• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN REDAKSI JURNAL ILMIAH DESAIN & KONTRUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN REDAKSI JURNAL ILMIAH DESAIN & KONTRUKSI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DEWAN REDAKSI JURNAL ILMIAH DESAIN & KONTRUKSI

Penanggung Jawab

Prof. Dr. E.S. Margianti, S.E., M.M. Prof. Suryadi Harmanto, SSi., M.M.S.I. Drs. Agus Sumin, M.M.S.I.

Dewan Editor Dr. Ahmad Sabri Dr. Nola Marina

Mitra Bebestari

Prof. Ir. Iwan K. Hadihardaja, M.Sc., PhD. (Institute Teknologi Bandung) Prof. Dr. Ing. Ir. Gagoek Hardiman (Universitas Diponegoro)

Dr. Ing. Dalhar Susanto (Universitas Indonesia)

Dr. Ing. Jack Widjajakusuma (Universitas Pelita Harapan) Dr. Raziq Hasan (Universitas Gunadarma)

Dr. Heri Suprapto (Universitas Gunadarma) Dr. Wulan Busono (Universitas Gunadarma) Dr. Arief Rahman (Universitas Gunadarma) Dr. Ruswandi Tahir (Universitas Gunadarma)

Sekretariat Redaksi Universitas Gunadarma

Jalan Margonda Raya No. 100 Depok 16424 Phone : (021) 78881112 ext 516.

(3)

JURNAL ILMIAH

DESAIN KONSTRUKSI

NOMOR 1, VOLUME 16, JUNI 2017

DAFTAR ISI

PEMODELAN MANAJEMEN TOWER CRANE JENIS FREE STANDING CRANE TERHADAP KINERJA WAKTU PROYEK

Andi Asnur Pranata 1

ANALISIS PENGELOLAAN RISIKO KUALITAS PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG TINGGI (STUDI KASUS : APARTEMEN DI JAKARTA DAN DEPOK)

Calvin Syatauw 10

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN RUMAH TANGGA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KAHURIPAN CABANG PELAYANAN VI CIOMAS

Kartini Halie, Haryono Putro 21

ANALISIS ANTRIAN DAN TUNDAAN AKIBAT LAMPU LALU LINTAS DAN PENUTUPAN PINTU PERLINTASAN KERETA API MENGGUNAKAN METODE ANTRIAN

DETERMINISTIK (STUDI KASUS: PERLINTASAN KERETA API TANJUNG BARAT JAKARTA SELATAN)

Neneng Winarsih, Nahdalina 32

PEMILIHAN PENANGANAN GANGGUAN OPERASIONAL KRL JABODETABEK MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Wike Wedya Lastin, Nahdalina 46

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN METODE KESETIMBANGAN BATAS (LIMIT EQUILIBRIUM) DAN ELEMEN HINGGA (FINITE ELEMENT)

NuryantoSri , Wulandari 55

PERBANDINGAN METODE PREDIKSI PENYELESAIAN PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT DAN EARNED SCHEDULE

Elsa Oktavitri, Andi Tenrisukki Tenriajeng 67

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT KAWAT BENDRAT DAN SERAT IJUK PADA BETON K-225 TERHADAP KUAT GESER

Hekmatyar Aslamthu Haq, Relly Andayani 76

ANALISIS KEBERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN – LEBAK BULUS)

Nincy Ayu Lestari , Nahdalina 83

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INFRASTRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

Uppit Yuliani 92

EFEKTIFITAS DRAINASE RAMAH LINGKUNGAN DALAM MEREDUKSI GENANGAN PADA KAWASAN PERUMAHAN (CIAMPEA KABUPATEN BOGOR)

Edy Sutomo 101

(4)

