PENGARUH INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARTS,
KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT, DAN KARAKTERISTIK
PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA
(Studi Kasus Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI)
Nama
: Fandy Pratama
NPM
: 22211680
Jurusan
: Akuntansi
LATAR BELAKANG
LABA
PERILAKU
OPORTUNIS
MANAJEMEN
LABA
KONFLIK
KEPENTINGAN
Menimbulkan Contohnya Disebabkan Upaya MengatasinyaLaporan Keuangan
Yang Berkualitas
MenghasilkanGood Corporate Governance
Pembentukan Komite Audit
KOREKSI STANDAR AKUNTANSI
Adopsi
International Financial
Reporting Standarts
RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :1. Apakah IFRS, karakteristik komite audit, dan karakteristis perusahaan secara parsial (individu) berpengaruh terhadap manajemen laba?
2. Apakah IFRS, karakteristik komite audit, dan karakteristis perusahaan secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap manajemen laba?
BATASAN MASALAH
Penulis membatasi ruang lingkup penelitian guna menghindari tidak terarahnya penelitian. Oleh karena itu, penulis hanya melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba. Faktor-faktor tersebut adalah konvergensi IFRS, karakteristik komite audit, dan karakteristis perusahaan. Objek penelitian ini adalah perusahaan sektor
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2014 yang mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit serta memiliki tahun tutup buku tanggal 31 Desember.
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan
yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh IFRS, karakteristik
komite audit, dan karakteristis perusahaan secara
parsial (individu)terhadap manajemen laba.
2. Untuk mengetahui pengaruh IFRS, karakteristik
komite audit, dan karakteristis perusahaan secara
simultan (bersama-sama) terhadap manajemen
laba.
KERANGKA PEMIKIRAN
Konvergensi IFRS
Ukuran Komite Audit
Frekuensi Rapat Komite Audit
Keahlian Komite Audit
Return On Assets
Leverage
Ukuran Perusahaan
MANAJEMEN
LABA
HIPOTESIS
H1 : Konvergensi IFRS berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. H2 : Ukuran komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. H3 : Frekuensi pertemuan komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
H4 : Keahlian komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba H5 : Return on Assets berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
H6 : Leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
H7 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. H8 : Konvergensi IFRS, jumlah komite audit, frekuensi pertemuan komite audit, keahlian komite audit, Return On Assets, leverage, dan ukuran perusahaan secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
OBJEK PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor
property dan real estate yang terdaftar BEI selama periode tahun 2010-2014, sedangkan pemilihan sampel dipilih dengan metode purposive sampling.
Keterangan Jumlah
1. Jumlah perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar
di BEI selama periode tahun 2010-2014 45 2. Perusahaan yang tidak mempublikasi laporan keuangan yang
telah diaudit dan annual report selama periode tahun 2010-2014 (7) 3. Perusahaan sektor properti dan real estate yang tidak memenuhi
kriteria sampel (11)
Jumlah Sampel Selama Satu Tahun 27
Dari hasil purposive sampling, didapat 27 perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini. Periode penelitian yang digunakan adalah 2010-2014 sehingga total seluruh sampel selama 5 tahun adalah 135 sampel.
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Indikator Inst Skala
Konvergensi IFRS
(X1) Menerapkan PSAK 13 dan 16 Revisi Tahun 2011 Tidak Menerapkan PSAK 13 dan 16 Revisi Tahun 2011 1 0 Dummy Jumlah Komite Audit
(X2) Proporsi jumlah keseluruhan anggota Komite Audit yang terdapat di perusahaan Rasio Frekuensi Rapat
Komite Audit (X3)
Minimal 4 kali pertemuan selama 1 periode Kurang dari 4 kali pertemuan selama 1 periode
1
0 Dummy Keahlian Komite
Audit (X4) Komite audit yang memiliki background akuntansi Keseluruhan jumlah anggota komite audit Rasio Size Perusahaan (X5) Ln Total Aktiva Rasio Leverage (X6) Total Hutang / Total Aktiva x 100% Rasio ROA (X7) Laba Bersih Seteleh Pajak / Total Aktiva x 100% Rasio Manajemen Laba (Y) Discretionary AccrualModel Jones Rasio
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
A. Hasil Uji Normalitas
Nilai sig. Kolmogorov-Smirnov adalah 0,200 lebih besar dari 0,05 (0,200 > 0,05). Pola pada Histogram seperti lonceng. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual dalam penelitian ini telah terdistribusi normal.
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
B. Hasil Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas diketahui bahwa semua variabel independen menunjukkan nilai VIF kurang dari 10 (VIF < 10) dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 (tolerance > 0,10), maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen dalam penelitian ini tidak terdapat gejala multikolinearitas
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
C. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan scatter plot,
dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar antara di bawah 0 sampai di atas 0 pada sumbu Y. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel bebas tidak terkena heteroskedastisitas
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
D. Hasil Uji Autokerelasi
Berdasarkan hasil uji autokorelasi diketahui nilai DW sebesar 1,935 kemudian nilai tabel durbin dengan α=5%, n=135, dan k=7, adalah nilai
durbin-lower dL sebesar 1.6114 dan durbin-upper dU sebesar 1.8290.
