• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN D (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN D (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN 1.. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan yang dominan dalam suatu perusahaan adalah pencapaian laba yang semaksimal mungkin. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan meliputi upaya

peningkatan kinerja dalam perusahaan, melakukan kerjasama antar pihak eksternal, dan meningkatkan kualitas diri dalam perusahaan. Dalam upaya untuk meningkatkan pemilihan dan penetapan sebuah keputusan bisnis mencangkup aspek-aspek

perilaku oleh pengambil keputusan. Hal ini ditafsirkan , apa yang bisa terjadi jika pelaksanaan sistem informasi akuntansi tidak dapat memahami dan tidak

mempunyai motivasi kerja yang diinginkan dalam perusahaan. Tidak hanya laporan keuangan tidak menjadi andal sebagai input dalam proses pengambilan keputusan, namun dapat berpotensi menjadi bias dalam kontribusi evaluasi kinerja terhadap unit maupun individu yang terkait dalam suatu operasi di dalam lingkungan bisnis. Dapat disimpulkan, hal yang dapat dilakukan supaya tujuan perusahaan dapat tercapai yaitu dengan peranan sumber daya manusia yang potensial merupakan topic penting dalam kelangsungan hidup perusahaan. Karena jika tidak ada sumber daya yang potensial, perusahaan tidak dapat menuju kearah yang lebih baik dan dan memiliki kinerja perusahaan yang optimal.

Kinerja adalah suatu hasil yang harus diketahui dan dapat dikonfirmasikan kepada pihak-pihak tertentu dalam mengetahui takaran pencapaian target dalam instansi yg dikaitkan dengan visi dan misi dalam organisasi atau perusahaan dan dapat mengetahui segala dampat positif dan negatif segala kebijakan operasional .

SPM merupakan kontrol terhadap keberhasilan strategi didalam perusahaan. Setiap strategi membutuhkan adanya SPM yang digunakan dalam menghindarkan perusahaan mengalami kegagalan dan kerugian, oleh karena itu fungsi SPM sangat berperan penting dalam kinerja di perusahaan. Dengan adanya SPM dapat

(2)

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan tersebut, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap kinerja perusahaan konstruksi yang terdapat di kota Surakarta?

2. Bagaimanakah implementasi manajemen kualitas berpengaruh terhadap kinerja perusahaan konstruksi yang terdapat di Surakarta?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan bukti yang empiris mengenai beberapa hal meliputi :

1. Untuk mendapatkan bukti yang empiris tentang pengaruh yang signifikan antara sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja perusahaan.

2. Untuk mendapatkan bukti yang empiris tentang pengaruh yang signifikan antara implementasi manajemen kualitas terhadap kinerja perusahaan.

2.. TELAAH LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. KAJIAN TEORI

Pembahasan konsep Manajemen:

Secara umum pengertian Manajemen adalah sebuah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap suatu usaha-usaha bagi anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan sebelumnya.

Manajemen memiliki kegiatan memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan, dan mengembangkan.

Dalam teorinya, terdapat 5 fungsi utama manajemen meliputi :

1. Planning

Planning merupakan cara perusahaaan dalam menetapkan tujuan yang diinginkan dan menyusun rencana strategi dalam mencapai tujuan tersebut.

2. Organizing

Organizing merupakan proses pengelompokan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer .

(3)

Staffing Kepegawaian merupakan proses dalam menempatkan orang-orang yang tepat dalam berbagai pekerjaan sehingga dapat menciptakan keberhasilan maupun kegagalan didalam organisasi.

4. Pengawasan

Pengawasan merupakan sebuah evaluasi pelaksanaan kerja dan cara memperbaiki yang sedang dikerjakan untuk menjamin terlaksananya pencapaian tujuan.

Sistem Pengendalian Manajemen Pengertian :

Sistem pengendalian Internal adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengimplementasikan strategi yang berfungsi untuk memotivasi para anggota-anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi. Di sebuah sistem memerlukan adanya sebuah pengendalian , gunanya ialah agar sistem tersebuat dapat berjalan lancar selaras dengan tujuan.

Unsur-unsur dalam sistem pengendalian manajemen meliputi : 1. Detektor

2. Selector 3. Efektor 4. Komunikator

Unsur-unsur ini saling berkaitan dan membentuk sistem dan proses kerja. Proses yang terjadi berawal ketika detector mencari informasi tentang aktifitas . Detektor ini dapat berupa sistem informasi baik formal maupun informasi informal, yang

menyediakan informasi kepada pimpinan mengenai aktifitas yang terjadi.