Pranata, Pemodelan Manajemen ... 1

PEMODELAN MANAJEMEN TOWER CRANE JENIS FREE STANDING CRANE TERHADAP KINERJA WAKTU PROYEK

Andi Asnur Pranata

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma andiasnursipil@gmail.com

Abstrak

Dengan semakin ketatnya persaingan antar kontraktor, maka manajemen peralatan khususnya tower crane seharusnya dilaksanakan dengan sebaik mungkin dengan harapan bila pelaksanaannya dilakukan secara efisien dan efektif maka kinerja waktu proyek dapat dikendalikan secara baik. Dari pengamatan beberapa perusahaan kontraktor di Tanggerang, Jakarta, Bogor, dan Depok, perhatian terhadap manajemen tower crane cukup besar akan tetapi tanggung jawab pelaksanaannya terpecah – pecah pada departemen atau divisi yang berbeda – beda, sehingga meskipun dalam pelaksanaan proyek diadakan diskusi – pelaksanaan manajemen tower crane ini menjadi kurang efisien. Usaha untuk mengintegrasikan manajemen tower crane memerlukan suatu penelitiaan yang dapat mecari faktor – faktor manajemen tower crane yang memepengaruhi kinerja waktu proyek. Maka dari itu, tujuan dari penulisan tesis ini adalah mencari faktor – faktor yang paling berpengaruh dalam manajemen tower crane terhadap kinerja waktu pada pelaksanaan proyek konstruksi.Manajemen tower crane yang diamati meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari operasi serta pemeliharaan tower crane yang diterapkan pada proyek – proyek gedung tersebut. Proyek yang diteliti/dijadikan sampel adalah proyek – proyek gedung bertingkat yang proses pembangunannya menggunakan tower crane jenis free standing crane. Dari hasil penelitian ini, ditemukan faktor – faktormanajemen tower crane yang perlu dilakukan perhatian khusus yaitu kebebasan ruang sehubungan pelaksanaan ereksi tower crane, ruang bebas penempatan posisi penyiapan material dalam proyek, persentase material yang diangkat dengan tower crane, berat maksimal dari obyek angkat yang paling dilayani tower crane, tingkat kelengkapan prosedur pemeliharaan tower crane, tingkat keteraturan pemeliharaan tower crane saat pelaksanaan proyek, sudut swing tower crane saat proses pengangkatan, jumlah jam kerja per hari untuk pengoperasian tower crane. Dengan memberikan perhatian khusus terhadap faktor – faktor tersebut, maka manajementower crane akan berjalan dengan baik.

Kata Kunci : Manajemen Tower Crane, Operasi Tower Crane, Pemeliharaan Tower Crane

TOWER CRANE MANAGEMENT MODELING OF FREE STANDING CRANE TYPE TOWARD PROJECT TIME PERFORMANCE

Abstract

The increase of competitiveness among contractors, makes equipment management especially tower crane must be conduct efficiently and effectively in order to control the project time performance runs well. From the observation to several contractors in Tangerang, Jakarta, Bogor and Depok, it shows an attention to the tower crane management but the responsibility in the performance is divided into departments or different divisions. It makes in an unefficient circumstance. The effort to intergrate tower crane management requires research concerning factors that influenced the project time

(5)

2 Jurnal Desain Konstruksi Volume 16 No.1, Juni 2017

performance. Therefore, the aim of this thesis is to found influence factors in tower crane management toward construction project time performance. The observed tower crane management included the planning stage, performing, and controlling of the operation, and the implementation of tower crane maintenance. Projects that become object sample are building projects, which use tower crane type free standing. The research result showed factors that management tower crane should conduct is by giving spatial space related to the erection of tower crane, space for the project material preparation, the percentage of the material that being lifted by tower crane, maximum weight of the object that tower crane lifted, the completeness of the tower crane maintenance procedure, the regularity level of the tower crane maintenance during the projects, swing angle of the tower crane during lifting process, daily work hours of the tower crane operation. By giving special attention toward those factor, the tower crane management will runs well.

Keywords : Tower Crane Management, Operation Tower Crane, Tower Crane Maintenance

PENDAHULUAN

Kebanyakan perusahaan konstruksi saat ini menganggap keberhasilan dalam penggunaan alat hanya terletak pada saat operasi alat saja. Namun, operasional alat yang baik adalah meliputi instalasi, operasi, isnpeksi, dan pemeliharaan.