Nilai DW berada di daerah dU < dw < 4 – dU (1,8290 < 1,935 < 2,171) atau berada di area tidak terdapat autokerelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada variabel yang digunakan.
HASIL UJI HIPOTESIS
A. Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda diperoleh hasil persamaan model regresi linear sebagai berikut :
Y = 0,365 + 0,078 IFRS + (-0,037) UKUR + (-0,025) FREK + 0,001 KEAH + 0,008 ROA + (-0,002) LEV + (-0,016) SIZE + e
HASIL UJI HIPOTESIS
B. Hasil Uji t
Berdasarkan hasil uji t variabel IFRS, ROA, dan LEV memiliki nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel dan memiliki nilai signifikan kurang dari 0,05. Sehingga variabel IFRS, ROA, dan LEV secara parsial berpengaruh terhadap manajemen laba, sedangkan variabel UKUR, FREK, KEAH, dan SIZE secara parsial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Berpengaruh Jika : a) t hitung > t tabel b) Nilai Sig < 0,05 Nilai t tabel untuk (df = 0,05 ; 127) adalah 1,978
HASIL UJI HIPOTESIS
C. Hasil Uji F
D. Hasil Uji Adjusted R2
Diketahui nilai f hitung lebih besar dari f tabel (Nilai F tabel df (8-1) ; (135-8) adalah 2,082) dan nilai signifikan kurang dari 0,05. Sehingga variabel IFRS, UKUR, FREK, KEAH, ROA, LEV, dan SIZE
secara simultan berpengaruh
terhadap manajemen laba.
Nilai Adjusted R2 sebesar 0,157 atau 15,7% artinya pengaruh yang diberikan oleh variabel IFRS, UKUR, FREK, KEAH, ROA, LEV, dan SIZE terhadap manajemen laba adalah sebesar 15,7% dan sisanya 84,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN
Rangkuman Hasil Penelitian
Variabel Independen
(X)
Variabel Dependen (Y) / Manajemen Laba Hasil Uji t
hitung tabel Keputusan Hasil
IFRS 2,180 > 1,978 Terima H1 Berpengaruh Positif UKUR -0,471 < 1,978 Tolak H2 Tidak Berpengaruh
FREK -0,522 < 1,978 Tolak H3 Tidak Berpengaruh KEAH 1,521 < 1,978 Tolak H4 Tidak Berpengaruh ROA 2,014 > 1,978 Terima H5 Berpengaruh Positif
LEV -2,056 > 1,978 Terima H6 Berpengaruh Negatif SIZE -1,258 < 1,978 Tolak H7 Tidak Berpengaruh
SIMULTAN Hasil Uji F
ANALISIS
Penerapan IFRS di negara maju belum tentu berhasil jika diterapkan di Indonesia. Selain itu penerapan IFRS masih baru dan belum sepenuhnya diterapkan, sehingga belum terlihat manfaat dan efektifitasnya.
KONVERGENSI
IFRS
UKURAN KOMITE
AUDIT
Komite audit dibentuk sebatas pemenuhan regulasi sehingga peran Komite Audit kurang efektif. Komite audit dengan jumlah yang kecil tidak dapat medeteksi kesalahan maupun kecurangan yang dilakukan manajer.
FREKUENSI RAPAT
KOMITE AUDIT
Rapat komite audit hanya bersifat mandatory terhadap peraturan menyebabkan komite audit belum melakukan tugas dan tanggung jawab secara maksimal sehingga fungsi dan perannya tidak efektif.
Tidak jelasnya spesifikasi mengenai keahlian akuntansi seperti apa yang dibutuhkan anggota komite audit menyebabkan komite audit tidak dapat medeteksi kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen.
KEAHLIAN KEUANGAN KOMITE AUDIT
ANALISIS
RETURN ON
ASSETS
Dalam teori akuntansi positif mengenai rencana bonus, manajer memilih dan menggunakan metode akuntansi yang membuat laba yang dilaporkan lebih tinggi. Selain itu perusahaan melakukan manajemen laba untuk menghindari fluktuatif perubahan laba yang besar.
LEVERAGE
Rasio leverage yang tinggi menyebabkan perusahaan dimonitoring lebih ketat oleh debtholder. Monitoring
yang ketat tersebut, mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas dari laporan keuangan.
UKURAN
PERUSAHAAN
Perusahaan besar cenderung lebih ketat dalam hal
monitoring kinerja dan kualitas laporan keuangan agar bebas dari praktik manajemen laba. Selain itu manajer dalam melakukan praktik manajemen laba memiliki kepentingan pribadi yang berbeda-beda tanpa melihat ukuran perusahaan mereka.