Kemudian setelah informasi diperoleh , aktifitas yang telah terekam didalamnya dibandingkan dengan standar atau sebagai acuan berupa criteria mengenai apa yang seharusnya dilaksanakan dan seberapa jauh yang perlu dibenahi.

Proses perbaikan selanjutnya dilaksanakan oleh efektif , sehingga penyimpanan-penyimpanan diubah sehingga sesuai dengan keinginan . Pelaksanaan proses pengendalian manajemen terjadi secara dinamis dan berkelanjutan.

Proses Pengendalian Manajemen

(4)

Proses pengendalian manajemen formal meliputi : 1. Pemprograman (Programming)

Dalam tahap ini perusahaan dapat menentukaan segala program-program yang akan dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan dialokasikan dalam setiap program yang sudah ditentukan.

2. Penganggaran (Budgeting )

Dalam proses penganggaran ini proses direncanakan secara detail , dinyatakan dalam satuan moneter untuk satu periode tertentu, biasanya meliputi 1 tahun.

3. Operasi dan Akuntansi (Operating dan Accounting )

Dalam tahap penganggaran program dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan penerimaan – penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan pusat-pusat pertanggungjawabannya.

Penggolongan yang sesuai program digunakan sebagai dasar untuk pemprogram dimasa yang akan datang, sementara penggolongan yang sesuai dengan pusat tanggungjawab digunakan untuk mengukur kinerja manajemen.

4. Laporan dan Analisis (Reporting dan Analysis)

Pada tahap ini paling utama, karena sebagai penutup siklus proses pengendalian manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan.

Kinerja

Kinerja adalah hasil kerja dari tingkah laku (Amstrong, 1999:15).

Pengertian kinerja dikaitkan dengan hasil kerja dan tingkah laku. Sebagai tingkah laku , kinerja merupakan aktifitas manusia yang diarahkan pada pelaksanaan tugas organisasi yang dibebankan padanya.

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja yaitu : 1. Efektifitas dan Efisiensi

(5)

Otoritas adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi dengan anggota organisasi lainnya untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya (Prawirosentono, 1999:27).

3. Disiplin

Disiplin adalah ketaatan pada hokum dan aturan yang berlaku.

(Prawirosentono,1999:27). Disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja.

4. Inisiatif

Inisiatif merupakan berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang sesuai dengan tujuan organisasi.

Indikator Kerja Karyawan

Secara individual terdapat 6 indikator untuk mengukur kinerja karyawan (Robbins,2006:260) yaitu :

1. Kualitas

Kualitas kerja karyawan dapat diukur dengan asumsi kerja terhadap ketrampilan dan kemapuan sehingga menghasilkan kinerja yang baik.

2. Kuantitas

Kuantitas adalah sebuah jumlah yang dihasilkan dari aktifitas kerja karyawan. 3. Ketepatan Waktu

Merupakan tingkatan kegiatan kerja karyawan yang sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan.

4. Efektifitas

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya meliputi bahan baku,tenaga,uang dan teknologi untuk memaksimalkan hasil setiap unit.

5. Kemandirian

Merupakan suatu tingkat seorang karyawan yang memiliki komitmen kerja dan sikap tanggung jawab terhadap organisasi/perusahaan ia bekerja.

Manfaat bagi Perusahaan

(6)

b Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang dilakukan oleh masing-masing karyawan.

c Meningkatkan kualitas komunikasi.

d Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan.

e Meningkatkan harmonisasi dalam pencapaian tujuan perusahaan .

f Peningkatan segi pengawasan dalam kegiatan yang dilakukan setiap karyawan . g Harapan dan pandangan jangka panjang yang dapat dikembangkan.

h Untuk mengenali lebih detail pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan. i Kemampuan untuk mengenali setiap permasalahan.

j Sebagai sarana untuk penyampaian pesan karyawan. k Budaya perusahaan menjadi mapan.

l Karyawan yang potensial dan memungkinkan untuk untuk menjadi pimpinan perusahaan dapat dipromosikan lebih mudah.

m Jika penilaian kinerja tersebut telah melembaga dan keuntungan yang diperoleh perusahaan menjadi lebih besar, penilaian kinerja akan menjadi salah satu sarana paling utama dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

B. HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

I. Hubungan antara Sistem Pengendalian Manajemen dengan Kinerja Perusahaan Kinerja adalah gambaran dalam mengukur keberhasilan dan kegagalan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam pencapaian tujuannya.