Tower Crane merupakan jenis

excavator yang diberi suatu attachment

yang berupa boom, dengan bantuan kabel baja kemudian digerakkan dengan gene-rator alat ini dapat mengangkat atau memindahkan material dari elevasi ren-dah ke elevasi yang lebih tinggi demikian

juga sebaliknya. Pada saat tertentu alat ini digunakan untuk memindahkan material dari truk ke barak kerja. [14]

Free standing craneberdiri di atas pondasi yang khusus dipersiapkan untuk alat tersebut. Jika crane harus mencapai ketinggian yang besar maka kadang – kadang digunakan pondasi dalam seperti tiang pancang. Tiang utama (mast) diletakkan di atas dasar dengan diberi

ballast sebagai penyeimbang ( counter-weight). Syarat dari pondasi crane adalah pondasi tersebut harus mampu menahan momen, berat crane, dan berat material yang diangkat.

(6)

Pranata, Pemodelan Manajemen ... 3

Dengan semakin ketatnya per-saingan antar kontraktor, maka mana-jemen peralatan khususnya tower crane

seharusnya dilaksanakan dengan sebaik mungkin dengan harapan bila pelaksana-annya dilakukan secara efisien dan efektif maka kinerja waktu proyek dapat diken-dalikan secara baik. Manajemen peralatan tower crane yang diteliti adalah operasi dan pemeliharaan yang pada pelaksana-annya meliputi tahap perencanaan serta pelaksanaan dan pengendalian. Dari pe-ngamatan beberapa perusahaan kontrak-tor di Tanggerang, Jakarta, Bogor, dan Depok, perhatian terhadap manajemen

tower crane cukup besar akan tetapi tanggung jawab pelaksanaannya terpecah – pecah pada departemen atau divisi yang berbeda – beda, sehingga meskipun da-lam pelaksanaan proyek diadakan diskusi – pelaksanaan manajemen tower crane ini menjadi kurang efisien. Usaha untuk mengintegrasikan manajemen tower crane memerlukan suatu penelitiaan tersendiri di masa yang akan datang.

Tujuan dari penulisan ini adalah mencari faktor – faktor yang paling berpengaruh dalam manajemen tower crane terhadap kinerja waktu pada pelaksanaan proyek konstruksi.

Untuk mempermudah pembahasan maka diberikan batasan – batasan ma-salah dalam penulisan ini, diantaranya yaitu manajemen tower crane yang diamati meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengendaliaan dari operasi serta pemeliharaan tower crane

yang diterapkan di proyek, tower crane

yang diamati jenis free standing crane,

tower crane yang umumnya digunakan di Indonesia, khususnya Tanggerang, Jakarta, Bogor, dan Depok, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik dengan menggunakan

software SPSS.

Untuk mempermudah pembahasan maka diberikan perumusan masalah dalam penulisan ini, diantaranya yaitu

apakah faktor – faktor yang paling ber-pengaruh terhadap kinerja waktu proyek untuk dijadikan model dalam peren-canaan serta pelaksanaan dan pengen-dalian pada operasi dan pemeliharaan

tower crane? Penerapan manajemen to-wer crane seperti apa yang dapat mem-berikan pengaruh yang baik dalam meningkatkan kinerja waktu proyek?

METODE PENELITIAN

Penelitian dalam penulisan ini menggunakan metode statistik. Dimana dengan metode statistik ini, dapat menen-tukan faktor – faktor manajemen tower crane yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek dengan menggunanakan data – data yang berasal dari penyebaran kusioner yang ditujukan kepada project manager, site manager, kepala bagian peralatan, atau personil/operator tower crane, kontraktor yang mempunyai banyak pengalaman pada pelaksanaan konstruksi.

Tahapan Manajemen Tower Crane

Manajemen tower crane pada da-sarnya adalah bagian dari manajemen peralatan secara keseluruhan, yang umumnya meliputi aktivitas seleksi jenis alat, keputusan sewa/beli atau pengadaan, serta operasi dan pemeliharaan. Manaje-men peralatan tower crane yang diteliti adalah operasi dan pemeliharaan yang pada pelaksanaannya meliputi tahap perencanaan serta pelaksanaan dan pengendalian. [7]

Adapun manajemen tower crane

terdiri dari tahap perencanaan dan pelak-sanaan dapat fungsi input dan output. Tahap perencanaan merupakan fungsi

input – output yang memiliki faktor – faktor pembatas termasuk mekanisme perencanaan. Hal – hal mengenai peren-canaan tower cranedapat dilihat pada Gambar 1.

