, atau saat terasa gesekan antara stang dengan lapisan tanah yang mendasarinya, khususnya jika lapisan tersebut pasir;
4) tarik rangkaian stang tersebut dan pastikan perubahan tahanan dengan adanya material pada ujung stang;
5) catat posisi lateral lokasi pengukuran secara tepat;
6) ulangi langkah 1) sampai 5) jika dianggap perlu untuk menentukan ketebalan dan penyebaran gambut secara lateral;
7) ambil contoh gambut dan tanah mineral-gambut di zona kontak, pada lokasi-lokasi tertentu; jika alat pengambil contoh jenis piston digunakan pada stang bawah, maka kepalanya di dorong ke bawah sampai tahanannya cukup, stang tersebut ditarik sampai bagian inti terbawa di dalam silinder dan selanjutnya sedikit ditekan guna mengeluarkan material mineral.
6 Pelaporan
Laporan harus mencakup informasi-informasi spesifik berikut: 1) nama dan lokasi proyek, nama-nama dari bagian lapangan;
2) peta lokasi penetrasi atau pengambilan contoh; jika memungkinkan, perlihatkan elevasi permukaan tanah dan elevasi permukaan air;
3) tabel kedalaman gambut yang mencantumkan lokasi pengambilan contoh dan keterangan apakah kedalaman dan pengambilan contoh dilakukan dengan cara penetrasi atau dengan cara lain;
4) deskripsi contoh-contoh yang diambil, berikut lokasi-lokasinya; 5) data pengujian dari contoh-contoh yang diambil;
Lampiran A Daftar istilah
ketahanan : resistance penetrasi : penetration piston : piston stang : rod lempung : clay cincin : ring ulir : thread beruas : graduated
Lampiran B Contoh Formulir
Laporan estimasi ketebalan gambut
Proyek :
Lokasi :
Alat :
No. titik :
El. Muka tanah :
El. Muka air :
Juru ukur :
Tanggal pengukuran :
Kedalaman (m)
Simbol Deskripsi Keterangan
Penanggung Jawab
(………..)
………, ……….…, 19…..
Pelaksana
Lampiran C
Daftar nama dan lembaga
1). Pemrakarsa
Pusat Litbang Pengairan, Badan Litbang PU
2). Penyusun
Nama Lembaga
Ir. Gunawan, MS. Pusat Litbang Pengairan Ir. Sutjipto Pusat Litbang Pengairan Bambang Supartanto, ME. Pusat Litbang Pengairan
3). Susunan panitia tetap standardisasi
Jabatan Ex-officio Nama
Ketua Kepala Badan Litbang PU Ir. J. Hendro Moeljono Sekretaris Sekretaris Badan Litbang PU Drs. Zulkarnaen Aksa Anggota Direktur Bintek Ditjen Pengairan Ir. M. Napitupulu, Dipl. HE Anggota Direktur Bintek Ditjen Bina Marga Ir. Mohamad Anas Aly Anggota Direktur Bintek Ditjen Cipta Karya Ir. Hari Sidharta, Dipl. HE Anggota Kepala Pusat Litbang Pengairan Dr. Ir. Badruddin Machbub Anggota Kepala Pusat Litbang Jalan DR. Ir. Patana Rantetoding Anggota Kepala Pusat Litbang Pemukiman Ir. Sutikni Utoro
Anggota Kepala Biro Hukum Dep. PU Wibisono Setiowibowo, M.Sc Anggota Kepala Biro Bina Sarana
Perusahaan
Drs. Moh Charis
Daftar isi
Hal.
1 Deskripsi 1
1.1. Ruang lingkup 1
1.2. Acuan 1
1.3. Pengertian 1
2 Ketentuan 1
2.1. Peralatan 1
2.2. Kegunaan 2
3 Cara pelaksanaan 2
4 Pelaporan 3
DAFTAR PADANAN
1994. American Society Testing and Materials,
Standard Practice for Estimating Peat Deposit Thickness, ASTM D 4544-86 (Reapproved 1990)
STANDAR
METODE
PENGUKURAN TEBAL ENDAPAN GAMBUT
DAFTAR PADANAN
American Society for Testing and Materials, Standard Practice for Estimating Peat Deposit Thickness. ASTM,D 4544 -86 (Reapproved 1990)
DAFTAR ISI
Hal.
BAB I. DESKRIPSI 1
1.1 Ruang Lingkup 1
1.2 Pengertian 1
BAB II. KETENTUAN 2
2.1 Peralatan 2
2.2 Penentuan Tebal Endapan Gambut 2
BAB III. CARA PELAKSANAAN 4
BAB IV. LAPORAN UJI 5
LAMPIRAN A. DAFTAR ISTILAH 6
LAMPIRAN B. Laporan Estimasi Ketebalan Gambut 7