Pengukuran Kinerja adalah penilaian kerja , bisa dalam bentuk financial maupun non financial dan merupakan hal yang pokok dan penting didalam Sistem Pengendalian Manajemen.

Pengendalian Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh manajemen suatu organisasi untuk menjamin sumber daya yang diperoleh dan digunakan secara efektif dan efesien dalam usaha mencapai tujuan dalam perusahaan . (Tatikondadan dan Tatikonda,1998).

Sistem Pengendalian Manajemen merupakan mekanisme formal ataupun informal yang dibentuk untuk menciptakan kondisi dalam peningkatan peluang output yang diinginkan dan tujuan dalam perusahaan.

II. Hubungan Antara Manajemen Kualitas dengan Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan dapat dipengaruhi manajemen kualitas .

(7)

Smith dan Lewis (1997) menjelaskan keefektifan Manajemen Kualitas didasarkan pada 4 prinsip yaitu : 1. Kepuasan pelanggan, 2. Perbaikan berkelanjutan, 3. Menyatakan dengan fakta, 4. Dan Menghargai Karyawan.

Maksudnya adalah Manajemen Kualitas dapat meningkatkan keterlibatan organisasi dalam meningkatkan kualitas secara continue. Ini bertanggungjawab untuk memprediksi sesuatu hal yang tidak sesuai dengan pengendalian mutu, oleh sebab itu berakibat pada pekerja yg lebih bertanggungjawab dalam pengendalian mutu dan untuk menghentikan produksi yg terjadi dalam proses produksi tersebut. Kinerja Perusahaan akan berjalan secara optimal apabila manajemen kualitas diterapkan secara menyeluruh.

C. KERANGKA KONSEPTUAL

Berdasarkan pada latar belakang serta kajian teori yang telah dijabarkan diatas, dapat dijelaskan bahwa dalam meningkatkan kinerja perusahaan , diperlukan suatu sistem pengendalian manajemen yang ungul dan pengimplementasian manajemenn kualitas yang dapat sesuai dengan keperluan dalam perusahaan.

Oleh sebab itu, perlu untuk dikaji baraimanakah pengaruh penerapan sistem pengendalian manajemen dan pengimplementasian manajemen kualitas dengan kinerja perusahaan, terlebih perusahaan konstruksi dikota Surakarta . Dengan penelitian ini, akan Nampak bagaimanakah akibat yang ditimbulkan apabila SPM dan Manajemen Kualitas dapat mempengaruhi pencapaian kinerja perusahan dalam pencapaian tujuan keseluruhan organisasi.

Kerangka Konseptual yang berdasarkan pengembangan Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar Kerangka Konseptual

Sistem

Pengendalian Manajemen

Implementasi Manajemen Kualitas

(8)

D. HIPOTESIS

Berdasarkan rangkaian masalah, sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang sudah dijabarkan diatas yang berfokus kepada kajian teori dan kerangka konseptual ,maka dapat dirumuskan hasil hipotesis sebagai berikut :

H1 : Sistem Pengendalian Manajemen berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan.

H2 : Implementasi Manajemen Kualitas berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan.

3.. METODE PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Farmakologi dan Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta pada bulan Juli tahun 2019. Subjek penelitian berupa tikus putih

Ketiga, perusahaan yang bergerak di bidang keuangan seperti lembaga keuangan baik bank maupun nonbank (asuransi, reksadana, money changer dan yang lainnya). Sedangkan barang

Dari Spanyol Islamlah, Eropa banyak menimba ilmu, karena pada periode klasik, ketika Islam mencapai masa keemasannya, Spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang

Penghasilan komprehensif lain a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata      uang asing

Project team: Ronald Rael, Virginia San Fratello, Kent Wilson, Alex Schofield, Sofia Anastassiou, Yina Dong, Stephan Adams, Alex Niemeyer, Ari Oppenhiemer, Reem Makkawi, Steven

10/1998, Pasal 1 ayat 7 (1998:7) yang memberikan pengertian deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan

Untuk menyusun salary structure yang menarik dan kompetitif di luar perusahaan, maka perlu dilakukan salary survey untuk mengetahui harga pasar pada

Pengertian akademik berasal dari kata Yunani yakni academos sebuah taman umum di Athena. Academos sendiri adalah pahlawan legendaris Troya, kemudian oleh Socrates