(7)

4 Jurnal Desain Konstruksi Volume 16 No.1, Juni 2017

A. Faktor TC

B. Faktor Obyek Angkat C. Faktor Proyek Perencanaan Pendahuluan

Perencanaan Detail

Optimasi dan Perencanaan Detail Faktor Pngendalian Proyek :

A. Faktor Ruang Bebas B. Faktor Struktural C. Faktor Jadwal Proyek

D. Faktor Anggaran Faktor Komponen Proyek :

A. Owner

B. Konsultan C. Kontraktor

Lokasi Operasi Area Kerja PERENCANAAN Instalasi Pengoperasian Pemeliharaan Dismantling A. Pekerjaan Pondasi TC B. Ereksi/Pemasangan Mast TC C. Peningkatan Ketinggian TC

D. Pemasangan Penyangga TC A. Pergerakan PengangkatanB. Karakteristik Kerja TC C. Jam Operasi TC D. Cuaca E. Safety F. Operator TC G. Pelaksanaan Lapangan A. Organisasi Pemeliharaan B. Prosedur Pemeliharaan C. Hubungan Dealer Service TC D. Jadwal Pemeliharaan E. Personil Pemeliharaan

F. Sistem Pendataan A. Bongkar Penyangga TC

B. Penurunan Ketinggian TC C. Bongkar Mast TC D. Bongkar Pondasi TC PELAKSANAAN DAN

PEMELIHARAAN

Penggunaan Tower Crane Berjalan Lancar dan Baik

KETERANGAN INPUT PROSES OUTPUT

Gambar 1. Skema Manajemen Tower Crane HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan dengan me-ngumpulkan data dengan cara penyebaran kuesioner, dan wawancara langsung dengan para personil kontraktor yang terlibat dalam proyek yang menggunakan

tower crane, serta mendata hasil laporan proyek yang tersedia.Dari penyebaran kuesioner yang ditujukan kepada 50

responden, sampel yang layak dianalisis sebanyak 32 kusioner. Kemudian 32 sampel yang kembali tersebut dijadikan bahan penelitian mengenai manajemen

tower crane terhadap kinerja waktu. Dari 32 sampel yang telah terbukti layak untuk dianalisis, selanjutnya akan dilakukan analisis statistik dengan menggunakan

(8)

Pranata, Pemodelan Manajemen ... 5

Analisis Normalitas Data

Analisis normalitas data diperguna-kan untuk menentudiperguna-kan apakah data terdistribusi secara normal atau tidak. Asumsi normalitas data merupakan pra-syarat dari uji asumsi klasik untuk analisis regresi linier. Uji yang digunakan adalah dengan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov.Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov ada-lah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov ada-lah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mem-punyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.[13] Bedasarkan hasil normalitas data yang dilakukan oleh penulis, nilai pada P-Value yaitu pada kolom “Asymp. Sig. (2-tailed)” berada di atas 0,05. Lebih lanjut, jika signifikansi di atas 0,05 maka berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku. Hal ini berarti data yang kita uji normal dan tidak berbeda dengan normal baku.

Analisis Reliabilitas

Suatu instrumen penelitian, dimana dalam penelitian ini menggunakan kue-sioner, dapat dikatakan reliabel (reliable) bila memberikan hasil penilain yang konsisten pada setiap pengukuran. Mung-kin saja suatu pengukuran responden reliabel tapi tidak valid, tetapi suatu pengukuran tidak dapat dikatakan valid bila tidak reliabel. Hal ini berarti relia-bilitas (reliability) adalah syarat perlu tapi tidak cukup (necessary but not sufficient condition) untuk validitas. Uji reliabilitas yaitu dengan menguji variable X dalam hal ini mengenai manajemen tower crane

untuk menyatakan variabel – variabel X tersebut adalah reliabel. [13]

Bedasarkan hasil analisis reliabilitas yang dilakukan oleh penulis, terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach (kolom “Cronbach's Alpha”) untuk seluruh skala pengukuran di atas syarat batas minimal yaitu 0,700 yaitu sebesar 0,864. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skala pengukuran mempunyai reliabilitas yang baik.

Analisis Validitas

Nilai pada kolom Cronbach's Alpha if Item Deleted menunjukkan nilai koe-fisien yang menyatakan variabel tersebut valid atau tidak valid. Jika suatu variabel memiliki nilai koefisien pada kolom

Cronbach's Alpha if Item Deleted lebih kecil daripada nilai r tabel keseluruhan skala pengukuran, maka variabeltersebut harus direvisi bila variabeltersebut secara teoritis diperlukan untuk analisis.[13]

Bedasarkan hasil analisis validitas yang dilakukan oleh penulis, semua nilai koefisien pada kolom Cronbach's Alpha if Item Deleted tidak ada yang lebihdari nilai r tabel, dimana untuk jumlah responden 32 sampel mempunyai nilai r sebesar 0,349 untuk significant level α = 0.05 (5%)dan 0,449 untuk significant level α = 0.01 (1%). Nilai pada kolom

Cronbach's Alpha if Item Deletedhasil analisis validitas penulis, untuk seluruh variabel lebih dari syarat batas minimal yaitu 0,349untuk significant level α = 0.05 (5%)serta semua bernilai positif. Hal ini berarti seluruh variabel yang ada dinyatakan valid.

Analisis Regresi Linier

1. Analisis regresi linier berganda (multiple linier regression analysis) merupakan alat statistik yang diper-gunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan

(9)

6 Jurnal Desain Konstruksi Volume 16 No.1, Juni 2017

variabel terikat atau variabel depen-den. Pada penelitian ini akan diana-lisis pengaruh manajemen tower crane terhadap kinerja waktu proyek. Dengan demikian akan diperoleh 1 model matematis regresi linier. 2. Dari variabel tersebut akan dicari

model regresi yang paling sesuai (fit model) dan melakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang diperoleh signifikan. 3. Dalam regresi linier terdapat 5

meto-de, yaitu Enter (Regresi), Stepwise

(Bertahap), Remove (Hapus), Back-ward Elimination (Penghapusan Mundur), Forward Selection

(Teruskan Seleksi).

a. Metode Enter (Regresi). b. Stepwise (Bertahap. c. Remove (Hapus.

d. Backward Elimination (Penghapusan Mundur).

e. Forward Selection (Teruskan Seleksi).

Dalam analisis regresi linier ini, digunakan metode Backward Elimi-nation (Penghapusan Mundur). Setelah semua metode dilakukan, R

Square yang paling baik terdapat pada metodeBackward Elimination

(Penghapusan Mundur) dibandingkan metode yang lain. Metode Backward Elimination (Penghapusan Mundur) juga memiliki Standard Error of Estimation paling sedikit. Makanya dalam analisis regresi ini, penulis menggunakan metode Backward Elimination (Penghapusan Mundur). 4. Bedasarkan analisis regresi linier

yang dilakukan, model paling baik terjadi setelah iterasi ke 23. Dengan nilai R2 (R Square) adalah sebesar

0,582. Artinya bahwa 58,2% dari varians kinerja waktu proyek kons-truksi dapat dijelaskan oleh peru-bahan dalam variabel – variabel manajementower crane. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 41,8% dije-laskan oleh faktor – faktor lainnya.

Dengan nilai F hitung dari uji ANOVA adalah sebesar 4,007dengan tingkat signifikasi 0,004. Oleh karena probabilitas (0,004) lebih kecil dari-pada 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pre-sentase manajemen tower crane. Dengan nilai t untuk menguji signi-fikansi konstanta dan variabel dependen diperoleh nilai signifikan untuk setiap variabel bebas kurang dari 0,05 yang berarti bahwa setiap variabel tersebut benar-benar ber-pengaruh secara signifikan terhadap manajemen tower crane. Sedangkan konstanta memiliki nilai lebih dari 0,05 yang berarti bahwa konstanta tersebut tidak berpengaruh signifikan dalam model, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam persamaan regresi.

5. Analisis regresilinier berganda ini dilakukan terhadap kombinasi varia-bel penentu yang telah ditetapkan, dan dihasilkan model regresi bergan-da secara linier berganbergan-da sebagai berikut :

Y = 1,957 + 0,473 X8 – 0,361 X13 +

0,328 X16 – 0,253 X22 – 0,342 X24 +

0,399 X26 + 0,427 X34 – 0,315 X37 Keterangan :

Y : Kinerja waktu proyek X8 : Kebebasan ruang sehubungan

pelaksanaan ereksi tower crane. X13 : Ruang bebas penempatan posisi

penyiapan material dalam proyek. X16 : Persentase material yang diangkat

dengan tower crane.

X22 : Berat maksimal dari obyek angkat

yang paling dilayani tower crane. X24 : Tingkat kelengkapan prosedur

pemeliharaan tower crane. X26 : Tingkat keteraturan pemeliharaan

tower crane saat pelaksanaan proyek. X34 : Sudut swing tower crane saat proses

pengangkatan.

X37 : Jumlah jam kerja per hari untuk

(10)

Pranata, Pemodelan Manajemen ... 7

Uji multikolinieritas dapat dideteksi dengan menghitung koefisien korelasi ganda dan membandingkannya dengan koefisien korelasi antar variabel bebas. Bedasarkan nilai pada tiap variabel bebas VIF berada di atas 1dan tolerance berada di atas 0,5. Dengan demikian tidak terdapat gangguan multikolinieritas pada model penelitian.

probability). Dari Gambar 2 terlihat bahwa titik – titik data membentuk pola linier dengan simpangan yang tidak ter-lalu jauh, sehingga persamaan cukup konsisten dengan distribusi normal. Heterokesdisitas terjadi dalam regresi

apabila variance error (ei) untuk bebe-rapa nilai X tidak konstan atau berubah – ubah. Pendekteksian konstan atau tidaknya variance error dapat dilakukan dengan menggambar grafik antara Y dengan residu. Dari Gambar 3 terlihat bahwa titik – titik mennyebar di atas dan di bawah sumbu Y, tidak terjadi pola tertentu. Dengan demikian dapat disim-pulkan bahwa tidak terjadi gangguan heterokesdisitas.

Kecocokan model linier dapat dili-hat secata grafis dengan membandingkan simpangan nilai observasi (observed pro-bability) dengan nilai prediksi (expected).

Gambar 2. Normal Plot Regression

(11)

8 Jurnal Desain Konstruksi Volume 16 No.1, Juni 2017

SIMPULAN

Penelitian yang telah dilakukan ter-hadap 32 sampel di proyek – proyek konstruksi dapat membuktikan bahwa tahapan manajemen tower crane sangat berpengaruh penting, secara kualitatif dan kuantitatif penggunaan tower crane

sangat dipertimbangkan dalam pelaksa-naan pekerjaan di lapangan. Untuk lebih meningkatkan kinerja waktu proyek, maka perlu dilakukan perhatian khusus terhadap kebebasan ruang sehubungan pelaksanaan ereksi tower crane (X8) dengan nilai 16.27%, sudut swing tower crane saat proses pengangkatan (X34) dengan nilai 15.03%, tingkat keteraturan pemeliharaan tower crane saat pelak-sanaan proyek (X26) dengan nilai 13.72%, ruang bebas penempatan posisi penyiapan material dalam proyek (X13) dengan nilai 12.41%, tingkat kelengkapan prosedur pemeliharaan tower crane (X24) dengan nilai 11.76%, persentase material yang diangkat dengan tower crane (X16) dengan nilai 11.28%, jumlah jam kerja per hari untuk pengoperasian tower crane (X37) dengan nilai 10.83%.

Penulis berharap adanya penelitian lebih lanjut terhadap lingkup – lingkup tertentu secara lebih detail. Selain itu juga, penulis juga berharap adanya pene-litian jenis – jenis tower crane lainnya seperti Rail Mounted Crane, Climbing Crane, dan Tied – In Crane yang digu-nakan di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Andi Tenrisukki Tenriajeng, Ir., MT.,2003. Diktat Pemindahan Tanah Mekanis. Teknik Sipil Universitas Gunadarma, Depok. [2] Dielman, Terry E., 1991. Applied

Regression Analysis for Business and Economic. PWS – KENT Publishing Company, Boston, USA. [3] Gultom, F., 2001. Pengaruh Penerapan Manajemen Peralatan

Static Base Hammer Head

Terhadap Kinerja Waktu Pelaksanaan Proyek Kosntruksi Bangunan Bertingkat Di Jabotabek. Universitas Indonesia, Depok. [4] Higgins, Linday R., 1995.

Maintanance Engineering Handbooks. Mc. Graw – Hill Book Company, USA.

[5] Jinlong Europe, 2009. Tower Crane Concise Manual. Euri – 0.1 – Eng,

Europe UK & Ireland.

[6] Lim, L. Y. dan Low Sui Pheng, 1992. Just in Time Productivity for Constructions. Singapore National Printers Publisher Pte, Singapore. [7] Peurifoy, Robert, L., William B.

Ledbetter, Clifford J. Shexnayder, Djoko Martono, 1988. Perencanaan Peralatan dan Metode Kosntruksi. Penerbit Erlangga, Jakarta.

[8] Potain, 1992. Component, Instalation, and Operation Manual. PT. Albest, Jakarta.

[9] Rajagopalan, K. S., 1988. Support for Travelling Cranes. Journal of Constructions Engineering and Management, Vol. 114, No.1, Maret, USA : ASCE.

[10] Rodriguez Ramos, Walter E., dan Ricard L. Francis, 1984. Single Crane Location Optimization.

Journal of Constructions Engineering and Management, Vol. 109, No.4, Desember, USA : ASCE.

[11] Shapira, A., 1998. Code Of Practice For Safe Use Of Tower Cranes, USA : ASCE.

[12] Shapira, A., 1996. Culture of Using Mobile Cranes for Building Constructions. Journal of Constructions Engineering and Management, Vol. 122, No.4, Desember, USA : ASCE.

[13] Stanislaus, S. Uyanto, Ph., D., 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Penerbit Graha Ilmu, Jakarta.

(12)

Pranata, Pemodelan Manajemen ... 9

[14] Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc.. 2002. Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

[15] Walpole, R. E., 1993. Probability and Statistics for Engineering and Scientists. Prentice – Hall, USA.

Gambar

Gambar 1. Free Standing Crane
Gambar 1. Skema Manajemen Tower Crane
Gambar 2. Normal Plot Regression

Referensi

Dokumen terkait

2. Menunjukkan sikap sportif dalam bermain. Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam keselamatan dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam

Setelah siswa yang memiliki self esteem rendah tersebut diberikan layanan konseling kelompok dengan pendekatan rational emotive therapy terjadi peningkatan terhadap

Tujuan analisa kualitatif adalah agar dokumen reka medis lengkap dan dapat digunakan bagi referensi pelayanan kesehatan, melindungi minat hukum, sesuai dengan peraturan yang

baik yang ditinggalkannya itu berupa harta bergerak dan tidak bergerak atau hak-hak menurut hukum syara’.15 Dari uraian di atas maka dapat ditegaskan pengertian hukum kewarisan

Perkembangan BU selanjutnya terbatas di kalangan priyayi dan pegawai (negeri). Bahasa Belanda mendapat prioritas utama. BU cenderung memajukan pendidikan kalangan

Empat belas (14) rancangan form yaitu: form login, form utama, form data user, form grup barang, form supplier, form barang, form pembelian barang, form

0 1 000 2 000 3 000 4 000 5 000 6 000 7 000 8 000 9 000 I FRIVILLIGA STUDIER

Karena nilai signifikan ini lebih kecil dari taraf signifikan α = 0,05, maka pengujian bersifat signifikan sehingga diputuskan menolak H0, yang berarti terdapat